EPISTAKSIS

PENGERTIAN

Adalah Perdarahan dari hidung yang dapat terjadi akibat sebab local atau sebab umum (kelainan
sistemik). Epistaksis bukan merupakan suatu penyakit, melainkan gejala suatu kelainan.

PENYEBAB

Penyebab Lokal :

1. Trauma, misalkan mengorek hidung, terjatuh, terpukul, benda asing dihidung.

2. Infeksi hidung dan Sinus Paranasal, seperti sinusitis, rhinitis.
3. Tumor, baik jinak maupun ganas pada hidung.
4. Pengaruh lingkungan, misalkan perubahan tekanan atmosfir mendadak seperti pada
penerbangan dan menyelam atau lingkungan yang udaranya sangat dingin.
5. Idiopatik, biasanya merupakan epistaksis yang ringan dan berulang pada anak dan
remaja.

Penyebab Sistemik :

1. Penyakit Kardiovaskuler, seperti Hipertensi dan kelainan pembuluh darah.

2. Kelainan darah, seperti Trombosotopenia, Hemofilia dan Leukimia.
3. Infeksi Sistemik, seperti Demam Berdarah Dengue, Influenza, Morbili, atau Demam
Tifoid.
4. Gangguan Endokrin, seperti pada kehamilan, menorea, dan menopause.

KOMPLIKASI dan AKIBAT PERDARAHAN :

Dapat terjadi langsung akibat epistaksis sendiri atau akibat usaha penanggulanggannya

Akibat Perdarahan Hebat :

1. Syok dan Anemia.

2. Tekanan darah yang turun mendadak dapat menimbulkan iskemia otak, infark miokard
yang akhirnya menyebabkan kematian.
Akibat Pemasangan Tampon :

1. Pemasangan tampon dapat menyebabkan sinusitis bahkan septicemia. Oleh karena itu
harus diberikan antibiotic dan setelah 2 – 3 hari meski akan dipasang tampon baru bila
masih berdarah.
2. Pada waktu pemasangan tampon dapat terjadi laserasi ataupun iritasi karena tampon
terlalu kencang dipasangkan.

PENANGGULANGAN :

1. Menghentikan Perdarahan
Anak diminta duduk tegak ( agar tekanan vascular berkurangdan mudah membatukkan
darah di faring). Bila dalam keadaan lemah, anak dibaringkan dengan bantal di belakang
punggung.
Pada anak yang sering mengalami epistaksis ringan, perdarahan dihentikan dengan cara
menekan kedua cuping hidung kearah septum selama beberapa menit.
2. Membawa ke Pelayanan Kesehatan
Untuk mendapatkan pertolongan yang lebih lanjut seperti pemasangan tampon,
pemberian obat ataaupun pemberian infus atau transfuse darah jika perdarahan sulit
untuk dihentikan atau anak mengalami syok.