PENDAHULUAN
1
rangka yang sama. Oleh karena itu, observasi dari pola atau rangka yang khas
sering menunjukkan identifikasi pasti.3
Tulang manusia berbeda dengan tulang hewan dalam hal struktur,
ketebalan, ukuran dan umur penulangan (osifikasi). Setiap manusia memiliki
190 tulang, dan tulang ini dibedakan menjadi tulang panjang, pendek, pipih dan
tidak teratur. Tulang panjang kita dapati pada tangan dan kaki seperti humerus,
radiu, ulna, femu, tibia dan fibula. Tulang pendek meliputi tulang
belikat/klavikula, metacarpal dan metatarsal (jari tangan dan kaki). Tulang
pipih terdapat pada tulang-tulang atap tengkorak seperti frontal, parietal, dan
occipital. Tulang tidak teratur adalah tulang vertebra dan basis cranii.3
Secara umum, rangka orang dewasa memiliki dua komponen struktur
yang mendasar yaitu tulang spongiosa dan kompakta/kortikal. Struktur
kompakta/kortikal terdapat pada bagian tepi tulang panjang meliputi
permukaan eksternal. Pada bagian internal tulang, terdapat struktur spongiosa
seperti jala-jala sedangkan bagian tengah tulang panjang kosong atau disebut
cavitas medullaris untuk tempat sumsum tulang. 3,4
Lain halnya dengan hewan, secara umum pada hewan dikenal 3
macam sistem rangka, yaitu sistem rangka hidrostatik, eksoskeleton, dan
endoskeleton. Rangka tubuh merupakan salah satu bagian tubuh hewan yang
sangat penting untuk menunjang aktivitasnya. Rangka tubuh pada vertebra
berfungsi untuk melindungi bagian-bagian yang lunak seperti struktur-struktur
berdaging, organ-organ vital yang terdapat di dalam rongga tengkorak dan
dada, dan mengandung sumsum tulang belakang sebagai tempat sel darah
dibentuk. Rangka tubuh juga berfungsi dalam membentuk sistem ruas yang
melipatgandakan kekuatan yang timbul selama kontraksi otot rangka dan
mengubahnya menjadi gerakan tubuh. Tanpa rangka tubuh sebagian hewan
darat akan terkulai akibat bobotnya sendiri. Bahkan hewan yang hidup dalam
air menjadi masa yang tidak berbentuk tanpa rangka tubuh untuk
mempertahankan bentuknya.5
Tulang manusia dan hewan sama-sama terdiri atas kolagen, molekul
protein yang besar, yang merupakan 90% elemen organik tulang. Molekul-
molekul kolagen membentuk serabut-serabut elastik pada tulang, tetapi pada
2
tulang dewasa, kolagen mengeras karena terisi bahan anorganik
hydroxyapatite. 1,3
—-
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
dekomposisi lingkungan dan pola (cuaca, water, dan serangga). Riwayat
setelah kematian adalah salah satu hal yang penting untuk mengatasi masalah
forensik. Dan hal ini tidak boleh dilewatkan saat mengumpulkan fakta fakta.1,3
Tulang adalah bentuk khusus jaringan ikat dengan kerangka kolagen
yang mengandung garam Ca2+ dan PO43-, terutama hidroksiapatit. Sistem
skelet (tulang) dibentuk oleh sebuah matriks dari serabut-serabut dan protein
yang diperkeras dengan kalsium, magnesium fosfat, dan karbonat. Bahan-
bahan tersebut berasal dari embrio hyalin tulang rawan melalui osteogenesis
kemudian menjadi tulang, proses ini dilakukan oleh sel- sel yang disebut
osteoblast. Terdapat 206 tulang di tubuh yang diklasifikasikan
menurut panjang, pendek, datar, dan tak beraturan, sesuai dengan
bentuknya.1,3,4
5
osteosit kalau dibandingkan dengan jaringan tulang sekunder. Jaringan
tulang primer akhirnya akan mengalami remodeling menjadi tulang
sekunder (lamellar bone) yang secara fisik lebih kuat dan resilien.
Karena itu pada tulang orang dewasa yang sehat itu hanya terdapat
lamella saja.1,3,4,6
Jaringan Tulang Sekunder:
Jenis ini biasa terdapat pada kerangka orang dewasa. Dikenal juga
sebagai lamellar bone karena jaringan tulang sekunder terdiri dari
ikatan paralel kolagen yang tersusun dalam lembaran-lembaran lamella.
Ciri khasnya : serabut-serabut kolagen yang tersusun dalam lamellae
(lapisan) setebal 3-7μm yang sejajar satu sama lain dan melingkari
konsentris saluran di tengah yang dinamakan Canalis Haversi. Dalam
Canalis Haversi ini berjalan pembuluh darah, serabut saraf, dan diisi
oleh jaringan pengikat longgar. Keseluruhan struktur konsentris ini
dinamai System Haversian atau osteon.4,6
6
B. MATRIKS TULANG
Berdasarkan beratnya, matriks tulang yang merupakan substansi
interseluler terdiri dari ± 70% garam anorganik dan 30% matriks organik. 95%
komponen organik dibentuk dari kolagen, sisanya terdiri dari substansi dasar
proteoglycan dan molekul-molekul non kolagen yang tampaknya terlibat dalam
pengaturan mineralisasi tulang. Kolagen yang dimiliki oleh tulang adalah
kurang lebih setengah dari total kolagen tubuh, strukturnya pun sama dengan
kolagen pada jaringan pengikat lainnya. Hampir seluruhnya adalah fiber tipe I.
Ruang pada struktur tiga dimensinya yang disebut sebagai hole zones,
merupakan tempat bagi deposit mineral. 1,4
Kontribusi substansi dasar proteoglycan pada tulang memiliki proporsi
yang jauh lebih kecil dibandingkan pada kartilago, terutama terdiri atas
chondroitin sulphate dan asam hyaluronic. Substansi dasar mengontrol
kandungan air dalam tulang, dan kemungkinan terlibat dalam pengaturan
pembentukan fiber kolagen.1,4
Materi organik non kolagen terdiri dari osteocalcin (Osla protein) yang
terlibat dalam pengikatan kalsium selama proses mineralisasi, osteonectin yang
berfungsi sebagai jembatan antara kolagen dan komponen mineral, sialoprotein
(kaya akan asam salisilat) dan beberapa protein.1,4
Matriks anorganik merupakan bahan mineral yang sebagian besar
terdiri dari kalsium dan fosfat dalam bentuk kristal-kristal hydroxyapatite.
Kristal –kristal tersebut tersusun sepanjang serabut kolagen. Bahan mineral lain
: ion sitrat, karbonat, magnesium, natrium, dan potassium. Kekerasan tulang
tergantung dari kadar bahan anorganik dalam matriks, sedangkan dalam
kekuatannya tergantung dari bahan-bahan organik khususnya serabut kolagen. 4
C. RANGKA MANUSIA
Sistem rangka pada manusia terbagi atas dua bagian, yaitu: rangka
aksial (rangka sumbu tubuh) dan rangka apendicular (rangka tambahan).
Rangka aksial terdiri atas: tengkorak (cranium), tulang belakang (columna
vertebralis), tulang rusuk (costa) dan tulang dada (sternum). Sedangkan yang
termasuk rangka apendikular adalah: gelang bahu (gelang pektoral) dengan
7
anggota badan depan dan gelang pinggul (gelang pelvik) dengan anggota
belakang.1,3,4
1. Rangka Aksial
Tulang tengkorak merupakan sekelompok tulang yang melindungi otak
dan yang menyusun tulang muka. Tulang-tulang yang melindungi otak terdiri
dari tulang: frontal, sepasang parietal, occipital, sepasang sphenoid, sepasang
temporal, dan ethmoid serta beberapa tulang kecil lainnya. Tulang-tulang muka
dibangun oleh tulang: mandibula, vomer, maxila, sepasang zygomatic, dan
sepasang lacrimal. Tulang frontal, membentuk bagian anterior dari tengkorak,
melengkung ke tempat bola mata. Bagian medialnya berbatasan dengan tulang
(nasal) hidung. Tulang parietal, terdapat di sebelah posterior tulang frontal dan
merupakan bagian yang terbesar dari tengkorak. Tulang occipital, terdapat di
sebelah posterior tulang parietal dan merupakan tulang yang terletak posterior
dari tengkorak. Pada daerah tulang occipital dapat ditemukan foramen
magnum, merupakan lubang tempat keluarnya sumsum tulang belakang, dan
condyllus occipitalis yang terdapat pada kedua sisi dari foramen magnum,
berupa tonjolan tempat persendian dengan tulang atlas. Tulang sphenoid
merupakan tulang yang kompleks terletak pada dasar dan lateral dari tengkorak
dan berbatasan dengan tulang occipital. Pada tulang sphenoid dapat anda
temukan sayap yang disebut dengan prosessus pterygoid.1,3,4
Tulang temporal, terletak dibagian lateral dari tengkorak. Tulang tersebut
berbatasan dengan tulang sphenoid disebelah anterior, dengan tulang parietal
disebelah superior dan dengan tulang occipital disebelah posterior. Tulang
temporal ini tersusun oleh tiga bagian yaitu: tulang squamosum melindungi
bagian lateral otak, pada bagian inferior dari tulang ini terdapat fossa, yaitu
tempat persendian dengan rahang bawah (mandibula); tulang petrosal yang
melindungi telinga bagian dalam; dan processus mastoideus tempat melekatnya
beberapa otot leher yang terletak dibagian posterior dari tulang temporal.
Tulang ethmoid, merupakan tulang yang terletak dibagian anterior, berbatasan
antara lain dengan tulang frontal dan tulang sphenoid. Tulang vomer
berbatasan dengan tulang ethmoid membentuk bagian bawah dari septum
8
nasale.Tulang lacrimal terletak pada bagian medial dari orbita, merupakan
tulang yang paling kecil dari tengkorak. Pada tulang ini terdapat lubang air
mata. Tulang nasal, berbatasan dengan tulang frontal disebelah superior dan
dengan maxilla disebelah lateral. Tulang maxilla, merupakan dinding ventral
dan medial dari orbita.1,4
Disebelah medial tulang maxilla berbatasan dengan tulang nasal.
Tulang zygomatik, membangun dinding lateral dari orbita, berbatasan dengan
tulang frontal, maksila, dan temporal. Lengkung zygomatik berupa tonjolan
dari tulang squamosum yang menjorok kesebelah anterior dan berbatasan
dengan tulang zygomatik. Sedangkan tulang mandibula, yang merupakan
rahang bawah pada bagian posteriornya menbentuk dua tonjolan yaitu:
processus coronoideus sebelah anterior dan processus condyloideus sebelah
posterior. Pada tulang maksila dan mandibula tertanam geligi. Ada 4 macam
gigi yaitu : incicivus (gigi seri dilambangkan dengan huruf I), caninus (gigi
taring/C), premolar (gigi geraham depan/P) dan molar (gigi geraham
belakang/M)).4
9
Gambar 3. Tulang-tulang yang menyusun tengkorak, tengkorak tampak samping (A), tulang
tulang muka (B), tengkorak tampak belakang dan hubungannya dengan tulang vertebra leher
(Sumber: Rust, 1983).
Keterangan Gambar 3 : A. tl. ethmoid, B. tl. frontal, C. lubang infraorbital, D. tl. concha hidung
inferior, E. tl. belahan orbitalis inferior, F.tl. lakrimal, G. tl. mandibula, H. tl. maksila, U. lubang
mental, J. tl. nasal, K. keeping perpendicular dari ethmoid, L. permukaan orbital dari sphenoid, M.
lubang supraorbital, N. tl. Belahan orbital superior, O. tl. vomer, P. tl. Zygomatic.
10
disebut foramen vertebrale. Foramen vertebrale dari vertebra-vertebra yang
berurutan membangun canalis vertebralis. Prosesus spinosus tumbuh dari
bagian medio-dorsal arcus neuralis ke arah dorso-caudal.4
Selain yang disebutkan di atas, terdapat bagian lainnya dari suatu
vertebra yaitu zygapophyses. Zygapophyses merupakan pasangan taju yang
tumbuh dari sisi anterior dan posterior arcus neuralis. Pasangan anterior
tumbuhnya mengarah ke kepala dan disebut zygapophyses anterior. Sedangkan
yang posterior tumbuhnya ke arah belakang disebut zygapophyses posterior.
Zygapophyses anterior atau disebut juga prezygapophyses bersendian dengan
postzygapophyses (zygapophyses posterior) dari vertebra sebelumnya. Diantara
dua buah vertebra yang berurutan terdapat keping rawan intervertebra.4
Tulang rusuk berfungsi terutama melindungi rongga dada, jumlahnya
12 pasang. Tiap rusuk merupakan sebuah tulang pipih dan melengkung, pada
bagian ventralnya berakhir sebagai rawan rusuk (cartilago costalis). Tujuh
pasang rusuk yang berhubungan dengan tulang dada disebut rusuk sejati.
Sedangkan, 5 pasang lainnya disebut rusuk palsu, karena tidak berhubungan
dengan tulang dada.Tiga pasang dari 5 pasang rusuk palsu, bagian sternanya
berhubungan satu dengan yang lainnya, sedangkan yang 2 pasang lagi
melayang. Karena itu disebut rusuk melayang. Setiap rusuk mempunyai kepala
yang disebut capitulum dan tuberculum. Capitulum bersendian dengan centrum
vertebra, sedangkan tuberculum dengan diapophyisis. Tulang dada disebut juga
osteum sternum, berupa tulang yang pipih memanjang dan terletak pada daerah
medio-ventral dari dada. Tulang dada memiliki tiga bagian yaitu:
- Manubrium (presternum), bentuknya segitiga, merupakan bagian dari sternum
yang paling lebar. Terletak dibagian cranial dan bersendian dengan
clavicula;
- Gladiolus (mesosternum), merupakan bagian yang paling panjang, dibentuk
oleh segmen segmen tulang dada;
- Processus xyphoideus (metasternum), merupakan bagian yang paling
caudal.4
11
2. Rangka Apendikular
Gelang bahu atau gelang pektoral, terdiri dari tulang-tulang skapula
(belikat) dan tulang clavicula (selangka). Scapula merupakan tulang yang
melebar dengan 2 buah tonjolan, yaitu processus coracoideus (sisa dari tulang
korakoid) dan acromion. Permukaan dorsal scapula terbagi dua oleh suatu
spina scapula. Bagian scapula yang terdapat superior dari spina tersebut disebut
fossa supraspinata dan bagian yang lebih lebar dan inferior dari spina disebut
fossa infraspinata. Tulang scapula ini bersendian dengan humerus melalui suatu
lekukan yang disebut cavitas glenoidalis.Tulang clavicula bersendian dengan
bagian cekung dari acromion pada bagian lateralnya dan dengan menubrium
pada bagian medialnya. Sedangkan processus coracoideus berupa jari yang
bengkok, menonjol ke sebelah lateral dari scapula. Anggota depan terdiri atas
tulang : humerus, radius, ulna, carpalia, metacarpalia, dan phalang. Tulang
humerus (lengan atas) berupa tulang panjang dan besar, bersendian dengan
scapula pada bagian superior dan pada bagian inferior bersendian dengan
radius dan ulna.4
Tulang radius terletak di sebelah lateral dan tulang ulna di sebelah
medial. Tulang radius mengecil pada siku dan membesar pada pergelangan,
sedangkan tulang ulna sebaliknya. Pergelangan tangan disokong oleh tulang-
tulang carpalia sebanyak 8 buah dan tersusun dalam dua baris. Sementara
tulang-tulang metacarpalia sebanyak 5 buah tulang menyokong telapak tangan.
Sedangkan lima jari masing-masing disokong oleh 3 buah phalang (ruas jari),
kecuali ibu jari disokong 2 buah phalang.4
Gelang pinggul (gelang pelvik) dibangun oleh 3 buah tulang, yaitu :
tulang ilium (tulang usus) disebelah dorsal, tulang pubis (tulang kemaluan), dan
tulang ischium (tulang duduk) disebelah ventral. Pertemuan kedua tulang pubis
disebelah medio-ventral disebut simfisis pubis. Lubang yang besar diantara
tulang pubis dan ischium disebut foramen obturatum. Di sebelah lateral tempat
ketiga macam tulang tersebut bertemu terdapat lekukan berbentuk cawan yang
disebut acetabulum, lekukan inilah sebagai tempat persendian dengan tulang
femur.4
12
Anggota badan belakang terdiri dari tulang-tulang femur (tulang paha),
patella (tulang lutut), tibia (tulang kering), fibula (tulang betis), tarsalia (tulang
pergelangan kaki), metatarsalia(tulang telapak kaki), dan phalang (tulang jari).
Tulang femur merupakan tulang yang panjang dan besar.1,3,4
Tulang patella berupa tulang pipih yang mempunyai permukaan
persendian sebelah lateral dan medial, serta tempat persendiannya dengan
ujung distal tulang femur. Tulang tibia, bagian distalnya lebih kecil dari pada
bagian proksimalnya. Tulang fibula merupakan tulang yang paling ramping
dari tulang panjang. Ujung proksimalnya bersendian dengan tibia. Tulang
tarsalia berjumlah 7 buah sedangkan tulang metatarsalia berjumlah 5 buah.
Sementara itu, tiap jari kaki seperti halnya jari tangan memiliki 3 buah phalang,
kecuali ibu jari yang memiliki 2 buah phalang.4,5
13
Gambar 5. Tulang tulang yang menyusun tangan kiri (atas) dan kaki kanan
manusia (bawah) tampak dorsal
14
D. TULANG HEWAN
Rangka tubuh merupakan salah satu bagian tubuh hewan yang sangat
penting untuk menunjang aktivitasnya. Rangka tubuh pada vertebra berfungsi
untuk melindungi bagian bagian yang lunak seperti struktur struktur berdaging,
organ organ vital yang terdapat di dalam rongga tengkorak dan dada, dan
mengandung sumsum tulang belakang sebagai tempat pembentukan sel darah
merah. .Rangka tubuh juga berfungsi dalam membentuk sistem tuas yang
melipatgandakan kekuatan yang timbul selama kontraksi otot dan mengubahnya
menjadi gerakan tubuh. Tanpa rangka, tubuh sebagian hewan darat akan terkulai
akibat bobotnya sendiri. Bahkan hewan yang hidup dalam air menjadi massa yang
tidak berbentuk tanpa rangka tubuh yang mempertahankan bentuknya. Terdapat
tiga jenis rangka utama pada hewan, rangka tubuh hidrostatik, eksoskeleton, dan
endoskeleton. 1,4
Rangka tubuh hidrostatik berupa bagian cair dari tubuh hewan yang
ditahan di bawah tekanan dalam kompartemen tubuh yang tertutup. Sistem otot
tidak menempel pada suatu struktur, otot otot hanya saling menekan satu dengan
yang lainya. Efek kombinasi dari kontraksi otot dan tekanan cairan memberikan
sokongan untuk memelihara bentuk hewan. Rangka tubuh ini sangat cocok untuk
kehidupan di lingkungan akuatik. Jenis rangka seperti ini terdapat pada
coelenterate, cacing pipih, dan nematode. Rangka tubuh hidrostatik bisa
melindungi organ internal dari benturan dan memungkinkan untuk merayap serta
menggali lubang sarang, akan tetapi rangka tubuh hidrostatik tidak dapat
menopang bentuk lokomosi di darat, di mana tubuh hewan dipertahankan lepas
dari tanah seperti berlari dan berjalan. 4
Rangka tubuh luar adalah deposit pembungkus yang keras pada
permukaan tubuh seekor hewan. Rangka tubuh eksoskeleton dapat ditemukan
pada molluska bercangkang dan arthropoda. Pada molluska misalnya pada keong,
seiring dengan pertumbuhan hewan tersebut, hewan memperbesar diameter
cangkangnya dengan cara menambahkan deposit pada ujung bagian luarnya,
biasanya berupa senyawa kapur. Sedangkan pada arthropoda, eksoskeletonnya
adalah kutikula, merupakan pembungkus tak hidup yang disekresikan oleh sel sel
epidermis. Eksoskeletonnya memiliki sendi. Kutikula disusun oleh kitin.4
15
Rangka dalam terdiri atas unsur pendukung yang keras, seperti tulang yang
terbungkus di dalam jaringan lunak seekor hewan. Endoskeleton pada
ekinodermata berbentuk lempengan keras di bawah kulit. Osikel ini terdiri atas
kristal magnesium karbonat dan kalsium karbonat, dan lempengan terpisah yang
umumnya terikat bersama dengan serat protein. Sedangkan Chordata mempunyai
endoskeleton yang tersusun dari jaringan rawan dan jaringan tulang atau beberapa
kombinasi dari jaringan-jaringan tersebut.4
Di atas dibahas secara khusus tentang sistem rangka pada manusia. Sistem
rangka pada manusia pada dasarnya serupa dengan sistem rangka yang dimiliki
oleh sebagian besar mammalia dengan sedikit perubahan misalnya pada jari dan
beberapa bagian tubuh lainnya. Sedangkan untuk vertebrata lainnya antara lain
bisa ditemukan beberapa kelainan seperti pada tulang anggota pada Anura (katak-
kodok), tulang radius dan ulnanya melebur menjadi satu tulang radioulna.
Demikian pula pada anggota belakang tibia dan fibula bersatu membentuk tibio-
fibula.4
Gambar 7. Rangka kelinci tampak dari sisi kiri. Tulang tulang penyusunnya
serupa dengan tulang manusia
o Pada tulang manusia jauh lebih kompak dibandingkan dengan tulang hewan.
Tulang manusia yang sudah dewasa akan bersambung (fuse) dan terjadi
osifikasi.
Pada subadult (kanak-kanak) tulang akan berkembang dan terus menyambung
sesuai dengan perkembangan umur anak.
16
Tulang hewan dewasa akan menyerupai tulang manusia subadult.
Untuk memebedakan tulang anak-anak yang belum menyatu (fuse) sehingga
kadang bagian epifisis terpisah memberi kesan pertumbuhan yang belum
sempurna maka kita dapat melihat pelvisnya. Bentuk pelvis pada hewan beda
dengan manusia pelvis manusia terdiri dari 3 tulang yang saling menyatu yaitu
ilium, ichium dan pubis.
17
BAB III
PEMBAHASAN
18
belakang melewati foramen magnum dari otak ke tulang punggung.
Penempatan foramen magnum pada manusia dan hewan memiliki perbedaan.
Pada hewan foramen magnum biasanya terletak lebih posterior. Otot-otot leher
bagian posterior memiliki insersi dengan tengkorak di belakang foramen
magnum. Pada manusia, titik atas insersi sebagian besar adalah garis
mengangkat pada bagian posterior tulang oksipital disebut superior nuchal line
atau kadang-kadang disebut crest nuchal superior (meskipun istilah yang
terakhir ini lebih sering digunakan pada nonhumans, sebanyak garis yang
membentuk sebuah puncak). Pada manusia, salah satu otot besar leher bagian
anterior berinsersi pada proses mastoid, yang lebih besar pada manusia dari
pada hewan yang lain.1,3,4
19
(A) (B) (C)
II. MANDIBULA
Bentuk dan ukuran dari mandibula dipengaruhi antara lain, ukuran dan
bentuk gigi ( yang mencerminkan jenis makanan hewan), serta ukuran
daerah hidung (yang mencerminkan pentingnya indra penciuman). Sebagian
besar hewan yang bertahan hidup pada vegetasi memiliki gigi geraham yang
datar untuk menggiling makanan sedangkan karnivora memiliki gigi yang
dapat merobek jaringan. Mandibula (rahang bawah) berartikulasi dengan
tempurung kepala pada sendi temporomandibular dengan kondilus rahang
bawahnya. Kondilus dan proses koronoideus berada pada aspek superior dari
ramus ascending (proses koronoideus adalah area insersi otot masseter, salah
satu otot yang digunakan dalam mengunyah). Sudut, luas, dan tinggi dari
ramus ascending berbeda pada setiap jenis hewan. Tidak seperti binatang
lainnya, rahang bawah manusia memiliki sebuah dagu.1,3,4
Arcade gigi pada manusia lebih pendek dibandingkan hewan berkaki
empat pada umumnya, yang mana memiliki daerah hidung yang lebih
pendek.1,3,4
20
Gambar 9. Perbedaan tulang mandibula manusia (kanan) dengan rusa besar (kiri)
(A) (B)
Gambar 10. Rahang bawah banteng (A), sapi (B)
III. GIGI
Ukuran dan bentuk dari gigi mencerminkan pola makan hewan.
Karnivora biasanya memiliki gigi seri, taring, dan geraham (dan sering
premolar) dan jenis gigi terlihat cukup berbeda dari hewan-hewan yang
hanya memakan tumbuhan saja (seperti rusa, rusa, kuda, dll).
Kebanyakan hewan yang bertahan hidup dengan berburu daging memiliki
berbagai jenis gigi untuk meraih dan merobek jaringan, sedangkan hewan
yang mencari tumbuhan atau merumput cenderung memiliki gigi yang
datar untuk menggiling makanan.1,3,4
A B C
Gambar 11. Gigi manusia (a), anjing hutan (b), kuda (c)
21
IV. SKAPULA
Skapula yang biasa disebut tulang belikat dan bertumpu pada
punggung bagian atas pada manusia dan pada permukaan punggung
bagian dorsolateral pada hewan. Tulang belakang skapula (scapular
spine) adalah daerah insersi otot dan umumnya menunjukkan fossa
glenoid, yang berartikulasi dengan humerus. Pada umumnya, skapula
mamalia berbentuk segitiga, tetapi pada manusia tulang belakang scapula
(scapular spine) terletak diagonal ke tulang bila dalam posisi anatomis.
Pada umumnya, tulang belakang scapula (scapular spine) hewan mamalia
berbentuk memanjang. 1,3,4
Tulang
belakang
scapula
(Scapular
spine)
(A) (B)
(C) (D)
Gambar 11. Scapula manusia (A), hewan (B), banteng (C) dan sapi (D)
22
V. HUMERUS
Humerus adalah tulang paling besar pada ekstremitas atas atau
anggota tubuh depan. Kepala humerus berbentuk bulat, di ujung proksimal
yang berartikulasi dengan fossa glenoid skapula dan ujung distal
berartikulasi dengan jari-jari dan ulna. Semua binatang memiliki kepala
humerus yang berbentuk bulat, tetapi daerah insersi dari otot-otot sekitar
sendi sangat bervariasi. Pada sendi siku, troklea berartikulasi dengan ulna
dan kapitulum berartikulasi dengan jari-jari. Distal humerus dan proksimal
radius dan ulna sangat berbeda pada manusia, hewan berkaki empat yang
berukuran besar, dan hewan berkaki empat yang lebih kecil. Hewan berkaki
empat yang paling besar memberikan/menumpukan berat lebih pada
forelimbs dari pada hindlimbs, sebagai pusat gravitasi berada lebih ke arah
cranial. Manusia memiliki tuberositas deltoideus sedang (area insersi dari
otot deltoideus yang menarik lengan menjauh dari garis tengah), tetapi pada
beberapa hewan, seperti berang-berang atau luak (hewan dengan kebiasaan
menggali dengan kuat) memiliki tuberositas deltoideus cukup besar.1,3,4
23
VI. RADIUS
Serigala
(canis lupus )
24
VII. ULNA
Ulna merupakan tulang panjang di lengan bawah dan berfungsi
untuk fleksi dan ekstensi. Karena radius berfungsi untuk rotasi, pada
hewan-hewan di mana radius dan ulna menyatu atau di mana ulna adalah
vestigial, kemungkinan tidak ada rotasi lengan bawah. Radius terletak di
sebelah lateral ulna, meskipun pada beberapa hewan, ulna terletak
hampir di sebelah anterior ulna. Perlu diketahui bahwa radius dan ulna
merupakan tulang yang mungkin terpisah pada hewan yang belum
dewasa meskipun radius dan ulna mungkin menyatu di masa dewasa.1,3,4
VIII. METACARPAL
Metacarpals adalah tulang yang membentuk telapak tangan pada
manusia, kaki (pada hewan yang berukuran besar) atau cakar/kuku (pada
hewan yang berukuran lebih kecil). Jumlah dan morfologi metacarpals
pada manusia dan hewan sesuai dengan fungsi tangan, kaki depannya,
dan bagian tubuh depan (manipulasi gerak, dll). Metacarpal yang
berjumlah lima buah (untuk tangan atau cakar) merupakan kondisi yang
paling primitif. Banyak hewan berukuran besar jumlah metacarpal
kurang dari lima, yakni berjumlah dua buah (misalnya, pada sapi,
domba, rusa, dll) dan satu buah (seperti pada kuda). Pada manusia,
metacarpals dan falang disusun sedemikian rupa untuk menunjang
manipulasi benda (memegang, mengambil benda), sementara pada
banyak hewan kecil, susunan tulang-tulang kaki adalah lebih sesuai
untuk berjalan atau menggali. Pada banyak hewan yang memiliki cakar,
metacarpals dan falang tersusun rapat, sedangkan pada manusia dan
25
hewan lain dimana fungsi metacarpals untuk manipulasi benda adalah
sangat penting, memiliki metacarpal yang tersusun dengan jarak yang
lebar (tidak rapat) antara tulang metacarpal yang satu dengan yang lain.
Informasi ini dapat menjadi penting ketika mencoba untuk menentukan
manusia dari bukan manusia, terutama pada spesimen jaringan atau pada
x-ray.1,3,4
26
(metakarpal ke 2-5) saling berdekatan satu sama lain, dan kadang-
kadang metakarpal pertama (panah di foto atas) masih ada dalam sisa-
sisa kering atau segar. Juga perhatikan tonjolan pada distal metakarpal
(panah di foto bawah) yang khas pada hewan. Distal metakarpal pada
manusia adalah halus.1,3,4
Gambar 15. Ulna pada hewan, tampak ridge/tonjolan pada distal metacarpal.
IX. VERTEBRA
Kolom vertebral dibagi menjadi lima bagian: servikal (biasanya
jumlahnya 7), toraks (biasanya berjumlah 12), lumbal (biasanya 4 sampai 6
angka), sakral (biasanya berjumlah 4 sampai 6 tetapi menyatu saat dewasa
untuk membentuk sakrum) dan coccygeal (memiliki jumlah beragam
tergantung apakah spesies memiliki ekor atau tidak memiliki ekor). Manusia
dan hewan memiliki jumlah vertebra yang sama di atas vertebra coccygeal
(bahkan jerapah hanya memiliki 7 vertebra servikal atau tulang leher), tetapi
bentuk tulang punggung dan kolumna vertebra individu berbeda. Tulang
punggung pada binatang berkaki empat yang khas memiliki kurva tunggal
bertahap dari leher ke korset panggul (mirip seperti jembatan kantilever),
sedangkan manusia memiliki kolom berbentuk S. Perbedaan dalam bentuk
tulang punggung juga tercermin pada morfologi tulang belakang. Hewan
berkaki empat biasanya memiliki vertebra yang lebih panjang, badan vertebra
lebih silindris daripada manusia, dan badan vertebra memiliki panjang yang
hampir sama dari daerah leher ke panggul. Manusia memiliki vertebra yang
lebih berbentuk baji, dan tubuh vertebra secara bertahap lebih besar dari
daerah leher ke panggul (setiap tulang belakang membawa berat yang lebih
27
daripada vertebra di atasnya, sehingga semakin ke bawah, badan vertebra
lebih besar).1,3,4
Vertebra torakal yang Khas (prosesus spinosus yang panjang pada
vertebra torakal dari hewan berkaki empat yang berukuran besar). Banyak
hewan yang memiliki tonjolan di badan vertebra bagian tengah anterior.
Sementara manusia tidak memiliki ini.1,3,4
Gambar 17. Vertebra torakal pada hewan, tampak tonjolan di badan vertebra bagian
tengah anterior
XI. PELVIS
Pada korset panggul pada semua mamalia terdiri dari os coxae kiri
dan kanan (juga disebut innominates) dan sakrum. Pada banyak mamalia
tiga unsur melebur menjadi satu unit pada saat dewasa. Os coxae terbuat
dari tiga tulang: ilium, iskium, dan pubis yang bersatu ke dalam os coxae
(satu unit) pada orang dewasa. Sakrum ini terbuat dari, biasanya, 4
sampai 6 vertebra sakral tunggal yang menyatu untuk membentuk tulang
tunggal pada orang dewasa. Bagian kontak antara vertebra lumbalis
terakhir dan vertebra sakral pertama disebut promontorium. Sayap di
kedua sisi disebut sakral alae. Beberapa hewan di bagian ini telah
memiliki sakrum menyatu dengan os coxae, kondisi yang banyak terdapat
pada hewan dewasa.1,3,4
A
B A
B
C C
28
Manusia Binatang antelop
Ilium
Acetabelum
pubi
s
ischiu
m
Manusia Banteng
promontor
y
Ala(sayap
)
Gambar 19. Di atas: Os coxa manusi dan banteng,Di bawah: Sacrum manusia dan banteng
29
X. FEMUR
Pada manusia tulang paha adalah tulang terpanjang dari seluruh
tulang manusia. Panjang tulang ini relative terhadap diameternya. Kepala
femur berbentuk bulat pada semua hewan dan membentuk sendi dengan
tulang coxae di asetabulum. Sendi bagian distal dari tulang femur berakhir di
lutut dan terbagi menjadi dua tonjolan tulang. Tonjolan tulang yang disebut
kondilus ini pada sebagian hewan, halus tapi pada bagian anterior dari sendi
pada hewan bagian yang seperti terpahat lebih banyak daripada manusia.1,3,4
Untuk membedakan tulang paha dan tulang humerus bisa sangat
membingungkan namun bisa diketahui kepala tulang femur lebih komplit
daripada tulang hewan.
Pada manusia lebih halus pada rusa besar lebih terpahat
30
X. TIBIA
Secara umum, tibia dan fibula adalah analog radius dan ulna. Pada
manusia, karena radius dan ulna terpisah dan karena radius mampu berputar
terhadap ulna beberapa derajat, manusia dapat melakukan pronasi dan supinasi
tangan dan lengan. Pada manusia tibia dan fibula juga merupakan tulang yang
terpisah, tapi terdapat sangat sedikit kemampuan kaki untuk rotasi sehingga
tulang kehilangan kemampuan pronasi dan supinasi pada kaki. Pada beberapa
hewan, tibia dan fibula bersatu sehingga tidak memungkinkan terjadinya
rotasi.1,3,4
Gambar 20. Dilihat dari distal. Manusia (kiri) rusa besar (kanan)
XI. FIBULA
31
proyeksi dari luar pergelangan kaki. Di bagian distal fibula terdapat lekukan
disebut fossa malleolar terlepatak pada permukaan bagian posterior. Di sini
tendon lewat dari arah posterior ke permukaan telapak kaki. Di bagian
proksimal fibula bersambung dengan tibia.1,3,4
Manusia
Beruang
32
Singa gunung Tupai anjing laut
XII.TULANG METATARSAL
Tulang metatarsal adalah tulang yang dibentuk dari bagian tulang utama
pada kaki kecuali ibu jari kaki, bagian dari kaki pada hewan yang besar atau
hewan kecil. Jumlah dan morfologi tulang metatarsal pada manusia dan hewan
tergantung dari gunanya.1,3,4
Jari kaki berjumlah 5 adalah kondisi paling primitif. Kebanyakan hewan
berukuran besar jumlah metatarsal bisa berkurang sampai dua contohnya sapi,
domba dan yang berkurang satu pada kuda.1,3,4
Kaki depan pada manusia dan kebanyakan hewan lainnya adalah
digunakan sebagai alat gerak. Kalelawar menggunakan kaki belakang sebagai alat
geraknya. Pada kebanyakan hewan yang tulang metatarsal dan phalangnya
berjumlah lima masuk dalam kategori hewan dengan kekerabatan dekat, pada
manusia tulang pada kaki lebih .... daripada tangan, hal ini akan menjadi informasi
penting saat mencoba membedakan tulang manusia dan tulang hewan saat
menemukan tulang atau pada saat melihat hasil x ray.1,3,4
33
. Rusa banteng
Beruang manusia
34
Note : ada tiga ruas tulang pada kaki. Phalang proksimal, palang tengah dan phalang distal.
Phalang distal pada hewan kecil biasanya berupa jari, sedangkan pada hewan besar phalang distal
adalah kuku. Ket : A. Tarsal. B. Metatarsal. C.phalangs
B. PERBEDAAN HISTOLOGI
35
Gambar 25: Tulang plexiform dari potongan femur domba dengan perbesaran 40 kali
Gambar 26: kanalis havers dari potongan femur manusia perbesaran 100x
2. Berdasarkan kelemahan yang ada pada metode diatas Hillier dan Bell
(2007) menyatakan jika hanya ditemukan kanalis havers maka untuk
membedakannya dilakukan pengukuran diameter sistem havers. Ukuran
diameter sistem havers diperkirakan sekitar 180 µm – 325 µm , sedangkan
diameter pada nonhuman berada dibawah rentang diameter manusia.
Begitu pula diameter kanalis havers diameternya diperkirakan 30 µm –
175 µm.
3. Secara makroskopik tebal korteks tulang panjang pada nonhuman lebih
besar dibandingkan korteks pada manusia. Perbandingan tebalnya korteks
nonhuman dibandingkan manusia sekitar 4 kali tebal korteks manusia
36
Hewan Manusia
Gambar 25. Perbedaan tulang kortikal manusia (kiri) dan hewan (kanan)
Metode ini merupakan salah satu cara pembeda tulang manusia dan bukan
manusia. Tes ini dilakukan jika fragmen tulang yang ditemukan lebih kecil (bisa
dalam bentuk debu) atau pemeriksaan mikroskopis meragukan.
Prinsip
Adanya ikatan antigen–antibody yang membentuk presipitat putih seperti
awan.
- Test ini sangat sensitif untuk membuktikan tulang
berasal dari manusia
- Test ini masih memberi hasil positif :
Tulang berumur 10 – 25 tahun
Mummi berumur > 4000 tahun
Metodenya :
1 cm2 sum – sum tulang diekstraksi dgn NaCl 0,9% pH 7
37
Darah kelinci tersebut diambil dipisahkan, dan serum yang
mengandung antibodi diisolir ini yang disebut sebagai serum anti
manusia. 1,3,6,7
38
BAB III
KESIMPULAN
39
DAFTAR PUSTAKA
40