Bedah-Iskandar Japardi45 PDF
Bedah-Iskandar Japardi45 PDF
Dr ISKANDAR JAPARDI
Fakultas Kedokteran
Bagian Bedah
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
DEFENISI
Insidensi dari sindroma ini bervariasi. Suatu penelitian yang dilakukan oleh
Brenner dkk tahun 1994 pada 200 pasen dengan cedera kepala ringan yang dirawat
ri RS, menemukan insidensi nyeri kepala pasca trauma 69% dan dizziness 51%.
Menurut Tjahjadi (1990) gejala nyeri kepala terdapat 70%, lelah (kekurangan
energi) 60%, dizziness 53 %.
Onset sindroma postconcussion bervariasi,pada beberapa kasus gejala dapat
timbul pada hari hari pertama cedera dan menetap selama beberapa waktu sampai
beberapa bulan bahkan tahun. Pada kasus lainnya gejala-gejalanya timbul
kemudian, kadang-kadang sampai beberapa minggu setelah cedera.
Nyeri kepala yang merupakan gejala utama sindroma postconcussion
biasanya timbul dalam 24 jam dari cedera, dan sekitar 6% terjadi beberapa hari atau
minggu kemudian. Menurut Guttman nyeri kepala terdapat lebih banyak pada
minggu-minggu pertama sesudah cedera kepala ringan. Tes psikologik yang meliputi
pemeriksaan pemrosesan informasi menunjukkan abnormalitas dengan insidens
yang sangat tinggi pada hari-hari pertama cedera.
Gejala-gejala ini menetap pada separuh dari kasus setelah 2 bulan atau lebih
danditemukan bersama keluhan lain seperti ansietas, mudah lelah, iritabilitas dan
sulit berkonsentrasi. Penelitian Jones (1974) secara retrospektif terhadap 3500
pasen cedera kepala ringan menemukan insidensi nyeri kepala, dizziness atau
keduanya sebanyak 57%. Gejala-gejala ini tetap ada paling sedikit selam 2 bulan
tetapi kemudian sebagian besar menghilang, hanya tinggal 1 % pasen dengan gejala
setelah 1 tahun. Penelitian yang dilakukan Rimel dkk. (1981) terhadap 500 pasen
trauma kepala ringan menemukan 79% terdapat paling sedikit satu keluhan dalam
suatu wawancara 3 bulan setelah cedera, 78 % mengeluh nyeri kepala dan 59%
terdapat gangguan memori. Suatu penelitian multisenter tahun 1987 yang dilakukan
oleh Levin dkk. Terhadap 155 pasen dengan cedera kepala ringan, ditemukan
keluhan pertama yang paling sering adalah nyeri kepala (82%). Kemudian diikuti
dengan keluhan penurunan energi pada 60% dan dizziness pada 53% kasus.
Keluhan ini kemudian berkurang pada 1 bulan dan 3 bulan setelah cedera, dan pada
kesimpulan dari penelitian tersebut didapatkan keluhan nyeri kepala pada 47%
kasus, penurunan energi 22%, dan dizziness 22%.
Kay dkk (1971) menduga bahwa gejala-gejala postconcussion berhubungan
dengan lamanya amnesia pasca trauma, dimana frekwensi dan lamanya berlangsung
gejala meningkat dengan makin lamanya periode amnesia. Penelitian-penelitian
berikutnya oleh Ruther Ford dkk. (1977-1979) gagal untuk mengkonfirmasikan
penemuan tersebut. Sindroma postconcussion jarang terjadi pada pasen-pasen
dengan cedera berat yang berhubungan dengan penurunan kesadaran berat (koma)
selama beberapa waktu. Hal ini mungkin disebabkan pada saat kesadaran pasen
pulih kembali nyeri kepala, concussion telah berlalu, terlebih lagi pada pasen
dengan cedera berat lebih mendapat perhatian, simpati dan pengertian selama masa
pemulihannya.
Penelitian-penelitian lain menduga kejadian lebih sering terjadi pada wanita,
pasen dengan umur lebih dari 40 tahun,pasen dengan gangguan neuropsikiatrik
sebelumnya,alkoholisme, penyalah gunaan obat atau dengan cedera kepala
sebelumnya. Tetapi juga hal ini tidak dapat dikonfirmasikan dengan penelitian-
penelitian berikutnya.
GEJALA KLINIK
KESIMPULAN
Adam RD, Victor M. Principles of neurology. 4th ed. New York : McGraw Hill. 1989,
p. 710
Alves WM, Jane JA. Post traymatic syndrome. In Neurological Surgery. 3rd ed. Vol.
3. Ed. By Youman JR. Philadelphia : WB Sounders. 1990, p. 2230-2240
Bailey NB, Gudeman SK. Minor head injury. In Textbook of Head injury.
Philadelphia : WB Saunders. 1989, p. 308-316
Gade GF. Et al. Pathology and pathophysiology of head trauma. In Neurological
surgery. 3rd ed vol. 3. Ed. By Youman JR. Philadelphia ; WB Saunders.
1990, p. 1972-1974
Gilroy J, Meyer JS. Medical Neurology. 3rd ed. New York : Macmillan. 1979, p. 502-
503
Harding JJ. 1982. Psychiatric aspect of dizziness and vertigo. In Evaluation and
clinical management of dizziness and vertigo. Ed. By Finestone AJ.
Boston : John Wrigth. 1982, p. 153-154
Jennet B. Medical aspects of head injury. In Medicine (11): disorders of the nervous
system. Ed. By Hughes et al. Oxford : Medical Educational. 1978, p.
956-961
Jennett B, Teasdale G. Management of head injuries. Contemporary Neurology
Series. 1982, p. 258-263
Lindsay KW, Bone I. Neurology and neurosurgery. 2nd ed. Livingstone: ELBS. 1991,
p. 230
Povilshock JT et al. Neural and vascular alteration in Brain injury. In Neural
Trauma Ed. By Popp AJ et al. New York : Raven Press, 1979.
Raskin NH. Headache. 2nd ed. New York : Churchill Livingstone. 1988, p. 278.
Tjahjadi P. Sindroma Postconcussion. Bandung : Bag./UPF Neurologi FK UNPAD.
1990.
Vick NA. Ginker’s neurology. 7th ed. Springfield : Charles C. Thomas. 1975, p. 664-
666