Anda di halaman 1dari 1

Intervensi ISPA :

Intervensi Keperawatan pada penangan ISPA banyak macamnya seperti


Menurut WHO, CTPS mampu mengurangi kasus ISPA hingga 50 % (Depkes,
2014). Cuci tangan sangat berguna untuk membunuh kuman penyakit yang
ada ditangan. Tangan yang bersih akan mencegah penularan penyakit seperti
infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) (Priyoto, 2015, hlm.157).

IsPa yang dapat menimbulkan kekhawatiran harus dikenali dan


dilaporkan sedini mungkin. Pasien yang terinfeksi harus diberi perawatan dan
pelayanan yang sesuai dan langkah pencegahan dan pengendalian infeksi
harus segera dilakukan untuk mengurangi penularan lebih lanjut penyakit
tersebut. (WHO 2007)

Sarung tangan dan gaun pelindung harus dipakai sesuai dengan


kewaspadaan standar Bila persediaan sarung tangan kurang, penggunaan
sarung tangan harus selalu diprioritaskan untuk kontak dengan darah dan
cairan tubuh (sarung tangan non-steril), dan kontak dengan tempat steril
(sarung tangan steril). Bila ada kemungkinan percikan darah atau cairan tubuh
lainnya dan gaun pelindung tidak tahan cairan, celemek tahan air harus dipakai
menutupi gaun pelindung Pelindung wajah (masker bedah dan pelindung
mata) harus digunakan oleh petugas kesehatan sesuai dengan kewaspadaan
standar bila kegiatan yang dilakukan dapat menimbulkan percikan atau
semburan darah, cairan tubuh, sekret, dan ekskresi ke mukosa mata, hidung,
atau mulut.(WHO 2007)

IsPa dapat ditularkan oleh aerosol dari saluran pernapasan atau melalui
kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi. Karena itu, selain
penggunaan alat pelindung tertentu terhadap droplet (yaitu, masker bedah),
beberapa unsur kewaspadaan standar, seperti kebersihan pernapasan,
kebersihan tangan, kebersihan lingkungan, dan pengelolaan limbah, juga
sangat penting untuk membantu mencegah penularan IsPa. Bila tidak tersedia
masker bedah, gunakan metode lain untuk pengendalian sumber patogen
(misalnya, sapu tangan, tisu, atau tangan) saat batuk dan bersin. (WHO 2007).

Anda mungkin juga menyukai