OLEH
NI LUH NOVI
P07120017179
TINGKAT II.5
TAHUN 2018
STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN RISIKO BUNUH DIRI
Kondisi klien :
Nama : Tn.A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 32 Tahun
Alamat : Desa Petulu, Ubud
Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku bunuh diri (suicide).
Tujuan
1. Klien dapat terhindar dari resiko bunuh diri
2. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Fase Orientasi
Fase Kerja
1. Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya
“Sebelumnya Apa yang bapak ketahui tentang tanda dan gejala bunuh diri?”
2. Menanyakan keluhan utama/keluhan yang mungkin berkaitan dengan kelancaran
pelaksanaan kegiatan
“ Pada umumnya orang yang akan melakukan bunuh diri menunjukan tanda
melalui percakapan misalya, ‘Saya tidak ingin hidup lagi ,segalanya akan lebih
baik tanpa saya apakah Tn. Y sering mengatakannya Pak ?’.
Fase Terminasi
1. Menyimpulkan hasil kegiatan : evaluasi proses dan hasil
“baiklah pak setelah berbincang-bincang bagaimana perasaan bapak setelah kita
berlatih cara merawat Tn. Y di rumah?’’
2. Memberikan reinforcement positif
“Bagus pak,Baiklah mulai sekarang coba bapak lakukan apa yang sudah di latih
tadi setiap kali bapak membesuk Tn. Y”
3. Tersenyum pada saat yang tepat
4. Membungkuk kearah klien pada saat yang diperlukan
5. Mempertahankan sikap terbuka (tidak bersedekap, tidak memasukkan tangan
kekantong atau tidak melipat kaki)
“Baiklah Pak, karena perbincangan ini sudah selesai, saya akhiri pertemuan ini
dengan mengucapkan banyak terimakasih atas perhatian Bapak. Mohon maaf jika
saya ada salah kata.”
“Jika Bapak ada keperluan Bapak bisa mencari saya atau perawat lain di ruang
Perawat. Mari Pak, saya antar lagi ke ruangan anak Bapak.”