Abstrak
Latar belakang: Perdarahan gingiva dapat disebabkan oleh trombopati. Kondisi medikokompromais seperti DBD
merupakan salah satu faktor predisposisinya. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit sistemik yang sering
terlambat terdiagnosis dan berisiko kematian, banyak dijumpai pada daerah tropis seperti Indonesia. Insidensi DBD
di Jawa Timur sebesar 29,25/100.000 dengan risiko kematian sebesar 0,88%. Tujuan: Penulisan laporan kasus
ini bertujuan untuk melaporkan perdarahan gingiva pada pasien yang sebelumnya tidak terdeteksi DBD. Kasus:
Seorang laki-laki 26 tahun dirujuk untuk melanjutkan pembersihan karang gigi dengan diagnosis gingivitis akut.
Pada awalnya, pasien mengeluhkan perdarahan gingiva selama seminggu terakhir saat menyikat gigi dan bau mulut.
Pasien merasakan badan lelah dan lemah sejak 1 bulan yang lalu. Tiga minggu sebelum datang, pasien terdiagnosis flu
dengan gejala demam dan pusing. Ekstra-oral tampak konjungtiva dan kuku pucat serta petechiae pada lengan kanan
saat pemeriksaan tekanan darah. Intra-oral terlihat perdarahan gingiva spontan dan ekimosis pada mukosa labial dan
gingiva. Penanganan: Pemeriksaan darah dilakukan pada hari yang sama dan diketahui adanya trombositopenia yang
parah. Hasil anamnesis mengacu pada dugaan adanya penyakit sistemik. Pasien dirujuk ke spesialis penyakit dalam
dan terdiagnosis DBD. Kesimpulan: Temuan klinis perdarahan gingiva dapat digunakan sebagai indikator penyakit
sistemik, pada kasus ini adalah DBD tanpa gejala demam. Identifikasi dini lesi mulut terkait penyakit sistemik dapat
membantu penderita untuk memperoleh perawatan lebih awal dan mengurangi angka kematian akibat keterlambatan
penanganan.
Abstract
Background: Gingival bleeding can caused by thrombopathy. Medicocompromised condition as predisposing factor
of gingival bleeding is DHF. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is systemic disorder which often late to be diagnosed
and caused death. Most of DHF case found in tropical area as well as Indonesia. Insidence rate of DHF in east Java
counted 29,25/100.000 populations with mortality rate as high as 0.88%. Purpose: The aim of this paper is to report
26
Satrya Ayu Erawatie Prayudha, Selviana Tampoma, Hening Tuti Hendarti | Perdarahan Gingiva Sebagai Indikator Penyakit
Sistemik Kasus pada Individu yang Sebelumnya Tak Terdeteksi Menderita Demam Berdarah Dengue
the gingival bleeding in patient with undetected DHF. Case: A 26 years old man refered to have dental scaling with
an acute gingivitis. Initially, patient complained about his gingival bleeding over the last week while he was brushing
as well as bad odors. Patient felt weak and tired since 1 month ago. Three weeks before, patient diagnosed flu with
symptom of fever and headache. Extra-oral examination showed pale nail and conjunctiva and multiple petechiae on
his right arm when blood pressure test performed. Intra-oral examination shows spontaneous gingival bleeding and
ecchymosis on the labial mucosa and gingiva. Management: Blood testing performed and the result showed severe
thrombocytopenia. By anamnesis, patient suspected has systemic disease, so that the patient refered to an internist.
Conclusion: Clinical finding of gingival bleeding can be used as indicator of systemic disease, in this case is DHF
without fever symptom. Early identification of oral lesion associated systemic disease could help the patient to have
early treatment and to reduce the number of death caused by delay treatment.
Setelah mendapatkan penjelasan terkait dengue positif dan jumlah trombosit semakin
kemungkinan penyakit yang diderita yang menurun (Tabel 2) sehingga dokter spesialis
memerlukan penanganan segera, pasien dirujuk penyakit dalam mengharuskan pasien segera
ke dokter spesialis penyakit dalam. Hasil mendapatkan transfusi darah, tirah baring di
follow up pasien menunjukkan pemeriksaan rumah sakit, dan observasi.
Tabel 2 Hasil pemeriksaan darah Tanggal 5 Januari 2016 dan 13 Januari 2016
Hasil
Pemeriksaan 5 Januari 2016 13 Januari 2016
Hemoglobin (g/dL) 14 13,4
Jumlah Leukosit (/µL) 8.103 -
Trombosit (/µL) 14.103* 152.103
Dengue Positif* -
* Tidak normal/patologi
gingivitis yaitu trauma lokal, resesi gingiva, Berdarah Dengue (DBD). Demam berdarah
gigi berdesakan, gigi patah, faktor hormonal, dengue merupakan penyakit menular yang
defisiensi nutrisi, dan penggunaan obat-obatan. diperantarai oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti,
Peningkatan kebersihan rongga mulut dengan khas ditandai dengan adanya perdarahan dan
eliminasi plak gigi dan kalkulus secara berkala trombositopenia. 7,8,14,15,16 Manifestasi klinis
terbukti efektif mengatasi gingivitis kecuali penyakit ini melibatkan banyak faktor antara lain
ada keterlibatan faktor sistemik. 10 thrombopathy, coagulopathy, dan vasculopathy.
Seperti pada gingivitis, kelainan Thrombopathy dapat diartikan sebagai kondisi
perdarahan/ darah dapat bermanifestasi oral trombositopenia dan disfungsi trombosit. 13
berupa perdarahan spontan seperti epistaksis Perdarahan spontan yang terjadi pada DBD
atau perdarahan gingiva. Selain itu, adanya seperti perdarahan gingiva dan epistaksis dapat
gambaran klinis berupa purpura baik itu disebabkan oleh kondisi trombositopenia. 5
petechiae, ekimosis, atau hematoma, mukosa Suhu tubuh pasien DBD pada awalnya
mulut pucat, dan konjungtiva pucat sering dapat meningkat hingga antara 39-400C dan
menjadi tanda adanya kelainan darah seperti berlangsung selama 2-7 hari, kemudian suhu
leukemia, trombositopenia, anemia, atau tubuh turun/ normal selama beberapa hari dan
kelainan perdarahan/ darah lainnya yang dapat kemudian melonjak kembali (saddleback). Fase
dibuktikan dengan pemeriksaan darah.10,11,12 ini dikenal sebagai fase kritis. 17 Berdasarkan
Hasil pemeriksaan darah yang dapat mendukung hasil pemeriksaan klinis ekstra-intra oral dan
adanya kelainan perdarahan antara lain tes pemeriksaan penunjang, kasus ini terdiagnosis
trombosit, prothrombin time (PT)/ International sebagai perdarahan gingiva oleh karena DBD
Normalized Ratio (INR), dan activated partial yang pada saat datang tidak disertai demam.
thromboplastin time (APTT). Tes trombosit
meliputi penghitungan jumlah dan fungsi KESIMPULAN
trombosit. Kelainan perdarahan/ darah dapat Adanya keterkaitan antara keberadaan lesi
terjadi pada semua usia baik laki-laki ataupun mulut dengan kondisi sistemik perlu dipahami
wanita sesuai dengan jenis kelainannya. oleh para dokter gigi. Salah satunya adalah
Hemofili terjadi pada laki-laki, anemia lebih perdarahan gingiva merupakan manifestasi oral
banyak dialami wanita, sedangkan leukemia dari penyakit sistemik DBD. Anamnesis dan
lebih umum dijumpai pada usia anak-anak. 12 pemeriksaan klinis ektra oral dan intra oral
Hasil pemeriksaan ekstra dan intra oral, yang cermat disertai pemeriksaan penunjang
pemeriksaan darah yang menunjukkan adanya yang sesuai diperlukan dalam upaya penegakan
trombositopenia, dan riwayat demam pada diagnosis yang tepat. Identifikasi dini lesi mulut
kurang lebih 3 minggu sebelum datang meskipun terkait dengan latar belakang sistemik dapat
pada saat datang tidak disertai demam mengarah membantu penderita mendapatkan perawatan
pada kecurigaan adanya penyakit infeksi lebih awal dan memadai sehingga dapat
seperti infeksi virus dengue yaitu Demam mengurangi risiko kematian.
30
Satrya Ayu Erawatie Prayudha, Selviana Tampoma, Hening Tuti Hendarti | Perdarahan Gingiva Sebagai Indikator Penyakit
Sistemik Kasus pada Individu yang Sebelumnya Tak Terdeteksi Menderita Demam Berdarah Dengue
An escalating problem. BMJ; 234: 6-1563. and dengue hemorrhagic fever epidemic
17. Dietz, V., D. J. Gubler, S. Ortiz, G. Kuno, in Puerto Rico: epidemiologic and clinical
A. Casta-Velez, G. E. Sather, I. Gomez, observations. P. R. Health Sci. J. 15:201–
and E. Vergne. 1996. The 1986 dengue39 39 210
Insisiva
Insisiva Dental
Dental Journal,
Journal, Vol. 5Vol.
No. 5 No. 2 November
2 Bulan Bulan November Tahun 2016
Tahun 2016
A B
A B A
A B C
B C
C D
C D
Gambar 1. Konjungtiva mata kanan dan
D E
kiri pucat (A), Peteqiae multipel pada
Gambar 1. Konjungtiva mata kanan dan kiri
lengan kanan
pucat (A), (B), Kuku
Peteqiae kanan
multipel pucat
pada (C),
lengan D E
Gambar
Kuku 1. Konjungtiva
kiri(B),
kanan pucat
Kukutampak mata kanan
tidak(C),
kanan pucat bedakiri
dan
adaKuku
pucat (A),
kiri pucatsaatPeteqiae
ditekan
tampak multipel
tidak(D) pada
ada beda saatlengan Gambak
Gambak 2. Perdarahan
2. Perdarahan gingiva spontan
gingiva spontan
kanan(D)
ditekan (B), Kuku kanan pucat (C), Kuku padapada
regioregio 15,16,11,21(A,B),
15,16,11,21(A,B), Krusta pada
Krusta pada
kiri pucat tampak tidak ada beda saat mukosa Gambak
mukosa 2. dan
labiallabial
atas Perdarahan
atas dan gingiva
pada spontan
desquamasi
desquamasi pada
ditekan (D) pada
vermilion
vermilion regio 15,16,11,21(A,B),
labiallabial
bawah bawah Krusta
(C), Ekimosis
(C), Ekimosis pada padapada
mukosa mukosa
mukosa labialbawah
labiallabial
bawah atasgingiva
dan dandan
desquamasi
23 pada
gingiva
regio regio 23
vermilion labial
(D,E)bawah
(D,E)(C), Ekimosis pada
mukosa labial bawah dan gingiva regio 23
(D,E)