Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR TUGAS MANDIRI 1

Kolaborasi Tim Kesehatan I


Oleh Zela Puteri Nurbani, kelompok 3, 1506668694
5. Mengapa kolaborasi tim kesehatan penting? Kaitkan dengan keselamatan pasien (patient
safety)
Kolaborasi tim kesehatan penting karena telah terbukti meningkatkan kualitas
dan performa banyak aspek dalam sistem pelayanan kesehata. Selain itu kolaborasi
tim juga mengurangi persaingan antara tenaga kesehatan, karena setiap tenaga kerja
kesehatan dalam tim kolaborasi kesehatan memiliki peran dan keahliannya masing-
masing dengan karakteristik dan pengalaman yang berbeda-beda namun tetap saling
membutuhkan satu sama lain. kolaborasi tim kesehatan juga sudah terbukti
meringankan beban kerja dan meningkatkan kinerja tim kesehatan sehingga pasien
merasa lebih puas terhadap pelayanan.
Sebelum membahas kaitannya dengan patient safety, alangkah baiknya kita
mengetahui terlebih dahulu apa itu patient safety. Menurut Depkes 2008, Patient
safety adalah suatu sistem pada rumah sakit yang membuat asuhan pasien lebih aman,
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesaahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Dalam
rangka pencegahan ini, tim kolaborasi sangat penting dalam pelaksanaan patient
safety. Pelayanan kesehatan yang dilakukan pada satu pasien bukan dilayani oleh satu
tenaga kesehatan melainkan dengan satu tim kolaborasi tenaga kesehatan sehingga
meminimalisir kesalahan yang mungki terjadi karena tim kolaborasi dipimpin oleh
seorang coordinator. Walaupun terjadi kesalahan, kesalahan dapat dievaluasi da
dididkusikan dehingga semakin mendukung patient safety. Tim kolaborasi juga dapat
meningkatkan kesadaran pasien akan kesehatan melalui pengethuan yang diberikan.

6. Profesi kesehatan apa saja yang dapat berperan dalam kolaborasi tim kesehatan? Jelaskan
secara singkat peran setiap profesi tersebut pada setting pelayanan kesehatan individu,
keluarga, dan masyarakat.
 Peran Profesi Kesehatan untuk Individu
 Dokter dan Dokter Gigi
- Diagnosa penyakit pasien.
- Mengatur regimen terapi pasien
- Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian yang
lebih baapabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan
- Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien.
- Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien.
- Membuat catatan rekam medis yang baik secara berkesinambungan berkaitan
dengan keadaan pasien
 Apoteke
|\\\\\\\\r
- Mengevaluasi rasionalitas pemilihan obat yang ditentukan oleh dokter
- Memberikan saran obat dan dosis
- Mengatur regimen obat
- Mengatur penggunaan obat terkait adanya interaksi obat.
- Menjelaskan obat-obat yang harus digunakan, indikasi, cara penggunaan, dosis, dan
waktu penggunaannya.
- Melakukan konseling kepada pasien untuk melihat perkembangan terapinya
 Perawat
- Sebagai pemberi asuhan keperawatan (rehabilitasi pasien). Perawat
memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan pasien secara holistic.
- Pada kondisi mendesak, boleh berperan menggantikan dokter dengan batasan
kemampuan ilmu perawat dan memberikan obat bebas dan terbatas.
- Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman
bagi pasien dan melindungi pasien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan
dari suatu tindakan pengobatan.
- Perawat sebagai advokat, perawat melindungi hak pasien sebagai manusia dan
secara hukum.
- Membantu menginterpretasikan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh profesi
kesehatan kepada pasien.
- Sebagai penyuluh pasien, perawat menjelaskan kepada pasien konsep dan data-
data tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan
diri, menilai apakah pasien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi
kemajuan dalam pembelajaran.
 Kesehatan Masyarakat
- Selalu memelihara dan meningkatkan status gizi pasien .

- Menjaga kerahasiaan pasien .

- Menghormati dan menghargai kebutuhan unik setiap pasien .

- Memberikan pelayanan gizi prima, cepat, dan akurat

- Memberikan informasi kepada pasien dengan tepat dan jelas.


- Apabila mengalami keraguan dalam memberikan pelayanan ahli gizi
berkewajiban senantiasa berkonsultasi dan merujuk kepada ahli gizi lain yang
mempunyai keahlian

 Peran Profesi Kesehatan untuk Keluarga


 Dokter dan Dokter Gigi
- Memberikan pendidikan penyakit pasien kepada keluarga
- Menjaga kesehatan keluarga
 Apoteker
- Memberikan pengetahuan penggunaan obat pasien pada keluarga untuk
meningkatkan efektivitas terapi pasien dan meningkatkan ketaatan pasien saat
terapi
 Perawat
- Membantu menginterpretasikan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh profesi
kesehatan kepada keluarga pasien.

- Pemantauan pelaksanaan kesehatan oleh keluarga


 Kesehatan Masyarakat
- Pendidikan mengenai gizi keluarga, sanitasi lingkungan pada keluarga
- Penyuluh gizi

 Peran Profesi Kesehatan untuk Komunitas


 Dokter dan Dokter Gigi
- Memberikan pendidikan terkait penyakit dan layanan umum (praktek) di
masyarakat.
 Apoteker
- Mengatur penyediaan dan pengelolaan obat untuk masyarakat.
- Berpartisipasi dalam upaya pengendalian infeksi di rumah sakit melalui Komite
Pengendali Infeksi
- Berperan aktif melakukan pananganan penyakit-penyakit yang memiliki
pengobatan jangka panjang dan prevalensi tinggi di masyarakat
 Perawat
- Memberikan imunisasi melawan penyakit di komunitas.
 Kesehatan Masyarakat
- Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan di masyarakat.
- Melindungi masyarakat umum khususnya tentang penyalahgunaan pelayanan,
informasi yang salah dan praktek yang tidak etis berkaitan dengan gizi, pangan
termasuk makanan dan terapi gizi/diet.
- Memberikan pelayanannya sesuai dengan informasi faktual, akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya

Referensi
1. Canadian Health Service Research Foundation. 2006. Teamwork in Healthcare;
Promoting Effective Teamwork in Healthcare in Canada
2. Academic.edu
3. Riyanto, Theo, Martinus Th. 2008. Kelompok Kerja yang Efektif. Yogyakarta: Kanisius

Anda mungkin juga menyukai