Anda di halaman 1dari 13

07/10/2014

Pendahuluan
Einstein memperkenalkan kepada kita sifat partikel dari
gelombang pada thn 1905 (efek photoelektrik). Teori Einstein ini
diperkuat oleh hamburan Compton
Tapi, apakah kebalikannya berlaku ? Apakah partikel memiliki
SIFAT GELOMBANG DARI sifat gelombang?
1923, ketika masih sebagai mahasiswa pasca sarjana University of
PARTIKEL Nurun Paris, Louis de Broglie mempublikasikan tulisan ringkas dalam
journal Comptes rendus yang berisi ide yang revolusioner
Nayiroh, M.Si. terhadap pemahaman fisika pada level yang paling fundamental:
yaitu bahwa partikel memiliki sifat gelombang intrinsik
Werner Heisenberg dan kemudian Erwin Schrödinger
mengembangkan teori berdasarkan sifat gelombang dari
partikel.
FISIKA MODERN

Prince de Broglie Heissenberg Schrodinger

Tokoh Sifat gelombang dari partikel

Pada 1927, Davisson dan Germer mengkonfirmasi sifat


gelombang dari partikel dengan difraksi elektron dari kristal
tunggal nikel.

1
Cahaya memiliki sifat gelombang seperti dalam peristiwa Persamaan De Broglie
interferensi dan difraksi, juga memiliki sifat partikel seperti dalam hν
Sebuah foton berfrekuaensi mempunyai momentum: p =
peristiwa efek fotolistrik dan hamburan Compton. c
Sifat gelombang dinyatakan oleh panjang gelombang (λ) dan sifat h
Yang dapat dinyatakan dengan panjang gelombang p =
λ
sebagai:
partikel dinyatakan oleh besaran momentum (p) Karena λν = c ; maka panjang gelombang foton ditentukan oleh
Hubungan antara λ dan p sebuah foton adalah : momentumnya λ=
h
p Panjang gelombang foton
De Broglie mengusulkan supaya rumus di atas berlaku umum untuk
partikel suatu materi atau foton. Momentum suatu partikel bermassa
Menurut de Broglie bahwa partikel (seperti elektron) yang bergerak m dan kecepatan v ialah p = m v dan panjang gelombang de
ada kemungkinan memiliki sifat gelombang dengan panjang Broglienya ialah
gelombang tertentu. h
λ= Panjang gelombang de Broglie
Usulan de Broglie ini dapat dibuktikan dengan percobaan mν
difraksi elektron oleh Davisson & Germer
Makin besar Momentun partikel itu makin pendek
panjang gelombangnya
m menyatakan massa relativistik: m = mo
2 2
1−v /c

contoh Penyelesaian:
(a) h 6,63 × 10 − 34 J .s − 38
λ = = = 4,8 × 10 m
Cari panjang gelombang de Broglie dari mν 0,046 kg × 30 m / s
(a) bola golf 46 g dengan kecepatan 30 m/s, dan Panjang gelombang bola golf sedemikian kecil
dibandingkan dengan dimensinya sehingga tidak
(b) elektron dengan kecepatan 107 m/s. bisa mengharapkan aspek gelombang dalam
kelakuannya.
(b) Karena v<<c, m = 9,1 10-31 kg, dan
h −34
λ= = 6,63 × J .s −11
10
= 7,3 × 10 m
mν 9,1×10-31 kg × (107 m / s )
Dimensi atom sebanding dengan besaran ini- jejari
atom hidogen, misalnya ialah 5,3 x 10-11 - sehingga
tidaklah mengejutkan bahwa sifat gelombang elektron
yang bergerak merupakan kunci dalam usaha kita
untuk mengerti struktur atomik dan kelakuannya.

2
Gelombang Materi adalah fenomena quantum
Efek gelombang partikel sulit diobservasi
secara makroskopik (kecuali jika dibantu alat
khusus)
Konstanta h yang kecil pada λ = h/p membuat
karakteristik gelombang dari partikel susah untuk
diobservasi
Jika h → 0, λ menjadi sangat kecil sekali yang berarti
perilaku gelombang dari partikel secara efektif akan
“berhenti” dan akan kehilangan sifat gelombangnya
apabila momentum partikel tidak sebanding dengan h ~
10-34 Js
Dengan kata lain, sifat gelombang partikel hanya akan
muncul jika skala momentum p sebanding dengan harga
h
Beberapa persamaan yang dapat gunakan:
E = hf p = h/λ ω= 2πf k = 2π/λ
ħ = h/2π E = ħω p = ħk

Fungsi Gelombang Ψ*Ψ merupakan probabilitas menemukan benda


yang direpresentasikan dengan Ψ.
Jika benda memiliki panjang gelombang, maka akan ada suatu Secara umum, Ψ adalah fungsi dari posisi (x,y,z) dan waktu
fungsi –“fungsi gelombang”—yang menjelaskan sifat gelombang
Probabilitas untuk menemukan objek yang dinyatakan
dari benda tsb.
dengan Ψ pada posisi (xyz) pada waktu t adalah
Sesuatu dimana variasinya membentuk gelombang partikel sebanding dengan harga Ψ*Ψ.
adalah fungsi gelombang, Ψ ("psi", biasa dibaca "si").
Fungsi gelombang dari partikel bukan sesuatu yang dapat dilihat
jika Ψ complex, maka Ψ*Ψ = [Ψ]2 adalah real (dan positif ).
atau dirasakan. Dia tidak memiliki arti fisik yang “langsung”. Secara umum, harga Ψ*Ψ adalah antara 0 dan 1.
Ψ Adalah solusi Schrödinger Harga yang kecil pada suatu posisi dan waktu
Ψ pada umunya bilangan komplek, dan tidak dapat diukur
menunjukkan probabilitas menemukan objek adalah
secara langsung. Rata-rata waktu dan/atau ruang dari Ψ = 0. kecil; sebaliknya angka yang besar menunjukan
probabilitas yang besar
Akan tetapi, Ψ dapat merepresentasikan sesuatu tentang
partikel Jika Ψ*Ψ=0 pada suatu posisi dan waktu , maka objek
tidak ada. Jika Ψ*Ψ=1 pada suatu posisi dan waktu , objek
pasti ada.

3
Max Born pada tahun 1926 memberikan interprestasi
Probabilitas
statistik dari fungsi gelombang ψ(x,y,z,t) sbb: Untuk sistem partikel yang dijelaskan oleh fungsi
gelombang Ψ, Ψ*ΨdV adalah probabilitas
ψ(x,y,z,t)=A exp[i(kx-ωt)] menemukan partikel (atau sistem) dalam elemen
r =x i + y j + z k volume dV.
maka [ψ(x,y,z,t)]2 ∆v=[A]2 ∆v Untuk mencari probabilitas menemukan partikel
adalah kerapatan peluang atau kebolehjadian untuk disuatu tempat di dalam ruang, kita integrasikan
menemukan partikel yang mempunyai momentum p probabilitas seluruh ruang.
dalam suatu elemen volume ∆v = ∆x ∆y ∆z pada waktu t Kita asumsikan bahwa probabilitas menemukan
partikel disuatu tempat di dalam ruang adalah 1 ,
sehingga

Fungsi gelombang yang dinormalisasi

Kecepatan gelombang de Broglie dihubungkan


Berapa kecepatan gelombang de Broglie? dgn frekuensi gelombang dan panjang gelombang
lewat vp=λ f
Pada sisi lain, de Broglie mengatakan bahwa benda Dimana panjang gelombang de Broglie λ
yang bergerak memiliki momentum dan panjang dihubungkan dengan kecepatan benda yang terukur
lewat λ = h/(mv)
gelombang yang dihubungkan oleh p = h/λ Energi yang dibawa oleh quantum gelombang de
Momentum benda bergerak dihubungkan dengan Broglie adalah E=hf
kecepatan yang terukur lewat p = mv Energi E harus sama dengan energi relativistik dari
benda bergerak, E = mc2
Maka secara logika kecepatan gelombang de Broglie Sehingga diperoleh, hf = mc2
(sebut saja vp) harus sama dengan v ⇒ f = mc2/h
Substitusikan frekuensi de Broglie ke dlm vp=λ f , kita
peroleh
vp=(h/mv)(mc2/h) =c2/v
vp=c2/v

4
vp=c2/v
Kecepatan Fasa dan Group
Persamaan diatas tidak masalah jika partikel adalah Group gelombang adalah superposisi dari
gelombang- gelombang yang berbeda.
photon yang bergerak dengan kecepatan c,
Gelombang berinterferensi untuk menghasilkan
sehingga suatu bentuk dari grup.
vp= c Karena kecepatan gelombang de Broglie bervariasi
terhdap λ, maka masing-masing gelombang bergerak
Tapi karena partikel tsb bermasa maka akan dengan kecepatan berbeda dengan kecepatan group.
selalu c2/v > c Beiser menghitung kecepatan penjalaran, vg, dari
grup sederhana yang dibuat dari dua gelombang
suatu hasil yang secara fisik tidak dapat sinus.
direalisasikan, yaitu kecepatan gelombang de Broglie y1 = A cos (ωt - kx)
vp tidak hanya tidak sama dengan v tapi juga > c y2 = A cos {(ω+dω) t - (k+dk) x}
Dua gelombang adalah jumlah minimal yang
dibolehkan untuk membuat gelombang "paket" atau
"grup."

Dengan sedikit trigonometri,


dan menggunakan fakta Kecepatan fasa gelombang menjalar adalah vp=ω/k,
bahwa dω dan dk adalah kecil sedangkan group (modulasi) bergerak dengan kecepatan
dibanding ω dan k, Beiser vg=(dω/2)/(dk/2)=dω/dk.
menunjukkan :

Gelombang dinyatakan oleh


y1+y2 dibangun dari
vg dapat > vp atau < vp.
gelombang dengan frekuensi Jika kecepatan fasa vp sama untuk seluruh panjang
sudut ω dan bilangan gelombang, seperti untuk cahaya dalam vacum, maka
gelombang k, dan
mempunyai superposisi pada kecepatan fasa dan group adalah sama.
suatu modulasi frekwensi
dω/2 dan bilangan
gelombang dk/2.

5
Hasilnya: vp=c2/v (kita sudah tahu ini) dan vg=v (kecepatan partikel).

Pendahuluan
Difraksi adalah perilaku gelombang.
Penjelasan difraksi partikel dengan menggunakan
cara klasik sangatlah sulit.
Verifikasi hipotesa De Broglie Difraksi partikel hanya dapat dijelaskan
dengan mekanika kuantum

6
Eksperimen Davisson-Gremer (DG) Skema percobaan DG

DG mengkonfirmasi perilaku gelombang dari elektron


yang mengalami difraksi Bragg
Elektron Thermionik yang dihasilkan oleh hot filamen
dipercepat dan difokuskan ke target pada kondisi DG menembakkan berkas elektron dengan energi tertentu
vacum. pada permukaan kristal tunggal nikel.
Menurut mekanika klasik seharusnya elektron Pantulan berkas elektron oleh permukaan kristal ternyata
mencapai nilai maksimum pada sudut tertentu, sesuai
akan dihamburkan ke segala arah dengan relasi Bragg
Tapi kenyataannya elektron dihamburkan pada nλ = 2d sin θ
dengan n adalah bilangan bulat, λ adalah panjang
sudut φ ke detektor yang dapat digerakan gelombang, dan d adalah jarak dua bidang kisi yang
berurutan dalam kristal.

Panjang gelombang λ tergantung dari energi elektron yang


ditembakkan yang berarti tergantung dari tegangan
akselerasi pada penembak elektron. Nilai maksimum ini Interpretasi hasil dari DG
ditafsirkan sebagai interferensi yang saling menguatkan,
artinya gelombang pantulan mempunyai fasa yang sama. Elektron didifraksikan
Persamaan di atas menunjukkan bahwa perbedaan sudut oleh atom pada
antara dua pantulan maksimum yang berurutan, atau sin θ,
tergantung dari λ/d. Jadi jika panjang gelombang terlalu kecil permukaan (yang
maka posisi pantulan maksimum akan sangat berdekatan. bertindak sebagai grating)
Panjang gelombang ditentukan oleh tegangan akselerasi logam seperti elektron
penembak elektron (karena tegangan akselerasi menentukan berperilaku sebagai
kecepatan elektron) melalui hubungan
gelombang
Elektron berperilaku
dan kecepatan elektron akan menentukan λ melalui sebagai gelombang seperti
hubungan yang dipostulatkan oleh de
Broglie

7
Diffraksi konstruktif Bragg Nilai teoritis λ elektron
Puncak pola difraksi adalah
orde ke 1 interferensi konstruktif Potensial eksternal V mempercepat elektron melalui
: d sin φ = 1λ dimana φ = 50o EV=Ek
untuk V = 54 V
Dari eksperimen difraksi Pada percobaan DG energi kinetik elektron
Bragg x-ray yang dilakukan
terpisah, kita mengetahui diakselerasi ke Ek = 54 eV (non-relativistic)
bahwa d = 2.15
0
A Menurut de Broglie, panjang gelombang elektron
Sehingga panjang gelombang yang deakselerasi ke Ek = p2/2me = 54 eV memiliki
elektron adalah λ = d sinθ = 1.65
A panjang gelombang ekuivalen λ = h/p = h/(2Kme)-1/2 =
1.65 A adalah hasil yg diperoleh 1.67 0A
dari eksperimen dan harus dicek
dengan harga yang diprediksi Dalam bentuk potensial eksternal
secara teoritis oleh De Broglie
λ = h/(2EVme)-1/2

Prediksi Teori cocok dengan pengukuran


Hasil percobaan DG (1.65 Angstrom) hampir mirip
dengan perkiraan de Broglie (1.67 Angstrom)
Perilaku gelombang dari elektron secara Aplikasi gelombang elektron
eksperimen telah dikonfirmasi
Sebagai fakta, perilaku gelombang dari partikel
mikroskopik diobservasi tidak hanya dalam
elektron saja tapi juga dalam partikel lain (misalnya
neutron, proton, molekule dsb)

8
Sebagaimana namanya,
mikroskop elektron
menggunakan sinar elektron
Mikroskop elektron lahir pada tahun yang panjang gelombangnya
1932 oleh Ernst Ruska & Max Knol lebih pendek dari cahaya.
Sebenarnya, dalam fungsi
Aplikasi gelombang elektron: pembesaran obyek, mikroskop
elektron menggunakan lensa
Mikroskop Elektron (TEM), Nobel dari jenis magnet. Sifat medan
Prize 1986 (Ernst Ruska) magnet ini bisa mengontrol dan
mempengaruhi elektron yang
melaluinya.
Panjang gelombang elektron de Broglie
Pengamatan obyeknya dalam
dapat diatur lewat kondisi hampa udara (vacuum).
λ = h/(2EVme)-1/2 Hal ini dilakukan karena sinar
elektron akan terhambat
Mikroskop elektron dapat memiliki alirannya bila menumbuk
perbesaran sampai x500000 (EV= molekul-molekul yang ada di
30kV) resolusi 0.1 nm udara normal.

Prinsip Kerja ME
Perbedaan Hasil MO dan ME
MO : resolusi/daya pisah ME: resolusi/daya pisah
lebih rendah lebih tinggi

9
Dualisme Pandangan Mengenai Elektron Elektron sebagai partikel memiliki energi total yang
terdiri dari energi potensial dan energi kinetik yaitu E
Dalam dualisme antara elektron sebagai partikel dan = E p + Ek = E p + mve . Elektron sebagai gelombang
elektron sebagai gelombang, beberapa hal perlu kita mempunyai energi total
catat. E = hf = hω.
Bahwa elektron dapat dipandang sebagai gelombang Elektron sebagai partikel mempunyai momentum p =
tidaklah berarti bahwa elektron adalah gelombang; akan mve . Elektron sebagai gelombang memiliki
tetapi kita dapat mempelajari gerakan elektron dengan momentum p = hk = h /λ .
menggunakan persamaan diferensial yang sama Kita tidak dapat menentukan momentum dan posisi
bentuknya dengan persamaan diferensial untuk elektron secara simultan dengan masing-masing
gelombang. mempunyai tingkat ketelitian yang kita inginkan
secara bebas. Kita dibatasi oleh prinsip ketidakpastian
Elektron sebagai partikel mempunyai massa tertentu, m. Heisenberg: ∆p ∆x = h . Demikian pula halnya dengan
Elektron sebagai gelombang mempunyai massa nol, energi dan waktu: E t = h .
tetapi memiliki panjang gelombang yang terkait dengan
massa dan kecepatan elektron yaitu
λ = h /mve = h /mvg .

“Tidak serempak mungkin bagi kita untuk


mengadakan pengukuran dengan teliti dan serempak Menurut hipotesa de Broglie panjang gelombang λ
posisi dan momentum dari suatu partikel” dan momentum p memenuhi relasi:
λ=h/p
Bila posisi partikel ingin ditentukan dengan tepat
berarti amplitudo dari gelombang harus sebesar
mungkin ([ψ]2=A2) atau panjang gelombang sekecil
mungkin (λ<<) yang berarti momentum linear p sebesar
mungkin (p>>) mengingat p=h/λ
Besaran dari posisi dan momentum ini merupakan
besaran yang kanonis konjugat (canonical conjugate),
yaitu
besaran-besaran yang tidak dapat ditentukan secara
serempak dan tepat berdasarkan prinsip
ketidakpastian Heisenberg.

10
Percobaan Angan-angan Heisenberg Momentum yang ditransfer kepada elektron
mempunyai ketidakpastian sebesar:
Sebuah elektron yang mempunyai posisi dan momentum ∆px ≈ p sin θ
tertentu terletak di bawah lensa obyektif dari mikroskop, ∆x . ∆px ≈ λ/sin θ . p sin θ
untuk dapat mengamati elektron tersebut harus ada ∆x . ∆px ≈ λp = h
foton-
foton yang menumbuknya (harus disinari), ∆x . ∆px ≥ h/2π Prinsip ketidakpastian Heisenberg
kemudian Keterangan:
foton-foton tersebut terhambur masuk ke dalam
mikroskop. bila ∆x = 0, maka ∆px=∞ ini berarti jika kita ingin mengetahui lokasi
Foton-foton itu memberikan sebagian dari suatu partikel secara eksak maka kita tidak akan dapat mengetahui
momentumnya secara tepat, sebaliknya bila ∆x = ∞ , maka ∆px= 0
momentumnya kepada elektron itu, foton-foton yang
masuk ke dalam mikroskop harus terdapat dalam kerucut
dengan setengah sudut=θ Besaran-besaran kanonis konjugat lainnya:
∆θ . ∆Lθ ≥ћ
Menurut fsika optik maka daya mikroskop adalah ∆t . ∆E ≥ћ
∆x ≈ λ /sin θ Dimana ∆θ . ∆Lθ adalah ketidakpastian untuk posisi sudut dan
∆x merupakan ketelitian dimana letak elektron momentum sudut, sedangkan ∆t . ∆E adalah ketidakpastian untuk waktu
dapat ditentukan. dan tenaga dari suatu partikel.

Prinsip ketidakpastian I – Penurunan


Berdasarkan Sifat Gelombang Partikel Sekarang partikel dinyatakan
dengan grup gelombang
Misalkan partikel dinyatakan disamping ini.
dengan grup gelombang Dimana partikel?
disamping ini. Berapa panjang gelombangnya?
Dimana partikel? Panjang gelombang
Berapa panjang kelihatannya lebih terdefinisi
gelombangnya? dibanding posisi partikel. Ada
ada ketidak pastian yang besar
Karena itu ada ketidakpastian pada posisi partikel.
yang besar pada momentum
Untuk mengetahui kuantitas
partikel (ingat-panjang ketidakpastian dalam posisi dan
gelombang dan momentum momentum group gelombang,
saling berhubungan). kita perlu melihat lebih detail
Posisi dapat didefinisikan pada transformasi Fourier dan
dengan baik, tapi panjang representasi group gelombang
gelombang tidak terdefinisi dengan menjumlahkan masing-
masing gelombang.
dengan baik.

11
Gelombang partikel harus mengikuti relasi
ketidakpastian yang sama Apa artnya
Untuk gelombang partikel, dimana momentum Penetapan batas terendah mungkin ada pada ketidak-
(energi) dan panjang gelombang (frekuensi) pastian dalam mengetahui nilai-nilai px dan x, tidak
dihubungkan oleh p = h/λ (E = hν), hubungan ketidak peduli bagaimana baiknya suatu eksperimen
pastian gelombang klasik diterjemahkan menjadi dilakukan.
Adalah mustahil untuk menetapkan secara serempak
dan dengan ketepatan yang tanpa batas momentum
linear dan posisi suatu partikel yang bersesuaian.

Apa artnya Variabel konjugat


Jika suatu sistem ada dalam keadaan energi E
{px,x}, {E,t} adalah
pada suatu periode terbatas Δt, maka energi ini
konjugat variables
adalah
tidak-pasti dengan ketidakpastian sedikitnya sejumlah Konjugat variabel pada
h/(4πΔt) prinsipnya tidak bisa
diukur (atau diketahui)
oleh karena itu, energi suatu objek atau sistem
dengan ketepatan tanpa
dapat diukur dengan ketepatan tanpa batas ( ΔE=0)
batas secara serempak
hanya jika objek sistem ada pada suatu waktu tak
batas (Δt→∞)

12
Contoh Contoh
Kecepatan elektron diukur dengan tingkat akurasi
Muatan meson π memiliki energi diam 140 MeV dan lifetime 26 ns.
0.003%. Memiliki harga 5.00 x 103 m/s. Cari Hitung ketidak pastian energi π meson, dalam MeV dan juga sebagai
ketidakpastian pada posisi elektron fungsi energi diamnya
SOLUSI Solusi
v = 5.00 × 103 m/s; (Δv)/v = 0.003% E = mπc2 = 140 MeV, Δτ = 26 ns.
Dari definisi, p = mev = 4.56 x 10-27 ΔE ≥h/4πΔτ = 2.03×10-27J
= 1.27×10-14 MeV;
Ns; Δp = 0.003% x p =1.37x10-27
Ns
ΔE/E = 1.27×10-14 MeV/140 MeV = 9×10-17
maka, Δx ≥ h/4πΔp = 0.38 nm

13

Anda mungkin juga menyukai