Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

FISIOLOGI TANAMAN

“ OKSIDASI BIOLOGI “

Oleh :
Febrino Syaputra
1610611020

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
OKSIDASI BIOLOGIS

Dalam rangka memenuhi kebutuhan makhluk hidup terutama untuk aktifitas, tumbuh
kembang, dan proses-proses kehidupan lainnya, maka dibutuhkan energy. Selain energy ,
makhluk hidup juga membutuhkan karbohidrat, lipid dan asam amino. Proses metabolism akan
menghasilkan molekul pembawa energy yang selanjutkan akan melalui proses oksidasi
biologis. Reaksi Oksidasi dapat didefinisikan sebagai peristiwa kehilangan elektron atau
kehilangan hydrogen, sehingga disebut juga reaksi dehidrogenasi. Bila suatu senyawa
dioksidasi maka harus ada senyawa lain yang direduksi, yaitu akan memperoleh elektron atau
memperoleh hydrogen.(Sri Widya : 2000)

Proses oksidasi biologis merupakan proses dimana makanan bergabung dengan 02


sehingga menghasilkan CO2, H2O dan energy. Reaksi oksidasi biologi selalu diikuti
pengeluaran electron dan reduksi. Oksidasi pada makhluk hidup tingkat tinggi mutlak
memerlukan adanya oksigen. Namun pada makhluk hidup tertentu (bakteri anaerob) Oksidasi
tidak selalu menggunakan oksigen, contohnya Dehidrogenasi. Dehidrogenasi adalah reaksi
kimia yang dihasilkan dari penambahan hydrogen (H2) dengan memanfaatkan senyawa orgnik
yang tereduksi atau dalam keadaan jenuh.

Pengertian sempit oksidasi biologi: reaksi suatu zat dengan molekul oksigen.

Pengertian luas oksidasi biologi : pelepasan hidrogen (dehidrogenasi) atau pelepasan


elektron.

Dalam oksidasi biologi diperlukan hidrogen/elektron, dalam reaksi, apabila ada yang
dioksidasi pasti ada yang direduksi.

CONTOH OKSIDASI BIOLOGI


1. Respirasi
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber
energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan
energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak,
pertumbuhan.
Contoh:

Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya :

C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + 6H2O + 688KKal.

(glukosa)

2. Fermentasi

Pada kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi
aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat pada sesuatu hal, maka
hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan
energi tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob.

Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat/asam susu dan
fermentasi alkohol.

Contoh :

Fermentasi pada Glukosa :

C6H1206 ——————> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi. (glukosa)


(etanol)

3. Fotosintesis

Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan


energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum
cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra
ungu (tidak kelihatan). Yang digunakan dalam proses fetosintesis adalah spektrum cahaya
tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam
fotosintesis.

Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil


sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat
produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh
tumbuhan. Untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis diperlukan energi cahaya matahari,
dapat dilakukan percobaan Ingenhousz.
4. Kemosintesis

Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber
energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi
C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur,
bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh
energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.

Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri).
Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3,
tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi:

Nitrosomonas

(NH4)2CO3 + 3 O2 ——————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 +

Energi Nitrosococcus

5. Sintesis Protein

Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom.
Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk molekul
polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida.

Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai
dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu
zat (substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein". Substansi-substansi
tersebut adalah DNA dan RNA.

6. Sintesis Lemak

Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga
zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui
pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam
senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat
dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan
seterusnya.

Sintesis Lemak dari Karbohidrat :Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.

Gliserol + asam lemak ———> lemak.

Sintesis Lemak dari Protein:

Protein ————————> Asam Amino

Protease

Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu, setelah itu
memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam piravat ———>
Asetil Ko-A. Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi

Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat ——> gliserol ——> fosfogliseroldehid


Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk lemak.

Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai kalorinya lebih tinggi daripada
karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya
menghasilkan 4,1 kalori saja.
YANG MEMPENGARUHI OKSIDASI BIOLOGI

Enzim memiliki peranan yang penting dalam proses oksidasi biologis. Enzim adalah
biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas
protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Enzim mempunyai dua fungsi
pokok sebagai berikut.

1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.

2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Faktor-faktor yang memengaruhi enzim dan aktivitas enzim sebagai berikut.

1. Temperatur atau suhu

2. Air

3. pH

4. Hasil akhir

5. Substrat

6. Zat-zat penghambat

Peran enzim dalam oksidasi biologis :

1. Enzim oksidase : berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu substrat yang


pada saat bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O.

2. Enzim dehidrogenase : berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang lain.

3. Enzim Hidroperoksidase : Menggunakan Hidrogen Peroksida Atau Peroksida Organik


Sebagai Substrat.

Ada dua jenis hidroperoksidase :

a. Peroksidase : enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat,


sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.
b. Katalase : berfungsi membantu pengubahan hidrogen peroksida menjadi air dan
oksigen.

4. Enzim Oksigenase : Mengatalisis Pemindahan Langsung Dan Inkorporasi Oksigen Ke


Dalam Molekul Substrat.

Anda mungkin juga menyukai