Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, Vol. 1, No.

1, Desember 2017: 1-13

PENGEMBANGAN DESAIN ARSITEKTUR DAN INTERIOR YANG


REHABILITATIF SEBAGAI PENDUKUNG PENYEMBUHAN SECARA
PSIKOLOGIS PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

Dian Cahyo Utomo


Prodi Arsitektur, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas ’Aisyiyah
Jl. Lingkar Barat No. 63 Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, D.I Yogyakarta
Email : diancahyoutomo@unisayogya.ac.id

Abstract: Given that maternal mortality rate at delivery in Indonesia is still


very high, according to UNFPA data in 2013, maternal mortality at delivery
is 359 deaths per 100,000 live births. This research aims to create a
guideline in the design of maternity and child hospital design that is
comfortable and rehabilitative, and able to facilitate the requirement of
health services especially children, both mentally and psychologically. This
research includes a design guideline that can support not only medically
healing patients, but can also support psychological healing. As the concept
of green open space design in a room designed to minimize a child's
terrifying hospital image, the creation of a child supporting IRNA can keep
an intensely ill child, and the concept of maternal IRNA that can be as
comfortable as possible , with the aim that pregnant mothers can remain
calm at the time of therapy. Creation of supporting facilities and
infrastructure for a mother who has fear in childbirth normally.

Keywords: Maternal mortality rate, psychological, rehabilitative, maternal


and child hospital.

Abstrak: Mengingat angka kematian pada ibu pada saat melahirkan di


Indonesia masih tercatat sangat tingi, menurut data UNFPA pada tahun
2013, angka kematian ibu pada saat melahirkan berada pada angka 359
kematian per 100.000 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan untuk dapat
menciptakan guideline dalam perencanan desain rumah sakit ibu dan anak
yang nyaman dan rehabilitatif, serta mampu memfasilitasi kebutuhan
pelayanan kesehatan terkhusus anak, baik secara mental maupun psikologis.
Penelitan ini meliputi guideline perancangan yang dapat mendukung
penyembuhan pasien tidak hanya secara medikal saja, tetapi juga dapat
mendukung penyembuhan secara psikologis. Serti memunculkan konsep
perancangan ruang terbuka hijau di dalam ruang yang didesain untuk dapat
meminimalisir image rumah sakit yang sangat menakutkan bagi seorang
anak, penciptaan IRNA anak yang mendukung seorang ibu dapat menjaga
anakya yang sedang sakit secara intensif, serta konsep IRNA ibu yang dapat
didesain senyaman mungkin, dengan tujuan agar ibu yang sedang
mengandung dapat tetap merasakan tenang pada saat terapi sedang
berlangsung. Penciptaan sarana dan prasarana pendukung bagi seorang ibu
yang memiliki ketakutan dalam melahirkan secara normal.

Kata kunci: Angka kematian ibu, psikologis, rehabilitatif, rumah sakit ibu
dan anak.

Dian Cahyo Utomo, Pengembangan Desain Arsitektur Dan Interior Yang Rehabilitatif Sebagai
Pendukung Penyembuhan Secara Psikologis Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak 1
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, Vol. 1, No. 1, Desember 2017: 1-13

PENDAHULUAN Besarnya kepekaan pasien


Rumah sakit pada dasarnya terhadap mutu rumah sakit pada saat ini
adalah sebuah bangunan yang baik dari sisi arsitektural (ruang dalam
digunakan pasien sebagai tempat dan ruang luar), ataupun dari segi
diagnosa atau terapi. Rumah sakit lebih pelayanan menjadi tanggung jawab
dikenal dari berbagai fasilitas semua ahli yang bersangkutan untuk
kesehatan yang disediakan serta dapat mengurangi keluhan pasien.
perawatan pasien. Terkhusus yang menjadi tugas besar
Berhubungan dengan arsitek dalam perancanan rumah sakit
pertambahan penduduk setiap tahun adalah untuk meminimalisir salah satu
yang terus meningkat dengan tajam. keluhan-keluhan tersebut dan
Kesadaran masyarakat akan kesehatan menyediakan desain berdasarkan
pun semakin meningkat. Rumah sakit kebutuhan-kebutuhan pasien yang
pada saat ini sangat dibutuhkan oleh berhubungan dengan psikologis pasien,
masyarakat, karena rumah sakit adalah baik dari interior ataupun eksterior
sebuah instansi yang menyediakan bangunan.
fasilitas kesehatan bagi masyarakat. Tujuan Penelitian
Untuk mendukung visi dan misi Penelitian ini bertujuan untuk
Kemenkes yang ingin mencapai dapat menciptakan guideline dalam
’Indonesia Sehat 2025, rumah sakit perencanan desain rumah sakit ibu dan
saat ini sangat dituntut untuk dapat anak yang nyaman dan rehabilitatif
melayani kesehatan masyarakat secara ,serta mampu memfasilitasi kebutuhan
optimal. Sehingga masyarakat pelayanan kesehatan terkhusus anak,
Indonesia pada tahun 2025 terkhusus baik secara mental maupun psikologis.
anak-anak sudah tidak akan mengalami Sehingga proses penyembuhan pasien
penyakit semacam kekurangan gizi dan ibu dan anak dapat berjalan dengan
semacamnya. cepat.
Kesehatan ibu dan anak telah
menjadi perhatian khusus di Indonesia. METODE PENELITIAN
Mengingat angka kematian pada ibu Rumah sakit merupakan sebuah
pada saat melahirkan di Indonesia institusi untuk perawatan kesehatan
masih tercatat sangat tingi, menurut professional yang pelayanannya
data UNFPA pada tahun 2013, angka disediakan oleh dokter, perawat dan
kematian ibu pada saat melahirkan tenaga ahli kesehatan lainnya. Satu hal
berada pada angka 359 kematian per yang menjadi perhatian khusus pada
100.000 kelahiran hidup. perancangan rumah sakit adalah
Perancangan rumah sakit pada sirkulasi di dalam serta di luar rumah
saat ini tidak bisa lagi dipandang sakit. Sirkulasi di dalam rumah sakit
sebelah mata, karena perancangan tidak hanya berfungsi untuk
rumah sakit pada saat ini dituntut untuk menghubungkan dari berbagai ruang.
tidak hanya mementingakan fungsi Tetapi juga untuk mengatur keteraturan
saja, tetapi juga dapat mempedulikan dari berbagai departemen yang ada
psikologis dari pasien ataupun dalam sebuah rumah sakit.
pengunjung yang ada.

Dian Cahyo Utomo, Pengembangan Desain Arsitektur Dan Interior Yang Rehabilitatif Sebagai
Pendukung Penyembuhan Secara Psikologis Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak 2
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, Vol. 1, No. 1, Desember 2017: 1-13

Pendekatan Aspek Sirkulasi Pengaturan sirkulasi untuk


Terdapat beberapa faktor penting mempermudah pengontrolan pasien
yang harus diperhatikan dalam merupakan unsur yang harus
pengaturan sirkulasi di dalam rumah diperhatikan.
sakit, antara lain: e. Jalur sirkulasi eksterior
a. Perlindungan untuk pasien Untuk pengaturan sirkulasi luar
Prinsip utama dalam teori sirkulasi rumah sakit ada 4 hal penting yang
adalah untuk melindungi harus diperhatikan, antara lain:
keselamatan pasien. Dan yang 1. Jalur masuk utama untuk drop
terpenting dalam perancangan serta menjemput pasien dan
sirkulasi di dalam rumah sakit pengunjung.
adalah untuk mencegah 2. Jalur khusus pasien harus
kontaminasi/penyebaran penyakit dibedakan dengan jalur
yang menular. Penjaminan rumah pengunjung
sakit terhadap tidak adanya 3. Jalur masuk darurat untuk situasi
penyebaran/kontaminasi penyakit darurat dan mobil ambulance
merupakan inti dari perawatan yang 4. Penyediaan jalur untuk suplay
baik. obat-obatan, pengangkutan
b. Jalur singkat/Jalur sirkulasi sampah medical, dan terkadang
terpendek mayat melalui jalur ini.
Prinsip utama yang kedua adalah f. Jalur masuk sirkulasi gawat darurat
untuk menyediakan jalur tersingkat Jalur ini wajib diperhatikan, karena
dalam pengaturan sirkulasi rumah jalur ini harus dipisahkan menjadi
sakit. Rumah sakit merupakan jalur masuk khusus ke Unit Gawat
tempat dimana dokter dan suster Darurat.
selalu berhadapan dengan keadaan
darurat dan situasi hidup dan mati.
Di dalam kasus ini, setiap detiknya g. Jalur Sirkulasi untuk service
sangat berharga sehingga dengan Jalur ini harus benar-benar berada di
adanya perancangan jalur singkat bagian belakang karena delivery
dapat menyelamatkan nyawa setiap sangat menimbulkan kebisingan dan
orang. proses pengantaran sangat
c. Memisahkan dari berbagai aktivitas dianjurkan untuk tidak terlihat dari
yang berbeda pandangan umum.
Pemisahan dari berbagai macam h. Jalur sirkulasi interior
aktivitas dan berbagai macam jalur Jalur ini merupakan tugas besar
sirkulasi merupakan psinsip utama seorang arsitek, karena sang arsitek
yang ketiga dalam perancangan diwajibkan untuk mendesain jalur
sistem sirkulasi. Pemisahan dari sirkulasi yang tidak
berbagai aktivitas yang berbeda juga membingungkan. Peraturan yang
membantu untuk pembentukan utama adalah utuk memisahkan
organisasi yang lebih baik, departemen,tetapi tetap membuat
pengaturan kerja yang lebih tertata, minim perjalanan yang bersifat
penghematan waktu, dan dapat horisontal.
mengurangi kebingungan.
d. Jalur sirkulasi kontrol

Dian Cahyo Utomo, Pengembangan Desain Arsitektur Dan Interior Yang Rehabilitatif Sebagai
Pendukung Penyembuhan Secara Psikologis Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak 3
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, Vol. 1, No. 1, Desember 2017: 1-13

Pendekatan Aspek Kenyamanan perawat, SDM ) pada saat melakukan


Thermal aktifitas pada saat pelayanan di rumah
Hal yang sangat penting sakit serta pola kegiatan pasien ibu
diperhatikan dalam proses mendesain hamil/melahirkan/operasi.
bangunan di iklim tropis lembab adalah
perlu adanya usaha untuk mengalirkan
udara segar yang selalu mudah
menembus ke seluruh ruang agar
kondisi udara dalam ruang tidak panas
dan tingkat kelembaban tidak merusak
kondisi bangunan serta peralatan yang
berada di dalamnya. Secara prinsip,
sistem penghawaan di terbagi menjadi
2, yaitu: (1) penghawaan alami, dan (2)
penghawaan buatan.
Untuk menciptakan suhu yang
nyaman pada daerah tropis, sangat
dibutuhan desain rancangan yang Gambar 1. Pola secara umum
sesuai. Ada beberapa hal yang dapat kegiatan umum
mempengaruhi kenyamanan thermal di
dalam ruang, antara lain: (1) orientasi
bangunan, (2) Letak dan posisi
Ventilasi, (3) Penempatan pelindung
matahari, (4) Tingkat kelembapan
udara, (5) Penyerapan dan
pengisolasian panas, (5) Vegetasi
Kenyamanan thermal tidak hanya
dipengaruhi oleh keadaan sekitar
bangunan, interior bangunan atau
orientasi bangunan terhadap matahari
dan sebagainya. Keadaan tubuh
manusia juga dapat mempengaruhi
keadaan thermal pada bangunan seperti
: (1) Aktivitas mental dan fisik tubuh
manusia, dan (2) Metabolisme
manusia.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Aspek Sirkulasi Rumah Sakit
Sirkulasi mendapatkan perhatian
khusus dalam proses perencanaan
rumah sakit. Untuk dapat menciptakan
pola desain sirkulasi rumah sakit ibu
dan anak yang efisien, perlu
memperhatikan pola kunjungan pasien
dan pelaku rumah sakit ( dokter,

Dian Cahyo Utomo, Pengembangan Desain Arsitektur Dan Interior Yang Rehabilitatif Sebagai
Pendukung Penyembuhan Secara Psikologis Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak 4
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, Vol. 1, No. 1, Desember 2017: 1-13

Gambar 2. Pola kegiatan pasien ibu anak, padahal bermain bagi anak
hamil seperti makanan sehari-hari bagi
mereka. Dan untuk pasien ibu, keadaan
Banyaknya rumah sakit di IRNA ibu sangat memenuhi standart
Yogyakarta yang hanya menjalankan rumah sakit, padahal seorang ibu yang
proses penyembuhannya secara sedang mengandung sangat
medikal,namun secara psikologis membutuhkan suasana, ketenangan dan
kurang diperhatikan. Seperti untuk perhatian yang sangat besar.
pasien anak, setiap rumah sakit
memiliki arena bermain, namun posisi
arena bermain sangatlah jauh dari
IRNA anak sehingga pasien anak serta
orang tua sangat kesulitan dalam
melakukan aktifitas serta mengawasi

anak pada saat berada di arena bermain

Gambar 3. Dasar pemikiran perletakan posisi yang dapat mempercepat


penyembuhan pasien

Konsep eksterior yang rehabilitatif itu dari fasad akan banyak


bagi anak menimbulkan berbagai persepsi
Dalam bidang arsitektur fasad tehadap fasad yang diamati.Sebagai
(Façade) berarti sebuah wajah elemen pertama bangunan yang dapat
bangunan atau bagian muka atau depan dtangkap secara visual, fasad juga bisa
suatu bangunan.Fasad merupakan digunakan sebagai patokan/penanda
bagian yang sangat penting dari sebuah untuk memberi gambaran apabila
karya arsitektur, karena elemen ini menanyakan tentang letak suatu
merupakan bagian yang selalu pertama bangunan.
kali diapresiasi oleh publik, oleh karena

Dian Cahyo Utomo, Pengembangan Desain Arsitektur Dan Interior Yang Rehabilitatif Sebagai
Pendukung Penyembuhan Secara Psikologis Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak 5
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, Vol. 1, No. 1, Desember 2017: 1-13

Konsep fasad yang harus menggutamakan ruang tunggu namun


ditimbulkan pada desain rumah sakit kurang memperhatikan kenyamanan
ibu dan anak haruslah tidak selalu pada saat menunggu antrian
menggambarkan sebagai rumah sakit pemeriksaan. Hal ini cukup membuat
pada umumnya. Penggunaan material pasien terutama pasien anak mudah
dan penggunaan icon-icon kartun dapat merasa bosan dalam menunggu antrian
menjadi solusi agar rumah sakit ibu dan pemeriksaan, sehingga penciptaan
anak tidak menjadi icon yang Playground dirasa sangat penting.
mengerikan bagi anak. Pada penelitian desain ini, peneliti
menciptakan ruang poliklinik dengan
adanya sebuah Playground yang
dilengkapi dengan ruang bermain anak
dan little forest yang dimaksudkan
agar sang anak tidak merasakan bosan
pada saat menunggu dan dapat
menghilangkan perasaan takut anak
yang sering dialami sang anak pada
saat memasuki rumah sakit.

Gambar 4. Konsep desain eksterior


dengan menciptakan icon-icon
menarik, sehingga kesan rumah
sakit sebagai area penyembuhan
dapat hilang dari pemikiran anak.
Konsep Ruang Poli yang rehabilitatif
Ruang poliklinik menjadi pusat
kegiatan pasien di rumah sakit. Pada
umumnya desain poliklinik yang
terdapat di rumah sakit hanya

Dian Cahyo Utomo, Pengembangan Desain Arsitektur Dan Interior Yang Rehabilitatif Sebagai
Pendukung Penyembuhan Secara Psikologis Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak 6
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, Vol. 1, No. 1, Desember 2017: 1-13

Gambar 5. Konsep Playground yang dapat disertai dengan hewan-hewan seperti


kelinci dll, dengan tujuan agar pasien tidak jenuh dalam menunggu
proses antrian.
perkembangan terapi yang dilakukan
Menurut studi Daly & Morton pada anak autisme tersebut.
menunjukkan hasil apabila interaksi
yang terjalin antara manusia dengan 1. Konsep Ruang Interior sebagai
hewan dapat memunculkan rasa terapi rehabilitative bagi anak
nyaman dan tenang, terlebih jika si Penggunaan playground sebagai
hewan tersebut memberikan sentuhan wadah terapi rehabilitatif bagi anak
yang lembut dan penuh kasih sayang sangat dibutuhkan untuk mendukung
terhadap manusia. Hal tersebut ternyata penyembuhan anak baik secara mental
dapat pula meningkatkan sistem maupun psikologis. Penyediaan sarana
kekebalan tubuh manusia, sehingga playground pada setiap ruang rawat
pada kasus-kasus tertentu, ditemukan inap anak dapat menciptakan suasana
fakta pada seorang pasien yang yang menyenangkan dan tidak berbau
menderita penyakit kronis bahwa medik akan dapat mendukung
mereka yang menghabiskan hari- penyembuhan anak secara psikologis
harinya dengan ditemani oleh hewan dengan lebih cepat.
kesayangannya dapat bertahan hidup
lebih lama. Bahkan pada prakteknya,
keberadaan hewan di sebuah sesi terapi
anak autisme memberikan pengaruh
positif yang sangat signifikan terhadap

Dian Cahyo Utomo, Pengembangan Desain Arsitektur Dan Interior Yang Rehabilitatif Sebagai
Pendukung Penyembuhan Secara Psikologis Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak 7
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, Vol. 1, No. 1, Desember 2017: 1-13

Gambar 7. Konsep alur dan posisi


penempatan ruang IRNA anak
dengan instalasi terkait.

2. Konsep ruang interior sebagai


terapi rehabilitatif bagi ibu
Penciptaan suasana yang
menenangkan sangat dibutuhkan oleh
seorang ibu yang mengandung atau
melahirkan. Penyediaan sarana atau
fasilitas yang dapat memperlancar
kelahiran ataupun penyembuhan sangat
diperhatikan. Kecepatan sirkulasi pada
saat-saat akan melahirkan sangat
penting, karena pada saat-saat darurat
setiap detik akan sangat berharga bagi
pasien.

Gambar 6. Konsep desain ruang


tunggu (area monitoring )
orang tua yang
bersebrangan dengan
ruang bermian anak.

Gambar 8. Konsep alur dan posisi


penempatan ruang IRNA
ibu dengan instalasi terkait
agar percepatan
penanganan dan
penyembuhan dapat
berjalan dengan lancer

Dian Cahyo Utomo, Pengembangan Desain Arsitektur Dan Interior Yang Rehabilitatif Sebagai
Pendukung Penyembuhan Secara Psikologis Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak 8
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, Vol. 1, No. 1, Desember 2017: 1-13

Gambar 9. Konsep desain IRNA ibu yang rehabilitatif dengan


menggabungkan konsep “zen”, dan pemilihan vegetasi sebagai
pendukung .

Gambar 10. Konsep desain denah IRNA ibu yang rehabilitatif, dengan
mengutamakan kenyamanan serta kecepatan penanganan ibu
hamil.

Dian Cahyo Utomo, Pengembangan Desain Arsitektur Dan Interior Yang Rehabilitatif Sebagai
Pendukung Penyembuhan Secara Psikologis Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak 9
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, Vol. 1, No. 1, Desember 2017: 1-13

Konsep desain IRNA ibu ukurannya yang sesuai dengan anak,


dilengkapi dengan little privat garden sehingga muncul rasa akrab bagi anak.
yang dilengkapi dengan pohon mangga
dan lavender serta tanaman herbal
lainnya, komponen lain yang
melengkapi penciptaan suasana yang
rehabilitative yaitu dengan meletakkan
air terjun buatan dengan tujuan agar
dapat menimbulkan suara gemericik air
yang dapat meningkatkan suasana yang
menenangkan pasien.

3. Konsep Penciptaan Playground


Sebagai Percepatan
Penyembuhan Anak Secara
Psikologis
Penciptaan playground
merupakan sebuah cara untuk anak
dalam rangka membangun kemampuan
sang anak untuk bersosialisasi. Sang
anak akan melakukan interaksi dengan
yang lain melalui sebuah permainan.
Sebuah playground memiliki berbagai
macam bentuk permainan yang
disenangi oleh anak-anak.

a. Macam-macam playground
Playground yang disediakan
terbagi menjadi 2, yaitu:
 Playground diluar ruangan
Bentuk permainan yang
disediakan di luar ruangan adalah
permainan ketangkasan seperti
memanjat, melompat dan
meluncur.Karena permaianan tersebut
sangat bagus untuk melatih
keseimbangan anak.

 Playground di dalam
ruangan

Bentuk permainan seperti


tanda dan tunnel, merupakan
permainan favorit anak karena

Dian Cahyo Utomo, Pengembangan Desain Arsitektur Dan Interior Yang Rehabilitatif Sebagai
Pendukung Penyembuhan Secara Psikologis Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak 10
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, Vol. 1, No. 1, Desember 2017: 1-13

Gambar 12. Konsep desain


playground
didalam ruang
yang
rehabilitatif,
dengan
mengutamakan
kedekatan
anak dengan
orang tua, agar
penyembuhan
secara
psikologis
dapat dengan
cepat diraih.
Gambar 11. Konsep desain
playground
yang
rehabilitatif,
dengan
mengutamakan SIMPULAN DAN SARAN
kenyamanan Pengembangan ruang eksterior
dan dan interior yang rehabilitatif untuk
keselamatan pasien, terkhusus untuk pasien ibu
anak dengan hamil dan anak pada saat ini harus
maksud menjadi perhatian khusus bagi setiap
mempercepat desainer/arsitek dalam perencanaan
proses rumah sakit. Terkhusus untuk dapat
penyembuhan. mendukung visi dan misi Kemenkes
yang ingin mencapai ’Indonesia Sehat
2025, rumah sakit sangat dituntut
untuk dapat melayani kesehatan
masyarakat secara optimal.
Penciptaaan sirkulasi yang tidak
membingungkan serta perletakan
instalasi pelayanan dan IRNA yang
disesuaikan dengan pola aktifitas
pasien dapat mendukung percepatan
pelayanan serta proses penyembuhan
pasien ibu dan anak. Perencanaan
rumah sakit ibu dan anak pada saat ini
tidak boleh hanya terpaku pada estetika

Dian Cahyo Utomo, Pengembangan Desain Arsitektur Dan Interior Yang Rehabilitatif Sebagai
Pendukung Penyembuhan Secara Psikologis Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak 11
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, Vol. 1, No. 1, Desember 2017: 1-13

bangunan saja, atau hanya mengikuti Universitas Islam Indonesia,


standart perencanaan rumah sakit, Yogyakarta. Skripsi
namun juga harus memperhatikan Inovati, P.U. 2007. Rumah Sakit
suasana rumah sakit (interior). Khusus Anak di Kabupaten
Penciptaan suasana dalam (interior) Kudus, bentuk, warna, dan
dan luar ruangan (eksterior, pengolahan tekstur sebagai mediator
taman) pada rumah sakit pada saat ini penyembuhan penyakit pada
menjadi pendukung penyembuhan anak. Fakultas Teknik Sipil
pasien baik secara fisik maupun secara dan Perencanaan, Universitas
psikologis terkhusus untuk pasien Islam Indon Yogyakarta.
rumah sakit ibu dan anak. Skripsi.
Diharapkan hasil penelitian ini Yuli, N.G. 2000. Pengaruh
dapat memberikan arahan (guideline) Kenyamanan Thermal Ruang
serta membuka cara pandang baru Terhadap Lama Waktu
untuk desainer serta arsitek dalam Belajar Efektik Mahasiswa.
merencanakan desain rumah sakit. Fakultas Teknik Sipil dan
Penciptan desain rumah sakit sudah Perencanaan , Universitas
seharusnya tidak ”kaku” seperti yang Islam Indonesia, Yogyakarta.
sudah ada, icon rumah sakit sebagai Skripsi.
rumah penyembuhan harus secara
berlahan hilang, agar pasien tidak
merasa sedang disembuhkan secara
fisik saja, namun secara psikologis juga
dapat disembuhkan pasca rawat inap.

DAFTAR RUJUKAN

Francis. D.K. 2002. Arsitektur Bentuk,


Ruang, dan Tatanan. Erlangga
Mangunwijaya, Y.B. 1998. Pasal-pasal
Fisika Bangunan. Erlangga
Ou, B. 2000. The Pure and Simple
Home. Ducan Baird
Published. London
Satwiko, P. 2003. Fisika Bangunan 1.
Erlangga
Wheeler, W.T. 1964. The hospital
patient’s travel. Hospital
Design and Function. FAIA.
Fitriah, R. 2007. Rumah sakit ibu dan
anak di Yogyakarta, sistem
sirkulasi yang efektif dan tata
ruang yang rehabilitative
sebagai penunjang proses
pemulihan. Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan,

Dian Cahyo Utomo, Pengembangan Desain Arsitektur Dan Interior Yang Rehabilitatif Sebagai
Pendukung Penyembuhan Secara Psikologis Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak 12

Anda mungkin juga menyukai