Anda di halaman 1dari 3

TRIASE

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD HAJI 17.02.01 01 1/2
PROV.SUL-SEL
Ditetapkan :
Direktur RSUD. Haji Makassar
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 15 Januari 2015 Dr.drg. Hj. Nurhasnah Palinrungi, M.Kes
Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP : 19550915 198410 2001
Pengertian Suatu sistem seleksi dan pemelihan dengan labelisasi pasien untuk
menentukan tingkat kegawatan dan perioritas penanganan pasien.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menentukan tingkat dan
jenis perawatan yang dibutuhkan oleh korban
Kebijakan SK Direktur NO.651/TU/RSUH/I/2014 tanggal 20 Januari 2014 tentang
kebijakan pelayanan RSUD. Haji Makassar
1. Petugas : dokter/perawat bersertifikat pelatihan PPGD

2. Pelaksanaan :

1. Semua penderita yang datang di Instalasi Gawat Darurat harus


dilakukan triage di ruang triage oleh dokter /perawat yang
bersertifikat pelatihan PPGD
2. Dalam seleksi tersebut diberikan labelisasi/kode warna triage
sesuai dengan tingkat kegawatan setelah diperoleh informasi
akurat tentang keadaan penderita.
Misalnya :
- Merah : korban-korban yang membutuhkan stabilisasi segera
Prosedur (penderita gawat dan darurat)
Contoh kasus :
- syok oleh berbagai kausa
- gangguan pernapasan/tersumbatnya jalan napas
- trauma kepala dengan pupil anisokor
- perdarahan eksternal massif
- gangguan jantung yang mengancam
- luka bakar >50% atau luka bakar di daerah thorax
- luka terbuka dada atau perut
- ruda paksa kepala atau otak dll
TRIASE
No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :
RSUD HAJI 17.02.00 01 2/2
PROV.SUL-SEL
Ditetapkan :
Direktur RSU. Haji Makassar
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 15 Januari 2015 Dr.drg. Hj. Nurhasnah Palinrungi, M.Kes
Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP : 19550915 198410 2001
- Kuning : korban yang memerlukan pengawasan ketat tetapi
perawatan dapat ditunda sementara
Contoh kasus :
-korban dengan resiko syok (gangguan jantung, trauma
abdomen berat)
- Fraktur multiple
- Fraktur femur/pelvis
- luka bakar sedang
- korban dengan status tidak jelas
- trauma kepala ringan
- Hijau : korban yang tidak memerlukan pengobatan atau
pemberian obat dapat ditunda
Contoh kasus :
- Fraktur minor
- Luka minor
- luka bakar minor
- luka lama
- ISPA
-Abses
- Hitam : untuk pasien yang meninggal
3. Setelah dilakukan triage pasien tersebut dibawa ke ruangan sesuai
dengan kondisinya dan segera dilakukan pengobatan maupun
tindakan pertolongan
4. Jika kondisi pasien sudah stabil, tindakan dilanjutkan sesuai
dengan instruksi dokter

1. Komite medis
2. Kelompok Staf Medis
3. Seksi Keperawatan
4. Seksi penunjang medis
Unit Terkait
5. Rekam medis
6. Instalasi rawat jalan
7. Instalasi rawat inap
8. Instalasi Gawat Darurat
9. ICU
CONTOH KASUS KORBAN-KORBAN YANG MEMBUTUHKAN STABILISASI SEGERA
(MERAH) :

- Syok oleh berbagai kausa


- Gangguan pernapasan/tersumbatnya jalan napas
- Trauma kepala dengan pupil anisokor
- Perdarahan eksternal massif
- Gangguan jantung yang mengancam
- Luka bakar >50% atau luka bakar di daerah thorax
- Luka terbuka dada atau perut
- Ruda paksa kepala atau otak dll

CONTOH KASUS KORBAN YANG MEMERLUKAN PENGAWASAN KETAT TETAPI


PERAWATAN DAPAT DITUNDA SEMENTARA (KUNING) :

- Korban dengan resiko syok (gangguan jantung, trauma abdomen berat)


- Fraktur multiple
- Fraktur femur/pelvis
- Luka bakar sedang
- korban dengan status tidak jelas
- Trauma kepala ringan

CONTOH KASUS KORBAN YANG TIDAK MEMERLUKAN PENGOBATAN ATAU


PEMBERIAN OBAT DAPAT DITUNDA (HIJAU) :

- Fraktur minor
- Luka minor
- Luka bakar minor
- Luka lama
- ISPA
- Abses

Anda mungkin juga menyukai