Anda di halaman 1dari 5

Kepentingan Amerika Serikat akan konflik di Laut

Cina Selatan

Diajukan untuk Memenuhi Salah-Satu Tugas


Mata Kuliah pengantar studi keamanan dari dosen Angga Nurdin Rachmat, S.IP., MA
.

Oleh:

Yuda Fauzan 6211151116

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2017

1
Konflik Laut Cina Selatan telah terjadi cukup lama. Dimana konflik tersebut
melibatkan banyak negara, terutama negara-negara yang ada dikawasan Laut Cina Selatan
seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Brunei Darussalam. Namun di samping itu
juga ada negara-negara yang ikut terlibat dalam konflik itu yaitu seperti Amerika Serikat.

Ada berbagai alasan yang melatar belakangi terjadinya konflik di kawasan Laut Cina
Selatan, seperti terjadinya pengklaiman akan pulau serta perairan oleh masing-masing negara
yang terlibat dalam konflik itu. Pengklaiman tersebut memiliki alasan bagi setiap negaranya
seperti batas wilayah, faktor sejarah, perbatasan, atau sumber daya alam yang dimana
dikawasan tersebut memiliki atau mengandung minyak dan gas yang sangat besar yang dapat
digunakan kemajuan ekonomi suatu negara. Contohnya seperti apa yang dilakukan oleh Cina
dimana pengklaiman nya berdasarkan pada faktor sejarah negaranya ketika jaman dahulu.

Selain dari pada itu juga kawasan Laut Cina Selatan merupakan perairan yang
digunakan sebagai jalur lalu lintas perdagangan internasional. Dimana dengan letaknya yang
strategis dapat memberikan keuntungan yang sangat besar bagi negara yang menguasainya.

Ketegangan akibat konflik ini meningkat tajam pada akhir tahun 2014 dikarenakan
Cina mulai mengklaim sebagian besar kawasan Laut Cina Selatan dengan membangun pulau-
pulau buatan di kepulauan Spratly, di mana salah satu pulau buatan tersebut dijadikan sebagai
pangkalan militer. Hal ini memunculkan protes keras dari Negara lain yang terlibat dalam
konflik Laut Cina Selatan. Namun, Negara-negara tersebut tidak bisa berbuat banyak
mengingat kekuatan Cina yang jauh lebih unggul daripada mereka, baik dalam bidang
ekonomi maupun militer.

Konflik yang berkepanjangan ini membuat negara yang non klaim ikut dalam konflik
tersebut yaitu seperti Amerika Serikat yang di minta oleh Filipina untuk membantu
menyelesaikan konfliknya. Permintaan itu dikarenakan oleh kekuatan militer dan ekonomi
Cina yang tingkat nya lebih jauh dari pada Fillipina. Terutama pada saat ini dmna cina
merupakan negara baru yang dapat menyaingi kekuatan Amerika Serikat.

Amerika Serikat sebagai negara adidaya yang terus melancarkan pengaruhnya


terhadap negara-negara dunia ketiga tidak mau adanya pesaing yang baru, sehingga amerika

2
terus ikut campur dalam penyelesaian konflik di Laut Cina Selatan serta keikut campurannya
menunjukan ketidak inginan semakin meluasnya pengaruh Cina sebagai kekuatan baru
didunia serta dikawasan Asia terutama Asia Tenggara.

Sebagai negara besar yang eksistensinya tidak mau hilang, Amerika Serikat
melakukan berbagai penekanan terhadap cina supaya melakukan negosiasi dengan negara-
negara yang bersengketa untuk menyelesaikan konflik di laut cina selatan.

Dilihat dari pada aktivitas Amerika Serikat dikawasan konflik laut cina selatan,
menunjukan ada sesuatu hal yang diharapkan oleh Amerika Serikat demi kepentingan
nasionalnya.

Sementara itu apabila mengacu pada Donald E Nuechterlin akan klasifikasi kepentingan
nasional ia menyebutkan bahwa kepentingan nasional dibagi menjadi 4 jenis yaitu:

1. Kepentingan Pertahanan
Diantaranya menyangkut kepentingan untuk melindungi warga negaranya serta
wilayah serta sistem politiknya dari ancaman negara lain.
2. Kepentingan Ekonomi
Yaitu kepentingan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian negara melalui
hubungan ekonomi dengan negara lain.
3. Kepentingan Tata Internasional
Yaitu kepentingan untuk mewujudkan dan mempertahankan sistem politik dan
ekonomi internasional yang menguntungkan bagi negaranya
4. Kepentingan Ideologi
Berkaitan dengan ideologi atau pandangan hidup

Melihat dari pada pendapat yang di kemukakan oleh Donald E Nuechterlin akan
klasifikasi kepentingan nasional maka ada 3 poin yang termasuk kedalam kepentingan
nasional Amerika Serikat akan konflik dikawasan laut Cina selatan yaitu: kepentingan
ekonomi, kepentingan tata internasional dan kepentingan ideologi.

1. Kepentingan nasional Amerika Serikat akan keikutsertaannya dalam konflik di


kawasan Laut Cina Selatan dari segi kepentingan ekonomi
Asia Tenggara merupakan patner perdangangan lima terbesar bagi Amerika
Serikat. Meskipun Asia Tenggara mengalami krisis ekonomi sejak 1997-1998,
Amerika Serikat melihat Asia Tenggara masih dapat terus bertahan dan

3
menyelesaikan krisis tersebut. Sehingga Asia Tenggara diyakini sebagai kawasan
yang memiliki prospek jangka panjang bagi kepentingan ekonomi Amerika Serikat ke
depan. Melihat kesempatan itu amerika serikat tidak menginginkan adanya
penghambat bagi perdagangan internasionalnya terutama dikawasan asia tenggara
dimana jalur perdagangannya melewati kawasan laut Cina Selatan yang apa bila jalur
tersebut dikuasai oleh Cina maka akan ada kemungkinan penghambatan perdagangan
nya.
2. Kepentingan nasional Amerika Serikat akan keikutsertaannya dalam konflik
dikawasan Laut Cina Selatan dari segi kepentingan tata internasional
Sebagai negara adidaya yang memiliki sitem politik demokrasi Amerika
Serikat menginginkan negara-negara dunia ketiga untuk mengikuti sistem politik
Amerika Serikat dan keinginan itu telah tercapai setelah berakhirnya perang dingin
dan yang diperlukan oleh amerika serikat hanya bagaimana mempertahankannya serta
memperluasnya supaya lebih mudah untuk melakukan kerjasama . Serta dari segi
sistem ekonomi internasional yang dimana Amerika Serikat menerapkan sistem
ekonomi liberal yang salah satu poinnya adalah liberalisasi pasar. Dimna apabila
sistem itu diberlakukan di suatu negara, negara lain akan dengan sangat mudah untuk
ikut bersaing dalam pasar tersebut. Dengan adanya konflik laut cina selatan yang
dmna salah satu aktor kuatnya adalah Cina yang merupakan kekuatan baru dalam
bidang ekonomi serta militer Amerika serikat takut akan eksistensinya berkurang di
kawasan Asia terutama Asia Tenggara. Sehingga ia harus aktif dalam penyelesaian
konflik yang ada di Laut Cina Selatan sebagai bentuk untuk menunjukan akan
kekuatannya serta untuk tetap menjaga eksistensinya sebagai negara kuat.
3. Kepentingan nasional Amerika Serikat akan keikutsertaannya dalam konflik
dikawasan Laut Cina Selatan dari segi kepentingan ideologi
Cina sebagai salah satu negara maju saat ini dengan ideologinya sosialis-
komunis yang merupakan negara kekuatan baru yang mampu menandingi kekuatan
lama yaitu Amerika serikat dari segi ekonomi dan militer yang membuat cukup
Amerika ketakutan. Dengan perkembangannya yang pesat Cina terus menerus
melebarkan sayapnya ke dunia internasional sebagai salah satu bukti akan
kekuatannya yang mampu menandingi Amerika Serikat. dengan keadaannya yang
seperti itu amerika terus berusaha untuk membendung cina akan pengaruhnya
terhadap negara-negara lain dengan terus aktif dalam penyelesaian konflik yang ada
di dunia internasional terutama dikawasan Laut Cina Selatan.

4
Oleh karena itu, maka jelas apabila di lihat dari sudut pandang realist dengan teori
realismenya maka suatu negara tidak akan melakukan tindakan yang tidak menguntungkan
bagi mereka, negara mempunyai sifat kompetitif dan egois demi kelangsungan dan bertahan
hidup serta dengan sifat lahiriahnya yang jahat. Inilah yang menyebabkan sistem
internasional adalah sistem yang anarki dikarenakan semua negara berusaha membangun
kekuatan militer dan ekonomi mereka menjadi yang paling unggul dibanding negara lain, hal
ini juga yang menyebabkan perang menjadi tidak terelakkan sehingga realis menganggap
perang adalah suatu hal yang alami.

Anda mungkin juga menyukai