Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
laporan ini dapat segera diselesaikan. Laporan ini disusun dengan judul “Laporan Praktikum Biologi Uji
Kandungan Makanan”. Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran BIOLOGI.

Kegiatan tersebut dapat menumbuhkan sikap dan kepribadian siswa untuk mengetahui
pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran “Praktikum BIOLOGI”. Tak lupa penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penyusun menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan, saran dan kritik dari pembaca sangat
diharapkan.

Semoga laporan ini berguna bagi teman-teman dan segenap pembaca yang turut membaca laporan
ini.

Jombang, 30 Januari 2016

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar1

Daftar Isi2

Bab I Pendahuluan3

Latar Belakang3

Tujuan3

Rumusan Masalah3

Hipotesa3

Waktu dan Tempat Pelaksanaan3

Bab II Kajian Teori4

Pendalaman Materi4

Bab III Pelaksanaan7

Alat dan Bahan7

Cara Kerja7

Data Percobaan9

Kesimpulan dan Pembahasan10

Dokumentasi10

Bab IV Penutup11

Saran11

Penutup11

Daftar Pustaka12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Tanpa makanan,
makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita
dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Setiap makanan mempunyai
kandungan gizi yang berbeda. Bahan makanan, didalamnya terkandung zat makanan seperti Karbohidrat,
protein, glukosa, lemak, vitamin dan garam mineral.. Kami melakukan percobaan mengenai uji makanan
untuk mengetahui kandungan glukosa, karbohidrat dan protein. Selain itu, kami membuat laporan
praktikum biologi ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Nanik Idayati, S.Pd.

Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam waktu yang cukup lama dapat
menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik bagi kesehatan.
Keadaa tubuh dimana komposisi zat makana tidak seimbang disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat
disebabkan oleh kekurangan maupun kelebihan satu atau lebih nutrien (zat makanan) esensial

1.2.Tujuan

Untuk mengetahui kandungan Karbohidrat/Amillum pada makanan

Untuk mengetahui kandungan Protein pada makanan

Untuk mengetahui kandungan Glukosa pada makanan

Untuk memenuhi tugas mata pelajaran biologi

1.3.Rumusan Masalah

Bagaimana cara menguji kandungan Karbohidrat/Amillum pada suatu makanan ?

Bagaimana cara menguji kandungan Protein pada suatu makanan ?

Bagaimana cara menguji kandungan Glukosa pada suatu makanan ?

1.4.Hipotesa

Caranya dengan melakukan sebuah percobaan

1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Hari, tanggal : Selasa, 26 Januari 2016

Waktu : 08.15 – 09.45

Tempat : Laboratorium Biologi SMA Negeri Kesamben Jombang


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Pendalaman Materi

2.1.1 KARBOHIDRAT

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi
tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil
tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida berasal
dari udara dan air dari tanah.

Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu pula dihasilkan oksigen
yang lepas di udara. Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Dalam bentuk sederhana formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn.

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan karbohidrat yang banyak mengandung gula.
Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan
karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang banyak mengandung serat.

Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar
yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan
bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam
basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk
struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

Sebagai sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai
glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan
sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan
lemak.

2.1.2 AMILUM

Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar
dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan
kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga
menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-
beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa
memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk
gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

2.1.3 GULA (GLUKOSA)

Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada
sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.

Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh
sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk
menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan.
Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju
hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (“pati hewan”) dan sel lemak yang menyimpannya
sebagai lemak.

Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat
dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi
cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula
lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya
menjadi glukosa.
2.1.4 PROTEIN

Uji protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang mengandung protein. Istilah
protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini
diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat
bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima
bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan,
sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim,
berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein.
Di samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar
koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein
mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara
sel-sel jaringan tubuh.

Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta.
Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida.
Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, mengganti bagian yang
rusak, dan sebagainya.

Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein hewani berasal dari hewan, dan
protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein hewani merupakan protein sempurna karena
mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur.
Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam amino esensialnya kurang
lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan terutama
kedelai.

Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran. Perlu diketahui protein
tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai cadangan tubuh, jadi harus dikonsumsi secara teratur.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi
struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu
sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

BAB III

PELAKSANAAN

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1 Alat :

Penjepi tabung reaksi

Pipet tetes

Lumpang + alu porselin

Tabung reaksi

Pembakar spritus

Spatula/pengaduk

Rak tabung reaksi

Kaki tiga

Gelas beker

Korek api

Cutter / pisau

Plat tetes

3.1.2 Bahan :

Larutan fehling A

Larutan fehling B

Larutan Lugol

Larutan Biuret

Putih telur rebus

Tepung terigu

Tepung beras

Kentang rebus

Tahu

Tempe

Jeruk buah
Gula pasir

Tomat

Roti

Spiritus

3.2.Cara Kerja

3.2.1 Uji Kandungan Amilum/ karbohidrat

Haluskan setiap bahan makanan padat, menggunakan alat penumbuk dan mortar.

Buatlah larutan dari bahan bahan makanan tersebut dengna menambahkan air.

Masukkan larutan bahan diatas keatas plat tetes masing masing.

Tambahkan 3-5 tetes larutan lugol kedalam larutan tadi.

Amatilah perubahan warnanya.

Apabila warnanya berubah menjadi hitam maka bahan makanan tadi mengandung amilum.

3.2.2 Uji Kandungan Protein

Haluskan setiap bahan makanan padat, menggunakan alat penumbuk dan mortar.

Buatlah larutan dari bahan bahan makanan tersebut dengna menambahkan air.

Masukkan larutan bahan diatas keatas plat tetes masing masing.

Tambahkan 3-5 tetes larutan biuret kedalam larutan tadi.

Amatilah perubahan warnanya.

Apabila warnanya berubah menjadi ungu maka bahan makanan tadi mengandung protein.

3.2.3 Uji kandungan Glukosa

Haluskan setiap bahan makanan padat, menggunakan alat penumbuk dan mortar.

Buatlah larutan dari bahan bahan makanan tersebut dengna menambahkan air.

Letakkan semua larutan masing masing ke dalam tabung reaksi

Lakukan uji karbohidrat menggunakan larutan fehling A dan fehling B dengan cara cara sebagai berikut.

Siapkan 10 tabung reaksi dan masukkan setiap larutan yang diuji.


Tambahkan 3-5 tetes larutan fehling A dan fehling B ke dalam setiap tabung reaksi.

Jepit tabung reaksi dan panaskan setiap tabung reaksi diatas pembakar spiritus secara bergantian.

Amatilah perubahan warna yang terjadi.

Apabila warnanya berubah menjadi merah bata(orange) maka bahan makanan tadi mengandung
Glukosa.

3.3.Data Hasil Percobaan

No Bahan Makanan Perubahan Warna Setelah Ditetesi

Benedict Biuret Lugol

1. A

2. B

3. C

4. D

5. E

6. F

3.4.Kesimpulan dan Pembahasan

3.4.1 Pembahasan

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum). Bila
makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu
mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/warna
lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi
sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam
larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.

Larutan Benedict ditemukan oleh ahli kimia Amerika, Stanley Rossiter Benedict Larutan Benedict
digunakan untuk menguji keberadaan gula pereduksi dalam suatu sampel. Prinsip pengujiannya sama
dengan uji menggunakan larutan Fehling. Gula pereduksi yang dapat diuji berupa monosakarida,
disakarida kecuali sukrosa. Larutan Benedict akan menguji keberadaan gugus aldehida dan keton pada
gula aldosa dan ketosa. Larutan Benedict mengandung sodium sitrat, natrium karbonat anhidrat, dan
tembaga sulfit.7H2O, dan semua garam tersebut dilarutkan dalam air. Terdapat perbedaan dengan
larutan Fehling yang berkerja pada basa kuat karena mengandung kalium hidroksida, sedangkan dalam
larutan Benedict hanya terdpat natrium karbonat sehingga tidak terlalu basa. Hasil positif yang
ditunjukkan dari uji ini adalah terbentukan endapan berwarna merah bata yang tidak larut. Endapan
merah bata diakibatkan reaksi dari ion logam tembaga(II) direduksi menjadi tembaga (I). Uji gula reduksi
menggunakan larutan Benedict sangat sensitif hingga dapat mendeteksi kadar glukosa sebesar 0.1%
dalam campuran, sehingga sangat sering digunakan untuk sampel urin dan darah.

3.4.2 Kesimpulan

Larutan bahan makanan apabila ditetesi dengan larutan lugol menjadi bewarna hitam maka larutan
bahan makanan tersebut mengandung amilum.

Larutan bahan makanan apabila ditetesi dengan larutan biuret menjadi bewarna ungu maka larutan
bahan makanan tersebut mengandung protein.

Larutan bahan makanan apabila ditetesi dengan larutan benedict kemudian dipanaskan berubah warna
menjadi bewarna merah bata (orange) maka larutan bahan makanan tersebut mengandung Glukosa.

BAB IV

PENUTUP

4.1. Saran

Takaran atau komposisi dalam pengetesan uji coba makanan lebih spesifik lagi agar terlihat lebih jelas
hasilnya.

Berhati-hati saat melakukan penelitian

Amati percobaan dengan seksama agar tidak terjadi kesalahan

Perbanyak referensi sebagai faktor pembanding

4.2.Penutup

Demikian laporan praktikum biologi tentang uji kandungan zat pada makanan. Semoga dapat digunakan
sebaik baiknya dan dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang kandungan zat pada makanan.
Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan laporan ini. Semoga laporan praktikum
biologi ini bisa menjadi pelengkap tugas praktikum biologi uji kandungan zat makanan.

DAFTAR PUSTAKA

google.com

Anda mungkin juga menyukai