Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum menggagas bagaimana implementasi Sustainable Development

Goals (SDGs) kedepan, akan lebih baik jika kita menengok sebentar ke belakang,

melihat pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) di Indonesia. Kita

tahu, MDGs adalah sebuah paradigma pembangunan global yang dideklarasikan

oleh 189 negara anggota. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada bulan

September 2000.

Sejak deklarasi tersebut negara-negara yang hadir bersepakat untuk

mengintegrasikan MDGs sebagai bahan pembangunan nasionalnya. Indonesia

sebagai salah satu Negara yang menandatangani deklarasi MDGs mempunyai

komitmen untuk melaksanakan MDGs dalam program-program pembangunan

yang di rancang, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

Bagaimana hasilnya? Seperti yang tercantum dalam laporan Pencapaian Tujuan

Pembangunan Millennium di Indonesia tahun 2011 (Bappenas, 2011)

disampaikan beberapa capaian pelaksanaan MDGs di Indonesia.

Pencapaian ini diindikasikan oleh angka kejadian dan tingkat kematian,

serta proporsi tuberkulosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan dalam

program DOTS. Kedua, tujuan MDGs yang telah

menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015

(on-track) adalah (MDG 1), yaitu terdapat kemajuan yang sangat besar dari indeks

kedalaman kemiskinan, proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja

1
2

bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja, dan pervalensi balita dengan berat

badan rendah/kekurangan gizi; (MDG 2), yaitu APM SD, proporsi murid kelas 1

yang berhasil menamatkan sekolah dasar, serta angka melek huruf penduduk usia

15-24 tahun, perempuan dan laki-laki yang semuanya sudah mendekati 100

persen; (MDG 3), yaitu rasio APM perempuan/laki-laki di tingkat SD/MI/Paket

A, SMP/MTs/Paket B, dari pendidikan tinggi yang hampir mendekati 100 persen

serta kontribusi perempan dalam pekerjaan upahan di sector non pertanian, dan

proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR yang meningkat; (MDG 4), yaitu

penurunan yang sudah mendekati dua pertiga angka kematian neonatal, bayi dan

balita serta proporsi anak usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak yang

meningkat pesat; (MDG 5), yaitu berupa peningkatan angka pemakaian

kontasepsi bagi perempuan menikah dengan menggunakan cara modern,

penurunan angka kelahiran remaja perempuan umur 15-19 tahun, peningkatan

cakupan pelayanan antenatal baik 1 maupun 4 kali kunjungan, dan penurunan

kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need); (MDG 6), yaitu mengendalikan

penyebaran dan AIDS berupa peningkatan proporsi penduduk terinfeksi HIV

lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan Antiretroviral (ARV).

Selain itu, pengendalian penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru

malaria yang diindikasikan oleh peningkatan proporsi anak balita yang tidur

dengan kelambu ber-insektisida belum memadai dalam rangka menurunkan

jumlah kasus baru malaria; (MDG 7), yaitu berupa penurunan konsumsi bahan

perusak ozon, proporsi tangkapan ikan yang tidak melebihi batas biologis yang

aman, serta rasio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian


3

keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan dan rasio kawasan

lindung perairan terhadap total luas perairan territorial yang keduanya meningkat;

(MDG 8), yaitu berupa keberhasilan pengembangan system keuangan dan

perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, dapat diprediksi dan tidak

diskriminatif yang diindikasikan oleh rasio ekspor dan impor terhadap PDB, rasio

pinjaman terhadap simpanan di bank umum, dan rasio pinjaman di BPR yang

semuanya meningkat pesat.

Setelah pelaksanaan MDGs, mainstream agenda pembangunan global

dipandu oleh dokumen baru sebagai kelanjutan MDGs yang disebut dengan

Sustainable Development Goals (SDGs). Meskipun saat ini dalam tahap

pembahasan, namun nampaknya dokumen SDGs yang akan dibahas pada akhir

September ini tidak akan banyak mengalami perubahan dari drfat yang sudah ada.

Artinya, bila komunitas masyarakat global bersepakat dengan konsep dan

berbagai indikator yang tertuang dalam dokumen yang sudah ada, maka SDGs

akan efektif diterapkan mulai tahun 2016 untuk 15 tahun kedepan, melanjutkan

MDGs yang akan berakhir pada tahun ini.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud SDGs.

2. Untuk mengetahui bagaimana Konsep SDGs.

3. Untuk mengetahui apa saja Indikator SDGs.

4. Untuk mengetahui apa saja Perbandingan SDGs dengan MDGs.

5. Untuk mengetahui apa Tujuan SDGs.

6. Untuk mengetahui bagaimana Prinsip SDGs


4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian SDG’s

Singkatan atau kepanjangan dari sustainable development goals, yaitu

sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan

dan perundingan negara-negara di dunia.

B. Konsep SDG’s

Konsep SDG’s ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang

mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDG’S. Terutama

berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu

deplation sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim semakin

krusial, perlindungan sosial, food and energy security, dan pembangunan yang

lebih berpihak pada kaum miskin. Hal ini dijelaskan oleh Dr. Ir. Rr. Endah

Murniningtyas, Msc, Deputi bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup,

pada rapat pemikiran awal pengembangan konsep Sustainable Development Goals

(SDGS): Kerangka Pembangunan Pasca 2015, Rabu (12/9) diruang SS 4. Rapat

tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kementrian/lembaga.

Sustainable Development Goals (SDGS) ini menjadi salah satu isu yang

dibahas di KTT Rio. Oleh karenanya melalui rapat ini, Bappenas beserta

Kementrian/Lembaga lainnya dapat merumuskan suatu konsep penyusunan

indikator untuk SDGS ini. Ditambahkan oleh Dana A Kusuma, Staf Ahli Menteri

Lingkungan Hidup Bidang Perekonomian dan Pembangunan Berkelanjutan,

terkait dengan pengembangan konsep awal SDGs tersebut, pembangunan

4
5

ekonomi yang berkelanjutan pasca MDGs 2015 semestinya dapat menjamin

kelanjutan dari lingkunga hidup dan sumber daya alam.

Terutama yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh dunia

internasional kedepannya, yaitu ketahanan pangan, ketahanan energy dan

ketahanan air. Ketiga masalah tersebut sangat penting diperhatikan dalam

pengembangan konsep SDGs 2015.

C. Indikator SDG’s

Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep pengembangan

SDGs, yaitu:

1. Indikator yang melekat pada pembangunan manusia (Human Development),

seperti pendidikan dan kesehatan.

2. Indikator yang melekat pada lingkungan kecil (Social Economic

Development), seperti ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan serta

pertumbuhan ekonomi.

3. Indicator yang melekat pada lingkungan yang lebih besar (Environmental

Development), seperti ketersediaan sumber daya alam dan kualitas lingkungan

yang baik.

D. Perbandingan MDGs dan SGDs

Saat ini PBB telah merubah arah dan tujuan pembangunan global dari

MDGs 2015 menjadi SDGs 2030, ini harus menjadi perhatian kita semua sebagai

praktisi kesehatan, khususnya dibidang kesehatan lingkungan agar kita

mencermati lebih jeli program dan kegiatan apa saja yang mesti dilakukan dalam

mendukung pembanganan global yang dicanangkan oleh PBB tersebut.


6

Dalam laporan citiscope yang terbaru diminggu ini dikatakan bahwa

tujuan PBB bekerja selama 2010-2030, yang dikenal sebagai tujuan pembangunan

berkelanjutan atau SDGs. Aktifitas perkotaan diseluruh dunia bekerja keras untuk

mendapatkan tujuan eksplisit terkait dengan kota-kata yang termasuk dalam daftar

yang disetujui oleh kelompok kerja PBB pada bulan juli. Tujuan akan

disempurnakan lebih lanjut dan dipilih oleh majelis umum PBB di September

2015.

Maksud SDGs adalah upaya untuk melanjutkan tindak lanjut secara luas

dipublikasikanya Millenium Develoment Goals (MDGs) yang telah dilaksanakan

dari tahun 2000-2015. Beberapa lembaga yang menyetujui adanya SDGs ini

mengatakan bahwa upaya ini belum pernah terjadi sebelumya diera MDGs untuk

memenuhi kebutuhan orang-orang termiskin didunia. Para kritikus mengatakan

sudah ada implementasi dibeberapa Negara namun pencapaianya sangat tidak

merata sesuai dengan tujuan berdasarkan topic MDGs, Negara atau wilayah dunia.

Untuk itulah SDGs ini dicadangkan oleh PBB.

Inilah perbedaan antara butir-butir tujuan MDGs 2015 dan SDGs 2030

sebagai berikut:

Isi The Millennium Development Goals (MDGs) untuk 2000-2015

1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim

2. Mewujudkan pendidikan dasar

3. Mempromosikan kesehatan gender dan pemberdayaan perempuan

4. Menurunkan angka kematian anak

5. Meningkatkan kesehatan ibu

6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya


7

7. Memastikan kelestarian lingkunngan

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

E. Tujuan SDGs

Tujuan pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs)

untuk 2016-2030:

1. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya dimana-mana

2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi,

dan mempromosika pertanian berkelanjutan

3. Pastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua

segala usia

4. Menjamin kualitas pendidikan inklusif, adil dan mempromosikan

kesempatan belajar seumur hidup untuk semua

5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan

anak perempuan.

6. Memastikan ketersediaan dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan

sanitasi untuk semua

7. Menjamin akses keenergi yang terjangkau, dapat diandalkan,

berkelanjutan, dan modern untuk semua

8. Mempromosikan pertumbuhan yang berkelanjutan, inklusif dan

berkelanjutan ekonomi, kesempatan kerja penuh dan produktif dan

pekerjaan yang layak untuk semua

9. Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi

insklusif dan berkelanjutan dan mendorong inovasi

10. Mengurangi kesenjangan didalam dan antar nagara


8

11. Membuat kota-kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, tangguh dan

berkelanjutan

12. Pastikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan

13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan

dampaknya

14. Melestarikan dan berkelanjutan menggunakan samudra, laut dan sumber

daya kelautan untuk pembangunan berkelanjutan

15. Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan

ekosistem darat, berkelanjutan mengelola hutan, memerangi desertifikasi,

dan menghantikan dan membalikkan degradasi lahan dan menghentikan

hilangnya keanekaragaman hayati

16. Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk

pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi

semua dan membangun institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif

disemua tingkatan

17. Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global

untuk pembangunan berkelanjutan.

F. Prinsip SDG’s

Prinsip-prinsip SDG’s berdasarkan Outcome Document Rio+20, yaitu:

1. Tidak melemahkan komitmen internasional terhadap pencapaian MDGs pada

tahun 2015.

2. Mempertimbangkan perbedaan kondisi, kapasitas dan prioritas nasional.


9

3. Fokus pada pencapaian ketiga dimensi pembangunan berkelanjutan secara

berimbang ekonomi, sosial dan lingkungan.

4. Koheren dan terintegrasi dengan agenda pembangunan pasca 2015.


10

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sustainable Development Goals (SDGs) , yaitu sebuah dokumen yang

akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan

negara-negara di dunia. Konsep SDG’s diperlukan sebagai kerangka

pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca

2015-MDG’S. Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun

2000.

SDGs sendiripun mempunyai prinsip indicator dan tujuan untuk lebih

baik lagi dalam memperbaiki MDGs. Didalam MDGs dan SGDs ini sendiri

mempunyai perbedaan dimana isi dari SDGs ini lebih diperbanyak dan lebih

berfokus.

B. Saran

Penulis mengharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui dan

memanfaatkan makalah ini untuk menambah wawasan untuk mengetahui tentang

Kelanjutan dari MDGs ke SDGs.

10

Anda mungkin juga menyukai