1 PB PDF
1 PB PDF
2012: 56 - 65
Amaria
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya
Kampus Unesa Ketintang Surabaya Gedung C3 Lt 1, Telp. 031-8298761
e-mail:amariajeng@yahoo.com
Abstrak
Telah dibuat dua macam adsorben hibrida aminopropil silika gel yang terimpregnasi aluminium
(APSG-Al) dan silika gel terimpregnasi aluminium (SG-Al) dari silika gel sekam padi sebagai bahan
untuk adsorpsi ion sianida dalam larutan.
Interaksi antara adsorben dengan ion sianida dalam larutan dilakukan dalam sistem batch. Parameter-
parameter yang dikaji dalam penelitian ini adalah pengaruh pH medium, pengaruh waktu interaksi dan
pengaruh konsentrasi awal ion sianida terhadap kemampuan adsorpsi adsorben hibrida amino silika gel
terimpregnasi aluminium. Analisis kuantitatif ion-ion sianida yang tersisa di dalam filtrat diuji dengan
alat elektroda selektif ion. Data hasil pengaruh waktu interaksi dianalisis dengan model kinetika adsorpsi,
data hasil pengaruh konsentrasi ion sianida dianalisis dengan model isoterm adsorpsi Langmuir dan
Freundlich. Di samping itu gugus fungsional yang diperkirakan terlibat dalam adsorpsi diidentifikasi
dengan spektrofotometer infra merah dan kristalinitas adsorben diuji dengan defraksi sinar X.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil identifikasi spektroskopi infra merah menunjukkan
adsorben APSG-Al memiliki gugus silanol (Si-OH), siloksil ( Si-O-Si), gugus amina primer, NH2. Hasil
analisis XRD nilai 2θ pada 65,51 menunjukkan bahwa aluminium yang terimpregnasi pada silika
berbentuk alumina Al2O3. Hasil adsorpsi ion sianida oleh hibrida aminopropil silika gel terimpregnasi
aluminium (APSG-Al) menunjukkan adsorpsi sianida terjadi maksimum pada pH 5 sebesar 67,62 %,
sedangkan SG-Al mengadsorpsi sianida secara maksimum pada pH 8 sebesar 51,11%. Kajian kinetika
dari pengaruh waktu interaksi menunjukkan bahwa adsorben APSG-Al maupun SG-Al memiliki
konstanta laju adsorpsi k1 masing-masing adalah 2,7. 10-3 dan 1,9.10-3 min-1. Data kapasitas adsorpsi
menunjukkan bahwa adsorben APSG-Al dan SG-Al cenderung mengikuti model isoterm adsorpsi
Freundlich.
Kata kunci: hibrida aminopropil silika gel terimpregnasi aluminium, sekam padi, isoterm Langmuir,
kapasitas adsorpsi, konstanta laju adsorpsi.
Abstract
This research has made two kinds of adsorbents, namely hybrid aminopropil silica gel from rice husk
that has been impregnated with aluminum (APSG-Al) and silica gel impregnated with aluminum (SG-Al)
of rice husk silica gel as the material for the adsorption of cyanide ions in solution.
The interaction between the adsorbent with cyanide ions in solution performed in a batch system. The
parameters examined in this study were the influence of medium pH, the effect of interaction time and the
effect of initial concentration of cyanide ion adsorption ability of adsorbent hybrid amino silica gel
impregnated with aluminum. Quantitative Analysis of cyanide ions left in the filtrate was tested by means
of ion selective electrode. The effect of interaction time data were analyzed with kinetic model, the data of
the influence of cyanide ion concentration was analyzed by Langmuir adsorption isotherm model and
Freundlich.
The results showed that the infrared spectroscopic identification results show APSG-Al adsorbent has
silanol groups (Si-OH), siloxil (Si-O-Si), primary amine group, NH2. The result of XRD analysis of the
price of 2θ at 65.51 indicates that the aluminum impregnated with the silica in the form of alumina Al2O3.
The result of adsorption of cyanide by the hybrid silica gel impregnated with aluminum aminopropil
Maret 2012 AMARIA: ADSORPSI ION SIANIDA 57
(APSG-Al) showed maximum adsorption occurred at pH 5 was 67.62%, silica gel impregnated with
aluminum was 51,11%. Study the kinetics of the effect of interaction time showed that the adsorbent
APSG-Al and SG-Al-Al has the adsorption rate constant k1 is 2.7, 10-3and 1.9,10-3 min-1, respectively.
Adsorption equilibrium data showed that the adsorbent APSG-Al and SG-Al tend to follow the adsorption
isotherm model Freundlich.
Keywords: hybrid of aminopropil silica gel impregnated with aluminum, rice husk, Langmuir isotherm,
adsorption capacity, adsorption rate constant
Si O Si NH2
58 J.J.MANUSIA
MANUSIADAN
DANLINGKUNGAN,
LINGKUNGAN Vol. 19, No.1, Maret.
H OC2HVol.
2012:
5
19,
56No.
- 651
OH OC2H5
O
+ C2H5OH
Al
n
OH HO Si O Al Al
n
O a) c) Si O Si NH2
O
OH OC2H5
HO
Si O
Si NH2
O
O
Si H
O
O
O
Si
O Al Al
n
OH b)
HO O
H
Si O
a
% Transmitansi
b)
a)
dengan q adalah adsorbat yang teradsorp pita 1632,8 cm-1 menunjukkan vibrasi tekuk –
(mg/g); C o dan C f adalah konsentrasi OH dari Si-OH. Pada bilangan gelombang
1098,7 cm-1 dengan intensitas tajam me-
adsorbat di dalam larutan pada keadaal awal
nunjukkan vibrasi ulur asimetri Si-O dari
dan akhir (mg/L), V adalah volume larutan
siloksan Si-O-Si (Viart dan Rehspinger,
(L) dan W adalah berat (adsorben) (g)
1994). Ini diperkuat adanya vibrasi ulur
simetri Si-O dari Si-O-Si pada bilangan
gelombangnya 804,8 cm-1 .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada Gambar 2b, tampak adanya serapan
khas –NH2 3419,2 cm-1 yang telah bergeser
Identifikasi Gugus Fungsional Adsorben
dari 3433,5 cm-1 (Amaria, dkk 2010) dan
Spektra inframerah hibrida aminopropil
intensitas peak silika gel yang terimpregnasi
silika gel terimpregnasi aluminium dan silika
Al menjadi berkurang dibandingkan dengan
gel terimpregnasi aluminium disajikan pada
intensitas peak aminopropil silika gel.
Gambar 2. Pada Gambar 2a, tampak ada pita
Penurunan intensitas ini disebabkan adanya
pada bilangan gelombang 3431,7 cm-1
aluminium yang terimpregnasi pada silika gel
menunjukkan vibrasi ulur-OH dari Si-OH
dapat merusak struktur dan mengganggu
(Silverstein, et al., 1991). Ini diperkuat adanya
vibrasi ulur–OH. Bilangan gelombang
Maret 2012 AMARIA: ADSORPSI ION SIANIDA 61
siloksan (Si-O-Si) juga berubah menjadi nisme reaksi SN2, ion sianida akan meng-
1085,8 cm-1, ini bergeser dari 1095,7 cm-1 gantikan ion hidroksida (OH-), seperti disa-
(Amaria, dkk 2010) yang disebabkan adanya jikan persamaan reaksi di bawah.
gangguan vibrasi oleh aluminium pada regang Sementara itu pada pH di atas 9 adsorpsi
tak simetris dari siloksan. Vibrasi ulur C-H menurun, dikarenakan struktur silika gel
untuk senyawa hidrokarbon jenuh tampak mulai rusak. Seperti hasil pengujian kestabilan
pada bilangan gelombang 2934,5 cm-1 silika gel pada kondisi asam sampai basa,
(Sastrohamidjojo, 1992). yang dilakukan Amaria, dkk (2008) menun-
jukkan bahwa silika gel pada pH 10 kesta-
Karakterisasi dengan Difraktometer Sinar X bilannya mulai menurun karena silika gel larut
Hasil karakterisasi adsorben dengan pada kondisi basa.
difraktometer sinar X disajikan pada Gambar Pada Gambar 4, menunjukkan bahwa
3Untuk mengetahui bahwa aluminium (III) adsorpsi sianida oleh aminopropil silika gel
telah terimpregnasi pada sistem silika gel, terimpregnasi aluminium (APSG-Al) terjadi
dapat dikaji dengan memperhatikan hasil maksimum pada pH 5 sebesar 67,62 %.
difraktometer sinar-X pada peak Al2O3. Data Adanya aluminium mempengaruhi pH sistem
difraktometer sinar X dengan standar peak karena aluminium mampu berikatan dengan
Al2O3 disajikan pada Tabel 1. Standar Al2O3 ligan H2O atau OH- dari pelarut, sehingga
dengan 2θ sebesar 66,52 dan intensitasnya mempengaruhi kebasaan amina dari APSG.
sebesar 23% pada h k l (2 1 4) dari kartu data Pada suasana asam, aluminium hadir
PDF. Standar Al2O3 digunakan sebagai pem- dalam spesi [Al(OH)2]+ dan [Al(OH)]2+.
banding karena spesi Al(III) yang tersubstitusi Kehadiran spesies tersebut diduga mencapai
pada silika gel akan membentuk Al2O3 maksimal pada pH 5 dan turun pada pH yang
berdasarkan perlakuan dan proses kalsinasi. lebih besar. Kehadiran spesies-spesies
Angka d-spacing dan intensitas Al2O3 yang tersebut menyebabkan terjadinya pertukaran
tersubstitusi pada silika gel telah mengalami ion- ion CN- dengan ligan OH-. Reaksi
pergeseran, hal ini dikarenakan pengaruh pertukaran juga didukung data kekuatan ligan,
yang diberikan oleh sistem silika gel itu dimana kekuatan ligan CN- lebih besar dari
sendiri. kekuatan ligan OH-, sehingga mampu
mendorong ligan OH- keluar (Douglas, et.al.
Pengaruh pH 2994). Ligan OH- yang dikeluarkan dari
Adsorpsi ion sianida oleh SG-Al dengan pertukaran tersebut menyebabkan pH diakhir
pengaruh pH medium (Gambar 3) terjadi reaksi bersifat basa. Peningkatnya pH larutan
maksimum pada pH 8 sebesar 51,11 %. Hal menyebabkan jumlah situs aktif amina pada
ini dimungkinkan karena pada pH di atas 7 APSG-Al yang terprotonasi mengalami
silika gel mengalami hidrolisis (Schubert dan penurunan, sehingga menyebabkan daya
Hushing, 2000), sehingga bila suatu ion adsorpsi APSG-Al lebih rendah daripada
menyerang atom silikon akan terjadi meka- APSG terhadap CN-.
OH
Si CN + OH-
Si OH + CN - Si
CN
62 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 19, No. 1
80
SGAL
70
APSGAL
60
CN teradsorp (%)
50
40
30
20
10
0
0 2 4 pH 6 8 10
6.00E-04
5.00E-04
CN teradsorp (mol/g )
4.00E-04
3.00E-04
2.00E-04
1.00E-04 SG-Al
APSG-Al
0.00E+00
0 20 40 60 80 100 120
Waktu (m enit)
al. (2007) dapat digunakan untuk mengalami dekomposisi ketika proses hibri-
menetapkan laju adsorpsi ion sianida pada disasi dengan aminopropiltrietoksisilan.
silika gel yang terimpregnasi aluminium Kapasitas adsorpsi
maupun pada bahan hibrida aminopropil Data kapasitas adsorpsi ion sianida oleh
silika gel terimpregnasi aluminium. Model SG-Al dan APSG-Al ditentukan dengan
kinetika adsorpsi ini ditunjukkan dengan menerapkan model isoterm adsorpsi Lang-
persamaan 1: muir dan Freundlich. Model isoterm adsorpsi
C A0 Langmuir ion sianida, dinyatakan dengan
Ln rumus (Oscik, 1982):
CA t (1)
k1 Q
CA CA
C 1 C
(2)
Dengan C A0 adalah konsentrasi ion logam
m bK b
mula-mula, C A adalah konsentrasi ion logam m adalah kadar ion sianida yang
dalam larutan, t adalah waktu dalam satuan teradsorpsi oleh adsorben, C adalah konsen-
k1 trasi ion sianida pada saat setimbang (mg/L).
menit, Q= adalah konstanta Persamaan garis lurus dihasilkan dibuat
k1 melalui plot C/m terhadap C, digunakan
kesetimbangan adsorpsi desorpsi, dan k1 untuk menentukan konstanta kesetimbangan
adalah konstanta laju adsorpsi. Penerapan (K) dan kapasitas adsorpsi (b) yaitu dari
model kinetika dilakukan dengan membuat intersep (1/bK) dan slope (1/b). Energi total
kurva ln (CAo/CA)/CA terhadap t/CA, sehingga adsorpsi per mol dapat ditentukan dari harga
diperoleh slope yang merupakan harga k1 dan konstanta kesetimbangan dengan persamaan
intersep sebagai harga Q. E = -ΔG° = RT Ln K.
Seperti yang disajikan Gambar 5, menun- Model isoterm adsorpsi Freundlich
jukkan bahwa bertambahnya senyawa amino- juga diterapkan untuk mengetahui proses
propiltrietoksisilan pada silika gel terimpreg- adsorpsi berlangsung secara multilayer atau
nasi aluminium malah menurunkan laju monolayer, dinyatakan dengan rumus
adsorpsi. Hal ini diperkuat dengan data kons- (Santosa, et al. 2007) log m = log B + 1/n log
tanta laju adsorpsi k1 menurun 1,42 kali dari C, dengan m = ion yang teradsorp per gram
2,7. 10-3 untuk adsorben SG-Al menjadi adsorben saat setimbang, B kapasitas
1,9.10-3 untuk APSG-Al (Tabel 2). Penurun- adsorpsi Freundlich, dan n adalah konstanta.
an konstanta laju adsorpsi ini diperkirakan
aluminium yang termpregnasi pada silika gel,
Tabel 2. Parameter Kinetika Adsorpsi ion sianida pada Adsorben SG-Al dan APSG-Al
Adsorben Q (mol/L)-1 k1 (min-1) k-1(min-1) (mol/L) R2
SG-Al 570,24 2,7. 10-3 4,73.10-6 0,8854
-3 -6
APSG-Al 195,29 1,9.10 9,73.10 0,8839
Penerapan dua model isoterm adsorpsi alumina Al2O3. Adsorpsi ion sianida oleh
dihasilkan data seperti yang disajikan pada hibrida amino silika gel terimpregnasi
Tabel 3. Seperti yang telah teramati bahwa aluminium (APSG-Al) dan silika gel terim-
konstanta laju adsorpsi adanya gugus organik pregnasi aluminium (SG-Al) secara
aminopropiltrietoksisilan pada silika gel maksimum terjadi pada pH 5 dan pH 8, yaitu
terimpregnasi ternyata menurunkan sebesar 67,62 % dan pH 8 sebesar 51,11%.
kapasitas adsorpsi. Isoterm adsorpsi Lang- Impregnasi aluminium pada silika gel
muir diterapkan untuk adsorpsi monolayer meningkatkan konstanta dan kapasitas
dari adsorben yang situs permukaannya adsorpsi sianida, sedangkan modifikasi
homogen, sedangkan model isoterm Freun- aminopropiltri-etoksisilan pada silika gel
dlich diterapkan untuk adsorpsi multilayer terimpregnasi aluminium menurunkan kons-
pada permukaan yang heterogen. Penurunan tanta laju dan kapasitas adsorpsinya. Kajian
adsorpsi sianida oleh karena adanya gugus kinetika dari pengaruh waktu adsorpsi
amina pada silika gel adalah sebesar 1,12 kali menunjukkan bahwa adsorben APSG-Al dan
untuk kapasitas adsorpsi monolayer dan 1,38 SG-Al memiliki konstanta laju adsorpsi k1
kali untuk kapasitas adsorpsi multilayer. masing-masing adalah 2,7. 10-3 dan 1,9.10-3
Pada adsorben SG-Al terdapat penambahan min-1. Data kapasitas adsorpsi menunjukkan
logam Al(III) yang terikat pada gugus silanol bahwa adsorben APSG-Al dan SG-Al
dari permukaan silika gel yang telah cenderung mengikuti model isoterm Freun-
terimpregnasi logam aluminium dan memi- dlich.
liki muatan parsial positif, sehingga dapat
berikatan secara kuat dengan sianida yang
mempunyai muatan negatif. Pada adsorben UCAPAN TERIMAKASIH
APSG-Al, adanya gugus amina pada silika
gel terimpregnasi aluminium menurunkan Pada kesempatan ini penulis mengucap-
afinitas permukaan SG-Al, sehingga interaksi kan terimakasih kepada Direktorat Jendral
dengan ion sianida menjadi lemah. Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan
Berdasarkan harga R2 penerapan model Nasional melalui Program Penelitian Strategi
isoterm Langmuir diperoleh adalah 0,839 Nasional yang telah mendanai penelitian ini
untuk adsorben APSG-Al dan 0,945 untuk dan kepada Wahyu, Yudi, Rahmad dan Eka
adsorben SG-Al. Hal ini menunjukkan bahwa dalam hal pengumpulan data.
adsorben SG-Al sesuai dengan model isoterm
Langmuir, yang artinya situs-situs aktif pada
permukaan SG-Al adalah homogen. DAFTAR PUSTAKA
Penerapan Freundlich untuk adsorben SG-Al
diperoleh R2 0,989 ini lebih besar dari harga Amaria, Agustini, R. dan Mitarlis, 2008.
R2 dari model isoterm Langmuir. Sementara Pengembangan Material Berbasis Silika
itu pada adsorben APSG-Al jika diterapkan dari Sekam Padi sebagai Bahan
model isoterm Freundlich, diperoleh R2 = Adsorben dan Aplikasinya untuk
0,968. Penghilangan Polutan Anorganik dan
Organik, Laporan Penelitian Program
Payung Riset Unggulan Universitas
KESIMPULAN Negeri Surabaya.
Amaria, Rudiana Agustini dan Dina Kartika
Berdasarkan data eksperimen dapat Maharani, 2010. Hibrida Aminopropil
disimpulkan bahwa hasil identifikasi Silika Gel dari Sekam Padi Sebagai
spektroskopi infra merah menunjukkan Adsorben Untuk Adsorpsi Ion Sianida
adsorben APSG-Al memiliki gugus silanol Dalam Larutan, Prosiding Seminar
(Si-OH), siloksil ( Si-O-Si), gugus amina Nasional Kimia, Jurusan Kimia FMIPA
primer, NH2. Hasil analisis XRD nilai 2θ Universitas Negeri Surabaya, 20
pada 65,51 menunjukkan bahwa aluminium Pebruari 2010.
yang terimpregnasi pada SG-Al berbentuk
Maret 2012 AMARIA: ADSORPSI ION SIANIDA 65
Brinker and Scherer, 1990. Sol-Gel Science: Abu Sekam Padi Untuk Peningkatan
The Physics and Chemistry of Sol- Gel Mutu Beton, Laporan Penelitian Hibah
Processing, Academic Press Limited, Bersaing VI/2, Lembaga Penelitian,
London. Universitas Gadjah Mada.
Douglas, B., Mc Daniel, D., and Alexander, Santosa, S.J., Siswanta, D., Kurniawan, A.,
J. 1994. Concepts and Models of Rahmanto, W.H., 2007. Hybrid of
Inorganik Chemistry. Thrid Edition. Chitin and Humic Acid as High
Canada: John Wiley & Sons, Inc. Performance Sorbent for Ni(II). Surface
Goswami, A., Singh, A.K., Venkataramani, Science.2007.04.163
B. 2003. 8-Hidroxyquinoline anchored Sastrohamidjojo, H. 1992. Spektroskopi
to silica gel via new moderate size Inframerah. Yogyakarta: Liberty.
linker: synthesis and applications as Schubert dan Husing, 2000. Synthesis of
ametal ion collector for their flame Inorganic Materials, Wiley-VCH
atomic absorption spectrometric Verlag GmbH, Weinheim, Federal
determination. Talanta 60: 1141-1154. Republic of Germany.
Jal, P.K, Patel, S., and Mishra, B.K. 2004. Shin, E. W., Han, J. S., Jang, M., Park, J. K.,
Chemical modification of silica surface Rowell, R. M. 2004. Phosphate
by immobilization of functional goups Adsorption on Aluminium-Impregnated
for extractive concentration of metal Mesoporous Silikates: Surface Structure
ions. Elsevier: Talanta 62, 1005-1028. and Behavior of Adsorben, Environ. Sci.
Jang, M., Shin, E. W., Park, J. K. 2002. Technol, Vol. 38, p.912-917. .
Removal of Arsenic Using Mesoporous Silverstein, R.M.; Bassler,G.C. and Morrill
Silicate Media Impregnated Metal T.C., 1991, Spectrosmetric
Oxides Nano-Particles. The Proceedings Identification of Organic Compounds
of the WEFTEC02 meetings, The Water fifth Edition , John Wiley & Sons, Inc,
Environment Federation: Chicago, IL. New York.
Kalapathy, U., Proctor, A., and Shultz, J., Sriyanti, Taslimah, Nuryono, dan Narsito,
2002, An Improved Method for 2005. Sintesis Bahan Hibrida Amino
Production of Silika From Rice Hull Silika Dari Abu Sekam Padi Melalui
Ash. Bioresource Technology, 85.285- Proses Sol Gel, JKSA. Vol. VIII. No. 1.
289. April 2005 hal 1-10.
Melde, B. J., Johnson, B. J., Charles, P. T. Viart, N and Rehspringer J.L., 1994, Study of
2008. Mesoporous Silicate Materials in Formation Mechanisms of Sol-Gel
Sensing, Sensor, 8, 5202-5228 ; DOI : Silica, Internet.
10.33390/s8085202. Vijayaraghavan, K.; Jegan, J.R.; and Velan,
Oscik, J. 1982, Adsorption, England: Ellis M., 2004. Copper Removal from
Horwood Limited Aqueous Solution by Marine Green
Priyosulistiyo, HRC., Sudarmoko, Bambang Alga Ulva reticulate. Electron ic
Supriyadi, Bambang Suhendro dan P Journal of Biotechnology, 7.1, 61-71.
Sumardi, 1999, Pemanfaatan Limbah