ABSTRAK

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Abstrak

Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkyl


ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan
bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak nabati
atau lemak hewan. Pada penelitian ini bahan baku yang digunakan yaitu minyak
nyamplung.
Penelitian ini terdiri dari esterifikasi dan transesterifikasi. Proses esterifikasi
dilakukan untuk menurunkan kadar FFA dari minyak nyamplung. Katalis yang
digunakan yaitu katalis asam (H2SO4) dan dilakukan pada suhu 60ºC selama 2
jam.
Proses transesterifikasi adalah reaksi antara trigliserida dengan metanol
menghasilkan metil ester dan gliserin. Proses transesterifikasi minyak nyamplung
dilakukan pada suhu 45ºC, 50ºC, 55ºC dan 60ºC serta waktu 15 menit, 20 menit,
25 menit dan 30 menit sebagai variabel berubah dari penelitian ini. Sedangkan
variabel tetap yaitu perbandingan rasio molar minyak : metanol 1 : 6 dan katalis
KOH 0.5 %.
Hasil biodiesel dari peneitian ini akan dianalisa massa jenis dan analisa GC
untuk mengetahui nilai FAME. Hasil analisanya akan dibandingkan dengan syarat
mutu biodiesel sesuai SNI. Hasil penelitian menyatakan bahwa kondisi optimal
dari proses transesterifikasi adalah pada menit ke-15 suhu 50ºC yang memenuhi
syarat Standart Nasional Indonesia yaitu untuk nilai massa jenis sebesar 0.8870
g/cm3 dan % FAME 98.61 %.

Kata kunci : Minyak nyamplung, biodiesel, esterifikasi, transesterifikasi.

v
Abstract

A biodiesel fuel consisting of a mixture of long chain from mono-alkyl of


fatty acids, that used as alternative fuel in diesel engines and renewable sources
such as oil that made from vegetable or animal fats. The raw material that used for
this research is polanga oil (Calophyllum Inophyllum).
This research consisting of esterification and transesterification. The
process of esterification done to lower the levels FFA of polanga oil. The catalyst
that used for it was an (H2SO4) which is maintained at 60ºC for 2 hours.
The process of transesterification is a reaction between triglycerides with
methanol that produce methyl ester and glycerin. The transesterification of
nyemplung oil performed on temperature of 45ºC, 50ºC, 55ºC, 60ºC and requires
15, 20, 25, 30 minutes as changed variable from this research. While the fixed
variable for comparison ratio of molar oil is methanol 1 : 6 and catalyst KOH is
0.5%.
The results of biodiesel from the research will be analized it value a mass
and the analysis of GC to find out the value of FAME. The results of the analysis
are compared with the terms of the quality of biodiesel according SNI. The results
of research said that the conditions of the transesterification process is best on 15
minute at 50ºC that qualified with national standard indonesia (SNI), which is to
value a mass of type 0.8870 g/cm3 and % FAME 98.61%.

Keyword: Polanga oil, biodiesel, esterification, transesterification

vi

Anda mungkin juga menyukai