Disusun Oleh:
Kelompok 7
1. Andika Pradipta
2. Putri Marfhadella
3. Susan Aprilia
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki hutan tropis sangat luas yang membentang dari
sabang hingga merauke. Dengan kondisi tersebut menjadikan Indonesia
sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati di dunia dan merupakan
sumber daya keanekaragaman hayati yang kaya dan menakjubkan.
Menurut undang-undang nomor 41 tahun 1999, hutan adalah suatu
kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati
yang didominasi pepohonan yang disertai tumbuhan dan hewan dalam
persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat
dipisahkan. Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri-ciri khas
tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
Kawasan taman hutan raya rajolelo merupakan kawasan pelestarian
alam tumbuhan dan satwa alami atau bukan alami, taman hutan raya rajolelo
merupakan hutan dataran rendah.
Taman Hutan Raya Rajolelo merupakan salah satu Kawasan
Konservasi yang terdapat di Propinsi Bengkulu. Dimana banyaknya jenis flora
dan fauna yang terdapat di Kawasan tersebut yaitu paku-pakuan, protista, dan
yang mempunyai peranan penting. Kumbang tinja merupakan salah satu
kelompok dalam famili Scarabaeidae (Insecta: Coleoptera) yang dikenal
karena hidupnya pada tinja. Kumbang tinja di hutan dapat berfungsi sebagai
pendegradasi materi organik yang berupa tinja satwa liar terutama mamalia,
dan kadangkadang burung dan reptil. Tinja diuraikan oleh kumbang menjadi
partikel dan senyawa sederhana dalam proses yang dikenal dengan daur ulang
unsur hara atau siklus hara. Peran lain dari Kumbang tinja di alam adalah
sebagai penyebar pupuk alam dan membantu aerasi tanah.
2
B. Tujuan Pratikum
“Untuk mengetahui keanekaragaman jenis plantae dan animalia di Taman
Hutan Raya Rajolelo Desa Tanjung Tendana Kecamatan Pondok Kubang
Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu”.
C. Landasan Teori
Tahura Rajolelo terletak di desa Bentiring sekitar 10 Km dari kota
Bengkulu. Cikal bakal pembangunan Taman Hutan Raya Rajolelo Bengkulu,
bermula dari rencana Gubernur Bengkulu pada akhir tahun 1982, yang
ditindaklanjuti dengan pembentukan Badan Pengelolaan Pembangunan Kebun
Raya Bengkulu yang didasarkan atas Surat Keputusan Gubernur KDH
Tingkat I Bengkulu No. 168 tahun 1985, adapun lokasi yang ditetapkan
menteri kehutanan tahun 1988 adalah kelompok hutan wisata puguk menakat
desa Tanjung Terdana Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Utara.
Selanjutnya melalui surat Gubernur No. 533 tahun 1991 dan keputusan
Menteri Kehutanan No. 126/Kpts II/ 1991 menunjuk kelompok hutan wisata
alam dengan luasan 1.122 Ha.
Pemberian nama TAHURA Rajolelo diambil dari seorang pahlawan
Bengkulu berdasarkan persetujuan DPRD Provinsi Dati I Bengkulu melalui
surat keputusan No. 26/Kpts/DPRD/1995 tanggal 7 Desember 1995.
Berdasarkan PP No. 68 tahun 1998 dan UU No. 5 tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam, Taman Hutan Raya sebagai kawasan
pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang alami atau
bukan alami, jenis asli atau bukan asli yang menunjang budidaya, pariwisata
dan rekreasi.
Awalnya tahura ini memiliki luas sebesar 1122 Ha, seiring waktu berjalan,
sebagian lokasi telah menjadi kebun sawit dan beberapa diantaranya didirikan
bangunan, sehingga luasnya pun berkurang hingga bersisa sekitar 150 Ha.
Taman Hutan Raya Rajolelo terletak di ketinggian ± 50 meter diatas
3
permukaan laut. Taman hutan raya rajolelo dibagi dalam beberapa zona-zona
sebagai berikut:
Zona penerima
Zona ini merupakan wilayah pertama dengan luas 45 Ha. Pada
lokasi ini tersedia sarana penunjang berupa lapangan rumput, pintu
gerbang, portal, pos jaga, jembatan, bangku taman, serta sarana dan
prasarana jalan aspal yang dikanan kirinya ditumbuhi pepohonan. Zona
ini juga dibangun sentra produksi bibit seluas ± 4 Ha, untuk mendukung
kegiatan rehabilitas hutan dan lahan di provinsi Bengkulu.
Zona ekoton
Zona ini merupakan area yang dapat memberikan gambaran
peralihan antar zona letaknya ditengah-tengah dengan luas 13 Ha. Zona
ini berfungsi sebagai tempat wisata alam yang menyajikan informasi
singkat miniatur atau gambaran pembatas menuju zona-zona lainnya.
Zona kebun koleksi
Zona ini merupakan area yang berfungsi sebagai menyimpan
berbagai jenis tanaman eksotik maupun jenis tanaman endemik yang
berasal dari seluruh provinsi Bengkulu maupun provinsi lainnya, zona ini
memiliki luasnya 29 Ha.
Zona kebun uji
Zona ini merupakan area budidaya untuk menguji beberapa
komoditi yang diperoleh dari jenis yang paling baik untuk habitat yang
memiliki persamaan/kemiripan, dengan luas 28 Ha.
Zona camping ground
Zona ini merupakan area dijadikan sarana perkemahan, olahraga
alam, kepramukaan, cinta alam, penjelajahan dan rekreasi alam lainnya,
luasnya 36 Ha.
4
Pepohonan dan tumbuhan yang di tanam di Taman Hutan Raya
Rajolelo ada yang jenis pohon hutan dataran tinggi, sesuai dengan suku-
suku yang ada. Dengan ketinggian di Taman Hutan Raya Rajolelo sekitar
50 mdpl merupakan dataran rendah. Hal ini dapat disesuaikan menurut
whitten et al (1984) zona hutan berdasarkan ketinggian 0-1200 meter
merupakan hutan dataran rendah. Dikarenakan taman hutan raya rajolelo
merupakan salah satu hutan yang dikelola oleh dinas kehutanan sehingga
pohon-pohon dan tumbuhan lainnya yang ditanaman terdapat berbagai
jenis pohon dan tumbuhan yang berasal dari hutan dataran rendah
maupun hutan dataran tinggi.
Setiap jenis tanaman mempunyai kisaran tumbuh terhadap tinggi
tempat dari permukaan laut. Ketinggian tempat menentukan jenis
organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda
akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda pula.
5
BAB II
PELAKSANAAN PRATIKUM
6
BAB III
KLASIFIKASI
Kingdom Plantae
Division Pteridophyta
Class Pteridopsida
Ordo Gleicheniales
Family Gleicheniaceae
Genus Dicranopteris
Species Dicranopteris linearis
Tanaman paku resam ini dikenal sebagai tanaman yang invasif karena
tumbuhnya mendominasi permukaan tanah, menyebabkan tanaman lain
terhambat pertumbuhannya. Paku resam bisa tumbuh di hampir semua daerah
yang beriklim tropis dan sub tropis, di daerah asia dan asia pasifik. Daun
tanaman paku resam ini memiliki stomata di bagian bawah daunnya yang
berupa bintil-bintil dan berguna sebagai pernafasan. Tanaman ini mempunyai
pelepah daun, yang mana di setiap pelepah daun ini terdapat daun yang
7
berbentuk bujur. Panjang pelepah paku resam kira-kira 10-20 cm, tergantung
dari umur tanaman dan habitatnya.
KLASIFIKASI
Kingdom Plantae
Division Pteridophyta
Class Pteridopsida
Ordo Polypodiales
Family Dryopteridaceae
Genus Nephrolepis
Species Nephrolepis cordifolia
8
Paku Sarang Burung (Asplenium nidus)
KLASIFIKASI
Kingdom Plantae
Division Pteridophyta
Class Pteridopsida
Ordo Polypodiales
Family Aspleniaceae
Genus Asplenium
Species Asplenium nidus
9
(golongan 1). Tumbuh-tumbuhan darat atau rawa, berakar di tanah. Daun-
daun lain macamnya. Daun lebih besar dan lain bentuknya. Bagian yang
fertile berbentuk bulir atau tidak. Sporangia tidak demikian letaknya.
Tumbuh-tumbuhan yang lain, tidak ada bagian yang fertile berbentuk
bulir. Daun fertile tidak demikian.daun lain. Sporangia terkumpul
menjadi timbunan spora (sori) yang jelas, bulat atau berbentuk garis. Sori
sedikit atau banyak tertutup oleh suatu selaput penutup khusus atau oleh
tepi daun yang mengulung. Sori agak berjarak dari tepi daun. Sori
berbentuk garis seperti selaput penutupnya. Sori terdapat diatas tulang
daun lateral yang merupakan percabangan melintang dari ibu tulang daun.
10
Ciri khas dari filicinae adalah daunnya yang mudah menggulung dengan
sporus yang biasanya ditemukan di bagian permukaan daun.
Genus Diplazium
Species Diplazium esculentum swartz
11
Diplazium esculentum yang masih muda, dicuci dan ditumbuk halus lalu
digosokkan pada ketiak.
2. Jenis jamur
Genus Pleurotus
Species Pleurotus ostreatus
12
Ganoderma
KLASIFIKASI
Kingdom Fungi
Division Basidimycota
Class Homobasidiomycetes
Ordo Polypodiales
Family Ganodermataceae
Genus Ganoderma
Species Ganoderma lucidum
13
dulu juga memanfaatkan Ganoderma sebagai obat tradisional untuk
meningkatkan kesehatan dan keperkasaan pria.
Genus Grifola
Species Grifola frondosa
14
Prof. Hiroaki Nanba sebagai bahan suplemen yang bisa membantu dalam
pengobatan tumor, menghambat pertumbuhan kanker.
Genus Trametes
Species Trametes versicolor
15
Aleuria aurantia (Jamur mangkok kuning)
KLASIFIKASI
Kingdom Fungi
Division Basidimycota
Class Pezizomycetes
Ordo Pezizales
Family Pyronemataceae
Genus Aleuria
Species Auleria auratia
16
3. Jenis tumbuhan lainnya
Genus Artocarpus
Species Artocarpus integra
17
Dialium indum (Asam keraji)
KLASIFIKASI
Kingdom Plantae
Division Magnoliophyta
Class Magnoliopsida
Ordo Fagales
Family Leguminosae
Genus Dialium
Species Dialium indum
18
Gmelina arborea Roxb (Jati putih)
KLASIFIKASI
Kingdom Plantae
Division Magnoliophyta
Class Magnoliopsida
Ordo Lamiales
Family Lamiaceae
Genus Gmelina
Species Gmelina arborea
Roxb.
Jati putih termasuk tanaman penghasil kayu yang produktif. Disebut
jati putih karena keawetannya hampir menyerupai kayu jati. Gmelina
merupakan tanaman asli India, penyebarannya meliputi Negara Pakistan,
Kamboja, Thailand, Srilangka, dan Cina bagian selatan. Pohon ini dapat
tumbuh baik pada ketinggian 90-900 mdpl. Gmelina dapat berbuah
setelah berumur 4 tahun, yaitu setahun sekali antara bulan April-Juli.
Untuk pembuatan benih sebaiknya dipetik dari induk yang sehat dan telah
berumur 7 tahun atau lebih.
19
Class Dicotylendonae
Ordo Myrtales
Family Melastomataceae
Genus Melastoma
Species Melastoma
polyanthum BI.
Tumbuhan senggani merupakan tumbuhan perdu, tegak, tinggi ½-4 m,
banyak bercabang, bersisik dan berambut. Daun tunggal, bertangkai, letak
berhadapan bersilang. Tumbuhan ini tumbuh di dataran rendah sampai
ketinggian ± 2200 m dpl. Dimana khasiat tumbuhan ini sebagai obat
mencret, obat kepulihan, obat radang usus dan obat sanawan. Akar dan
getah tanaman tersebut untuk mengobati kejang dan ayan.
Class Liliopsida
Ordo Zingiberales
Family Zingiberaceae
Genus Curcuma
20
Species Curcuma longa
Linn. syn. Curcuma
domestica Val.
Kunyit memiliki ciri-ciri antara lain memiliki cabang dengan
ketinggian antara 10 sampai 100 cm. Adapun bagian batangnya tidak
berupa batang berkambium melainkan batang semu yang tegak dan
cenderung bulat. Batang tersebut membentuk rimpang, berwarna hijau
bercampur kuning dan tersusun atas pelepah-pelepah daun dengan tekstur
yang lunak. Sementara itu bagian daun memiliki bentuk yang lanset atau
bulat telur. Ukuran panjangnya bisa mencapai 40 cm. Sementara itu
lebarnya antara 8 sampai 12,5 cm. Daun tersebut merupakan daun tunggal
dengan tulang menyirip dan warna hijau yang cenderung pucat.
4. Hewan capung
21
Genus Ischnura
Species Ischnura
senegalensis
Capung jarum itu ternyata dari spesies Ischnura senegalensis.
Capung jarum jenis ini mempunyai beberapa variasi warna. Capung jarum
jantan bisa mempunyai warna sisi samping thorax hijau atau biru muda.
Sedangkan capung jarum betinanya lebih beragam lagi warnanya, bisa
berwarna zaitun, oranye, merah, atau menyerupai capung jarum jantan.
Capung jarum memiliki ciri-ciri unik yang membuatnya mudah dibedakan
dari jenis capung lainnya, yaitu bentuk tubuh yang ramping seperti jarum
dan posisi sayap tegak ke atas saat istirahat. Siklus hidup capung jarum
bermula dari telur umumnya setelah 2 hari, telur akan menetas dan larva
keluar meninggalakn cangkangnya. Kemudian larva akan bertumbuh
menjadi nimfa dan pada akhirnya menjadi capung jarum dewasa. Capung
jarum dewasa memiliki warna tubuh hijau kekuningan dan hitam.
22
Family Libellulidae
Genus Neurothemis
Species Neurothemis
terminate
Capung peluncur merupakan serangga predator yang aktif berburu
mangsa dan bersifat polifaga. Capung peluncur merupakan serangga musuh
alami pada beberapa hama tanaman kepala. Capung peluncur adalah
serangga predator yang rakus baik pada fase nimfa maupun imago, capung
juga bersifat kanibalisme terhadap sesama capung. Dengan kaki-kakinya
dan rahang yang kuat, serta kecepatan terbang yang tinggi capung dapat
menangkap dan memangsa berbagai jenis serangga lain.
Genus Neurothemis
Species Neurothemis fulvia
23
Ini adalah capung berkarat berukuran sedang dengan ujung sayap
transparan. Laki-laki memiliki wajah coklat kemerahan dengan mata yang
coklat kemerahan di atas, coklat keemasan di bawah. Thorax, perut dan
kaki berwarna coklat kemerahan. Sayap berwarna coklat kemerahan gelap
dengan area transparan segitiga tidak teratur diujung sayap.
5. Laba-laba
Genus Pholcus
Species Pholcus
phalangioides
Laba-laba harvestman adalah hewan kecil mirip laba-laba dengan kaki
yang amat panjang. Hewan bukan laba-laba hanya penampilannya saja mirip
dengan laba-laba. Hewan ini tidak di kategorikan laba-laba karena tidak
menghasilkan racun dan bersifat omnivora. Harvestman biasa keluar untuk
mencari makanan ketika matahari sudah terbenam, namun ada juga spesies
berwarna cerah yang beraktivitas pada siang hari.
24
Formicidae (Semut)
KLASIFIKASI
Kingdom Animalia
Division Arthropoda
Class Arachnida
Ordo Hymenoptera
Family Formicidae
25
Dissosteira Carolina (belalang)
KLASIFIKASI
Kingdom Animalia
Division Arthropoda
Class Arachnida
Ordo Insecta
Subordo Caelifera
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan terdapat 5 jenis tumbuhan
Pteridophyta (paku-pakuan), diantaranya ada jenis: Gleichenia linearis (Paku
Resam), Nephrolepis cordifolia (Paku Pedang), Paku Sarang Burung
(Asplenium nidus), Filicinae/Pterophyta (Paku Sejati), Diplazium esculentum
Swartz (Pakis Sayur). 5 jenis Fungi (tumbuhan jamur) diantara jenisnya:
Pleurotus ostreatus (jamur tiram), Ganoderma, Grifola Frondosa ( Jamur
26
Maitake), Trametes versicolor (Jamur ekor kalkun), Aleuria aurantia (Jamur
mangkok kuning). 1 jenis Spermatophyta, diantara jenisnya: Artocarpus
integra (Cimpedak hutan), 2 jenis Magnoliophyta, diantaranya: Gmelina
arborea Roxb (Jati putih), Dialium indum (Asam keraji). Dan 6 jenis
Arthropoda, diantara jenisnya: Ischnura senegalensis (Capung jarum),
Neurothemis terminate (Capung pelucur), Neurothemis fulvia (Capung
coklat), Harvestman (Laba-laba penuai), Formicidae (Semut). Ini adalah hasil
dari pengamatan di hutan taman raya, dimana masih banyak lagi jenis
tumbuhan dan hewan yang belum teramati secara keseluruhan.
Kingdom plantae atau kerajaan tumbuhan merupakan salah satu
organisme eukariotik multiseluler yang memiliki dinding sel dan klorofil.
Klorofil yaitu zat hijau daun yang berperan pada proses fotosintesis sehingga
tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri. Proses fotosintesis dapat
terjadi dengan adanya bantuan dari sinar matahari. Karena tumbuhan mampu
membuat makanannya sendiri maka tumbuhan dikelompokkan ke dalam
organisme autotrof. Kebanyakan tumbuhan memiliki organ reproduksi
multiseluler, yang disebut gametangium. Organisme yang termasuk tumbuhan
adalah lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
Lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji umumnya termasuk
tumbuhan darat. Tumbuhan mempunyai berbagai kebutuhan, misalnya
menyangga berat tubuhnya sendiri, atau melindungi jaringan tubuh dan alat
reproduksinya dari kekeringan. Selain itu, tumbuhan juga perlu mendapatkan
air dan makanan dari tanah, serta mentransportasikannya ke daun dan bagian
lainnya. Untuk mengatasi berbagai kebutuhan tersebut, tumbuhan
memerlukan struktur tubuh dan fisiologi khusus. Fisiologi tumbuhan darat
lebih kompleks dibandingkan dengan tumbuhan air.
Tumbuhan mengalami pergiliran keturunan yang jelas dalam siklus
hidupnya. Tumbuhan mengalami fase kehidupan haploidnya disebut generasi
gametifit karena menghasilkan gamet (sel kelamin) haploid melalui mitosis.
27
Gametofit haploid menghasilkan anteridium dan arkegonium. Apabila dua
gamet tersebut bersatu, dihasilkan zigot.
Kingdom Animalia adalah klasifikasi taksonomi organisme yang tidak
memiliki dinding sel serta kloroplas dan karena itu tergantung pada organisme
lain untuk makanan mereka. Kingdom Animalia terdiri dari organisme
multiseluler, eukariota heterotrofik yang mengasimilasi makanan di luar sel
dan nutrisi yang dicerna dan diserap ke dalam tubuh.
28
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan terdapat 5 jenis tumbuhan
Pteridophyta (paku-pakuan), diantaranya ada jenis: Gleichenia linearis (Paku
Resam), Nephrolepis cordifolia (Paku Pedang), Paku Sarang Burung
(Asplenium nidus), Filicinae/Pterophyta (Paku Sejati), Diplazium esculentum
Swartz (Pakis Sayur). 5 jenis Fungi (tumbuhan jamur) diantara jenisnya:
Pleurotus ostreatus (jamur tiram), Ganoderma, Grifola Frondosa ( Jamur
Maitake), Trametes versicolor (Jamur ekor kalkun), Aleuria aurantia (Jamur
mangkok kuning). 1 jenis Spermatophyta, diantara jenisnya: Artocarpus
integra (Cimpedak hutan), 2 jenis Magnoliophyta, diantaranya: Gmelina
arborea Roxb (Jati putih), Dialium indum (Asam keraji). Dan 6 jenis
Arthropoda, diantara jenisnya: Ischnura senegalensis (Capung jarum),
Neurothemis terminate (Capung pelucur), Neurothemis fulvia (Capung
coklat), Harvestman (Laba-laba penuai), Formicidae (Semut). Ini adalah hasil
dari pengamatan di hutan taman raya, dimana masih banyak lagi jenis
tumbuhan dan hewan yang belum teramati secara keseluruhan.
B. Saran
Dengan adanya pratikum tentang jenis-jenis kingdom plantae dan
animalia di hutan taman raya rajolelo, ini dapat memberi pengetahuan dan
bermanfaat bagi para pembacanya.
29