NOMOR PERCOBAAN : 04
NILAI :
2018
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL PERCOBAAN . . . . . . . 1
DAFTAR ISI . . . . . . . 2
1. TUJUAN PERCOBAAN . . . . . . . 3
2. DASAR TEORI PERCOBAAN . . . . . . 4
3. PERALATAN YANG DIGUNAKAN & GAMBAR ALAT . . . 6
4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN . . . . . 8
5. DATA HASIL PERCOBAAN . . . . . 10
6. ANALISA DAN PEMBAHASAN . . . . . . 12
KESIMPULAN . . . . . . . 14
LAMPIRAN . . . . . . . 16
PERCOBAAN 4
DISTORTION ANALYZER
1. TUJUAN PERCOBAAN
Mampu mengoperasikan Distortion Analyzer HP 334 A
Mampu mengukur distorsi dan amplitudo sinyal menggunakan Distortion Analyzer
2. DASAR TEORI
Model HP334A Distortion Analyzer dipergunakan untuk mengukur Total Harmonik
Distorsi (THD) hingga dibawah 0.15 dari fundamental frekuensi antar 5 Hz hingga 600 kHz
dengan harmonik mancapai frekuensi 3 MHz. HP334A mempunyai automatik null dan
Amplitudo Modulation (AM) detector dari frekuensi 550kHz hingga 65 MHz. Selain dari paad
itu HP334A mampusebagai Voltmeter (RMS voltmeter) dengan range frekuensi 5 Hz hingga
3MHz dan voltase yang dapat diukur dari 300 uV hingga 300 V.
Peralatan ini banyak digunkaan untuk menganalisa distorsi daripada :
- Amplifier - Signal Amplitudo Modulation
- Filter - dll.
Keterangan Panel Depan :
19. Konektor RF INPUT digunakan sebagai terminal input dari AM RF carrier signal
20. FUSE sebagai peralatan pembatas arus listrik dari intrument
21. Line voltage switch sets instrument to operate from 100 V/120 V/ 220 V/240 V
22. Ac power connector provides input connection for ac power
Gambar Alat
Gambar 3. Distortion Analyzer HP 334 A
4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
Distortion Measurment
Signal input tidak lebih dari : 300 V diatas 100Hz
50 V diatas 1 KHz
1. MANUAL MODE
a. Nyalakan instrument
b. Atur NORM-R.F DET SWITCH ke posisi NORM
c. Putar FUNCTION switch ke SET LEVEL
d. Switch MODE ke MANUAL
e. Apabila input signal lebih besar dari 1 KHz, switch HIGH PASS FILTER di posisi IN
f. Putar SENSITIVITY ke posisi MIN dan aturlah VERNIER ke posisi maksimum berlawanan
arah jarum jam (CCW)
g. Putar METER RANGE switch ke SET LEVEL dan atur BALANCE COARSE serta FINE tuning
ke posisi tengah
h. Hubungkan signal input dari Function Generator HP3312A dengan frekuensi (Hz) 50,
100, 500, 1K, 100K, 500K
i. Putar SENSITIVITY switch sedemikian sehingga meter penunjuk lebih 1/3 dari skala
maksimum
j. Atur SENSITIVITY VERNIER untuk maksimum skala pada meter bila pengukuran distorsi
dalam presentase, apabila pengukuran distorsi diinginkan dalam dB atur SENSITIVITY
VENIER sehingga meter penunjuk pada 0 dB
k. Atur FREKUENSI dial ke fundamental frekuesi signal input
l. Putar FUNCTION switch ke posisi DISTORTION
m. Aturlah FREQUENCY DIAL VERNIER dan BALANCE COARSE serta FINE sedemikian
sehingga penunjuk meter minimum. Turunkan METER RANGE switch sedemikian
sehingga meter penunjuk berada ditengah skala meter.
n. Ulangi step m hingga diperoleh hasil penunjukkan meter yang terkecil
o. Hasil pembacaan distorsi didalam presentase atau dB dapat diukur berdasarkan
penyimpangan penunjuk meter dengan METER RANGE switch. Suatu contoh, apabila
penunjuk meter 0.4 dan METER RANGE switch pada posisi 1% maka, distorsi adalah
sebesar 0.4% dari fundamental signa input. Pada kondisi yang sama, apabila meter
penunjuk -6 dB dan METER RANGE switch pada posisi -40 dB, maka hasil pengukuran
adalah -46 dB dari fundamental signal input.
p. Signal input dapat langsung diukur rms voltage-nya dengan cara merubah switch
FUNCTION ke posisi VOLTMETER dan ubah METER RANGE sedemikian jarum penunjuk
terbaca dengan baik.
2. AUTOMATIC MODE
a. Lakukan praktik pengukuran seperti diatas mulai dengan a sampai dengan l
b. Aturlah FREQUENCY DIAL VERNIER dan BALANCE COARSE serta FINE sedemikian
sehingga penunjukkan meter minimum
c. Pada aat meter menunjukkan 105 dari SET LEVEL kemudian ubah posisi MODE ke
AUTOMATIC
d. Putar METER RANGE sedemikian hingga jarum penunjuk terlihat ditengah skala meter
e. Hasil pembacaan distorsi didalam presentase atau dB dapat diukur berdasarkan
penyimpangan penunjuk meter dengan METER RANGE switch. Suatu contoh apabila
penunjuk meter 0.4 dan METER RANGE switch paad posisi 1% maka distorsi adalah
sebesar 0.4% dari fundamental signal input. Pada kondisi yang sama, apabila meter
penunjuk -6 dB dan METER RANGE switch pada posisi -10 dB, maka hasil pengukuran
adalah -46 dB dari fundamental signal input.
f. Signal input dapat langsung diukur rms voltage-nya dengan cara merubah switch
FUNCTION ke posisi VOLTMETER dan ubah METER RANGE sedemikian jarum penunjuk
terbaca dengan baik.
Osilosko
Function Generator Distortion Analyzer
p
Bentuk Distortion Tegangan (Vrms)
Amplitud Frekuens
gelomba Vpp
o i (Hz) Rangkai osilosko
ng % dB
an p
50 5.6 -43 4.8 50.7 140
100 5.6 -42.8 4.8 51.6 122
500 5.7 -42.8 4.8 50.8 138
1 Vpp
1k 5.8 -42.4 5.1 51.5 126
100k 5.4 -43 5.2 48.2 110
500k 4 -43.8 5.3 35.1 110
50 8 -49 72 110
100 9 -49 78 140
500 9 -49 75 120
1k 8 -49 76 120
10 Vpp 100k 9 -49 78 120
500k 7 -50 72 80
Osilosko
Function Generator Distortion Analyzer
p
Teganga
Bentuk Distortion
Amplitud Frekuens n
gelomba mVpp
o i (Hz) mVolt
ng % dB
(rms)
50 1.9 -42 18 120
100 1.8 -42 18 120
500 1.8 -41.8 18.6 140
1k 2 -42 18.6 120
1 Vpp 100k 1.8 -42 18.6 160
500k 1.6 -43.2 16.8 140
7. KESIMPULAN
Pada percobaan Distortion Analyzer, kami dapat menarik kesimpulan Antara Lain :
Alat Distortion Analyzer berfungsi untuk mengetahui Seberapa Distorsi
Gelombang yang diberikan dalam dB, Persen, dan Tegangan RMS yang
diketahui.
Pada Metode Manual, Nilai Distorsi pada Tegangan Input 1 Vpp tidak mengalami
penurunan/kenaikan secara signifikan yaitu berkisar 0.38% dan -46 dB. Pada
Nilai Distorsi pada tegangan Input 10 Vpp tidak mengalami penurunan/kenaikan
secara signifikan juga yaitu berkisar antara 3.5 % dan -26.8 dB.
Pada Metode Automatic, Nilai Distorsi pada Tegangan Input 1 Vpp tidak
mengalami penurunan/kenaikan secara signifikan yaitu berkisar 0.8% dan -49 dB.
Pada Nilai Distorsi pada tegangan Input 10 Vpp tidak mengalami
penurunan/kenaikan secara signifikan juga yaitu berkisar antara 11 % dan -47 dB
Pada Metode Manual dan Metode Automatic memiliki Perbedaan Distorsi. Pada
Metode Automatic memiliki distorsi lebih besar daripada Metode Automatic.
LAMPIRAN
Rangkaian
Distortioon
Analyzer
Gelombang
Sinusoidal
Input
Frekuensi : 50 Hz
Vpp : 1 V
Output
Frekuensi :50 Hz
Vpp : 90 mV
vRMS : 30 mV
Gelombang
Sinusoidal
Input
Frekuensi : 500 Hz
Vpp : 1.04 V
Output
Frekuensi :500 Hz
Vpp : 120 mV
vRMS : 37.7 mV
Gelombang
Segitiga
Input
Frekuensi : 50 Hz
Vpp : 1.04 V
Output
Frekuensi :50 Hz
Vpp : 116 mV
vRMS : 30.5 mV
Gelombang Kotak
Input
Frekuensi : 50 Hz
Vpp : 1.04 V
Output
Frekuensi :50 Hz
Vpp : 142 mV
vRMS : 50.7 mV
Gelombang Kotak
Input
Frekuensi : 500 Hz
Vpp : 1.08 V
Output
Frekuensi :500 Hz
Vpp : 110 mV
vRMS : 98.1 mV
Gelombang
Segitiga
Input
Frekuensi :500KHz
Vpp : 10 V
Output
Frekuensi :500KHz
Vpp : 76 mV
vRMS : 24.0 mV
Gelombang Kotak
Input
Frekuensi : 50 Hz
Vpp : 10 V
Output
Frekuensi :50 Hz
Vpp : 116 mV
vRMS : 30.5 mV
Gelombang
Segitiga
Input
Frekuensi : 50 Hz
Vpp : 10 V
Output
Frekuensi :50 Hz
Vpp : 112 mV
vRMS : 23.7 mV