Anda di halaman 1dari 5

10/5/2014

Pertemuan I :
BAHAN BAJA
(Steel Material)

Mata Kuliah : Struktur Baja


Kode MK : TKS 4019
Pengampu : Achfas Zacoeb

Sifat Baja
Pengetahuan mengenai sifat baja yang penting jika akan
digunakan untuk suatu bagian struktur adalah sifat mekanis
yang didapatkan dari uji tarik seperti Gambar 1.1..

Gambar 1.1. Uji tarik baja

1
10/5/2014

Sifat Baja (lanjutan)


Uji tarik ini melibatkan pembebanan tarik specimen baja
dan bersamaan dengan itu dilakukan pengukuran beban dan
perpanjangan sehingga akan diperoleh tegangan dan
regangan yang dapat dihitung dengan rumus :

Hubungan Tegangan – Regangan


Suatu batang terbuat dari baja lunak ditarik oleh gaya
aksial tertentu pada kondisi temperatur ruang, akan dapat
digambarkan suatu diagram yang menyatakan hubungan
antara tegangan dengan regangan yang terjadi pada contoh
bahan tersebut. Umumnya, regangan (strain) menyatakan
besarnya perubahan panjang yang dilambangkan dengan ε,
dan tegangan (stress) dilambangkan dengan σ menyatakan
gaya per luas satuan yang bekerja pada penampang tersebut.

2
10/5/2014

Hubungan Tegangan – Regangan


(lanjutan)
Dari sebagian besar percobaan atas baja lunak akan
menghasilkan hubungan tegangan – regangan yang sejenis,
seperti pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2. Hubungan tegangan – regangan baja lunak

Hubungan Tegangan – Regangan


(lanjutan)
Daerah pertama, OA merupakan garis lurus dan
menyatakan daerah linier elastis. Kemiringan garis ini
menyatakan besarnya modulus elastis atau disebut juga
modulus Young, E.
Diagram tegangan – regangan untuk baja lunak umumnya
memiliki titik leleh atas (upper yield point), σyu dan daerah
leleh datar, AB. Secara praktis, letak titik leleh atas, A’
sering diabaikan pengaruhnya. Selanjutnya tegangan pada
titik A disebut sebagi tegangan leleh, dimana regangan
pada kondisi ini berkisar 0,0012.

3
10/5/2014

Hubungan Tegangan – Regangan


(lanjutan)

Dari Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa jika regangannya


terus bertambah hingga melampaui harga ini, ternyata
tegangannya tidak bertambah atau dapat dikatakan tetap.
Sifat dalam daerah AB inilah yang disebut dengan daerah
plastis. Lokasi titik B, yaitu titik akhir sebelum tegangan
mengalami sedikit kenaikan adalah tidak tertentu, tetapi
sebagai perkiraan terletak pada regangan 0,014 atau secara
praktis dapat ditetapkan sebesar 10 kali besarnya regangan
leleh.

Hubungan Tegangan – Regangan


(lanjutan)
Daerah BC, merupakan daerah strain hardening, dimana
pertambahan regangan akan diikuti dengan sedikit
pertambahan tegangan dan hubungan tegangan – regangan
bersifat non linier. Kemiringan garis setelah titik B
didefinisikan sebagai Es. Titik M, yaitu pada regangan
berkisar 20% dari panjang bahan, tegangan mencapai nilai
maksimum yang disebut tegangan tarik ultimit (ultimate
tensile strength) kemudian pada titik C material putus.

4
10/5/2014

Hubungan Tegangan – Regangan


(lanjutan)
Daktilitas merupakan perbandingan antara εs dengan εy,
dimana εs adalah regangan strain hardening. Untuk baja
struktur, besarnya εs kira-kira 10 x εy, dan Es besarnya 0,04
E. Dengan demikian, hubungan tegangan – regangan
setelah daerah ini adalah sangat datar. Hal ini berbeda
dengan material getas (brittle material) yang hanya
mengalami deformasi plastis sangat kecil sebelum material
tersebut mencapai titik hancur.

TERIMA KASIH
DAN
SEMOGA LANCAR STUDINYA!

Anda mungkin juga menyukai