Opini
Soegeng Santoso *)
Abstrak
Pendidikan anak pada usia dini menentukan perkembangan kepribadian dan fisiknya di kemudian
hari. Oleh karena itu untuk keseimbangan dan keutuhan perkembangan pribadi anak, perlu diperhatikan
dan diberdayakan semua kemampuan yang dimilikinya. Dengan menunjuk pada berbagai teori
psikologi, tulisan ini membahas bagaimana permainan dipergunakan secara optimal untuk membuat
anak menjadi sehat, cerdas dan berhasil.
Early childhood education plays an important role in a character and physical development in the
future. This article discusses how game can be utilized as an effective technique in developing all
potentials possessed by the child to be healthy, intelligent and successful in his/her life. Referring to
a number of psychological theories, the article emphasizes the urgent need to consider and develop
multiple intelligence every body has.
dimana seolah-olah kecerdasan hanya terbatas perasaan atau emosi itu muncul. Ini sering
pada apa yang diukur oleh beberapa tes dikatakan sebagai dasar dari kecerdasan
intelegensi yang sempit saja, atau sekedar emosional.
melihat prestasi yang ditampilkan seorang anak 2. Kemampuan mengelola emosi, merupakan
melalui ulangan ataupun ujian di sekolah kemampuan seseorang untuk
mengendalikan perasaannya sendiri
belaka. Teori Gardner ini kemudian
sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat
dikembangkan dan juga dilengkapi oleh para
mempengaruhi perilakunya secara salah.
ahli lain, di antaranya adalah Daniel Goleman 3. Kemampuan memotivasi diri, adalah
melalui bukunya yang terkenal, Emotional kemampuan memberikan semangat kepada
Intellegence atau Kecerdasan Emosional. Thomas diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang
Amstrong (Seven Kinds of Smart / 7 jenis baik dan bermanfaat.
kecerdasan ) juga mengembangkan MI yang 4. Kemampuan mengenali emosi orang lain,
meliputi : (1) kecerdasan linguistic (mengolah adalah kemampuan untuk mengerti
kata), (2) kecerdasan logis matematis ( mengolah perasaan dan
angka dan logika), kebutuhan orang
(3) kecerdasan lain sehingga
spatial ( berpikir orang lain akan
dalam gambar), (4) Permainan hendaknya mempunyai merasa senang
kecerdasan musikal nilai yang bermacam-macam dan dimengerti
(menyerap, sehingga mengembangkan seluruh perasaannya.
menghargai dan Kemampuan ini
menciptakan irama
aspek kepribadian atau potensi
sering pula
dan melodi), (5) anak. disebut sebagai
kecerdasan kemampuan
k i n e s t e t i k berempati,
(kecerdasan dalam m a m p u
diri sendiri), (6) kecerdasan antar pribadi menangkap pesan nonverbal dari orang
(kecerdasan dalam diri sendiri), (7) kecerdasan lain.
intra pribadi. 5. Kemampuan membina hubungan, adalah
Dari kedelapan kecerdasan yang kemampuan untuk mengelola emosi orang
dikemukakan oleh Gardner di atas, Goleman lain sehingga tercipta keterampilan sosial
mencoba memberi tekanan pada aspek yang tinggi dan membuat pergaulan
kecerdasan interpersonal atau kecerdasan seseorang menjadi lebih luas. Anak-anak
antarpribadi. Inti sari kecerdasan ini mencakup dengan kemampuan ini cenderung
kemampuan untuk membedakan dan mempunyai banyak teman, pandai bergaul,
menanggapi dengan tepat suasana hati, dan menjadi lebih populer.
temperamen, motivasi, dan hasrat keinginan Hal yang hampir senada juga dikemukakan
orang lain. Namun, menurut Gardner, oleh Robert Coles dalam bukunya yang
kecerdasan antarpribadi ini lebih menekankan berjudul The Moral Intellegence of Children
pada aspek kognisi atau pemahaman, sementara bahwa di samping IQ (Intellegence Quotient)
faktor emosi atau perasaan kurang diperhatikan. ada suatu jenis kecerdasan yang disebut
Padahal, menurut Goleman, faktor emosi ini sebagai kecerdasan moral yang juga
sangat penting dan memberikan suatu warna memegang peranan amat penting bagi
yang kaya dalam kecerdasan antarpribadi ini. kesuksesan seseorang dalam hidupnya. Hal
Selanjutnya Sternberg dan Salovey, ini ditandai dengan kemampuan seorang
sebagaimana diungkapkan oleh Goleman, anak untuk dapat menghargai dirinya
disebutkan adanya lima wilayah kecerdasan sendiri dan orang lain, memahami perasaan
pribadi dalam bentuk kecerdasan emosional. terdalam orang di sekelilingnya, dan
Lima wilayah tersebut adalah : mengikuti aturan yang berlaku, yang
1. Kemampuan mengendalikan emosi, semuanya ini merupakan kunci
merupakan kemampuan seseorang dalam keberhasilan bagi seorang anak di masa
mengenali perasaannya sendiri sewaktu depan.
mengatakan kegiatan pada Taman Penitipan 6. Perasaan berhak dan wajib ikut memajukan
Anak (TPA) : negaranya menurut pembawaan dan
1. Umur 1 sampai 2 tahun, antara lain : kekuatannya.
memanjat, mengerti beberapa kata, 7. Keyakinan bahwa orang menjadi bagian
memberikan mainan, asyik bermain, minum, yang tidak terpisahkan dari keluarga dan
belajar menggunakan sendok, melempar masyarakat.
bola, tahu nama keluarga, mencoba 8. Keyakinan bahwa orang hidup dalam
meloncat dan bermain dengan air dan pasir. masyarakat harus tunduk pada tata tertib.
2. Umur 3 sampai 4 tahun, antara lain: bermain 9. Keyakinan bahwa manusia itu sama
dengan anak lain, bermain dengan jarinya, karyanya, sebab itu berhubungan sesama
bermain bergiliran, menghitung benda anggota masyarakat harus bersifat hormat
sampai tiga benda, bermain mencocok menghormati, berdasarkan rasa keadilan
gambar, menyebutkan umurnya dengan jari, dengan berpegang teguh atas karya diri
mampu menyelesaikan puzzel sederhana sendiri.
dan memiliki humor. 10. Keyakinan bahwa negara memerlukan
3. Umur 5 sampai 6 tahun, antara lain : warga negara yang rajin bekerja, tahu pada
mengadu, bermain dengan makanannya, kewajibannya, jujur dalam pikiran dan
butuh pengakuan orang dewasa, senang tindakannya (Soegarda Poerbakawatja,
menolong, mengenal konsep waktu samar- 1970).
samar, belajar menggunting, menempel dan Jika diterapkan dengan baik, ketentuan itu
menggambar. akan menghasilkan manusia yang utuh dan
4. Umur 7 sampai 8 tahun, antara lain : mulai berkepribadian.
mengeluh dan berdebat, kritis dengan
saudaranya, menentang orang tuanya,
mencari perhatian guru, mengulangi Penutup
bahasa kasar yang didengarnya dan
memiliki humor. Anak sejak lahir telah memiliki potensi yang
Dengan adanya jenis kegiatan yang berbeda satu sama lain, oleh karena itu perlu
disenangi oleh anak tersebut maka permainan diberi dorongan, bimbingan dan pengaruh
yang disediakan oleh sekolah perlu disesuaikan. positif agar dapat tumbuh dan berkembang
Demikian pula pendidik yang yang memberikan secara optimal. Dalam pemberian pengaruh ini
kegiatan wajib mengetahui dan mampu pendidik perlu mengetahui masa perkembangan
melaksanakannya. anak. Pengaruh yang diberikan kepada anak
Sejak tahun 1946 ketika Menteri sebaiknya dihubungkan dengan berbagai
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan dijabat kecerdasan yang dimiliki anak, supaya nanti
oleh Menteri Soewandi, Indonesia telah memiliki dapat menghasilkan manusia yang
dasar pendidikan dan pengajaran yang berkepribadian utuh. Anak adalah subyek yang
dijadikan pedoman bagi guru yang memuat sifat- harus diperhatikan, diberi kebebasan untuk
sifat kemanusiaan dan kewarganegaraan tumbuh dan kembang sendiri berdasarkan apa
sebagai dasar pengajaran dan pendidikan yang adanya, tugas pendidik adalah mempengaruhi
berintikan Pancasila. Sifat yang diutamakan karena itu perlu pembiasaan, keteladanan, dan
sebagai dasar pendidikan adalah : pembelajaran.
1. Perasaan bakti kepada Tuhan Yang Maha Pemberian kegiatan pada anak perlu
Esa. disesuaikan dengan kematangan dan
2. Perasaan cinta kepada alam. perkembangan anak, sehingga nanti dapat
3. Perasaan cinta kepada negara. menjadi anak yang sehat, cerdas dan ceria.
4. Perasaan cinta dan hormat kepada ibu dan Beberapa pandangan di atas dapat dijadikan
bapak. acuan untuk mendidik anak usia dini agar
5. Perasaan cinta kepada bangsa. menjadi anak yang sehat dan cerdas melalui
bermain.