Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Pada pasien ini didiagnosa sebagai epilepsi karena dari anamnesa didapatkan
terdapat riwayat beberapa kali kejang sebelum serangan kejang terahir dan kejang
tanpa didahului oleh demam. Pada saat serangan pasien mengalami penurunan
kesaradan dan kaku pada kedua tangan sehingga disebut serangan umum tipe
tonik-klonik.
2. Pada pasien ini diberikan antikonvulsi fenitoin atau gabapentin. fenitoin dan
gabapentin memiliki efek teratogenik lebih rendah dibanding phenobarbital dan
asam falproat. Sehingga pemberiannya dapat memini-malisir kemungkinan
malfor-masi atau kecacatan pada mental anak.
Saran
1. Pada pasien epilepsi perlu adanya edukasi pada kegiatan seperti berolahraga
dan pekerjaan sehingga para penderita epilepsi tidak melakukan pekerjaan yang
membahayakan nyawanya mengingat serangan epilepsi dapat terjadi secara tiba-
tiba.
2. Perlu adanya pengawasan dari pihak keluarga terhadap pasien. Sehingga ketika
terjadi serangan kejang pasien dapat langsung ditolong atau dibawa pelayanan
kesehatan terdekat.
3. Perlu diadakan penyuluhan terkait epilepsi agar masyarakat tidak salah kaprah
tentang penyakit ini.

25
DAFTAR PUSTAKA

1. Harsono. 1999. Buku Ajar Neurologi Klinis. Jakarta; Dian Rakyat.


2. Pennell PB and Patel SI. Management of epilepsy during pregnancy:an
update. Ther Adv Neurol Disord. 2016. Vol. 9(2) 118–129
3. Governmernt of South Australia. Policy Clinical Guideline : Epilepsy and
Pregnancy Management. 2014
4. Departemen kesehatan Republik Indonesia. Prevalensi ibu hamil dengan
status epileptikus.2006. Depkes RI : Jakarta.
5. Pennell PB. Pregnancy, Epilepsy, and Women’s Issues. Continuum (Minneap
Minn). 2013;19(3):697–714
6. National Institute for Health and Clinical Exellence. The diagnosis and management
of the epilepsies in adults and children in primary and secondary care. 2012
7. Sethi, Nitin, et.al. Pregnancy and epilepsy-when you’re managing both. In: The
Journal of Family Practice. 2010
8. Ahmed, Rahena, et.al. Epilepsy in pregnancy: A collaborative team effort of
obstetricians, neurologist and primary care physicians for a successful outcome. In:
Australian Family Physician. 2014

26

Anda mungkin juga menyukai