Anda di halaman 1dari 1

Kematian Janin Tunggal pada Kehamilan Gemelli

Abstrak
Latar belakang : Kehamilan gemelli adalah kehamilan dengan jumlah janin lebih dari satu.
Kehamilan gemelli berisiko lebih tinggi dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Kematian janin
tunggal terjadi kurang lebih 3,7 – 6,8% kehamilan gemelli. Penyebab kematian bisa berasal dari
kelainan genetik, Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), berbagai komorbiditas pada ibu, dll. Hal
lain yang perlu diperhatikan adalah monokorion (MK) atau dikorion (DK). Bayi gemelli MK
berisiko lebih tinggi dibandingkan dengan DK. Kasus : Seorang wanita usia 22 tahun, dirujuk dari
Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng dengan diagnosa G3P1011 usia kehamilan 23 minggu
gemelli hidup/KJDR, Monokorion, riwayat SC atas indikasi maternal moderate VSD (ventricular
septal defect) functional class II, WHO class II. Dilakukan sectio cesaria pada saat usia kehamilan
35 minggu. Lahir bayi I laki-laki 2385 gram dan bayi II laki-laki 285 gram dalam kondisi
meninggal. Diskusi : Pada kasus diatas ditemukan ibu hamil Gemelli dengan KJDR pada salah
satu janinnya, faktor risiko KJDR kemungkinan disebabkan oleh maternal moderate VSD dan
gemelli monokorion ,dilakukan tindakan konservatif dengan pertimbangan kematian salah satu
janin akan meringankan beban janin yang masih hidup, disertai follow up dengan pemeriksaan
USG & NST untuk mengetahui kesejahteraan janin. Rencana terminasi dilakukan pada saat usia
kehamilan 32 minggu disertai pemberian dexametasone untuk meminimalisir komplikasi. Konsul
kardiologi untuk mempertimbangkan pemberian antikoagulan untuk mencegah penambah beban
jantung maternal. Kesimpulan : Kematian salah satu janin pada gemelli merupakan dilema yang
berat oleh karena itu diperlukan keputusan yang tepat untuk menentukan seberapa cepat kelahiran
bayi yang hidup harus dilakukan.
Kata kunci: Hamil gemelli, KJDR, VSD

Anda mungkin juga menyukai