Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini penulis akan menyajikan tentang Asuhan keperawatan pada klien Nn.N dengan diagnosa
medis “ Colic Abdomen” di Ruang 601 RSUD KOJA Jakarta Utara yang dilaksanakan pada tanggal 07
juni 2016 – 09 juni 2016
A. Pengkajian Keperawatan
Dalam melakukan pengkajian, penulis mendapatkan data dari klien, dan keluarga klien, catatan
medic, perawat Ruangan dengan melakukan wawancara dan observasi . pengkajian dilakukan
pada tanggal 09 juni 2016 pada Nn.N dengan diagnose medis”Colic abdomen” di Ruang 601
RSUD KOJA Jakarta Utara.
Klien bernama Nn.N berusia delapan belas tahun (18 tahun), jenis kelamin perempuan, belum
menikah BB 55 kg, masuk RSUD KOJA pada tanggal 07 Juni 2016 14.00 WIB ditempat di Ruang
601 . No Rekam Medis klien 1606071329 dengan dianosa medis klien adalah ‘colic Abdomen "
pendidikan tamat SMK, pekerjaan pelajar , pasien beragama Islam suku bangsa Indonesia,
alamat rumah Jl. F gang J No.8 RT.03 RW.02 kelurahan Rawabadak, sumber biaya BPJS.
B. Resume Kasus :
Nn.N 18 tahun masuk ke RSUD KOJA melalui UGD pada tanggal 07 Juni 2016 dan klien di
diagnosa oleh dokter dengan diagnose medis “colic abdomen” klien mengatakan bagian perut
kanan sakity, klien mengatakan mual, klien mengatakan muntah, klien mengatakan tidak bias
tidur, klien mengatakan belum BAB selama 3 hari, klien mengatakan lemas, klien mengatakan
berkeringat lebih banyak, klien mengatakan nafsu makannya berkurang, klien mengatakan rasa
tidak enak diperut, klien mengatakan lesu saat bangun dari tempat tidur, klien mengatakan perlu
dibantu saat bangun dari tempat tidur. Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan fisik
didapatkan hasil, bising usus 14x/menit, kesadarannya CM, Gcs 15, klien tampak pucat, klien
tampak lesu, tugor kulit tidak relatis, mata cekung, klien tampak memengangi perutnya,
konjungtiva anemis, membra mukosa pucat, klien tampak tidak menghabiskan makananyar,
klien tampak lemas, klien terpasang infuse RL 28 tpm, kemudian tanggal 07 juni 2016 didapatkan
hasil lab : HB 12,0 gr/dl, Ht 35,2%, LED 15 menit perjam, leokosit 6100ribu/ul, trambosit 351.000
ribu/ul, RL 8jam ceftriqxon 2x1 gr, Ranitidin 2x1 IV
N : 90x/menit
RR : 20x/menit
Hasil laboratorium Hemaglobin 12,0 gr/dl (normal 12 g/dl), Hematokrit 35,2 vol%(normal 40
vol%) leukosit 6.100/ul(normal 5000-10.000/ul), Trombosit 351.000/ul(normal 150-400/ul). Dari
data tersebut, maka ditemukan masalah keperawatan :Gangguan rasa nyaman nyeri akut
berhubungan dengan kram perut ulkus lambung. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan
intervensi dan implementasi keperawatan kaji TTV, Kaji skala nyeri, Anjurkan posisi semi fowler,
batasi aktivitas, teknik relaksasi, berkaloborasi dengan tim medis/dokter dalam pemberian obat,
IV Gastridin 2x1 amp .
RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang adalah , perut sakit melilit, tidak bisa BAB, pusing, mual
2. Riwayat kesehatan masa lalu yang didapatkan berdasarkan wawancara dengan klien yaitu Klien
tidak memiliki riwayat kecelakaan, tidak ada riwayat alergi obat atau pun makanan.
: laki-laki
: perempuan
: menikah
: tinggal serumah
: keturunan
4. Riwayat psikososial dan spiritual yang didapat yaitu klien mengatakan bahwa orang yang
terdekat dengan klien adalah ibu dan keluarga. Pola komunikasi dalam keluarga sangat baik,
pembuatan keputusan. Dampak penyakit klien terhadap keluarga adalah membuat keluarga
menjadi cemas. Masalah yang mempengaruhi klien adalah klien tidak dapat beraktifitas
seperti biasa. Mekanisme koping terhadap masalah adalah pemecahan masalah. Persepsi
klien terhadap penyakitnya penyakit yang tidak bisa sembuh. Hal yang dipikirkan saat ini
adalah ingin cepat sembuh dan pulang supaya dapat beraktifitas seperti biasa. Harapan klien
setelah menjalani perawatan adalah ingin cepat sembuh. Perubahan yang dirasakan klien
setelah sakit adalah klien merasa sulit beraktifitas dan berat badan menurun, Aktifitas agama
yang sering dilakukan adalah ikut pengajian dan sholat.
6. Pola kebiasaan sehari-hari selama sebelum sakit. Berdasarkan hasil pengkajian didapat hasil
tentang pola kebiasaan sebelum sakit. Pola nutrisi sebelum sakit, klien makan 2x sehari, nafsu
makan baik, klien menghabiskan 1 porsi makanan, jenis makanan dirumah klien adalah
nasi,sayur-sayuran,dan lauk klien menyukai semua jenis makanan, tidak ada makanan yang
membuat alergi, tidak ada makanan pantangan, tidak ada makanan diet tidak ada penggunaan
obat sebelum makan, kebiasaan sebelum makan adalah berdoa dan tidak menggunakan alat
bantu makan (NGT).
Pola eliminasi klien sebelum sakit: klien mengatakan buang air kecil di rumah lancar
dengan frekuensi 2x sehari, waktu tidak tentu, warnanya kuning, baunya juga khas dan tidak
ada keluhan saat buang air kecil.
Buang air besar klien pun lancar 1x sehari, waktu tidak tentu. Warna coklat, berbau khas dan
padat, lunak tidak ada keluhan serta tidak menggunakan laxatif.
Pola personal hygiene sebelum sakit, klien mandi 2x sehari pada waktu pagi siang dan sore,
sikat gigi 2 kali sehari waktu pagi dan sore hari , serta cuci rambut minimal 1x seminggu.
Pola istirahat tidur, sebelum sakit klien tiidur sedikitnya 7-8jam/hari.Dan kadang-kadang tidur
siang.
Pola aktifitas dan latihan klien sebelum sakit adalah sekolah, pada pagi hari klien pernah
olahraga lari pagi .Dan tidak ada keluhan dalam beraktivitas.
Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan adalah klien tidak merokok,klien tidak pernah
minum, mimunan keras dan tidak ada ketergantungan obat.
7. Pola kebiasaan dirumah sakit.
Pola nutrisi klien makan 3x sehari tapi nafsu makan kurang, karena sering mual, Tidak ada
makanan pantangan dan ada diet cair 1500 kalori, dan klien tidak menggunakan alat bantu
makan (NGT).
Sedangkan dirumah sakit Pola Eliminasi klien buang air kecil lancar dengan frekuensi 1x sehari,
namun buang air besar baru 1x selama dirumah sakit. Klien tidak ada keluhan saat buang air
besar dan buang air kecil, sedangkan klien juga tidak mengunakan laxatif.
waktu dirumah sakit pola personal hygiene klien belum pernah mandi, klien hanya di lap
dengan air saja. Klien gosok gigi hanya 1x/hari pada pagi hari serta tidak pernah keramas
pola istirahat tidur klien setelah dirumah sakit tidur klien ± 4 jam, bahkan kadang-kadang
kurang dari itu. Klien tidak mempunyai kebiasan yang khusus sebelum tidur.
Dari hasil pengkajian fisik didapat data seperti berat badan dirumah sakit klien51 kg,
sedangkan sebelum sakit juga 55 kg. Tinggi badan klien 170 cm, tekanan darah klien 120/90
mmHg, nadi 90x/menit, pernapasan 20x/menit dan suhu 36,50C. Keadaan umum berat,
kesadaran apatis dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
Hasil pengkajian sistem penglihatan didapatkan hasil yaitu posisi mata klien simetris, kelopak
mata tidak ada kelainan seperti ptosis, pergerakan bola mata normal, konjungtiva
anemis/pucat, sklera mata anikterik, pupil isokor, tidak ada kelainan otot-otot mata, fungsi
penglihatan baik, tidak ada tanda-tanda peradangan, klien tidak menggunakan kaca mata dan
reaksi terhadap cahaya baik
Pengkajian sistem pendengaran klien didapatkan hasil seperti pendengaran klien baik, tidak
terdapat cairan dalam telinga, perasaan penuh ditelinga tidak ada, klien tidak menggunakan
alat bantu pendengaran.
Sistem wicara klien normal, tidak mengalami gangguan berbicara. Sistem pernapasan, jalan
napas klien tidak ada sumbatan , pernapasan klien tidak sesak dengan atau tanpa aktifitas,
pernapasan klien lambat dan dalam, frekuensi pernapasan klien 20x/menit. Irama pernapasan
teratur, klien juga batuk tidak produktif, tidak ada dahak, pada saat dipalpasi, klien
mengatakan tidak ada nyeri tekan di dada, bentuk dada simetris, bunyi resonan lemah.Suara
napas klien terdengar varsikuler.
Klien tidak menggunakan otot bantu pernapasan perut. Klien tidak tanpak terpasang oksigen
Dari sistem kardiovaskuler didapat hasil sirkulasi perifer nadi 90x/menit, irama teratur,
tekanan darah 120/90 mmHg, klien tidak mengalami di distensi vena jugularis. Kulit pucat,
pengisian kapiler 2 detik dan tidak ada edema. Sirkulasi jantung yaitu kecepatan denyut apikal
90x/menit, irama teratur, tidak terdengar kelainan bunyi jantung.
Sistem hematologi terdapat data bahwa klien tanpak pucat namun tidak ada
perdarahan.Sistem saraf pusat, klien mengeluh pusing, kesadaran CM, glasgow coma scale
(GCS) mata: 4, motorik: 6 dan verbal :5. Tidak ada kejang, reflek fisiologi dan patologis normal.
Sistem pencernaan, keadaan mulut klien: gigi klienterdapat karies, klien tidak menggunakan
gigi palsu, tidak ada stomatitis, lidah klien tidak kotor, salifa normal.dan klien tidak muntah ,
klien tidak mengalami konstipasi, hepar tidak teraba, pada saat dipalpasi klien terasa nyeri
dibagian perut kanan.
Dari sistem endokrin, klien tidak mengalami pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada luka
ganggren. Sistem urogenital, balance cairan adalah intake (minum 900cc/hari,urine
500cc/hari,500cc/hari,Perubahan pola kemih adalah urgency, buang air kecil klien berwarna
kuning kruh. Tidak ada distensi kandung kemih.
Sistem intergumen, turgor kulit klien sedang, temperatur kulit hangat, warna kulit pucat,
keadaan kulit baik, tidak ada luka. Sistem muskulokeletal, klien mengalami kesulitan
pergerakan,klien mengalami nyeri sendi,klien tidak ada fraktur, klien tidak mengalami
perubahan bentuk tulang, Sitem kekebalan tubuh, TD : 120/90 mmHg, N : 90x/mnt, S : 36,5⁰c,
RR : 20x/mnt.
Data penunjang, pada tanggal 07 juni 2016, hasil pemeriksaan hematologi: Hb : 12,0 Gr/dl, HT
: 35,2 vol %, Leukosit : 6100 Ribu/ul, Trombosit : 351.000 Ribu/ul.
Penatalaksanaan meliputi terapi obat: ceftriqxon 2x1 gr, Ranitidin 2x1 A IV .infus RL
500ml,8t/menit.
DATA FOKUS
Data subjektif:
Klien mengatakan nyeri pada abdomen, klien mengatakan mual, klien mengatakan pusing, klien
mengatakan belum BAB 5hari, klien mengatakan tidak bisa tidur, klien mengatakan tidak nafsu makan,
klien mengatakan lemas,klien mengatakan gelisah pada saat tidur ,klien hanya menghabiskan ¼ porsi
makanan, ,klien tampak gelisa, klien mengatakan klien tidak bisa tidur dengan nyenyak
siang/malam,klien mengatakan klien tidur hanya sebentar.
Data Objektif:
klien terlihat memegangi perutnya, klien terlihat meringis kesakitan, klien terlihat mual, klien terlihat
tidak bisa BAB sudah 5hari, klien terlihat tidak bisa tidur dengan nyenyak siang/malem, klien terlihat
gelisah, klien terlihat tidak nafsu makan, hanya menghabiskan ¼ porsi makanan, skala nyeri klien 4-5
,Hasil laboratoriom (07 juni 2016):, Hb : 12,0 g/dl, Ht : 35,2 %, Leukosit: 6100 /ul, Trombisit :351.000
/ul, Tanda-tanda vital klien :
Analisa Data
Umur : 18 tahun
Ruang/kamar : PD 602
Dx
1 Data subjektif
1. Klien mengatakan nyeri pada abdomen Gangguan rasa Kram perut, ulkus
nyaman (nyeri lambung
2. Klien mengatakan tidak bisa BAB sudah
akut) dan
5 hari
restensi
Data objektif konstipasi
2 Data Subjektif
Data Objektif
5. HB : 12,0
3 Data subjektif
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan dengan kram perut, ulkus
lambung
Diagnosa keperawatan I:
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan dengan kram perut, ulkus
lambung di tandai dengan :
Data subjektif : Klien mengatakan nyeri pada abdomen, Klien mengatakan tidak
bisa BAB sudah 5 hari
Data Objektif : Klien tampak kesakitan skala nyeri 4-5 , TD: 120/90mmhg
Kekuatan otot 5 5 , Keadaan umum CM
5 5
Tujuan :
Kriteria hasil :
2. skala nyeri 0
Umur : 18 tahun
Ruang/kamar : 602
No Intervensi Rasional
Dx
1.
1 Kaji TTV klien 1. Untuk mengetahui keadaan umum klien
Kolaborasi :
Ruangan/kamar : 602
dx Jam paraf
1 Selasa 07 juni
1. Mengkaji tanda-tanda vital klien
2016
R/ TD : 120/80 mmHg
07.00
S :36 º C
N : 84 x/menit
RR : 21 x/ menit
R/ TD :120/80 mmHg
S : 36 ºC Kelompok
IV
N : 84 x/menit
RR : 21 x/menit
N : 79 x/menit Kelompok
IV
RR : 19 x/ menit
10.15
2. Menganjurkan posisi semi fowler
1 Kamis 02
1. Kaji tanda-tanda vital klien
agustus 2012
R/ TD : 150/110 mmHg Kelompok
09.00 IV
S :36,3 º C
N : 79 x/menit
RR : 19 x/ menit
R/ TD :150/100 mmHg
S : 36 ºC
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Evaluasi
Umur : 18 tahun
Dx medis : Colic Abdomen
Ruangan/kamar : 602
Dx Jam Paraf
Data Subjektif : Klien mengatakan mual, Klien mengatakan tidak nafsu makan
Data Objektif : Klien terlihat tidak nafsu makan, Klien hanya mengahbiskan 1/4porsi
makanan, Klien terlihat pucat, TD: 120/90 mmhg
HB : 12,0
Tujuan :
dapat teratasi
Kriteria hasil :
Intervensi
Umur : 18 tahun
No Intervensi Rasional
Dx
2. Menganjurkan klien makan sedikit tapi sering 2. Untuk mengetahui kondisi klien terjaga
4. Anjurkan posisi semi fowler 4. Tirah baring dalam posisi yang aman untuk
menurunkan spasme otot
Data subjektif : Klien mengatakan tidak bisa tidur, Klien mengatakan gelisah
Data Objektif : Klien terlihat cemas, Klien terlihat tidak bisa tidur pada
siang/malem
Tujuan :
Kriteria Hasil :
4. Klien tenang
5.
Intervensi
Nama klien : Nn.N
Umur : 18 tahun
Ruang/kamar : 602
No Intervensi Rasional
Dx
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk
mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terbagi bersama banyak proses penyakit
atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan. Nyeri sangat
mengganggu dan menyulitkan banyak orang dibandingkan suatu penyakit manapun.
2. Kenyamanan adalah konsep sentral tentang kiat keperawatan. Donahue (1989) dinyatakan
‘melalui rasa nyaman dan tindakan untuk mengupayakan kenyamanan perawat
memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dorongan dan bantuan bagi klien’. Dari
pernyataan itu didapat bahwa kenyamanan merupakan kebutuhan dasar klien untuk
perawat agar dapat membantu tindakan keperawatan. Kenyamanan bersifat subjektif
karena setiap individu memiliki fisiologis, sosial, spiritual, dan kebudayaan yang berbeda
sehingga mempengaruhi cara mereka untuk menginterprestasikan dan merasakan
kenyamanan tersebut.
B. Saran
1. Hendaknya kita selaku mahasiswa keperawatan dapat memahami dengan baik dan benar
mengenai konsep nyeri dan kenyamanan agar lebih memudahkan kita untuk
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai calon tenaga kesehatan.
2. Hendaknya kita dapat mengetahui konsep asuhan keperawatan pada nyeri dan
kenyamanan agar dapat memudahkan kita dalam membuat asuhan keperawatan pada
praktik lapangan nantinya.