Anda di halaman 1dari 7

e-Journal Keperawatan (eKp), Volume 5, Nomor 2, November 2017

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DENGAN


PERKEMBANGAN KOGNITF ANAK USIA PRASEKOLAH
DI DESA PAKUWERU KECAMATAN TENGA
KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Eka Christina Egeten


Amatus Yudi Ismanto
Wico Silolonga

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email : egetenekaa@yahoo.com

Abstract Early Childhood Education (PAUD) is an education aimed at children


aged 3 to 6 years and one form of education that focuses on the laying of the
foundation toward physical growth and development. Cognitive development has
an important role for the success of children in learning because some activity in
learning is always associated with thinking problems because it involves the
development of thinking and how the activities of thinking or work the purpose of
research to determine whether there is a relationship of early childhood education
with cognitive development of preschoolers in the village Pakuweru Tenga district
of South Minahasa district. Sampling were taken with total sampling technique,
which amounted to 41 people. Design The research used is an analytical survey
using cross sectional approach and data data collected using questionnaire sheet.
The result of chi-square test was obtained p = 0.000. Conclusion There is an
association of early childhood education with cognitive development of preschool
aged children.
Keywords: early childhood education, cognitive development of children

Abstrak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang di


tujukan untuk anak usia 3 sampai dengan 6 tahun dan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah
pertumbuhan dan perkembangan fisik.Perkembangan kognitif mempunyai peranan
penting bagi keberhasilan anak dalam belajar karena sebagian aktivitas dalam
belajar selalu berhubungan dengan masalah berpikir karena menyangkut
perkembangan berpikir dan bagaimana kegiatan berpikir atau bekerja. Tujuan
penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan pendidikan anak usia dini
dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah di desa Pakuweru kecamatan
Tenga kabupaten Minahasa Selatan. Sampel di ambil dengan teknik pengambilan
total sampel, yaitu berjumlah 41 orang. Desain Penelitian yang dingunakan adalah
survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional dan data data
dikumpulkan menggunakan lembar kuisioner. Hasil penelitian uji chi-square di
dapatkan p= 0.000. Kesimpulan terdapat hubungan pendidikan anak usia dini
dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah.
Kata kunci : pendidikan anak usia dini, perkembangan kognitif

1
e-Journal Keperawatan (eKp), Volume 5, Nomor 2, November 2017

PENDAHULUAN Manusia berkualitas mempunyai


Pendidikan Anak Usia Dini kecerdasan, salah satu adalah
(PAUD merupakan pendidikan yang kecerdasan kognitif. Pada anak usia
ditujukan untuk anak usia 3 sampai dini yang berusia 0-6 tahun terjadi
dengan 6 tahun (Peraturan pertumbuhan dan perkembangan
perundang-undangan No.27/1990 yang cepat termasuk otak.
pasal 6), akan tetapi menurut UU Pertumbuhan dan perkembangan otak
No.20 Tahun 2003 pasal 28 akan berpengaruh terhadap
menyatakan bahwa pendidikan anak perkembangan kognitif.
usia dini dilaksanakan sebelum Perkembangan kognitif merupakan
jenjang pendidikan dasar. Pendidikan pertumbuhan dan pematangan semua
usia dini perlu dilakukan dari lahir jenis proses berpikir termasuk
sampai usia 6 tahun, sebelum menerima, mengingat, penyelesaian
memasuki pendidikan sekolah dasar masalah, penggambaran, dan
(Rahman 2009). pertimbangan. Perkembangan
Pendidikan Anak Usia Dini kognitif merupakan perkembangan
sangat penting dilakukan sebagai kemampuan berpikir manusia,
upaya untuk membantu pertumbuhan termasuk perhatian, daya ingat,
dan perkembangan jasmani dan penalaran, kreativitas, dan bahasa
rohani agar anak memiliki kesiapan (Setyaningrum, 2014).
dalam memasuki jenjang pendidikan Perkembangan kognitif anak
lebih lanjut. Usia dini merupakan usia prasekolah oleh pieget disebut
emas (golden age) yang terjadi sekali sebagai periode praoprasional. Anak
selama kehidupan seorang manusia. pada dasarnya tidak sadar akan
Masa ini merupakan masa yang tepat pikiran atau keberadaan sudut
untuk meletakkan dasar-dasar pandang orang lain. Anak prasekolah
pengembangan fisik, bahasa, sosial dapat mengingat pengalaman yang
emosional, konsep diri, seni, moral, lalu dan mengantisipasi peristiwa
dan nilai-nilai agama (Jawati, 2013). mendatang. Cara berpikir anak-anak
Pelaksanaan pendidikan anak usia yaitu mereka yakin dengan apa yang
dini (PAUD) yang efektif bermanfaat dilihat dan didengar (Susanto, 2011).
bagi pengembangan dasar-dasar Dari hasil pendataan Depdiknas
pengetahuan alam, matematika dan pada tahun 2006, baru 28% dari 26,1
bahasa, baik bahasa lisan maupun juta anak usia 0-6 tahun yang baru
membaca dan menulis. Selain itu mendapatkan pendidikan usia dini.
pelaksanaan PAUD yang efektif juga Sebagian besar dari antara mereka,
dapat memotivasi anak untuk yakni 2,6 juta, mendapat pendidikan
memikirkan dan mengemukakan dengan jalan masuk sekolah dasar
jawaban yang benar terhadap suatu pada usia lebih awal. Sebanyak 2,5
konflik. Pendidikan anak usia dini juta anak mendapat pendidikan di
juga memberikan kesempatan pada Bina Keluarga Balita (BKB) 2,1 juta
anak melakukan berbagai kegiatan anak bersekolah di TK atau Raidhatul
sehingga dapat mengembangkan Atfhal, dan sekitar 100.000 anak
kemampuan kognitifnya (Apriani dikelompok bermain (play group).
2009). Rasio jumlah lembaga pendidikan
Perkembangan kognitif yang dan anak usia dini diperkirakan 1,8.
terhambat terutama ketika usia anak Data tersebut memperlihatkan bahwa
dini akan berakibat pada kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD)
manusia dewasa yang rendah. belum cukup mendapat perhatian

2
e-Journal Keperawatan (eKp), Volume 5, Nomor 2, November 2017

padahal kapasitas perkembangan bulan Agustus-Oktober 2017.


kognitif anak sudah dapat terbentuk Populasi yang diambil yaitu 41 anak.
pada usia dini jauh dibawah usia Sampel menggunakan teknik sampel
sekolah (Apriani 2009). jenuh dimana bila samua anggota
Berdasarkan observasi awal yang populasi digunakan sebagai sampel
telah dilakukan di pendidikan anak yaitu sebanyak 41 anak.
usia dini (PAUD) didesa Pakuweru
kecamatan Tenga dengan jumlah HASIL dan PEMBAHASAN
seluruh 41 anak, dengan jumlah anak Tabel 1. Distribusi berdasarkan
perempuan 26 dan anak laki-laki umur resonden di PAUD desa
berjumlah 15 anak. Saat peneliti Pakuweru
melakukan observasi didapatkan data
10 orang anak, 3 orang diantaranya Umur n %
termasuk kategori anak belum Responden
berkembang fisik dan kognitifnya. 3-4 Tahun 24 58.5
Hal ini terlihat ketika melaksanakan 5-6 Tahun 17 41.5
kegiatan pengenalan warna, anak Total 41 100.0
masih diam atau anak tidak mampu Sumber: Data Primer 2017
menyebutkan dan mengenal warna.
Kemudian 3 orang anak yang Hasil penelitian didapatkan
termasuk kategori mulai berkembang, sebagian besar umur responden
berarti dalam pembelajaran berada pada kelompok umur 3-4
pengenalan bentuk anak sudah tahun yakni sebanyak 24 responden
mampu mengenal 1-2 macam bentuk (58.5%), dan pada kelompok umur 5-
warna yang ditunjukan pepadanya 6 tahun sebanyak 17 responden
dan anak masih dibimbing oleh (41.5%).
pengajar. Dan 4 orang anak lainnya
termasuk kategori berkembang sesuai Tabel 2. Distribusi berdasarkan
harapan, karena pada saat kegiatan jenis kelamin responden di PAUD
pengenalan angka dan huruf anak Pakuweru
sudah mampu menyebutkan angka
dan huruf. Jenis Kelamin n %
Berdasarkan fenomena tersebut Responden
maka peneliti tertarik untuk Laki-laki 15 36.6
melakukan penelitian mengenai Perempuan 26 63.4
hubungan pendidikan anak usia dini Total 41 100.0
(PAUD) dengan perkembangan Sumber: Data Primer 2017
kognitif anak usia prasekolah di desa
Pakuweru kecamatan Tenga Hasil penelitian didapatkan
kabupaten Minahasa Selatan. sebanyak 26 responden (63.4%) yang
berjenis kelamin perempuan, dan 15
METODE PENELITIAN responden (36.6%) yang berjenis
Desain Penelitian ini kelamin laki-laki.
menggunakan desain penelitian
survey analitik dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Tempat
dan waktu penelitian dilakukan
dididesa Pakuweru kecamatan Tenga
kabupaten Minahasa Selatan, Pada

3
e-Journal Keperawatan (eKp), Volume 5, Nomor 2, November 2017

Table 3. Distribusi berdasarkan Tabel 5. Distribusi hubungan


Pendidikan anak di PAUD pendidikan anak usia dini dengan
Pakuweru perkembangan kognitif anak usia
Pendidikan Anak n % prasekolah
Usia Dini Perkembangan Kognitif
P
Kurang efektif 22 53.7 Bel
um
Mul
ai
Ses
uai
San
gat Tot V
Har Bai al al
ue
Efektif 19 46.3 apa k
n
Total 41 100.0 Kur 13 9 0 0 22
ang
Sumber: Data Primer 2017 Pendi
efe 31. 22. 0.0 0.0 53.
dikan
ktif 7% 0% % % 7%
Anak
0 5 6 8 19
Usia 0.
Hasil penelitian didapatkan Dini
Efe
00
ktif 0.0 12. 14. 19. 46.
sebagian besar pendidikan anak % 2% 6% 5% 3%
0

masih kurang efektif yakni sebanyak 13 14 6 8


41
100
22 responden (53.7%) dan pendidikan Total 31. 34. 14. 19.
.0%
7% 1% 7% 5%
anak yang sudah efektif yakni Sumber: Data Primer 2017
sebanyak 19 responden (46.3%).
Hasil penelitian didapatkan
Tabel 4. Distribusi berdasarkan sebanyak 22 responden (53.7%)
Perkembangan kognitif anak di pendidikan anak yang kurang efektif
PAUD Pakuweru terdapat 13 anak (31.7%) yang
Perkembangan N % mempunyai perkembangan
Kognitif Anak kognitifnya berada pada kategori
Belum 13 31.7 belum berkembang, dan 9 anak
Berkembang (22.0%) yang berada pada kategori
Mulai 14 34.1 mulai berkembang.
Berkembang Sedangkan pada 19 responden
Berkembang 6 14.7 (46.3%) pada pendidikan anak yang
Sesuai Harapan sudah efektif , terdapat 8 anak
Berkembang 8 19.5 (19.5%) yang perkembangan
Sangat Baik kognitifnya berada pada kategori
Total 41 100.0 berkembang sangat baik, 6 anak
Sumber: Data Primer 2017 (14.7%) yang perkembangan
kognitifnya berada pada kategori
Hasil penelitian didapatkan berkembang sesuai harapan, dan 5
sebanyak 13 anak (31.7%) yang anak (12.2%) yang berada pada
perkembangan kognitifnya masih kategori mulai berkembang.
berada pada kategori belum Berdasarkan hasil analisis data uji
berkembang (BB), 14 anak (34.1%) statistik dengan menggunakan uji chi-
berada pada kategori mulai square memperoleh nilai 0.000 atau <
berkembang (MB), 6 anak berada α 0.05 yang berarti terdapat ada
pada kategori berkembang sesuai hubungan antara pendidikan anak
harapan (14.7%), dan 8 anak (19.5%) usia dini (PAUD) dengan
berada pada kategori berkembang perkembangan anak usia pra sekolah
sangat baik (BSB). di desa Pakuweru Kecamatan Tenga
Kabupaten Minahasa Selatan.

4
e-Journal Keperawatan (eKp), Volume 5, Nomor 2, November 2017

A. Pendidikan Anak Usia Dini mengingat, konsep formasi,


Hasil penelitian menunjukan penyelesaian masalah,
bahwa Paud di desa Pakuweru penggambaran, dan pertimbangan
kecamatan Tenga kabupaten (Papalia, 2007).
Minahasa selatan sebagian besar Perkembangan kognitif
pendidikan anak yang berada pada merupakan perkembangan
kategori kurang efektif yakni kemampuan berpikir manusia,
sebanyak 22 dari 41 responden termasuk perhatian, daya ingat,
(53.7%), dibandingkan dengan penalaran, kreativitas, dan bahasa.
pendidikan anak yang sudah efektif, Perkembangan kemampuan dasar
yakni sebanyak 19 responden anak usia dini yang meliputi
(46.3%). Hal ini disebabkan karena kemampuan bahasa, kognitif, fisik-
anak-anak yang baru masuk sekolah motorik dan seni. Tujuan
selama 3 bulan sehingga anak-anak perkembangan kemampuan dasar
belum terbiasa dengan proses yang di perlukan anak untuk
pembelajaran yang ada. Rudiati melanjutkan pendidikan yang lebih
(2010) menyatakan bahwa lanjut. Salah satu aspek penting dari
pendidikan anak usia dini (PAUD) perkembangan anak usia dini yang
memberikan pengalaman sosial di harus mendapat perhatian adalah
bawah bimbingan para guru yang perkembangan kognitif
terlatih yang membantu (Charlesworth, 2009).
mengembangkan hubungan yang
menyenangkan dan berusaha agar C. Hubungan Pendidikan anak
anak-anak tidak mendapatkan usia dini dengan
perlakuan yang mungkin Perkembangan Kognitif Anak
menyebabkan mereka menghindari usia Prasekolah
hubungan sosial. Hasil yang didapat dari
penelitian ini yaitu ada hubungan
B. Perkembangan kognitif antara pendidikan anak usia dini
Perkembangan kognitif anak di dengan perkembangan kognitif anak
desa Pakuweru kecamatan Tenga usia prasekolah, hal ini berdasarkan
kabupaten Minahasa selatan hasil analisa data uji statistik dengan
sebanyak 13 anak (31.7%) yang menggunakan uji chi-square
perkembangan kognitifnya masih memperoleh nilai 0.000 atau < α 0.05
berada pada kategori belum yang berarti terdapat hubungan yang
berkembang (BB), 14 anak (34.1%) bermakna antara penerapan
berada pada kategori mulai pendidikan anak usia dini (PAUD)
berkembang (MB), 6 anak berada dengan perkembangan kognitif anak
pada kategori berkembang sesuai usia prasekolah di desa Pakuweru
harapan (14.7%), dan 8 anak (19.5%) Kecamatan Tenga Kabupaten
berada pada kategori berkembang Minahasa Selatan.
sangat baik (BSB). Dengan jumlah Hasil penelitian ini sesuai
anak yang berumur 3 tahun 9 anak, dengan penelitian Rista Apriani
umur 4 tahun 13 anak, 5 tahun 11 (2009) yang berjudul hubungan
anak dan anak yang berumur 6 tahun Pendidikan Anak Usia Dini (Paud)
ada 8 anak. Perkembangan kognitif Dengan Perkembangan Kognitif
merupakan pertumbuhan dan Anak Usia Prasekolah di Kelurahan
pematangan semua jenis proses Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik
berpikir termasuk menerima, Semarang dimana ada hubungan yang

5
e-Journal Keperawatan (eKp), Volume 5, Nomor 2, November 2017

signifikan antara Pendidikan anak harapan, dan 5 anak (12.2%) yang


Usia Dini (PAUD) dengan berada pada kategori mulai
perkembangan kognitif anak usia berkembang. Hal ini disebabkan
prasekolah (p value=0,000). karena pembelajaran baru
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dilaksanakan selama 3 bulan.
menentukan perkembangan kognitif Dalam penelitian Kamin 2005,
anak usia prasekolah. anak-anak angkat yang hidup dalam
Pelaksanaan PAUD yang lingkungan yang baik mengalami
efektif sangat bermanfaat bagi peningkatan IQ sampai 5 poin,
perkembangan striktur kognitif, yaitu sedangkan anak-anak angkat yang
melalui pemberian kesempatan pada hidup dalam lingkungan kurang baik
anak untuk memperoleh pengalaman tidak mengalami peningkatan taraf
langsung dari berbagai aktivitas intelegensi. Selain dipengaruhi oleh
pembelajaran yang sesuai. faktor hereditas dan lingkungan,
Pelaksanaan PAUD yang efektif juga tingkat kognitif atau taraf intelegensi
bermanfaat bagi perkembangan juga dipengaruhi oleh usia, jenis
dasar-dasar pengetahuan alam atau kelamin, ras, budaya, dan asupan
matematika dan bahasa, baik lisan nutrisi (Monty & Fidelis, 2006).
maupun membaca dan menulis.
Selain itu pelaksanaan PAUD yang SIMPULAN
efektif juga dapat memotivasi anak Dari hasil penelitian yang
untuk memikirkan dan dilakukan di PAUD desa Pakuweru
mengemukakan jawaban yang benar kecamatan Tenga kabupaten
terhadap suatu konflik. Pendidikan Minahasa selatan dapat ditarik
anak usia dini juga memberikan kesimpulan sebagai berikut:
kesempatan pada anak untuk Pendidikan anak usia dini sebagian
melakukan berbagai kegiatan besar masih kurang efektif,
sehingga dapat mengembangkan Perkembangan kognitif anak
kemampuan kognitifnya (Theo & sebagian besar didapatkan mulai
Martin, 2004). berkembang, Terdapat hubungan
Hasil penelitian menunjukan antara pendidikan anak usia dini
bahwa sebagian besar pendidikan dengan perkembangan kognitif anak
anak usia dini tabel 5.5 menujukan usia prasekolah.
bahwa sebanyak 22 responden
(53.7%) pendidikan anak usia dini DAFTAR PUSTAKA
(PAUD) yang kurang efektif terdapat Apriani. R. 2009. Hubungan
13 anak (31.7%) yang mempunyai pendidikan anak usia dini
perkembangan kognitifnya berada (PAUD) dengan perkembangan
pada kategori belum berkembang, kognitif pada anak usia
dan 9 anak (22.0%) yang berada pada prasekolah di Kelurahan
kategori mulai berkembang, Tinjomoyo Kecamatan
Sedangkan pada 19 responden Banyumanik Semarang.
(46.3%) pendidikan anak yang sudah https://www.google.co.id.
efektif, terdapat 8 anak (19.5%) yang Diakses tanggal 24 Mei 2017.
perkembangan kognitifnya berada
pada kategori berkembang sangat Albers EM, Riksen-Walraven JM, de
baik, 6 anak (14.7%) yang Weerth C. Developmental
perkembangan kognitifnya berada stimulation in child care centers
pada kategori berkembang sesuai contributes to young infants’

6
e-Journal Keperawatan (eKp), Volume 5, Nomor 2, November 2017

cognitive development. Infant dengan Tugas Perkembangan


Behavior and Development. pada Anak Usia Prasekolah.
(2010). https://www.google.co.id.
Diakses tanggal 5 Mei 2017.
Chandriany. 2012. Nilai anak,
stimulasi psikososial dan Muloke. I. C. 2016. Pengaruh
perkembangan kognitif anak usia Bermain Puzzel Terhadap
2-5 tahun pada keluarga rawan Perkembangan Fungsi Kognitif
pangan kabupaten banjarnegara pada Anak Usia Prasekolah di
jawa tengah. https://core.ac.uk. TKA mmanahlinawan. Diakses
Diakses tanggal 22 mei 2017. tanggal 13 Mei 2017.

Charlesworth R. Understanding child Nirwana. A. B.2011. Psikologi Bayi,


development. 5th ed. Delmar: Balita, danAnak.
Thomson Learning Gardner; Yokyakarta.Medika.Diakses
2009. tanggal 5 februari 2017.

Enung, F. Psikologi perkembangan : Papalia D, Olds S, Feldman R.


perkembangan Peserta didik. Human development. 9th ed.
2007. Bandung: CV Pustaka New York: Mc. Graw Hill; 2007.
Setia.
Patimah, 2008. “Manfaat Pendidikan
Elizabeth, Hurlock 2009, Usia Dini Denagan
Perkembangan Anak.Jakarta : Perkembangan kognitif Anak
Gelora Aksara Pratama. Usia Prasekolah di Kelurahan
Tinjomoyo Kecamatan
Eka, 2012.‘Hubungan Pengetahuan Banyumanik.”.
Ibu Tentang Perkembangan
Anak Dengan Perkemabangan Perry, A.G., & Potter, P.A.
Motorik kasar dan Halus Anak (2005).Bukuajar fundamental
Usia 4-5 Tahun di TK Aisyiyah keperawatan: Konsep,proses,
Bustanul Athfal 7 Semarang’, dan praktik. Edisi 4.Volume 1.
Jurnal Penelitian, vol. 2, no. 2, Alih Bahasa: Devi Yulianti,
hal 11-20. Monica Ester. Jakarta: EGC.

Hasan. M.2009. Pendidikan Anak Prasetya.L.2009. Dasar-dasar


Usia Dini. Yokyakarta. Pendampingan Iman Anak.
Divapress. Diakses tanggal 3 Diakses pada tanggal 5 Juli 2017.
Mei 2017.

Jawati. R. 2013. Peningkatan


Kemampuan Kognitif Anak
melalui Permainan Ludo
Geometri di PAUD Habibul
UMMI
II.https://www.google.co.id.
Diaksestanggal 28 Mei 2017.
Mardiantina. A. 2014. Hubungan
Pendidikan Anak Usia Dini

Anda mungkin juga menyukai