01 GDL Miftahulkh 1029 1 Ktimift L
01 GDL Miftahulkh 1029 1 Ktimift L
Disusun oleh :
Miftahul Khoyriyah
NIM B12140
SURAKARTA
2015
i
ii
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Pada Remaja Putri Kelas VII Di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta”. Karya Tulis
Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahn dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Retno Wulandari, S.ST, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data dan
penelitian.
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini baermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
ii
ABSTRAK
MOTTO
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan kepada:
1. Allah SWT yang senantiasa melimpahkan cinta kasih serta hidayah-Nya
yang begitu murni dan agung.
2. Kedua malaikat yang menjelma menjadi Bapak Mamak sayang, terima
kasih atas segala doa dan dukungannya.
3. Adik-adik saya Muu serta Umi yang cantik dan baik, yang selalu menghibur
dan menemaniku.
4. Keluarga besar Green Kost senasib seperjuangan yang selalu memberikan
dukungan dan semangatnya. Terutama Ima Dan Kaka, terima kasih.
5. Warna pelangi STIKes Kusuma Husada Surakarta yang diwakili oleh para
mahasiswa Yayi, Kris, Nana, Mbak Ren, Bu Aji, Mbak Cint, Beb Dwi.
Terima kasih.
6. Good person Leg Nopa, Emak Ayub, Pitug, Cikenk. Kalian luar biasa.
7. Almamater tercinta
ii
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja terjadi
antara usia 10-19 tahun, dimana suatu periode masa pematangan organ
organ seksual seperti terjadinya menstruasi. Pada saat inilah terkadang akan
(PMS) menjelang menstruasi ternyata bukan hal yang normal PMS adalah
perubahan hormonal karena siklus menstruasi. Gejala PMS ini bisa lebih
gejala ini biasanya muncul tujuh atau sepuluh hari setelah perdarahan
menstruasi dimulai.
Indonesia. Menurut Essel (2007), dalam suatu penelitian terhadap 384 wanita
1
2
diperkirakan dan biasa terjadi secara regular pada dua minggu periode
terjadi pada sekitar 70-90% wanita pada usia 20-40 tahun. Meskipun
wanita tersebut menerima gejala premenstrual syndrome ini sebagai hal yang
wajar dan biasa saja sehingga menganggap bahwa gangguan dari pengaruh
menghadapinya.
pada bulan November 2014 diperoleh data jumlah siswa kelas VII sebanyak
189 siswa, dengan perbandingan remaja laki-laki sebanyak 117 orang, jumlah
(PMS). Hasil dari wawancara pada 10 remaja perempuan yang ada di SMP
remaja perempuan (60%) pada kategori yang bersikap positif, pada 4 orang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Peneliti
premenstrual syndrome.
5
4. Bagi Remaja
E. Keaslian Penelitian
1. Siti Hajar Binti Ramli (2010), dari Universitas Sumatera Utara dengan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Sikap
a. Pengertian
b. Komponen Sikap
emosional.
7
8
c. Tingkatan Sikap
tingkatan :
1) Menerima (receiving)
2) Merespons (responding)
d. Ciri-Ciri Sikap
orang itu.
9
tertentu terhadap suatu objek tertentu dengan kata lain, sikap itu
d) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
a) Pengalaman Pribadi
c) Pengaruh Kebudayaan
masyarakat asuhannya.
d) Media Massa
mempengaruhi sikap.
f) Faktor Emosional
f. Sifat sikap
menjadi 2 yaitu :
tertentu.
melalui kuesioner.
2) Situasi pengukuran
4) Penyelenggarakan pengukuran
2. Remaja
a. Pengertian
yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga
dianggap remaja bila sudah berusia 18 tahun yang sesuai dengan saat
setelah haid.
dibawah kulit.
laki-laki.
stres emosional yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas
bisa tertawa tanpa alasan yang jelas. Selain itu, bisa bereaksi bahkan
orang tua, lebih suka pergi bersama teman dan tidak betah tinggal
dirumah.
a. Pengertian
b. Etiologi
c. Gejala
terkendali.
terhadap kopi.
syndrome
toksemia
2) Status perkawinan
3) Usia
4) Stres
5) Diet
gejala PMS.
7) Kegiatan fisik
beratnya PMS.
f. Diagnosis PMS
dengan PMS, waktu kejadian konsisten hanya selama fase luteal dari
siklus menstruasi dan efek negatif gejala pada fungsi dan gaya hidup.
19
g. Penanganan
sebelum menstruasi.
6. Makan teratur dan lakukan relaksasi seperti pijat atau hal-hal yang
membuat nyaman.
h. Pencegahan
terapi PMS.
2) Pola diet
3) Olahraga
B. Kerangka Teori
Remaja
Sikap Premenstrual
Putri
syndrome
(PMS)
meliputi :
1. Pengertian
2. Etiologi
Sikap terdiri dari : Remaja meliputi :
3. Gejala
1. Pengertian
1. Pengertian 4. Jenis
2. Perubahan Fisik
2. Komponen Sikap 5. Faktor
Pada Remaja Putri
3. Tingkatan Sikap 6. Diagnosa
3. Perubahan
4. Ciri-ciri Sikap 7. Penanganan
Psikologis Pada
5. Faktor-faktor 8. Pencegahan
Remaja
ynag
Mempengaruhi
Sikap
6. Sifat Sikap
7. Cara Pengukuran
Sikap
C. Kerangka Konsep
Positif
Negatif
1. Pengalaman pribadi
2. Pengaruh orang lain
3. Pengaruh kebudayaan
4. Media Massa
5. Lembaga pendidikan dan
lembaga agama
6. Emosional
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Lokasi
Muhammadiyah 2 Surakarta.
23
24
2. Waktu
setiap tahapan proses yang akan dilakukan dan kapan serta berapa lama
April 2015.
1. Populasi
diteliti dari penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas VII di SMP
2. Sampel
akan diteliti atau sebagian jumlah dari yang karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja
syndrome (PMS)
D. Variabel Penelitian
subjek atau objek yang akan diteliti yang bervariasi antara satu
objek/subjek yang satu dengan yang lain. Variabel penelitian ini berupa
Surakarta.
E. Definisi Oprasional
F. Instrumen Penelitian
Menurut Trianto (2011), alat yang mampu mengukur apa yang diinginkan
oleh peneliti dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
Hidayat (2007), kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner
Trianto (2011), yang disebut dengan kuesioner tertutup adalah dimana pilihan
jawaban sudah disediakan dan responden tinggal memilih jawaban yang telah
Berikut kisi-kisi dari instrument dalam penelitian ini tersaji dalam tabel 3.2
27
Premenstrual syndrome.
No. Soal
Variabel Indikator Jumlah
Favourable Unfavourable
Sikap remaja 1. Komponen 1,5,15,19 17,20 6
putri dalam Kognitif
menghadapi (Kepercayaan)
premenstrual 2. Komponen 10,11,18,21,23,26,30, 31,34,38 14
syndrome. Afektif 33,35,37,40
(Emosional)
3. Komponen 4,8,13,22,24,28,29,36, 25,27,32 12
Konatif 39
(Perilaku)
Total soal 32
Sumber : Data Primer
uji validitas dan reliabilitas pada 30 siswi kelas VII di SMP Negeri 1
Kradenan Grobogan.
28
1. Uji Validitas
diukur. Uji validitas ini untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut
valid, valid artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut tepat
untuk mengukur sebuah variabel yang akan diukur. Uji validitas dapat
Keterangan :
jika nilai r hitung > r tabel dengan taraf signifikan 5% (0,05). Uji
siswi. Dari 40 pertanyaan didapatkan hasil 8 soal tidak valid yaitu soal
2. Uji Reliabilitas
berikut :
Keterangan :
K : Banyaknya pertanyaan
16. Kuesioner atau angket dikatakan reliable jika memiliki nilai alpha
minimal 0,7.
30
Dari hasil uji reliabilitas yang telah peneliti lakukan didapatkan nilai
alpha 0,858 yang berarti 0,858 > 0,7. Jadi kuesioner ini dapat dikatakan
Menurut Arikunto (2010), data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang
disuruh mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu
juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dariBerikut ini adalah metode
1. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek penelitian oleh
responden.
31
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek peneliti. Peneliti mendapat data yang sudah jadi yang dapat
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara
1. Pengolahan Data
lengkap.
32
data angka atau bilangan. Kode yang dipakai adalah angka yaitu 1, 2,
setuju (STS) nilai 1, tidak setuju (TS) nilai 2, setuju (S) nilai 3 dan
(unfavorable) bila jawaban sangat setuju (SS) nilai 1, setuju (S) nilai
2, tidak setuju (TS) nilai 3 dan sangat tidak setuju (STS) nilai 4. Pada
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
2. Analisis data
sebagai berikut :
menjadi skor T
Keterangan :
X = nilai rata-rata
= jumlah nilai
f = banyaknya nilai
I. Etika Penelitian
1. Inform consent
dampakya.
lembar alat ukur dan hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data
3. Confidentiality (kerahasiaan)
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J. Jadwal Penelitian
BAB IV
A. Gambaran Umum
ini terbagi menjadi 3 tingkat yaitu kelas VII, VIII, IX. Jumlah siswa kelas VII
sebanyak 189 siswa yang terdiri dari 117 siswa dan 72 siswi, kelas VIII
sebanyak 176 siswa yang terdiri dari 111 siswa dan 65 siswi, kelas IX
sebanyak 192 siswa yang terdiri dari 121 siswa dan 71 siswi. Jadi jumlah
B. Hasil Penelitian
diperoleh nilai mean dan standar deviasi sperti tabel di bawah ini :
36
37
Dari nilai mean dan standar deviasi tersebut kemudian dihitung kategori sikap
responden, yaitu :
pada tanggal 20 April 2015 diperoleh distribusi frekuensi pada tabel 4.2
1 Positif 11 32,4%
2 Negatif 23 67,6%
Jumlah 34 100%
Sumber : Data Primer
pada remaja putri kelas VII di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta yaitu pada
(67,6%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sikap dalam menghadapi
C. PEMBAHASAN
Menurut Wawan dan Dewi (2011), sikap adalah merupakan reaksi atau
respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.
diperkirakan dan biasa terjadi secara regular pada dua minggu sebelum
terdiri dari gangguan perilaku seperti mudah lelah, insomnia (susah tidur),
cemas, susah konsentrasi dan merasa kesepian. Gangguan fisik berupa sakit
kepala, payudara bengkak, nyeri punggung, nyeri perut dan terasa penuh,
nyeri otot dan persendian. Berdasarkan Suparman (2011), ada banyak faktor
bertambahnya usia, faktor stress, faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula
aktifitas fisik.
keberadaan orang tua, kakak perempuan dan guru yang dapat memberikan
kurang baik di suatu daerah akan cenderung membentuk sikap yang kurang
televisi, radio dan lain-lain akan cenderung membentuk sikap yang baik.
bahwa 11,1% pada kategori baik, 72,2% pada kategori cukup, dan 16,7%
Dari penelitian Siti Hajar Binti Ramli (2010), dengan judul ”Tingkat
(PMS)”, dengan hasil kategori baik (18,1%), kategori cukup (64,8%), dan
D. Keterbatasan
1. Kendala
2. Kelemahan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
11 siswi (32,4%).
23 siswi (67,6%).
sikap dalam menghadapi premenstrual syndrome pada remaja putri kelas VII
(67,6%).
B. Saran
1. Bagi responden
42
43
1. Bagi ininstitusi
kualitas pendidikan.
mmempengaruhinya.
44
DAFTAR PUSTAKA
_________. 2014. Metode Penelitian Kebidana Dan Teknik Analisis Data. Jakarta
: Salemba Medika.
Mansur, H Dan Temu, B. 2014. Psikologi Ibu Dan Anak. Jakarta : Salemba
Medika.
Monica. 2010. Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Siswi Kelas X
SMA I Bae Kudus Tentang PMS Sebelum Penyuluhan. Semarang.
Universitas Muhammadiyah Semarang. Karya Tulis Ilmiah.
Wawan, A Dan Dewi, M. 2011. Teori Pengukuran Dan Pengetahuan, Sikap, Dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.