PENDAHULUAN
tidak dapat dilepaskan dari tujuan dan fungsi pendidikan yang hendak dicapainya.
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
peran guru adalah sebuah motor pendidikan. Guru tidak hanya mengajar namun
juga harus mendidik. Guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan kepribadian
yang baik dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Guru dituntut untuk dapat
yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar dikelas secara efektif
dan efisien.
1
2
mempelajari sesuatu secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah
Pembelajaran bersifat kompleks, menjadi tugas dan tanggung jawab guru yang
(peserta didik). Dengan kata lain, tugas mengajar adalah berat, kompleks, perlu
jenjang Sekolah Dasar. IPA merupakan suatu mata pelajaran eksak, ilmu teoritis
yang didasarkan pada pengamatan dan percobaan yang dilakukan terhadap alam
(IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga
penemuan. Hal ini didukung oleh pendapat Aly dan Rahma (2000: 18) IPA adalah
satu dengan cara yang lain. IPA meliputi rumusan teori yang diperkuat dengan
3
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah, dalam hal ini seorang guru
guru yang memiliki kompetensi diharapkan akan lebih baik dan mampu
menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang efektif, sehingga hasil belajar
sikap ilmiah, IPA sebagai proses, dan IPA sebagai produk. IPA sebagai sikap
ilmiah mengandung maksud sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh
ilmuwan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Kemudian IPA sebagai proses
sebagai proses menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil
(produk) inilah yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah. Melalui proses-
produk adalah sekumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang
dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad. Produk IPA yang disebut
istilah adalah sebutan, simbol atau nama dari benda-benda dan gejala-gejala alam,
orang, tempat. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
secara ilmiah.
bermain sendiri dengan alat tulisnya atau melamun. Terlihat siswa bosan terhadap
mata pelajaran yang sedang mereka pelajari. Dalam pengamatan peneliti, bosan
menyampaikan materi. Selain itu guru jarang menggunakan alat bantu atau media
yang dapat digunakan paling tidak untuk dapat menarik perhatian siswa.
Kemampuan membaca siswa juga masih kurang yang disebabkan rata-rata siswa
di kelas IV belum cukup umur. Selain itu terdapat siswa yang memang sudah
malas berangkat sekolah. Hal itu disebabkan kurangnya motivasi dari orang tua.
rendah. Terbukti nilai rata-rata siswa pada bab sebelumnya (materi panca indra)
Siswa yang kurang dari KKM pun 60% dari jumlah siswa kelas IV. Selain itu
menerangkan bahwa jika siswa diberi tugas atau kegiatan pembelajaran yang
mencoba sendiri apa yang mereka pelajari. Hal ini menjadi sebuah celah untuk
IPA. Penggunaan model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata
langsung apa yang akan mereka pelajari sesuai dengan masalah yang telah
yang akan berdampak pada hasil belajar dan diyakini dapat meningkatkan hasil
belajar siswa
pembelajaran yang banyak dibicarakan orang. Berbeda dengan strategi yang lain,
CTL melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Siswa didorong
untuk beraktivitas mempelajarai materi pelajaran sesuai dengan topik yang akan
yang tidak hanya berkembang dalam aspek kognitif saja, tetapi juga aspek afektif
Dari berbagai masalah tersebut di atas menjadikan sebagian besar guru IPA
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk
mencari tahu kendala-kendala yang dirasakan oleh Guru IPA dalam pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka judul yang dipilih dalam penelitian ini
Karangbener”.
Karangbener?
Karangbener?
Karangbener?
Karangbener.
7
Karangbener;
Contextual Teaching and Learning dalam mata pelajaran IPA siswa kelas IV
SD 1 Karangbener;
berkenaan dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam.
1) Bagi siswa
Pengetahuan Alam.
2) Bagi guru
Alam.
8
3) Bagi sekolah
mengajar.
4) Bagi peneliti
IPA yang dapat meningkatkan hasil belajar kognitif yang didukung dengan afektif
8.1 mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar
serta sifat-sifatnya selama 8 jam pelajaran. Hasil belajar kognitif menggunakan tes
siswa.
di dalam pikirannya.
Hasil belajar IPA adalah sebuah akibat yang berupa kemampuan dari hasil
guna mengambil kesimpulan tentang hasil objek studi yang diteliti. Benyamin
Bloom secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah
belajar kognitif diukur melalui hasil tes siswa, sedangkan afektif dan