Anda di halaman 1dari 36

1

Belajar Candlestick
Masih bingung tentang cara membaca candlestick? Mari kita belajar candlestick forex kembali
agar trading kita lebih baik hasilnya.

Candlestick adalah jenis grafik yng banyak dipakai oleh para trader karena selain menampilkan
bentuk yang enak dilihat juga karena informasi yang ditampilkan candlestick cukup jelas dan
lengkap.

Bagi trader pemula biasanya bergairah bahkan sibuk menghafal bentuk dan nama candlestick
serta fungsinya untuk menentukan arah grafik selanjutnya, informasi yang mengharuskan anda
tahu nama dan bentuk candlestick itu memang tidak salah. Namun juga tidak terlalu benar,
karena dengan banyaknya bentuk dan nama candlestick, tentu menghafalnya akan menjadi
sangat sulit. Apalagi bagi calon trader yang usianya sudah cukup lanjut, tentu tidak mudah untuk
melakukan itu.

Jadi, apa cara terbaik memahami candlestick?

Cara untuk memahami candlestick yaitu dengan membaca bentuk candle untuk mencari tahu
tenaga apa yang sedang menguasai market, apakah tenaga Beli atau tenaga Jual.

Dengan kita tahu tenaga apa yang sedang memegang kendali harga, maka kita bisa mengambil
keputusan untuk melakukan transaksi. Karena rumus gerakan grafik yaitu:

“Market akan terus bergerak lurus sesuai tenaga yang mendominasi“

Jika tenaga yang mendominasi pasar adalah tenaga BUY, maka grafik harga akan terus NAIK
selama tenaga Sell belum mampu mengalahkan tenaga buy , atau tenaga Sell belum bisa
mengambil alih pasar.

Sebelum bicara lebih jauh tentang belajar candlestick forex dari sudut pandang tenaganya, mari
pelajari bentuk dan nama candlestick dulu. Kami tidak menganjurkan anda menghafalnya, cukup
anda tahu saja.

Inilah contoh nama dan bentuk candlestick:


2

1. Candlestick Marubozu

Marubozu adalah candlestick dengan badan panjang dan tanpa


ekor.

Jika hanya 1 candlestick, Marubozu menunjukan bahwa dalam


satu periode time frame, hanya ada 1 pihak yang mendominasi
market dengan kuat tanpa ada perlawanan dari pihak lain.

Arah grafik selanjutnya setelah muncul marubozu white adalah


cenderung terus naik.

Arah grafik selanjutnya setelah muncul marubozu Black adalah


cenderung turun.

2. Candlestick Bullish Engulfing

Bullish engulfing adalah bentuk candle yang tersusun dari 2


buah candlestick yaitu candlestick pertama berbadan pendek
dengan arah turun, dan candlestick kedua berbadan panjang
yang arahnya Naik.

Candlestick bullish engulfing menunjukan kemampuan


membalik arahkan keadaan dari yang sebelumnya turun.

Arah selanjutnya setelah muncul bullish engulfing ini adalah


terus naik.

3. Candlestick Spinning Tops

Spinning Tops adalah candlestick dengan badan


pendek dan ekor panjang baik ekor atas maupun ekor bawah.

Jika hanya 1 candlestick, Spinning Tops menunjukan bahwa


dalam satu periode time frame, kedua belah pihak sama-sama
aktif dan kuat, sehingga bisa dibilang bahwa candlestick
spinningtop ini adalah candlestick hasil seri.

Arah grafik selanjutnya belum jelas.


jelas Karena kedua pihak sama-
sama kuat dan belum terlihat ada yang kalah.
3

4. Candlestick Doji

Doji adalah bentuk candlestick dimana nilai harga pembukaan


dan harga penutupan hampir sama.

Jika hanya 1 candlestick, Doji menunjukan kondisi bahwa kedua


belah pihak ( buyer dan seller) sama tidak bergairah
bertransaksi sehingga pasar menjadi sepi, akibatnya gerakan
harga tidak jauh.

Arah grafik selanjutnya belum jelas,


jelas karena market masih sepi.

5. Candlestick Dragonfly dan GraveStone

Candlestick Dragonfly adalah candle doji dimana harga


pembukaan,penutupan dan harga tertinggi memiliki nilai
sama, disertai ekor bawah yang panjang.

Candlestick Gravestone adalah candle doji dimana harga


pembukaan,penutupan dan harga terendah memiliki nilai
sama, disertai ekor atas yang panjang.

Jika hanya 1 candlestick, dragonfly dan Grave stone menunjukan


akan terjadi pembalikan arah.

6. Candlestick Hammer dan Hanging man

Hammer adalah bentuk candlestick yang muncul setelah trend


turun, dimana badannya kecil namun memiliki ekor bawah
panjang.

Hanging man adalah bentuk candlestick yang muncul setelah


trend naik, dimana badannya kecil namun memiliki ekor atas
yang panjang.

Baik candlestick hammer dan hanging man menunjukan bahwa


harga terjadi pembalikan arah.
4

7. Candlestick Harami

Candle harami adalah bentuk candlestick yang tersusun dari 2


candle, dimana candle pertama berbadan panjang, sedangkan
candle kedua berbadan kecil serta posisinya berada di dalam
badan candle pertama ( seperti bayi berada di perut ibunya, oleh
karena itu candle harami ini disebut juga candle hamil).

Candlestick harami ini menunjukan adanya pelemahan,


pelemahan sehingga
kemungkinan selanjutnya terjadi pembalikan arah.

Masih banyak nama dan bentuk candlestick lainnya

Selain 7 buah contoh nama dan bentuk candlestick diatas, sebenarnya masih banyak lagi. Jumlah
mencapai ratusan buah, karena setiap bentuk baik yang tersusun dari 1 candle sampai 3 candle
memiliki nama masing-masing.

Dengan banyaknya bentuk dan nama candlestick tersebut maka tidak mungkin kita
menghafalkannya.

Jadi harus bagaimana?

Kami telah mengamati gerakan candlestick, dan dapat disimpulkan bahwa bentuk candlestick itu
digolongkan menjadi:

1. Candlestick Penerusan
Candlestik penerusan berarti bahwa jika candlestik itu muncul maka trend akan terus
berlanjut. Ciri candlestick penerusan ini adalah badan candlestik yang cukup panjang
dibandingkan candle sebelumnya.

2. Candlestick Pelemahan
Candlestik pelemahan berarti bahwa jika candlestik itu muncul menandakan trend
sedang melemah. Setelah pelemahan ini kecenderungannya trend balik arah atau
menjadi datar. Ciri candlestick pelemahan ini adalah badan candlestick lebih pendek dari
candle sebelumnya.
sebelumnya

3. Candlestick Pembalikan
Candlestick pembalikan berarti jika candlestik itu muncul maka arah trend akan berganti.
Ciri candlestick pembalikan ini adalah badan candle terakhir MENUSUK
(piercing)
piercing) atau MELEWATI (engulfing
engulfing) badan candle sebelumnya.
(engulfing) sebelumnya
5

Kesimpulannya:

• Seperti apapun formasinya, jika muncul candlestick dengan badan lebih panjang dari 1
candle sebelumnya maka arah selanjutnya sesuai arah candle terakhir.

• Seperti apapun formasinya, jika muncul candlestick dengan badan lebih pendek dari 1
candle sebelumnya maka kecenderungan untuk terus bergerak lurus menjadi semakin
kecil, sehingga kita siap-siap menghadapi trend yang balik arah

• Seperti apapun formasinya, jika muncul candlestik dengan panjang badan Menusuk atau
Melewati 1 buah candle sebelumnya yang berlawanan arah, maka arah selanjutnya
mengikuti arah candle terakhir.

http://siembah.com/belajar-candlestick

Membaca Arah Candlestick


Jika syarat untuk meraih profit itu adalah prediksi yang benar, maka kita harus berusaha untuk
bisa memprediksi arah market selanjutnya. Dan memprediksi arah market itu bisa dilakukan
dengan 3 cara yaitu:

1. Membaca grafik
2. Membaca Indikator
3. Membaca candlestick

Untuk membaca grafik dan membaca indikator akan dibahas pada bagian lain. Yang akan kita
bahas sekarang adalah bagaimana membaca candlestick sehingga kita bisa mempresiksi arah
market selanjutnya.

Yang harus diketahui untuk membaca candlestick adalah bagian candlestick itu sendiri. Kita
semua tahu bahwa candlestick tebentuk karena adanya Harga Pembukaan (open), Harga
tertinggi (high), Harga terendah (low ) dan Harga Penutupan (close ) pada suatu periode atau
time frame.

Perbedaan posisi dari Open, High, Low dan Close inilah yang membuat bentuk candlestick dari
waktu ke waktu berbeda. Dan dari suatu bentuk candlestick, itu terdiri dari beberapa bagian.
6

1. Ekor atas
Ekor atas menunjukan sebuah tekanan dari seller.
seller Semakin besar tekanannya dan buyer tidak bisa
mengimbanginya maka buyer akan kalah dan diakhir periode harga tertekan kebawah
membentuk ekor yang panjang.

2. Body
Besarnya body menunjukan sebuah dominasi antara buyer dan seller.
seller Jika pada saat itu buyer
yang mendominasi pasar maka body candle akan berwarna cerah (putih/hijau). Begitu pula
ketika yang mendominasi adalah seller maka body candle berwarna gelap (merah/hitam).

3. Ekor bawah
Ekor bawah menunjukan dorongan yang dilakukan oleh buyer.
buyer Dorongan yang besar akan
mengangkat harga menjadi lebih tinggi. Jika sebelumnya harga turun maka dengan adanya
dorongan akan terbentuk sebuah ekor bawah.

Dari ketiga hal diatas yaitu TEKANAN JUAL – DOMINASI – DORONGAN BELI kita bisa membaca apa
yang terjadi pada candlestick.

Kita bisa membaca candlestick dengan kerangka sebagai berikut:

Pada awalnya market didominasi oleh (BUYER/SELLER) namun kemudian (BUYER/SELLER)


memberikan perlawanan dengan melakukan (TEKANAN JUAL/DORONGAN BELI). Jika diakhir
periode hasilnya:

1. Buyer tetap mendominasi, maka candle berikutnya kemungkinan besar akan naik.
2. Tekanan jual lebih besar dari dominasi buyer, maka candle berikutnya kemungkinan akan
turun
3. Seller tetap mendominasi, maka candle berikutnya masih mungkin turun.
4. Dorongan beli lebih besar dari dominasi seller, candle berikutnya kemungkinan akan naik.

Selanjutnya anda tinggal merasakan tenaganya. Jika candle bergerak cepat maka tenaga candle
itu besar dan jika candle itu lambat gerakannya maka tenaganya kecil. Selain itu perlu
diperhatikan posisi dari candlestick itu sendiri apakah berada di zona overbought, oversold atau
kondisi normal.

Ketika grafik berada di area oversold dan sebuah candlestick mendapatkan dorongan beli yang
besar maka kemungkinan selanjutnya akan terbentuk bullish candlestick. Begitu pula sebaliknya.
7

Contoh membaca candlestick:

Itulah salah satu teknik membaca candlestick untuk membaca arah selanjutnya. Teknik lain akan
dibahas pada halaman yang lain, jadi pastikan anda membacanya untuk menambah
pengetahuan forex anda.
http://siembah.com/membaca-candlestick

Cara Membaca Candlestick Chart


Salah satu cara menganalisa secara teknikal adalah dengan membaca candlestick chart. Menurut
analisa teknikal, dari data yang diberikan candlestick yang telah terbentuk, kita bisa memprediksi
seperti apa candle selanjutnya yang akan terbentuk. Apakah candle Naik atau Candle turun.
Sehingga jika kita memiliki gambaran candle apa yang akan terbentuk, kita bisa mengambil
keputusan apakah melakukan buy atau sell.

So, berikut ini cara membaca candlestick chart:


chart

Secara psikology, candle terbentuk karena adanya tekanan penjualan dan dorongan pembelian.
Perbedaan besarnya kenanan dan dorongan inilah yang kemudian menyebabkan bentuk
candlestik berbeda satu sama lainnya.

Kronologi terbentuknya candlestick:

• Ketika ada banyak pembeli yang melakukan pembelian, harga market semakin meningkat
sehingga pada akhir periode market ditutup diatas harga pembukaan, akhirnya
terbentuklah candle Naik (hijau). Besarnya dorongan beli bisa diukur dari pergerakan
market dari Low sampai Close. Semakin besar dorongannya, maka semakin besar body
8

candle yang terbentuk. Sehingga besarnya body candle hijau ini menunjukan dominasi
pembeli.

• Ketika banyak trader yang melakukan penjualan,


harga market semakin turun, sehingga pada akhir
peiode biasanya nilai penutupan market dibawah
harga pembukaan. Kondisi inilah yang menyebabkan
candle yang terbentuk berwarna merah (turun).
Pada candle Turun (merah) tekanan penjual diukur
dari High sampai Close. Semakin besar tekanan
penjualan, maka harga akan semakin jatuh dan
semakin membentuk body candle merah yang
panjang. Sehingga besarnya body candle merah ini
menunjukan besarnya dominasi penjual.

Untuk menentukan arah candle selanjutnya, ada beberapa yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Perlawanan
2. Percepatan gerak
3. Perlambatan laju
4. Percobaan Balik arah
5. Konvergen

1. PERLAWANAN
Pointnya adalah ketika salah satu pihak mendominasi pasar
maka candle akan bergerak searah. Misalnya ketika Pembeli
mendominasi pasar maka candle akan terus searah naik
.Selama tidak ada perlawanan dari penjual (tidak ada
penjualan yang berarti) candle yang terbentuk mengikuti
arah candle sebelumnya.

Sampai suatu saat sebagian trader merasakan harga sudah


terlalu tinggi atau sudah terlalu jenuh, maka muncul lah aksi
penjualan sebagi bentuk perlawanan dari penjual. Salah satu
penyebabnya adalah aksi profit taking.

Bentuk perlawanan ditunjukan oleh ekor candle .Ketika perlawanan lebih besar dari dominasi,
maka selanjutnya pihak yang melakukan perlawanan lah yang menang dan akan terjadi
pergantian dominasi pasar, sehingga trend akan balik arah.Dari sini kita bisa memprediksi bahwa
candle selanjutnya akan balik arah juga.
9

2. CANDLESTICK PERCEPATAN
Body sebuah candle yang lebih besar dari candle sebelumnya
menunjukan sebuah antusiasme. Maka ketika banyak trader yang
berantusias membuka posisi, ini akan menghasilkan sebuah tenaga
untuk menggerakan market jadi searah dengan jenis antusias itu.
Apalagi tidak ada perlawanan, maka kita bisa memprediksi candle
yang akan terbentuk searah dengan candle yang membesar.

3. CANDLESTICK PERLAMBATAN

Kebalikan dari antusias, keraguan trader


untuk membuka posisi
menyebabkanmarket bergerak melambat.
Keraguan ini muncul karena trader menilai
market sudah terlalu tinggi terlalu rendah,
kondisi jenuh atau market berada di zona
support & resistance. Dengan tidak adanya
trader yang membuka posisi, maka tidak
ada tenaga untuk menggerakan market.

Pada kondisi seperti ini kita harus siap siap


membuka posisi balik arah, karena market
akan diambil alih oleh salah satu pihak.
10

4. CANDLESTICK PERCOBAAN BALIK ARAH


Pada posisi market yang jenuh akan ada pihak yang mencoba mengakhiri trend yang terjadi, yang
ingin membalik arah kan sebuah trend. Namun kadang kala usaha itu diawali dengan sebuah test
kondisi, yaitu mengetest apakah market benar -benar bisa dibalik arahkan atau tidak. Ini ditandai
dengan ekor candle panjang yang berlawanan
dengan arah trend yang sedang terjadi.

Kronologinya adalah sebelum periode berakhir


seolah akan terbentuk candle yang berlawanan
arah dengan candle sebelumnya .Menuju akhir
period candle ditarik kembali dan ditutup
menjadi searah dengan candle sebelumnya .
Adanya percobaan balik arah ini mengindikasikan
akan terjadi balik arah. Sehingga pada kondisi ini
kita bisa bersiap siap membuka posisi yang
melawan trend.

5. CANDLESTICK KONVERGEN
Perlambatan body candle dan sebuah perlawanan (nomer 2) menunjukan bahwa sebagian besar
trader mengharapkan market balik arah. Namun ketika tiba-tiba muncul sebuah candle yang
menunjukan antusias tetap searah dengan trend yang sedang terjadi (moner 3), ini patut
dipertanyakan.

Bisa diibaratkan ketika semua orang


menginginkan satu hal, namun ada satu
orang menginginkan hal yang berbeda, maka
jika dilihat dari tenaganya, tenaga satu orang
ini sebenarnya kecil dan boleh dikatakan
kosong, sehingga sangat mudah untuk
dikalahkan.

Kondisi konvergen candle ini bisa juga terjadi


karena ada pihak-pihak tertentu yang ingin
mendapatkan harga yang terbaik, walaupun
sudah tahu market akan balik arah, namun
tetap saja menariknya menjadi lebih tinggi
atau lebih rendah dulu untuk mendapatkan
harga yang lebih baik, baru kemudian market dibalik arahkan.

Pada kondisi seperti ini, kita lihat indikator lainnya, jika indikator lain menyatakan konvergen
juga, maka kita bisa membuka posisi yang berlawanan dengan trend yang terjadi.
http://siembah.com/cara-membaca-candlestick
11

Membaca satu candlestick


Bisa meraih profit adalah impian semua trader.Oleh karena itu semua trader berlomba-lomba
untuk mencari cara terbaik untuk memprediksi arah market selanjutnya.

Sebagian ada yang berusaha memprediksi grafik selanjutnya sebagian hanya memprediksi satu
candle berikutnya .Namun sebenarnya antara memprediksi grafik dengan memprediksi satu
candle itu adalah sebuah pekerjaan yang sama.Karena satu candle ini jika diuraikan dalam time
frame yang lebih kecil maka anan membentuk sebuah grafik. Begitu pula dengan sebuah grafik,
jika digabungkan maka akan membentuk satu buah candle pada time frame yang lebih besar.

Oleh karena itu untuk membaca satu candle kita perlu juga membaca grafik penysun candle
tersebut pada time frame yang lebih kecil .Dengan demikian akan terbentuk sebuah aturan:

1. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bullish continuation ,
maka satu candle berikutnya akan membentuk candle bullish

2. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bearish continuation ,
maka satu candle berikutnya akan membentuk candle bearish
3.
4. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bullish reversal , maka
satu candle berikutnya akan membentuk candle bearish
12

4. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bearish reversal, maka satu
candle berikutnya akan membentuk bullish

Selain dengan cara diatas, membaca satu candle juga bisa dilakukan dengan melihat kronologi
terjadinya candle tesebut.

Misalnya:

1. Candle ekor panjang

Contoh candle dengan ekor panjang adalah shooting star. Normalnya candle ini muncul di ujung
trend turun serta terjadi pada kondisi jenuh jual.

Kronologinya:

Pada awalnya market bergerak turun


mengikuti tenaga dari trend turun yang
terjadi, sehingga membentuk candle
dengan body panjang. Namun karena
ternyata market telah menyentuh /
melewati area support atau telah
memasuki arena jenuh jual, maka grafik
menjadi balik arah naik. Pada akhir
periode ditutup lebih dengan dengan
harga open. Sehingga membentuk ekor
bawah yang panjang.

Jadi ekor bawah panjang ini adalah awal gerakan naik atau juga sebuah percobaan untuk balik
arah. Jika grafik pada percobaaan balik arah itu belum membentuk pola koreksi, maka candle
selanjutnya akan memiliki ekor bawah. Namun jika telah membentuk pola koreksi, candle
selanjutnya akan langsung membentuk body tanpa harus membentuk ekor terlebih dulu.
13

2. Candle body panjang ekor panjang.


Contoh candle jenis ini adalah green roket. Disebut roket karena bentuknya seperti roket dan
sangat kuat arahnya keatas seperti
roket.

Disini kita bisa melihat bahwa


pada awalnya market menurun
lalu kemudian dibalik arahkan
keatas, Berhubung tenaga
pembalikannya begitu besar maka
pada akhir periode candle ditutup
jauh lebih tinggi diatas Open, dan
membentuk body yang panjang.
Disini kita bisa melihat antusiasme
yang besar untuk mengarahkan
market lebih tinggi lagi. Sehingga
candle berikutnya bisa dipastikan
akan naik.

3. Candle badan panjang.


Misalnya bullish marubozu.Badan yang panjang dengan ekor yang pendek ini menunjukan
sebuah dominasi dari awal sampai akhir tanpa ada perlawanan yang berarti.

Pada kondisi normal, setelah candle


marubozu ini akan terbentuk candle
bullish dengan body lebih pendek,
sebagai wujud penerusan tekanan beli
namun juga seiring waktu terjadi
pelemahan.

Namun jika di puncak marubozu ini ada


resistance, maka candle berikutnya
menjadi turun (bearis) sebagai wujud
sebuah koreksi atau persiapan untuk naik
lebih tinggi.

Itulah contoh dan cara membaca satu


candlestick. Cara membaca satu candle
lainnya bisa dilihat pada halaman yang lain.
14

Pola Grafik Minat Normal


Besar kecilnya kekuatan yang ada dalam grafik (kekuatan minat /ketakutan/ketamakan)
mempengaruhi cepat lambatnya grafik bergerak serta panjang pendeknya jarak tempuh grafik.
Jika kita kaitkan dengan kelengkungan pola, maka pada trend naik jenis pola grafiknya
digolongkan menjadi:

1. Pola grafik mulai naik

Pola ini ditunjukan dengan adanya pembesaran badan


candlestick dari candlestick sebelumnya pada trend yang
relatif datar. Gerakan harga saat mulai naik ini masih lambat
namun sudah menunjukan tanda-tanda akan bergerak cepat.
Jarak tempuh pola mulai naik ini pendek karena biasanya
pada saat trend mendatar dibagian atas dan bawahnya ada
pembatas harga..

2. Pola grafik melengkung keatas

Pola ini pola ini ditunjukan dengan badan candlestick yang panjang dan semakin panjang pada
candle berikutnya seolah market bergerak cepat. Sehingga jika titik- titik candlesticknya
15

disambungkan akan membentuk lengkungan


keatas. Jarak tempuh pola ini jauh karena
biasanya pola ini terjadi setelah berhasil
menembus pembatas. Kita tahu bahwa secara
logika yang bisa menembus batas itu hanyalah
pola grafik yang memiliki kekuatan besar
didalamnya.

3. Pola grafik miring keatas

Pola ini ditunjukan dengan candlestick panjang


yang panjangnya hampir sama dengan candlestick
sebelumnya sehingga jika unsur candlestick itu
dihubungkan akan terlihat kurva miring dengan
sudut kemiringan sekitar 45-60 derajat. Gerakan
market pada pola ini cepat dan stabil namun jarak
tempuh selanjutnya dari pola ini tidak terlalu jauh
karena secara psikologi pola miring ini
menunjukan kemampuan untuk terus bergerak
namun mulai disertai ketidakyakinan.

4. Pola grafik melandai keatas

Pola ini ditunjukkan dengan panjang badan


candlestick yang semakin jadi lebih pendek dari
candlestick sebelumnya sehingga jika unsur
candlesticknya dihubungkan akan membentuk kurva
melandai (mendekati mendatar). Gerakan harga pada
pola mulai melambat sehingga jarak tempuh
selanjutnya dari pola ini pendek karena secara alami
pemendekan badan candle ini adalah akibat minat
yang mulai habis. Sehingga jika diteruskan maka minat
itu habis dan berakhir dengan pola yang mendatar.
16

5. Pola grafik mendatar

Pola ini ditunjukan dengan bentuk candlestick yang


pendek serta arahnya sering bolak balik, sehingga jika
unsur candlesticknya dihubungkan membentuk kurva yang
relatif datar. Pada kondisi ini gerakan market sangat
lambat bahkan cenderung tidak bergerak. Jarak tempuh
selanjutnya dari pola ini ditentukan oleh kemunculan
minat yang baru yang akan membuat market kembali
bergerak.

Untuk pola grafik pada trend turun, bentuknya hampir sama dengan ke -5 pola trend naik diatas
namun arahnya saja yang berbeda yaitu turun.

Kelima pola grafik diatas dibentuk oleh kekuatan permintaan/penawaran yang mengarahkan
market bergerak secara normal sesuai dengan alur minat. Dengan demikian jika saat ini muncul
salah satu bentuk pola grafik diatas, bentuk pola grafik selanjutnya akan mengikuti alur kekuatan
minat yang ada didalamnya.

Pola Grafik Ketamakan dan Ketakutan


Selain kekuatan dari dalam diatas, ada juga kekuatan dari dalam yang bisa membuat market
bergerak secara tidak normal sehingga membentuk pola penyimpangan. Kekuatan itu adalah
kekuatan ketamakan.

Jenis pola penyimpangan yang disebabkan ketamakan dan ketakutan:

1. Pola Grafik Terjal

Yang dimaksud grafik terjal disini adalah grafik yang seolah


berdiri tegak lurus. Padahal untuk mencapai level harga
tertentu itu seharusnya pola grafik yang terbentuk adalah
miring karena ada batasan periode.

Coba perhatikan, misalnya panjang candle daily kemarian


adalah 120 pips. Dalam 1 hari ada 24 jam sehingga jarak
tempuh rata-rata dalam 1 jam itu 5 pips. Jadi kita bisa
anggap bahwa kondisi normalnya dalam 1 jam itu harga
hanya bergerak sekitar 5 pips saja. Oleh karena itu jika
kemudian harga bergerak 100 pips dalam 1 jam maka itu berarti tidak normal.
17

Pola grafik terjal seperti ini terjadi akibat


ketamakan yang berlebihan. Yang biasa
dilakukan trader tamak hingga menyebabkan
grafik terjal itu adalah :

- Melakukan buy terus menerus atau melakukan


buy dengan ukuran lot besar ketika posisi buy
sebelumnya sedang profit serta pada saat trend
naik terlihat jelas sehingga harga bergerak naik
dalam waktu cepat membentuk pola terjal naik.

- Melakukan sell terus menerus atau melakukan


sell dalam jumlah lot banyak ketika posisi sell
sebelumnya sedang profit pada saat trend turun terlihat jelas sehingga harga bergerak turun
dalam waktu cepat membentuk pola terjal turun.

Setelah terbentuknya pola grafik terjal ini secara psikologi akan menimbulkan ketakutan bagi
yang telah mendapatkan profit banyak, yaitu takut profit yang telah didapat menjadi hilang jika
kemudian harga balik arah. Selain itu mnculnya pola terjal juga menyadarkan sebagian trader
bahwa harga telah bergerak secara tidak normal sehingga harga akan segera kembali ke jalur
normalnya.

Ketakutan dan kesadaran inilah yang kemudian membuat trader menutup posisinya untuk
mengamankan profit yang telah didapat, ataupun membuka posisi baru yang berlawanan arah
dengan trend yang terjadi (counter trend).

Penutupan posisi berarti melakukan aksi yang berlawanan dengan minat sebelumnya. Jika
sebelumnya adalah melakukan permintaan
pada base currency maka saat ditutup berarti
melakukan penawaran base currency, begitu
pula sebaliknya. Dengan begitu saat dilakukan
penutupan, market akan bergerak berlawanan
dengan arah sebelumnya.

Jika ketakutan itu hanya dirasakan oleh sedikit


trader, maka jumlah aksi penutupan posisi
hanya sedikit sehingga market balik arah dalam
jarak yang pendek, pembalikan arah pendek ini
untuk selanjutnya kita sebut dengan istilah
koreksi.
18

Tapi jika ketakutan itu berlebihan atau terlalu banyak trader yang merasakannya maka akan ada
terlalu banyak penutupan posisi yang bisa membalik arahkan market secara cepat sehingga
membentuk pola pemantulan. Begitu pula ketika banyak trader yang sadar market telah keluar
jalur normalnya, akan ada banyak pembukaan posisi counter trend sehingga harga memantul.

Wujud lain dari pola terjal adalah formasi gap. Gap atau celah antara satu candlestick dengan
candlestick berikutnya yang menunjukan minat besar yang muncul secara seketika sehingga
harga langsung loncat, ataupun minat besar yang tersumbat sehingga begitu sumbatan itu
terbuka harga langsung meloncat jauh.

Arah selanjutnya setelah terjadi gap


tergantung dari posisi gap serta panjang gap
itu sendiri.

Pada dasarnya gap ini menunjukan


penambahan minat, sehingga selanjutnya
harga akan bergerak lurus sesuai gap yang
terjadi. Namun jika gap yang terbentuk itu
terlalu jauh atau terlalu panjang maka selain
membuat banyak trader mendapatkan
keuntungan, juga akan membuat grafik
bergerak secara tidak wajar sehingga pada
akhirnya akan banyak trader yang menutup
posisi atau membuka posisi baru yang berlawanan. Tentu saja hal ini membuat harga balik arah.

Jika gap terjadi setelah minat tumbuh, maka penambahan minat bisa dianggap sebagai sebuah
hal yang wajar (asal tidak terlalu mendadak), oleh karenanya setelah terjadi gap diawal minat
tumbuh harga akan terus bergerak sesuai arah gap.
19

Yang menjadi tidak wajar adalah jika muncul gap setelah terjadi pelemahan. Sehingga gap ini bisa
dianggap sebagai pemaksaan. Setelah terjadi gap seperti ini, harga akan balik arah.

Pola grafik tipuan dan konvergen


Jenis pola penyimpangan yang disebabkan ketamakan dan ketakutan berikutnya yaitu:

2. Pola Grafik Tipuan

Selain membuka posisi terus terusan atau dalam jumlah besar, wujud ketamakan lain untuk
mendapatkan lebih banyak pips yaitu:

• Membuat harga lebih rendah dulu sebelum melakukan buy, dengan cara memancing
trader lain melakukan sell. Setelah harga turun ke level yang diharapkan barulah
kemudian melakukan buy dalam jumlah besar sehingga harga langsung melesat ke atas
dengan cepat karena sebelumnya pun secara normal harga mau naik. Kejadian seperti itu
akan membentuk yang namanya pola tipuan turun.
20

• Membuat harga lebih tinggi dulu sebelum melakukan sell. Caranya sama yaitu
memancing trader lain melakukan buy. Setelah harga lebih tinggi barulah kemudian
melakukan sell dalam jumlah besar sehingga harga langsung bergerak turun dengan
cepat.

Pola tipuan ini bisa dilakukan oleh


trader bermodal besar. Walaupun
keberadaan trader besar tidak
terlalu jelas, tapi menganggapnya
ada membuat kita lebih waspada.
Karena pada faktanya pola tipuan ini
memang sering terjadi.

Yang menarik dari pola tipuan ini


adalah bahwa sebelum muncul pola
tipuan akan didahului oleh tanda
pergerakan awal. Misalnya pada
sebelum terjadi kenaikan panjang,
sebelum pola tipuan turun muncul,
ada titik lembah yang lebih tinggi
dari sebelumnya. Ini menunjukan
tekanan jual sudah kalah oleh dorongan beli karena tidak mampu membawa harga lebih rendah.
Dengan begitu selanjutnya dorongan beli akan mendominasi pasar dan akan mendorong harga
naik.

Selain itu pola tipuan ini mudah dikenali dengan ciri setelah muncul candle tipuan, candle
berikutnya akan membuat bollingerband tidak melebar. Atau dengan kata lain pola tipuan tidak
membuat bollingerband melebar.
21

Pola akibat ketamakan dan ketakutan yang selanjutnya yaitu:

3. Pola grafik konvergen

Jika pola tipuan biasanya terjadi


saat trend sedang mendatar,
maka pola konvergen divergen
terjadi setelah market
menemukan kondisi jenuh.

Modus pola konvergen divergen


ini sama dengan pola tipuan
yaitu membuat harga lebih
rendah dulu baru kemudian
membalik arahkannya, atau
membuat harga lebih tinggi dulu
baru kemudian membalikannya.

Baik konvergen ataupun


divergen, pada intinya adalah
kejadian dimana bentuk grafik
tidak selaras dengan bentuk indikator. Padahal nilai indikator itu dihitung dari nilai-nilai yang ada
dalam grafik. Sehingga arah atau bentuk grafik seharusnya sama dengan arah indikator.

Lebih detailnya Konvergen adalah adanya close candle bearish yang lebih rendah dari close
candle bearish lembah sebelumnya, namun nilai indikatornya lebih tinggi dari nilai indikator
lembah sebelumnya. Jika kedua close candle itu dihubungkan, serta indikator kedua close itu
dihubungkan maka akan membentuk 2 garis yang mengerucut.

Arah grafik selanjutnya setelah terjadi konvergen adalah NAIK.

Divergen adalah adanya close candle bullish yang lebih tinggi dari puncak sebelumnya namun
nilai indikatornya lebih rendah dari nilai indicator puncak sebelumnya. Sehingga ketika kedua titik
close candle bullish itu dihubungkan, temasuk menghubungkan nilai indikator kedua close itu,
maka akan terbentuk 2 garis yang melebar.
22

Arah grafik selanjutnya setelah terjadi divergen adalah TURUN.

Ada persamaan yang mencolok dari ketiga jenis pola penyimpangan yaitu:

• Candlestick terakhir saat terjadi penyimpangan memiliki badan yang panjang atau lebih
panjang dari candle sebelumnya.
• Arah selanjutnya berlawanan dari arah penyimpangan karena market akan kembali ke
jalur normalnya.

Sehingga pada saat menganalisa, jika kita menemukan pola normal, maka kita tahu arah harga
selanjutnya sesuai alur minat, tapi jika kita melihat pola penyimpangan, kita juga tahu bahwa
harga akan segera balik arah.

Dengan begitu titik ujung penyimpangan kita bisa jadikan sebagai titik masuk pasar.

POLA GRAFIK BATASAN HARGA


Dari materi sebelumnya bahwa hal ketiga yang membuat grafik memiliki pola adalah batas-batas
yang menjaga harga tetap wajar.

Munculnya batasan harga ini disebabkan oleh penjagaan pihak-pihak yang berkepentingan agar
harga tetap berada pada rentang yang bisa diterima semua pihak.
23

Batas harga bagian atas disebut dengan Resistance atau yang menghalangi harga naik karena
sifatnya memantulkan harga kebawah. Sedangkan batas harga bagian bawah disebut dengan
Support atau yang mendorong harga naik karena sifatnya memantulkan harga keatas.

Namun walaupun support dan resistance ini adalah batas, tapi bukan berarti support resistance
ini tidak bisa ditembus, melainkan untuk sementara jangan dilewati dulu sampai adanya sebuah
kondisi yang pantas atau kondisi yang
memaksa bahwa level harga yang dijaga itu
harus dirubah.

Dengan demikian pada saat harga


menyentuh pembatas itu, kemungkinannya
adalah terjadi penembusan atau
pemantulan,
pemantulan tergantung seberapa kuat
batas itu menahan tenaga grafik.

Kuat lemahnya pembatas dilihat dari berapa


kali berhasil memantulkan grafik, serta
seberapa jauh grafik terpantulkan. Semakin
banyak grafik yang terpantul saat menyentuh level tersebut serta jarak pantulannya relatif
semakin jauh maka berarti batas itu kuat. Semakin kuat batas berarti semakin sulit untuk
menembusnya, oleh karenanya hanya kekuatan besar saja yang bisa menembusnya.

Akibat perbedaan kuat lemahnya pembatas itu akan membentuk pola grafik :

1. Pola penembusan langsung

Pola ini bisa terjadi jika kekuatan minat yang ada dalam grafik cukup besar. Penembusan batas ini
disebut dengan Breakout atau pecahnya pembatas.
24

Karena pada saat penembusan ini kekuatan grafik besar, maka cirri-ciri terjadinya breakout
adalah adanya candletsik yang berbadan panjang serta bollinger band yang melebar.

2. Pola pemantulan

Pola pemantulan menyebabkan harga kembali kerentang wajarnya. Pola pemantulan di bagi 2
yaitu:

- Pola pemantulan total, artinya harga terpantul secara total. Semakin besar tenaga grafik
sebelum memantul maka jarak pantulannya semakin jauh.

- Pola pemantulan sementara, artinya harga mundur dulu kemudian melakukan penembusan
dari jarak yang lebih dekat dengan garis batas. Kondisi market mundur dulu ini kita bisa
menyebutnya sebagai koreksi.
koreksi Setelah melakukan koreksi, market akan kembali bergerak sesuai
arah sebelumnya.
25

Karena harga akan bergerak kembali sesuai


arah sebelumnya, maka di ujung koreksi akan
muncul pembesaran minat yang ditandai
dengan membesarnya badan candlestick.

Dengan mempertimbangkan adanya pembatas


ini, kita menjadi tahu bahwa pada level-level
harga tertentu akan terjadi breakout,
pemantulam atau koreksi (mundur dulu).

Hal yang menarik adalah saat minat yang ada dalam grafik sangat kuat, namun banyak pembatas
didepannya. Sehingga yang terjadi adalah selalu mundur terlebih dulu seolah untuk bertolak,
kemudian melakukan penembusan dari tolakan yang jaraknya lebih dekat dengan pembatas. Jika
hal seperti ini digambarkan maka akan membentuk pola seperti tangga.

Pola tangga ini merupakan salah


satu pola utama dalam market.
Karena secara logika saja, tidak
akan ada harga yang bergerak
tegak lurus melainkan untuk
mencapai level harga tertentu
grafik akan bergerak miring karena
grafik yang tergambar pada
platform trading itu terpotong-
potong oleh periode (time frame).
Selain itu pola tangga juga sesuai
dengan hukum Elliot wave.
Padahal teori Elliot wave itu murni
berdasarkan psykologi trading.

Jadi, jika pada saat menganalisa kita melihat setelah harga naik kemudian turun atau sebaliknya,
kita harus paham bahwa itu adalah sesuatu yang wajar karena memang seperti itulah
seharusnya. Atau bahkan saat kita mengharapkan harga naik, kita bisa menunggu harga itu turun
dulu.

Marka Jalan Pola Grafik


Kemana arah harga selanjutnya ditentukan oleh kekuatan yang ada didalam grafik serta kuat
lemahnya pembatas harga. Jika diibaratkan seperti sebuah kendaraan maka grafik itu adalah
kendaraan yang memiliki kekuatan untuk melaju dan pembatas harga itu adalah rambu-rambu
yang akan membelokkan arah atau membiarkan grafik bergerak lurus.
26

Dengan melihat tenaga yang ada dalam grafik serta memperhatikan pembatasnya, sebenarnya
kita sudah bisa melihat pola grafik apa yang akan terbentuk selanjutnya.

Caranya yaitu yang pertama lihat kekuatan minat dari bentuk grafiknya,
grafiknya lalu perhatikan pembatas
yang ada didepannya kuat atau lemah,
lemah apakah bisa ditembus atau tidak. Selain itu perhatikan
apakah saat ini grafik masih wajar atau sedang terjadi penyimpangan.

Namun jika memperkirakan pola selanjutnya hanya dengan cara itu saja, bentuk grafik yang
dihasilkan kaku dan kasar, padahal market sendiri gerakannya fleksibel. Artinya grafik bisa
mencapai level pembatas tidak selalu persis tepat pada harga tertentu, melainkan berubah-ubah
namun tetap disekitar itu. Oleh karena itu untuk memperhalus bentuk grafik sehingga baik target
profit maupun stoploss menjadi realistis, kita perlu melihat posisi pola grafik dari pembatas grafik
yang sifatnya fleksibel.

Pembatas grafik yang fleksibel ini kita bisa dapatkan dari nilai indikator bollinger band.

Kenapa harus menggunakan bollinger band?

Karena nilai indikator bollinger band dihitung dengan rumus batas simpangan maksimal sebaran
data, diukur dari rata-rata sekelompok data. Jadi bisa dijadikan batas maksimal gerakan harga.
Untuk lebih memahaminya perhatikan contoh berikut:

Dibawah ini ada gambar bola merah ukuran kecil yang berisi tinta merah dan dibawahnya sebuah
papan. Saat bola kecil ini dijatuhkan ke titik A, maka bola itu pecah dan tinta merahnya
menyebar diatas papan. Batas terluar dari sebaran tinta merah inilah yang disebut batas
simpangan.

Selanjutnya bagaimana kalau bola yang dijatuhkan di titik A tersebut lebih besar dan isi tinta
merah didalamnya lebih banyak?

Lihat ini:
27

Hasilnya ternyata sebaran tinta merahnya lebih luas, sehingga jarak antara titik A dengan batas
terluarnya pun lebih jauh dibandingkan gambar sebelumnya. Dengan demikian artinya ketika
ukuran bolanya lebih besar kemampuan menyebarnya pun lebih jauh.

Sama halnya dengan grafik, ketika badan candlesticknya besar itu berarti tenaga penggeraknya
besar sehingga daya tempuh gerakannya jauh.

Jika tinta diatas menyebar kesegala arah, karena grafik ini berkaitan dengan dimensi waktu maka
arah sebarannya tidak bisa ke waktu sebelumnya melainkan hanya ke waktu berikutnya. Seperti
ini:
28

Selain itu karena gerakan akibat tenaga itu merubah harga jadi naik atau turun, maka tidak ada
arah sebaran yang kedepan. Karena jika menyebanya kedepan itu berarti harga tetap atau tidak
bergerak. Dengan demikian dalam forex market, arah sebarannya hanya ke atas dan kebawah.
Sehingga batas sebarannya pun hanya ada 2 yaitu batas atas dan batas bawah saja. Dan indicator
bollinger band menyediakan batas atas serta batas bawah seperti itu, sehingga pantaslah kalau
kita memilih bollinger band sebagai batas maksimal gerakan harga.

Arti gambar diatas dalam bollinger band :

1. Titik A adalah garis bollinger band tengah. Atau rata-rata dari salah satu titik OHLC
beberapa candlestick. Misalnya rata-rata close dari beberapa candlestick.
2. Bola adalah candlestick. Bola ukuran besar itu adalah candlestick dengan badan panjang,
dan bola kecil itu adalah candlestick dengan badan pendek.
3. Batas atas adalah garis bollinger band atas, serta batas bawah adalah garis bollinger band
bawah.

Jika kita hubungkan dengan pemahaman sebelumnya, dengan status minat sebagai penggerak
harga, ini berarti panjang badan candlestick itu tergantung dari seberapa besar minat. Sehingga
semakin besar minat maka semakin besar jarak simpangannya.

Logikanya:

Saat minat semakin mengecil, minat semakin tidak bisa menggerakan harga, harga bergerak
semakin pendek, badan candlestick yang terbentuk semakin pendek, batas simpangan semakin
dekat dengan garis bollinger band tengah, garis bollinger atas dan bawah semakin menyempit.
29

Saat minat semakin besar, minat semakin bisa merubah harga, harga bergerak semakin jauh,
badan candlestick yang terbentuk semakin panjang, batas simpangan semakin menjauh dari garis
bollinger band tengah, garis bollinger atas dan bawah semakin melebar.

Logika lainnya:

Saat market tenaganya kecil maka jarak tempuh market baik untuk bergerak lurus maupun balik
arah itu pendek, sehingga batas maksimal yang bisa disentuh market pun menyesuaikan jaraknya
jadi lebih dekat dengan nilai market.

Saat market tenaganya kuat, maka dia bisa bergerak lurus dengan jauh atau juga bisa balik arah
dengan jauh. Karena status bollinger band sebagai batas terluar yang bisa tersentuh maka
bollinger band melebar menyesuaikan diri agar tidak tersentuh market.

Dari logika diatas kita bisa ambil kesimpulan bahwa bollinger band itu mengukur minat yang ada
di dalam market. Karena minat memiliki alur, maka bollinger band pun memiliki pola mengikuti
alur minat itu.

Dengan alur minat seperti ini:

Mulai tumbuh =>Semakin Meningka => Stabil => Semakin melemah => Mulai Habis
30

Maka akan tergambar pola bollinger band seperti ini:

Gambar diatas itu adalah bentuk normal grafik dan bollinger band saat minat mengalir secara
normal, namun yang sering terjadi pada market itu biasanya seperti ini:
31

Dari gambar diatas kita bisa melihat fase bollinger band pada satu periode minat, yaitu:

Fase Mendatar =>Fase Melebar => Fase Sejajar => Fase Mengerucut=> Fase Mendatar

Fase Bollinger
FASE BOLLINGER BAND

Merujuk pada bentuk bollinger normal sesuai dengan aliran minat normal, kita dapatkan bahwa
fase bollinger band itu:
32

Fase Mendatar=> Fase Melebar=> Fase Sejajar => Fase Mengerucut => Fase Mendatar

Pada dasarnya selama tidak ada gangguan dari luar, minat itu akan mengalir secara normal
sesuai alurnya sehingga terbentuklah pola bollinger sempurna seperti diatas.

Dari hal ini saat bentuk bollinger belum sempurna, misalnya saat berada pada salah satu fase,
kita bisa memperkirakan bentuk bollinger band selanjutnya seperti apa dengan cara melihat
fasenya agar terbentuk pola bollinger band yang sempurna.

Aturan utama bollinger band:

1. Ketika grafik mendatar, bollinger band pun mendatar


2. Ketika grafik mulai bergerak, bollinger band mulai melebar
3. Ketika grafik bergerak semakin cepat, bollinger band semakin melebar
4. Ketika grafik bergerak semakin lambat, bollinger semakin menyempit

Sehingga arah market selanjutnya menurut bollinger band:


33

- Saat bollinger band mendatar, selanjutnya grafik akan bergerak searah dengan lengkungan
garis bollinger tengah.

Alasannya: Garis tengah bollinger adalah harga rata-rata unsur candlestick dalam periode
tertentu. Saat harga dari candlestick terakhir lebih tinggi, maka nilai rata-ratanya pun meningkat
mengarah naik. Mulai naiknya harga rata-rata ini menunjukan minat yang mulai tumbuh. Dengan
demikian selanjutnya grafik akan meneruskan pertumbuhan itu.

- Saat bollinger band melebar, grafik akan terus bergerak searah dengan bollinger tengah sampai
bollinger pada sisi berlawanan (titik A) mulai balik arah.

Alasannya: Titik A atau titik saat garis bollinger band yang arahnya berlawanan dengan bollinger
tengah berbalik arah menjadi searah bollinger tengah, ini menjadikan bentuk bollinger lebih
sempit dari sebelumnya. Penyempitan ini menandakan minat yang mulai mengecil. Mengecilnya
minat ini tentu akan membuat grafik bergerak ke arah berlawanan dari arah sebelumnya.
34

- Jika setelah muncul titik A kemudian muncul titik B maka market akan balik arah atau
mendatar. Yang jelas gerakan market sebelumnya terhenti.

Alasannya: Saat bollinger band atas dan bawah mengarah ke tengah, lebar pita bollinger pun
semakin mengerucut. Pengerucutan ini menunjukan minat sebelumnya semakin kecil, sehingga
grafik selanjutnya akan balik arah sebagai bentuk pergantian jenis minat atau mendatar sebagai
bentuk habisnya minat sebelumnya.

- Jika setelah muncul titik A,


market terus melanjutkan
gerakan sesuai arah sebelumnya
maka market akan terus bergerak
searah sampai munculnya titik B

Alasannya: Munculnya titik A itu


menunjukan minat yang mulai
mengecil, sehingga seharusnya
grafik balik arah atau mendatar.
Namun ketika ternyata grafik
terus bergerak lurus itu berarti
pengecilan minat itu hanya
sementara. Penyebabnya bisa jadi
ada lagi tambahan minat yang
sama dengan minat sebelumnya.
Sehingga bisa dikatakan minat
kembali membesar.
Membesarnya minat ini akan
membuat harga terus bergerak
sesuai arah jenis minatnya.
35

- Setelah muncul titik B, market akan balik arah dan mendatar disertai bollinger band yang
mengerucut.

Dengan bollinger band yang memiliki pola dan bisa diperkirakan bentuk selanjutnya maka seolah
kita bisa menyiapkan batas maksimal gerakan grafik selanjutnya. Jadi jika grafik sebagai
kendaraan yang berjalan pada jalurnya, support resistance sebagai rambu-rambunya, maka
bollinger band ini adalah marka jalannya yang akan membuat grafik kembali berjalan di jalur
yang wajar.

Fakta menarik lain dari bollinger band yang bisa dijadikan acuan gerakan market:

- Jika bollinger band melebar drastis maka jarak tempuh grafik pendek serta mudah terkoreksi

- Jika bollinger band melebar perlahan dengan bollinger band tengah melengkung akan terjadi
gerakan market panjang.
36

- Grafik yang bergerak dari sisi bollinger satu ke sisi bollinger lain dalam kondisi bollinger band
yang lebar, maka harga akan balik arah.

Sebagai marka jalan grafik, bollinger band akan terus berada diluar grafik serta mengarahkan
grafik sesuai marka nya.

Yang lebih istimewa dari bollinger band ini yaitu pola bollinger band lebih banyak terjadi
berulang dalam bentuk yang sama, serta cenderung lebih tetap dibandingkan dengan pola grafik
itu sendiri atau pola dari indikator lain. Sehingga bentuk bollinger band selanjutnya lebih mudah
dikenali dengan cara mengenali fase apa yang sedang terjadi dan seperti apa fase berikutnya.
Dengan begitu melalui membaca bentuk bollinger band kita bisa memiliki gambaran pola grafik
yang akan terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai