I. IDENTITAS PASIEN
1. Nama pasien : An. R
2. Umur : 9 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Siswa SD
6. Tanggal pemeriksaan : 4 Maret 2015
II. ANAMNESIS
1. Keluhan utama :
Timbul bentol-bentol di punggung
2. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien masuk dengan keluhan timbul bentol-bentol di punggung
sejak 2 tahun yang lalu. Awal bentolnya kecil-kecil dan hanya tiga
buah. Lama kelamaan bentol semakin besar dan bertambah banyak,
serta muncul di bagian ketiak kanan. Bentol tidak nyeri, tidak gatal,
dan tidak panas. Pasien mengaku sering bermain hingga berkeringat
banyak dan membiarkan badannya lembab. Pasien mengaku belum
pernah melakukan pengobatan sebelumnya.
3. Riwayat penyakit dahulu :
Pasien tidak pernah mengeluhkan hal yang sama sebelumnya
4. Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada keluarga pasien yang mengeluhkan keluhan yang sama
dengan pasien.
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status generalis :
Kondisi umum : Sakit ringan
Status gizi : Baik
Kesadaran : Komposmentis
2. Tanda vital :
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36°C
3. Hygiene : buruk
4. Status dermatologis:
Kepala : tidak ada ujud kelainan kulit
Leher : tidak ada ujud kelainan kulit
Dada : tidak ada ujud kelainan kulit
Perut : tidak ada ujud kelainan kulit
Punggung : terdapat papul miliar solid multipel,
penyebaran diskret, berwarna putih, ketika
dipijat keluar massa keras putih kekuningan
Ekstremitas atas : terdapat papul miliar, berwarna putih di
aksila dekstra
Ekstremitas bawah : terdapat papul miliar multipel, penyebaran
diskret, berwarna putih,
Kel. limfe : tidak ada ujud kelainan kulit
IV. GAMBAR
V. RESUME
Anak laki-laki, usia 9 tahun masuk dengan keluhan timbul papul miliar di
daerah punggung sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya papul miliar hanya
berjumlah tiga buah. Lama kelamaan papul semakin besar (namun belum
berukuran lentikular) dan bertambah banyak, serta muncul di bagian aksila
dekstra. Bentol tidak nyeri, tidak gatal, dan tidak panas. Pasien mengaku
sering bermain hingga berkeringat banyak dan membiarkan badannya
lembab. Pasien mengaku belum pernah melakukan pengobatan sebelumnya.
Pasien masuk dengan kondisi umum sakit ringan, status gizi baik,
kesadaran komposmentis. Tanda-tanda vital; nadi 80x/menit, respirasi
20x/menit, suhu : 36°C. Hygiene buruk. Status dermatologis; terdapat papul
miliar, berwarna putih, ketika dipijat keluar massa keras putih kekuningan di
daerah punggung, aksila dekstra dan gluteus dekstra.
VI. DIAGNOSIS BANDING
1. Moluskum Kontagiosum
2. Milia
3. Komedo
IX. PENATALAKSANAAN
1. Non medikamentosa
Pasien perlu menjaga hygiene kulit
2. Tindakan
Ekstraksi badan moluskum
X. PROGNOSIS
1. Qua ed vitam : bonam
2. Qua ed fungsionam : bonam
3. Qua ed cosmeticam : bonam
4. Qua ed sanationam : bonam
PEMBAHASAN
Anak laki-laki, usia 9 tahun masuk dengan keluhan timbul papul miliar di
daerah punggung sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya papul miliar hanya berjumlah
tiga buah. Lama kelamaan papul semakin besar (namun belum berukuran
lentikular) dan bertambah banyak, serta muncul di bagian aksila dekstra. Bentol
tidak nyeri, tidak gatal, dan tidak panas. Pasien mengaku belum pernah
melakukan pengobatan sebelumnya.
Pasien masuk dengan kondisi umum sakit ringan, status gizi baik,
kesadaran komposmentis. Tanda-tanda vital; nadi 80x/menit, respirasi 20x/menit,
suhu 36°C. Hygiene baik. Status dermatologis; terdapat papul miliar, berwarna
putih, ketika dipijat keluar massa keras putih kekuningan di daerah punggung dan
aksila dekstra.
Dari hasil anamnesis dan status dermatologis, pasien didiagnosis Moluskum
Kontagiosum.
Pasien merupakan anak laki-laki, usia 9 tahun. Faktor resiko Moluskum
Kontagiosum terutama menyerang anak dan orang-orang yang imunodefisiensi.1
Pemeriksaan fisik berupa papul miliar, kadang-kadang lentikular dan berwarna
putih seperti lilin, berbentuk kubah yang kemudian di tengahnya terdapat lekukan
(delle). Jika dipijat akan tampak keluar massa yang berwarna putih seperti nasi.1
Status dermatologis yang tampak pada pasien adalah papul miliar, berwarna putih,
ketika dipijat keluar massa keras putih kekuningan.
Lokasi predileksi Moluskum Kontagiosum diklasifikasikan menjadi tiga: Pada
anak-anak, lesi kulit ditemukan di daerah wajah, badan dan ekstremitas. Pada
dewasa dengan aktivitas seksual, lesi menular seksual ditemukan di daerah
abdomen, lipat paha dan genital. Pada pasien AIDS atau gangguan
immunosupresif lainnya lesi bersifat difus.2 Pada pasien lokasi yang didapatkan di
daerah punggun. aksila dekstra dan gluteus dekstra.
Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan adalah pemeriksaan histopatologi.
Tampakan histologi Moluskum Kontagiosum berupa hipertrofi dan hiperplasi.
Epidermis lapisan atas normal, sedangkan epidermis lapisan basal mengalami
pembesaran yang berisi badan inklusi (badan moluskum). Badan moluskum ini
berisi partikel virus, yang menambah ukuran sel yang terinfeksi dan bergerak
menjauhi permukaan.3 Moluskum Kontagiosum adalah penyakit kulit superfisial
benigna disebabkan oleh poxvirus.2
Penatalaksanaan; pasien perlu menjaga hygiene kulit dan mengekstraksi badan
moluskum dengan menggunakan alat seperti ekstraktor komedo, jarum suntik,
atau kuret kulit.1
Untuk beberapa anak, tidak melakukan terapi adalah pilihan yang terbaik pada
anak dengan respon imun yang baik, karena Moluskum Kontagiosum dapat
sembuh tanpa intervensi. Banyak ahli menggunakan cairan Cantharidin 0,7% atau
0.9%, Ekstrak Cantharis vesicatoria, menginduksi vesikulasi dermoepidermal
junction ketika diaplikasikan secara topikal pada kulit. Penggunaan pada wajah
dan genital tidak direkomendasikan. Penatalaksanaan lainnya berupa kuretasi dan
krioterapi, tetapi kedua treatment ini menyebabkan rasa nyeri.3
Konseling dan edukasi keluarga pasien bahwa penyebaran dalam keluarga
sangat jarang terjadi. Dengan demikian, anggota keluarga tidak perlu terlalu
khawatir terhadap anak/individu dengan penyakit ini.1
Prognosis pada umumnya bonam karena penyakit ini merupakan penyakit yang
self-limiting.1
REFERENSI
Moluskum Kontagiosum
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2015