Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Setiap partikel dalam fluida dinamis, akan bergerak menurut jenis


aliran tertentu.Lintasan yang ditempuh oleh satu partikel dalam fluida
yang mengalir dinamakan garis alir (flow line). Ada dua jenis aliran fluida:
(a) aliran laminer /aliran garis arus (streamline),
(b) aliran turbulen dan
(c) aliran transisi.
Pada aliran tunak kecepatan aliran partikel fluida pada setiap titik
konstan terhadapwaktu, sehingga partikel-partikel fluida yang lewat pada
suatu titik akan bergerak dengankecepatan dan arah yang sama, lintasan
yang ditempuh oleh aliran fluida ini dinamakan garisarus. Nama lain dari
garis arus adalah aliran berlapis atau aliran laminer. Pada aliran
turbulenditandai dengan adanya aliran yang berputar, adanya partikel yang
bergerak dengan arahyang berlawanan dengan arah laju fluida secara
keseluruhan.Aliran dari fluida dapat digolongkan menjadi beberapa jenis
yaitu:

 Aliran Steady. Suatu aliran fluida disebut steady jika tidak ada perubahan
kecepatanterhadap waktu pada semua titik dalam aliran tersebut.
 Airan Unsteady jika terdapat perubahan kecepatan terhadap waktu dalam
aliran tersebut.
 Aliran Laminer jika gerakan dari partikel-partikel fluida membentuk
lapisan yang teratur dan juga memiliki bilangan Renault < 2000
 Aliran Turbulen jika gerakan partikel fluida acak atau tidak teratur dan
juga memiliki bilangan Renault > 3000
 Compressible jika ada perubahan besaran kerapatan massa (densitas) dari
fluida disepanjang aliran tersebut. Contoh fluida compressible adalah:
udara, gas alam, dll
 Incompressible jika tidak berubahan besaran kerapatan massa (densitas)
dari fluida disepanjang aliran tersebut. Contoh fluida incompressible
adalah: air, berbagai jenisminyak, emulsi, dll
 Aliran Uniform
 Aliran Non Uniform

1
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Fluida

Mekanika Fluida adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari


mengenai zat fluida (cair, gas dan plasma) dan gaya yang bekerja padanya.
Mekanika fluida dapat dibagi menjadi statika fluida, ilmu yang
mempelajari keadaan fluida saat diam; kinematika fluida, ilmu yang
mempelajari fluida yang bergerak; dan dinamika fluida, ilmu yang
mempelajari efek gaya pada fluida yang bergerak. Ini adalah cabang
dari mekanika kontinum, sebuah subjek yang memodelkan materi tanpa
memperhatikan informasi mengenai atom penyusun dari materi tersebut
sehingga hal ini lebih berdasarkan pada sudut pandang makroskopik
daripada sudut pandang mikroskopik. Mekanika fluida, terutama dinamika
fluida, adalah bidang penelitian utama dengan banyak hal yang belum
terselesaikan atau hanya sebagian yang terselesaikan.

Fluida yang bergerak dapat menimbulkan gaya, dan gaya yang


ditimbulkan oleh fluida yang mengalir diperlukan dalam :
- Perencanaan Turbin
- Mesin Hidrolis
- Saluran Pipa panjan dan berbelok

Contoh aplikasi dari mekanika fluida yaitu :


1) artesis yang merupakan mata air yang keluar sendiri tanpa perlu
dipompa;
2) post glacial rebound yang merupakan kenaikan permukaan bumi akibat
hilangnya permukaan salju yang menutupinya, biasanya terjadi di daerah
Skandinavia.

Seperti halnya model matematika pada umumnya, mekanika fluida


membuat beberapa asumsi dasar berkaitan dengan studi yang dilakukan.
Asumsi-asumsi ini kemudian diterjemahkan ke dalam persamaan-
persamaan matematis yang harus dipenuhi bila asumsi-asumsi yang telah
dibuat berlaku.

2
Besaran-besaran dalam fluida dinamis

Debit aliran (Q)

Jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau:

Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampang (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)

Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)

V = volume (m3)

t = selang waktu (s)

Mekanika fluida mengasumsikan bahwa semua fluida mengikuti:

Hukum kekekalan massa

Hukum kekekalan momentum

3
II.2 Pesamaan Momentum

Gaya berhubunngan juga dengan Momentum, adapaun definisi momentum


sebagai berikut :
1. Momentum suatu partikel atau benda didefinisikan sebagai perkalian
antara massa M dan kecepatan V,
Momentum = M • V
2. Partikel-partikel aliran zat cair mempunyai momentum.
3. Perubahan momentum dapat menyebabkan terjadinya gaya
4. Gaya yang terjadi karena gerak zat cair disebut dengan gaya dinamis
dan merupakan gaya tambahan pada gaya tekanan hidrostatis.

Rumus – rumus atau persamaan momentum:

Momentum Aliran Zat Cair

Momentum = ρ Q V

Dengan :
ρ : rapat massa zat cair (kg/m3)
Q : debit aliran (m3/det)
V : kecepatan rerata aliran (m/det)

Gaya yang bekerja pada zat cair adalah sebanding dengan laju
perubahan momentum, adapun persamaan gaya yang bekerja pada zat cair
ialah :

F = ρ Q (V2 – V1)

F = ρ Q V2 – ρ Q V1

4
II.3 Pesamaan Bernoulli

Asumsi dalam Persamaan Bernoulli :

1. Kecepatan partikel fluida di setiap penampang adalah sama.


2. Tidak ada gaya-gaya luar yang bekerja pada fluida selain gaya berat.
3. Tidak terjadi kehilangan energi.

=> Persamaan pertama,rumus gaya (F) = Tekanan (P) . Luas penampang (A)

5
=>Persamaan ke 2,turanan dari rumus usaha (W) = Gaya (F) . Jarak atau
perpindahan (S)

=>

Persamaan ke 3, konservasi Energi

6
=> Persamaan ke 4 ,dapat diperoleh dari persamaan 2 = persamaan 3,seperti yang
dijelaskan pada penyelesaian dengan rumus seperti ini :

Dari penurunan diatas,mendapat persamaan Bernoulli

7
II.4 Klasifikasi Profil Aliran

Bergantung pada kemiringan dasar saluran, kondisi permukaan, geometri


penampang melintang, dan debit, saluran terbuka dapat diklasifikasikan
kedalam lima macam. Pengelompokan ini berdasarkan kondisi aliran di
saluran yang diindikasikan oleh posisi relatif kedalaman normal, hN, dan
kedalaman kritis, hc, yang dihitung untuk tiap-tiap saluran. Kriterianya
adalah sbb.:
a). Saluran datar (Horizontal channel ) : So = 0 dan hN 
b). Saluran landai (Mild channel) : So < Sc dan hN > hc
c). Saluran kritis (Critical channel) : So = Sc dan hN = hc
d). Saluran terjal (Steep channel) : So > Sc dan hN < hc.
e). Saluran menanjak (Adverse channel) : So < 0

Selanjutnya, klasifikasi kurva profil muka air tergantung pada kedalaman


air aktual dan hubungannya dengan kedalaman normal dan kedalaman
kritis. Ratio antara h/hcr dan h/hN dapat dipakai untuk analisis selanjutnya,
dimana h adalah kedalaman aktual yang terjadi pada sembarang titik yang
ditinjau.

a) Saluran datar (Horizontal channel ), So = 0

hn =  H2
Aliran subkritis (h > hc)
Zone 2

CDL
Zone 3 H3
hc Aliran superkritis (h < hc)
So = 0

Profil muka air pada kurva H (saluran horizontal)

8
b) Saluran landai (Mild channel), 0 < So < Scr
Zone 1
M1 Aliran subkritis (h > hc)

Zone 2 NDL
M2
hn Aliran subkritis (h > hc)

Zone 3 CDL
hc M3
Aliran superkritis (h < hc)
So

Profil muka air pada kurva M (Mild slope)

c) Saluran kritis (Critical channel), So = Scr


Zone 1
C1
Aliran subkritis (h > hc)
C2 = aliran kritis
Zone 3 CDL=NDL
hn = hc C3

So Aliran superkritis (h < hc)

Profil muka air pada kurva C (Critical slope)

d) Saluran terjal (Steep channel) So > Scr


Zone 1
S1
Zone 2 Aliran subkritis (h > hc)
hcr S2
Zone 3 CDL
hn Aliran superkritis (h > hc)
S3
NDL
So Aliran superkritis (h < hc)

Profil muka air untuk kurva S (Steep slope)

9
e) Saluran menanjak (Adverse channel)
hn =  Aliran subkritis (h > hc)
A2 CDL
Zone 1
A3 Aliran superkritis (h < hc)

hcr So
Zone 3

Profil muka air untuk kurva A (adverse slope)

10
BAB III

KESIMPULAN

1. Mekanika Fluida adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari


mengenai zat fluida (cair, gas dan plasma) dan gaya yang bekerja
padanya.
2. Momentum suatu partikel atau benda didefinisikan sebagai perkalian
antara massa M dan kecepatan V,
Momentum = M • V
3. Partikel-partikel aliran zat cair mempunyai momentum.
4. Perubahan momentum dapat menyebabkan terjadinya gaya
5. Gaya yang terjadi karena gerak zat cair disebut dengan gaya dinamis
dan merupakan gaya tambahan pada gaya tekanan hidrostatis.
6. Klasifikasi Profil Aliran Kriterianya adalah sbb.:

 Saluran datar (Horizontal channel ) : So = 0 dan hN 


 Saluran landai (Mild channel) : So < Sc dan hN > hc
 Saluran kritis (Critical channel) : So = Sc dan hN = hc
 Saluran terjal (Steep channel) : So > Sc dan hN < hc.
 Saluran menanjak (Adverse channel) : So < 0

11
DAFTAR PUSTAKA

Claria.2010. “Mekanika Fluida.”


(http://transmisi2010.blogspot.co.id/2014/03/mekanika-fluida.html/ diakses 2
Desember 2016)

Hidayani.2013. “Fluida Statik dan Dinamis.”


(http://fisikadedek.blogspot.co.id/2013/05/fluida-statik-dan-dinamis.html/ diakses
2 Desember 2016)

Hartiyono. 2012. “Persamaan Momentum.”


(http://duniaatas.blogspot.co.id/2012/10/persamaan-momentum.html/ diakses 2
Desember 2016)

Wikipedia. “Mekanika Fluida.” (https://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_fluida/


diakses 2 Desember 2016)

12

Anda mungkin juga menyukai