tp
s:
//t
ojo
un
aka
b.
bp
s.
go
.id
id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
ISSN/ISBN : 978-602-50186-3-3
id
Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm
o.
.g
Jumlah Halaman : xiv + 108 Halaman
s
bp
Naskah:
BPS Kabupaten Tojo Una-Una
.
ab
Penyunting:
ak
Gambar Kulit:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tojo Una-Una
t oj
Diterbitkan oleh:
://
Dicetak oleh:
ht
id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
id
Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka Tahun 2017 menyajikan
o.
data-data statistik dalam bentuk tabel dan grafik yang mencakup gambaran
.g
keadaan geografi, iklim, pemerintahan, penduduk, sosial dan ekonomi di
s
bp
Kecamatan Ampana Tete. Dengan terbitnya publikasi ini, diharapkan dapat
memberikan informasi yang sebaik-baiknya kepada kalangan pengguna data
.
ab
namun masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang
konstruktif dari semua pihak senantiasa kami harapkan guna penyempurnaan
oj
pembuatan publikasi ini. Tanggapan dan saran dari para pengguna sangat
ht
Halaman
id
3 PENDUDUK ................................................................................................... 21
4 SOSIAL ............................................................................................................ 33
o.
4.1 PENDIDIKAN ......................................................................................... 40
.g
4.2 KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA ......................................... 46
s
4.3 AGAMA ................................................................................................. 51
bp
5 PERTANIAN ..................................................................................................... 55
6 INDUSTRI dan ENERGI ................................................................................... 69
.
7 PERDAGANGAN ............................................................................................. 79
ab
Halaman
id
1.14 Nama dan Panjang Sungai menurut Desa di Kecamatan Ampana 8
Tete , 2016
o.
1.1.5 Nama dan Tinggi Gunung menurut Desa di Kecamatan Ampana 9
.g
Tete , 2016
1.1.6 s
Nama dan Luas Pulau menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete 10
bp
, 2016
1.2 Iklim
.
ab
2 PEMERINTAHAN
n
3 PENDUDUK
3.1 Penduduk 28
3.1.1 Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk menurut Desa di 28
Kecamatan Ampana Tete , 2016
3.1.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio menurut 29
Desa di Kecamatan Ampana Tete , 2016
3.1.3 Penduduk Kecamatan Ampana Tete menurut Kelompok Umur 30
dan Jenis Kelamin, 2016
3.1.4 Penduduk Kecamatan Ampana Tete menurut Kewarganegaraan 31
dan Jenis Kelamin, 2016
4 SOSIAL
4.1 Pendidikan 40
id
Sekolah di Kecamatan Ampana Tete , 2016
4.1.7 Banyaknya Guru menurut Tempat Bekerja dan Status 45
o.
Kepegawaian di Kecamatan Ampana Tete , 2016
.g
4.2 Kesehatan dan Keluarga Berencana 46
4.2.1 s
Banyaknya Fasilitas Kesehatan menurut Desa di Kecamatan 46
bp
Ampana Tete , 2016
4.2.2 Banyaknya Dokter dan Paramedis Lainnya menurut Desa di 47
.
ab
2011 -201
s
4.3 Agama 51
tp
5 PERTANIAN
5.1 Luas Panen Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis Tanaman di 62
Kecamatan Ampana Tete, 2012 – 2016 (ha)
5.2 Produksi Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis Tanaman di 63
Kecamatan Ampana Tete, 2012 - 2016 (Ton)
5.3 Luas Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Jenis Tanaman di 64
Kecamatan Ampana Tete, 2012 - 2016 (ha)
id
2011 – 2015
o.
6 INDUSTRI dan ENERGI
.g
6.1 Banyaknya Usaha Industri menurut Golongan dan Desa di 73
s
Kecamatan Ampana Tete , 2016
bp
6.2 Banyaknya Usaha Jasa menurut Desa di Kecamatan Ampana 74
Tete , 2016
.
ab
7 PERDAGANGAN
://
id
10 PERBANDINGAN ANTARA KECAMATAN
10.1 Perbandingan Luas wilayah Jumlah Penduduk dan Laju 105
o.
Pertumbuhan Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Tojo
.g
Una-Una, 2016
10.2 s
Distribusi dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan di 106
bp
Kabupaten Tojo Una-Una, 2016
10.3 Perbandingan Luas Lahan Sawah menurut Kecamatan dan Jenis 107
.
ab
id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
ojt
s ://
tp
ht
id
o.
s .g
bp
.
ab
n ak
ou
toj
://
s
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
o
1. Secara astronomis, Kecamatan Ampana Tete terletak pada 1 15’ Lintang Selatan
o
dan 121 75’ Bujur Timur terletak pada jalur jalan Trans Provinsi Sulawesi Tengah
jalur Poso – Luwuk antara Kilometer 160 – 197 sepanjang 37 Km.
2. Data Curah Hujan (mm) adalah ketinggian air hujan yang terkumpul dalam
penakar hujan pada tempat yang datar, tidak menyerap, tidak meresap dan tidak
mengalir. Unsur hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi
id
pada tempat yang datar tertampung air hujan setinggi satu milimeter atau
o.
tertampung air hujan sebanyak satu liter.
.g
3. Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul –
s
bp
molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda
tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda – benda lain atau
.
ab
menerima panas dari benda – benda lain tersebut. Dalam sistem dua benda,
benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi.
n ak
5. Kelembaban udara/legas udara adalah jumlah kandungan uap air yang ada
s
dalam udara. Kandungan uap air di udara berubah-ubah bergantung apda suhu
tp
Makin tinggi suhu, makin banyak kandungan uap airnya. Alat pengukur
ht
ULASAN
a. Wilayah
2
Kecamatan Ampana Tete memiliki luas wilayah sebesar 796,02 km atau
79.602 hektar. Berdasarkan luas wilayahnya, Desa Sabo memiliki wilayah paling luas
2 2
sebesar 108 km sedangkan wilayah paling kecil yaitu desa Longge sebesar 11,02 km .
Dilihat dari bentuk permukaan tanahnya, kecamatan ini memiliki permukaan dataran
rata-rata sebesar 63,5 persen, perbukitan 19,5 persen dan pegunungan 17,5 persen.
id
Adapun rata-rata ketinggian dari permukaan laut antara 2 – 8 meter untuk 12 desa
o.
yang berada di jalan Trans Sulawesi dan 400-800 meter untuk wilayah transmigrasi
.g
dari Desa Balingara sampai Desa Wanasari.
s
bp
Secara administratif, wilayah Kecamatan Ampana Tete dengan ibukota di
desa Tete A terdiri dari 20 desa. Dari seluruh desa tersebut, 13 desa berada pada
.
ab
jalan poros Palu – Luwuk, sedangkan 7 desa lainnya berada pada daerah transmigrasi
Dataran Bulan. Untuk menuju ke seluruh desa tersebut, dapat ditempuh
ak
b. Batas Wilayah
oj
Morowali
ht
1.1 GEOGRAFI
Ibukota
Desa Jarak (Km) Alat Transportasi Umum
Kecamatan
id
0,6 Mobil/Motor
02. Tete B
o.
0,0 Mobil/Motor
03. Tete A
.g
3,5 Mobil/Motor
04. Uebone
s 10,0 Mobil
bp
05. Mantangisi
12,5 Mobil
06. Bantuga
.
ab
16,0 Mobil
07. Urundaka
18,0 Mobil
ak
08. Borone
19,5 Mobil
n
09. Balanggala
ou
23,0 Mobil
10. Tampabatu
Tete A 26,0 Mobil
oj
11. Sabo
33,5 Mobil
t
12. Longge
://
Tabel 1.1.2 Luas Wilayah Kecamatan Ampana Tete menurut Desa, 2016
id
05. Mantangisi 89 11,18
o.
.g
06. Bantuga 82 10,30
07. Urundaka s 49 6,16
bp
08. Borone 46 5,78
.
Ketinggian dari
Desa Dataran Perbukitan Pegunungan
Permukaan Laut (m)
01. Pusungi 65 15 20 5
id
02. Tete B 75 15 10 2
o.
03. Tete A 85 10 5 4
.g
04. Uebone 65 15 20 4
s
bp
05. Mantangisi 70 15 15 5
06. Bantuga 80 10 10 4
.
ab
07. Urundaka 75 15 10 7
ak
08. Borone 70 15 15 6
n
09. Balanggala 75 10 15 3
ou
10. Tampabatu 60 25 15 8
oj
11. Sabo 70 10 20 4
t
12. Longge 45 25 30 6
://
30 25 55 400
s
13. Balingara
tp
17. Kajulangko 35 30 35 7
18. Uemakuni 50 35 15 7
Tabel 1.1.4 Nama dan Panjang Sungai menurut Desa di Kecamatan Ampana
Tete , 2016
01. Pusungi - -
02. Tete B - -
id
03. Tete A Banjar …
o.
04. Uebone Batang Kayuku 1,75
.g
05. Mantangisi Sunge, Mantangisi 15,00/7,50
s
Bantuga, Uesio,
bp
06. Bantuga
2,50/6,50/…/…
Uesiba, Masapi
.
ab
Tabel 1.1.5 Nama dan Tinggi Gunung menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete,
2016
01. Pusungi - -
02. Tete B Tanjung Api …
id
03. Tete A - -
o.
04. Uebone Ndore …
05. Mantangisi
.g
Mantangisi/ Tolutu
s …
bp
06. Bantuga - -
.
07. Urundaka - -
ab
08. Borone - -
ak
09. Balanggala - -
n
10. Tampabatu
ou
- -
11. Sabo Ngoyo …
oj
16. Wanasari - -
17. Kajulangko - -
18. Uemakuni - -
Tabel 1.1.6 Nama dan Luas Pulau menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete, 2016
01. Pusungi - -
03. Tete A - -
id
04. Uebone - -
o.
05. Mantangisi - -
06. Bantuga s .g - -
bp
07. Urundaka - -
.
08. Borone - -
ab
09. Balanggala - -
ak
10. Tampabatu - -
n
11. Sabo - -
ou
12. Longge - -
oj
13. Balingara - -
t
://
16. Wanasari - -
ht
17. Kajulangko - -
18. Uemakuni - -
19. Mpoa - -
1.2 IKLIM
Tabel 1.2.1 Keadaan Curah Hujan di Kecamatan Ampana Tete menurut Bulan, 2016
Curah Hujan
Bulan Hari Hujan
(mm)
(1) (2) (3)
01 Januari 6 181,5
id
02 Februari 5 47
o.
03 Maret 9 111,5
.g
04 April 10 157,4
s
bp
05 Mei 13 219,5
06 Juni 8 129,5
.
ab
07 Juli 10 129
ak
08 Agustus 6 24
n
09 September 8 127
ou
10 Oktober 6 112
oj
11 November 5 23
t
://
12 Desember 5 102
s
2016 91 1 363,4
tp
2015 67 875,17
ht
id
o.
s .g
bp
.
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
id
o.
s .g
bp
.
ab
ak
n
ou
oj
t
s://
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
1. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dipilih melalui pemilihan umum
(pemilu) dan dilantik dalam masa jabatan lima tahun.
id
diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
o.
undangan yang berlaku.
s .g
3. Pasal 2 Ayat 1 UU RI no. 43 tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian,
bp
membagi Pegawai Negeri menjadi 3 yaitu
.
4. Pegawai Negeri Sipil Pusat adalah Pegawai Negeri Sipil yang gajinya dibebankan
tp
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan bekerja pada Departemen,
ht
ULASAN
Kecamatan Ampana Tete berdiri sejak tahun 1965 dengan ibukota Kecamatan
di Desa Borone yang terdiri dari 10 Desa dfinitif. Namun setelah mengalami banyak
perubahan, saat ini Kecamatan Ampana Tete mengalami perkembangan menjadi 20
Desa definitif dengan ibukota Kecamatan di Desa Tete A. Adapun koordinator
pemerintahan Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat.
id
tiga (3) kategori yaitu:
o.
1. Desa swadaya
.g
2. Desa swakarya
3. Desa Swasembada s
bp
Ampana Tete terdapat sebanyak 13 desa masuk dalam kategori swakarya dan 7 desa
ak
masuk dalam kategori swasembada (Tabel 2.1). Di samping itu, dalam upaya
percepatan pembangunan pedesaan maka pemerintah desa dibantu oleh beberapa
n
ou
organisasi kemasyarakatan seperti BPD, LPM, dan PKK, serta anggota Hansip di setiap
desa untuk menjaga stabilitas keamanan.
toj
Sementara itu, untuk pembagian SLS (Satuan Lingkungan Setempat) tiap desa,
://
kecamatan Ampana Tete terdiri dari 60 Dusun, 61 RW dan 161 RT, yaitu seperti pada
s
tp
Tabel 2.2.
ht
01. Pusungi - - 1
02. Tete B - - 1
id
03. Tete A - - 1
o.
04. Uebone - - 1
.g
05. Mantangisi - - 1
06. Bantuga -
s - 1
bp
07. Urundaka - 1 -
.
ab
08. Borone - - 1
09. Balanggala - 1 -
ak
10. Tampabatu - 1 -
n
ou
11. Sabo - 1 -
12. Longge - 1 -
oj
13. Balingara - 1 -
t
://
16. Wanasari - 1 -
ht
17. Kajulangko - 1 -
18. Uemakuni - 1 -
19. Mpoa - 1 -
20. Suka Maju - 1 -
2016 - 13 7
2015 - 13 7
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete
Tabel 2.2 Banyaknya Lingkungan, Dusun, RW, dan RT menurut Desa di Kantor
Kecamatan Ampana Tete, 2016
01. Pusungi - 5 10 20
02. Tete B - 3 - -
03. Tete A - 2 - 4
id
-
o.
04. Uebone 4 4 8
.g
05. Mantangisi - 5 5 10
06. Bantuga - 3 s 3 6
bp
07. Urundaka - 3 4 9
.
ab
08. Borone - 2 3 9
ak
09. Balanggala - 2 4 12
-
n
10. Tampabatu 5 1 1
ou
11. Sabo - 2 - 6
oj
12. Longge - 1 - 1
t
-
://
13. Balingara 3 - 7
s
16. Wanasari - 3 - 9
17. Kajulangko - 3 6 12
18. Uemakuni - 3 6 12
19. Mpoa - 2 2 4
01. Pusungi 1 1 1
02. Tete B 1 1 1
03. Tete A 1 1 1
id
04. Uebone 1 1 1
o.
05. Mantangisi 1 1 1
.g
06. Bantuga 1 1 1
s
bp
07. Urundaka 1 1 1
08. Borone 1 1 1
.
ab
09. Balanggala 1 1 1
ak
10. Tampabatu 1 1 1
n
11. Sabo 1 1 1
ou
12. Longge 1 1 1
oj
13. Balingara 1 1 1
t
16. Wanasari 1 1 1
ht
17. Kajulangko 1 1 1
18. Uemakuni 1 1 1
19. Mpoa 1 1 1
2016 20 20 20
2015 20 20 20
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete
Tabel 2.4 Banyaknya Anggota Hansip, Kamra, Wanra menurut Desa di Kecamatan
Ampana Tete, 2016
01. Pusungi 6 - - 6
02. Tete B 6 - - 6
id
03. Tete A 6 - - 6
o.
04. Uebone 10 - - 10
.g
05. Mantangisi 10 - - 10
06. Bantuga 3
s - - 3
bp
07. Urundaka 8 - - 8
.
ab
08. Borone 6 - - 6
09. Balanggala 5 - - 5
ak
10. Tampabatu 8 - - 8
n
ou
11. Sabo 10 - - 10
12. Longge 3 - - 3
oj
13. Balingara 10 - - 10
t
://
8 - - 8
tp
16. Wanasari
17. Kajulangko 5 - - 5
18. Uemakuni 10 - - 10
19. Mpoa 7 - - 7
id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
id
Metode pengumpulan data dalam sensus dilakukan dengan wawancara antara
o.
petugas sensus dengan responden dan juga melalui e-census. Pencatatan
.g
penduduk menggunakan konsep usual residence, yaitu konsep di mana
s
penduduk biasa bertempat tinggal. Bagi penduduk yang bertempat tinggal tetap
bp
dicacah di mana mereka biasa tinggal, sedangkan untuk penduduk yang tidak
bertempat tinggal tetap dicacah di tempat di mana mereka ditemukan petugas
.
ab
sensus pada malam ‘Hari Sensus’. Termasuk penduduk yang tidak bertempat
ak
tinggal tetap adalah tuna wisma, awak kapal berbendera Indonesia, penghuni
perahu/rumah apung, masyarakat terpencil/terasing, dan pengungsi. Bagi
n
ou
mereka yang mempunyai tempat tinggal tetap dan sedang bepergian ke luar
wilayah lebih dari enam bulan, tidak dicacah di tempat tinggalnya, tetapi dicacah
oj
id
7. Komposisi penduduk adalah pola persebaran penduduk menurut
o.
karakteristiknya, contoh: penduduk menurut kelompok umur, penduduk
.g
menurut jenis kelamin s
bp
8. Rumah tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami
.
ab
sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus dan biasanya tinggal bersama serta
pengelolaan makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur
ak
menjadi satu.
ou
oj
9. Anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di
t
suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada waktu pencacahan
://
10. Rata-rata anggota rumah tangga adalah angka yang menunjukkan rata-rata
ht
11. Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas.
12. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja,
punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan pengangguran.
13. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan
maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau
keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam secara terus menerus
dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang
membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi).
14. Jumlah jam kerja seluruhnya adalah jumlah jam kerja yang digunakan untuk
bekerja (tidak termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam kerja yang digunakan
untuk hal-hal di luar pekerjaan).
15. Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/tempat bekerja di mana
seseorang bekerja. Klasifikasi lapangan usaha mengikuti Klasifikasi Baku
id
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dalam 1 digit.
o.
.g
16. Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam unit usaha/kegiatan dalam
melakukan pekerjaan. s
bp
17. Berusaha sendiri tanpa dibantu orang lain adalah bekerja atau berusaha
.
ab
ongkos produksi yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta
tidak menggunakan pekerja dibayar maupun pekerja tak dibayar, termasuk yang
n
ou
18. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar adalah bekerja atau
://
berusaha atas risiko sendiri, dan menggunakan buruh/pekerja tak dibayar dan
s
19. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar adalah berusaha atas risiko
sendiri dan mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh/pekerja tetap yang
dibayar.
20. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau
instansi/kantor/ perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik
berupa uang maupun barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak
digolongkan sebagai buruh/karyawan, tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang
dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki 1 (satu) majikan (orang/rumah
tangga) yang sama dalam sebulan terakhir, khusus pada sektor bangunan
batasannya tiga bulan. Apabila majikannya instansi/lembaga, boleh lebih dari
satu.
21. Pekerja bebas adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi
yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan terakhir) di usaha pertanian
baik berupa usaha rumah tangga maupun bukan usaha rumah tangga, ataupun
di nonpertanian atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau imbalan baik
berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran harian
id
maupun borongan
o.
.g
22. Pekerja tak dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu usaha untuk
s
bp
memperoleh penghasilan/keuntungan yang dilakukan oleh salah seorang
anggota rumah tangga atau bukan anggota rumah tangga tanpa mendapat
.
ab
ULASAN
id
penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan.
o.
.g
Pada tahun 2016, jumlah penduduk Kecamatan Ampana Tete sebanyak
24.246 orang atau meningkat sebesar 1,37 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
s
bp
Jumlah penduduk terbanyak berada di Desa Pusungi sebanyak 3.352 orang yang
sekaligus menjadi Desa dengan penduduk terpadat sebanyak 210 orang per
.
ab
kilometer persegi. Adapun jumlah penduduk paling sedikit yaitu Desa Longge
sebanyak 394 orang.
n ak
Dilihat dari jumlah Sex Ratio, seluruh Desa di Kecamatan Ampana Tete
ou
penduduk perempuan dengan nilai Sex Ratio rata-rata sebesar 109. Hal ini berarti,
t
ada sebanyak 109 orang penduduk laki-laki setiap terdapat 100 orang penduduk
://
3.1 PENDUDUK
Tabel 3.1.1 Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk menurut Desa di
Kecamatan Ampana Tete, 2016
2 Kepadatan
Desa Luas (km ) Penduduk 2
per Km
(1) (2) (3) (4)
id
03. Tete A 16 876 55
o.
04. Uebone 48 2 327 48
05. Mantangisi s .g
89 1 581 18
bp
06. Bantuga 82 1 190 15
.
Tabel 3.1.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio menurut
Desa di Kecamatan Ampana Tete, 2016
id
04. Uebone 1 192 1 135 105
o.
05. Mantangisi 835 746 112
.g
06. Bantuga 638s 552 116
bp
07. Urundaka 769 734 105
08. Borone 461 437 105
.
ab
Tabel 3.1.3 Penduduk Kecamatan Ampana Tete menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin, 2016
id
10 - 14 1 291 1 175 2 466
o.
15 - 19 1 198 1 071 2 269
.g
20 - 24 1 055 961 2 016
s
bp
25 - 29 1 043 969 2 012
id
03. Tete A 457 419 - - 876
o.
04. Uebone 1 192 1 135 - - 2 327
.g
05. Mantangisi 835 746 - - 1 581
06. Bantuga 638
s 552 - - 1 190
bp
07. Urundaka 769 734 - - 1 503
.
898
ab
1 051
://
id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
id
o.
s .g
bp
.
ab
ak
n
ou
ojt
s ://
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
1. Tidak/belum pernah sekolah adalah mereka yang tidak pernah atau belum pernah
terdaftar dan tidak pernah atau belum pernah aktif mengikuti pendidikan di suatu
jenjang pendidikan formal. Termasuk juga yang tamat/belum tamat taman kanak-
kanak tetapi tidak melanjutkan ke sekolah dasar.
2. Masih bersekolah adalah mereka yang terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan
formal dan nonformal (Paket A, B, atau C), baik pendidikan dasar, menengah
id
maupun pendidikan tinggi. Bagi mahasiswa yang sedang cuti dianggap masih
o.
bersekolah.
s .g
3. Tidak bersekolah lagi adalah mereka yang pernah terdaftar dan aktif mengikuti
bp
pendidikan di suatu jenjang pendidikan formal dan nonformal (Paket A, B, atau C),
.
tetapi pada saat pencacahan tidak lagi terdaftar dan tidak aktif mengikuti
ab
pendidikan.
n ak
4. Tamat sekolah adalah menyelesaikan pelajaran yang ditandai dengan lulus ujian
ou
akhir pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan di sekolah negeri
maupun swasta dengan mendapatkan tanda tamat belajar/ijazah. Seseorang yang
oj
belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi tetapi telah mengikuti ujian akhir
t
://
nonformal, dan 3) pendidikan informal yang ketiganya dapat saling melengkapi dan
memperkaya (Undang-Undang No. 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan
Nasional).
id
berada di bawah pengawasan dokter/tenaga medis, yang melayani penderita yang
o.
sakit untuk berobat rawat jalan atau rawat inap.
s .g
8. Rumah Sakit Bersalin adalah rumah sakit khusus untuk persalinan, dilengkapi
bp
pelayanan spesialis pemeriksaan kehamilan, persalinan, rawat inap dan rawat jalan
ibu dan anak yang berada di bawah pengawasan dokter spesialis kandungan.
.
ab
ak
9. Rumah Bersalin adalah sarana pelayanan kesehatan dengan izin sebagai rumah
bersalin, dilengkapi pelayanan pemeriksaan kehamilan, persalinan serta
n
ou
pemeriksaan ibu dan anak yang berada di bawah pengawasan bidan senior.
oj
10. Poliklinik adalah sarana kesehatan yang dipakai untuk pelayanan berobat jalan,
t
://
11. Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit pelaksana teknis dinas
ht
12. Apotek adalah suatu tempat tertentu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
kefarmasian, dan penyaluran/penjualan obat atau bahan farmasi dan perbekalan
kesehatan lainnya kepada masyarakat yang dikelola oleh tenaga apoteker
(Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1332 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas
13. Imunisasi adalah memasukkan kuman atau racun penyakit tertentu yang sudah
dilemahkan (vaksin) ke dalam tubuh dengan cara disuntik atau diminum
(diteteskan dalam mulut) dengan maksud agar terjadi kekebalan tubuh terhadap
penyakit tersebut.
14. Kasus kumulatif AIDS adalah kumulatif kasus AIDS sampai dengan referensi waktu
id
tertentu.
o.
.g
15. BCG (Bacillus Calmette Guerin) merupakan vaksinasi untuk mencegah penyakit
s
TBC, diberikan pada bayi baru lahir atau anak, dengan suntikan pada kulit pangkal
bp
lengan atas. Bekas suntikan kemudian akan membentuk tonjolan kecil jaringan
parut pada kulit lengan atas. Suntikan BCG diberikan kepada anak sebanyak 1 kali.
.
ab
ak
16. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) merupakan vaksin untuk mencegah penyakit
Difteri, Pertusis, dan Tetanus yang diberikan pada bayi berumur 3 bulan ke atas,
n
ou
dengan suntikan pada paha, diulang 1 bulan dan 2 bulan kemudian, sehingga
suntikan imunisasi DPT lengkap pada balita berjumlah 3 kali (kadang-kadang
oj
ULASAN
Pendidikan
Pendidikan merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas. Rendahnya mutu pendidikan akan menjadi penghambat dalam
upaya-upaya pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan sesuai dengan standar
tertentu. Pendidikan dapat dikatakan sebagai investasi yang bersifat jangka panjang
dalam pembangunan sumber daya manusia di suatu wilayah. Untuk itu, program wajib
belajar pendidikan dasar 9 tahun harus terus digalakkan sehingga di harapkan seluruh
id
anak-anak usia sekolah dapat memasuki jenjang pendidikan dasar. Selain itu, untuk
o.
mencapai keberhasilan pendidikan juga harus diimbangi dengan jumlah tenaga
.g
pendidik dan sarana pendidikan yang memadai.
s
bp
Untuk mendukung upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka
.
di Kecamatan Ampana Tete tersedia sarana sekolah mulai dari taman kanak-kanak (TK),
ab
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), sampai dengan Sekolah
ak
Menengah Atas ataupun Kejuruan (SMA/SMK) yang tersebar di beberapa desa. Akan
tetapi dilihat dari jumlah murid dan tenaga pengajarnya, Kecamatan Ampana Tete
n
ou
Kesehatan Dan KB
tp
investasi dalam hal kesehatan. Dengan demikian, cepat atau lambat akan diperoleh
peningkatan dalam hal kualitas sumber daya manusia. Untuk itu, perlu halnya
ketersediaan fasilitas kesehatan serta tenaga kesehatan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan seluruh masyarakat yang ada.
Bab ini juga menyajikan berbagai data mengenai Keluarga Berencana (KB).
Pelaksanaan program KB yang digalakkan pemerintah untuk menjaga laju
pertumbuhan penduduk, hingga saat ini masih tetap berjalan di Kecamatan Ampana
Tete. Pelaksanaan KB sangat memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat utamanya
mereka yang masuk pada kategori pasangan usia subur (PUS). Pada Tabel 4.2.3 dapat
dilihat jumlah PUS dan jumlah penggunaan alat kontrasepsi di Kecamatan Ampana
Tete.
Agama
id
Kecamatan Ampana Tete merupakan daerah yang didiami oleh berbagai suku
o.
bangsa dengan pemeluk agama yang berbeda-beda. Sehingga, fasilitas tempat ibadah
.g
mutlak dibutuhkan. Di Kecamatan Ampana Tete terdapat tempat ibadah berupa masjid
s
sebanyak 33 unit yang tersebar di setiap desa. Selain itu, di kecamatan ini juga terdapat
bp
mushola sebanyak 20 unit, gereja sebanyak 11 unit dan pura/vihara sebanyak 2 unit.
.
ab
Pada Tabel 4.3.3 disajikan peristiwa nikah, cerai, talak dan rujuk di Kecamatan
Ampana Tete selama tahun 2016. Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa
ak
sepanjang tahun 2016 di Kecamatan Ampana Tete terdapat peristiwa nikah sebanyak
n
167 peristiwa, cerai sebanyak 2 peristiwa, dan talak sebanyak 3 peristiwa. Sementara
ou
4.1 PENDIDIKAN
Tabel 4.1.1 Banyaknya Sekolah TK menurut Desa dan Status Sekolah di Kecamatan
Ampana Tete , 2016
Status Sekolah
Desa Jumlah
Negeri Swasta
(1) (2) (3) (4)
01. Pusungi - 1 1
id
02. Tete B - 1 1
o.
03. Tete A 1 - 1
.g
04. Uebone - s 1 1
bp
05. Mantangisi - 2 2
06. Bantuga - 1 1
.
ab
07. Urundaka - 1 1
ak
08. Borone - 1 1
n
09. Balanggala - 1 1
ou
10. Tampabatu - 1 1
oj
11. Sabo - 1 1
t
12. Longge - 1 1
://
13. Balingara - 2 2
s
tp
16. Wanasari - 1 1
17. Kajulangko - 1 1
18. Uemakuni - 1 1
19. Mpoa - - -
2016 1 19 20
2015 1 20 21
Sumber : UPT Dinas Dikpora Ampana Tete
Tabel 4.1.2 Banyaknya Sekolah Dasar (SD) menurut Desa dan Status Sekolah di
Kecamatan Ampana Tete , 2016
Status Sekolah
Desa Jumlah
Negeri Swasta
(1) (2) (3) (4)
01. Pusungi 4 - 4
02. Tete B 1 - 1
id
03. Tete A 1 - 1
o.
04. Uebone 2 - 2
.g
05. Mantangisi 1 1 2
s
bp
06. Bantuga 1 1 2
07. Urundaka 2 - 2
.
ab
08. Borone 2 - 2
ak
09. Balanggala 1 - 1
n
10. Tampabatu 1 - 1
ou
11. Sabo 1 - 1
oj
12. Longge 1 - 1
t
://
13. Balingara 2 - 2
s
16. Wanasari 1 - 1
17. Kajulangko 1 - 1
18. Uemakuni - 1 1
19. Mpoa 1 - 1
Tabel 4.1.3 Banyaknya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) menurut Desa
dan Status Sekolah di Kecamatan Ampana Tete , 2016
Status Sekolah
Desa Jumlah
Negeri Swasta
(1) (2) (3) (4)
01. Pusungi 1 1 2
02. Tete B - 1 1
id
03. Tete A 1 - 1
o.
- - -
.g
04. Uebone
05. Mantangisi - s - -
bp
06. Bantuga 1 1 2
.
- - -
ab
07. Urundaka
08. Borone 1 - 1
ak
09. Balanggala - - -
n
1 - 1
ou
10. Tampabatu
11. Sabo - - -
oj
12. Longge - - -
t
://
13. Balingara 1 - 1
s
1 1 2
tp
16. Wanasari - - -
17. Kajulangko - - -
18. Uemakuni - - -
19. Mpoa - - -
2016 7 5 12
2015 7 4 11
Tabel 4.1.4 Banyaknya Sekolah Menengah Umum (SMU) Sederajat menurut Desa
dan Status Sekolah di Kecamatan Ampana Tete , 2016
Status Sekolah
Desa Jumlah
Negeri Swasta
(1) (2) (3) (4)
01. Pusungi 1 - 1
02. Tete B - - -
id
03. Tete A - - -
o.
04. Uebone - - -
.g
05. Mantangisi - - -
-
s 1 1
bp
06. Bantuga
07. Urundaka - - -
.
ab
08. Borone - - -
ak
09. Balanggala - - -
n
10. Tampabatu - - -
ou
11. Sabo - - -
oj
12. Longge - - -
t
- - -
://
13. Balingara
s
16. Wanasari - - -
17. Kajulangko - - -
18. Uemakuni - - -
19. Mpoa - - -
2016 2 1 3
2015 2 1 3
Status Sekolah
Desa Jumlah
Negeri Swasta
(1) (2) (3) (4)
01. Pusungi - - -
- - -
id
02. Tete B
o.
03. Tete A - - -
.g
04. Uebone - - -
05. Mantangisi - s - -
bp
06. Bantuga 1 - 1
.
ab
07. Urundaka - - -
- - -
ak
08. Borone
09. Balanggala - - -
n
ou
10. Tampabatu - - -
- - -
oj
11. Sabo
t
12. Longge - - -
://
13. Balingara - - -
s
tp
16. Wanasari - - -
17. Kajulangko - - -
18. Uemakuni - - -
19. Mpoa - - -
1. T K 42 604 646
2. S D 2855 269 3124
id
3. S L T P 1081 346 1427
o.
4. S M U 390 98 488
.g
5. SMK 134 - 134
s
bp
Sumber : UPT Dinas Dikpora Ampana Tete
.
ab
Tabel 4.1.7 Banyaknya Guru menurut Tempat Bekerja dan Status Kepegawaian
ak
1. T K 13 52 65
tp
3. S L T P 61 55 116
4. S M U 10 16 26
5. S M K 13 5 18
Puskesmas
Desa Puskesmas Poskesdes Posyandu Pos KB
Pembantu
01. Pusungi - - 1 1 1
id
02. Tete B - - 1 1 1
o.
03. Tete A 1 - - 1 1
.g
04. Uebone - - 1 1 1
s
bp
05. Mantangisi - - 1 2 1
06. Bantuga - 1 - 1 1
.
ab
07. Urundaka - 1 - 1 1
ak
08. Borone - 1 - 1 1
09. Balanggala - - 1 1 1
n
ou
10. Tampabatu - 1 - 2 1
11. Sabo - - 1 1 1
oj
12. Longge - 1 - 1 1
t
://
13. Balingara - 2 1 3 1
s
16. Wanasari - 1 - 1 -
17. Kajulangko - - 1 1 1
18. Uemakuni - - - 1 1
19. Mpoa - - 1 1 -
20. Suka Maju - - 1 1 -
2016 2 9 11 26 16
2015 2 11 8 24 16
Sumber : Puskesmas Tete A dan Puskesmas Bulan Jaya
Tabel 4.2.2 Banyaknya Dokter dan Paramedis Lainnya menurut Desa di Kecamatan
Ampana Tete , 2016
Dokter Mantri/Bidan
Dukun
Desa
Bayi
L P L P
01. Pusungi - - 2 3
id
02. Tete B - - - 1 -
o.
03. Tete A 1 1 6 1
.g
04. Uebone - - - 1 4
05. Mantangisi - s - - 1 1
bp
06. Bantuga - - - 1 1
.
07. Urundaka - - 2 1
ab
08. Borone - - - 1 -
ak
09. Balanggala - - - 1 -
n
10. Tampabatu - - 1 1 1
ou
11. Sabo - - - 1 1
oj
12. Longge - - - 1 1
t
13. Balingara - - 3 3 4
://
16. Wanasari - - 1 1 2
17. Kajulangko - - - 1 2
18. Uemakuni - - - - 1
19. Mpoa - - 1 1 2
20. Suka Maju - - - 2 3
2016 1 1 6 31 35
2015 1 - 19 43 34
Sumber : Puskesmas Tete A dan Puskesmas Bulan Jaya
Tabel 4.2.3 Banyaknya Klinik KB dan PUS serta Akseptor KB Aktif dan Alat
Kontrasepsi, di Kecamatan Ampana Tete, 2012 – 2016
Klinik/PUS/Alat
2012 2013 2014 2015 2016
Kontrasepsi
id
1. Klinik KB 16 13 19 20 20
o.
.g
2. P U S 5 624 7 275 6 397 4 825 4 796
s
bp
3. P I L 1 952 3 764 47 897 927
.
ab
8. M O P 9 7 0 2 5
9. M O W 118 86 0 19 45
id
o.
Pencapaian 5 369 6 800 5993 3497 3647
s .g
bp
Persentase Target 95,46 93,47 93,7 72,48 76,04
.
ab
id
Ajun - - - - -
o.
.g
PPLKB 4 1 1 1 1
s
bp
PLKB 3 4 2 2 5
.
ab
Dokter 1 1 1 1 2
n ak
Bidan 2 16 16 16 19
ou
oj
PPKBD 20 20 20 20 20
t
://
Sub PPKBD 40 40 40 40 40
s
tp
ht
Kelompok Akseptor - - - - -
4.3 Agama
Tabel 4.3.1 Banyaknya Tempat Ibadah menurut Agama dan Desa di Kecamatan
Ampana Tete , 2016
Pura /
Mushola/
Desa Masjid Gereja
Langgar
Vihara
01. Pusungi 2 - - -
id
02. Tete B 1 - - -
o.
03. Tete A 2 1 1 -
.g
04. Uebone 2 - - -
05. Mantangisi 2 s 1 - -
bp
06. Bantuga 1 1 - -
.
07. Urundaka 1 1 - -
ab
08. Borone 3 1 2 -
ak
09. Balanggala 1 - - -
n
10. Tampabatu 1 2 - -
ou
11. Sabo 1 - - -
oj
12. Longge 1 - 2 -
t
13. Balingara 5 2 2 -
://
16. Wanasari 1 2 - 1
17. Kajulangko 2 - - -
18. Uemakuni 1 - - -
19. Mpoa 1 - 2 -
20. Suka Maju 2 2 - -
2016 33 20 11 2
2015 33 18 11 2
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete
id
03. Tete A 12 5 - - - -
o.
04. Uebone 10 - - - - -
.g
05. Mantangisi 13 - - - - -
s
bp
06. Bantuga 7 - - - - -
07. Urundaka 5 - - - - -
.
ab
08. Borone 15 3 - - - -
ak
09. Balanggala 5 - - - - -
10. Tampabatu 5 - - - - -
n
ou
11. Sabo 5 - - - - -
12. Longge 6 12 - - - -
oj
13. Balingara 30 10 - - - -
t
://
16. Wanasari 5 - 5 - - -
ht
17. Kajulangko 10 - - - - -
18. Uemakuni 5 - - - - -
19. Mpoa 5 3 - - - -
20. Suka Maju 10 - - - - -
2016 185 39 5 - - -
2015 185 39 5 - - -
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete
Tabel 4.3.3 Jumlah Peristiwa Nikah, Cerai, Talak dan Rujuk di Kecamatan
Ampana Tete, 2012 – 2016
id
Cerai
9 7 5 13 2
o.
.g
Talak
- -
s 5 13 3
bp
Rujuk - - - - -
.
ab
id
o.
s .g
bp
.
ab
ak
n
ou
ojt
s ://
tp
ht
id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
id
o.
s .g
bp
.
ab
ak
n
ou
toj
s ://
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
1. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh
pematang (galengan), saluran untuk menahan/ menyalurkan air, yang biasanya
ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperoleh atau status lahan
tersebut. Lahan yang dimaksud termasuk lahan yang terdaftar di Pajak Bumi
Bangunan, Iuran Pembangunan Daerah, lahan bengkok, lahan serobotan, lahan
rawa yang ditanami padi dan lahan bekas tanaman tahunan yang telah dijadikan
sawah, baik yang ditanami padi, palawija atau tanaman semusim lainnya.
id
o.
2. Tegal/Kebun adalah lahan pertanian bukan sawah (lahan kering) yang ditanami
.g
tanaman semusim atau tahunan dan terpisah dengan halaman sekitar rumah serta
s
penggunaannya tidak berpindah pindah.
. bp
3. Ladang/Huma adalah lahan pertanian bukan sawah (lahan kering) yang biasanya
ab
ditanami tanaman semusim dan penggunaannya hanya semusim atau dua musim,
ak
sudah subur.
oj
4. Lahan yang sementara tidak diusahakan adalah lahan yang biasanya diusahakan
t
://
tetapi untuk sementara (lebih dari 1 (satu) tahun tetapi kurang dari atau sama
s
dengan 2 (dua) tahun) tidak diusahakan, termasuk lahan sawah yang tidak
tp
5. Data pokok tanaman pangan yang dikumpulkan adalah luas panen dan
produktivitas (hasil per hektar). Produksi tanaman pangan merupakan hasil
perkalian antara luas panen dengan produktivitas. Pengumpulan data luas panen
dilakukan setiap bulan dengan pendekatan area kecamatan di seluruh wilayah
Indonesia. Pengumpulan data produktivitas dilakukan melalui pengukuran
langsung pada plot ubinan berukuran 2½ m x 2½ m. Pengumpulan data
produktivitas dilakukan setiap subround (empat bulanan) pada waktu panen
petani.
6. Data produksi padi dan palawija yang disajikan adalah dalam kualitas: gabah kering
giling (padi), pipilan kering (jagung), biji kering (kedelai dan kacang tanah), dan
umbi basah (ubi kayu dan ubi jalar).
id
mineral, dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buah,
o.
berumur kurang dari satu tahun, tidak berbentuk pohon/rumpun tetapi
.g
menjalar dan berbatang lunak.
s
bp
8. Tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan
- Tanaman buah-buahan tahunan adalah tanaman sumber vitamin, garam
.
ab
mineral, dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buah
ak
dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun dan atau
buah yang berumur lebih dari satu tahun.
t oj
://
10. Tanaman hias adalah tanaman yang mempunyai nilai keindahan baik bentuk,
warna daun, tajuk maupun bunganya, sering digunakan untuk penghias
pekarangan dan lain sebagainya.
11. Luas panen tanaman hortikultura adalah luas tanaman sayuran, buah-buahan,
biofarmaka, dan tanaman hias yang diambil hasilnya/dipanen pada periode
pelaporan.
12. Luas panen untuk tanaman sayuran adalah luas tanaman yang dipanen
sekaligus/habis/dibongkar dan luas tanaman yang dipanen berkali-kali (lebih dari
satu kali)/belum habis.
Tanaman yang dipanen sekaligus/ habis/dibongkar adalah tanaman yang sehabis
panen langsung dibongkar/dicabut, terdiri dari bawang merah, bawang putih,
bawang daun, kentang, kol/kubis, kembang kol, petsai/sawi, wortel, lobak, dan
kacang merah.
Tanaman yang dipanen berkali-kali (lebih dari satu kali)/belum habis adalah
tanaman yang pemanenannya lebih dari satu kali dan biasanya dibongkar apabila
id
panenan terakhir sudah tidak memadai lagi, terdiri dari: kacang panjang, cabe
o.
besar, cabe rawit, jamur, tomat, terung, buncis, ketimun, labu siam, kangkung,
.g
bayam, melon, semangka, dan blewah.
s
bp
13. Produksi hortikultura adalah hasil menurut bentuk produk dari setiap tanaman
sayuran, buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias yang diambil berdasarkan
.
ab
14. Data Statistik Kehutanan sebagian besar merupakan data sekunder yang
n
ou
15. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang berupa hutan, yang ditunjuk dan atau
t
://
letak batas dan luas suatu wilayah tertentu yang sudah ditunjuk menjadi kawasan
ht
hutan tetap.
17. Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa
serta ekosistemnya.
18. Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah
banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan
tanah.
19. Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
memproduksi hasil hutan. Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap (HP),
Hutan Produksi Terbatas (HPT), dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi.
id
kawasan pelestarian alam berupa Taman Nasional (TN), Taman Hutan Raya (THR),
o.
dan Taman Wisata Alam (TWA);
.g
Taman Buru (TB).
s
Taman Buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata
bp
berburu.
.
ab
21. Data populasi ternak bersumber dari Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan
ak
22. Data statistik perikanan merupakan data sekunder yang bersumber dari Dinas
oj
umum. Perikanan Budidaya diklasifikasikan atas jenis budidaya yaitu budidaya laut,
ht
23. Rumah Tangga Perikanan Tangkap adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan
penangkapan ikan/binatang air lainnya/tanaman air dengan tujuan
sebagian/seluruh hasilnya untuk dijual.
24. Rumah Tangga Perikanan Budidaya adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan
budidaya ikan/binatang air lainnya/tanaman air dengan tujuan sebagian/seluruh
hasilnya untuk dijual.
ULASAN
Pertanian
Sejauh ini, sektor pertanian masih menjadi primadona diantara sektor
lainnya, seperti sektor perdagangan, jasa dan industri. Sektor pertanian dapat
memberikan pengaruh yang cukup besar dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi
nasional. Selain itu, dengan adanya sektor pertanian maka ketahanan pangan nasional
dapat dipenuhi. Begitu juga pentingnya sektor pertanian di Kecamatan Ampana Tete
dalam peningkatan perekonomian dan pemenuhan ketahanan pangan.
id
o.
Sektor pertanian meliputi sub sektor pertanian tanaman pangan, sub sektor
.g
perkebunan, sub sektor kehutanan, sub sektor perternakan dan sub sektor perikanan.
s
Pada sub sektor pertanian tanaman pangan, luas panen terbesar pada tahun 2016 yaitu
bp
tanaman kedelai sebesar 2.412 hektar dan disusul oleh tanaman jagung sebesar 2.044
.
hektar. Adapun jumlah produksinya didominasi oleh tanaman jagung sebesar 10.794
ab
ton dan disusul oleh tanaman kedelai sebesar 5.171 ton. Selanjutnya pada sub sektor
ak
perkebunan, komoditi unggulan di Kecamatan Ampana Tete adalah kelapa dan kakao.
Pada tahun 2016, luas tanam untuk tanaman kelapa sebesar 6.360 hektar sementara
n
ou
luas tanaman kakao sebesar 1.944 hektar. Adapun di sub sektor peternakan, pada
tahun 2015 ternak sapi di Kecamatan Ampana Tete sebanyak 6.390 ekor dan ternak
oj
kambing sebanyak 4.768 ekor. Lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 5.5 sampai dengan
t
://
Tabel 5.7 untuk jumlah populasi ternak dan unggas di Kecamatan Ampana Tete.
s
tp
ht
Tabel 5.1 Luas Panen Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis Tanaman di
Kecamatan Ampana Tete, 2012 – 2016 (ha)
id
o.
.g
Padi Ladang 621,00 743,00 756,00 762,00 217,00
s
bp
Jagung 2 486,00 3 676,00 2584,00 3383,00 2 044,00
.
ab
ak
id
o.
.g
Padi Ladang 1 444,00 1 741,59 1797,00 21175,66 810
s
bp
Jagung 9 213,00 16 225,50 10793,00 18843 10 794
.
ab
ak
Tabel 5.3 Luas Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Jenis Tanaman di Kecamatan
Ampana Tete, 2012 - 2016 (ha)
id
o.
.g
Kopi 289,00 289,00 289,00 266 234
s
bp
Cengkeh 39,00 42,00 206,00 - 313
.
ab
ak
Lada - - - 40 46
t oj
://
Sagu - - - - -
ht
id
o.
.g
Kopi 127,00 120,00 120,00 125.42 125.42
s
bp
Cengkeh 25,00 8,00 60,00 - -
.
ab
ak
Lada - - - - -
t oj
://
Sagu - - - - -
ht
Kemiri - - - - -
Sumber : Dinas Pertaninan Kabupaten Tojo Una-una 2015
Tabel 5.5 Populasi Ternak Besar menurut Jenis Ternak di Kecamatan Ampana Tete,
2011 - 2015 (ekor)
id
Kerbau - - - - -
o.
.g
Kuda 40 109 12 14 13
Sumber : Dinas Pertaninan Kabupaten Tojo Una-una 2015 s
. bp
ab
Tabel 5.6 Populasi Ternak Kecil menurut Jenis Ternak di Kecamatan Ampana Tete,
2011 - 2015 (ekor)
n ak
ou
Domba - - - - -
Tabel 5.7 Populasi Unggas menurut Jenis Ternak di Kecamatan Ampana Tete,
2011 - 2015 (ekor)
id
Itik 937 937 1 524 1 570 1 617
o.
.g
Itik Manila - - - - -
Sumber :
s
Dinas Pertaninan Kabupaten Tojo Una-una 2015
. bp
ab
Tabel 5.8 Banyaknya Alat Penangkap Ikan di Kecamatan Ampana Tete, 2011 – 2015
n ak
Jenis Alat
ou
Pukat Cincin - - - -
s
Pukat kantong - - - 56 56
tp
Jala - - - - -
ht
Tabel 5.9 Banyaknya Sarana Penangkap Ikan di Kecamatan Ampana Tete, 2011 –
2015
id
Perahu Motor 99 49 83 98 179
o.
.g
Perahu Tidak Bermotor 81 48 81 93 166
s
bp
r)
Perahu Motor Tempel 3 3 - - -
.
ab
id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
id
o.
s .g
bp.
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
1. Pengumpulan data industri besar dan sedang dilakukan melalui Survei Industri
Besar dan Sedang yang dilaksanakan setiap tahun secara lengkap (sensus) sejak
tahun 1975. Survei Industri Besar dan Sedang mencakup semua perusahaan
industri yang mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih dengan menggunakan
kuesioner II A.
2. Klasifikasi industri yang digunakan dalam survei ini berdasar kepada Klasifikasi Baku
id
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). KBLI adalah klasifikasi lapangan usaha yang
o.
berdasar kepada International Standard Industrial Classification of All Economic
.g
Activities (ISIC) revisi 4 yang telah disesuaikan dengan kondisi Indonesia.
s
bp
3. Industri manufaktur adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
.
mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga
ab
menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi
ak
barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir.
n
Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa industri dan pekerjaan perakitan.
ou
4. Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang
oj
pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi
s
tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang
tp
7. Air disalurkan adalah volume air bersih dari perusahaan air bersih.
ULASAN
id
B. Industri Sedang dengan jumlah tenaga kerja 20-99 orang.
o.
C. Industri Kecil dengan jumlah tenaga kerja 5-19 orang.
.g
D. Industri Mikro dengan jumlah tenaga kerja 1-4 orang.
s
bp
Pada Tabel 6.1, disajikan data mengenai banyaknya usaha industri menurut
golongan yang terdapat di Kecamatan Ampana Tete. Dari tabel tersebut, menunjukkan
.
ab
bahwa pada tahun 2016 industri di Kecamatan Ampana Tete masih didominasi oleh
ak
industri kerajinan rumah tangga sebanyak 71 usaha, disusul oleh industri kecil
sebanyak 18 usaha, dan industri sedang sebanyak 1 usaha. Artinya, penyerapan tenaga
n
ou
Di sektor jasa, dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 usaha bengkel
t
Ampana Tete. Kemudian disusul usaha jahit pakaian sebanyak 25 usaha, servis alat
s
tp
Tabel : 6.1. Banyaknya Usaha Industri menurut Golongan dan Desa di Kecamatan
Ampana Tete , 2016
01. Pusungi - - 4 6
02. Tete B - - 2 2
id
03. Tete A - - 4 -
o.
04. Uebone - - 4 6
.g
05. Mantangisi - - 1 1
06. Bantuga -
s - 1 -
bp
07. Urundaka - 1 - -
.
ab
08. Borone - - 1 -
09. Balanggala - - - 9
ak
10. Tampabatu - - 1 -
n
11. Sabo - - - 7
ou
12. Longge - - - 1
oj
13. Balingara - - - 21
t
://
16. Wanasari - - - 4
ht
17. Kajulangko - - - -
18. Uemakuni - - - -
19. Mpoa - - - 4
20. Suka Maju - - - 3
2016 - 1 18 71
2015 - 4 7 69
Sumber : Kantor Desa, 2016
Tabel 6.2. Banyaknya Usaha Jasa menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete , 2016
01. Pusungi 1 9 6 1
02. Tete B 1 - 1 -
id
03. Tete A 1 3 1 2
o.
04. Uebone 3 5 - -
.g
05. Mantangisi - 3 - -
06. Bantuga -
s 3 - -
bp
07. Urundaka 1 2 1 -
.
ab
08. Borone 1 2 1 -
09. Balanggala - 3 1 -
ak
10. Tampabatu - 1 5 -
n
11. Sabo 1 - - -
ou
12. Longge - 2 - -
oj
13. Balingara - 2 - -
t
://
16. Wanasari - 1 2 -
ht
17. Kajulangko - 1 6 -
18. Uemakuni - 1 - -
19. Mpoa - - - -
20. Suka Maju - 2 - -
2016 9 43 25 3
2015 5 39 34 3
Sumber : Kantor Desa, 2016
Tabel 6.3. Banyaknya Usaha Jasa menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete , 2016
Praktek
Pangkas Cuci
Desa Salon Pengobatan
Rambut Kendaraan
Tradisional
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Pusungi 3 1 1 -
02. Tete B - - - -
id
03. Tete A - 1 - -
o.
04. Uebone 1 1 - 1
.g
05. Mantangisi 2 - - -
06. Bantuga 1 s -
bp
07. Urundaka 3 1 - -
.
1 - 1 -
ab
08. Borone
09. Balanggala - 1 -
ak
10. Tampabatu - - -
n
11. Sabo - - -
ou
12. Longge - - - -
oj
13. Balingara - - - -
t
- - -
://
16. Wanasari - - -
ht
17. Kajulangko - - - -
18. Uemakuni - - - -
19. Mpoa - -- - -
Tabel : 6.4. Rumah tangga yang Menggunakan Fasilitas Penerangan menurut Desa
di Kecamatan Ampana Tete , 2015
Fasilitas Penerangan
Desa Pelangganan PLN
Listrik PLN Listrik Non PLN Lainnya Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
id
02. Tete B 159 289 - - 289
o.
03. Tete A 198 217 - 5 222
.g
04. Uebone 302 420 - 97 511
05. Mantangisi 242
s
276 - 70 348
bp
06. Bantuga 225 245 - 30 275
.
ab
12. Longge - - 83 8 91
t
Tabel : 6.4. Jumlah Pelanggan PAM/PDAM menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete ,
2016
id
03. Tete A - 165 165
o.
04. Uebone - 147 147
05. Mantangisi - - -
06. Bantuga -s .g - -
bp
07. Urundaka - - -
08. Borone - - -
.
ab
09. Balanggala - - -
ak
10. Tampabatu - - -
n
11. Sabo - - -
ou
12. Longge - - -
oj
13. Balingara - - -
t
16. Wanasari - - -
tp
18. Uemakuni - - -
19. Mpoa - - -
20. Suka Maju - - -
2016 - 1 165 1 165
2015 - 1 164 1 164
Sumber : Kantor PDAM Cabang Ampana Tete
id
o.
s .g
bp.
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
id
o.
s .g
bp
.
ab
ak
n
ou
oj
t
s ://
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
1. Sistem pencatatan Statistik Ekspor dan Impor adalah “General Trade” dengan
wilayah pencatatan meliputi seluruh wilayah kepabeanan Indonesia.
2. Pengesahan dokumen kepabeanan ekspor dan impor dilakukan oleh Bea dan Cukai
berdasarkan Persetujuan Muat/Bongkar Barang.
3. Data ekspor berasal dari dokumen kepabeanan BC 3.0 atau yang disebut dokumen
id
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang diisi oleh eksportir.
o.
.g
4. Data impor berasal dari dokumen kepabeanan BC 2.0 atau yang disebut dokumen
s
Pemberitahuan Impor Barang (PIB), Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK),
bp
Pemberitahuan Pabean Free Trade Zone (PPFTZ) dan dokumen kepabeanan BC 2.3
.
5. Barang-barang yang dikirim ke luar negeri untuk diolah dicatat sebagai ekspor,
n
6. Barang-barang luar negeri yang diolah di dalam negeri dicatat sebagai barang
oj
9. Pelabuhan Muat adalah pelabuhan darimana barang diangkut ke luar negeri atau
diekspor.
10. Negara tujuan adalah negara tujuan akhir yang diketahui untuk barang ekspor yang
dikirim ke luar negeri.
id
o.
11. Jenis komoditi adalah barang ekspor yang dicatat sesuai kode Harmonized System
.g
(HS).
s
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
ULASAN
Di Kecamatan Ampana Tete terdapat 2 jenis pasar, yaitu pasar harian dan
id
pasar mingguan. Pasar harian yang notabene beroperasi setiap hari hanya tersedia 2
o.
lokasi yang masing-masing berada di Desa Pusungi dan Desa Bulan Jaya. Sedangkan
.g
pasar mingguan yang hanya beroperasi sekali dalam seminggu terdapat sebanyak 5
s
lokasi yang tersebar di Desa Tete B, Desa Uebone, Desa Borone, Desa Balanggala, dan
bp
Desa Tampabatu. Sedikitnya jumlah pasar yang tersedia di Kecamatan Ampana Tete,
.
Selain adanya pasar, tersedianya toko, kios maupun warung dapat membantu
memenuhi kebutuhan masyarakat yang mendesak. Jumlah kios di Kecamatan Ampana
n
ou
Tete sebanyak 290 buah tersebar di seluruh desa. Sedangkan toko dan warung hanya
tersedia di beberapa desa saja dengan jumlah masing-masing sebanyak 10 dan 43
oj
buah.
t
s ://
tp
ht
Tabel 7.1 Banyaknya Prasarana Pasar menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete, 2016
01. Pusungi 1 -
02. Tete B - 1
id
03. Tete A - -
o.
04. Uebone - 1
.g
05. Mantangisi - -
s
bp
06. Bantuga - -
07. Urundaka - -
.
ab
08. Borone - 1
ak
09. Balanggala - 1
10. Tampabatu - 1
n
ou
11. Sabo - -
12. Longge - -
oj
13. Balingara - -
t
://
16. Wanasari - -
ht
17. Kajulangko - -
18. Uemakuni - -
19. Mpoa - -
20. Suka Maju - -
2016 2 5
2015 2 5
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete
Tabel 7.2 Banyaknya Toko, Kios dan Warung menurut Desa di Kecamatan
Ampana Tete, 2016
01. Pusungi 4 46 6
02. Tete B - 13 2
id
03. Tete A - 12 3
o.
04. Uebone - 18 4
.g
05. Mantangisi - 15 2
s
bp
06. Bantuga - 23 3
07. Urundaka 1 12 -
.
ab
08. Borone - 5 -
ak
09. Balanggala - 17 1
10. Tampabatu - 23 -
n
ou
11. Sabo 2 9 5
12. Longge 1 3 3
oj
13. Balingara - 20 -
t
://
16. Wanasari - 11 -
ht
17. Kajulangko - 23 5
18. Uemakuni - 15 4
19. Mpoa - 8 -
20. Suka Maju 1 4 1
2016 10 290 43
2015 10 290 43
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete
Tabel 7.3 Banyaknya Sarana Akomodasi menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete,
2016
id
04. Uebone - - - -
o.
05. Mantangisi - - - -
06. Bantuga - s.g
- -
bp
07. Urundaka - - -- -
08. Borone - - - -
.
ab
09. Balanggala - - - -
ak
10. Tampabatu - - - -
n
11. Sabo 5 3 - -
ou
12. Longge - - - -
13. Balingara - - - -
oj
16. Wanasari - - - -
tp
17. Kajulangko - - - -
ht
18. Uemakuni - - - -
19. Mpoa - - - -
20. Suka Maju - - - -
2016 5 3
2015 5 5 -
Sumber : Kantor Desa, 2016
id
o.
s .g
bp
8
.
ab
ak
PERHUBUNGAN DAN
n
KOMUNIKASI
ou
oj
t
s ://
tp
ht
id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
toj
s ://
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
id
tempat duduk untuk sebanyak-banyaknya delapan orang, tidak termasuk tempat
o.
duduk untuk pengemudi, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi bagasi.
.g
3. Mobil bis adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan tempat
s
bp
duduk untuk lebih dari delapan orang, tidak termasuk tempat duduk untuk
pengemudi, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi bagasi.
.
ab
4. Mobil truk adalah setiap kendaraan bermotor yang digunakan untuk angkutan
ak
barang, selain mobil penumpang, mobil bis dan kendaraan bermotor roda dua.
n
ou
5. Kunjungan kapal adalah kapal yang datang di pelabuhan baik untuk berlabuh di
perairan maupun bersandar di dermaga.
t oj
://
6. Kantor Pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan atau surat
s
layanan keagenan pos untuk kepentingan umum. Rumah pos berfungsi sama
ht
seperti kantor pos dan kantor pos pembantu, bedanya rumah pos biasanya
terletak di daerah terpencil.
ULASAN
id
Sementara dengan adanya komunikasi, masyarakat akan mendapatkan informasi yang
o.
lebih cepat mengenai peristiwa yang terjadi di daerah lain. Hal ini tentu sangat
.g
berpengaruh dalam upaya mencapai tujuan proses pembangunan suatu daerah. Untuk
s
itu, dalam upaya mendukung tercapainya pembangunan di Kecamatan Ampana Tete
bp
maka perlu adanya peningkatan sarana transportasi dan komunikasi.
.
ab
ketersediaan sarana jalan termasuk sebagai salah satu faktor penunjang terhadap
ou
sarana perhubungan yang lancar, baik antar daerah maupun antar kota sehingga arus
t
lalu lintas baik kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor dapat
://
Tabel 8.1 Banyaknya dan Panjang Jembatan dirinci menurut Jenis dan Desa di
Kecamatan Ampana Tete , 2016
01. Pusungi - - - -
id
02. Tete B 1 - - 5
o.
03. Tete A 1 - - 7
.g
04. Uebone 1 - - 6
05. Mantangisi 2
s - - 6
bp
06. Bantuga 4 - - 19
.
ab
07. Urundaka 1 - - 40
08. Borone 3 - - 75
ak
09. Balanggala 3 - - 56
n
10. Tampabatu 1 - - 40
ou
11. Sabo 1 - - 75
oj
12. Longge 1 - - 45
t
://
16. Wanasari 2 5 2 58
17. Kajulangko 1 - - 36
18. Uemakuni 2 1 - 53
19. Mpoa - 1 3 14
20. Suka Maju 2 1 3 42
2016 39 13 16 880
2015 39 13 16 880
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete
Tabel 8.2 Keterjangkauan Sinyal Telepon Seluler di Kecamatan Ampana Tete, 2016
Desa Keterangan
(1) (2)
id
04. Uebone Terjangkau
o.
05. Mantangisi Terjangkau
06. Bantuga s.g Terjangkau
bp
07. Urundaka Terjangkau
08. Borone Terjangkau
.
ab
Terjangkau
ou
id
o.
.g
9
s
. bp
ab
KEUANGAN dan
ak
HARGA
n
ou
oj
t
s ://
tp
ht
id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s://
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang
dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, guna keperluan daerah yang bersangkutan dalam membiayai
kegiatannya
id
o.
3. Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
.g
dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
s
pelaksanaan desentralisasi
. bp
ab
4. Lain-lain Pendapatan yang Sah adalah pendapatan lainnya dari pemerintah pusat
dan atau dari instansi pusat, serta dari daerah lainnya
n ak
ou
t oj
s ://
tp
ht
ULASAN
id
masyarakat desa guna mencapai tujuan dari pembangunan
o.
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kecamatan Ampana
.g
Tete pada tahun 2016 dapat dilihat di Tabel 9.1.1 Dari tabel tersebut menunjukkan
s
bahwa Realisasi Penerimaan PBB terbesar adalah Desa Wanasari dengan jumlah
bp
penerimaan sebesar Rp25.248.762,- dari total obyek pajak sebanyak 915 Sedangkan
.
penerimaan terkecil yaitu Desa Mpoa sebesar Rp900.000,- dari total obyek pajak
ab
sebanyak 90.
ak
Kecamatan Ampana Tete mempunyai Koperasi Unit Desa (KUD) yang berada
n
di Desa Tete A dan Desa Balingara, sedangkan unit perbankan masyarakat Kecamatan
ou
Ampana Kota Sementara dari segi harga sembilan bahan pokok, Kecamatan Ampana
t
Tete mengalami fluktuasi harga yang tidak terlalu signifikan (Lihat Tabel 9.2.1)
s ://
tp
ht
Tabel 9.1.1 Jumlah Obyek Pajak dan Penerimaan Pajak Bumi dan bangunan (PBB)
menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete, 2016
Realisasi
Desa Obyek Pajak
Penerimaan (Rp) %
(1) (2) (3) (4)
id
03 Tete A 251 10 497 281 100
o.
04 Uebone 460 11 203 420 93,2
.g
05 Mantangisi 403 7 525 115 59,6
06 Bantuga
s
399 11 067 758 100
bp
07 Urundaka 264 9 190 146 100
.
id
05 Mantangisi 347 826 014 811 594 032 1 159 420 046
o.
06 Bantuga 316 970 899 739 598 765 1 056 569 664
.g
07 Urundaka 338 299 267 789 364 956 1 127 664 223
08 Borone
s
bp
315 717 219 736 673 512 1 052 390 731
09 Balanggala 324 828 860 757 934 006 1 082 762 866
.
ab
10 Tampabatu 324 526 875 757 229 376 1 081 756 251
11 Sabo
ak
13 Balingara 318 952 323 744 222 086 1 063 174 409
ou
14 Bulan Jaya 308 559 022 719 971 050 1 028 530 072
oj
15 Giri Mulyo 314 152 442 733 022 364 1 047 174 806
t
16 Wanasari 309 945 790 723 206 843 1 033 152 632
://
17 Kajulangko 327 284 146 763 663 006 1 090 947 152
s
18 Uemakuni
tp
20 Suka Maju 311 495 773 726 823 469 1 038 319 242
2016 6 452 709 943,00 15 056 323 199,00 21 509 033 142,00
2015 4 191 470 019,56 7 518 805 135,63 13 971 566 732,15
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Tabel 9.1.3 Banyaknya Koperasi dan Lembaga Keuangan menurut Desa di Kecamatan
Ampana Tete , 2016
01 Pusungi - 1 -
02 Tete B - - -
id
03 Tete A 1 - -
o.
04 Uebone - - -
.g
05 Mantangisi - - -
s
bp
06 Bantuga - - -
07 Urundaka - - -
.
ab
08 Borone - 1 -
ak
09 Balanggala - - -
10 Tampabatu - - -
n
ou
11 Sabo - 1 -
12 Longge - - -
oj
13 Balingara 1 - -
t
://
14 Bulan Jaya - - -
s
15 Giri Mulyo - - -
tp
16 Wanasari - - -
ht
17 Kajulangko - - -
18 Uemakuni - - -
19 Mpoa - - -
20 Suka Maju - - -
2016 2 3 -
2015 2 2 -
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete
9.2 HARGA
Tabel 9.2.1 Harga Sembilan Bahan Pokok di Ibukota Kecamatan Ampana Tete,
2012-2016
Harga (Rp )
Jenis Komoditi Satuan
2012 2013 2014 2015 2016
id
Beras Kg 8 000 8 500 8 500 8 500 9 000
o.
.g
Minyak Kelapa Botol 9 000 8 000 8 000 8 000 8 000
s
bp
Gula Pasir Kg 12 000 12 000 12 500 15 000 16 000
.
ab
id
o.
.g
10
s
. bp
PERBANDINGAN
ab
ak
ANTAR KECAMATAN
n
ou
oj
t
s://
tp
ht
id
o.
s .g
.bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
id
dengan nilai pada tahun ke n-1, dikalikan dengan 100 persen. Laju pertumbuhan
o.
menunjukkan perkembangan agregat pendapatan dari satu waktu tertentu
.g
terhadap waktu sebelumnya.
s
bp
3. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita
.
ab
ULASAN
Pada Tabel 10.1 dan Tabel 10.2, menunjukkan perbandingan dari segi
kependudukan dan luas wilayah antara Kecamatan Ampana Tete dan Kecamatan lain di
Kabupaten Tojo Una-Una tahun 2016. Dalam hal luas wilayah, Kecamatan Ampana Tete
id
memiliki luas wilayah terbesar keempat setelah Kecamatan Tojo. Akan tetapi dengan
o.
jumlah penduduk sebanyak 24.246 jiwa, kepadatan penduduk di Kecamatan Ampana
.g
Tete berada diurutan kesembilan yakni sebesar 30 jiwa per kilometer persegi.
s
bp
Selanjutnya pada Tabel 10.3 dapat dilihat bahwa Kecamatan Ampana Tete
memiliki luas lahan sawah terbesar di Kabupaten Tojo Una-Una sebesar 339 hektar,
.
ab
dengan rincian 330 hektar sawah irigasi dan 9 hektar sawah non irigasi.
n ak
ou
toj
s ://
tp
ht
Laju
Pertumbuhan
Jumlah Penduduk Tahun
Kecamatan Luas Wilayah
Penduduk 2015-2016
(%)
id
o.
12 270 0,607
1. Tojo Barat 1 092,27
.g
13 384 0,798
2. Tojo 1 065,48 s
bp
16 750 0,564
3. Ulubongka 1 767,11
.
ab
24 246 1,367
4. Ampana Tete 796,02
ak
18 632 1,349
5. Ampana Kota 178,47
n
25 539 1,543
ou
6. Ratolindo 58,83
7 897 1,361
oj
7. Una-Una 146,16
t
5 507 1,306
://
8. Batudaka 151,91
s
9 759 0,588
9. Togean 229,51
tp
Walea
ht
5 116 0,610
10. 67,6
Kepulauan
5 861 1,577
11. Talatako 83,64
4 253 2,039
12. Walea Besar 84,51
id
o.
2. Tojo 8.97 13
.g
3. Ulubongka 11.23
s 9
bp
4. Ampana Tete 16.25 30
.
ab
7. Una-Una 5.29 54
t oj
8. Batudaka 3.69 36
s ://
9. Togean 6.54 43
tp
ht
Tabel : 10.3 Perbandingan Luas Lahan Sawah menurut Kecamatan dan Jenis
Pengairan di Kabupaten Tojo Una-Una (hektar), 2016
id
3. Ulubongka 0 24 24
o.
.g
4. Ampana Tete 330 9 339
s
bp
5. Ampana Kota 105 47 152
.
6. Ratolindo 0 51 51
ab
7. Una-Una 12 0 12
n ak
8. Batudaka 0 0 0
ou
9. Togean 0 4 4
oj
11. Talatako 0 0 0
s
tp
id
o.
s .g
.bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht