Anda di halaman 1dari 124

ht

tp
s:
//t
ojo
un
aka
b.
bp
s.
go
.id
id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 i


KECAMATAN AMPANA TETE DALAM ANGKA 2017

ISSN/ISBN : 978-602-50186-3-3

No. Publikasi : 72090.1709

No. Katalog : 1102001.7209040

id
Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm

o.
.g
Jumlah Halaman : xiv + 108 Halaman
s
bp
Naskah:
BPS Kabupaten Tojo Una-Una
.
ab

Penyunting:
ak

BPS Kabupaten Tojo Una-Una


n
ou

Gambar Kulit:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tojo Una-Una
t oj

Diterbitkan oleh:
://

© Badan Pusat Statistik Kabupaten Tojo Una-Una


s
tp

Dicetak oleh:
ht

CV. Dinisya Grafika

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan,


dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk
tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik

ii Kacamatan Tatanga Dalam Angka 2016


ii
PETA WILAYAH
KECAMATAN AMPANA TETE

id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 iii


id
o.
s .g
bp
.
ab
ak
n
ou
oj
t
s://
tp
ht

iv Kacamatan Tatanga Dalam Angka 2016


iv
KEPALA BPS KABUPATEN TOJO UNA-UNA

id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 v


id
o.
s .g
bp
.
ab
ak
n
ou
oj
t
s://
tp
ht

vi Kacamatan Tatanga Dalam Angka 2016


vi
KATA PENGANTAR

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka Tahun 2017 merupakan


publikasi tahunan yang diterbitkan oleh BPS Kabupaten Tojo Una-Una. Buku ini
menyajikan statistik dan informasi hasil pengumpulan data sekunder dari
berbagai instansi pemerintah di Kecamatan Ampana Tete serta hasil
pengolahan dari berbagai survei yang telah dilakukan BPS.

id
Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka Tahun 2017 menyajikan

o.
data-data statistik dalam bentuk tabel dan grafik yang mencakup gambaran

.g
keadaan geografi, iklim, pemerintahan, penduduk, sosial dan ekonomi di
s
bp
Kecamatan Ampana Tete. Dengan terbitnya publikasi ini, diharapkan dapat
memberikan informasi yang sebaik-baiknya kepada kalangan pengguna data
.
ab

sebagai bahan monitoring, evaluasi dan penetapan kebijaksanaan


pembangunan maupun sebagai bahan dalam studi-studi selanjutnya.
ak

Meskipun buku ini telah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya,


n
ou

namun masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang
konstruktif dari semua pihak senantiasa kami harapkan guna penyempurnaan
oj

pada penerbitan yang akan datang.


t
://

Akhir kata, secara khusus kami menyampaikan ucapan terima kasih


s

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam


tp

pembuatan publikasi ini. Tanggapan dan saran dari para pengguna sangat
ht

diharapkan untuk perbaikan publikasi ini.

Ampana, September 2017


KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

Abdul Samad Kadim, S.Si.

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 vii


id
o.
s .g
bp.
ab
ak
n
ou
ojt
s ://
tp
ht

viii Kacamatan Tatanga Dalam Angka 2016


viii
DAFTAR ISI

Halaman

PETA WILAYAH KECAMATAN AMPANA TETE ....................................................... iii


FOTO KEPALA BPS KABUAPTEN TOJO UNA-UNA .................................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii
DAFTAR ISI............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... x
1 GEOGRAFI dan IKLIM ....................................................................................... 1
2 PEMERINTAHAN ............................................................................................ 13

id
3 PENDUDUK ................................................................................................... 21
4 SOSIAL ............................................................................................................ 33

o.
4.1 PENDIDIKAN ......................................................................................... 40

.g
4.2 KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA ......................................... 46
s
4.3 AGAMA ................................................................................................. 51
bp
5 PERTANIAN ..................................................................................................... 55
6 INDUSTRI dan ENERGI ................................................................................... 69
.

7 PERDAGANGAN ............................................................................................. 79
ab

8 PERHUBUNGAN DAN KOMUNIKASI .............................................................. 87


ak

9 KEUANGAN DAERAH dan HARGA ................................................................. 93


10 PERBANDINGAN ANTAR KECAMATAN ........................................................ 101
n
ou
t oj
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 ix


DAFTAR TABEL

Halaman

1 GEOGRAFI dan IKLIM


1.1 GeografI 5
1.1.1 Jarak Antara Desa dengan Ibukota Kecamatan di Kecamatan 5
Ampana Tete , 2016
1.1.2 Luas Wilayah Kecamatan Ampana Tete menurut Desa , 2015 6
1.1.3 Persentase Bentuk Permukaan Tanah Kecamatan Ampana Tete 7
menurut Desa , 2016

id
1.14 Nama dan Panjang Sungai menurut Desa di Kecamatan Ampana 8
Tete , 2016

o.
1.1.5 Nama dan Tinggi Gunung menurut Desa di Kecamatan Ampana 9

.g
Tete , 2016
1.1.6 s
Nama dan Luas Pulau menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete 10
bp
, 2016
1.2 Iklim
.
ab

1.2.1 Keadaan Curah Hujan di Kecamatan Ampana Tete menurut 11


Bulan , 2016
ak

2 PEMERINTAHAN
n

2.1 Tingkat Klasifikasi Desa di Kecamatan Ampana Tete , 2016 17


ou

2.2 Banyaknya Lingkungan, Dusun, RW, dan RT menurut Desa di 18


Kantor Kecamatan Ampana Tete , 2016
oj

2.3 Banyaknya Organisasi Kemasyarakatan di Kantor Kecamatan 19


t

Ampana Tete menurut Desa , 2016


://

2.4 Banyaknya Anggota Hansip, Kamra, Wanra menurut Desa di 20


s

Kecamatan Ampana Tete , 2016


tp
ht

3 PENDUDUK
3.1 Penduduk 28
3.1.1 Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk menurut Desa di 28
Kecamatan Ampana Tete , 2016
3.1.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio menurut 29
Desa di Kecamatan Ampana Tete , 2016
3.1.3 Penduduk Kecamatan Ampana Tete menurut Kelompok Umur 30
dan Jenis Kelamin, 2016
3.1.4 Penduduk Kecamatan Ampana Tete menurut Kewarganegaraan 31
dan Jenis Kelamin, 2016

4 SOSIAL
4.1 Pendidikan 40

x Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


4.1.1 Banyaknya Sekolah TK menurut Desa dan Status Sekolah di 40
Kecamatan Ampana Tete , 2016
4.1.2 Banyaknya Sekolah Dasar (SD) menurut Desa dan Status Sekolah 41
di Kecamatan Ampana Tete , 2016
4.1.3 Banyaknya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) menurut 42
Desa dan Status Sekolah di Kecamatan Ampana Tete , 2016
4.1.4 Banyaknya Sekolah Menengah Umum (SMU) Sederajat menurut 43
Desa dan Status Sekolah di Kecamatan Ampana Tete , 2016
4.1.5 Banyaknya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Desa 44
di Kecamatan Ampana Tete , 2016
4.1.6 Banyaknya Murid/Siswa menurut Tingkat Pendidikan dan Status 45

id
Sekolah di Kecamatan Ampana Tete , 2016
4.1.7 Banyaknya Guru menurut Tempat Bekerja dan Status 45

o.
Kepegawaian di Kecamatan Ampana Tete , 2016

.g
4.2 Kesehatan dan Keluarga Berencana 46
4.2.1 s
Banyaknya Fasilitas Kesehatan menurut Desa di Kecamatan 46
bp
Ampana Tete , 2016
4.2.2 Banyaknya Dokter dan Paramedis Lainnya menurut Desa di 47
.
ab

Kecamatan Ampana Tete , 2016


4.2.3 Banyaknya Klinik KB dan PUS serta Akseptor KB Aktif dan Alat 48
ak

Kontrasepsi, di Kecamatan Ampana Tete, 2012 – 2016


4.2.4 Target dan Pencapaian Peserta KB Aktif di Kecamatan Ampana 49
n

Tete, 2012 – 2016


ou

4.2.5 Target dan Pencapaian Peserta KB Baru di Kecamatan Ampana 49


Tete, 2012 – 2016
oj

4.2.6 Banyaknya Petugas/Penyuluh, Pelayanan Kontrasepsi, PPKBD, 50


t

Sub PPKBD dan Kelompok Akseptor di Kecamatan Ampana Tete,


://

2011 -201
s

4.3 Agama 51
tp

4.3.1 Banyaknya Tempat Ibadah menurut Agama dan Desa di 51


ht

Kecamatan Ampana Tete , 2016


4.3.2 Banyaknya Tenaga Kerohanian menurut Desa dan Agama di 52
Kecamatan Ampana Tete, 2016
4.3.3 Jumlah Peristiwa Nikah, Cerai, Talak dan Rujuk di Kecamatan 53
Ampana Tete, 2012 – 2016

5 PERTANIAN
5.1 Luas Panen Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis Tanaman di 62
Kecamatan Ampana Tete, 2012 – 2016 (ha)
5.2 Produksi Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis Tanaman di 63
Kecamatan Ampana Tete, 2012 - 2016 (Ton)
5.3 Luas Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Jenis Tanaman di 64
Kecamatan Ampana Tete, 2012 - 2016 (ha)

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 xi


5.4 Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Jenis Tanaman 65
di Kecamatan Ampana Tete, 2011 - 2015 (ton)
5.5 Populasi Ternak Besar menurut Jenis Ternak di Kecamatan 66
Ampana Tete, 2011 - 2015 (ekor)
5.6 Populasi Ternak Kecil menurut Jenis Ternak di Kecamatan 66
Ampana Tete, 2011 - 2015 (ekor)
5.7 Populasi Unggas menurut Jenis Ternak di Kecamatan Ampana 67
Tete , 2011 - 2015 (ekor)
5.8 Banyaknya Alat Penangkap Ikan di Kecamatan Ampana Tete, 67
2011 – 2015
5.9 Banyaknya Sarana Penangkap Ikan di Kecamatan Ampana Tete, 68

id
2011 – 2015

o.
6 INDUSTRI dan ENERGI

.g
6.1 Banyaknya Usaha Industri menurut Golongan dan Desa di 73
s
Kecamatan Ampana Tete , 2016
bp
6.2 Banyaknya Usaha Jasa menurut Desa di Kecamatan Ampana 74
Tete , 2016
.
ab

6.3 Banyaknya Usaha Jasa menurut Desa di Kecamatan Ampana 75


Tete , 2016
ak

6.4 Rumah tangga yang Menggunakan Fasilitas Penerangan 76


menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete , 2015
n

6.5 Jumlah Pelanggan PAM/PDAM menurut Desa di Kecamatan 77


ou

Ampana Tete , 2016


toj

7 PERDAGANGAN
://

7.1 Banyaknya Prasarana Pasar menurut Desa di Kecamatan 84


s

Ampana Tete, 2016


tp

7.2 Banyaknya Toko, Kios dan Warung menurut Desa di Kecamatan 85


ht

Ampana Tete, 2016


7.3 Banyaknya Sarana Akomodasi menurut Desa di Kecamatan 86
Ampana Tete, 2016

8 PERHUBUNGAN DAN KOMUNIKASI


8.1 Banyaknya dan Panjang Jembatan dirinci menurut Jenis dan 91
Desa di Kecamatan Ampana Tete , 2016
8.2 Keterjangkauan Sinyal Telepon Seluler di Kecamatan Ampana 92
Tete, 2016

9 KEUANGAN DAN HARGA


9.1 Keuangan Daerah 97

xii Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


9.1.1 Jumlah Obyek Pajak dan Penerimaan Pajak Bumi dan bangunan 97
(PBB) menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete, 2016
9.1.2 Pagu Anggaran Penerimaan Keuangan menurut Desa di 98
Kecamatan Ampana Tete, 2016 (dalam Rupiah)
9.1.3 Banyaknya Koperasi dan Lembaga Keuangan menurut Desa di 99
Kecamatan Ampana Tete , 2016
9.2 Harga 100
9.2.1 Harga Sembilan Bahan Pokok di Ibukota Kecamatan Ampana 100
Tete, 2012-2016

id
10 PERBANDINGAN ANTARA KECAMATAN
10.1 Perbandingan Luas wilayah Jumlah Penduduk dan Laju 105

o.
Pertumbuhan Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Tojo

.g
Una-Una, 2016
10.2 s
Distribusi dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan di 106
bp
Kabupaten Tojo Una-Una, 2016
10.3 Perbandingan Luas Lahan Sawah menurut Kecamatan dan Jenis 107
.
ab

Pengairan di Kabupaten Tojo Una-Una (hektar), 2016


n ak
ou
ojt
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 xiii


id
o.
s .g
bp
.
ab
ak
n
ou
ojt
s ://
tp
ht

xiv Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


GEOGRAFI DAN IKLIM

id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
ojt
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 1


GEOGRAFI DAN IKLIM

id
o.
s .g
bp
.
ab
n ak
ou
toj
://
s
tp
ht

2 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


GEOGRAFI DAN IKLIM

PENJELASAN TEKNIS

o
1. Secara astronomis, Kecamatan Ampana Tete terletak pada 1 15’ Lintang Selatan
o
dan 121 75’ Bujur Timur terletak pada jalur jalan Trans Provinsi Sulawesi Tengah
jalur Poso – Luwuk antara Kilometer 160 – 197 sepanjang 37 Km.

2. Data Curah Hujan (mm) adalah ketinggian air hujan yang terkumpul dalam
penakar hujan pada tempat yang datar, tidak menyerap, tidak meresap dan tidak
mengalir. Unsur hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi

id
pada tempat yang datar tertampung air hujan setinggi satu milimeter atau

o.
tertampung air hujan sebanyak satu liter.

.g
3. Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul –
s
bp
molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda
tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda – benda lain atau
.
ab

menerima panas dari benda – benda lain tersebut. Dalam sistem dua benda,
benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi.
n ak

4. Lama penyinaran matahari merupakan salah satu dari beberapa unsur


ou

klimatologi dan didefinisikan sebagai kekuatan matahari yang melebihi 120


W/m2.
toj
://

5. Kelembaban udara/legas udara adalah jumlah kandungan uap air yang ada
s

dalam udara. Kandungan uap air di udara berubah-ubah bergantung apda suhu
tp

Makin tinggi suhu, makin banyak kandungan uap airnya. Alat pengukur
ht

kelembapan udara adalah higrometer. Kelembapan udara ada 2 jenis sebagai


berikut:
- Kelembapan mutlak (absolut) yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah uap air
dalam satuan gram pada satu meter kubik udara.
- Kelembapan relatif (nisbi), yaitu angka dalam persen yang menunjukkan
perbandingan antara banyaknya uap air yang benar-benar dikandung udara
pada suhu tertentu dan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung udara.

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 3


GEOGRAFI DAN IKLIM

ULASAN

a. Wilayah

2
Kecamatan Ampana Tete memiliki luas wilayah sebesar 796,02 km atau
79.602 hektar. Berdasarkan luas wilayahnya, Desa Sabo memiliki wilayah paling luas
2 2
sebesar 108 km sedangkan wilayah paling kecil yaitu desa Longge sebesar 11,02 km .
Dilihat dari bentuk permukaan tanahnya, kecamatan ini memiliki permukaan dataran
rata-rata sebesar 63,5 persen, perbukitan 19,5 persen dan pegunungan 17,5 persen.

id
Adapun rata-rata ketinggian dari permukaan laut antara 2 – 8 meter untuk 12 desa

o.
yang berada di jalan Trans Sulawesi dan 400-800 meter untuk wilayah transmigrasi

.g
dari Desa Balingara sampai Desa Wanasari.
s
bp
Secara administratif, wilayah Kecamatan Ampana Tete dengan ibukota di
desa Tete A terdiri dari 20 desa. Dari seluruh desa tersebut, 13 desa berada pada
.
ab

jalan poros Palu – Luwuk, sedangkan 7 desa lainnya berada pada daerah transmigrasi
Dataran Bulan. Untuk menuju ke seluruh desa tersebut, dapat ditempuh
ak

menggunakan motor ataupun kendaraan umum.


n
ou

b. Batas Wilayah
oj

Wilayah Kecamatan Ampana Tete mempunyai batas administrasi sebagai berikut:


t
://

a. Sebelah utara berbatasan dengan perairan Teluk Tomini


s

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Ulubongka dan Kabupaten


tp

Morowali
ht

c. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Banggai


d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Ratolindo

4 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


GEOGRAFI DAN IKLIM

1.1 GEOGRAFI

Tabel 1.1.1 Jarak Antara Desa dengan Ibukota Kecamatan di Kecamatan


Ampana Tete, 2016

Ibukota
Desa Jarak (Km) Alat Transportasi Umum
Kecamatan

(1) (2) (3) (4)


3,5 Mobil/Motor
01. Pusungi

id
0,6 Mobil/Motor
02. Tete B

o.
0,0 Mobil/Motor
03. Tete A

.g
3,5 Mobil/Motor
04. Uebone
s 10,0 Mobil
bp
05. Mantangisi
12,5 Mobil
06. Bantuga
.
ab

16,0 Mobil
07. Urundaka
18,0 Mobil
ak

08. Borone
19,5 Mobil
n

09. Balanggala
ou

23,0 Mobil
10. Tampabatu
Tete A 26,0 Mobil
oj

11. Sabo
33,5 Mobil
t

12. Longge
://

73,5 Mobil pick up/Motor


13. Balingara
s
tp

91,5 Mobil pick up


14. Bulan Jaya
ht

97,5 Mobil pick up


15. Giri Mulyo
94,5 Mobil pick up
16. Wanasari
5,0 Motor
17. Kajulangko
18. Uemakuni 21,5 Motor
96,5 Mobil pick up
19. Mpoa
89,5 Mobil pick up
20. Suka Maju
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 5


GEOGRAFI DAN IKLIM

Tabel 1.1.2 Luas Wilayah Kecamatan Ampana Tete menurut Desa, 2016

Desa Luas (Km2) Persentase

(1) (2) (3)

01. Pusungi 16 2,01


02. Tete B 18 2,26

03. Tete A 16 2,01


04. Uebone 48 6,03

id
05. Mantangisi 89 11,18

o.
.g
06. Bantuga 82 10,30
07. Urundaka s 49 6,16
bp
08. Borone 46 5,78
.

09. Balanggala 59 7,41


ab

10. Tampabatu 78 9,80


ak

11. Sabo 108 13,57


n

12. Longge 11,02 1,38


ou

13. Balingara 32 4,02


oj

14. Bulan Jaya 22 7,29


t
://

15. Giri Mulyo 34 4,27


s

16. Wanasari 16 2,01


tp

17. Kajulangko 12 1,51


ht

18. Uemakuni 24 3,01


19. Mpoa 19 2,39
20. Suka Maju 17 2,14

Total 796,02 100


Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

6 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


GEOGRAFI DAN IKLIM

Tabel 1.1.3 Persentase Bentuk Permukaan Tanah Kecamatan Ampana Tete


menurut Desa , 2016

Ketinggian dari
Desa Dataran Perbukitan Pegunungan
Permukaan Laut (m)

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Pusungi 65 15 20 5

id
02. Tete B 75 15 10 2

o.
03. Tete A 85 10 5 4

.g
04. Uebone 65 15 20 4
s
bp
05. Mantangisi 70 15 15 5

06. Bantuga 80 10 10 4
.
ab

07. Urundaka 75 15 10 7
ak

08. Borone 70 15 15 6
n

09. Balanggala 75 10 15 3
ou

10. Tampabatu 60 25 15 8
oj

11. Sabo 70 10 20 4
t

12. Longge 45 25 30 6
://

30 25 55 400
s

13. Balingara
tp

14. Bulan Jaya 65 25 10 600


ht

15. Giri Mulyo 75 15 10 800

16. Wanasari 60 30 10 800

17. Kajulangko 35 30 35 7

18. Uemakuni 50 35 15 7

19. Mpoa 55 25 20 600

20. Suka Maju 65 25 10 600


Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 7


GEOGRAFI DAN IKLIM

Tabel 1.1.4 Nama dan Panjang Sungai menurut Desa di Kecamatan Ampana
Tete , 2016

Desa Nama Sungai Panjang (km)

(1) (2) (3)

01. Pusungi - -

02. Tete B - -

id
03. Tete A Banjar …

o.
04. Uebone Batang Kayuku 1,75

.g
05. Mantangisi Sunge, Mantangisi 15,00/7,50
s
Bantuga, Uesio,
bp
06. Bantuga
2,50/6,50/…/…
Uesiba, Masapi
.
ab

07. Urundaka Mosapi 17,00

08. Borone Borone, Uekambuno 15,00/3,5


ak

09. Balanggala Uesayu, Balanggala 2,50/21,5


n
ou

10. Tampabatu Padang Uloyo 25,00

11. Sabo Sabo/Balo 32,00/…


oj

12. Longge Balingara 45,00


t
://

13. Balingara Balingara 70


s

Polu, Uemea .../7


tp

14. Bulan Jaya


Sekoi, Slaki,Uemae ...
ht

15. Giri Mulyo


16. Wanasari Uemea,Skoi 4/4

17. Kajulangko Kajulangko ...

18. Uemakuni Uemakuni ...

19. Mpoa Polu, Mpoa .../...

20. Suka Maju Bulan …


Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

8 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


GEOGRAFI DAN IKLIM

Tabel 1.1.5 Nama dan Tinggi Gunung menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete,
2016

Desa Nama Gunung Tinggi (m)

(1) (2) (3)

01. Pusungi - -
02. Tete B Tanjung Api …

id
03. Tete A - -

o.
04. Uebone Ndore …
05. Mantangisi
.g
Mantangisi/ Tolutu
s …
bp
06. Bantuga - -
.

07. Urundaka - -
ab

08. Borone - -
ak

09. Balanggala - -
n

10. Tampabatu
ou

- -
11. Sabo Ngoyo …
oj

12. Longge Balingara …


t
://

13. Balingara Kalendeng …


s
tp

14. Bulan Jaya Kalendeng …


ht

15. Giri Mulyo Kalamba …

16. Wanasari - -

17. Kajulangko - -

18. Uemakuni - -

19. Mpoa Rapampolu/Rapamsere .../...

20. Suka Maju Rapampue …


Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 9


GEOGRAFI DAN IKLIM

Tabel 1.1.6 Nama dan Luas Pulau menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete, 2016

Desa Nama Pulau Luas (km2)

(1) (2) (3)

01. Pusungi - -

02. Tete B Buka-buka, P. Satu, P.Dua 15, 1, 1

03. Tete A - -

id
04. Uebone - -

o.
05. Mantangisi - -

06. Bantuga s .g - -
bp
07. Urundaka - -
.

08. Borone - -
ab

09. Balanggala - -
ak

10. Tampabatu - -
n

11. Sabo - -
ou

12. Longge - -
oj

13. Balingara - -
t
://

14. Bulan Jaya - -


s

15. Giri Mulyo - -


tp

16. Wanasari - -
ht

17. Kajulangko - -

18. Uemakuni - -

19. Mpoa - -

20. Suka Maju - -


Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

10 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


GEOGRAFI DAN IKLIM

1.2 IKLIM

Tabel 1.2.1 Keadaan Curah Hujan di Kecamatan Ampana Tete menurut Bulan, 2016

Curah Hujan
Bulan Hari Hujan
(mm)
(1) (2) (3)

01 Januari 6 181,5

id
02 Februari 5 47

o.
03 Maret 9 111,5

.g
04 April 10 157,4
s
bp
05 Mei 13 219,5
06 Juni 8 129,5
.
ab

07 Juli 10 129
ak

08 Agustus 6 24
n

09 September 8 127
ou

10 Oktober 6 112
oj

11 November 5 23
t
://

12 Desember 5 102
s

2016 91 1 363,4
tp

2015 67 875,17
ht

Sumber: Kantor BPP Kecamatan Ampana Tete desa Urundaka

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 11


GEOGRAFI DAN IKLIM

id
o.
s .g
bp
.
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

12 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PEMERINTAHAN

id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 13


PEMERINTAHAN

id
o.
s .g
bp
.
ab
ak
n
ou
oj
t
s://
tp
ht

14 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PEMERINTAHAN

PENJELASAN TEKNIS

1. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dipilih melalui pemilihan umum
(pemilu) dan dilantik dalam masa jabatan lima tahun.

2. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia no. 43 tahun 1999 Tentang


Pokok-Pokok Kepegawaian, yang dimaksud Pegawai Negeri adalah setiap warga
negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat
oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau

id
diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-

o.
undangan yang berlaku.

s .g
3. Pasal 2 Ayat 1 UU RI no. 43 tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian,
bp
membagi Pegawai Negeri menjadi 3 yaitu
.

- Pegawai Negeri Sipil


ab

- Anggota Tentara Republik Indonesia


ak

- Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia


n
ou

Pada pasal 2 ayat 2 Pegawai Negeri Sipil di bedakan menjadi 2 yaitu:


- Pegawai Negeri Sipil Pusat
oj

- Pegawai Negeri Sipil Daerah


t
s ://

4. Pegawai Negeri Sipil Pusat adalah Pegawai Negeri Sipil yang gajinya dibebankan
tp

pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan bekerja pada Departemen,
ht

Lembaga Pemerintah Non-Departemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi


Negara, Instansi Vertikal di daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, Kepaniteraan
Pengadilan, atau dipekerjakan untuk menyelenggarakan tugas negara lainnya.

5. Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah


Propinsi/Kabupaten/Kota yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah dan bekerja pada Pemerintah Daerah, atau dipekerjakan di luar
instansi induknya.

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 15


PEMERINTAHAN

ULASAN

Kecamatan Ampana Tete berdiri sejak tahun 1965 dengan ibukota Kecamatan
di Desa Borone yang terdiri dari 10 Desa dfinitif. Namun setelah mengalami banyak
perubahan, saat ini Kecamatan Ampana Tete mengalami perkembangan menjadi 20
Desa definitif dengan ibukota Kecamatan di Desa Tete A. Adapun koordinator
pemerintahan Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat.

Berdasarkan tingkat perkembangannya, desa dapat diklasifikasikan menjadi

id
tiga (3) kategori yaitu:

o.
1. Desa swadaya

.g
2. Desa swakarya
3. Desa Swasembada s
bp

Berdasarkan klasifikasi tersebut, dari 20 desa yang terdapat di kecamatan


.
ab

Ampana Tete terdapat sebanyak 13 desa masuk dalam kategori swakarya dan 7 desa
ak

masuk dalam kategori swasembada (Tabel 2.1). Di samping itu, dalam upaya
percepatan pembangunan pedesaan maka pemerintah desa dibantu oleh beberapa
n
ou

organisasi kemasyarakatan seperti BPD, LPM, dan PKK, serta anggota Hansip di setiap
desa untuk menjaga stabilitas keamanan.
toj

Sementara itu, untuk pembagian SLS (Satuan Lingkungan Setempat) tiap desa,
://

kecamatan Ampana Tete terdiri dari 60 Dusun, 61 RW dan 161 RT, yaitu seperti pada
s
tp

Tabel 2.2.
ht

16 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PEMERINTAHAN

Tabel 2.1 Tingkat Klasifikasi Desa di Kecamatan Ampana Tete, 2016

Desa Swadaya Swakarya Swasembada

(1) (2) (3) (4)

01. Pusungi - - 1
02. Tete B - - 1

id
03. Tete A - - 1

o.
04. Uebone - - 1

.g
05. Mantangisi - - 1
06. Bantuga -
s - 1
bp
07. Urundaka - 1 -
.
ab

08. Borone - - 1
09. Balanggala - 1 -
ak

10. Tampabatu - 1 -
n
ou

11. Sabo - 1 -
12. Longge - 1 -
oj

13. Balingara - 1 -
t
://

14. Bulan Jaya - 1 -


s

15. Giri Mulyo - 1 -


tp

16. Wanasari - 1 -
ht

17. Kajulangko - 1 -

18. Uemakuni - 1 -
19. Mpoa - 1 -
20. Suka Maju - 1 -
2016 - 13 7
2015 - 13 7
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 17


PEMERINTAHAN

Tabel 2.2 Banyaknya Lingkungan, Dusun, RW, dan RT menurut Desa di Kantor
Kecamatan Ampana Tete, 2016

Desa Lingkungan Dusun RW RT

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Pusungi - 5 10 20

02. Tete B - 3 - -

03. Tete A - 2 - 4

id
-

o.
04. Uebone 4 4 8

.g
05. Mantangisi - 5 5 10

06. Bantuga - 3 s 3 6
bp
07. Urundaka - 3 4 9
.
ab

08. Borone - 2 3 9
ak

09. Balanggala - 2 4 12
-
n

10. Tampabatu 5 1 1
ou

11. Sabo - 2 - 6
oj

12. Longge - 1 - 1
t

-
://

13. Balingara 3 - 7
s

14. Bulan Jaya - 3 4 10


tp

15. Giri Mulyo - 3 3 9


ht

16. Wanasari - 3 - 9

17. Kajulangko - 3 6 12

18. Uemakuni - 3 6 12

19. Mpoa - 2 2 4

20. Suka Maju - 3 6 12


2016 - 60 61 161
2015 - 60 61 161
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

18 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PEMERINTAHAN

Tabel 2.3 Banyaknya Organisasi Kemasyarakatan di Kantor Kecamatan Ampana


Tete menurut Desa, 2016

Desa BPD LPM PKK

(1) (2) (3) (4)

01. Pusungi 1 1 1

02. Tete B 1 1 1
03. Tete A 1 1 1

id
04. Uebone 1 1 1

o.
05. Mantangisi 1 1 1

.g
06. Bantuga 1 1 1
s
bp
07. Urundaka 1 1 1

08. Borone 1 1 1
.
ab

09. Balanggala 1 1 1
ak

10. Tampabatu 1 1 1
n

11. Sabo 1 1 1
ou

12. Longge 1 1 1
oj

13. Balingara 1 1 1
t

14. Bulan Jaya 1 1 1


://

15. Giri Mulyo 1 1 1


s
tp

16. Wanasari 1 1 1
ht

17. Kajulangko 1 1 1
18. Uemakuni 1 1 1
19. Mpoa 1 1 1

20. Suka Maju 1 1 1

2016 20 20 20

2015 20 20 20
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 19


PEMERINTAHAN

Tabel 2.4 Banyaknya Anggota Hansip, Kamra, Wanra menurut Desa di Kecamatan
Ampana Tete, 2016

Desa Hansip Kamra Wanra Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Pusungi 6 - - 6

02. Tete B 6 - - 6

id
03. Tete A 6 - - 6

o.
04. Uebone 10 - - 10

.g
05. Mantangisi 10 - - 10

06. Bantuga 3
s - - 3
bp
07. Urundaka 8 - - 8
.
ab

08. Borone 6 - - 6

09. Balanggala 5 - - 5
ak

10. Tampabatu 8 - - 8
n
ou

11. Sabo 10 - - 10

12. Longge 3 - - 3
oj

13. Balingara 10 - - 10
t
://

14. Bulan Jaya 6 - - 6


s

8 - - 8
tp

15. Giri Mulyo


8 - - 8
ht

16. Wanasari

17. Kajulangko 5 - - 5

18. Uemakuni 10 - - 10

19. Mpoa 7 - - 7

20. Suka Maju 11 - - 11


2016 146 - - 146
2015 159 - - 159
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

20 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 21


PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

22 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

PENJELASAN TEKNIS

1. Sumber utama data kependudukan adalah sensus penduduk yang dilaksanakan


setiap sepuluh tahun sekali. Sensus penduduk telah dilaksanakan sebanyak enam
kali sejak Indonesia merdeka, yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan
2010.
Di dalam sensus penduduk, pencacahan dilakukan terhadap seluruh penduduk
yang berdomisili di wilayah teritorial Indonesia termasuk warga negara asing
kecuali anggota korps diplomatik negara sahabat beserta keluarganya.

id
Metode pengumpulan data dalam sensus dilakukan dengan wawancara antara

o.
petugas sensus dengan responden dan juga melalui e-census. Pencatatan

.g
penduduk menggunakan konsep usual residence, yaitu konsep di mana
s
penduduk biasa bertempat tinggal. Bagi penduduk yang bertempat tinggal tetap
bp
dicacah di mana mereka biasa tinggal, sedangkan untuk penduduk yang tidak
bertempat tinggal tetap dicacah di tempat di mana mereka ditemukan petugas
.
ab

sensus pada malam ‘Hari Sensus’. Termasuk penduduk yang tidak bertempat
ak

tinggal tetap adalah tuna wisma, awak kapal berbendera Indonesia, penghuni
perahu/rumah apung, masyarakat terpencil/terasing, dan pengungsi. Bagi
n
ou

mereka yang mempunyai tempat tinggal tetap dan sedang bepergian ke luar
wilayah lebih dari enam bulan, tidak dicacah di tempat tinggalnya, tetapi dicacah
oj

di tempat tujuannya. Untuk tahun yang tidak dilaksanakan sensus penduduk,


t
://

data kependudukan diperoleh dari hasil proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk


merupakan suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari
s
tp

komponen-komponen perubahan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan


ht

migrasi. Proyeksi penduduk Indonesia 2010–2035 menggunakan data dasar


penduduk hasil SP2010.

2. Penduduk Indonesia adalah semua orang yang berdomisili di wilayah teritorial


Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang
dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.

3. Laju pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan persentase


pertambahan penduduk dalam jangka waktu tertentu.

4. Kepadatan penduduk adalah rasio banyaknya penduduk per kilometer persegi.

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 23


PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

5. Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara penduduk laki-laki dan


penduduk perempuan pada suatu wilayah dan waktu tertentu. Biasanya
dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk
perempuan.

6. Distribusi penduduk adalah pola persebaran penduduk di suatu wilayah, baik


berdasarkan batas-batas geografis maupun berdasarkan batas-batas administrasi
pemerintahan.

id
7. Komposisi penduduk adalah pola persebaran penduduk menurut

o.
karakteristiknya, contoh: penduduk menurut kelompok umur, penduduk

.g
menurut jenis kelamin s
bp
8. Rumah tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami
.
ab

sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus dan biasanya tinggal bersama serta
pengelolaan makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur
ak

adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama-sama


n

menjadi satu.
ou
oj

9. Anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di
t

suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada waktu pencacahan
://

maupun yang sementara tidak ada.


s
tp

10. Rata-rata anggota rumah tangga adalah angka yang menunjukkan rata-rata
ht

jumlah anggota rumah tangga per rumah tangga.

11. Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas.

12. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja,
punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan pengangguran.

13. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan
maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau
keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam secara terus menerus

24 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang
membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi).

14. Jumlah jam kerja seluruhnya adalah jumlah jam kerja yang digunakan untuk
bekerja (tidak termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam kerja yang digunakan
untuk hal-hal di luar pekerjaan).

15. Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/tempat bekerja di mana
seseorang bekerja. Klasifikasi lapangan usaha mengikuti Klasifikasi Baku

id
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dalam 1 digit.

o.
.g
16. Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam unit usaha/kegiatan dalam
melakukan pekerjaan. s
bp

17. Berusaha sendiri tanpa dibantu orang lain adalah bekerja atau berusaha
.
ab

dengan menanggung risiko secara ekonomis, yaitu dengan tidak kembalinya


ak

ongkos produksi yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta
tidak menggunakan pekerja dibayar maupun pekerja tak dibayar, termasuk yang
n
ou

sifat pekerjaannya memerlukan teknologi atau keahlian khusus.


t oj

18. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar adalah bekerja atau
://

berusaha atas risiko sendiri, dan menggunakan buruh/pekerja tak dibayar dan
s

atau buruh/pekerja tidak tetap.


tp
ht

19. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar adalah berusaha atas risiko
sendiri dan mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh/pekerja tetap yang
dibayar.

20. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau
instansi/kantor/ perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik
berupa uang maupun barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak
digolongkan sebagai buruh/karyawan, tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang
dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki 1 (satu) majikan (orang/rumah

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 25


PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

tangga) yang sama dalam sebulan terakhir, khusus pada sektor bangunan
batasannya tiga bulan. Apabila majikannya instansi/lembaga, boleh lebih dari
satu.

21. Pekerja bebas adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi
yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan terakhir) di usaha pertanian
baik berupa usaha rumah tangga maupun bukan usaha rumah tangga, ataupun
di nonpertanian atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau imbalan baik
berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran harian

id
maupun borongan

o.
.g
22. Pekerja tak dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu usaha untuk
s
bp
memperoleh penghasilan/keuntungan yang dilakukan oleh salah seorang
anggota rumah tangga atau bukan anggota rumah tangga tanpa mendapat
.
ab

upah/gaji baik berupa uang maupun barang.


n ak
ou
t oj
s ://
tp
ht

26 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

ULASAN

Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam pertumbuhan


ekonomi. Akan tetapi, jumlah penduduk yang terlalu banyak atau kepadatan
penduduk yang terlalu tinggi justru akan menjadi penghambat pembangunan
ekonomi di negara berkembang. Selain itu, banyak juga pendapat yang mengatakan
bahwa pertumbuhan jumlah penduduk akan memberikan pengaruh positif terhadap
pertumbuhan jumlah penduduk miskin. Untuk itu, komposisi penduduk diperlukan
dalam suatu negara karena dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan ataupun

id
penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan.

o.
.g
Pada tahun 2016, jumlah penduduk Kecamatan Ampana Tete sebanyak
24.246 orang atau meningkat sebesar 1,37 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
s
bp
Jumlah penduduk terbanyak berada di Desa Pusungi sebanyak 3.352 orang yang
sekaligus menjadi Desa dengan penduduk terpadat sebanyak 210 orang per
.
ab

kilometer persegi. Adapun jumlah penduduk paling sedikit yaitu Desa Longge
sebanyak 394 orang.
n ak

Dilihat dari jumlah Sex Ratio, seluruh Desa di Kecamatan Ampana Tete
ou

memiliki jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan jumlah


oj

penduduk perempuan dengan nilai Sex Ratio rata-rata sebesar 109. Hal ini berarti,
t

ada sebanyak 109 orang penduduk laki-laki setiap terdapat 100 orang penduduk
://

perempuan. Adapun secara keseluruhan, penduduk Kecamatan Ampana Tete


s

merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).


tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 27


PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

3.1 PENDUDUK

Tabel 3.1.1 Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk menurut Desa di
Kecamatan Ampana Tete, 2016

2 Kepadatan
Desa Luas (km ) Penduduk 2
per Km
(1) (2) (3) (4)

01. Pusungi 16 3 352 210


02. Tete B 18 1 084 60

id
03. Tete A 16 876 55

o.
04. Uebone 48 2 327 48
05. Mantangisi s .g
89 1 581 18
bp
06. Bantuga 82 1 190 15
.

07. Urundaka 49 1 503 31


ab

08. Borone 46 898 20


ak

09. Balanggala 59 1 024 17


n

10. Tampabatu 78 1 100 14


ou

11. Sabo 108 945 9


oj

12. Longge 11,02 394 36


t
://

13. Balingara 32 1 228 38


s

14. Bulan Jaya 22 1 051 48


tp

15. Giri Mulyo 34 898 26


ht

16. Wanasari 16 1 048 66


17. Kajulangko 12 1 348 112
18. Uemakuni 24 1 168 49
19. Mpoa 19 434 23
20. Suka Maju 17 797 47
2016 796,02 24 246 30
2015 796,02 23 919 30
Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035

28 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

Tabel 3.1.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio menurut
Desa di Kecamatan Ampana Tete, 2016

Desa Laki-laki Perempuan Sex Ratio

(1) (2) (3) (4)


01. Pusungi 1 726 1 626 106
02. Tete B 549 535 103
03. Tete A 457 419 109

id
04. Uebone 1 192 1 135 105

o.
05. Mantangisi 835 746 112

.g
06. Bantuga 638s 552 116
bp
07. Urundaka 769 734 105
08. Borone 461 437 105
.
ab

09. Balanggala 516 508 102


ak

10. Tampabatu 583 517 113


n

11. Sabo 478 467 102


ou

12. Longge 201 193 104


oj

13. Balingara 655 573 114


t

14. Bulan Jaya 527 524 101


s ://

15. Giri Mulyo 497 401 124


tp

16. Wanasari 548 500 110


ht

17. Kajulangko 728 620 117


18. Uemakuni 621 547 114
19. Mpoa 228 206 111
20. Suka Maju 423 374 113
2016 12 632 11 614 109
2015 12 384 11 535 108
Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 29


PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

Tabel 3.1.3 Penduduk Kecamatan Ampana Tete menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin, 2016

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

0 - 4 1 434 1 351 2 785

5 - 9 1 250 1 146 2 396

id
10 - 14 1 291 1 175 2 466

o.
15 - 19 1 198 1 071 2 269

.g
20 - 24 1 055 961 2 016
s
bp
25 - 29 1 043 969 2 012

30 - 34 1 014 938 1 952


.
ab

35 - 39 987 889 1 876


ak

40 - 44 842 785 1 627


n
ou

45 - 49 741 645 1 386

50 - 54 549 498 1 047


t oj

55 - 59 433 386 819


://

60 - 64 281 265 546


s
tp

65 - 69 211 209 420


ht

70 - 74 150 142 292

75+ 153 184 337

2016 12 632 11 614 24 246


2015 12 384 11 535 23 919
Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035

30 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

Tabel 3.1.4 Penduduk Kecamatan Ampana Tete menurut Kewarganegaraan


dan Jenis Kelamin, 2016

WNI WNA Jumlah


Desa
L P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Pusungi 1 726 1 626 - - 3 352
02. Tete B 549 535 - - 1 084

id
03. Tete A 457 419 - - 876

o.
04. Uebone 1 192 1 135 - - 2 327

.g
05. Mantangisi 835 746 - - 1 581
06. Bantuga 638
s 552 - - 1 190
bp
07. Urundaka 769 734 - - 1 503
.

898
ab

08. Borone 461 437 - -


09. Balanggala 516 508 - - 1 024
ak

10. Tampabatu 583 517 - - 1 100


n

11. Sabo 478 467 - - 945


ou

12. Longge 201 193 - - 394


oj

13. Balingara 655 573 - - 1 228


t

1 051
://

14. Bulan Jaya 527 524 - -


898
s

15. Giri Mulyo 497 401 - -


tp

16. Wanasari 548 500 - - 1 048


ht

17. Kajulangko 728 620 - - 1 348


18. Uemakuni 621 547 - - 1 168
19. Mpoa 228 206 - - 434
20. Suka Maju 423 374 - - 797
2016 12 632 11 614 - - 24 246
2015 12 384 11 535 - - 23 919
Sumber: Kantor Desa, 2016

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 31


PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

32 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


SOSIAL

id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 33


SOSIAL

id
o.
s .g
bp
.
ab
ak
n
ou
ojt
s ://
tp
ht

34 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


SOSIAL

PENJELASAN TEKNIS

1. Tidak/belum pernah sekolah adalah mereka yang tidak pernah atau belum pernah
terdaftar dan tidak pernah atau belum pernah aktif mengikuti pendidikan di suatu
jenjang pendidikan formal. Termasuk juga yang tamat/belum tamat taman kanak-
kanak tetapi tidak melanjutkan ke sekolah dasar.

2. Masih bersekolah adalah mereka yang terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan
formal dan nonformal (Paket A, B, atau C), baik pendidikan dasar, menengah

id
maupun pendidikan tinggi. Bagi mahasiswa yang sedang cuti dianggap masih

o.
bersekolah.

s .g
3. Tidak bersekolah lagi adalah mereka yang pernah terdaftar dan aktif mengikuti
bp
pendidikan di suatu jenjang pendidikan formal dan nonformal (Paket A, B, atau C),
.

tetapi pada saat pencacahan tidak lagi terdaftar dan tidak aktif mengikuti
ab

pendidikan.
n ak

4. Tamat sekolah adalah menyelesaikan pelajaran yang ditandai dengan lulus ujian
ou

akhir pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan di sekolah negeri
maupun swasta dengan mendapatkan tanda tamat belajar/ijazah. Seseorang yang
oj

belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi tetapi telah mengikuti ujian akhir
t
://

dan lulus dianggap tamat sekolah.


s
tp

5. Jalur Pendidikan di Indonesia terdiri atas 1) pendidikan formal, 2) pendidikan


ht

nonformal, dan 3) pendidikan informal yang ketiganya dapat saling melengkapi dan
memperkaya (Undang-Undang No. 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan
Nasional).

6. Jenjang Pendidikan Formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,


dan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan yang diajarkan mencakup pendidikan
umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.
a. Pendidikan Dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 35


SOSIAL

b. Pendidikan Menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah


Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
c. Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan
doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat
berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas.

7. Rumah Sakit adalah tempat pemeriksaan dan perawatan kesehatan, biasanya

id
berada di bawah pengawasan dokter/tenaga medis, yang melayani penderita yang

o.
sakit untuk berobat rawat jalan atau rawat inap.

s .g
8. Rumah Sakit Bersalin adalah rumah sakit khusus untuk persalinan, dilengkapi
bp
pelayanan spesialis pemeriksaan kehamilan, persalinan, rawat inap dan rawat jalan
ibu dan anak yang berada di bawah pengawasan dokter spesialis kandungan.
.
ab
ak

9. Rumah Bersalin adalah sarana pelayanan kesehatan dengan izin sebagai rumah
bersalin, dilengkapi pelayanan pemeriksaan kehamilan, persalinan serta
n
ou

pemeriksaan ibu dan anak yang berada di bawah pengawasan bidan senior.
oj

10. Poliklinik adalah sarana kesehatan yang dipakai untuk pelayanan berobat jalan,
t
://

biasanya berada di bawah pengawasan dokter/tenaga medis.


s
tp

11. Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit pelaksana teknis dinas
ht

kesehatan kabupaten/ kota yang mempunyai fungsi utama sebagai penyelenggara


pelayanan kesehatan tingkat pertama. Wilayah kerja puskesmas maksimal adalah
satu kecamatan dan untuk dapat menjangkau wilayah kerjanya, puskesmas
mempunyai jaringan pelayanan yang meliputi unit Puskesmas Pembantu (Pustu),
unit Puskesmas Keliling (Puskel), dan unit bidan desa/komunitas (Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat).

12. Apotek adalah suatu tempat tertentu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
kefarmasian, dan penyaluran/penjualan obat atau bahan farmasi dan perbekalan
kesehatan lainnya kepada masyarakat yang dikelola oleh tenaga apoteker
(Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1332 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas

36 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


SOSIAL

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 922/MENKES/PER/X/1993 Tentang Ketentuan


dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek).

13. Imunisasi adalah memasukkan kuman atau racun penyakit tertentu yang sudah
dilemahkan (vaksin) ke dalam tubuh dengan cara disuntik atau diminum
(diteteskan dalam mulut) dengan maksud agar terjadi kekebalan tubuh terhadap
penyakit tersebut.

14. Kasus kumulatif AIDS adalah kumulatif kasus AIDS sampai dengan referensi waktu

id
tertentu.

o.
.g
15. BCG (Bacillus Calmette Guerin) merupakan vaksinasi untuk mencegah penyakit
s
TBC, diberikan pada bayi baru lahir atau anak, dengan suntikan pada kulit pangkal
bp
lengan atas. Bekas suntikan kemudian akan membentuk tonjolan kecil jaringan
parut pada kulit lengan atas. Suntikan BCG diberikan kepada anak sebanyak 1 kali.
.
ab
ak

16. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) merupakan vaksin untuk mencegah penyakit
Difteri, Pertusis, dan Tetanus yang diberikan pada bayi berumur 3 bulan ke atas,
n
ou

dengan suntikan pada paha, diulang 1 bulan dan 2 bulan kemudian, sehingga
suntikan imunisasi DPT lengkap pada balita berjumlah 3 kali (kadang-kadang
oj

selang waktu antar suntikan bisa lebih dari 1 bulan).


t
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 37


SOSIAL

ULASAN

Pendidikan
Pendidikan merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas. Rendahnya mutu pendidikan akan menjadi penghambat dalam
upaya-upaya pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan sesuai dengan standar
tertentu. Pendidikan dapat dikatakan sebagai investasi yang bersifat jangka panjang
dalam pembangunan sumber daya manusia di suatu wilayah. Untuk itu, program wajib
belajar pendidikan dasar 9 tahun harus terus digalakkan sehingga di harapkan seluruh

id
anak-anak usia sekolah dapat memasuki jenjang pendidikan dasar. Selain itu, untuk

o.
mencapai keberhasilan pendidikan juga harus diimbangi dengan jumlah tenaga

.g
pendidik dan sarana pendidikan yang memadai.
s
bp
Untuk mendukung upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka
.

di Kecamatan Ampana Tete tersedia sarana sekolah mulai dari taman kanak-kanak (TK),
ab

Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), sampai dengan Sekolah
ak

Menengah Atas ataupun Kejuruan (SMA/SMK) yang tersebar di beberapa desa. Akan
tetapi dilihat dari jumlah murid dan tenaga pengajarnya, Kecamatan Ampana Tete
n
ou

masih kekurangan jumlah tenaga pengajar di tingkat SMA. Karena, rasio/perbandingan


antara murid dan guru masih terlalu banyak sebesar 19 orang. Yang artinya, setiap 1
oj

guru harus mengawasi murid sebanyak 19 orang.


t
s ://

Kesehatan Dan KB
tp

Selain melakukan investasi dalam hal pendidikan, perlu juga melakukan


ht

investasi dalam hal kesehatan. Dengan demikian, cepat atau lambat akan diperoleh
peningkatan dalam hal kualitas sumber daya manusia. Untuk itu, perlu halnya
ketersediaan fasilitas kesehatan serta tenaga kesehatan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan seluruh masyarakat yang ada.

Dalam memenuhi pelayanan masyarakat di bidang kesehatan untuk wilayah


Kecamatan Ampana Tete terdapat 2 unit puskesmas, 9 unit puskesmas pembantu, 11
unit poskesdes, 26 unit posyandu serta 16 unit pos keluarga berencana. Dari
sarana/prasarana di atas, Kecamatan Ampana Tete mempunyai tenaga 2 orang dokter,
37 orang bidan/mantri serta dibantu oleh 35 orang dukun bayi.

38 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


SOSIAL

Bab ini juga menyajikan berbagai data mengenai Keluarga Berencana (KB).
Pelaksanaan program KB yang digalakkan pemerintah untuk menjaga laju
pertumbuhan penduduk, hingga saat ini masih tetap berjalan di Kecamatan Ampana
Tete. Pelaksanaan KB sangat memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat utamanya
mereka yang masuk pada kategori pasangan usia subur (PUS). Pada Tabel 4.2.3 dapat
dilihat jumlah PUS dan jumlah penggunaan alat kontrasepsi di Kecamatan Ampana
Tete.

Agama

id
Kecamatan Ampana Tete merupakan daerah yang didiami oleh berbagai suku

o.
bangsa dengan pemeluk agama yang berbeda-beda. Sehingga, fasilitas tempat ibadah

.g
mutlak dibutuhkan. Di Kecamatan Ampana Tete terdapat tempat ibadah berupa masjid
s
sebanyak 33 unit yang tersebar di setiap desa. Selain itu, di kecamatan ini juga terdapat
bp
mushola sebanyak 20 unit, gereja sebanyak 11 unit dan pura/vihara sebanyak 2 unit.
.
ab

Pada Tabel 4.3.3 disajikan peristiwa nikah, cerai, talak dan rujuk di Kecamatan
Ampana Tete selama tahun 2016. Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa
ak

sepanjang tahun 2016 di Kecamatan Ampana Tete terdapat peristiwa nikah sebanyak
n

167 peristiwa, cerai sebanyak 2 peristiwa, dan talak sebanyak 3 peristiwa. Sementara
ou

untuk data jumlah peristiwa rujuk belum tersedia.


oj
t
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 39


SOSIAL

4.1 PENDIDIKAN

Tabel 4.1.1 Banyaknya Sekolah TK menurut Desa dan Status Sekolah di Kecamatan
Ampana Tete , 2016

Status Sekolah
Desa Jumlah
Negeri Swasta
(1) (2) (3) (4)

01. Pusungi - 1 1

id
02. Tete B - 1 1

o.
03. Tete A 1 - 1

.g
04. Uebone - s 1 1
bp
05. Mantangisi - 2 2

06. Bantuga - 1 1
.
ab

07. Urundaka - 1 1
ak

08. Borone - 1 1
n

09. Balanggala - 1 1
ou

10. Tampabatu - 1 1
oj

11. Sabo - 1 1
t

12. Longge - 1 1
://

13. Balingara - 2 2
s
tp

14. Bulan Jaya - 1 1


ht

15. Giri Mulyo - 1 1

16. Wanasari - 1 1

17. Kajulangko - 1 1

18. Uemakuni - 1 1

19. Mpoa - - -

20. Suka Maju - - -

2016 1 19 20
2015 1 20 21
Sumber : UPT Dinas Dikpora Ampana Tete

40 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


SOSIAL

Tabel 4.1.2 Banyaknya Sekolah Dasar (SD) menurut Desa dan Status Sekolah di
Kecamatan Ampana Tete , 2016

Status Sekolah
Desa Jumlah
Negeri Swasta
(1) (2) (3) (4)

01. Pusungi 4 - 4

02. Tete B 1 - 1

id
03. Tete A 1 - 1

o.
04. Uebone 2 - 2

.g
05. Mantangisi 1 1 2
s
bp
06. Bantuga 1 1 2

07. Urundaka 2 - 2
.
ab

08. Borone 2 - 2
ak

09. Balanggala 1 - 1
n

10. Tampabatu 1 - 1
ou

11. Sabo 1 - 1
oj

12. Longge 1 - 1
t
://

13. Balingara 2 - 2
s

14. Bulan Jaya 1 1 2


tp

15. Giri Mulyo 1 - 1


ht

16. Wanasari 1 - 1

17. Kajulangko 1 - 1

18. Uemakuni - 1 1

19. Mpoa 1 - 1

20. Suka Maju - 1 1


2016 25 5 30
2015 26 5 31

Sumber : UPT Dinas Dikpora Ampana Tete

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 41


SOSIAL

Tabel 4.1.3 Banyaknya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) menurut Desa
dan Status Sekolah di Kecamatan Ampana Tete , 2016

Status Sekolah
Desa Jumlah
Negeri Swasta
(1) (2) (3) (4)

01. Pusungi 1 1 2

02. Tete B - 1 1

id
03. Tete A 1 - 1

o.
- - -

.g
04. Uebone

05. Mantangisi - s - -
bp
06. Bantuga 1 1 2
.

- - -
ab

07. Urundaka

08. Borone 1 - 1
ak

09. Balanggala - - -
n

1 - 1
ou

10. Tampabatu

11. Sabo - - -
oj

12. Longge - - -
t
://

13. Balingara 1 - 1
s

1 1 2
tp

14. Bulan Jaya


- - -
ht

15. Giri Mulyo

16. Wanasari - - -

17. Kajulangko - - -

18. Uemakuni - - -

19. Mpoa - - -

20. Suka Maju - 1 1

2016 7 5 12

2015 7 4 11

Sumber : UPT Dinas Dikpora Ampana Tete

42 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


SOSIAL

Tabel 4.1.4 Banyaknya Sekolah Menengah Umum (SMU) Sederajat menurut Desa
dan Status Sekolah di Kecamatan Ampana Tete , 2016

Status Sekolah
Desa Jumlah
Negeri Swasta
(1) (2) (3) (4)

01. Pusungi 1 - 1

02. Tete B - - -

id
03. Tete A - - -

o.
04. Uebone - - -

.g
05. Mantangisi - - -

-
s 1 1
bp
06. Bantuga

07. Urundaka - - -
.
ab

08. Borone - - -
ak

09. Balanggala - - -
n

10. Tampabatu - - -
ou

11. Sabo - - -
oj

12. Longge - - -
t

- - -
://

13. Balingara
s

14. Bulan Jaya 1 - 1


tp

15. Giri Mulyo - - -


ht

16. Wanasari - - -

17. Kajulangko - - -

18. Uemakuni - - -

19. Mpoa - - -

20. Suka Maju - - -

2016 2 1 3

2015 2 1 3

Sumber : UPT Dinas Dikpora Ampana Tete

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 43


SOSIAL

Tabel 4.1.5 Banyaknya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Desa di


Kecamatan Ampana Tete , 2016

Status Sekolah
Desa Jumlah
Negeri Swasta
(1) (2) (3) (4)

01. Pusungi - - -

- - -

id
02. Tete B

o.
03. Tete A - - -

.g
04. Uebone - - -

05. Mantangisi - s - -
bp
06. Bantuga 1 - 1
.
ab

07. Urundaka - - -

- - -
ak

08. Borone

09. Balanggala - - -
n
ou

10. Tampabatu - - -

- - -
oj

11. Sabo
t

12. Longge - - -
://

13. Balingara - - -
s
tp

14. Bulan Jaya - - -


ht

15. Giri Mulyo - - -

16. Wanasari - - -

17. Kajulangko - - -

18. Uemakuni - - -

19. Mpoa - - -

20. Suka Maju - - -


2016 1 - 1
2015 1 - 1

Sumber : UPT Dinas Dikpora Ampana Tete

44 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


SOSIAL

Tabel 4.1.6 Banyaknya Murid/Siswa menurut Tingkat Pendidikan dan Status


Sekolah di Kecamatan Ampana Tete , 2016

Tingkat Pendidikan Negeri Swasta Jumlah

(1) (2) (3) (4)

1. T K 42 604 646
2. S D 2855 269 3124

id
3. S L T P 1081 346 1427

o.
4. S M U 390 98 488

.g
5. SMK 134 - 134
s
bp
Sumber : UPT Dinas Dikpora Ampana Tete
.
ab

Tabel 4.1.7 Banyaknya Guru menurut Tempat Bekerja dan Status Kepegawaian
ak

di Kecamatan Ampana Tete , 2016


n
ou

Tempat Bekerja PNS Honorer/Swasta Jumlah


oj

(1) (2) (3) (4)


t
s ://

1. T K 13 52 65
tp

2. S D 244 101 345


ht

3. S L T P 61 55 116
4. S M U 10 16 26
5. S M K 13 5 18

Sumber : UPT Dinas Dikpora Ampana Tete

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 45


SOSIAL

4.2 Kesehatan dan Keluarga Berencana

Tabel 4.2.1 Banyaknya Fasilitas Kesehatan menurut Desa di Kecamatan Ampana


Tete , 2016

Puskesmas
Desa Puskesmas Poskesdes Posyandu Pos KB
Pembantu

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

01. Pusungi - - 1 1 1

id
02. Tete B - - 1 1 1

o.
03. Tete A 1 - - 1 1

.g
04. Uebone - - 1 1 1
s
bp
05. Mantangisi - - 1 2 1
06. Bantuga - 1 - 1 1
.
ab

07. Urundaka - 1 - 1 1
ak

08. Borone - 1 - 1 1
09. Balanggala - - 1 1 1
n
ou

10. Tampabatu - 1 - 2 1
11. Sabo - - 1 1 1
oj

12. Longge - 1 - 1 1
t
://

13. Balingara - 2 1 3 1
s

14. Bulan Jaya 1 - - 2 -


tp

15. Giri Mulyo - 1 1 2 1


ht

16. Wanasari - 1 - 1 -
17. Kajulangko - - 1 1 1
18. Uemakuni - - - 1 1
19. Mpoa - - 1 1 -
20. Suka Maju - - 1 1 -
2016 2 9 11 26 16
2015 2 11 8 24 16
Sumber : Puskesmas Tete A dan Puskesmas Bulan Jaya

46 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


SOSIAL

Tabel 4.2.2 Banyaknya Dokter dan Paramedis Lainnya menurut Desa di Kecamatan
Ampana Tete , 2016

Dokter Mantri/Bidan
Dukun
Desa
Bayi
L P L P

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

01. Pusungi - - 2 3

id
02. Tete B - - - 1 -

o.
03. Tete A 1 1 6 1

.g
04. Uebone - - - 1 4
05. Mantangisi - s - - 1 1
bp
06. Bantuga - - - 1 1
.

07. Urundaka - - 2 1
ab

08. Borone - - - 1 -
ak

09. Balanggala - - - 1 -
n

10. Tampabatu - - 1 1 1
ou

11. Sabo - - - 1 1
oj

12. Longge - - - 1 1
t

13. Balingara - - 3 3 4
://

14. Bulan Jaya - - - 2 5


s
tp

15. Giri Mulyo - - - 2 2


ht

16. Wanasari - - 1 1 2
17. Kajulangko - - - 1 2
18. Uemakuni - - - - 1
19. Mpoa - - 1 1 2
20. Suka Maju - - - 2 3
2016 1 1 6 31 35
2015 1 - 19 43 34
Sumber : Puskesmas Tete A dan Puskesmas Bulan Jaya

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 47


SOSIAL

Tabel 4.2.3 Banyaknya Klinik KB dan PUS serta Akseptor KB Aktif dan Alat
Kontrasepsi, di Kecamatan Ampana Tete, 2012 – 2016

Klinik/PUS/Alat
2012 2013 2014 2015 2016
Kontrasepsi

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

id
1. Klinik KB 16 13 19 20 20

o.
.g
2. P U S 5 624 7 275 6 397 4 825 4 796
s
bp
3. P I L 1 952 3 764 47 897 927
.
ab

4. Spiral 253 157 29 82 108


n ak

5. Kondom 189 133 5 6 29


ou
oj

6. Suntik 2 276 2 131 89 197 1 990


t
://

7. Susuk KB 572 522 23 515 543


s
tp
ht

8. M O P 9 7 0 2 5

9. M O W 118 86 0 19 45

10. Obat Vaginal - - 0 0 0


Sumber : Balai Penyuluhan KB Kec. Ampana Tete

48 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


SOSIAL

Tabel 4.2.4 Target dan Pencapaian Peserta KB Aktif di Kecamatan Ampana


Tete, 2012 – 2016

Rincian 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


PUS 5 624 7 275 6397 4825 4796

Target 5 624 7 275 6397 4825 4796

id
o.
Pencapaian 5 369 6 800 5993 3497 3647

s .g
bp
Persentase Target 95,46 93,47 93,7 72,48 76,04
.
ab

Sumber : Balai Penyuluhan KB Kec. Ampana Tete


n ak
ou

Tabel 4.2.5 Target dan Pencapaian Peserta KB Baru di Kecamatan Ampana


Tete, 2012 – 2016
t oj
://

Rincian 2012 2013 2014 2015 2016


s
tp

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Target 759 759 605 750 631
ht

Pencapaian 542 438 269 193 109

Persentase Target 71,88 57,71 44,46 25,7 17,27

Sumber : Balai Penyuluhan KB Kec. Ampana Tete

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 49


SOSIAL

Tabel 4.2.6 Banyaknya Petugas/Penyuluh, Pelayanan Kontrasepsi, PPKBD, Sub


PPKBD dan Kelompok Akseptor di Kecamatan Ampana Tete,
2012 -2016

Petugas/ Penyuluh 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

id
Ajun - - - - -

o.
.g
PPLKB 4 1 1 1 1
s
bp
PLKB 3 4 2 2 5
.
ab

Dokter 1 1 1 1 2
n ak

Bidan 2 16 16 16 19
ou
oj

PPKBD 20 20 20 20 20
t
://

Sub PPKBD 40 40 40 40 40
s
tp
ht

Kelompok Akseptor - - - - -

Sumber : Balai Penyuluhan KB Kec. Ampana Tete

50 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


SOSIAL

4.3 Agama
Tabel 4.3.1 Banyaknya Tempat Ibadah menurut Agama dan Desa di Kecamatan
Ampana Tete , 2016

Pura /
Mushola/
Desa Masjid Gereja
Langgar
Vihara

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Pusungi 2 - - -

id
02. Tete B 1 - - -

o.
03. Tete A 2 1 1 -

.g
04. Uebone 2 - - -
05. Mantangisi 2 s 1 - -
bp
06. Bantuga 1 1 - -
.

07. Urundaka 1 1 - -
ab

08. Borone 3 1 2 -
ak

09. Balanggala 1 - - -
n

10. Tampabatu 1 2 - -
ou

11. Sabo 1 - - -
oj

12. Longge 1 - 2 -
t

13. Balingara 5 2 2 -
://

14. Bulan Jaya 1 4 2 -


s
tp

15. Giri Mulyo 2 3 - 1


ht

16. Wanasari 1 2 - 1
17. Kajulangko 2 - - -
18. Uemakuni 1 - - -
19. Mpoa 1 - 2 -
20. Suka Maju 2 2 - -
2016 33 20 11 2
2015 33 18 11 2
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 51


SOSIAL

Tabel 4.3.2 Banyaknya Tenaga Kerohanian menurut Desa dan Agama di


Kecamatan Ampana Tete, 2016

Desa Islam Kristen Hindu Budha Katolik Lainya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


01. Pusungi 12 - - - - -
02. Tete B 5 - - - - -

id
03. Tete A 12 5 - - - -

o.
04. Uebone 10 - - - - -

.g
05. Mantangisi 13 - - - - -
s
bp
06. Bantuga 7 - - - - -
07. Urundaka 5 - - - - -
.
ab

08. Borone 15 3 - - - -
ak

09. Balanggala 5 - - - - -
10. Tampabatu 5 - - - - -
n
ou

11. Sabo 5 - - - - -
12. Longge 6 12 - - - -
oj

13. Balingara 30 10 - - - -
t
://

14. Bulan Jaya 10 6 - - - -


s

15. Giri Mulyo 10 - - - - -


tp

16. Wanasari 5 - 5 - - -
ht

17. Kajulangko 10 - - - - -
18. Uemakuni 5 - - - - -
19. Mpoa 5 3 - - - -
20. Suka Maju 10 - - - - -
2016 185 39 5 - - -
2015 185 39 5 - - -
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

52 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


SOSIAL

Tabel 4.3.3 Jumlah Peristiwa Nikah, Cerai, Talak dan Rujuk di Kecamatan
Ampana Tete, 2012 – 2016

Peristiwa 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Nikah 238 218 174 164 167

id
Cerai
9 7 5 13 2

o.
.g
Talak
- -
s 5 13 3
bp
Rujuk - - - - -
.
ab

Sumber : KUA Kecamatan Ampana Tete


n ak
ou
t oj
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 53


SOSIAL

id
o.
s .g
bp
.
ab
ak
n
ou
ojt
s ://
tp
ht

54 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PERTANIAN

id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 55


PERTANIAN

id
o.
s .g
bp
.
ab
ak
n
ou
toj
s ://
tp
ht

56 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PERTANIAN

PENJELASAN TEKNIS

1. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh
pematang (galengan), saluran untuk menahan/ menyalurkan air, yang biasanya
ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperoleh atau status lahan
tersebut. Lahan yang dimaksud termasuk lahan yang terdaftar di Pajak Bumi
Bangunan, Iuran Pembangunan Daerah, lahan bengkok, lahan serobotan, lahan
rawa yang ditanami padi dan lahan bekas tanaman tahunan yang telah dijadikan
sawah, baik yang ditanami padi, palawija atau tanaman semusim lainnya.

id
o.
2. Tegal/Kebun adalah lahan pertanian bukan sawah (lahan kering) yang ditanami

.g
tanaman semusim atau tahunan dan terpisah dengan halaman sekitar rumah serta
s
penggunaannya tidak berpindah pindah.
. bp

3. Ladang/Huma adalah lahan pertanian bukan sawah (lahan kering) yang biasanya
ab

ditanami tanaman semusim dan penggunaannya hanya semusim atau dua musim,
ak

kemudian akan ditinggalkan bila sudah tidak subur lagi (berpindah-pindah).


Kemungkinan lahan ini beberapa tahun kemudian akan dikerjakan kembali jika
n
ou

sudah subur.
oj

4. Lahan yang sementara tidak diusahakan adalah lahan yang biasanya diusahakan
t
://

tetapi untuk sementara (lebih dari 1 (satu) tahun tetapi kurang dari atau sama
s

dengan 2 (dua) tahun) tidak diusahakan, termasuk lahan sawah yang tidak
tp

diusahakan selama lebih dari 2 (dua) tahun.


ht

5. Data pokok tanaman pangan yang dikumpulkan adalah luas panen dan
produktivitas (hasil per hektar). Produksi tanaman pangan merupakan hasil
perkalian antara luas panen dengan produktivitas. Pengumpulan data luas panen
dilakukan setiap bulan dengan pendekatan area kecamatan di seluruh wilayah
Indonesia. Pengumpulan data produktivitas dilakukan melalui pengukuran
langsung pada plot ubinan berukuran 2½ m x 2½ m. Pengumpulan data
produktivitas dilakukan setiap subround (empat bulanan) pada waktu panen
petani.

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 57


PERTANIAN

6. Data produksi padi dan palawija yang disajikan adalah dalam kualitas: gabah kering
giling (padi), pipilan kering (jagung), biji kering (kedelai dan kacang tanah), dan
umbi basah (ubi kayu dan ubi jalar).

7. Tanaman sayuran dan buah-buahan semusim


- Tanaman sayuran semusim adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral
dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, bunga,
buah, dan umbinya, yang berumur kurang dari satu tahun.
- Tanaman buah-buahan semusim adalah tanaman sumber vitamin, garam

id
mineral, dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buah,

o.
berumur kurang dari satu tahun, tidak berbentuk pohon/rumpun tetapi

.g
menjalar dan berbatang lunak.
s
bp
8. Tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan
- Tanaman buah-buahan tahunan adalah tanaman sumber vitamin, garam
.
ab

mineral, dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buah
ak

dan merupakan tanaman tahunan.


- Tanaman sayuran tahunan adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral,
n
ou

dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun dan atau
buah yang berumur lebih dari satu tahun.
t oj
://

9. Tanaman biofarmaka adalah tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan,


kosmetik, dan kesehatan yang dikonsumsi atau digunakan dari bagian-bagian
s
tp

tanaman seperti daun, batang, buah, umbi (rimpang) ataupun akar.


ht

10. Tanaman hias adalah tanaman yang mempunyai nilai keindahan baik bentuk,
warna daun, tajuk maupun bunganya, sering digunakan untuk penghias
pekarangan dan lain sebagainya.

11. Luas panen tanaman hortikultura adalah luas tanaman sayuran, buah-buahan,
biofarmaka, dan tanaman hias yang diambil hasilnya/dipanen pada periode
pelaporan.

58 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PERTANIAN

12. Luas panen untuk tanaman sayuran adalah luas tanaman yang dipanen
sekaligus/habis/dibongkar dan luas tanaman yang dipanen berkali-kali (lebih dari
satu kali)/belum habis.
Tanaman yang dipanen sekaligus/ habis/dibongkar adalah tanaman yang sehabis
panen langsung dibongkar/dicabut, terdiri dari bawang merah, bawang putih,
bawang daun, kentang, kol/kubis, kembang kol, petsai/sawi, wortel, lobak, dan
kacang merah.
Tanaman yang dipanen berkali-kali (lebih dari satu kali)/belum habis adalah
tanaman yang pemanenannya lebih dari satu kali dan biasanya dibongkar apabila

id
panenan terakhir sudah tidak memadai lagi, terdiri dari: kacang panjang, cabe

o.
besar, cabe rawit, jamur, tomat, terung, buncis, ketimun, labu siam, kangkung,

.g
bayam, melon, semangka, dan blewah.
s
bp
13. Produksi hortikultura adalah hasil menurut bentuk produk dari setiap tanaman
sayuran, buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias yang diambil berdasarkan
.
ab

luas yang dipanen/tanaman yang menghasilkan pada bulan/triwulan laporan.


ak

14. Data Statistik Kehutanan sebagian besar merupakan data sekunder yang
n
ou

bersumber dari Dinas Kehutanan.


oj

15. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang berupa hutan, yang ditunjuk dan atau
t
://

ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan


tetap. Hal ini untuk menjamin kepastian hukum mengenai status kawasan hutan,
s
tp

letak batas dan luas suatu wilayah tertentu yang sudah ditunjuk menjadi kawasan
ht

hutan tetap.

16. Berdasarkan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, kawasan


hutan dibagi ke dalam kelompok Hutan Konservasi, Hutan Lindung, dan Hutan
Produksi.

17. Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa
serta ekosistemnya.
18. Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 59


PERTANIAN

banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan
tanah.

19. Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
memproduksi hasil hutan. Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap (HP),
Hutan Produksi Terbatas (HPT), dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi.

20. Hutan Konservasi terdiri dari:


Kawasan suaka alam berupa Cagar Alam (CA) dan Suaka Margasatwa (SM);

id
kawasan pelestarian alam berupa Taman Nasional (TN), Taman Hutan Raya (THR),

o.
dan Taman Wisata Alam (TWA);

.g
Taman Buru (TB).
s
Taman Buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata
bp
berburu.
.
ab

21. Data populasi ternak bersumber dari Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan
ak

dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tojo Una-Una, sedangkan jumlah pemotongan


ternak merupakan hasil Survei Laporan Pemotongan Ternak.
n
ou

22. Data statistik perikanan merupakan data sekunder yang bersumber dari Dinas
oj

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tojo Una-Una. Statistik perikanan dibedakan


t
://

atas data Perikanan Tangkap dan Perikanan Budidaya. Perikanan Tangkap


diklasifikasikan atas penangkapan ikan di laut dan penangkapan ikan di perairan
s
tp

umum. Perikanan Budidaya diklasifikasikan atas jenis budidaya yaitu budidaya laut,
ht

tambak, kolam, karamba, jaring apung, dan sawah.

23. Rumah Tangga Perikanan Tangkap adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan
penangkapan ikan/binatang air lainnya/tanaman air dengan tujuan
sebagian/seluruh hasilnya untuk dijual.

24. Rumah Tangga Perikanan Budidaya adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan
budidaya ikan/binatang air lainnya/tanaman air dengan tujuan sebagian/seluruh
hasilnya untuk dijual.

60 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PERTANIAN

ULASAN

Pertanian
Sejauh ini, sektor pertanian masih menjadi primadona diantara sektor
lainnya, seperti sektor perdagangan, jasa dan industri. Sektor pertanian dapat
memberikan pengaruh yang cukup besar dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi
nasional. Selain itu, dengan adanya sektor pertanian maka ketahanan pangan nasional
dapat dipenuhi. Begitu juga pentingnya sektor pertanian di Kecamatan Ampana Tete
dalam peningkatan perekonomian dan pemenuhan ketahanan pangan.

id
o.
Sektor pertanian meliputi sub sektor pertanian tanaman pangan, sub sektor

.g
perkebunan, sub sektor kehutanan, sub sektor perternakan dan sub sektor perikanan.
s
Pada sub sektor pertanian tanaman pangan, luas panen terbesar pada tahun 2016 yaitu
bp
tanaman kedelai sebesar 2.412 hektar dan disusul oleh tanaman jagung sebesar 2.044
.

hektar. Adapun jumlah produksinya didominasi oleh tanaman jagung sebesar 10.794
ab

ton dan disusul oleh tanaman kedelai sebesar 5.171 ton. Selanjutnya pada sub sektor
ak

perkebunan, komoditi unggulan di Kecamatan Ampana Tete adalah kelapa dan kakao.
Pada tahun 2016, luas tanam untuk tanaman kelapa sebesar 6.360 hektar sementara
n
ou

luas tanaman kakao sebesar 1.944 hektar. Adapun di sub sektor peternakan, pada
tahun 2015 ternak sapi di Kecamatan Ampana Tete sebanyak 6.390 ekor dan ternak
oj

kambing sebanyak 4.768 ekor. Lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 5.5 sampai dengan
t
://

Tabel 5.7 untuk jumlah populasi ternak dan unggas di Kecamatan Ampana Tete.
s
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 61


PERTANIAN

Tabel 5.1 Luas Panen Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis Tanaman di
Kecamatan Ampana Tete, 2012 – 2016 (ha)

Jenis Tanaman 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Padi Sawah 673,00 580,00 1790,00 492,00 250,00

id
o.
.g
Padi Ladang 621,00 743,00 756,00 762,00 217,00
s
bp
Jagung 2 486,00 3 676,00 2584,00 3383,00 2 044,00
.
ab
ak

Ubi Kayu 57,00 5,00 5,00 19,00 20,00


n
ou

Ubi Jalar 45,00 17,00 5,00 6,00 15,00


t oj
://

Kacang Tanah 218,00 122,00 15,00 90,00 30,00


s
tp

Kacang Hijau 120,00 45,00 4,00 38,00 24,00


ht

Kacang Kedele 2 084,00 3 944,00 6118,00 3768,00 2 412,00


Sumber : Dinas Pertaninan Kabupaten Tojo Una-una 2016

62 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PERTANIAN

Tabel 5.2 Produksi Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis Tanaman di


Kecamatan Ampana Tete, 2012 - 2016 (Ton)

Jenis Tanaman 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Padi Sawah 2 269,00 2 817,06 6608,00 2293,61 1 199

id
o.
.g
Padi Ladang 1 444,00 1 741,59 1797,00 21175,66 810
s
bp
Jagung 9 213,00 16 225,50 10793,00 18843 10 794
.
ab
ak

Ubi Kayu 1 016,00 90,88 90,00 466.24 3 626


n
ou

Ubi Jalar 461,00 174,32 50,00 60.98 12


toj
://

Kacang Tanah 300,00 173,24 19,00 144.51 37


s
tp

Kacang Hijau 92,00 35,73 3,00 31.98 19


ht

Kacang Kedele 2 815,99 7 016,38 10174,00 7609.79 5 171


Sumber : Dinas Pertaninan Kabupaten Tojo Una-una 2016

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 63


PERTANIAN

Tabel 5.3 Luas Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Jenis Tanaman di Kecamatan
Ampana Tete, 2012 - 2016 (ha)

Jenis Tanaman 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kelapa 6 499,00 6 265,00 5879 6185 6360

id
o.
.g
Kopi 289,00 289,00 289,00 266 234
s
bp
Cengkeh 39,00 42,00 206,00 - 313
.
ab
ak

Coklat 3 753,00 2 764,00 3414,00 3449 1944


n
ou

Lada - - - 40 46
t oj
://

Jambu Mete 289,00 289,00 - - -


s
tp

Sagu - - - - -
ht

Kelapa Sawit - - - 380 -


Sumber : Dinas Pertaninan Kabupaten Tojo Una-una 2016

64 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PERTANIAN

Tabel 5.4 Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Jenis Tanaman di


Kecamatan Ampana Tete, 2011 - 2015 (ton)

Jenis Tanaman 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kelapa 8 235,00 8 168,00 7119,00 7358,16 7358,16

id
o.
.g
Kopi 127,00 120,00 120,00 125.42 125.42
s
bp
Cengkeh 25,00 8,00 60,00 - -
.
ab
ak

Coklat 1 674,00 1 860,00 1 878,00 2035,49 2035,49


n
ou

Lada - - - - -
t oj
://

Jambu Mete 26,00 19,00 - - -


s
tp

Sagu - - - - -
ht

Kemiri - - - - -
Sumber : Dinas Pertaninan Kabupaten Tojo Una-una 2015

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 65


PERTANIAN

Tabel 5.5 Populasi Ternak Besar menurut Jenis Ternak di Kecamatan Ampana Tete,
2011 - 2015 (ekor)

Jenis Ternak 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Sapi 5 023 5 427 5 347 5 714 6390

id
Kerbau - - - - -

o.
.g
Kuda 40 109 12 14 13
Sumber : Dinas Pertaninan Kabupaten Tojo Una-una 2015 s
. bp
ab

Tabel 5.6 Populasi Ternak Kecil menurut Jenis Ternak di Kecamatan Ampana Tete,
2011 - 2015 (ekor)
n ak
ou

Jenis Ternak 2011 2012 2013 2014 2015


oj

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


t
://

Kambing 4 800 2 846 3 701 4298 4768


s
tp

Babi 135 243 154 187 225


ht

Domba - - - - -

Sumber : Dinas Pertaninan Kabupaten Tojo Una-una 2015

66 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PERTANIAN

Tabel 5.7 Populasi Unggas menurut Jenis Ternak di Kecamatan Ampana Tete,
2011 - 2015 (ekor)

Jenis Ternak 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Ayam Kampung 22 846 36 732 35 239 37769 40 481

Ayam Ras Petelur 3 500 4 424 - - 193

id
Itik 937 937 1 524 1 570 1 617

o.
.g
Itik Manila - - - - -
Sumber :
s
Dinas Pertaninan Kabupaten Tojo Una-una 2015
. bp
ab

Tabel 5.8 Banyaknya Alat Penangkap Ikan di Kecamatan Ampana Tete, 2011 – 2015
n ak

Jenis Alat
ou

2011 2012 2013 2014 2015


Penangkapan
oj

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


t
://

Pukat Cincin - - - -
s

Pukat kantong - - - 56 56
tp

Jala - - - - -
ht

Pancing 206 221 327 297 297


Lainnya 25 217 76 20 20
Sumber : Dinas Pertaninan Kabupaten Tojo Una-una 2015

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 67


PERTANIAN

Tabel 5.9 Banyaknya Sarana Penangkap Ikan di Kecamatan Ampana Tete, 2011 –
2015

Jenis Kapal 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Kapal Motor - - - - 1

id
Perahu Motor 99 49 83 98 179

o.
.g
Perahu Tidak Bermotor 81 48 81 93 166
s
bp
r)
Perahu Motor Tempel 3 3 - - -
.
ab

Sumber : Dinas Pertaninan Kabupaten Tojo Una-una 2015


n ak
ou
t oj
s ://
tp
ht

68 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


INDUSTRI DAN ENERGI

id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 69


INDUSTRI DAN ENERGI

id
o.
s .g
bp.
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

70 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


INDUSTRI DAN ENERGI

PENJELASAN TEKNIS

1. Pengumpulan data industri besar dan sedang dilakukan melalui Survei Industri
Besar dan Sedang yang dilaksanakan setiap tahun secara lengkap (sensus) sejak
tahun 1975. Survei Industri Besar dan Sedang mencakup semua perusahaan
industri yang mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih dengan menggunakan
kuesioner II A.

2. Klasifikasi industri yang digunakan dalam survei ini berdasar kepada Klasifikasi Baku

id
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). KBLI adalah klasifikasi lapangan usaha yang

o.
berdasar kepada International Standard Industrial Classification of All Economic

.g
Activities (ISIC) revisi 4 yang telah disesuaikan dengan kondisi Indonesia.
s
bp
3. Industri manufaktur adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
.

mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga
ab

menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi
ak

barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir.
n

Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa industri dan pekerjaan perakitan.
ou

4. Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang
oj

melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak


t
://

pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi
s

tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang
tp

bertanggung jawab atas usaha tersebut.


ht

5. Industri manufaktur dikelompokkan ke dalam 4 golongan berdasarkan banyaknya


pekerja, yaitu: industri besar (100 orang pekerja atau lebih), industri
sedang/menengah (20–99 orang pekerja), industri kecil (5–19 orang pekerja), dan
industri mikro (1–4 orang pekerja).
6. Pelanggan adalah individu atau kelompok, baik rumah tangga, perusahaan atau
institusi non profit yang membeli air bersih dari perusahaan air bersih.

7. Air disalurkan adalah volume air bersih dari perusahaan air bersih.

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 71


INDUSTRI DAN ENERGI

ULASAN

Banyaknya industri ataupun usaha pengolahan sangat berperan dalam upaya


peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan. Semakin
banyak usaha, maka semakin banyak pula lapangan pekerjaan yang ada. Sehingga
penyerapan tenaga kerja yang terjadi akan selaras dengan peningkatan pendapatan
masyarakat. Dalam sektor industri terdapat empat kategori industri :

A. Industri Besar dengan jumlah tenaga kerja 100 orang ke atas.

id
B. Industri Sedang dengan jumlah tenaga kerja 20-99 orang.

o.
C. Industri Kecil dengan jumlah tenaga kerja 5-19 orang.

.g
D. Industri Mikro dengan jumlah tenaga kerja 1-4 orang.
s
bp
Pada Tabel 6.1, disajikan data mengenai banyaknya usaha industri menurut
golongan yang terdapat di Kecamatan Ampana Tete. Dari tabel tersebut, menunjukkan
.
ab

bahwa pada tahun 2016 industri di Kecamatan Ampana Tete masih didominasi oleh
ak

industri kerajinan rumah tangga sebanyak 71 usaha, disusul oleh industri kecil
sebanyak 18 usaha, dan industri sedang sebanyak 1 usaha. Artinya, penyerapan tenaga
n
ou

kerja disektor industri di Kecamatan Ampana Tete masih tergolong rendah.


oj

Di sektor jasa, dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 usaha bengkel
t

motor/mobil sebanyak 43 usaha yang hampir tersebar di seluruh desa Kecamatan


://

Ampana Tete. Kemudian disusul usaha jahit pakaian sebanyak 25 usaha, servis alat
s
tp

elektronok sebanyak 9 usaha, fotokopi sebanyak 3 usaha, salon sebanyak 11 usaha,


pangkas rambut sebanyak 4 usaha, cuci kendaraan sebanyak 3 usaha, dan praktik
ht

pengobatan tradisional sebanyak 1 usaha. Untuk sektor air bersih, di Kecamatan


Ampana Tete terdapat 1.165 pelanggan perusahaan daerah air minum (PDAM) yang
tersebar di lima desa di Kecamatan Ampana Tete yakni Desa Pusungi, Desa Tete A,
Desa Tete B, Desa Uebone, dan Desa Kajulangko.

72 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


INDUSTRI DAN ENERGI

Tabel : 6.1. Banyaknya Usaha Industri menurut Golongan dan Desa di Kecamatan
Ampana Tete , 2016

Desa Besar Sedang Kecil Kerajinan RT

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Pusungi - - 4 6
02. Tete B - - 2 2

id
03. Tete A - - 4 -

o.
04. Uebone - - 4 6

.g
05. Mantangisi - - 1 1
06. Bantuga -
s - 1 -
bp
07. Urundaka - 1 - -
.
ab

08. Borone - - 1 -
09. Balanggala - - - 9
ak

10. Tampabatu - - 1 -
n

11. Sabo - - - 7
ou

12. Longge - - - 1
oj

13. Balingara - - - 21
t
://

14. Bulan Jaya - - - 6


s

15. Giri Mulyo - - - 1


tp

16. Wanasari - - - 4
ht

17. Kajulangko - - - -
18. Uemakuni - - - -
19. Mpoa - - - 4
20. Suka Maju - - - 3
2016 - 1 18 71
2015 - 4 7 69
Sumber : Kantor Desa, 2016

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 73


INDUSTRI DAN ENERGI

Tabel 6.2. Banyaknya Usaha Jasa menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete , 2016

Servis Alat Bengkel


Desa Penjahit Fotocopy
Elektronik Motor/Mobil

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Pusungi 1 9 6 1
02. Tete B 1 - 1 -

id
03. Tete A 1 3 1 2

o.
04. Uebone 3 5 - -

.g
05. Mantangisi - 3 - -
06. Bantuga -
s 3 - -
bp
07. Urundaka 1 2 1 -
.
ab

08. Borone 1 2 1 -
09. Balanggala - 3 1 -
ak

10. Tampabatu - 1 5 -
n

11. Sabo 1 - - -
ou

12. Longge - 2 - -
oj

13. Balingara - 2 - -
t
://

14. Bulan Jaya - 3 1 -


s

15. Giri Mulyo - - - -


tp

16. Wanasari - 1 2 -
ht

17. Kajulangko - 1 6 -
18. Uemakuni - 1 - -
19. Mpoa - - - -
20. Suka Maju - 2 - -
2016 9 43 25 3
2015 5 39 34 3
Sumber : Kantor Desa, 2016

74 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


INDUSTRI DAN ENERGI

Tabel 6.3. Banyaknya Usaha Jasa menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete , 2016

Praktek
Pangkas Cuci
Desa Salon Pengobatan
Rambut Kendaraan
Tradisional
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Pusungi 3 1 1 -

02. Tete B - - - -

id
03. Tete A - 1 - -

o.
04. Uebone 1 1 - 1

.g
05. Mantangisi 2 - - -

06. Bantuga 1 s -
bp
07. Urundaka 3 1 - -
.

1 - 1 -
ab

08. Borone
09. Balanggala - 1 -
ak

10. Tampabatu - - -
n

11. Sabo - - -
ou

12. Longge - - - -
oj

13. Balingara - - - -
t

- - -
://

14. Bulan Jaya


- - -
s

15. Giri Mulyo


tp

16. Wanasari - - -
ht

17. Kajulangko - - - -

18. Uemakuni - - - -

19. Mpoa - -- - -

20. Suka Maju - -


2016 11 4 3 1
2015 7 - 2 -
Sumber : Kantor Desa, 2016

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 75


INDUSTRI DAN ENERGI

Tabel : 6.4. Rumah tangga yang Menggunakan Fasilitas Penerangan menurut Desa
di Kecamatan Ampana Tete , 2015

Fasilitas Penerangan
Desa Pelangganan PLN
Listrik PLN Listrik Non PLN Lainnya Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

01. Pusungi 519 754 - 30 784

id
02. Tete B 159 289 - - 289

o.
03. Tete A 198 217 - 5 222

.g
04. Uebone 302 420 - 97 511
05. Mantangisi 242
s
276 - 70 348
bp
06. Bantuga 225 245 - 30 275
.
ab

07. Urundaka 219 276 18 116 392


08. Borone 132 216 - - 216
ak

09. Balanggala 185 242 - 5 247


n

10. Tampabatu 92 263 - 24 287


ou

11. Sabo 162 206 31 9 215


oj

12. Longge - - 83 8 91
t

13. Balingara - - 95 162 257


://

14. Bulan Jaya - - 224 55 279


s
tp

15. Giri Mulyo - - 176 67 243


ht

16. Wanasari - - 30 135 165


17. Kajulangko 201 223 - 80 303
18. Uemakuni 79 128 52 30 282
19. Mpoa - - 73 41 114
20. Suka Maju - - 30 182 212
2015 2 715 3755 812 1 146 5 732
2014 2 715 3755 812 1 146 5 732

Sumber : Kantor Desa, 2015

76 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


INDUSTRI DAN ENERGI

Tabel : 6.4. Jumlah Pelanggan PAM/PDAM menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete ,
2016

Desa PAM PDAM Jumlah

(1) (2) (3) (4)

01. Pusungi - 554 553


02. Tete B - 194 194

id
03. Tete A - 165 165

o.
04. Uebone - 147 147
05. Mantangisi - - -
06. Bantuga -s .g - -
bp
07. Urundaka - - -
08. Borone - - -
.
ab

09. Balanggala - - -
ak

10. Tampabatu - - -
n

11. Sabo - - -
ou

12. Longge - - -
oj

13. Balingara - - -
t

14. Bulan Jaya - - -


://

15. Giri Mulyo - - -


s

16. Wanasari - - -
tp

17. Kajulangko - 105 105


ht

18. Uemakuni - - -
19. Mpoa - - -
20. Suka Maju - - -
2016 - 1 165 1 165
2015 - 1 164 1 164
Sumber : Kantor PDAM Cabang Ampana Tete

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 77


INDUSTRI DAN ENERGI

id
o.
s .g
bp.
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

78 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PERDAGANGAN

id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 79


PERDAGANGAN

id
o.
s .g
bp
.
ab
ak
n
ou
oj
t
s ://
tp
ht

80 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PERDAGANGAN

PENJELASAN TEKNIS

1. Sistem pencatatan Statistik Ekspor dan Impor adalah “General Trade” dengan
wilayah pencatatan meliputi seluruh wilayah kepabeanan Indonesia.

2. Pengesahan dokumen kepabeanan ekspor dan impor dilakukan oleh Bea dan Cukai
berdasarkan Persetujuan Muat/Bongkar Barang.

3. Data ekspor berasal dari dokumen kepabeanan BC 3.0 atau yang disebut dokumen

id
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang diisi oleh eksportir.

o.
.g
4. Data impor berasal dari dokumen kepabeanan BC 2.0 atau yang disebut dokumen
s
Pemberitahuan Impor Barang (PIB), Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK),
bp
Pemberitahuan Pabean Free Trade Zone (PPFTZ) dan dokumen kepabeanan BC 2.3
.

yang mencatat impor barang dari Luar Negeri ke Kawasan Berikat.


ab
ak

5. Barang-barang yang dikirim ke luar negeri untuk diolah dicatat sebagai ekspor,
n

sedangkan hasil olahan yang dikembalikan ke Indonesia dicatat sebagai impor.


ou

6. Barang-barang luar negeri yang diolah di dalam negeri dicatat sebagai barang
oj

impor meskipun barang olahan tersebut akan kembali ke luar negeri.


t
s ://

7. Barang-barang yang tidak dicakup dalam pencatatan:


tp

a. Pakaian dan barang-barang perhiasan penumpang.


ht

b. Barang-barang bawaan penumpang dari/ke luar negeri untuk dipakai sendiri,


kecuali lemari es, pesawat televisi, dan sebagainya.
c. Barang-barang untuk keperluan perwakilan kedutaan suatu negara.
d. Barang-barang ekspedisi dan ekshibisi atau pameran.
e. Barang-barang untuk militer yang diimpor langsung oleh angkatan bersenjata
f. Pembungkus/peti kemas untuk diisi kembali.
g. Uang dan surat-surat berharga.
h. Barang-barang contoh

8. Sistem pengolahan dokumen impor/ekspor Indonesia adalah sistem “Carry Over”


yaitu dokumen ditunggu selama satu bulan, setelah bulan berjalan, sedangkan
Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 81
PERDAGANGAN

dokumen-dokumen yang terlambat akan diolah pada bulan berikutnya. Dengan


demikian dokumen bulan-bulan sebelumnya yang terlambat diterima dan masuk
pada bulan berjalan, diperlakukan sebagai dokumen bulan pengolahan.

9. Pelabuhan Muat adalah pelabuhan darimana barang diangkut ke luar negeri atau
diekspor.

10. Negara tujuan adalah negara tujuan akhir yang diketahui untuk barang ekspor yang
dikirim ke luar negeri.

id
o.
11. Jenis komoditi adalah barang ekspor yang dicatat sesuai kode Harmonized System

.g
(HS).
s
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

82 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PERDAGANGAN

ULASAN

Sektor perdagangan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan


pendapatan suatu daerah. Sehingga secara langsung ataupun tidak langsung akan
mendorong peningkatan perekonomian daerah tersebut. Untuk pendukung hal itu,
perlu adanya pasar sebagai prasarana dalam kegiatan perdagangan. Sehingga akan
mendekatkan jarak antara konsumen dan produsen dalam melaksanakan transaksi.

Di Kecamatan Ampana Tete terdapat 2 jenis pasar, yaitu pasar harian dan

id
pasar mingguan. Pasar harian yang notabene beroperasi setiap hari hanya tersedia 2

o.
lokasi yang masing-masing berada di Desa Pusungi dan Desa Bulan Jaya. Sedangkan

.g
pasar mingguan yang hanya beroperasi sekali dalam seminggu terdapat sebanyak 5
s
lokasi yang tersebar di Desa Tete B, Desa Uebone, Desa Borone, Desa Balanggala, dan
bp
Desa Tampabatu. Sedikitnya jumlah pasar yang tersedia di Kecamatan Ampana Tete,
.

memaksa masyarakat untuk berdagang maupun bertransaksi ke pasar sentral di


ab

Kecamatan Ratolindo yang berlokasi berdampingan dengan kecamatan Ampana Tete.


ak

Selain adanya pasar, tersedianya toko, kios maupun warung dapat membantu
memenuhi kebutuhan masyarakat yang mendesak. Jumlah kios di Kecamatan Ampana
n
ou

Tete sebanyak 290 buah tersebar di seluruh desa. Sedangkan toko dan warung hanya
tersedia di beberapa desa saja dengan jumlah masing-masing sebanyak 10 dan 43
oj

buah.
t
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 83


PERDAGANGAN

Tabel 7.1 Banyaknya Prasarana Pasar menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete, 2016

Desa Pasar harian Pasar Mingguan

(1) (2) (3)

01. Pusungi 1 -
02. Tete B - 1

id
03. Tete A - -

o.
04. Uebone - 1

.g
05. Mantangisi - -
s
bp
06. Bantuga - -
07. Urundaka - -
.
ab

08. Borone - 1
ak

09. Balanggala - 1
10. Tampabatu - 1
n
ou

11. Sabo - -
12. Longge - -
oj

13. Balingara - -
t
://

14. Bulan Jaya 1 -


s

15. Giri Mulyo - -


tp

16. Wanasari - -
ht

17. Kajulangko - -
18. Uemakuni - -
19. Mpoa - -
20. Suka Maju - -
2016 2 5
2015 2 5
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

84 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PERDAGANGAN

Tabel 7.2 Banyaknya Toko, Kios dan Warung menurut Desa di Kecamatan
Ampana Tete, 2016

Desa Toko Kios Warung

(1) (2) (3) (4)

01. Pusungi 4 46 6
02. Tete B - 13 2

id
03. Tete A - 12 3

o.
04. Uebone - 18 4

.g
05. Mantangisi - 15 2
s
bp
06. Bantuga - 23 3
07. Urundaka 1 12 -
.
ab

08. Borone - 5 -
ak

09. Balanggala - 17 1
10. Tampabatu - 23 -
n
ou

11. Sabo 2 9 5
12. Longge 1 3 3
oj

13. Balingara - 20 -
t
://

14. Bulan Jaya 2 16 4


s

15. Giri Mulyo - 11 -


tp

16. Wanasari - 11 -
ht

17. Kajulangko - 23 5
18. Uemakuni - 15 4
19. Mpoa - 8 -
20. Suka Maju 1 4 1
2016 10 290 43
2015 10 290 43
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 85


PERDAGANGAN

Tabel 7.3 Banyaknya Sarana Akomodasi menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete,
2016

Desa Rumah Makan Penginapan cottage Hotel

(1) (2) (3) (4) (5)


01. Pusungi - - - -
02. Tete B - - - -
03. Tete A - - - -

id
04. Uebone - - - -

o.
05. Mantangisi - - - -
06. Bantuga - s.g
- -
bp
07. Urundaka - - -- -
08. Borone - - - -
.
ab

09. Balanggala - - - -
ak

10. Tampabatu - - - -
n

11. Sabo 5 3 - -
ou

12. Longge - - - -
13. Balingara - - - -
oj

14. Bulan Jaya - - - -


t
://

15. Giri Mulyo - - - -


s

16. Wanasari - - - -
tp

17. Kajulangko - - - -
ht

18. Uemakuni - - - -
19. Mpoa - - - -
20. Suka Maju - - - -
2016 5 3
2015 5 5 -
Sumber : Kantor Desa, 2016

86 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


TRANSPORTASI

id
o.
s .g
bp

8
.
ab
ak

PERHUBUNGAN DAN
n

KOMUNIKASI
ou
oj
t
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 87


TRANSPORTASI

id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
toj
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 88


TRANSPORTASI

PENJELASAN TEKNIS

1. Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan


teknik yang ada pada kendaraan tersebut, biasanya digunakan untuk angkutan
orang atau barang di atas jalan raya selain kendaraan yang berjalan di atas rel.
Kendaraan bermotor yang dicatat adalah semua jenis kendaraan kecuali kendaraan
bermotor TNI/Polri dan Korps Diplomatik.

2. Mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan

id
tempat duduk untuk sebanyak-banyaknya delapan orang, tidak termasuk tempat

o.
duduk untuk pengemudi, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi bagasi.

.g
3. Mobil bis adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan tempat
s
bp
duduk untuk lebih dari delapan orang, tidak termasuk tempat duduk untuk
pengemudi, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi bagasi.
.
ab

4. Mobil truk adalah setiap kendaraan bermotor yang digunakan untuk angkutan
ak

barang, selain mobil penumpang, mobil bis dan kendaraan bermotor roda dua.
n
ou

5. Kunjungan kapal adalah kapal yang datang di pelabuhan baik untuk berlabuh di
perairan maupun bersandar di dermaga.
t oj
://

6. Kantor Pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan atau surat
s

elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan


tp

layanan keagenan pos untuk kepentingan umum. Rumah pos berfungsi sama
ht

seperti kantor pos dan kantor pos pembantu, bedanya rumah pos biasanya
terletak di daerah terpencil.

7. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan atau penerimaan dari


setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan
bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya.

8. Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat telekomunikasi dan


kelengkapannya yang digunakan dalam bertelekomunikasi.

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 89


TRANSPORTASI

ULASAN

Dalam upaya menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam


mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dan perkembangan suatu wilayah,
maka peran transportasi dan komunikasi sangat penting. Adanya transportasi dapat
mendukung perkembangan kota dan wilayah sebagai sarana penghubung. Selain itu,
tansportasi juga membantu tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi
secara optimal. Transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan (the
promotion sector) dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan ekonomi.

id
Sementara dengan adanya komunikasi, masyarakat akan mendapatkan informasi yang

o.
lebih cepat mengenai peristiwa yang terjadi di daerah lain. Hal ini tentu sangat

.g
berpengaruh dalam upaya mencapai tujuan proses pembangunan suatu daerah. Untuk
s
itu, dalam upaya mendukung tercapainya pembangunan di Kecamatan Ampana Tete
bp
maka perlu adanya peningkatan sarana transportasi dan komunikasi.
.
ab

Berdasarkan Tabel 8.2, dapat dilihat bahwa keterjangkauan sinyal telepon


seluler di Kecamatan Ampana Tete masih belum mencapai keseluruhan wilayah,
ak

terutama di wilayah transmigran Dataran Bulan. Selain transportasi dan komunikasi,


n

ketersediaan sarana jalan termasuk sebagai salah satu faktor penunjang terhadap
ou

kegiatan pembangunan di suatu daerah. Oleh karena itu dibutuhkan tersedianya


oj

sarana perhubungan yang lancar, baik antar daerah maupun antar kota sehingga arus
t

lalu lintas baik kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor dapat
://

beroperasi dengan baik. Adapun jumlah jembatan di seluruh Desa di Kecamatan


s

Ampana Tete, dapat dilihat pada Tabel 8.1.


tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 90


TRANSPORTASI

Tabel 8.1 Banyaknya dan Panjang Jembatan dirinci menurut Jenis dan Desa di
Kecamatan Ampana Tete , 2016

Desa Permanen Semi Permanen Darurat Panjang

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Pusungi - - - -

id
02. Tete B 1 - - 5

o.
03. Tete A 1 - - 7

.g
04. Uebone 1 - - 6
05. Mantangisi 2
s - - 6
bp
06. Bantuga 4 - - 19
.
ab

07. Urundaka 1 - - 40
08. Borone 3 - - 75
ak

09. Balanggala 3 - - 56
n

10. Tampabatu 1 - - 40
ou

11. Sabo 1 - - 75
oj

12. Longge 1 - - 45
t
://

13. Balingara 9 - - 173


s

14. Bulan Jaya 2 3 2 73


tp

15. Giri Mulyo 2 3 5 37


ht

16. Wanasari 2 5 2 58
17. Kajulangko 1 - - 36
18. Uemakuni 2 1 - 53
19. Mpoa - 1 3 14
20. Suka Maju 2 1 3 42
2016 39 13 16 880
2015 39 13 16 880
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 91


TRANSPORTASI

Tabel 8.2 Keterjangkauan Sinyal Telepon Seluler di Kecamatan Ampana Tete, 2016

Desa Keterangan

(1) (2)

01. Pusungi Terjangkau


02. Tete B Terjangkau
03. Tete A Terjangkau

id
04. Uebone Terjangkau

o.
05. Mantangisi Terjangkau
06. Bantuga s.g Terjangkau
bp
07. Urundaka Terjangkau
08. Borone Terjangkau
.
ab

09. Balanggala Terjangkau


ak

10. Tampabatu Terjangkau


11. Sabo
n

Terjangkau
ou

12. Longge TidakTerjangkau


13. Balingara TidakTerjangkau
oj

14. Bulan Jaya TidakTerjangkau


t
://

15. Giri Mulyo TidakTerjangkau


s

16. Wanasari TidakTerjangkau


tp

17. Kajulangko Terjangkau


ht

18. Uemakuni Terjangkau


19. Mpoa TidakTerjangkau
20. Suka Maju TidakTerjangkau
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 92


KEUANGAN DAERAH DAN HARGA

id
o.
.g

9
s
. bp
ab

KEUANGAN dan
ak

HARGA
n
ou
oj
t
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 93


KEUANGAN DAERAH DAN HARGA

id
o.
s .g
. bp
ab
n ak
ou
oj
t
s://
tp
ht

94 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


KEUANGAN DAERAH DAN HARGA

PENJELASAN TEKNIS

1. Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah Daerah adalah


realisasi/perhitungan APBD Kota pada tiap tahun anggaran

2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang
dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, guna keperluan daerah yang bersangkutan dalam membiayai
kegiatannya

id
o.
3. Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang

.g
dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
s
pelaksanaan desentralisasi
. bp
ab

4. Lain-lain Pendapatan yang Sah adalah pendapatan lainnya dari pemerintah pusat
dan atau dari instansi pusat, serta dari daerah lainnya
n ak
ou
t oj
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 95


KEUANGAN DAERAH DAN HARGA

ULASAN

Pembangunan desa dan daerah jelas menjadi prioritas utama suatu


pemerintahan Adapun sasaran yang biasa dibidik yaitu mulai dari meningkatkan
derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat, menggerakan organisasi warga, dan
menguatkan ekonomi lokal Untuk itu, pemerintah menyiapkan khusus Alokasi Dana
Desa (ADD) untuk mencapai tujuan tersebut Hal ini juga termasuk dana ADD yang
secara rutin diterima oleh seluruh desa di Kecamatan Ampana Tete Dana ADD yang
secara leluasa dikelola oleh desa, diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi

id
masyarakat desa guna mencapai tujuan dari pembangunan

o.
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kecamatan Ampana

.g
Tete pada tahun 2016 dapat dilihat di Tabel 9.1.1 Dari tabel tersebut menunjukkan
s
bahwa Realisasi Penerimaan PBB terbesar adalah Desa Wanasari dengan jumlah
bp
penerimaan sebesar Rp25.248.762,- dari total obyek pajak sebanyak 915 Sedangkan
.

penerimaan terkecil yaitu Desa Mpoa sebesar Rp900.000,- dari total obyek pajak
ab

sebanyak 90.
ak

Kecamatan Ampana Tete mempunyai Koperasi Unit Desa (KUD) yang berada
n

di Desa Tete A dan Desa Balingara, sedangkan unit perbankan masyarakat Kecamatan
ou

Ampana Tete masih menggunakan unit perbankan yang berlokasi di Kecamatan


oj

Ampana Kota Sementara dari segi harga sembilan bahan pokok, Kecamatan Ampana
t

Tete mengalami fluktuasi harga yang tidak terlalu signifikan (Lihat Tabel 9.2.1)
s ://
tp
ht

96 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


KEUANGAN DAERAH DAN HARGA

9.1 KEUANGAN DAERAH

Tabel 9.1.1 Jumlah Obyek Pajak dan Penerimaan Pajak Bumi dan bangunan (PBB)
menurut Desa di Kecamatan Ampana Tete, 2016

Realisasi
Desa Obyek Pajak
Penerimaan (Rp) %
(1) (2) (3) (4)

01 Pusungi 863 15 648 392 82,6


02 Tete B 218 5 277 209 100

id
03 Tete A 251 10 497 281 100

o.
04 Uebone 460 11 203 420 93,2

.g
05 Mantangisi 403 7 525 115 59,6
06 Bantuga
s
399 11 067 758 100
bp
07 Urundaka 264 9 190 146 100
.

08 Borone 529 5 916 219 71


ab

09 Balanggala 371 10 015 989 100


ak

10 Tampabatu 519 11 132 963 100


n

11 Sabo 376 10 428 225 100


ou

12 Longge 146 4 632 705 75,6


13 Balingara 253 4 771 590 100
oj

14 Bulan Jaya 475 11 055 835 100


t
://

15 Giri Mulyo 862 20 428 106 100


s

16 Wanasari 915 25 248 762 100


tp

17 Kajulangko 428 11 655 433 100


ht

18 Uemakuni 260 4 458 535 100


19 Mpoa 90 900 000 100
20 Suka Maju 608 13 903 300 100
2016 8 690 204 956 983 94,1
2015 7 795 141 574 115,09 88,81
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 97


KEUANGAN DAERAH DAN HARGA

Tabel 9.1.2 Pagu Anggaran Penerimaan Keuangan menurut Desa di Kecamatan


Ampana Tete, 2016 (dalam Rupiah)

Desa Rutin Pembangunan Jumlah


(1) (2) (3) (4)
01 Pusungi 346 295 125 808 021 958 1 154 317 083
02 Tete B 315 845 114 736 971 934 1 052 817 048
03 Tete A 304 278 558 709 983 303 1 014 261 862
04 Uebone 351 481 330 820 123 103 1 171 604 433

id
05 Mantangisi 347 826 014 811 594 032 1 159 420 046

o.
06 Bantuga 316 970 899 739 598 765 1 056 569 664

.g
07 Urundaka 338 299 267 789 364 956 1 127 664 223
08 Borone
s
bp
315 717 219 736 673 512 1 052 390 731
09 Balanggala 324 828 860 757 934 006 1 082 762 866
.
ab

10 Tampabatu 324 526 875 757 229 376 1 081 756 251
11 Sabo
ak

331 756 421 774 098 316 1 105 854 737


12 Longge 312 897 274 730 093 639 1 042 990 913
n

13 Balingara 318 952 323 744 222 086 1 063 174 409
ou

14 Bulan Jaya 308 559 022 719 971 050 1 028 530 072
oj

15 Giri Mulyo 314 152 442 733 022 364 1 047 174 806
t

16 Wanasari 309 945 790 723 206 843 1 033 152 632
://

17 Kajulangko 327 284 146 763 663 006 1 090 947 152
s

18 Uemakuni
tp

320 205 721 747 146 683 1 067 352 404


19 Mpoa 311 391 771 726 580 798 1 037 972 569
ht

20 Suka Maju 311 495 773 726 823 469 1 038 319 242

2016 6 452 709 943,00 15 056 323 199,00 21 509 033 142,00
2015 4 191 470 019,56 7 518 805 135,63 13 971 566 732,15
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

98 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


KEUANGAN DAERAH DAN HARGA

Tabel 9.1.3 Banyaknya Koperasi dan Lembaga Keuangan menurut Desa di Kecamatan
Ampana Tete , 2016

Desa KUD Non KUD Bank

(1) (2) (3) (4)

01 Pusungi - 1 -

02 Tete B - - -

id
03 Tete A 1 - -

o.
04 Uebone - - -

.g
05 Mantangisi - - -
s
bp
06 Bantuga - - -

07 Urundaka - - -
.
ab

08 Borone - 1 -
ak

09 Balanggala - - -

10 Tampabatu - - -
n
ou

11 Sabo - 1 -

12 Longge - - -
oj

13 Balingara 1 - -
t
://

14 Bulan Jaya - - -
s

15 Giri Mulyo - - -
tp

16 Wanasari - - -
ht

17 Kajulangko - - -

18 Uemakuni - - -

19 Mpoa - - -

20 Suka Maju - - -
2016 2 3 -
2015 2 2 -
Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 99


KEUANGAN DAERAH DAN HARGA

9.2 HARGA

Tabel 9.2.1 Harga Sembilan Bahan Pokok di Ibukota Kecamatan Ampana Tete,
2012-2016

Harga (Rp )
Jenis Komoditi Satuan
2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

id
Beras Kg 8 000 8 500 8 500 8 500 9 000

o.
.g
Minyak Kelapa Botol 9 000 8 000 8 000 8 000 8 000
s
bp
Gula Pasir Kg 12 000 12 000 12 500 15 000 16 000
.
ab

Garam Bata Bata 500 500 500 650 600


ak

Terigu Kg 8 500 8 000 8 000 8 000 8 000


n
ou

Ikan Asin Kg 30 000 40 000 40 000 40 000 40 000


oj

Minyak Tanah Liter 4 000 5 000 5 500 12 000 14 000


t
s ://
tp

Tekstil (Tetoron) Meter - - - - 50 000


ht

Sumber : Kantor Kecamatan Ampana Tete

100 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PERBANDINGAN ANTAR KECAMATAN

id
o.
.g

10
s
. bp

PERBANDINGAN
ab
ak

ANTAR KECAMATAN
n
ou
oj
t
s://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 101


PERBANDINGAN ANTAR KECAMATAN

id
o.
s .g
.bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

102 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PERBANDINGAN ANTAR KECAMATAN

PENJELASAN TEKNIS

1. Penduduk Indonesia adalah semua orang yang berdomisili di wilayah teritorial


Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari
6 bulan tetapi bertujuan menetap.

2. Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto diperoleh dari perhitungan


PDRB atas dasar harga konstan. Diperoleh dengan cara mengurangi nilai PDRB
pada tahun ke-n terhadap nilai pada tahun ke n-1 (tahun sebelumnya), dibagi

id
dengan nilai pada tahun ke n-1, dikalikan dengan 100 persen. Laju pertumbuhan

o.
menunjukkan perkembangan agregat pendapatan dari satu waktu tertentu

.g
terhadap waktu sebelumnya.
s
bp
3. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita
.
ab

per bulan di bawah Garis Kemiskinan.


n ak
ou
toj
s ://
tp
ht

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 103


PERBANDINGAN ANTAR KECAMATAN

ULASAN

Sebagai gambaran umum, perbandingan antar kecamatan dapat


memperlihatkan perbedaan Kecamatan Ampana Tete dengan kecamatan lain di
Kabupaten Tojo Una-una.

Pada Tabel 10.1 dan Tabel 10.2, menunjukkan perbandingan dari segi
kependudukan dan luas wilayah antara Kecamatan Ampana Tete dan Kecamatan lain di
Kabupaten Tojo Una-Una tahun 2016. Dalam hal luas wilayah, Kecamatan Ampana Tete

id
memiliki luas wilayah terbesar keempat setelah Kecamatan Tojo. Akan tetapi dengan

o.
jumlah penduduk sebanyak 24.246 jiwa, kepadatan penduduk di Kecamatan Ampana

.g
Tete berada diurutan kesembilan yakni sebesar 30 jiwa per kilometer persegi.
s
bp
Selanjutnya pada Tabel 10.3 dapat dilihat bahwa Kecamatan Ampana Tete
memiliki luas lahan sawah terbesar di Kabupaten Tojo Una-Una sebesar 339 hektar,
.
ab

dengan rincian 330 hektar sawah irigasi dan 9 hektar sawah non irigasi.
n ak
ou
toj
s ://
tp
ht

104 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PERBANDINGAN ANTAR KECAMATAN

Tabel : 10.1 Perbandingan Luas wilayah Jumlah Penduduk dan Laju


Pertumbuhan Penduduk menurut Kecamatan Kabupaten Tojo
Una-Una, 2016

Laju
Pertumbuhan
Jumlah Penduduk Tahun
Kecamatan Luas Wilayah
Penduduk 2015-2016
(%)

(1) (2) (3) (4)

id
o.
12 270 0,607
1. Tojo Barat 1 092,27

.g
13 384 0,798
2. Tojo 1 065,48 s
bp
16 750 0,564
3. Ulubongka 1 767,11
.
ab

24 246 1,367
4. Ampana Tete 796,02
ak

18 632 1,349
5. Ampana Kota 178,47
n

25 539 1,543
ou

6. Ratolindo 58,83

7 897 1,361
oj

7. Una-Una 146,16
t

5 507 1,306
://

8. Batudaka 151,91
s

9 759 0,588
9. Togean 229,51
tp

Walea
ht

5 116 0,610
10. 67,6
Kepulauan
5 861 1,577
11. Talatako 83,64

4 253 2,039
12. Walea Besar 84,51

Tojo Una-Una 5 721,51 149 214 1,137

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 105


PERBANDINGAN ANTAR KECAMATAN

Tabel : 10.2 Distribusi dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan di


Kabupaten Tojo Una-Una, 2016

Kepadatan Penduduk per km2


Kecamatan Persentase Penduduk

(1) (2) (3)

1. Tojo Barat 8.22 11

id
o.
2. Tojo 8.97 13

.g
3. Ulubongka 11.23
s 9
bp
4. Ampana Tete 16.25 30
.
ab

5. Ampana Kota 12.49 104


ak

6. Ratolindo 17.12 434


n
ou

7. Una-Una 5.29 54
t oj

8. Batudaka 3.69 36
s ://

9. Togean 6.54 43
tp
ht

10. Walea Kepulauan 3.43 76

11. Talatako 3.93 70

12. Walea Besar 2.85 50

Tojo Una-Una 100.00 26


Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035

106 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


PERBANDINGAN ANTAR KECAMATAN

Tabel : 10.3 Perbandingan Luas Lahan Sawah menurut Kecamatan dan Jenis
Pengairan di Kabupaten Tojo Una-Una (hektar), 2016

Kecamatan Irigasi Non Irigasi Jumlah

(1) (2) (3) (4)

1. Tojo Barat 220 0 220

2. Tojo 326 0 326

id
3. Ulubongka 0 24 24

o.
.g
4. Ampana Tete 330 9 339
s
bp
5. Ampana Kota 105 47 152
.

6. Ratolindo 0 51 51
ab

7. Una-Una 12 0 12
n ak

8. Batudaka 0 0 0
ou

9. Togean 0 4 4
oj

10. Walea Kepulauan 0 0 0


t
://

11. Talatako 0 0 0
s
tp

12. Walea Besar 0 0 0


ht

Tojo Una-Una 993 135 1 128


Sumber: Laporan statistik pertanian tanaman pangan, penggunaan lahan

Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017 107


PERBANDINGAN ANTAR KECAMATAN

id
o.
s .g
.bp
ab
n ak
ou
oj
t
s ://
tp
ht

108 Kecamatan Ampana Tete Dalam Angka 2017


ht
tp
s:
//t
oj
ou
na
ka
b.
b ps
. go
. id

Anda mungkin juga menyukai