Anda di halaman 1dari 14

1

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Data dan Literatur

Data didapat dari:

- www.lautanindonesia.com

- www.iptek.net.id

- www.aagos.ristek.go.id

- www.iklanmax.com

- www.wikipedia.org

‐ wawancara dengan pemilik usaha

‐ wawancara dengan konsumen

2.2 Tape Ketan Secara Umum

Tape atau uli (bahasa Betawi) adalah sejenis penganan yang dihasilkan

dari proses peragian (fermentasi). Tape bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan

hasilnya dinamakan "tape singkong" atau peuyeum. Bila dibuat dari ketan hitam

maupun ketan putih, hasilnya dinamakan "tape pulut" atau "tape ketan".
Tapai ketan adalah makanan tradisional yang bahan bakunya berupa

beras ketan dan ragi sebagai bahan penolongnya. Dengan proses pengolahan

yang baik, tapai ketan ini dapat tahan lebih dari 1 minggu.

Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi

agar singkong atau ketan dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang

baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape. Agar

pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan harus bersih,

terutama dari lemak atau minyak. Alat-alat yang berminyak jika digunakan

untuk mengolah pembuatan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air

juga harus bersih. Menggunakan air hujan juga bisa menyebabkan gagal

fermentasi.

Selain dimakan langsung, tape juga enak dijadikan olahan lain atau

dicampur dengan makanan atau minuman lain. Seperti tape pulut sangat enak

untuk campuran cendol atau es campur, bisa juga diolah kembali menjadi wajik

atau dodol. Sedangkan tape singkong selain bisa dijadikan campuran cendol, es

campur atau es doger, bisa juga dibuat makanan gorengan rondo royal (tape

goreng), colenak, dll.

Ragi sendiri memiliki peranan penting dalam pembuatan tapai ketan/tape

ketan ini. Di pasaran, ada 2 jenis ragi, yaitu ragi padat dan ragi kering. Dimana

untuk pembuatan tapai ketan, digunakan ragi padat atau orang-orang biasa

menyebutnya ragi tapai. Ragi padat ini memiliki aroma yang sangat tajam
1

dengan aroma alkohol yang sangat khas. Biasanya ragi padat banyak dijumpai

dipasar-pasar tradisional bagian rempah atau bumbu dapur. Sedangkan untuk

ragi kering, penggunaannya jauh lebih praktis dan aroma yang dihasilkannya

pun tidak terlalu mencolok, karena memang khusus untuk pembuatan roti.

Dalam penggunaannya, hampir semua orang lebih suka menggunakan ragi

kering karena tinggal dicampurkan ke dalam adonan.

2.3 Tape Ketan Negeri Bambu

Alamat: Jalan Pergiwati Blok D no.6, Witanghardja, pamulang Barat

Usaha Tape Ketan Negeri Bambu ini dimulai pada tahun 1987,

oleh Bapak Untung.

Bapak Untung sendiri beralasan bahwa usaha ini dimulai karena

kesenangannya pada tape ketan. Dimana ia merasa bahwa produk tape

ketan masih sangatlah jarang dan belom terlalu popular dalam

masyarakat.

Bapak Untung mengkategorikan usahanya ini sebagai home

industry kecil-kecilan karena tempat pembuatannya sendiri masih

dilakukan dalam lingkungan rumahnya sendiri. Bagi bapak Untung,

usahanya ini hanyalah sebagai penyalur hobi dan usaha sampingan buat

dirinya.
Tape Ketan Negeri Bambu sebenarnya sudah banyak dijual

ditempat-tempat umum, contohnya HERO, GIANT, Lion SuperIndo,

Gelael, Diamond, D’Best, Aneka Buana, PT. MIDI Utama Indonesia,

serta rumah-rumah makan dan pasar-pasar didaerah JABODETABEK +

daerah Makassar, papua, Palembang, Menado, Gorontalo, dan beberapa

daerah lainnya.

Nama Negeri Bambu sebenarnya terinspirasi dari tanaman

bambu. Tanaman bambu merupakan jenis tanaman yang kuat dan

tidak mudah goyah, meskipun angin besar bertiup. Selain itu, dari

akar sampai ke daun bambu, seluruhnya bisa dimanfaatkan. Sebuah

bambu saja bisa menjadi begitu kuat, apalagi sebuah negeri yang

penuh dengan bambu. Melihat kenyataan itu, diharapkan, tape ketan

Negeri Bambu bisa menjadi produk yang benar-benar bisa bertahan

dan tidak mudah goyah ditengah persaingan pasar.

Cara pembuatan Tape Ketan Negeri Bambu:

• ketan dicuci dahulu sampai bersih

• setelah dicuci, ketan kemudian direndam dalam air selama kurang lebih

10 jam

• setelah direndam, ketan kemudian dicuci lagi sampai bersih

• kemudian, ketan tersebut dikukus sampai masak

• didiginkan, kemudian diberi ragi


• setelah itu dimasukkan kedalam kemasan

• setelah kurang lebih 5 hari, tape ketan baru dipasarkan

2.4 Tentang Kemasan

Berdasarkan buku karya Giles Calver, “What is Packaging

Design?”(RotoVision SA, 2004), kemasan berfungsi untuk:

• Untuk melindungi isi dari apa yang ada di dalamnya

• Meningkatkan efisiensi dalam distribusi

• Sebagai penarik perhatian konsumen

• “Wadah” untuk menaruh informasi-informasi penting dari suatu

produk

Membuat sebuah packaging adalah bagaimana kita memposisikan produk

itu sendiri. Hampir tidak mungkin membuat sebuah desain packaging yang

relevan tanpa mengetahui siapa yang menggunakan produk tersebut. Sangat sulit

untuk menciptakan sebuah desain yang memiliki keterkaitan dengan target pasar

tanpa mengerti apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen. Dimana

untuk mendapat hal tersebut, seorang desainer harus dapat menempatkan diri

sebagai seorang konsumen dari produk tersebut.

Dalam buku ini pun dibahas mengenai berbagai bentuk dan jenis material

yang umum digunakan dalam sebuah packaging, dimulai dari karton, botol, tube,
kaleng, toples, dll. Bagaimana pemilihan material yang tepat dapat menjadi

sangat penting dan sangat berguna dalam membentuk persepsi konsumen.

Dalam kemasan Tape Ketan Negeri Bambu saat ini, fungsi kemasan yang

dapat tercapai benar-benar baru hanya sebagai pembungkus. Fungsi lainnya

masih sangat kurang diperhatikan dan ditonjolkan, bahkan sampai informasi

yang ingin disampikan masih kurang terlihat.

2.5 Tentang Penganan

Penganan adalah sebutan lain untuk makanan kecil atau snack. Dimana

fungsi penganan ini hanyalah sebagai selingan sebelum makanan “berat”

(contohnya nasi), dan dapat dikonsumsi setiap saat.

Ada banyak sekali berbagai jenis penganan saat ini yang beredar

dimasyarakat. Bisa dikatakan, jenis penganan dapat dibagi menjadi 2 bagian,

yaitu penganan tradisonal dan penganan modern. Yang termasuk penganan

tradisional contohnya adalah lemper, bacang, tape, dan berbagai macam jajanan

pasar lainnya. Sedangkan yang termasuk dalam jajanan modern ada potato chip,

French fries, dan berbagai jenis makanan lainnya yang banyak beredar di

supermarket-supermarket besar. Terlebih dengan masuknya era globalisasi saat

ini, penganan seperti sudah menjadi gaya hidup/lifestyle tersendiri bagi

masyarakat. Banyaknya iklan-iklan yang beredar pun turut mempengaruhi gaya

hidup masyarakat terhadap penganan saat ini. Semuanya menyebabkan,


1

penganan pun sepertinya sudah menjadi salah satu dari kebutuhan utama bagi

masyarakat.

2.6 Deskripsi Produk

Gambar 1.

Kemasan : 200 gram

Varian : Hitam dan hijau

Komposisi : Ketan dan ragi

Harga : Rp 4.900,00

SES : Menengah dan menegah atas (B-A)

Target Pasar :

Untuk target pasar, akan lebih banyak mengarah kepada para

bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah lebih teliti dalam memilih

sesuatu, dan salah satunya dalam hal memilih penganan.

Dengan banyaknya berbagai jenis penganan yang bermunculan

yang mengandung bahan-bahan berbahaya, setiap orang tentunya akan

lebih pemilih. Dengan itu, sebagai salah satu jenis penganan yang

tidak mengandung bahan-bahan berbahaya dan bahkan memiliki


1

berbagai macam manfaat, diharapkan target konsumen akan

menjatuhkan pilihannya kepada produk ini.

2.7 Kompetitor

Untuk kompetitor, dipilih 3 jenis produk yang dijual bersamaan dan

berdampingan dengan produk Tape Ketan Negeri Bambu, yaitu Tape Ketan

Bungkus Daun Jambu “Pak Toto”, Tape Istimewa cap Sari Manis, dan Jeli

“Mutiara Madu”. Dimana tidak semuanya merupakan produk dengan jenis tape

ketan, karena produk jenis ini memang hanya ada beberapa, oleh karena itu

diambil pula beberapa penganan lain yang memiliki target konsumen cukup

mendekati, serta dijual secara berdampingan, sehingga produk-produk ini

bersaingan secara langsung.

2.7.1 Tape Ketan Bungkus Daun Jambu “Pak Toto”

Gambar 2.

Deskripsi Produk:

Kemasan : Isi 18

Varian : -

Komposisi : Ketan dan ragi


Harga : Rp 6.990,00

SES : Menengah dan menegah atas (B-A)

Target Pasar : Dewasa (35-45 tahun)

Strength : Kemasan mudah disusun dan praktis

Terdapat aroma dari daun jambu yang

membungkusnya.

Weakness : Pada kemasan, air mudah tumpah keluar.

2.7.2 Tape Istimewa Cap Sari Manis

Gambar 3.

Deskripsi Produk:

Kemasan : 350 gram

Varian : -

Komposisi : Singkong mentega, Ragi, dan rasa sari

madu

Harga : Rp 6.590,00

SES : Menengah dan menegah atas (B-A)

Target Pasar : Dewasa (30-40 tahun)

Strength : Kemasan dari besek yang rapi dan praktis


1

Weakness : Visual dari label masih kurang dapat

menarik perhatian

2.7.3 Jeli “Mutiara Madu”

Gambar 4.

Deskripsi Produk:

Kemasan : 250 gram

Varian : -

Komposisi : Rumput laut, air, gula pasir, asam sitrat,

natrium sitrat, kalsium laktat, pewarna

alami karamel, potasium sorbat, pecita rasa

Harga : Rp 9.490,00

SES : Menengah dan menegah atas (B-A)

Target Pasar : Dewasa (30-40 tahun)

Strength : Kemasan dari plastik yang sederhana dan

praktis

Weakness : Harga agak mahal bila dibandingkan

dengan produk lainnya


2.8 Perbandingan Antar Produk

Display dalam tempat-tempat penjualan

Gambar 5.
Perbandingan produk dengan para

kompetitor
Gambar 6.

2.9 SWOT

Strength :

• Produk terasa lebih manis

• Terbuat dari bahan-bahan alami

• Lebih tahan lama dibandingkan produk lainnya yang sejenis

• Tidak perlu menggunakan bahan pengawet, karena merupakan

jenis makanan fermentasi

• Harga yang ditawarkan cukup murah

Weakness :

• Desain kemasan yang ada sekarang masih sangat sederhana dan

minimalis

• Informasi yang tercantum masih kurang jelas dan tidak memadai,

baik identitas brand maupun deskripsi produk


• Visual dari label masih kurang menarik

• Penampilan secara keseluruhan masih kurang “menjual”

Opportunity : Penganan sejenis masih sangat jarang, sehingga

kesempatan masih cukup terbuka, apalagi ditengah maraknya makanan

olahan yang banyak mengandung zat-zat berbahaya, penganan ini dapat

menjadi alternatif yang baik

Threats :

• Masih kurang populer di mata masyarakat

• Sebagian masyarakat masih merendahkan tape ketan sebagai

penganan
Kesimpulan:

Menciptakan sebuah kemasan baru yang menarik dan praktis dengan

mengangkat nilai-nilai alami produk, serta dapat mengangkat image

brand Tape Ketan Negeri Bambu di mata masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai