21010111120053
Jawaban: A BENAR
Telah mempunyai pengalaman melaksanakan pekerjaan subkualifikasi K2 dengan
nilai perolehan sekarang secara kumulatif paling kurang Rp 1.750.000.000,- (satu
milyar tujuh ratus lima puluh juta rupiah) dalam kurun waktu 10 (sepuluh) terakhir;
kekayaan bersih lebih dari Rp.350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah) sampai
dengan Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dengan melampirkan neraca tahun
terakhir yang dibuat oleh Badan usaha ditandatangani diatas materai; dan Jawaban e.
dari subkualifikasi K3 menjadi subkualifikasi M1
1. Yang termasuk dalam klasifikasi bidang usaha banguna sipil sesuai dalam pasal 8
peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor 10 Tahun 2013
adalah:
a. Bangunan komersial
b. Bangunan hotel
c. Insulasi dalam bangunan
d. Jalan raya, jalan rel kereta api dan Landas Pacu
e. Instalasi jaringan transmisi telekomunikasi dan/atau telepon
Jawaban: D
Bangunan komersial dan bangunan hotel termasuk dalam klasifikassi bidang usaha
bangunan gedung, sedangkan Insulasi dalam bangunan dan instalasi jaringan
transmisi telekomunikasi dan/ atau telepon termasuk dalam klasifikasi bidang usaha
instalasi mekanikal dan elektrikal.
2. Data pendukung yang harus disertakan Badan Usaha yang melakukan perbahan
subkualifikasi dan/ atau subkalifikasi adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Bangunan komersial
b. Bangunan hotel
c. Insulasi dalam bangunan
d. Jalan raya, jalan rel kereta api dan Landas Pacu
e. Instalasi jaringan transmisi telekomunikasi dan/atau telepon
Jawaban: E
Lampiran 11-3 tentang data tenaga kerja digunakan / dilampirkan pada saat
Permohonan Registrasi Ulang Badan Usaha
Alasan:
Sesuai ketentuan dalam Pasal 9 ayat (6) huruf b untuk subkualifikasi M1 dengan
persyaratan:
Subkualifikasi M1, memiliki pengalaman melaksanakan pekerjaan dengan total nilai
kumulatif perolehan sekarang paling sedikit Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima
ratus juta rupiah) yang diperoleh dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun atau memiliki
nilai pengalaman tertinggi Rp. 833.000.000,- (delapan ratus tiga puluh tiga juta
rupiah) yang diperoleh selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun
Jawaban C untuk M2. Jawaban D dan E untuk B2.
1. Sebutkan pasal apa yang isinya merupakan sanksi yang diberikan apabila suatu
kontraktor melakukan penyelewengan / tidak sesuai dengan dokumen kontrak yang
disahkan oleh pihak – pihak terkait?
a. Pasal 1
b. Pasal 50
c. Pasal 100
d. Pasal 118
e. Pasal 18
2. Jelaskan sanksi yang diberikan apabila kontraktor melakukan pelanggaran dan atau
kecurangan dalam proses pengadaan barang / jasa, ULP ?
a. Dilaporkan secara pidana dan masuk dafar hitam
b. Didiamkan saja
c. Peninjauan ulang dokumen kontrak
d. Tidak boleh mengikuti lelang proyek 1 kali
e. Perusahaan di bekukan.
1. Bentuk usaha jasa pelaksana konstruksi meliputi orang perseorangan, yang dimaksud
orang perseorangan kecuali:
a. Orang perseorangan
b. Usaha Dagang (UD)
c. Firma
d. Perusahaan Bangunan (PB)
e. Biro Teknik (BT)
Alasan: c. Firma, karena dalam Perlem LPJKN No.11 Tahun 2013 firma merupakan
Badan usaha bukan berbadan hukum
2. Sebagai materi uji kelayakan klasifikasi dan kualifikasi pemohonan SBU dokumen
apa saja yang dipergunakan oleh AKBU?
a. Dokumen permohonan registrasi SBU
b. Berita acara verifikasi dan validasi
c. Berkas PDS
d. Database Badan Usaha.
e. LPJK
1. Berapakah total nilai kumulatif perolehan paling sedikit subkualifikasi M1 agar dapat
melaksanakan pekerjaan subkualifikasi K2 ?
a. Perolehan sekarang paling sedikit Rp 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta
rupiah) yang diperoleh dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun.
b. Bagi badan usaha baru memiliki nilai kumulatif pekerjaan pengalaman PJT/PJK
paling sedikit Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
c. Perolehan sekarang paling sedikit Rp 1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta
rupiah) yang diperoleh dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun.
d. Perolehan sekarang paling sedikit Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) yang
diperoleh dalam kurun waktu 4 (empat) tahun.
e. Perolehan sekarang paling sedikit Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta
rupiah) yang diperoleh dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun.
JAWAB :
A dan B benar
Berdasarkan persyaratan pengalaman melaksanakan pekerjaan konstruksi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (5) huruf b sebagai berikut:
Subkualifikasi M1, memiliki pengalaman melaksanakan pekerjaan subkualifikasi K2
dengan total nilai kumulatif perolehan sekarang paling sedikit Rp 750.000.000,- (tujuh
ratus lima puluh juta rupiah) yang diperoleh dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun
ataubagi badan usaha baru memiliki nilai kumulatif pekerjaan pengalaman PJT/PJK
paling sedikit Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah);
2. Berapakah kode Provinsi berdasarkan penetapan LPJK untuk wilayah Jawa Tengah?
a. 20
b. 16
c. 25
d. 11
e. 32
JAWAB :
D.11
ALASAN :
Kode : 20 = Sulawesi Selatan Kode : 11 = Jawa Tengah
Kode : 16 = Kalimantan Selatan Kode : 32 = Papua Barat
Kode : 25 = Maluku
ANDREAS RADITYA WIRAWAN (2199)
21010111130081
1. Yang termasuk dalam Pelanggaran Ringan yang dilakukan oleh Badan Usaha pemilik
SBU adalah :
a. Melaksanakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan klasifikasi dan/atau kualifikasi
usaha yang dimilikinya
b. Terbukti memperoleh SBU dengan cara melanggar hukum
c. Data administrasi identitas Badan Usaha dalam dokumen yang diserahkan kepada
LPJK Nasional atau LPJK Provinsi ternyata tidak benar
d. Terbukti telah mempekerjakan tenaga Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara
Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Republik Indonesia sebagai PJBU,
PJT, PJK, dan tenaga ahli tetap.
e. Terbukti memiliki lebih dari satu SBU untuk klasifikasi yang sama dengan
kualifikasi berbeda
Jawaban : (C) Data administrasi identitas Badan Usaha dalam dokumen yang
diserahkan kepada LPJK Nasional atau LPJK Provinsi ternyata tidak benar.
Alasan : Menurut Perlem LPJKN No. 11 Tahun 2013 Pasal 63 Jawaban (A) dan (D)
adalah termasuk Pelanggaran Sedang, Jawaban (B) dan (E) adalah Pelanggaran Berat.
Hanya (C) yang termasuk Pelanggaran Ringan.
Alasan : Menurut Perpres No 70 Tahun 2012 Pasal 11 (1) PPK memiliki tugas pokok
dan kewenangan sebagai berikut:
a. menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang meliputi:
1) spesifikasi teknis Barang/Jasa;
2) Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan
3) rancangan Kontrak.
b. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
c. menyetujui bukti pembelian atau menandatangani Kuitansi/Surat Perintah Kerja
(SPK)/suratperjanjian:
d. melaksanakan Kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa;
e. mengendalikan pelaksanaan Kontrak;
f. melaporkan pelaksanaan/penyelesaian Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA;
g. menyerahkan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA dengan
Berita AcaraPenyerahan;
h. melaporkan kemajuan pekerjaan termasukpenyerapan anggaran dan hambatan
pelaksanaanpekerjaan kepada PA/KPA setiap triwulan; dan
i. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan
PengadaanBarang/Jasa.
1. Jika anda seorang kontraktor dan perusahaan anda menginginkan penyetaraan dengan
badan usaha asing, maka lembaga apakah yang menangani penyetaraan tersebut:
a. USBU provinsi.
b. USBU nasional.
c. USBU kota.
d. USBU internasional
e. Imigrasi.
Jawaban: b)USBU nasional adalah unit sertifikasi badan usaha yang berwenang dalam
penyetaraan badan usaha asing.
2. Berikut ini merupakan tugas dan wewenang PPK, kecuali :
a. menerbitkan pelaksanaan barang/jasa kepada KPA/PA.
b. menerbitkan surat penunjukan penyedia barang/jasa.
c. melaksanakan kontrak dengan penyedia barang/jasa.
d. mengendalikan pelaksanaan kontrak.
e. mengadakan sertifikasi jasa.
Jawaban: E, alasannya cukup jelas
1. Masyarakat atau pengguna jasa dapat memberi masukan atau pengaduan apabila
ditemui ada ketidakbenaran data Badan Usaha yang tercantum dalam SIKI-LPJK
Nasional atau SBU. Ketidakbenaran data apa yang dimaksud?
a. Data administrasi dan Data personalia Badan Usaha
b. Klasifikasi dan/atau kualifikasi usaha
c. Data pengalaman Badan Usaha
d. Informasi yang terkait dengan perolehan pekerjaan
e. Semua jawaban benar
Jawaban : E
2. Apa saja tahapan penanganan pengaduan ketidakbenaran data pada SBU? Sebutkan
secara urut!
a. Penerimaan laporan, pengaduan dan temuan; Pemeriksaan pengaduan;
Perintah Pelaksanaan pemeriksaan; Pembuatan Berita Acara Pemeriksaan; dan
Penetapan sanksi.
b. Penerimaan laporan, Perintah Pelaksanaan pemeriiksaan; pengaduan dan
temuan; Pemeriksaan pengaduan; Pembuatan Berita Acara Pemeriksaan; dan
Penetapan sanksi.
c. Penerimaan laporan, pengaduan dan temuan; Perintah Pelaksanaan
pemeriksaan; Pemeriksaan pengaduan; Pembuatan Berita Acara
Pemeriksaan; dan Penetapan sanksi.
d. Penerimaan laporan, pengaduan dan temuan; Pemeriksaan pengaduan;
Pembuatan Berita Acara Pemeriksaan; Perintah Pelaksanaan pemeriiksaan;
dan Penetapan sanksi.
e. Pembuatan Berita Acara Pemeriksaan; Penerimaan laporan, pengaduan dan
temuan; Perintah Pelaksanaan pemeriiksaan; Pemeriksaan pengaduan; dan
Penetapan sanksi.
Jawaban : C
AS`AD IZUL FALAH (2201)
21010111130111
1. Yang tidak termasuk dalam kriteria tingkat/kedalaman kompetensi dan potensi
kemampuan usaha adalah…
a. Kriteria Resiko
b. Kriteria Bangunan
c. Kriteria Biaya
d. Kriteria Teknologi
e. Semua jawaban benar
Jawaban : (B)
2. Berikut adalah yang termasuk dalam klasifikasi bidang usaha keterampilan, yaitu :
a. Saluran irigasi
b. Jembatan
c. Installasi elektrikal
d. Pemasangan gypsum dan ornament
e. Penyelidikan tanah
Jawaban : (D)
Alasan :
Yang dimaksud keterampilan adalah keahlian khusus yang dimiliki untuk membuat
sesuatu dengan rapi, teliti, dan terampil. Klasifikasi bidang usaha keterampilan
tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) meliputi subklasifikasi
pekerjaan sebagai berikut:
a. kaca dan pemasangan kaca jendela;
b. plesteran;
c. pengecatan;
d. pemasangan keramik lantai dan dinding;
e. pemasangan lantai lain, penutupan dinding dan pemasangan wallpaper;
f. kayu dan atau penyambungan kayu dan material lain;
g. dekorasi dan pemasangan interior;
h. pemasangan ornamen;
i. pemasangan gipsum;
j. pemasangan plafon akustik; dan
k. pemasangan curtain wall.
1. Yang termasuk dalam dokumen verifikasi dan validasi untuk permohonan registrasi sbu
terhadap berkas administrasi adalah...
a. Surat keterangan domisili
b. Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
c. NPWP
d. A dan C benar
e. A dan B benar
Jawaban: d. A dan C benar
Alasan :
Verifikasi dan validasi berkas dokumen permohonan registrasi SBU dilakukan terhadap
berkas administrasi meliputi :
a. legalitas Perseroan Terbatas, Akte pendirian dan Akte perubahannya yang terakhir
yang dibuat oleh notaris dengan pengesahan akte pendirian dan persetujuan akte
perubahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
b. dalam hal Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah usaha
patungan wajib memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
dilengkapi surat persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal;
c. legalitas Koperasi, Akte pendirian dan Akte perubahannya yang terakhir yang dibuat
oleh notaris dengan pengesahan akte pendirian dan persetujuan akte perubahan dari
Menteri terkait;
d. legalitas Badan Usaha bukan badan hukum meliputi CV dan Firma, wajib memiliki
akte pendirian/akte perubahannya yang dibuat oleh notaris dan dilengkapi bukti
pendaftaran di Pengadilan Negeri setempat;
e. surat keterangan domisili atau SITU yang masih berlaku;
f. NPWP; dan
g. SBU tahun sebelumnya, dengan mempertimbangkan klasifikasi dan kualifikasi yang
tertera di SBU dan persyaratan registrasi.
2. Yang termasuk dalam kategori pelanggaran sedang yang dilakukan oleh Badan Usaha
pemilik SBU adalah...
a. Terbukti memperoleh SBU dengan cara melanggar hukum
b. Melaksanakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan klasifikasi dan/atau
kualifikasi usaha yang dimilikinya
c. Terbukti mengubah klasifikasi dan atau kualifikasi usaha dalam rekaman SBU
d. Tidak menerapkan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang
berlaku di tempat kegiatan konstruksi
e. Memiliki lebih dari satu SBU untuk klasifikasi yang sama dengan kualifikasi
berbeda
Alasan:
(2) Pelanggaran Ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dikenakan
bilamana terjadi hal-hal sebagai berikut :
(4) Pelanggaran Berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, bilamana Badan
Usaha :
a. telah menerima Surat Peringatan Pelanggaran Sedang yang kedua, namun dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya Surat Peringatan tersebut, Badan
Usaha tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam isi Surat
Peringatan tersebut ; atau
b. terbukti memalsukan pengalaman pekerjaan dan/atau memasukkan data
pengalaman dan/atau data keuangan dan/atau data personalia yang tidak benar,
yang menyebabkan penetapan klasifikasi maupun kualifikasi Usahanya tidak
benar ; atau
c. terbukti memalsukan surat keabsahan Registrasi, surat keterangan tidak sedang
dikenakan sanksi dan surat keterangan telah melaporkan perolehan pekerjaan,
yang diterbitkan oleh SIKI-LPJK Nasional ; atau
d. terbukti memperoleh SBU dengan cara melanggar hukum; atau
e. terbukti mengubah klasifikasi dan atau kualifikasi usaha dalam rekaman SBU
atau rekaman turunan SBU-nya, yang tidak sama dengan SBU aslinya; atau
terbukti memiliki lebih dari satu SBU untuk klasifikasi yang sama dengan
kualifikasi berbeda.
1. Sanksi apakah yang diberikan kepada suatu badan usaha pelaksana konstruksi yang
melakukan pelanggaran berupa melaksanakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan
klasifikasi dan/atau kualifikasi usaha yang dimilikinya dan telah menerima 2 (dua)
kali Surat Peringatan tetapi tidak juga mematuhi teguran yang tercantum dalam isi
surat peringatan ?
a. pembatasan kegiatan usaha tidak dapat mengikuti proses pengadaan selama 60
(enam puluh) hari terhitung sejak dikeluarkannya surat pengenaan sanksi.
b. dikenakan sanksi pencabutan SBU
c. pembatasan kegiatan usaha tidak dapat mengikuti proses pengadaan selama 30
(tiga puluh) hari terhitung sejak dikeluarkannya surat pengenaan sanksi.
d. sanksi pelanggaraannya dinaikkan menjadi kategori pelanggaran sedang
e. pembatasan kegiatan usaha tidak dapat mengikuti proses pengadaan selama 90
(sembilan puluh) hari terhitung sejak dikeluarkannya surat pengenaan sanksi
Jawaban : A
Alasan : Karena dalam Peraturan Lembaga Jasa Konstruksi Nasional No.10
Thn 2013 telah dijelaskan dalam pasal 65 Ayat 3 bahwa suatu badan usaha pelaksana
konstruksi yang melakukan pelanggaran berupa melaksanakan pekerjaan yang tidak
sesuai dengan klasifikasi dan/atau kualifikasi usaha yang dimilikinya termasuk
pelanggaran Ringan, dan pelanggaran Ringan menurut pasal 66 ayat 2 dikenakan
sanksi tidak dapat mengikuti proses pengadaan selama 60 (enam puluh) hari terhitung
sejak dikeluarkannya surat pengenaan sanksi.
2. Termasuk kedalam kualifikasi dan subkualifikasi manakah suatu badan usaha yang
memiliki kemampuan pelaksanaan pekerjaan antara 0-50 Milyar?
a. Kualifikasi Usaha Kecil dengan Subkualifikasi K2
b. Kualifikasi Usaha Kecil dengan Subkualifikasi K3
c. Kualifikasi Usaha Menegah dengan Subkualifikasi M1
d. Kualifikasi Usaha Menegah dengan Subkualifikasi M2
e. Kualifikasi Usaha Besar dengan Subkualifikasi B1
Jawaban : D
Alasan : Karena dalam Peraturan Lembaga Jasa Konstruksi Nasional No.10 Thn 2013
telah dijelaskan dalam Lampiran 2 mengenai Persyaratan Penetapan Kualifikasi
Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi bahwa suatu usaha Jasa Pelaksana Konstruksi yang
memiliki kemampuan pelaksanaan pekerjaan antara 0-50 Milyar termasuk kedalam
Kualifikasi Usaha Menegah dengan Subkualifikasi M2.
Alasan :
Di dalam Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor 10
Tahun 2013 Pasal 11 Ayat 1 Butir H menyatakan subkualifikasi B2, memiliki
kekayaan bersih paling sedikit Rp 50.000.000.000 ( lima puluh milyar rupiah).
Alasan :
Di dalam Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor 10
Tahun 2013 Pasal 11 Ayat 2 Butir E menyatakan subkualifikasi M1, memiliki
pengalaman melaksanakan pekerjaan dengan total nilai kumulatif paling sedikit Rp
2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah) yang diperoleh dalam kurun waktu
10 (sepuluh) tahun atau memiliki nilai pengalamna tertinggi Rp 833.000.000 (delapan
ratus tiga puluh tiga juta rupiah) yang diperoleh selama kurun waktu 10 (sepuluh)
tahun.
BERNADETA ANDINI PUTRI P (2198)
21010111120052
Jawab : E
Pembahasan :
Menurut Perlem nomor 10 tahun 2013 pasal 64, jenis sanksi ditetapkan sebagai berikut:
a. Surat Peringatan;
Surat Peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dikeluarkan oleh Pengurus
LPJK Nasional atau LPJK Provinsi sebagai berikut :
a. Untuk pelanggaran ringan dikenakan dalam 3 (tiga) kali Surat Peringatan;
b. Untuk pelanggaran sedang dikenakan dalam 2 (dua) kali Surat Peringatan;
c. Untuk pelanggaran berat dikenakan dalam 1 (satu) kali Surat Peringatan;
d. Untuk setiap tahapan Surat Peringatan tersebut huruf a dan b, Badan Usaha diberi
waktu 30 (tiga puluh) hari untuk mematuhi teguran yang tercantum dalam isi Surat
Peringatan sebelumnya;
e. Dalam hal tidak dipatuhinya batas 3 (tiga) kali Surat Peringatan untuk pelanggaran
ringan maka pelanggaran tersebut akan dimasukan dalam kategori pelanggaran sedang
yang pertama, dan selanjutnya bilamana batas 2 (dua) kali Surat Peringatan untuk
pelanggaran sedang tidak dipatuhi maka pelanggaran tersebut akan dimasukan dalam
kategori pelanggaran berat; dan
f. Surat Peringatan sebagaimana dimaksud dalam huruf c adalah merupakan Surat
Peringatan pertama dan terakhir.
Setiap Surat Peringatan ditembuskan kepada asosiasi dimana Badan Usaha tercatat
sebagai anggota untuk selanjutnya mendapatkan pembinaan.
b. Pencabutan SBU; dan
Pencabutan SBU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan oleh Pengurus
LPJK Nasional atau LPJK Provinsi berdasarkan usulan USBU, setelah dalam waktu 30
(tiga puluh) hari teguran yang tercantum dalam isi Surat Peringatan untuk kategori
pelanggaran berat tidak dipatuhi.
Keputusan pencabutan SBU sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dikeluarkan oleh
a. Pengurus LPJK Nasional terhadap SBU yang diterbitkan oleh USBU Nasional.
b. Pengurus LPJK Provinsi terhadap SBU yang diterbitkan oleh USBU Provinsi.
Setiap surat pencabutan SBU yang dikeluarkan oleh Pengurus LPJK Nasional atau LPJK
Provinsi kepada Badan Usaha ditembuskan kepada asosiasi dimana Badan Usaha tercatat
sebagai anggota untuk selanjutnya mendapatkan pembinaan, dan bilamana diperlukan
asosiasi dapat mengenakan sanksi organisasi.
2. Syarat-syarat yang harus ditaati oleh perusahaan asing yang ikut dalam Pengadaan
Barang dan Jasa terdapat pada peraturan apa ?
a. Perpres nomor 4 tahun 2003 d. Perlem nomor 10 tahun 2013
b. Perlem nomor 11 tahun 2013 e. UU nomor 18 tahun 1999
c. Perpres no 7 tahun 2012
Jawab : C
Pembahasan :
Menurut Peraturan Presiden nomor 7 tahun 2012, syaratnya adalah :
1. Perusahaan asing dapat ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan nilai diatas Rp100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah);
b. untuk Pengadaan Barang/Jasa Lainnya dengan nilai diatas Rp20.000.000.000,00 (dua
puluh miliar rupiah); dan
c. untuk Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai diatas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah).
2. Perusahaan asing yang melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
harus melakukan kerja sama usaha dengan perusahaan nasional dalam bentuk kemitraan,
subKontrak dan lain-lain, dalam hal terdapat perusahaan nasional yang memiliki
kemampuan dibidang yang bersangkutan.
3. Dalam hal Pengadaan Barang/Jasa Lainnya dengan nilai dibawah
Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) tidak dapat dilaksanakan oleh Penyedia
Barang/Jasa Lainnya dari Dalam Negeri, Pengadaan Barang/Jasa Lainnya dilakukan
melalui Pelelangan Internasional (International Competitive Bidding) dan diumumkan
dalam website komunitas internasional.
4. Dalam hal Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai dibawah Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah) tidak dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konsultansi Dalam
Negeri, Pengadaan Jasa Konsultansi dilakukan melalui Seleksi Internasional
(International Competitive Bidding) dan diumumkan dalam website komunitas
internasional.
5. Pengadaan Barang/Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi yang dilaksanakan melalui
Pelelangan Internasional
2. Apabila terdapat kejadian bencana alam yang masuk dalam cakupan wilayah suatu
kontrak, pekerjaan penanganan darurat dapat dimasukan ke dalam dokumen …
a. PPK
b. SIUP
c. CCO
d. AHSP
e. BoQ
1. Kontraktor sebagai pelaksana suatu proyek merupakan badan hukum yang dipilih
sebagai pelaksana suatu proyek sesuai dengan keahliannya. Di dalam bidang usaha
pelaksana konstruksi bangunan sipil, subklasifikasinya meliputi hal-hal di bawah ini,
kecuali :
a. Saluran air, pelabuhan, dam, dan prasarana sumber daya air lainnya
b. Instalasi pengolahan air minum dan air limbah serta bangunan pengolahan sampah
c. Instalasi tenaga listrik gedung dan pabrik
d. Jembatan, jalan layang, terowongan dan subways
e. Jalan raya (kecuali jalan layang), jalan, rel kereta api, dan landas pacu bandara
Jawaban :c
Alasan : Karena instalasi tenaga listrik gedung dan pabrik termasuk ke dalam
subklasifikasi bidang usaha instalasi mekanikal dan elektrikal (Pasal 8
ayat 4 Peraturan LPJK Nasional No. 10 Tahun 2013 tentang Registrasi
Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi)
2. Tugas dan tanggung jawab seorang kontraktor adalah :
a. Pekerjaan pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan peraturan dan spesifikasi
yang telah direncanakan dalam kontrak perjanjian pemborong
b. Terlaksananya schedule kerja sesuai rencana
c. Menyediakan tenaga kerja, bahan, tempat demi kelancaran pelaksanaan
d. Menjaga seluruh alat yang berhubungan dengan pelaksanaan
e. Memastikan pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan sudah sesuai dengan
final desain
Jawaban : e
Alasan : Karena Memastikan pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan
sudah sesuai dengan final desain termasuk ke dalam lingkup pekerjaan
Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Transportasi
(Peraturan LPJK Nasional No. 11 Tahun 2013 tentang Registrasi
Usaha Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi Halaman 63)
1. laporan rekomendasi kelayakan klasifikasi dan kualifikasi meliputi berikut ini, kecuali
a. check list kelengkapan dokumen
b. lembar evaluasi pengurus badan usaha
c.rekomendasi klasifikasi dan kualifikasi
d. lembar evaluasi SDM badan usaha
e. berita acara verifikasi dan validasi
jawaban : (e)
berita acara verifikasi dan validasi, karena dalam perlem 10 tahun 2013, pasal 48,
untuk jawaban butir (e) merupakan salah satu yang termasuk dalam dokumen
permohonan registrasi SBU oleh AKBU (pasal 1).
DESIMAN SIHALOLO
L2A009036
2. Apa perbedaan jasa konstruksi pada PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 4 ayat 2?
A. Pemotongan pajak atas penghasilan tertentu yang salah satunya adalh penghasilan
dari jasa konstruksi
B. PPh Pasal 4 ayat 2 ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah (PP) No 51 Tahun 2008
stdd PP Nomor 40 Tahun 2009 bersifat final sementara PPh Pasal 23 tidak final
C. PPh Pasal 23 berperan dalam perencanaan konstruksi, PPh Pasal 4 ayat 2 berperan
dalam pelaksaan konstruksi
D. PPh Pasal 23 berbentuk badan (perusahaan), PPh Pasal 4 ayat 2 berstatus individu
E. Jawaban B dan D benar
1. Menurut Pasal 8 Perlem LPJKN No. 11 Tahun 2013 yang bukan termasuk
Kualifikasi Badan Usaha Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi adalah :
A. Usaha Menengah 1 (M1)
B. Usaha Sedang 2 (S2)
C. Usaha Kecil 2 (K2)
D. Usaha Besar
E. Usaha Menengah 2 (M2)
Jawaban : (B) Usaha Sedang 2 (K2)
Alasan : Menurut Perlem LPJKN No. 11 Tahun 2013 Pasal 8 yang tercantum adalah
(1) Kualifikasi Badan Usaha Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi meliputi: a.
usaha kecil; b. usaha menengah; dan c. usaha besar.
(2) Kualifikasi Badan Usaha kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi subkualifikasi:
a. kecil 1 (K1); dan b. kecil 2 (K2);
(3) Kualifikasi badan usaha menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
meliputi subkualifikasi: a. menengah 1 (M1); dan b. menengah 2 (M2).
(4) Kualifikasi badan usaha besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
meliputi subkualifikasi besar (B). Sehingga Usaha Sedang adalah yang tidak
termasuk.
a. Bab I
b. Bab II
c. Bab III
d. Bab IV
e. Bab V
Alasan :
Menurut UU No.18 tahun 1999 yang dimaksud dengan pekerjaan konstruksi adalah
keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta
pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal dan tata
lingkungan yang masing-masing beserta kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan
atau bentuk fisik lain.
Dalam UU yang sama disebutkan bahwa jasa konstruksi adalah layanan jasa
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi, yang masing-masing dikenal dengan
sebutan konsultan perencana (jasa perencanaan), kontraktor (jasa pelaksanaan) dan konsultan
MK – Manajemen Konstruksi (jasa pengawasan).
Pada era tahun 1990-an pembedaan fungsi dan tanggung jawab tersebut sangat
kentara, bahkan seakan telah menjadi “dikotomi” diantara ketiganya. Pada masa itu
umumnya perusahaan konstruksi memposisikan diri menjadi salah satu dari tiga fungsi
tersebut. Sejalan dengan bertambahan kebutuhan dan berjalannya waktu, mulai banyak
kontraktor yang menyediakan jasa konsultasi yang sering disebut dengan istilah design &
built. Layanan design & built ini seakan “memotong” jalur birokrasi dan komunikasi antara
perencana dengan pelaksana, sehingga menghemat waktu dan juga “biaya”.
Awal tahun 2000, sejalan dengan maraknya proyek pertambangan, lingkup pekerjaan
kontraktor design & built ini bertambah lagi untuk melakukan penyediaan bahan atau alat
tertentu yang dibutuhkan oleh proyek tersebut. Pengembangan metode ini kemudian dikenal
sebagai EPC, yaitu Engineering (rekayasa/perencanaan), procurement (pembelian) dan
construction (konstruksi). Metamorfosa menjadi EPC ini tidak hanya dilakukan oleh
kontraktor, namun juga oleh konsultan. Bahkan tiga besar kontraktor EPC saat ini di
Indonesia yaitu IKPT, Rekayasa Industri dan Tripatra awalnya adalah konsultan.
1. Apabila terjadi perubahan gambar rencana (gambar rencana berbeda dengan hasil akhir)
yang biasanya sering terjadi pada tahap pelaksanaan,kontraktor selaku penyedia jasa dapat
dapat mengklaim beberapa perubahan aspek,yaitu...
a. Perubahan Biaya
b. Perubahan Waktu Kerja
c. Perubahan Lingkup Pekerjaan
d. Perubahan Pengawas Pekerjaan
e. Jawaban a b c benar
Jawab : E
Pembahasan : Gambar rencana berbeda dengan hasil akhir pembangunan sesuai yang
diinginkan oleh pihak pemilik. Pada tahap pelaksanaan pembangunan sering pihak pemilik
memerintahkan perubahan-perubahan terhadap gambar rencana, yang berakibat pada klaim
dari pihak penyedia jasa (kontraktor) berupa permintaan perubahan baik biaya, waktu
maupun gabungan antara perubahan biaya, waktu dan lingkup pekerjaan (jasa).
a. Kondisi Lapangan
b. Spesifikasi Teknis
c. Kontrak
d. Persyaratan & Administrasi Kontrak
e. jawaban a,b,c,dan d benar semua
Jawab : E
Pembahasan : Penyebab sengketa lainnya yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan adalah
kondisi lapangan (kondisi cuaca, kondisi tanah, kondisi topografi, dll), spesifikasi teknis,
surat perjanjian kerjasama (kontrak), persyaratan kontrak dan administrasi kontrak.
2. Berikut ini beberapa Dokumen permohonan registrasi SBU yang dipergunakan oleh
AKBU sebagai materi uji kelayakan klasifikasi dan kualifikasi pemohonan SBU, meliputi
kecuali…
a. Dokumen permohonan registrasi SBU serta Berita acara verifikasi dan validasi
b. Berita acara verifikasi dan validasi serta Data base perseorangan
c. Berkas PDS dan Data Base Perusahaan Pembangunan
d. Dokumen permohonan registrasi SBU, Berkas PDS dan Data base perseorangan
e. Semua salah
Jawaban : (a) Dokumen permohonan registrasi SBU serta Berita acara verifikasi dan
validasi
1. Verifikasi dan validasi berkas dokumen permohonan registrasi SBU dilakukan terhadap
berkas administrasi meliputi :
a. Legalitas Perseroan Terbatas, Akte pendirian dan Akte perubahannya yang terakhir
yang dibuat oleh notaris dengan pengesahan akte pendirian dan persetujuan akte
perubahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
b. Dalam hal Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah usaha
patungan wajib memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
dilengkapi surat persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal;
c. Legalitas Koperasi, Akte pendirian dan Akte perubahannya yang terakhir yang dibuat
oleh notaris dengan pengesahan akte pendirian dan persetujuan akte perubahan dari
Menteri terkait;
d. Legalitas Badan Usaha bukan badan hukum meliputi CV dan Firma, wajib memiliki
akte pendirian/akte perubahannya yang dibuat oleh notaris dan dilengkapi bukti
pendaftaran di Pengadilan Negeri setempat;
e. semua benar
JAWABAN: E Benar
Alasan:
(1) Verifikasi dan validasi berkas dokumen permohonan registrasi SBU dilakukan
terhadap berkas administrasi meliputi :
a. legalitas Perseroan Terbatas, Akte pendirian dan Akte perubahannya yang terakhir
yang dibuat oleh notaris dengan pengesahan akte pendirian dan persetujuan akte
perubahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
b. dalam hal Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah usaha
patungan wajib memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dilengkapi
surat persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal;
c. legalitas Koperasi, Akte pendirian dan Akte perubahannya yang terakhir yang dibuat
oleh notaris dengan pengesahan akte pendirian dan persetujuan akte perubahan dari
Menteri terkait;
d. legalitas Badan Usaha bukan badan hukum meliputi CV dan Firma, wajib memiliki
akte pendirian/akte perubahannya yang dibuat oleh notaris dan dilengkapi bukti
pendaftaran di Pengadilan Negeri setempat;
e. surat keterangan domisili atau SITU yang masih berlaku;
f. NPWP; dan
g. SBU tahun sebelumnya, dengan mempertimbangkan klasifikasi dan
kualifikasi yang tertera di SBU dan persyaratan registrasi.
2. Verifikasi dan validasi dokumen permohonan registrasi SBU terhadap berkas keuangan
meliputi :
a. neraca dua tahun terakhir yang dibuat oleh Badan Usaha dan ditandatangani diatas
materai dengan memperhatikan nilai modal disetor sama dengan yang tertera di akte
perusahaan
b. faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan meneliti nilai PPN
c. daftar pengalaman Badan usaha melaksanakan pekerjaan diisi berdasarkan formulir
isian permohonan registrasi yang dikelompokan dalam setiap subklasifikasi;
d. rekaman kontrak pekerjaan dengan meneliti keabsahan kontrak, jadwal pelaksanaan,
lingkup pekerjaan dan nilai pekerjaan;
e. rekaman berita acara serah terima pekerjaan pertama dan/atau berita acara serah
terima pekerjaan akhir dengan meneliti keabsahan berita
JAWABAN: A Benar
Alasan:
Verifikasi dan validasi dokumen permohonan registrasi SBU terhadap berkas keuangan
meliputi :
a. neraca dua tahun terakhir yang dibuat oleh Badan Usaha dan ditandatangani diatas
materai dengan memperhatikan nilai modal disetor sama dengan yang tertera di akte
perusahaan; dan
b. neraca dua tahun terakhir yang dibuat oleh Badan usaha ditandatangani diatas materai
dan laporan keuangan yang ditandatangani kantor akuntan publik dengan memperhatikan
nilai modal yang disetor sama dengan yang tertera di akte perusahaan.
1. Dalam penilaian pengalaman pekerjaan badan usaha pada saat permohonan registrasi SBU
hal apakah yang menjadi acuan penilaiannya?
a. Nilai kumulatif kontrak pekerjaan selama 10 tahun
b. Pemasukan kumulatif pekerjaan selama 10 tahun
c. Masa pengalaman di bidang konstruksi
d. Jumlah proyek yang dikerjakan selama 10 tahun
e. Banyaknya pekerja yang berpengalaman dalam badan usaha tersebut
Jawaban A
Pelanggaran Sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, bilamana Badan Usaha:
a. telah menerima 3 (tiga) kali Surat Peringatan pelanggaran ringan atau Surat Peringatan
pelanggaran sedang yang pertama, namun dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
diterbitkannya Surat Peringatan tersebut Badan Usaha tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana tertera dalam isi Surat Peringatan tersebut; atau
b. melaksanakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan klasifikasi dan/atau kualifikasi usaha
yang dimilikinya ; atau
c. terbukti telah mempekerjakan tenaga Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara Nasional
Indonesia dan anggota Kepolisian Republik Indonesia sebagai PJBU, PJT, dan PJK.
Pelanggaran Berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, bilamana Badan Usaha :
a. telah menerima Surat Peringatan pelanggaran sedang yang kedua, namun dalam waktu
30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya Surat Peringatan tersebut, Badan Usaha tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam isi Surat Peringatan tersebut ;
atau
b. terbukti memalsukan pengalaman pekerjaan dan/atau memasukkan data pengalaman
dan/atau data keuangan dan/atau data personalia yang tidak benar, yang menyebabkan
penetapan klasifikasi maupun kualifikasi Usahanya tidak benar ; atau
c. terbukti memalsukan surat keabsahan Registrasi, surat keterangan tidak sedang
dikenakan sanksi dan surat keterangan telah melaporkan perolehan pekerjaan, yang
diterbitkan oleh SIKI-LPJK Nasional ; atau
d. terbukti memperoleh SBU dengan cara melanggar hukum; atau
e. terbukti mengubah klasifikasi dan atau kualifikasi usaha dalam rekaman SBU atau
rekaman turunan SBU-nya, yang tidak sama dengan SBU aslinya; atau
f. terbukti memiliki lebih dari satu SBU untuk klasifikasi yang sama dengan kualifikasi
berbeda.
FIRMAN HASIHOLAN (2206)
21010111140218
2. Di bawah ini yang bukan merupakan subukualifikasi orang perseorangan dan badan
usaha yang penyelenggaraan registrasinya dilaksanakan oleh LPJK Provinsi adalah
.....................
a. Kecil 1 (K1)
b. Kecil 2 (K2)
c. Menengah 1 (M1)
d. Menengah 2 (M2)
e. Besar 1 (B1)
Jawaban :
1. Menurut Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor : 10
Tahun 2013 pasal 11 ayat (1) huruf b, subkualifikasi K1 memiliki kekayaan bersih
lebih dari Rp. 50.000.000,- sampai dengan Rp. 200.000.000,-. (Jawaban : B)
2. Menurut Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor : 10
Tahun 2013 pasal 14, Penyelenggara Registrasi dilaksanakan oleh :
LPJK Nasional, untuk Badan usaha yang memiliki salah satu subkualifikasi
dengan subkualifikasi B1 dan/atau B2.
LPJK Provinsi, untuk usaha orang perseorangan dan Badan usaha dengan
subkualifikasi K1, K2, K3, M1 dan M2.
Maka Jawaban adalah E karena Besar 1 (B1) dilaksanakan oleh LPJK
Nasional. (Jawaban : E)
1. Berdasarkan pembagian penggunaan teknologi dari besaran biaya dan volume pekerjaan,
maka teknologi yang tidak perlu memerlukan tenaga ahli adalah ;
a. Teknologi Sederhana
b. Teknologi Madya
c. Teknologi Tinggi
d. Teknologi Rendah
e. Teknologi Menengah
Alasan : Berdasarkan Perlem No. 10 tahun 2013 pasal 10 ayat 4 menyatakan ada 3
macam penggunaan teknologi berdasarkan besaran biaya dan volume pekerjaan,
yaitu : teknologi sederhana, teknologi madya, dan teknologi tinggi. Dan teknologi
sederhanalah satu-satunya yang tidak memerlukan tenaga ahli.
2. Faktor penting yang membuat pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan
pemanfaatan bengunan konstruksinya sangat membahayakan hingga menyebabkan risiko
tinggi adalah
a. Keselamatan umum
b. Jiwa manusia
c. Harta Benda
d. Lingkungan
e. Bangunan Lain
Alasan : Berdasarkan Perlem No.10 Tahun 2013 pasal 10 ayat 3 terdapat 3 kriteria
risiko yaitu ; risiko kecil, risiko sedang dan risiko tinggi. Tetapi hanya faktor
lingkungan yang membuat risiko tersebut menjadi risiko tinggi.
HAFARA PRASETIADI (2206)
21010111140215
a. I-ii-iii-iv-v
b. I-ii-iv-iii-v
c. I-v-iv-ii-iii
d. I-v-ii-iv-iii
e. I-ii-iv-v-iii
JUMANTO (2196)
21010111120009
*Jawaban : (a,b,c)
2. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh sebuah kontraktor adalah Pengalaman
kerja, kemampuan keuangan, kemampuan teknis. Pertanyaannya adalah sebutkan
kemampuan teknis tersebut?
a. Kemampuan Peralatan
b. Kemampuan Personil
c. Manajemen Mutu
d. Pengawasan
*Jawaban : (a,b,c)
KAHFI AULIA RAHMAN (2200)
21010111130102
Alasan : Karena dalam peraturan lembaga pengembangan jasa konstruksi nasional nomor
: 11 tahun 2013 Pasal 63 Ayat 4 sudah di jelaskan yang termasuk pelanggaran berat
salahsatunya adalah memalsukan pengalaman pekerjaan dan/atau memasukkan data
pengalaman dan/atau data keuangan dan/atau data personalia yang tidak benar .
A. Badan Usaha tidak menerapkan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
yang berlaku di tempat kegiatan konstruksi
B. melaksanakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan klasifikasi dan/atau kualifikasi
usaha yang dimilikinya
C. terbukti telah mempekerjakan tenaga Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara Nasional
Indonesia
D. terbukti memperoleh SBU dengan cara melanggar hokum
E. telah menerima Surat Peringatan Pelanggaran Sedang yang kedua
Alasan : Karena dalam peraturan lembaga pengembangan jasa konstruksi nasional nomor
: 11 tahun 2013 Pasal 63 Ayat 4 sudah di jelaskan yang termasuk pelanggaran ringan
salahsatunya adalah Badan Usaha tidak menerapkan ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang berlaku di tempat kegiatan konstruksi.
KANTYA PRATITA D (2196)
21010111120001
Jawab : E
Alasan :
Tercantum pada Peraturan LPJK Nasional No. 10 Tahun 2013 Pasal 10 yaitu (1) Kualifikasi
Badan Usaha jasa pelaksana konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2)
didasarkan pada kriteria tingkat/kedalaman kompetensi dan potensi kemampuan usaha, serta
kemampuan melakukan pelaksanaan pekerjaan.
Berdasarkan Pasal 9 ayat (6) pembagian kualifikasi badan usaha ditentukan berdasarkan pada
pemenuhan persyaratan dan kemampuan usaha yang meliputi: kekayaan bersih, pengalaman
dan tenaga kerja.
2. Hal apa saja yang perlu dievaluasi sebagai penilaian kelayakan suatu badan usaha jasa
konstruksi, kecuali?
a. Evaluasi pengurus.
b. Verifikasi & Validasi Dokumen Badan Usaha.
c. Evaluasi keuangan.
d. Evaluasi peralatan.
e. Evaluasi administrasi.
Jawab : D
Alasan :
Berdasarkan Peraturan LPJK Nasional No. 10 Tahun 2013 halaman 102 tabel Rangkuman
Lembar Evaluasi.
KHOIRUL MUSTOFA (2201)
21010111130123
2. Badan Usaha yang dikenakan sanksi oleh LPJK Nasional atau LPJK Provinsi
ditayangkan dalam:
a. SIKI-LPJK Nasional
b. SIKI-LPJK Provinsi
c. SIKI-LPJK Kota
d. SIKI-LPJK Daerah
e. Benar Semua
Jawaban : a. SIKI-LPJK Nasional
Alasan : Sesuai dengan Pasal 71 Peraturan LPJK Nasional N. 10 Tahun 2013
1. Jika ingin mendirikan badan usaha yang bergerak di bidang jasa konstruksi, maka badan
usaha tersebut wajib menjalani proses sertifikasi sesuai klasifikasi dan kualifikasi
usahanya. Sertifikasi ini dilakukan oleh :
a. HKTI
b. DPR
c. LPJK
d. SUCOFINDO
Alasan :
Ayat yang 1 :
Ayat yang 28 :
Sertifikat Keahlian Kerja yang selanjutnya disebut SKA adalah Sertifikat yang
diterbitkan LPJK dan diberikan kepada tenaga ahli konstruksi yang telah memenuhi
persyaratan kompetensi berdasarkan disiplin keilmuan, kefungsian dan/atau keahlian
tertentu.
2. Sanksi apa yang akan diberikan oleh LPJK kepada Badan Usaha Jasa Konstruksi jika
mengalami pelanggaran dalam proses pekerjaannya ?
d. Semua Salah
e. Semua Benar
Jawaban yang benar adalah
Alasan:
a. Surat Peringatan;
(2) Surat Peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dikeluarkan oleh
Pengurus LPJK Nasional atau LPJK Provinsi sebagai berikut :
d. Untuk setiap tahapan Surat Peringatan tersebut huruf a dan b, Badan Usaha diberi
waktu 30 (tiga puluh) hari untuk mematuhi
e. Dalam hal tidak dipatuhinya batas 3 (tiga) kali Surat Peringatan untuk pelanggaran
ringan maka pelanggaran tersebut akan dimasukan dalam kategori pelanggaran
sedang yang pertama, dan selanjutnya bilamana batas 2 (dua) kali Surat Peringatan
untuk pelanggaran sedang tidak dipatuhi maka pelanggaran tersebut akan dimasukan
dalam kategori pelanggaran berat; dan
(3) Setiap Surat Peringatan ditembuskan kepada asosiasi dimana Badan Usaha tercatat
sebagai anggota untuk selanjutnya mendapatkan pembinaan.
(4) Pencabutan SBU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan oleh
Pengurus LPJK Nasional atau LPJK Provinsi berdasarkan usulan USBU, setelah
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari teguran yang tercantum dalam isi Surat Peringatan
untuk kategori pelanggaran berat tidak dipatuhi.
(5) Keputusan pencabutan SBU sebagaimana dimaksud pada ayat (4)dikeluarkan oleh
a. Pengurus LPJK Nasional terhadap SBU yang diterbitkan oleh USBU Nasioanal.
b. Pengurus LPJK Provinsi terhadap SBU yang diterbitkan oleh USBU Provinsi.
(6) Setiap surat pencabutan SBU yang dikeluarkan oleh Pengurus LPJK
Nasional atau LPJK Provinsi kepada Badan Usaha ditembuskan kepada asosiasi
dimana Badan Usaha tercatat sebagai anggota untuk selanjutnya mendapatkan
pembinaan, dan bilamana diperlukan asosiasi dapat mengenakan sanksi organisasi.
(7) Contoh bentuk Surat Peringatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 22dan contoh
Surat Pencabutan SBU sebagaimana tercantum dalam Lampiran 23.
1. Bentuk usaha jasa pelaksanaan konstruksi meliputi Badan Usaha. Badan Usaha dibagi
menjadi 2, Badan Usaha Nasional dan Badan Usaha Asing. Dibawah ini yang merupakan
Badan Usaha Nasional yang bukan Badan Hukum adalah :
A. Perseroan terbatas
B. Koperasi
C. Biro Teknik
D. Usaha dagang
E. Firma
Jawaban : E
Alasan : Berdasarkan Perlem No. 10 Tahun 2013 Bab III Pasal 5 ayat 4 yang menjelaskan
tentang Badan Usaha Nasional.
2. Dibawah ini mana yang termasuk kualifikasi Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi:
A. Usaha Menengah
B. Usaha Ringan
C. Usaha Sedang
D. Usaha Minimal
E. Usaha Maksimal
Jawaban : A
Alasan : Karena Usaha Menengah termasuk usaha jasa pelaksana yang ada di pasal 9
M. LUTHFI (2198)
21010111130058
1. Bentuk usaha jasa perencana dan pengawas kontruksi adalah orang perseorangan dan
badan usaha. Bentuk usaha orang perseorangan meliputi
A. Orang perseorangan
B. Usaha dagang (UD)
C. Perusahaan bangunan (PB)
D. Biro teknik (BT)
E. Benar semua
Jawaban: E
2. Klasifikasi bidang Usaha Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi meliputi, kecuali
A. Perencanaan arsitektur
B. Perencanaan rekayasa (engineering);
C. Perencanaan penataan ruang
D. Perencanaan wilayah
E. Pengawasan arsitektur
Jawaban: D
1. Salah satu kriteria risiko yaitu mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya
dan
pemanfaatan bangunan-konstruksinya sangat membahayakan keselamatan umum,
harta benda, jiwa manusia, dan lingkungan adalah termasuk kriteria risiko .....
a. Kecil
b. Sedang
c. Menengah
d. Tinggi
e. Sangat Tinggi
2. Syarat-syarat utuk menjadi tenaga ahli dalam suatu badan usaha yaitu, kecuali .....
a. Foto KTP
b. Foto NPWP
c. Foto copy Ijasah
d. Fotocopy SKA
e. Ijasah Asli
MUHAMMAD BAHRUDDIN
21010110130142
1. Yang tidak termasuk laporan rekomendasi kelayakan dan kualifikasi badan usaha
adalah:
a. Chek list verifikasi dan validasi
b. Lembar evaluasi pengurus badan usaha
c. Lembar evaluasi SDM badan uasaha
d. Lembar penerbitan oleh LPJK nasional
e. Lembar evaluasi keuangan badan usaha
Jawaban : D, sesuai Bab VII pasal 48 poin 6
2. Salah satu bentuk usaha jasa pelaksanaan konstruksi adalah Badan Usaha. Badan
usaha yang dimaksud meliputi:
a. Badan usaha nasional.
b. Badan usaha regional.
c. Badan usaha asing.
d. Jawaban a dan c benar.
e. Semua jawaban benar.
1. Dalam pasangan 8 ayat 3 peraturan LPJK no. 10 tahun 2013 yang merupakan bangunan
sipil adalah sebagai berikut kecuali :
A. Rel kereta api
B. Dam
C. Mall
D. Stadion
E. Dam
Jawaban : C, karena Mall merupakan bangunan gedung yaitu termasuk bangunan
komersial (Pasal 8 ayat 2)
2. Dalam pasal 5 ayat 3 peraturan LPJK no. 10 tahun 2013 badan usaha nasional meliputi
sebagai, berikut, kecuali :
A. CV
B. UD
C. PT
D. Koperasi
E. Firma
Jawaban : B, karena UD adalah Usaha Dagang yang merupakan orang perseorangan
dalam bentuk usaha pelaksana konstruksi (Pasal 5 ayat 2)
NOVIANA SHINTA D (2199)
21010111130079
1) Yang termasuk materi uji kelayakan klasifikasi dan kualifikasi permohonan Sertifikat
Badan Usaha (SBU) adalah :
A. i, ii, iv
B. ii, iii, v
C. i, v, vi
D. iii, iv, vi
E. iv, v, vi
1. Telah menerima surat peringatan pelanggaran sedang yang kedua,namun dalam waktu
30 ( tiga pulih ) hari sejak diterbitkannya surat peringgatan tersebut, badan usaha tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam isi surat peringatan tersebut.
Pelanggaran diatas merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh Badan Usaha pemilik
SBU yang dikategorikan dalam pelanggaran:
a. Pelanggaran Ringan
b. Pelanggaran Sedang
c. Pelanggaran Berat
d. Pelanggaran Undang – Undang
e. Pelanggaran Hukum
Jawaban :(C)
Alasan : Jenis – Jenis pelanggaran telah diatur dalam Peraturan Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional ( LPJK ) no. 10 tahun 2013
pasal 65.
2. Persyaratan Klasifikasi dan Kualifikasi Bidang Usaha memiliki kekayaan bersih lebih
dari Rp. 50.000.000.00 ( lima puluh juta ) sampai dengan Rp. 200.000.000.00 ( dua
ratus juta ).
Persyaratan kekayaan bersih diatas merupakan subkualifikasi:
a. Subkualifikasi K2
b. Subkualifikasi P
c. Subkualifikasi M1
d. Subkualifikasi K1
e. Subkualifikasi K3
Jawaban :(A)
Alasan : Persyratan Klasifikasi dan Kualifikasi Bidang Usaha telah dijelaskan
dalam Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional ( LPJK ) no. 10 tahun
2013 pasal 11
1. Sebuah lembaga penyedia jasa konstruksi dapat digugat ketika dalam melakukan
pekerjaan konstruksi, dikarenakan lembaga tersebut sedang bermasalah. Masalah apa
saja yang membuat lembaga tersebut dapat digugat?
a. Perusahaan dalam keadaan pailit, berada dalam pengawasan pengadilan, dan
direksi di dalamnya mengalami sanksi pidana.
b. Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP ) perusahaan konstruksi tersebut telah
dimiliki.
c. Keterlambatan perusahaan konstruksi dalam memberikan upah kepada para
pekerja.
d. Ketika terjadi krisis moneter, perusahaan tersebut juga mengalami krisis.
e. Perusahaan tidak masuk ke dalam Daftar Hitam.
JAWABAN :
Masalah yang dapat menjadikan lembaga konstruksi terkena gugatan adalah :
a. Perusahaan dalam keadaan pailit, berada dalam pengawasan pengadilan, dan
direksi di dalamnya mengalami sanksi pidana.
Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia no. 70 tahun 2012 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden no. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah telah ditegaskan dalam pasal 19 ayat 1 ( k) bahwa
“penyedia barang / jasa dalam pelaksanaan pengadaan barang / jasa wajib
memenuhi beberapa persyaratan diantaranya tidak dalam pengawasan pengadilan,
tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/ atau direksi yang
bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi
pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani Penyedia
Barang/ Jasa.
2. Dalam sebuah kasus ketika sebuah badan usaha konstruksi mengadukan lembaga
asosiasi konstruksi disaat?
a. Badan usaha tersebut terlambat dalam memberikan laporan kemajuan pekerjaan
konstruksi tersebut.
b. Data administrasi identitas badan usaha tidak diserahkan kepada LPJK.
c. Badan usaha yang melaksanakan pekerjaan ketenikana telah dilengkapi dengan
tenaga kerja yang memiliki SKA.
d. Badan usaha telah menyampaikan laporan kepada asosiasi tetapi asosiasi tersebut
tidak memasukannya kedalam situs LPJK.
e. Asosiasi telah menerima dan memasukkan laporan perkembangan pekerjaan
kedalam situs LPJK.
JAWABAN:
Sebuah Badan Usaha dapat menuntut lembaga Asosiasi ketika :
d. Badan usaha telah menyampaikan laporan kepada asosiasi tetapi asosiasi tersebut
tidak memasukannya kedalam situs LPJK.
Telah tertera dalam Peraturan LPJK Nasional No. 10 Tahun 2013 dalam pasal 62
ayat 5 :
“Bilamana Badan Usaha telah menyampaikan laporan kepada Asosiasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (2), namun Asosiasi tidak
memasukannya kedalam situs LPJK, dan kemudian LPJK menerima pengaduan
dari Badan Usaha tersebut, maka LPJK akan memberikan sanksi kepada Asosiasi
yang bersangkutan.”
NURYATNA (2197)
21010111120022
1. Berikut ini adalah jenis dokumen permohonan registrasi SBU yang dipergunakan oleh
AKBU sebagai materi uji kelayakan klasifikasi dan kualifikasi pemohonan SBU,
kecuali:
a. Dokumen permohonan registrasi SBU.
b. Data administrasi dan keuangan.
c. Berita acara verifikasi dan validasi.
d. Berkas PDS.
e. Database badan usaha.
Kunci jawaban: B, karena karena meninjau dari pasal 48 ayat 1 peraturan lembaga
pengembangan jasa konstruksi nasional nomor : 10 tahun 2013 tentang registrasi
usaha jasa pelaksana konstruksi, data administrasi dan keuangan tidak termasuk
kedalamnya. Jadi jawaban yang benar adalah b.
Kunci jawaban: D
karena karena meninjau dari pasal 10 ayat 3 peraturan lembaga pengembangan jasa
konstruksi nasional nomor : 10 tahun 2013 tentang registrasi usaha jasa pelaksana
konstruksi, data administrasi dan keuangan tidak termasuk kedalamnya. Jadi jawaban
yang benar adalah D.
Jawaban : E, karena kualifikas usaha untuk grade 6 termasuk pada kualifikasi besar,
termasuk pada kelompok B2 yang menangani proyek yang besaran biaya proyeknya
Rp. 1 Milyar sampai dengan Rp. 25 Milyar.
2. Berapa persen tarif Pph untuk pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia
jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha?
a. 2%
b. 5%
c. 7%
d. 4%
e. 6%
Jawaban : D, karena hal tersebut sudah ditetapkan pada PP Nomor 51 Tahun 2008
1. Metode pemasukan Dokumen Penawaran terdiri atas metode satu sampul, metode dua
sampul atau metode dua tahap. Yang merupakan karakteristik metode satu sampul adalah
a) Pekerjaan bersifat sederhana dengan standar harga yang telah ditetapkan pemerintah
b) Dibutuhkan penilaian terpisah antara persyaratan teknis dengan harga peawaran
c) Pekerjaan bersifat kompleks
d) Mempunyai beberapa alternatif penggunaan sistem dan desain penerapan teknologi
yang berbeda
e) Membutuhkan penyetaraan teknis
Jawaban : A
Alasan karena Metode satu sampul digunakan untuk pengadaan barang/jasa yang sederhana,
dimana evaluasi teknis tidak dipengaruhi oleh harga.
Jawaban : E
Alasan karena Pemasukan dokumen penewaran di mulai 1 (satu) hari kerja setelah
pemberian penjelasan
Jawaban: D
Dalam pemberian hibah sering dilakukan pembuatan desain dan peralatan yang tidak
sesuai dengan kemampuan Penyedia di Indonesia atau barang-barang yang tidak ada
di Indonesia. Padahal paket pekerjaan tersebut bilamana disesuaikan dengan
kompetensi Penyedia Indonesia akan banyak dipenuhi oleh Penyedia Indonesia,
termasuk spesifikasi barang-barang dapat disesuaikan dengan produk dalam negeri
Indonesia dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Jawaban: A
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Pasal 31 huruf c dan huruf
d, pengadaan secara swakelola oleh kelompok masyarakat pelaksana swakelola
dilaksanakan untuk pengadaan Pekerjaan Konstruksi hanya dapat berbentuk
rehabilitasi, renovasi dan konstruksi sederhana. Sedangkan konstruksi bangunan baru
yang tidak sederhana, dibangun oleh K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran untuk
selanjutnya diserahkan kepada kelompok masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
Hibah yang dilakukan dengan pengalihan dana secara langsung kepada penerima
hibah, proses pengadaannya dapat dikelola langsung oleh penerima hibah sesuai
dengan rencana kerja yang telah ditetapkan. Apabila penerima hibah merasa tidak
mampu melakukan sendiri proses pengadaan tersebut, maka dapat meminta bantuan
kepada instansi teknis terkait untuk melakukan proses pengadaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
a. ISO 4001;
b. ISO 14010;
c. ISO 14001;
d. OHSAS 18100;
e. ISO 9010;
jawaban : C
dasar : ISO 14001 adalah suatu standar untuk menjaga agar suatu proyek tidak
menimbulkan dampak yang berlebih pada suatu lingkungan, sehingga lingkungan
tetap terjaga seperti semula.
2. Salah satu contoh dibawah yang termasuk klasifikasi bidang Usaha Jasa Perencana
dan Pengawas Konstruksi adalah;
a. Perencanaan rekayasa (Engineering)
b. Perencanaan Lingkungan
c. Perencanaan bahan dan material
d. Pengawasan Lingkungan
e. Konsultan lingkungan
Alasan ;
Pasal 7
(1) Klasifikasi bidang Usaha Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi meliputi:
a. perencanaan arsitektur;
b. perencanaan rekayasa (engineering);
c. perencanaan penataan ruang
d. pengawasan arsitektur;
e. pengawasan rekayasa (engineering);
f. pengawasan penataan ruang;
g. konsultansi spesialis; dan
h. jasa konsultansi lainnya.
1. Di bawah ini yang merupakan pengertian dari badan usaha patungan adalah:
a. Badan usaha yang mempunyai modal dari patungan atau iuran setiap
karyawannya.
b. Badan usaha yang berbentuk orang perseorangan, usaha dagang, perusahaan
bangunan atau biro teknik.
c. Badan usaha berbadan hukum yang didirikan berdasarkan peraturan
perundang-undangan Republik Indonesia terkait dengan penanaman modal
asing.
d. Badan usaha berbadan hukum seperti perseroan terbatas atau koperasi.
e. Badan usaha bukan berbadan hukum seperti Commanditaire Vennootschap
atau Firma.
2. Salah satu kriteria penggunaan teknologi dalam kualifikasi badan usaha jasa
perencana dan pengawas konstruksi adalah:
a. Pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan pemanfaatan bangunan
konstruksinya sangat membahayakan keselamatan umum, harta benda, jiwa
manusia dan lingkunan
b. Melaksanakan pekerjaan konstruksi dengan resiko kecil dan berbiaya kecil
c. Teknologi yang mencakup pekerjaan konstruksi yang menggunakan alat-alat
terbaru
d. Pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya menggunakan sedikit peralatan
berat dan memerlukan tenaga ahli
e. Pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan pemanfaatan banungan
konstruksinya tidak membahayakan keselamatan umum dan harta benda
1) Tata cara pemilihan penyedia barang / jasa yang dilakukan secara terbuka dan dapat
diikuti oleh semua penyedia barang / jasa yang terdaftar pada sistem pengadaan secara
elektronik dengan cara menyampaikan satu kali penawaran dalam waktu yang telah
ditentukan, yaitu :
a) E-Tendering
b) E-Catalogue
c) E-Purchasing
d) E-Procurement
e) Semua Benar
2) Tata cara pembelian barang / jasa melalui system katalog elektronik, yaitu :
a) E-Tendering
b) E-Catalogue
c) E-Purchasing
d) E-Procurement
e) Semua Benar
1. Berapa jumlah formulir yang harus disertakan untuk memperpanjang sertifikat badan
usaha (sbu) :
A. 10
B. 11
C. 14
D. 12
E. 13
Jawaban : C (14)
Alasan : Sebagaimana tercantum pada peraturan lembaga pengembangan jasa konstruksi no.
10 tahun 2013 pasal 27 tentang permohonan registrasi ayat 6 menyatakan " permohonan
registrasi sbu untuk perpanjangan masa berlaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
melengkapi data sebagaimana formulir yang tercantum dalam lampiran 12 meliputi :
Lampiran 12-3 : surat permohonan klasifikasi perpanjangan sub klasifikasi dan sub
klasifikasi
Lampiran 8-14 : formulir isian pengalaman badan usaha" dari penjelasan diatas terlihat jelas
bahwa jumlah formulir yang dibutuhkan untuk registrasi perpanjangan sbu adalah 14 buah
2. Yang termasuk dalam dokumen verifikasi dan validasi untuk permohonan registrasi sbu
terhadap berkas pengalaman pekerjaan adalah :
A. Rekaman kontrak pekerjaan
B. Faktur pajak pertambahan nilai
C. NPWP
D. A dan B benar
E. A dan C benar
C. Rekaman berita acara serah terima pekerjaan pertama dan/atau berita acara serah
terima pekerjaan akhir dengan meneliti keabsahan berita acara serah terima pekerjaa
tersebut
D. Faktur pajak pertambahan nilai (ppn) dengan meneliti nilai ppn dengan nilai
pekerjaan"
Berdasar penjelasan diatas maka jawaban yang tepat adalah D (A dan B benar) karena
kedua jawaban tersebut terdapat pada pasal 31 ayat 1.
Jawaban : e
dengan persyaratan:
perolehan sekarang secara kumulatif Rp 1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta
b. kekayaan bersih paling sedikit Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) dengan
melampirkan neraca tahun terakhir yang dibuat oleh Badan Usaha ditandatangani di
atas materai dan laporan keuangan yang diterbitkan oleh kantor akuntan publik; dan
c. PJT, PJK dan tenaga ahli tetap dengan kualifikasi paling rendah sebagai tenaga ahli
Jawaban : e
Tetap); 18
1. Berdasarkan peraturan LPJK Nasional No. 10 Tahun 2013 tentang Registrasi Jasa
Usaha Konstruksi Nasional, yang termasuk dalam berkas administrasi yang akan
diverifikasi dan di validasi adalah sebagai berikut, kecuali ……
a. Legalitas Perseroan Terbatas, Akte Pendirian, Akte Perubahan terakhir yang dibuat
oleh notaris dengan pengesahan akte pendirian dan persetujuan akte perubahan dari
Menteri HUKUM dan HAM.
b. Legalitas Koperasi, Akte Pendirian, dan Akte Perubahannya yang terakhir
c. NPWP
d. Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan meneliti PPN dengan nilai
pekerjaan
e. Surat Keterangan Domisili yang masih berlaku
Jawaban : (D)
Alasan : Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) termasuk dalam berkas
pengalaman pekerjaan bukan berkas administrasi yang dimuat dalam
peraturan LPJK Nasional No. 10 Tahun 2013 pasal 31 ayat 1.
2. Badan Usaha yang mengajukan registrasi ulang tahun ke 2 dan tahun ke 3 wajib
mengisi formulir isian yaitu ……
a. Surat Permohonan registrasi tahun ke-2/tahun ke-3
b. Surat pernyataan Badan Usaha
c. Data Tenaga Kerja
d. Isisan Laporan perolehan pekerjaan dalam 1 tahun
e. Semua Benar
Jawaban : E
Alasan : Dalam peraturan LPJK Nasional No. 10 Tahun 2013 bagian ketiga pasal 26
ayat 7 mengatur tentang tata cara registrasi ulang tahun ke-2 atau tahun ke-3
serta formulir yang wajib diisi yakni Surat Permohonan Registrasi Tahun
ke-2/Tahun ke-3, Surat Pernyataan Badan Usaha, Data Tenaga Kerja, dan
Isian Laporan Perolehan Pekerjaan dalam
RUZIKA HABIB KHIRZIN (2206)
21010111140221
a. Pelelangan Umum;
b. Pelelangan Terbatas;
c. Pemilihan Langsung;
d. Penunjukan Langsung;
e. kontes;
jawaban : E
dasar : Sesuai dengan peraturan presiden no 70 tahun 2012, pasal 35. Kontes
merupakan salah satu cara pemilihan penyedia barang. Bukan penyedia pekerjaan
konstruksi.
1. Dibawah ini yang bukan termasuk dalam bentuk usaha jasa pelaksanaan konstruksi
orang perseorangan adalah…
a. Orang Perseorangan
b. Usaha Dagang (UD)
c. Perusahaan Bangunan (PB)
d. Biro Teknik (BT)
e. Perseroan Terbatas
2. Dokumen pendukung yang harus disertakan pada saat permohonan regristasi berkas
SBU terhadap tenaga kerja PJBU, PJT dan PJK adalah…
a. SKA, Foto copy KTP dan Foto copy NPWP
b. Akta Kelahiran, SKA dan Daftar Riwayat Hidup
c. Foto copy KTP, KK dan SKTM
d. SKTM, SKA dan Daftar Riwayat Hidup
e. Foto copy NPWP, SKA dan KK
Jawaban : (a) SKA, Foto copy KTP dan Foto copy NPWP
1. Lembaga Kontraktor sangatlah penting dalam bidang pengadaan barang atau jasa
khususnya dibidang konstruksi karena kontraktor merupakan penyedia jasa dilapangan
sekaligus. Pilihlah dibawah ini yang merupakan syarat administratif yang wajib dimiliki
untuk bisa menjadi lembaga konsultan yang berdasar hukum yaitu :
a. Memiliki akte notaris berisikan tentang kepemilikan modal, bentuk badan hukum
serta organisasi
b. Memiliki Surat Ijin Usaha Konstruksi (SIUJK)
c. Memiliki Nomor Wajib Pajak (NPWP)
d. Terdaftar pada panitiapengadilan dan terdaftar pada badan perencana
e. a,b,c,d benar
Alasannya : Dalam KEPRES No. 29 Tahun 1984 menjelaskan bahwa syarat wajib
berdirinya sebuah lembaga konsultan yang “sehat” itu memenuhi syarat administrasi
diatas, selain itu dalam Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) No.11
Tahun 2013 bab 3 pasal 5,6,7,8,9 menjelaskan kembali tentang regulasi berdirinya sebuah
badan usaha (konsultan).
2. Kontraktor yang akan mengikuti tender pengadaan barang dan jasa pada
kementrian/lembaga/institusi secara terbuka harus memiliki informasi pengumuman terkait
proyek yang akan dilaksanakan yaitu
a. Nama dan alamat pengguna anggaran
b. Paket pekerjaan yang akan dilaksanakan
c. Lokasi pekerjaan
d. Perkiraan besar biaya
e. Semua benar
Alasannya : Berdasarkan Perpres No.70 Tahun 2012 pasal 25 ayat 2 bahwa pekerjaan
yang harus memiliki syarat diatas untuk dilakukan tender terbuka pada masyarakat luas.
SUNJAVTASRA REFASA P (2200)
21010111130105
1. Sertifikat yang diterbitkan LPJK dan diberikan kepada tenaga terampil konstruksi yang
telah memenuhi persyaratan kompetensi berdasarkan disiplin keilmuan, kefungsian
dan/atau keterampilan tertentu adalah pengertian dari :
a. Sertifikat Keterampilan Kerja (SKTK) (jawaban)
b. Sertifikat Keahlian Kerja (SKA)
c. Sertifikat Badan Usaha (SBU)
d. Sertifikat Kemampuan Kerja (SKKK)
e. Sertifikat Keahlian Khusus (SKKH)
Alasan: karena sesuai dengan peraturan tersebut, Klasifiaksi dan Kualifikasi Bidang Usaha
dibagi menjadi 7 kelompok, yaitu:
a) Klasifikasi bidang usaha bersifat umum
b) Klasifikasi bidang usaha bangunan gedung
c) Klasifikasi bidang usaha bangunan sipil
d) Klasifikasi bidang usaha instalasi mekanikal dan elektrikal
e) Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksana lainnya
f) Klasifikasi bidang usaha bersifat spesialis
g) Klasifikasi bidang usaha keterampilan tertentu
Kunci jawaban: E
karena karena meninjau dari pasal 31 ayat 1 peraturan lembaga pengembangan jasa
konstruksi nasional nomor : 10 tahun 2013 tentang kriteria penulaian klasifikasi dan
kualifikasi. Jadi jawaban yang benar adalah E.
Kunci jawaban: E
karena karena meninjau dari pasal 6 ayat 1 peraturan lembaga pengembangan jasa
konstruksi nasional nomor : 10 tahun 2013 tentangbentuk dan sifat, persyartan.serta
klasifikasi dan klasifikasi usahaJadi jawaban yang benar adalah E.