BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Patricia A. Potter (2005), sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana
individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal dan eksternal
untuk mempertahankan keadaan kesehatanya. Lingkungan internal terdiri dari beberapa
faktor antara lain psikologis, dimensi intelektual, spiritual dan proses penyakit. Lingkungan
eksternal terdiri dari faktor-faktor diluar individu yang mungkin mempengaruhi kesehatan,
antara lain variabel lingkungan fisik, hubungan sosial, dan ekonomi. Kedua lingkungan ini
mengalami perubahan secara terus-menerus, sehingga setiap individu harus mampu untuk
beradaptasi untuk memepertahankan keadaan kesehatanya. Jika individu tidak mampu untuk
beradaptasi dengan perubahan lingkungan maka individu tersebut akan berada pada kondisi
sakit.
Sakit adalah proses di mana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada
mengalami perubahan atau penurunan bila dibanding dengan kondisi sebelunya (Potter,
2005). Pandangan orang awam sakit adalah suatu keadaan dimana tubuh mereka mengalami
gangguan, gangguan itu direspon sebagai suatu keluhan, seperti nyeri pusing letih, mual,
muntah dan sebagainya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Malang tahun 2009,
jumlah angka kesakitan pengguna jaminan kesehatan masyarakat atau Jamkesmas di Kota
Malang berjumlah 122.482 orang. Jumlah angka kesakitan diatas hanya pengguna Jamkesmas
yang berkunjungke puskesmas di Kota Malang.
Puskesmas di Kota Malang berjumlah 15 puskesmas yang tersebar diseluruh kecamatan
di Kota Malang. puskesmas tersebut antara lain: Puskesmas Kedungkandang, Puskesmas
Gribig, Puskesmas Arjowinangun, Puskesmas Janti, Puskesmas Ciptomulyo,
Puskesmas Mulyorejo, Puskesmas Arjuno, Puskesmas Bareng, Puskesmas Rampal
Celaket, Puskesmas Cisadea, Puskesmas Kendal Kerep, Puskesmas Pandanwangi,
Puskesmas Dinoyo, Puskesmas Mojolangu, dan Puskesmas Kendalsari. Dari 15 puskesmas
tersebut yang memiliki selisih jumlah pemilik kartu Jamkesmas dengan jumlah kunjungan
terbesar adalah Puskesmas Arjuno. Jumlah pemilik kartu Jamkesmas 6.903 orang sedangkan
jumlah pengunjung 11.487 orang, selisihnya berjumlah 4.584 orang. Jumlah kunjungan yang
banyak di Puskesmas Arjuno disebabkan karena derajad kesehatan masyarakat yang rendah
atau mungkin disebabkan karena di Puskesmas Arjuno memilki pelayana kesehatan
yang lebih baik atau lebih bermutu.
Menurut Azwar (1996) dalam Aprilia (2008) Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah
pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan
standar pelayanan yang telah ditetapkan. Unsur penting dalam upaya peningkatan pelayanan
kesehatan adalah tingkat kepuasan pasien sebagai pengguna jasa.
Pasien sebagai pengguna jasa adalah orang yang dalam keadaan sakit yang
membutuhkan suatu layanan kesehatan dengan tujuan untuk mengembalikan keadaan, dari
keadaan sakit kembali kekeadaan sehat. Pasien di UPT Puskesmas Arjuno ada tiga katagori
yaitu pasien Askes, umum, Jamkesmas.
Jamkesmas pengganti asuransi kesehatan untuk keluarga miskin (Askeskin) adalah
suatu jaminan kesehatan yang diberikan pemerintah kepada keluarga miskin. Program
jaminan kesehatan masyarakat tetap dilanjutkan sampai saat ini, karena terbukti dapat
meningkatkan akses rakyat miskin terhadap layanan kesehatan gratis. Program ini nantinya
terintegrasi atau menjadi bagian dari sistem jaminan sosial nasional yang bertujuan
memberikan perlindungan sosial dan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat (Suharto,
2009). Tingkat kepuasan pasien Jamkesmas di puskesmas masih rendah, hal itu terbukti pada
hasil penelitian yang dilakukan oleh Ernawati, Djaswadi Dasuki, dan Abdul Wahab Dinas
Kesehatan Kabupaten Bekasi tahun 2009 didapatkan hasil 66.67 % pasien Antenatal di
Puskesmas Mekarmukti menyatakan tidak puas, dan di Puskesmas Cibarusah 68, 75%
menyatakan tidak puas. Pasien mengelukan tentang pelayana kesehatan yang kurang dan jauh
dari yang mereka harapkan.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 28 juni 2010 di UPT
Puskesmas Arjuno Jalan Simpang Arjuno No. 17 Malang didapatkan hasil jumlah rata-rata
kunjungan pasien Jamkesmas per bulan pada tahun 2009 sebesar 841 orang, jumlah ini
mengalami penurunan sebesar 63,7% dibanding dengan jumlah kunjungan pada bulan Mei
2010 yang hanya mencapai 305 orang.Penurunan tersebut bisa disebabkan karena
meningkatnya derajad kesehatan atau bisa disebabkan karena menurunya pelayana kesehatan
di puskesmas tersebut. Darihasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan pasien
didapatkan hasil 75% pasien menyatakan puas dan 25 % menyatakan tidak puas terhadap
layanan kesehatan, pasien yang tidak puas mengeluhkan waktu tunggu yang terlalu lama.
Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
”Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Dalam Menerima
Pelayanan Kesehatan Di UPT Puskesmas Arjuno Malang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tesebut diatas maka perumusan masalah adalah
”Bagaimanakah tingkat kepuasan pasien Jamkesmas dalam
menerima pelayanankesehatan di UPT Puskesmas Arjuno Malang”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien
Jamkesmas dalam menerima pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Arjuno Malang.
2.5 Puskesmas
2.5.1 Pengertian Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah Organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat
diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya
yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. (www. Wikipedia.com diakses tanggal
28 juni 2010). Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah UPTD
kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Depkes RI 1991 Puskesmas adalah
organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yangg juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
2.5.2 Fungsi Puskesmas
1 Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2 Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat .
3 Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
wilayah kerjanya.
Proses dalam melakukan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:
1 Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka
menolong dirinya sendiri.
2 Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaiman menggali dan menggunakan
sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
3 Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan
kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan.
4 Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5 Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam malaksanakan program
puskesmas (Depkes RI, 1998).
Pengumpulan hasil
laporan penelitian
3.3.3. Sampling
Sampling adalah proses penyeleksian porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi.
Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam mengambil sampel, agar
memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan objek penelitian. Cara
pengambilan sampel dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:propability sampling dan non
propability sampling (Nursalam, 2008).
Teknik sampling yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalahNonprobability
sampling, khususnya purposive sampling karena peneliti mengambil sampel dengan cara
memilih sampel di antara populasi sesuai yang dikehendaki oleh peneliti yang sesuai dengan
tujuan penelitian dan disertai dengan kriteria khusus.
3.4 Lokasi dan waktu penelitian
3.4.1 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di UPT Puskesmas Arjuno jalan simpang Arjuno No. 17 Kecamatan
Klojen Kota Malang
3.4.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal ...........
3.5 Variabel dan subvariabel
3.5.1 Variabel
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota
suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain. Definisi lain
mengatakan bahwa variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu
(Notoatmodjo, 2002).
Pada penelitian ini variabelnya adalah tingkat kepuasan pasien Jamkesmas dalam
menerima pelayanan kesehatan di poli umum UPT Puskesmas Arjuno Malang
3.5.2 Subvariabel
Subvariabel pada penelitian ini adalah
X1 Tingkat kepuasan pasien atas dimensi tangibles.
X2 Tingkat kepuasan pasien atas dimensi realiability.
X3 Tingkat kepuasan paisen atas dimensi responsiveness.
X4 Tingkat kepuasan pasien atas dimensi assurance.
X5 Tingkat kepuasanpasien atas dimensi empathy.
3.6 Difinisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari suatu
yang didefinisikan tersebut. karakteristik yang dapat diamati (diukur) itulah yang merupakan
kunci definisi operasional (Nursalam, 2008).
D
S
Subvariabel: P
T
1. Tingkat kepuasan Kebutuhan yang
atas dimensitangibles. berfokus pada Suatu kepuasan yang
penampilan jasa. berfokus pada penampilan
jasa, meliputi: fasilitas
fisik, perlengkapan,
penampilan, karyawan,
dan sarana komunikasi.
2. Subvariabel atas
dimensirealiability
Kebutuhan yang Kebutuhan yang berfokus
berfokus pada pada keakuratan dan
pemberian jasa kepuasan dalam
layanan secara akurat penanganan kasus secara
dan memuasakan . baik.
3. Tingkat kepuasan
dimensiresponsivenes
s Kebutuhan yang Kepuasan yang berfokus
berfokus atas pada kecepatan dan sikap
pemberian layanan tanggab dalam
yang cepat dan penanganan keluhan
tanggap. pasien serta membantu
pasien memperoleh
layanan yang dibutuhkan.
4. Tingkat kepuasan
dimensiassurance Kepuasan yang berfokus
pada kemampuan
Kebutuhan yang kesopanan dan dapat
berfokus pada dipercaya dari petugas
kemampuan petugas serta bebas dari bahaya.
pemberian layanan
5. Tingkat kepuasan serta bebas dari
dimensi bahaya.
dimensiempathy Kebutuhan yang berfokus
pada kemudahan
melakukan hubungan dan
Kebutuhan yang komunikasi dan
berfokus pada memahami kebutuhan
kemudahan pasien.
melakukan hubungan
dan komunikasi dan
memahami kebutuhan
pasien.
Keterangan:
KK = kepuasan klien
Sp = skor perolehan
Sm = skor maksimal
Kemudian hasil pengolahan data dalam prosentase diinterpretasikan menggunakan sekala
kualitatif.
Kriteria:
Sangat puas = hasil 76%-100%
Puas = hasil 56%-75%
Tidak puas = 40%-55%
Sangat tidak puas =<40%
Sumber: Arikunto (1998)
3.8.2 Analisa data
Hasil analisa data dalam penelitian ini akan ditampilkan dalam bentuk deskriptif yaitu
dengan menggunakan tabel-tabel distribusi frekuensi berupa diagram lingkaran untuk data
umum (pendidikan, usia, kegawatan saat datang dirawat) sedangkan untuk data khusus
disajikan dalam bentuk tabel dan dibawahnya akan diperjelas dalam bentuk narasi.
3.9 Etika Penelitian
3.9.1 Lembar persetujuan (Informed Consent)
Informing adalah penyampaian ide dan isi penting dari peneliti kepada calon
subyek. Consent adalah persetujuan dari calon subjek, yang diperoleh setelah memahami
semua informasi penting. Semua subjek yang memiliki kemampuan, harus mendapat
kesempatan untuk memilih apakah ia bersedia berpartisipasi dalam penelitian atau
tidak. Informed consent mencakup empat elemen, yaitu : penyampaian tentang informasi
penting, pemahaman secara koprehensif, kemampuan memberi consent, dan kesukarelaan
(Hamid, Achir Yani S., 2007).
3.9.2 Jaminan aninymity dan kerahasiaan (confidentiality)
Calon subjek perlu mengetahui sejauh mana jawaban atau respon dan cacatan tentang
mereka dijaga kerahasiannya dan apakah tiap data yang dikumpulkan oleh peneliti akan
menjadi bagaian dari catatan medik mereka. Kepada subjek dijanjikan identitas mereka akan
dipertahankan tanpa identitas mereka baik dalam laporan penelitian maupun dalam bentuk
publikasi lainya (Hamid, Achir Yani S., 2007).
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, Endang H.2008. Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas Pelayana Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Umum. Jurnal, diakses tanggal 19 juni 2010
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Sutu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Cipta
Bruce, Andy & langdon, Ken. 2004. Mengutamakan pelanggan. Jogyakarta : Zenith publizer
Danim, Sudarwan. 2000. Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Perilaku. Jakarta : Bumi Aksara
Hamid, Achir Y.2007.Buku Ajar Riset Keperawatan: Konsep, Etika & Instrumen. Jakarta: EGC
Hidayat, A Aziz . 2004 . Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Kotler, Philip dan Keller, kevin. 2007. Marketing Manajement. Indonesia. PT Manca Jaya Cemerlang
Muninjaya, AA. Gde. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, Soekidjo.2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam .2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Nursalam.2008.Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Pohan, Imbalo S.2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan .Jakarta : EGC
Riyadi, Doddy dan Muslich,Mansur.2008.Bagaimana Menulis KTI Kesehatan. Malang: A3 (Asih,
Asah, Asuh)
Sastroasmoro. 1995 . Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Bina Aksara
Sugiyono. 2007 . Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Afabeta
Tjiptono, Fandi. 1995. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi offset
www.DepKes.comdiakses tanggal 7 maret 2010
http://Pustaka.unpad.ac.id, diakses tanggal 9 Maret 2010)
http://www.indonesia.go.id, diakses tanggal 9 Maret 2010
http://www.indonesia.go.id, diakses tanggal 9 Maret 2010)
http://www.mediaindonesia.com, diakses tanggal 9 Maret 2010