Anda di halaman 1dari 2

Teknologi Kontrasepsi Terkini (TKT) atau Contraceptive Technology Update (CTU) merupakan suatu upaya

untuk pemutakhiran informasi dan teknologi kontrasepsi. Penggunaan istilah teknologi terkini, tidaklah
indentik dengan penggunaan peralatan canggih dan piranti yang mahal. Istilah ini diartikan sebagai
teknologi tepat guna dan sesuai untuk institusi pelayanan dengan sumber daya terbatas, dilaksanakan
oleh petugas yang kompeten, dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat atau keluarga yang
membutuhkan pelayanan kontrasepsi berkualitas. Pemahaman tentang teknologi terkini, juga
diharapkan dapat mengurangi/menghilangkan masalah barier medik diantara petugas klinik yang
sebelumnya menjadi penghambat akses bagi keluarga yang membutuhkan pelayanan KB. Bagaimanapun
juga, pemberi pelayanan KB tentunya memerlukan penyegaran pengetahuan dan keterampilan yang
disesuaikan dengan kemajuan teknologi kontrasepsi maupun perkembangan ilmu terbaru untuk
meningkatkan akses dan mutu pelayanan KB bagi masyarakat. Menindaklanjuti hal tersebut, dirancang
suatu kegiatan untuk menyiapkan petugas kesehatan yang mampu memberikan pelayanan KB efektif dan
berkualitas. Belum lama ini, tepatnya tanggal 07 Maret 2011 telah dimulai kegiatan Pelatihan
Kompetensi Pemasangan IUD dan Implant Bagi Bidan dan Dokter Tingkat Kabupaten Brebes yang dibuka
oleh Kepala BKBPP Emastoni Ezam, SH, MH. Kegiatan yang dihelat dengan kerjasama antara BKBPP, IBI,
IDI, dan P2KP-KR Kabupaten Brebes ini melatih para bidan dan dokter se-Kabupaten Brebes. Sebagian
besar peserta adalah para bidan desa, bidan puskesmas, dan bidan DKK yang berada di bawah naungan
IBI.

Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar pemberi pelayanan KB adalah para bidan. Program KB di
Indonesia tidak akan berhasil tanpa hadirnya bidan. Bidan merupakan ujung tombak penyedia layanan
KB. Adanya kesenjangan keseimbangan sumber daya dan jumlah penduduk di Indonesia berdampak
pada kondisi sosio-ekonomi dan pembangunan di bidang kesehatan. Kurangnya pemahaman teknis dan
program pelayanan KB berpengaruh terhadap akses (unmet need) dan keikut-sertaan masyarakat atau
pengguna potensial dalam program KB.

Teknologi kontrasepsi berkembang sangat pesat dalam waktu tiga dasawarsa terakhir ini. Standarisasi
pelayanan kontrasepsi secara nasional dan oleh Badan Internasional (misal: WHO) telah diterbitkan
secara berkala. Sayangnya,perkembangan tersebut tidak selalu diikuti dengan cermat oleh para petugas
kesehatan dan keluarga berencana di Indonesia.

Berbagai kontroversi timbul dalam perkembangan teknologi kontrasepsi selama ini, khususnya mengenai
dampak negatif penggunaan kontrasepsi bagi wanita dalam jangka panjang. Banyak berbagai pertanyaan
yang diajukan tentang berbagai risiko negatif penggunaan kontrasepsi, tetapi sangat sedikit penyampaian
informasi tentang dampak positif kontrasepsi kepada kesehatan reproduksi wanita. Padahal, kontrasepsi
tidak hanya memiliki dampak negatif, tetapi memiliki dampak positif seperti mencegah jenis kanker
tertentu dan anemia yang seringkali dijumpai pada wanita di Indonesia.

Teknologi Kontrasepsi Terkini (TKT) atau Contraceptive Technology Update (CTU) merupakan suatu
upayauntuk pemutakhiran informasi dan teknologi kontrasepsi. Penggunaan istilah teknologi terkini,
tidaklah indentik dengan penggunaan peralatan canggih dan piranti yang mahal. Istilah ini diartikan
sebagai teknologi tepat guna dan sesuai untuk institusi pelayanan dengan sumber daya terbatas,
dilaksanakan oleh petugas yang kompeten, dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat atau
keluarga yang membutuhkan pelayanan kontrasepsi berkualitas. Pemahaman tentang teknologi terkini,
juga diharapkan dapat mengurangi/menghilangkan masalah barier medik diantara petugas klinik yang
sebelumnya menjadi penghambat akses bagi keluarga yang membutuhkan pelayanan KB.

Anda mungkin juga menyukai