Pendididkan
Pendididkan
Pendididkan
TINJAUAN PUSTAKA
harapan untuk dapat mengembangkan diri agar berhasil serta untuk memperluas,
kedewasaan.
secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik
tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sikapnya. Penjelasan ini merupakan
52
2.1.2 Dimensi Tingkat Pendidikan
1. Jenjang pendidikan
2. Kesesuaian jurusan
3. Kompetensi
bertindak
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional sesuai dengan Undang Undang RI.
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
53
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
meliputi:
2) Nilai-nilai pengajaran
4) Fungsi sertifikasi
5) Job training
terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif dalam
membentuk mausia seutuhnya agar manusia menjadi sadar akan dirinya dan dapat
teknologi dan dapat mandiri melalui pendidikan. Kinerja yang baik memerlukan
adanya tingkat pendidikan karyawan maka kinerja karyawan akan mudah tercapai
54
2.2 Motivasi
bekerjaefektifdanterintegrasidengansegaladayaupayanyauntukmencapaikepuasan.
sehinggakeinginanparapegawaidantujuanorganisasisekaligusakantercapai.
adalah faktor pendorong dan penggerak seseorang untuk mau melakukan sesuatu
pekerjaan dan kewajibannya dengan ketekunan yang dimiliki serta arah yang jelas
dalam mencapai suatu tujuan tersebut. Maka, diharapkan setiap pegawai yang
termotivasi mengerti akan tindakan dan tujuan yang akan dicapai, dan meyakini
55
meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik
saja.
kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat karena mereka takut
dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang akan berakibat kurang baik.
56
2.2.4Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Kerja
1. Faktor Intrinsik yaitu faktor daya dorong yang timbul dari dalam diri
2. Faktor Ekstrinsik, yaitu faktor pendorong yang datang dari luar diri
b. Gaji.
pekerjaan.
57
c. Hubungan antar pribadi.
kerja lain.
d. Kondisi kerja.
pekerjaan–pekerjaannya.
secara adil. Namun adil bukan berarti sama rata. Seperti dalam hal
58
prestasi kerja, atasan tidak mungkin memberikan penghargaan pada
apa yang ada dalam diri mereka, sangat sulit bagi pimpinan untuk
mencapai prestasi.
2.3 Kinerja
59
Perbaikan kinerja baik untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian
dalammelaksanakantugasnyasesuaidengantanggungjawab yang
dihasilkandarifungsisuatupekerjaantertentuataukegiatanselamaperiodewaktutertent
u.
kinerjamerupakankualitasdankuantitasdarisuatuhasilkerja (output)
individumaupunkelompokdalamsuatuaktivitastertentu yang
belajarsertakeinginanuntukberprestasi.
60
sehari-hari, akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh
karena itu, setiap karyawan harus ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai
dengan keahlian.
perusahaan.
dari:
1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Jangka Waktu
paling efisien dan efektif. Karena dengan adanya pemanfaatan waktu maka
pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu pada waktu yang ditentukan oleh
perusahaan.
61
4. Kehadiran
perusahaan.
5. Kerjasama
perusahaan
Penilaiankinerjapadadasarnyamerupakansalahsatufactorkuncigunamengem
bangkansuatuorganisasisecaraefektifdanefisien, karenaadanyakebijakanatau
program penilaianprestasikerja,
a. Meningkatkan motivasi
62
2. Manfaat bagi penilai:
kinerja karyawan
karyawan
sebagai berikut:
a. Hasilpenilaiandigunakansebagaidasarpemberiankompensasi.
b. Hasilpenilaiandigunakansebagaistaffing decision.
c. Hasilpenilaiandigunakansebagaidasarmeengevaluasisistemseleksi.
63
2. Penilaian kinerja yang bersifat membangun (development) memiliki hasil
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti & Tahun Metode yang
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Digunakan
1. Rio Tanjung Pengaruh Tingkat metode Hasil penelitian bahwa secara serempak
(Jurusan Pendidikan dan Insentif deskriptif tingkat pendidikan dan insentif berpengaruh
Manajemen, terhadap Kinerja kuantitatif dan secara positif dan signifikan terhadap kinerja
Fakultas Karyawan pada PT regresi linier karyawan pada PT. Garuda Plaza Hotel
Ekonomi, Garuda Plaza Hotel berganda.. Medan. Secara parsial bahwa tingkat
Universitas Medan. pendidikan merupakan variabel yang paling
Sumatera Utara) mempengaruhi kinerja karyawan pada PT.
2011 Garuda Plaza Hotel Medan.
2. Tika Purwanti Pengaruh motivasi dan metode analisis Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(Jurusan Pengalaman Kerja deskriptif dan motivasi dan pengalaman kerja berpengaruh
Manajemen,Fakul terhadap Kinerja analisis secara positif dan signifikan terhadap kinerja
tas Ekonomi, karyawan kuantitatif yaitu karyawan pada kantor Direksi PDAM Tirta
Universitas Pada kantor Direksi dengan analisis Wampu Kabupaten Langkat. Uji parsial
Sumatera Utara) PDAM Tirta Wampu regresi linear menunjukkan bahwa variabel pengalaman
2012 Kabupaten Langkat. berganda. kerja yang paling dominan mempengaruhi
kinerja karyawan pada kantor Direksi PDAM
Tirta Wampu Kabupaten Langkat.
3. VionitaVevi Pengaruh Tingkat metode analisis Hasil penelitian bahwa secara serempak
Gusrini ( Jurusan Pendidikandan Analisis tingkat pendidikan dan motivasi berpengaruh
Pendidikan Motivasikerjaterhadapk Deskriptif, Uji secara positif dan signifikan terhadap kinerja
Ekonomi inerjapegawaitatausaha Prasyarat pegawaitatausaha SMK Negeridi kota
Universitas negeri SMK Negeridi kota Analisis,Analisi Payakumbu. Secara parsial bahwa tingkat
Padang) Payakumbuh s Regresi Linear pendidikan merupakan variabel yang paling
2013 Berganda mempengaruhi kinerja pegawaitatausaha
SMK Negeridi kota Payakumbuh
64
4. Khoirul Efendi Pengaruhmotivasidanp Analisis Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Lubis (Jurusan engalamankerjaterhada Deskriptif dan motivasi dan pengalaman kerja berpengaruh
Manajemen, p Regresi secara positif dan signifikan terhadap
Fakultas Produktivitaskaryawan Berganda produktivitas karyawan
Ekonomi, bagiansumberdaya karyawan bagian sumber daya manusia pada
Univeristas Manusiapadakantordire kantor Direksi PT.Perkebunan Nusantara III
Sumatera Utara). ksi PT.Perkebunan (Persero) Medan. Uji parsial menunjukkan
2012 Nusantara III (persero ) bahwa variabel motivasi yang paling
medan dominan mempengaruhi produktivitas
karyawan bagian sumber daya
man usia pada kantor Direksi PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan
.
5. Norman Chiliya Impact of Level of Analisis linear Tingkat pendidikan para pengusaha yang
(School of Education and berganda berkorelasi dengan laba bersih sangat
Business and Experience on menentukan apakah pendidikan
Economics, Profitability of Small memilikidampak pada kinerja bisnis .
Monash Grocery Shops in South korelasi menemukan bahwa r = 0,3792 dan p
University, South Africa. = 0,03. Dalam hal ini nilai p signifikan pada
Africa) tingkat kepercayaan 95% yang menunjukkan
2012 bahwa pendidikan memiliki dampak pada
kenerja bisnis secara keseluruhan diukur
dengan laba bersih.
6. Muogbo, Uju S. The Influence of Analisis statistik Hipotesis 1: menyatakan hipotesis pertama,
(Department of Motivation on deskriptif Adopsi imbalan ekstrinsik tidak memiliki
Business Employees’ hubungan yang signifikan terhadap kinerja
Administration Performance: A Study karyawan.
Anambra State of Some Selected Firms Untuk menguji hipotesis ini, Pearson product
University in Anambra State moment korelasi digunakan. Dari perhitungan
Igbariam Campus dan indikasi r> tv (yaitu 0,42> 0,197),
hasilnya adalah signifikan. Oleh karena itu
hipotesis diterima. Oleh karena itu, terdapat
hubungan positif antara motivasi ekstrinsik
dan kinerja pekerja.
Hipotesis 2: menyatakan hipotesis, Adopsi
imbalan intrinsik tidak memiliki hubungan
yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
The Pearson product moment korelasi juga
digunakan dalam pengujian hipotesis ini.
Karena r (0,152) lebih kecil dari tv (0,197),
tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara motivasi intrinsik dan kinerja pekerja
7. Thomas W.H. NG How broadly does Analisis statistik Menyatakan bahwa tingkat pendidikan
(University of education contribute to deskriptif dan mengacu pada kemampuan akademis/ derajat
Hong Kong) job performance. verifikatif. pada individu yang telah diperoleh. Penelitian
2009 ini menyatakan bahwa hal tersebut
dihubungkan dengan karir positif, termasuk
di dalamnya tingkat gaji, jumlah promosi dan
peluang pengembangan.
65
2.5 Kerangka Konseptual
berkaitan dengan profesinya. Pegawai yang memiliki pendidikan yang baik dapat
sulit bagi seseorang untuk berkembang dan secara tidak langsung akan
orang akan mudah mempelajari hal-hal yang bersifat baru didalam cara atau suatu
sistem kerja. Tingkat pendidikan sangat diperlukan oleh seorang pegawai, karena
akan dapat membawa pengaruh yang baik terhadap dirinya sendiri maupun
terhadap organisasi tempat dia bekerja. Tingkat pendidikan juga akan berpengaruh
pekerjaan yang telah ditetapkan dengan baik, karena dengan pendidikan yang
memadai pengetahuan dan keterampilan pegawai tersebut akan lebih luas dan
Seorang pegawai atau karyawan harus memilki motivasi kerja karena akan
66
(2008:137), karyawan didalam proses produksi adalah sebagai manusia (individu)
1. Tabiat/watak
2. Sikap laku/penampilan
3. Kebutuhan
4. Keinginan
5. Cita-cita/kepentingan-kepentingan lainnya
yang beraneka ragam, maka ini akan terbawa juga dalam hubungan kerjanya
sehingga akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku karyawan tersebut dalam
melaksanakan pekerjaannya.
maka dapatlah dibuat secara sistematis kerangka konseptual dalam penelitian ini
TINGKAT PENDIDIKAN
(Y)
MOTIVASI
(X2)
Sumber : Notoatmodjo (2009:28), Muchdarsyah (2008:137)
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
67
2.6 Hipotesis
2009:59). Tujuan menggunakan hipotesis adalah agar fokus pada informasi atau
dan penelitian terdahulu serta teori – teori pendukung, maka peneliti merumuskan
H2. Motivasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
H3. Tingkat pendidikan dan motivasi secara serempak berpengaruh positif dan
Medan.
68