Anda di halaman 1dari 9

Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.

2, September 2011 ISSN 2085-725X

ANALISA DAN RANCANGAN


SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT
: STUDI KASUS PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK
Rusdah
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur
rusdah@budiluhur.ac.id

Abstrak

Pertambahan penduduk serta timbulnya penyakit baru yang muncul ditengah masyarakat saat ini
menambah kompleksitas permasalahan khususnya dibidang kesehatan masyarakat. Dengan
adanya permasalahan ini maka sangat memungkinkan terjadinya peningkatan jumlah pasien baik
dirumah sakit umum maupun pada pusat kesehatan masyarakat atau yang lebih kita kenal dengan
Puskesmas. Kondisi ini berdampak pada tingkat permintaan obat dan variasi obat yang
dibutuhkan. Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk merupakan Puskesmas Kecamatan yang telah
mengikuti standar manajemen ISO:9001:2000. Dalam hal persediaan obat, Puskesmas ini selain
memenuhi kebutuhan internal, juga untuk kebutuhan obat 7 (tujuh) Puskesmas Kelurahan yang
berada di wilayah Kecamatan Kebon Jeruk. Kompleksitas administrasi pendataan obat ini
seringkali menimbulkan beberapa masalah seperti jumlah persediaan obat yang tidak up-to-date.
Sehingga berpengaruh pada pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen terkait.
Penelitian ini akan menghasilkan sebuah sistem informasi persediaan obat yang akan
mempermudah kegiatan administratif di bagian gudang dan menyediakan database terkait dengan
informasi persediaan obat yang dibutuhkan oleh manajemen Puskesmas Kebon Jeruk dalam
pengambilan keputusan. Beberapa diagram dalam Unified Modeling Language (UML) digunakan
dalam pemodelan sistem. Pengembangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
database MySQL.

Kata kunci: sistem inventory, sistem persediaan obat, Puskesmas, persediaan obat

1. Pendahuluan Puskesmas dibagi menjadi beberapa


kelompok yaitu Puskesmas, Puskesmas
Latar Belakang Pembantu, Puskesmas Perawatan, serta
Pertambahan penduduk serta timbulnya Puskesmas Keliling. Namun secara nasional
penyakit baru yang muncul ditengah – tengah standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu
masyarakat saat ini menambah kompleksitas Kecamatan, jika ada lebih dari satu
permasalahan khususnya dibidang kesehatan Puskesmas per Kecamatan, maka wilayah
masyarakat. Dengan adanya permasalahan ini kerja dibagi antar Puskesmas dengan
maka sangat memungkinkan terjadinya memperhatikan keutuhan konsep wilayah.
peningkatan jumlah pasien baik dirumah Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk
sakit umum maupun pada pusat kesehatan mengalami kesulitan dalam administrasi
masyarakat atau yang lebih kita kenal dengan pendataan obat, karena selain untuk
Puskesmas. kebutuhan sendiri, Puskesmas Kecamatan
Puskesmas merupakan instansi milik Kebon Jeruk menyediakan obat untuk
pemerintah ditingkat Kecamatan maupun digunakan oleh 7 (tujuh) Puskesmas
Kelurahan yang mengurus masalah kondisi Kelurahan yang ada diwilayah Kecamatan
kesehatan masyarakat dan kesehatan Kebon Jeruk. Sistem manual pada Puskesmas
lingkungan yang menjadi wilayah tanggung Kecamatan Kebon Jeruk yang berjalan saat
jawabnya. Dalam menjalani aktivitasnya, ini tentu tidak dapat berjalan dengan
51
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X

maksimal dikarenakan adanya kesalahan – 2. Tinjauan Pustaka


kesalahan yang mungkin dilakukan seperti
pencatatan data obat yang salah atau kurang a. Pengertian Persediaan
teliti sehingga mengakibatkan persediaan Persediaan diadakan apabila keuntungan
obat menjadi kosong atau berlebih, dan yang diharapkan dari persediaan tersebut
menumpuknya obat kadaluarsa. terjamin kelancarannya. Dengan demikian
Untuk menghindari kemungkinan timbulnya perlu diusahakan keuntungan yang diperoleh
kesalahan – kesalahan tersebut maka lebih besar dari biaya-biaya yang
dibutuhkan suatu sistem terkomputerisasi ditimbulkan. Persediaan adalah merupakan
guna menyediakan informasi yang lebih salah satu unsur yang paling aktif dalam
cepat, tepat dan akurat kepada pihak gudang operasi organisasi yang secara terus menerus
dan unit / Puskesmas Kelurahan. diperoleh, diubah kemudian dijual kembali.
Persediaan dapat didefinisikan sebagai
Masalah berikut : “suatu aktivitas yang meliputi
Berdasarkan dari analisa dan wawancara barang pemilik organisasi dengan maksud
serta pengumpulan data, permasalahan yang untuk dijual dalam suatu periode usaha
dihadapi oleh Puskesmas Kecamatan Kebon tertentu atau persediaan barang-barang yang
Jeruk dalam melayani masyarakat adalah : masih dalam pengerjaan proses produksi
a. Tidak ada informasi akurat tentang ataupun persediaan bahan baku yang
permintaan kebutuhan obat per tahun menunggu penggunaanya dalam proses
sehingga manajemen sulit menentukan produksi”.
jumlah obat yang akan dibeli oleh seksi Pada prinsipnya persediaan mempermudah
keuangan. atau memperlancar jalannya operasi
b. Persediaan obat yang ada digudang organisasi yang harus dilakukan untuk
sering kali kosong atau bahkan berlebih. memproduksi barang-barang yang
c. Pengaturan keluar masuknya obat yang penyelenggaraan catatan persediaan, namun
tidak dikelola dengan baik, sehingga setidak-tidaknya satu kali dalam satu tahun
menyebabkan banyaknya obat yang diadakan perhitungan yang nyata. Sistem
kadaluarsa. persediaan berkala jenisnya relatif sedikit dan
d. Kesulitan dalam melayani permintaan harga pokoknya tinggi, seperti peralatan
obat yang berasal dari Puskesmas kantor, mobil, pakaian eksekutif.
Kelurahan atau unit yang pada
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk. b. Konsep Persediaan
Sistem persediaan berguna untuk :
Tujuan Penulisan 1) Mempertahankan stabilitas kelangsungan
Penelitian ini akan menghasilkan sebuah operasi organisasi dengan penyediaan
rancangan sistem informasi persediaan obat barang.
yang akan memberikan solusi dari 2) Menghilangkan resiko keterlambatan
permasalan yang dihadapi. datangnya barang yang dibutuhkan
organisasi.
Metode Pengumpulan Data 3) Menghilangkan resiko kesalahan barang
Penelitian ini menggunakan data primer dan yang dipesan
data sekunder; dimana data primer diperoleh 4) Memberikan pelayanan kepada pelanggan
dengan wawancara dengan pihak yang terkait dengan sebaik-baiknya.
dengan sistem persediaan obat di Puskesmas
Kebon Jeruk dan observasi lapangan. c. Jenis-jenis Persediaan
Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi Persediaan yang terdapat dalam perusahaan
literatur, tulisan ilmiah tentang sistem dapat dibedakan menurut beberapa cara,
persediaan dan Puskesmas. dilihat dari fungsinya, dan dilihat dari jenis
dan posisi barang dalam urutan pengerjaan
produk. Menurut fungsinya, persediaan
dibagi menjadi :
52
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X

1) Batch Stock / Lot Inventory d. Analisis Variance Stock Opname


Persediaan yang diadakan karena Menurut Holy et.al (2005) analisis ini
memiliki atau membuat barang dalam dilakukan dengan membandingkan antara
jumlah yang lebih besar dari jumlah yang stock awal dan stock hasil hitungan baik dari
dibutuhkan saat itu. Mendapatkan sisi quantity maupun amount. Dengan
keuntungan harga pada harga pembelian analisis ini dapat diketahui barang mana yang
efisien produksi dan penghematan biaya secara kuantitas paling banyak hilang,
akomodasi. sehingga manajer dapat menganalisis
2) Fluctuation Stock penyebabnya, apakah karena ukuran barang
Persediaan yang diadakan untuk yang kecil, lokasi penyimpanan yang tidak
melengkapi fluktuasi permintaan aman, dan lain sebagainya.
konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3) Anticipation Stock e. Unified Modeling Language (UML)
Persediaan yang diadakan untuk UML adalah bahasa yang digunakan untuk
menghadapi fluktuasi permintaan yang mem-visualisasikan, mendefinisikan,
dapat diramalkan, berdasarkan pola membangun dan membuat dokumen dari
konsumen yang terdapat dalam suatu arsitektur perangkat lunak. UML dapat
tahun untuk menghadapi penggunaan atau digunakan pada semua proses melalui
penjualan (permintaan) yang meningkat. metodologi pengembangan perangkat lunak
dan melakukan implementasinya pada
Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam teknologi yang berbeda.
urutan pengerjaan produk : UML terdiri dari beberapa diagram,
a. Persediaan bahan baku (raw material dalam penelitian ini penulis menggunakan
stock) Use Case Diagram untuk menggambarkan
b. Persediaan bagian produk atau parts yang fungsionalitas dari sistem dan Activity
dibeli (purchase parts/component stock) Diagram untuk menggambarkan urutan
c. Persediaan bahan-bahan pembantu atau aktivitas dalam proses bisnis.
barang-barang perlengkapan (supplier Object-oriented dapat dengan mudah
stock) dipahami dengan bantuan UML, sehingga
d. Persediaan barang setengah jadi atau tim pengembang dapat saling mengerti
barang dalam proses (work in dengan mudah dan cepat; dan hal ini juga
process/progress stock) berdampak pada proses analisa yang
e. Persediaan barang jadi (finished goods dilakukan dan proses pengerjaan
stock) pengembang perangkat lunak tersebut.

Sistem pencatatan persediaan yaitu: 3. Analisa Sistem


1) Periodic System, yaitu pada setiap akhir
periode dilakukan perhitungan secara a. Obyek Penelitian
fisik dalam menentukan jumlah Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk adalah
persediaan akhir. sebuah Puskesmas yang berada di wilayah
2) Perpetual System atau juga disebut Book Jakarta Barat tepatnya di Kecamatan Kebon
Inventories, yaitu setiap mutasi dari Jeruk Jl. Raya Kebon Jeruk No. 2 Jakarta
persediaan sebagai akibat dari pembelian Barat. Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk
ataupun penjualan dicatat atau dilihat merupakan sebuah Puskesmas besar yang
dalam kartu administrasi persediaannya. terdiri dari 4 Lantai dilengkapi dengan
fasilitas 10 kamar tidur, 70 tenaga medis dan
Ada beberapa cara yang dapat digunakan UGD, pelayanan umum, gigi, mata, rontgen,
untuk menilai suatu persediaan, diantaranya labolatorium, ruang bersalin dan lain
dengan : sebagainya. Puskesmas Kecamatan Kebon
a. first-in, first out (FIFO) Jeruk mengalami kesulitan dalam
b. rata-rata tertimbang (weighted average) administrasi pendataan obat, karena selain
c. last in, first-out (LIFO) untuk kebutuhan sendiri, Puskesmas
53
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X

Kecamatan Kebon Jeruk menyediakan obat


untuk digunakan oleh 7 (tujuh) Puskesmas
Kelurahan yang ada diwilayah Kecamatan
Kebon Jeruk.

b. Analisa Proses
Berikut adalah prosedur dalam sistem
persediaan obat yang saat ini berjalan (as is
system) di Puskesmas Kecamatan Kebon Gambar 2. Activity Diagram Pendistribusian
Jeruk: Obat

Penerimaan Obat Retur Obat


Setiap semester staf gudang mengirimkan Untuk meretur obat, unit ataupun Puskesmas
daftar Kebutuhan Obat kepada sub seksi Kelurahan mengkonfirmasikan
keuangan guna memenuhi kebutuhan obat permintaannya secara langsung maupun
baik untuk unit Puskesmas maupun melalui telepon. Kemudian staf gudang
Puskesmas Kelurahan di wilayah Kecamatan mengambil obat yang tidak sesuai dengan
Kebon Jeruk. Kemudian Sub Seksi Keuangan permintaan dan menggantinya dengan obat
akan mengirimkan surat penawaran lelang lain (apabila ada permintaan pengantian obat
beserta daftar kebutuhan obat kepada lain). Ataupun hanya mengambil obat yang
berbagai Perusahaan Besar Farmasi (PBF). tidak sesuai dengan permintaan (bila
Setelah mendapatkan daftar harga dari PBF memang tidak ada penggantian obat) lalu
kemudian sub seksi keuangan mengirimkan mengubah kartu stok obat sesuai dengan
surat pesanan kepada PBF terpilih. Jika jumlah penggantian obat.
memenuhi kriteria, maka staf gudang akan Sedangkan retur obat kepada PBF dilakukan
menyimpan surat tanda terima barang dan apabila terdapat obat yang tidak sesuai
mengupdate stok obat yang berada digudang. dengan spesifikasi, masa kadaluarsa kurang
dari 2 (dua) tahun ataupun terdapat obat yang
masa kadaluarsa atau no. batchnya tidak
tertera pada produk baik pada saat
pengecekan penerimaan pesanan maupun
beberapa hari kemudian dikarenakan luput
dari pemeriksaan staf gudang. Staf gudang
mengirimkan surat permohonan retur serta
mencantumkan daftar nama obat ke PBF
yang bersangkutan untuk ditukarkan dengan
obat yang tercantum pada surat permohonan
retur.
Gambar 1. Activity Diagram Penerimaan
Obat

Pendistribusian obat
Unit Puskesmas maupun Puskesmas
Kelurahan yanng membutuhkan obat akan
mengirimkan Formulir Permintaan dan
Penerimaan Obat (FPPO) kepada staf gudang
farmasi, kemudian staf gudang akan
memeriksa persediaan obat terakhir dan
mencantumkan jumlah permintaan dan
penerimaan obat yang ada dalam FPPOdan Gambar 3. Activity Diagram Retur dari
mengubah kartu stocknya sesuai dengan pemohon
jumlah obat yang diminta.
54
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X

Puskesmas berupa Laporan Stok Obat,


Laporan permintaan obat serta laporan
pendistribusian obat.

Analisa Kebutuhan
Kegiatan pemutakhiran stock obat pada kartu
stock sangat tergantung pada kedisiplinan
dan ketelitian staf gudang farmasi, sehingga
perlu dibuatkan sebuah fungsi pendataan obat
yang secara langsung mengubah stock obat
setiap kali transaksi diinput, baik transaksi
Gambar 4. Activity Diagram Retur ke PBF yang mengakibatkan stock bertambah
(penerimaan obat dan retur dari
Stock Opname dan Pemusnahan Obat pemohon/Puskesmas Kelurahan) maupun
Stock Opname adalah kegiatan mendata transaksi yang mengakibatkan berkurangnya
persediaan obat secara fisik, baik untuk stock obat (pendistribusian obat ke
mendata kesediaan obat yang ada saat ini, Puskesmas Kelurahan, retur ke PBF dan
obat yang sudah mendekati batas kadaluarsa, pemusnahan obat).
maupun keadaan fisik obat tersebut. Setelah
obat didata kemudian stock opname pun 4. Rancangan Sistem Informasi
dicatat kembali kedalam form kerusakan Persediaan Obat
obat. Jika obat sudah tidak sesuai dengan
standar kesehatan (obat sudah rusak atau
Model Proses
tidak layak konsumsi) maka obat tersebut
Berikut adalah use case diagram yang
dipisahkan untuk nantinya akan dimusnahkan
menggambarkan fungsi-fungsi dalam sistem
dan dibuatkan Berita Acara Pemusnahan
informasi persediaan obat yang
Obat, yang berisi data pihak pertama dan
dikembangkan berdasarkan analisa
saksi dimana keduanya berasal dari pihak
kebutuhan:
intern Puskesmas (dapat berasal dari unit
Puskesmas maupun pegawai dari Puskesmas
lain), data mengenai kepala Puskesmas yang
menjabat pada saat pemusnahan serta
lampiran data obat yang dimusnahkan.

Gambar 6. Use Case Diagram Master

Gambar 5. Activity Diagram Stock Opname

Pembuatan laporan
Pembuatan laporan dilaksanakan pada akhir Gambar 7. Use Case Diagram Pemesanan Obat
periode untuk diserahkan pada kepala
Puskesmas. Laporan kepada kepala
55
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X

Gambar 8. Use Case Diagram Penyerahan Obat

Gambar 9. Use Case Diagram Retur Obat

Gambar 12. Entity Relationship Diagram


Sistem Informasi Persediaan Obat

Gambar 10. Use Case Diagram Stock Opname

Gambar 11. Use Case Diagram Cetak Laporan

Model Data

Sedangkan untuk model data digambarkan Gambar 13. Logical Record Structure Sistem
dengan Entity Relationship Diagram dan Informasi Persediaan Obat
logical record structure untuk sistem
persediaan obat dapat dilihat pada gambar Rancangan Layar
berikut ini: Rancangan sistem informasi persediaan obat
dapat dilihat pada gambar – gambar di bawah
ini:

56
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X

1) Rancangan Layar Cetak Kebutuhan Obat 4) Rancangan Layar Cetak BPO

Gambar 14. Rancangan Layar Cetak


Kebutuhan Obat
Gambar 17. Rancangan Layar Cetak BPO
2) Rancangan Layar Entry TTB
5) Rancangan Layar Entry Retur Pemohon

Gambar 15. Rancangan Layar Tanda Terima


Barang Gambar 18. Rancangan Layar Entry Retur

3) Rancangan Layar Entry FPPO 6) Rancangan Layar Cetak Retur

Gambar 16. Rancangan Layar Entry FPPO Gambar 19. Rancangan ayar Cetak Retur

57
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X

7) Rancangan Layar Cetak Kerusakan Obat 10) Rancangan Layar Cetak Laporan Stok
Obat

Gambar 23. Rancangan Layar Cetak Laporan


Stok Obat

Gambar 20. Rancangan Layar Cetak 11) Rancangan Layar Cetak Laporan
Permintaan Obat
Kerusakan Obat
8) Rancangan Layar Entry Stok Opname
Obat

Gambar 24. Rancangan Layar Cetak


Permintaan Obat

12) Rancangan Layar Cetak Laporan


Pendistribusian Obat

Gambar 21. Rancangan Layar Entry Stock


Opname Obat
9) Rancangan Layar Cetak Berita Acara
Pemusnahan Obat

Gambar 25. Rancangan Layar Cetak Laporan


Pendistribusian Obat

5. Implikasi Penelitian
Aspek Manajerial
Implementasi sistem informasi persediaan
dapat dimanfaatkan untuk memberikan
laporan–laporan yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen Puskesmas agar dapat
Gambar 22. Rancangan Layar Cetak Berita mengambil keputusan yang terkait dengan
Acara Pemusnahan Obat persediaan obat.

58
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X

Aspek Sistem Pearson Prentice Hall, New Jersey,


Sistem informasi persediaan obat ini dapat 2007.
dijadikan sebuah mass product, sehingga
dapat digunakan untuk semua Puskesmas
pada tingkat Kecamatan.

Aspek Penelitian Lanjut


Aspek penelitian lanjut yang dapat dilakukan
yaitu melakukan pengembangan Sistem
Informasi Persediaan Obat di tingkat
Puskesmas Kelurahan yang terintegrasi
dengan Sistem Informasi Persediaan Obat di
tingkat Kecamatan.

6. Kesimpulan
Sistem Informasi Persediaan Obat pada
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk,
dikembangkan untuk memberikan solusi dari
permasalahan pendaataan obat yang selama
ini dihadapi oleh bagian gudang farmasi.
Model data yang dirancang menyimpan
informasi yang dapat menjawab kebutuhan
manajemen seperti:
a. Informasi akurat tentang kebutuhan obat
per tahun sehingga mempermudah
manajemen dalam memprediksi
kebutuhan di tahun-tahun mendatang.
Dengan demikian kebutuhan dari unit
atau Puskesmas di tingkat Kelurahan
dapat tertangani dengan baik.
b. Informasi akurat tentang kondisi
persediaan obat yang ada digudang
kapan pun manajemen membutuhkan.
c. Pengaturan keluar masuknya obat yang
dikelola dengan baik, mengikuti cara
First In First Out dengan
memperhatikan nomor batch dan tanggal
kadaluarsa sehingga meminimasi jumlah
obat yang kadaluarsa.

Daftar Pustaka
[1] Holy Icun Yunarto & Martinus Getty
Santika, “Bussines Concepts
Implementation Series in Inventory
Management”, Elex Media
Computindo, Jakarta, 2005
[2] Dennis, Alan, et.al, “Systems Analysis
and Design with UML”, 3rd ed., John
Wiley & Sons, Ltd, Indianapolis, 2009.
[3] Hoffer, Jeffrey A., et.al, “Modern
Database Management”, 8th ed.,

59

Anda mungkin juga menyukai