KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM KOTA BANJAR
NOMOR: 445/ /RSU
TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI
DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA BANJAR
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Banjar
Pada Tanggal : 28 Mei 2018
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM
KOTA BANJAR
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
4. Informas imerupakan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai
arti dan bermanfaat bagi manusia. Informasi merupakan interpretasi data yang
disajikan dengan cara yang berarti dan berguna.
5. Data merupakan fakta atau gambaran mentah (business facts) yang menunjukkan
peristiwa yang terjadi dalam organisasi dan lingkungan fisik yang dikumpulkan
melalui serangkaian prosedur
6. Surveilans kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus
terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan
kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau
masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien.
BAB II
INTEGRASI DATA
Pasal 2
Pasal 3
Sistem Manajemen Data pada Rumah Sakit Umum Kota Banjar menggunakan teknologi
informasi rumah sakit melalui program SIMRS, mulai dari pengumpulan, pelaporan,
analisis, validasi, sertapu blikasi data baik internal rumah sakit maupun eksternal rumah
sakit, meliputi :
b. Data surveilans;
c. Data K3RS
Pasal 4
Pasal 5
Perekapan data dilakukan tiap bulan oleh IPCLN (Infection Preventing and
Control Link Nurse) dimasing-masingUnit Rawat Inap.
Melaporkan hasil perngolahan dan analisa data kepada komite dan komite
melaporkan kepadaDirektur.
BAB III
SISTEM MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
1. SIMRS yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit harus memenuhi 3 (tiga) unsur yang
meliputi keamanan secara fisik, jaringan, kerahasiaan data dan system aplikasi.
BAB IV
PENGOLAHAN DATAINDIKATOR
Pasal 9
1. Analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi
sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi
permasalahan
2. Data indikator mutu harus dianalisis oleh setiap unit menjadi informasi yang
nantinya bisa dipergunakan dalam mengambil keputusan
3. Data yang sudah dikumpulkan akan dianalisis setiap periode waktu (sebulan,
triwulan, semester) tergantung indikator mutu unit tersebut
4. Data yang sudah dianalisis oleh unit diserahkan kepada komite PMKP dan PPI
untuk kemudian di validasi
5. Validasi adalah suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan,
proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam
produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan
6. Data yang telah dianalisis oleh setiap unit harus divalidasi sebelum dinyatakan
valid untuk menjadi pengukuran dengan menunjuk petugas validasi di luar komite
PMKP
7. Petugas validasi menyerahkan hasil validasi data kepada komite PMKP untuk
kemudian disusun dan dilaporkan kepada Direktur
BAB V
1. Tujuan dari benchmark adalah membandingkan data indikator mutu kunci 2 rumah sakit
yang sebelumnya sudah diketahui dengan pertukaran data indikator mutu dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
2. Data indikator mutu harus di analisa dan dibandingkan dengan RS yang se-type dalam
rangka membantu rumah sakit dalam memahami sumber daya dan sifat perubahan yang
tidak dikehendaki serta membantu fokus upaya perbaikan
BAB VI
PENUTUP
Pasal11
Ditetapkan di : Banjar
PadaTanggal : 13 Agustus 2018
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM
KOTA BANJAR
H.Herman, dr.,M.Kes.
NIP.19610324 198803 1 007