Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makala ini dengan cara dikemas dan disajikan dengan
format dan pengetahuan yang penuh manfaat, makala ini berjudul
“MENELADANI PERJUANGAN DAKWAH RASULULLAH SAW. DI
MADINAH” adapun maksud dan tujuan makala ini ialah untuk memenuhi
sala satu tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Selain itu penulis berharap semoga makala ini bisa bermanfaat untuk
pembacanya.

Cianjur, Januari 2019

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................i


DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................2
A. Memahami Hijrah, Titik Awal Dakwah Rasulullah SAW
Di Madinah .........................................................................................2
B. Substansi Dakwah Nabi Di Madinah .................................................2
C. Strategi Dakwah Nabi SAW. Di Madinah..........................................5
BAB III PENUTUP ...........................................................................................8
A. Kesimpulan ..........................................................................................8
B. Saran ...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Meneladani jejak para Rasul Allah Swt. Adalah salasatu ajaran islam,
terutamanaya ajaran Rasulullah Saw.
dalam makalah ini membahas tentang meneladani perjuangan dakwah
Rasulullah Saw. Pada saat hijrah kekota madinah, malai sampai di kota madinah,
perang, dan perjanjian.
Dalam peperangan, dan perjanjian banyak sekali cobaan yang dihadapi
Rasulullah Saw. yang kita bisa ambil hikmahnya dan mengamalkan dalam
kehidupan kita.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hijrah, Titik Awal Dakwah Rasulullah saw. di Madinah ?
2. Apasaja Substansi Dakwah Nabi di Madinah ?
3. Bagaimana Strategi Dakwah Nabi saw. di Madinah ?

C. Tujuan
1. Mangatahui dan memahami Hijrah, Titik Awal Dakwah Rasulullah saw. di
Madinah ?
2. Mengetahui dan memahami Substansi Dakwah Nabi di Madinah ?
3. mengetahui dan memahami Strategi Dakwah Nabi saw. di Madinah ?

1
BAB II
PEMBASAN

A. Hijrah, Titik Awal Dakwah Rasulullah Saw di Madinah


Rasulullah Saw mempunyai beban yang sangat berat karena wafatnya istrinya
tercinta Siti Khadijah dan Pamanya Abu Thalib yang selalu menjadi pembela
utama dari ancaman para kafir Quraisy. Di sisi lain penduduk Madinah memikul
tanggung jawab bagi keselamatan Rasulullah Saw merupakan tanda yang bagi
kelanjutan dakwah Rasulullah Saw. Beberapa faktor yang mendorong Rasulullah
Saw hijrah ke Madinah :
a) Pada tahun 621 M, telah datang 13 orang penduduk Madinah menemui
Rasulullah di bukit Aqaba dan mereka berikrar memeluk agama islam.
b) Pada tahun 622 M, telah datang 73 orang penduduk Madinah ke Mekah yang
terdiri dari suku Aus & Khazraj dan mengajak beliau agar hijarh ke Madinah.
Faktor lain yang mendorong Rasulullah Saw hijrah ke Madinah adalah
pemboikotan yang dilakukan oleh kafir Quraisy kepada Rasullah Saw dan para
pengikutnya (Bani Hasyim dan Bani Mutallib) pemboikotan yang dilakukan
seperti berikut :
a) Melarang setiap pedagangan & bisnis dengan pendukung Muhammad Saw.
b) Tidak diperbolehkan mengadakan ikatan perkawinan dengan kaum muslim.
c) Melarang keras bergaul dengan kaum muslim.
d) Musuh Muhammad harus didukung dalam keadaan bagaimanapun.

B. Subtansi Dakwah Nabi di Mekah


1. Membina Persaudaraan antara Kaum Ansar dan Kaun Muhajirin
Kedatangan Rasullah Saw bersama pengikutnya hijrah ke Madinah yang
disebut kaum Muhajirin disambut dengan penuh rasa hormat oleh kaum Ansar
atau penduduk Madinah bahkan mereka mengumandangkan syair hingga
menyentuh qalbu yang berbunyi “Telah muncul bulan purnama dari saniyatil
Wadai, kami wajib bersyukur salama ada yang menyeru kepada Tuhan, Wahai
yanga diutus kepada kami. Engkau telah membawa sesuatu yang harus kami

2
taati.” Sejak itulah kota Yastrib diganti nama oleh Rasulullah dengan sebutan
Madinatul Munawwara.
Pada saat di Madinah, Rasulullah membuat sebuah perjanjian untuk
menciptakan suasana nyamanan dan tentram dengan kaum Yahudi. Dalam
perjanjianya ditetapkan dan diakuihak kemerdekaan tiap-tiap golongan untuk
memeluk dan menjalankan agamanya, dan perjanjian itu berisi sebagai berikut :
a) Kaum Yahudi hidup damai bersama-sama dengan kaum Muslimin.
b) Kedua belah pihak bebas memeluk & menjalankan agamanya masing-masing
c) Kaum Muslimin dan Yahudi wajib tolong menolong dalam melawan siapa
saja yang memerangi mereka.
d) Kaum Yahudi memikul keperluan tanggung jawab mereka sendiri dan
sebaliknya kaum Musliminpun memikul keperluan mereka sendiri.
e) Kaum Muslimin dan kaum Yahudi wajib sangi menasehati dan tolong-
menolong dalam mengerjakan kebajikan dan keutamaan.
f) Kota Madinah adalah kota yang suci yang wajib dijaga dan dijaga oleh
mereka yang terikat dengan perjanjian itu.
g) Apabila terjadi perselisihan antara dua kaum tersebut maka urusan itu
hendaklah diserahkan kepada Allah Swt dan Rasulnya.
h) Siapa saja yang tinggal di dalam maupun luar kota Madinah wajib dilindungi
keamanan dirinya kecuali orang zalim dan bersalah.
2. Membentuk Masyarakat Yang Berlandaskan Ajaran Islam
a. Kebebasan Beragama
Tujuan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw adalah memberikan
ketenangan kepada penganutnya dan memberikan jaminan kebebasan kepada
kaum Muslimin, Yahudi, dan Nasrani dalam menganut kepercayaan agama
masing masing. Hanya kebebasan yang memeberikan jaminan dalam mencapai
kebenaran dan kemajuan menuju kesatuan yang integral dan terhomat. Menentang
kebebasan memperkuat kebatilan dan menyebarkan kegelapan yang pada akhirnya
akan mengikis habis cahaya kebenaran yang ada dalam hati nurani manusia.
b. Azan, Shalat, Zakat dan Puasa
Ketika Nabi Muhammada Saw di Madinah apabila waktu shalat tiba, orang
orang berkumpul bersama tanpa harus dipanggil. Lalu terpikir untuk

3
menggunakan terompet seperti Yahudi tetapi Nabi Muhammad tidak
menyukainya serta ada yang mengusulkan menggunakan genta, seperti Nasrani.
Menurut satu sumber atas usul Umar bin Khattab dan kaum Muslimin serta
menurut sumber lainya berdasarkan perintah Allah Swt melalui wahyu, panggilan
shalat menggunakan adzan. Selanjutnya Nabi Muhammada Saw memerintah
kepada Abdullah bin Zaid bi Sa’labah untuk membacakan lafadz adzan kepada
Bilal dan menyerukan manakala waktu shalat tiba karena Bilal memiliki suara
merdu.
Kewajiban shalat yang diterima pada saat mi’raj, menjelang berakhirnya
periode Mekah terus dimantapkan kepada pengikut Nabi Muhammada Saw.
Sementara itu, puasa yang telah dilakikan menurut syariat sebelumnya, kini telah
pula diwajibkan setiap puasa Ramadhan. Demikian pula halnya dengan zakat,
bahkan setelah kekuasaan Islam berkembang ke seleruh jazirah Arab, Nabi
mengutus pasukanya ke negeri di luar Madinah untuk memungut zakat.

c. Prinsip-Prinsip Kemanusiaan
Pada saat Nabi Muhammad melaksanakan haji wada dalam kesempatan ini
beliau menyampaikan khutbah yang berisi larangan menumpahkan darah kecuali
dengan haq, larangan mengambil harta orang lain dengan batil, larangan riba,
larangan menganiaya, memperlakukan isri dengan lemah lembut, perintah
menjauhi dosa, pertengkaran di zaman jahiliyah harus saling memaafkan, balas
dendam tidak lagi dibenarkan, persaudaraan dan persamaan harus ditegakkan,
hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, mereka makan dan berpakaian
harus seperti apa yang dimakan serta dipakai tuanya, dan umat Islam harus selalu
berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah.

3. Mengerjakan Pendidikan Politik, Ekonomi dan Sosial


Michael H. Hart menempatkan Rasulullah Saw pada urutan pertama dam
bukunya yang bernama 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang
Sejarah karena beliau adalah satu-satunya orang dalam sejarah yang berhasil, baik
dalam hal keagamaan maupun keduniaan.

4
C. STRATEGI DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MADINAH
1. Meletakan Dasar-Dasar Kehidupan Bermasyarakat
1) Membangun masjid
2) Membangun Ukhuwah Islamiyah
3) Menjalin persahabatan
a .Perang Badar
Perang Badar merupakan peperangan yang pertama kali terjadi dalam sejarah
islam. Perang ini berlangsung antara kaum Muslimin dengan kaum Quraisy yang
beralangsung 8 Ramadahan tahun-2 Hijrah. Dalam perang ini Nabi Muhammad
hanya dengan 305 orang pasukanya melawan 900-1000 orang quraisy tepatnya di
Badar, tetapi atas izin Allah akhirnya Nabi Muhammad Saw dan kaum Muslimin
berhasi memperoleh kemengan.
b. Perang Uhud
Pada tahun 3 Hijrah kaum Quraisy menyerang kaum Muslimin dengan
membawa 3000 pasukan berunta, 200 pasukan berkuda, dan 700 diantaranya
memakai baju besi yang dipimpin oleh Khalid Bin Walid. Kedatangan pasukan
Quraisy ini di sambut Nabi Muhammad Saw dengan sekitar 1000 pasukan.
Ketika Pasukan Nabi Muhammad melewati batas kota, Abdullah bin Ubay
merarik 300 pasukan yang terdiri dari orang yahudi dan ke Madinah, dengan
pasukan tersisa 700 orang. Pasukan Rasulullah Saw dan pasukan quraisy bertemu
di Bukit Uhud, perang besarpun berkobar.Mula-mula pasukan berkuda berkuda
Khalid bin Walid gagal menenbus dan menaklukkan pasukan pemanah Nabi
Muhammad Saw Tetapi akhirnya kemenangan yang sudah di ambang pintu gagal
diraih karena pasukan Nabi Muhammad Saw tergoda oleh harta peninggalan
musuh yang sudah mati termasuk pasukan pemanah Nabi Muhammad Saw hingga
akhirnya pasukan Khalid bin Walid berbalik menyerang pasukan Nabi
Muhammad hingga dapat melumpuhkan satu persatu. Dalam pertempuran in,
sekita 70 orang pasukan Nabi Muhammad Saw gugur sebaga syuhada.
c. Perang Azhab / Khandaq
Pasukan gabungan yang terdiri dari Bani Nadir dan Musrikin Quraisy yang
berkekuatan 24000 pasukan utuk menyerang Madinah pada tanggal 5 hijrah.Atas
usul Salman al-Farisi, umat islam menggali pari untuk pertahanan. Oleh karena

5
itu, perang ini disebut perang Khandaq (Parit). Selain itu, peperangan ini disebut
dengan perang Ahzab ( sekutu beberapa saku). Dalam pengepungan Madinah
musuh membangun kemah-kemah di luar parit dan pengepungan ini berlangsung
hingga satu bulan dan berakhir setelah badai kencang menerpa dan memporak
porandakan kemah kemah mereka hingga akhirnya mereka menghentikan
pengepungan dan kembali ke negeri masing-masing tanpa mendapatkan apa-apa,.
d. Perang Hunain
Meskipun Mekah sudah di taklukan, tidak semua suku Arab tunduk kepada
Nabi Muhammad Saw ,ada dua suku yang masih melakukan perlawan yaitu Bani
Saqif di Taif dan Bani Hawarzin. Kedua suku ini berkomplot melawan Nabi
Muhammad atas alasan berhala berhala mereka (yang ada di ka’bah) yang telah di
hancurkan oleh pasukan muslimin ketika penaklukan Mekah. Dengan kekuatan
12000 pasukan Muslimin di bawah pimpinan Nabi Muhammad Saw berangkat
menuju Hunain, dengan waktu singkat pasukan muslimin mampu menaklukkan
dua suku tersebut dan akhirnya seluruh jazirah Arab di bawah kekuasaan Nabi
Muhammad Saw.
e. Perang Tabuk
Perang Tabuk merupakan perang terakhir ynag diikuti oleh Nabi Muhammad
Saw. Perang ini terjadi karena kecemburuan dan kekhawatiran Heraklius atas
keberhasilan Nabi Muhammad Saw menguasai seluru jazirah Arab, Maka
Heraklius menyusun kekuatan yang sangat besar di utara jazirah Arab dan Syria
yang merupakan daerah taklukan romawi. Dalam pasukan besar ini tergabung
Bani Gassan dan Bani Lachmides.
Pada saat itu banyak sekali pasukan muslimin yang mendaftar hingga akhirnya
terhimpun pasukan yang sangat besar maka pasukan romawipun menjadi
ketakutan dan akhirnya menarik diri tetapi Nabi Muhammad dan pasukan
Muslimin tidak mengejarnya tetapi berkemah di Tabuk.
2. Surat Nabi Muhammad Saw Kepada Para Raja
Untuk melirik negeri-negeri lain dengan memikirkan cara berdakwah ke sana,
Nabi Muhammad Saw mengiri surat kepada para raja-raja penguasa negeri
tersebut. Diantara raja-raja yang dikirimi surat oleh Nabi Muhammad Saw adalah
raja Gassan, Mesir, Abisinia, Persia, dan Romawi. Tetapi tak ada satupun yang

6
menyambut dan meneriah ajakan Nabi Muhammad Saw bahkan ada yang
menolak dengan kasar seperti yang dilakukakan raja Gassan, tidak hanya menolah
diapun membunuh dengan kejam utusan nabi hingga akhirnya untuk membalas
perlakuan raja Gassan, Nabi Muhammad menyiapkan 3000 pasukan untuk
memeranginya hingga bertemu di Mu’tah sebelah utara jazirah Arab. Passukan
Islampun kesulitan menghadapi perlawan pasukan raja Gassan hingga akhirnya
komandan pasukan Khalid bin Walid menarik pasukanya dan kembali ke
Madinah.
3. Penaklukkan Mekkah
Pada tahun ke 6 Hijrah, ketika haji di syariatkan Nabi Muhammad Saw dan 1000
kaum muslimin berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji, tepatnya
di Hudaibiyah Nabi Muhammad dan kaum Muslimin tidak mendapatkan izim
masuk ke Mekah hingga akhirnya dibuatlah perjanjian Hudaibiyah, yaitu:
a) kaum muslimin tidak diperboleh mengunjungi ka’bah pada tahun ini sampai
tahun depan.
b) Lama kunjungan dibatasi hingga tiga hari.
c) Kaum Muslimin wajib mengembalikan orang-orang Mekah yang melarikan
di ke Madinah.Sebaliknya orang quraisy menolak untuk mengembalikkan orang
Madinah ke Mekah.
d) Selama sepuluh tahun dilaksanakan gencatan senjata antara masyarakat
Madinah dengan Mekah.
e) Tiap Kabilah yang ingin masuk ke dalam persekutuan kaum Quraisy atau
kaum Muslimin, bebas melakukaya tanpa mendapat rintangan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Beberapa faktor yang mendorong Rasulullah saw. hijrah ke Madinah
antara lain Melarang setiap perdagangan dan bisnis dengan pendukung Nabi
Muhammad saw. Tidak seorang pun berhak mengadakan ikatan perkawinan
dengan orang muslim dan Melarang keras bergaul dengan kaum muslim.
Substansi Dakwah Nabi di Madinah Membina Persaudaraan antara Kaum
Anśar dan Kaum Muhajirin, dan Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan
Ajaran Islam
Strategi Dakwah Nabi saw. di Madinah Membina Persaudaraan antara
Kaum Anśar dan Kaum Muhajirin, Nabi Muhammad saw. Mengirimi Surat
kepada Para Raja, dan Penaklukan Mekah

B. Saran
Apabilah terdapat kesalahan dalam makalah ini mohon kritikan agar
makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.teskerja.com/2014/09/baru-download-buku-sma-kelas-10.html
http://yudhikuu.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai