Anda di halaman 1dari 183

dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H.

Hanafie

Standar No urut Elemen Penilaian

SKP.III. 2 Kebijakan dan prosedur diimplementasikan

Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit


pelayanan pasien harus diberi label yang jelas,
dan disimpan pada area yang dibatasi ketat
4 (restricted).

Rumah sakit menerapkan program hand


SKP.V. 2 hygiene yang efektif.

Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik


tentang keberhasilan pengurangan cedera akibat
jatuh dan maupun dampak yang berkaitan
SKP.VI. 3 secara tidak disengaja

Kebijakan dan/atau prosedur mendukung


pengurangan berkelanjutan dari risiko cedera
4 pasien akibat jatuh di rumah sakit
rah H. Hanafie
Surveyor Assessment
Fakta dan Analisis Rekomendasi

Penyimpanan obat obat yang perlu diwaspadai Agar obat-obatan yang perlu diwaspadai di OK
di OK belum disimpan terkunci diletakkan di lemari yang terkunci

Obat obatan konsentrat di ICU diletakkan di


trolley tidak terkunci Agar obat konsntrat diletakkan dilemari terkunci

2 dokter internship dan 1 security serta 1 pasen agar disosialisasikan hand hygiene ke seluruh
belum sempurna melakukan cuci tangan karyawan RS serta pasen dan keluarganya

Ada monitor pengurangan pasen jatuh tetapi Agar hasil monitor pengurangan pasen jatuh
tidak di analisa dan evaluasi dianalisa dan evaluasi

1 orang pasen HD merasa sesak menuju ruang Agar setiap pasen yang akan HD dibantu petugas
HD di Lt 2 melalui jalan yang menanjak dengan menggunakan kursi roda
Surveior Verifikator
Hasil Survei Rekomendasi

Sudah Perbaiki penyimpanan obat LASA, beri label dan


dilaksanakan pisahkan dengan jarak yang konsisten

Sudah Tidak boleh disimpan di ruang perawatan,


dilaksanakan siapkan depo farmasi bila perlu

Sudah
dilaksanakan

Belum Lakukan analisa dan masukkan dalam laporan


dilaksanakan komite PMKP ke Direktur

Sudah
dilaksanakan
dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H. Hanafie

Standar No urut Elemen Penilaian

Staf mengidentifikasi harapan dan kebutuhan


HPK. 1.2. 1 privasi selama pelayanan dan pengobatan.

Keinginan pasien untuk privasi dihormati pada


setiap wawancara klinis, pemeriksaan,
2 prosedur/pengobatan dan transportasi

Rumah sakit menghormati kerahasiaan


HPK. 1.6. 3 informasi kesehatan pasien.

Staf diberikan pelatihan dalam pelaksanaan


kebijakan dan prosedur serta peran mereka
dalam mendukung partisipasi pasien dan
HPK. 2. 3 keluarganya dalam proses asuhan.

Pasien dan keluarganya memahami bagaimana


dan kapan mereka akan dijelaskan tentang
kondisi medis dan diagnosis pasti, bila perlu
HPK. 2.1. 1 (lihat juga AP.4.1, EP 2 dan PPK.2 EP 6).

Pasien dan keluarganya memahami bagaimana


dan kapan mereka akan dijelaskan tentang
rencana pelayanan dan pengobatannya (lihat
2 juga AP.4.1, EP 3 dan APK.2, EP 4).

Pasien dan keluarganya memahami bagaimana


mereka akan diberitahu dan siapa yang akan
memberitahu mereka tentang hasil yang tidak
diantisipasi dari pelayanan dan pengobatan
HPK. 2.1.1 2 (lihat juga PP.2.4, EP 2).

Rumah sakit memberitahukan pasien dan


keluarganya tentang hak mereka untuk menolak
atau tidak melanjutkan pengobatan (lihat juga
HPK. 2.2. 1 APK.3.5, EP 2).

Rumah sakit memberitahukan pasien dan


keluarganya tentang konsekuensi dari keputusan
2 mereka (lihat juga APK.3.5, EP 2).
Rumah sakit memberitahukan pasien dan
keluarganya tentang tanggung jawab mereka
3 berkaitan dengan keputusan tersebut.

Rumah sakit memberitahukan pasien dan


keluarganya tentang tersedianya alternatif
4 pelayanan dan pengobatan.

Rumah sakit menghormati dan mendukung hak


pasien dengan cara asesmen manajemen nyeri
HPK. 2.4. 1 yang sesuai (lihat juga PP.7.1, EP 1).

Staf rumah sakit memahami pengaruh pribadi,


budaya dan sosial pada hak pasien untuk
melaporkan rasa nyeri, serta pemeriksaan dan
2 pengelolaan nyeri secara akurat.

Staf rumah sakit menghargai hak pasien yang


sedang menghadapai kematian, memiliki
kebutuhan yang unik dan dinyatakan dalam
HPK. 2.5. 2 proses asuhan.

Informasi secara tertulis tentang hak dan


tanggung jawab pasien diberikan kepada setiap
HPK. 5. 1 pasien .

Rumah sakit telah menjabarkan dengan jelas


proses informed consent dalam kebijakan dan
HPK. 6. 1 prosedur.
Pasien diberikan penjelasan dan rencana
HPK. 6.1. 1 pengobatannya dari elemen a s/d h

Rumah sakit mempunyai prosedur untuk


informed consent yang diberikan oleh orang lain
HPK. 6.2. 1

Pasien dan keluarganya diberi penjelasan


tentang lingkup dari persetujuan umum, apabila
HPK. 6.3. 1 cara ini dipakai oleh rumah sakit.

Rumah sakit telah menetapkan bagaimana


persetujuan umum, bila dipakai,
didokumentasikan di dalam rekam medis pasien
2

Persetujuan didapat sebelum operasi atau


prosedur invasif (lihat juga PAB.7.1, Maksud dan
HPK. 6.4. 1 Tujuan).
rah H. Hanafie
Surveyor Assessment
Fakta dan Analisis Rekomendasi

Pasen di Gadar dengan inpartu dg kasus gadar Agar ada ruangan khusus di gadar untuk pasen
disatukan dengan pasen lain serta pasen di kls 3 dengan gawat darurat kehamilan serta pasang
tidak ada tirai tirai pada pasen kls III

Agar ada petugas khusus untuk menggunakan


Pasen HD jalan sendiri ke tempat D di LT 2 alat transportasi ke ruang HD

kartu berobat di rawat jalan terbuka tidak Agar kartu rawat jalan dimasukkan dalam map
diletakkan dalam map khusus

Pelatihan belum menyeluruh sesuai kebutuhan Agar pelatihan diadakan sesuai kebutuhan
masing masing unit masing masing unit

Satu dari lima pasen post partum tidak tahu


kondisi medis dan diagnosa pasti bayinya yang Agar seluruh diberi tahu tahu kondisi medis
dirawat dan diagnosa pasti bayinya yang dirawat

Satu dari lima Pasien belum memahami Agar Pasien dan keluarganya diberi penjelasan
bagaimana dan kapan mereka akan dijelaskan bagaimana dan kapan mereka akan dijelaskan
tentang rencana pelayanan dan pengobatannya tentang rencana pelayanan dan pengobatannya
pada bayinya yang dirawat

Agar semua pasen diberi tahu siapa yang


Satu dari lima pasen belum tahu siapa yang menjelaskan tentang pelayanan dan pengobatan
menjelaskan tentang pelayanan dan pengobatan

Hasil wawancara dg staf hanya pasen dan kel


yang tingkat pendidikannya tinggi dapat Agar semua pasen dan kel diberi penjelasan
dijelaskan tentang hak menolak atau tidak tentang hak menolak atau tidak melanjutkan
melanjutkan pengobatan pengobatan

Hasil wawancara dg staf hanya pasen dan kel


yang tingkat pendidikannya tinggi dapat Agar semua pasen dan kel dapat diberi
dijelaskan tentang konsekuensi dari keputusan penjelasan tentang konsekuensi keputusan
mereka mereka
Hasil wawancara dg staf hanya pasen dan kel
dengan pendidikan tinggi diberitahu tentang Agar semua pasen dan kel dapat diberi
tanggungjawab mereka berkaitan dengan penjelasan tentang konsekuensi keputusan
keputusan tsb mereka

Hasil wawancara dg staf hanya pasen dan kel


yang berpendidikan diberitahu tentang Agar RS memberitahu kepada semua psen
tersedianya alternatif pelayanan dan tentang tersedianya alternatif pelayanan dan
pengobatan untuk mencegah salah persepsi pengobatan

Satu dari lima RM di Ruang VIP belum dikaji


skala nyeri Agar semua RM dikaji skala nyerinya

satu dari lima Staf RS di ruang Vip belum Agar seluruh staf memeriksa skala nyeri semua
memeriksa rasa nyeri pasen yang dikelolanya

dua dari enam pasen terminal tidak ada format Agar semua pasen terminal dibuat pengkajian
pengkajian terminal terminalnya

Belum semua pasen diberi informasi secara Agar semua pasen diberi informasi hak dan
tertulis karena jumlahnya terbatas kewajiban pasen secara tertulis

Format informed Consent belum lengkap belum Lengkapi format informed conset dengan
ada informednya informnya
Satu dari lima pasen post partum tidak tahu Agar pasen diberitahu tentang penyakit bayinya
bayinya yang dirawat sakit apa yang dirawat

Pembuatan format informed consent belum Agar format informed consent dilengkapi
lengkap kurang informnya dengan uraian informednya

dua dari lima RM tertutup tidak ada


persetujuan umum Agar semua RM dilengkapi persetujuan umum

dua dari lima RM tertutup tidak ada Agar persetujuan umum didokumentasikan di
dokumentasi persetujuan umum semua RM

persetujuan sudah diberikan sebelum dilakukan Agar semua formulir informed consent
operasi, tetapi formulir belum ada informnya dilengkapi dengan informednya
Surveior Verifikator
Hasil Survei Rekomendasi

Belum
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Penyimpanan berkas RM agar disentralisasi.


Belum Laksanakan pemusnahan berkas supaya tempat
dilaksanakan penyimpanan tidak penuh terus.

Sudah Laksanakan pelatihan sampai tercapai target


dilaksanakan seluruh staf RS

Berikan informasi kondisi medis dan diagnosa


Belum kepada pasien dan atau keluarganya, kemudian
dilaksanakan catat dalam lembar edukasi terintegrasi

Berikan informasi kapan dan bagaimana akan


dijelaskan ttg rencanan pelayanan kepada
Belum pasien dan atau keluarganya, kemudian catat
dilaksanakan dalam lembar edukasi terintegrasi

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Belum
dilaksanakan

Semua pasien agar diberi informasi secara


tertulis tentang hak dan tanggung jawab
Belum mereka. Sediakan bahan informasi, sebanding
dilaksanakan dengan jumlah cakupan pasiennya

Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H. Hanafie

Standar No urut Elemen Penilaian

Rumah sakit merencanakan pendidikan


konsisten dengan misi, jenis pelayanan dan
PPK.1. 1 populasi pasien.
Struktur dan sumber daya pendidikan
3 diorganisasikan secara efektif
Dilakukan asesmen kebutuhan pendidikan
PPK.2. 1 pasien dan keluarga

Hasil asesmen kebutuhan pendidikan


2 dicatat di rekam medis pasien

Ketika informed consent dipersyaratkan,


pasien dan keluarga belajar tentang proses
memberikan informed consent (lihat juga
4 HPK.2.1, EP 3, dan MKI.3, EP 1 dan 2).

Pasien dan keluarga mendapatkan


pendidikan dan pelatihan untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan berkelanjutan atau
mencapai sasaran kesehatannya (lihat juga
PPK.3. 1 MKI.3, EP 1 dan 2).

Rumah sakit mengidentifikasi dan menjalin


kerjasama dengan sumber?sumber yang ada di
komunitas yang mendukung promosi kesehatan
berkelanjutan dan pendidikan untuk
pencegahan penyakit (lihat juga APK.3.1, EP 2,
2 dan TKP.3.1, EP 1).

Terkait dengan pelayanan yang diberikan,


pasien dan keluarga dididik tentang diet dan
PPK.4. 3 nutrisi yang benar.

Terkait dengan pelayanan yang diberikan,


pasien dan keluarga dididik manajemen nyeri
4 (lihat juga PP.6, EP 3).

Ada proses untuk memverifikasi bahwa,


pasien dan keluarga menerima dan memahami
pendidikan yang diberikan (lihat juga MKI.3, EP 1
PPK.5. 1 dan 2).
Informasi verbal perlu diperkuat dengan
materi secara tertulis yang terkait dengan
kebutuhan pasien dan konsisten dengan pilihan
pembelajaran pasien dan keluarganya (lihat juga
3 HPK.2.1, Maksud dan Tujuan, dan MKI.3)
rah H. Hanafie
Surveyor Assessment
Fakta dan Analisis Rekomendasi

Rumah sakit belum merencanakan pendidikan


konsisten dengan misi, jenis pelayanan dan Agar RS merencanakan pendidikn konsisten
populasi pasen dengan misi,jenis pelayanan dan populasi pasen

Belum ada struktur organisasi PKRS Agar diadakan struktur organisasi PKRS
2 dari 5 telaah rekam medis pasen tidak Buat asesmen kebutuhan pendidikan semua
dilakukan asesmen kebutuhan pendidikan pasen dan keluarga

2 dari 5 rekam medis hasil asesmen kebutuhan Catat hasil asesmen kebutuhan pendidikan
pendidikan belum dicatat di rekam medis pasen di rekam medis

agar format informed consent dilengkapi dengan


Format informed consent belum lengkap informednya

Dischage Planning belum lengkap, belum semua Lengkapi form dischage planning, tindak lanjuti
pasien diberikan pendidikan dan pelatihan yang dengan pendidikan dan pelatihan pasien,
dibutuhkan pasien, dokumentasikan

Belum semua kerjasama dengn komunitas yang


mendukung promkes berkelanjutan dan Buat mou semua kerjasama dengan komunitas
pendidikan untuk pencegahan penyakit ada yang mendukung promkes berkelanjutan dan
mounya pendidikan untuk pencegahan penyakit

Agar semua pasen dan keluarga tentang diet dan


dua dari lima pasen tidak ada asesmen gizi nutrisi yang benar

satu dari lima pasen tidak ada asesmen


manajemen nyeri Agar semua pasen dididik manajemen nyeri

dua dari lima rekam medis tidak ada asesmen


kebutuhan pendidikan pasen dan keluarga serta Buat format pengecekan pemehaman pasen dan
belum ada format cek lyst pengecekan keluarga atas pendidikan yag diberikan
Materi edukasi sudah ada dalam bentuk leaflet,
lembar balik, tetapi belum lengkap sesuai
kebutuhan pasien dan rumah sakit belum Lengkapi materi edukasi sesuai 10 penyakit
memiliki daftar materi edukasi yang ada terbanyak di tiap unit dan dibuat daftarnya
Surveior Verifikator
Hasil Survei Rekomendasi

Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Belum Identifikasi semua komunitas pendukung


dilaksanakan promkes dan buat M0U nya

Berikan informasi dan lakukan edukasi tentang


nutrisi kepada pasien dan keluarga yang
berhubungan denganasuhan, termasuk
Belum penyimpanan untuk menghindari kontaminasi
dilaksanakan dan kerusakan makanan yang dibawa dari luar.

Sudah
dilaksanakan

Sudah Form sudah ada, lakukan monitoring secara


dilaksanakan teratur dan bekesinambungan
Sudah
dilaksanakan
dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H. Hanafie

Standar No urut Elemen Penilaian

Program peningkatan mutu dan


keselamatan pasien dilaporkan oleh pimpinan
PMKP. 1. 4 rumah sakit kepada pengelola (governance)

Untuk menelusuri dan membandingkan


hasil dari evaluasi ini, pimpinan menyediakan
teknologi dan dukungan sesuai dengan sumber
PMKP. 1.3. 2 daya yang ada

Informasi tentang peningkatan mutu dan


PMKP. 1.4. 1 keselamatan pasien di sampaikan kepada staf

Komunikasi dilakukan secara reguler melalui


2 saluran yang efektif. (lihat juga TKP.1.6, EP 2).

Pimpinan klinis dapat menunjukkan


bagaimana penggunaan pedoman klinis, clinical
pathways dan atau protokol klinis telah
mengurangi adanya variasi dari proses dan hasil
PMKP. 2.1. 4 (outcomes)

Penilaian Sasaran Keselamatan Pasien


termasuk area-area yang ditetapkan di Sasaran
PMKP. 3.3. 2 Keselamatan Pasien I sampai VI
Data penilaian digunakan untuk menilai
3 efektivitas dari peningkatan

Perbandingan dilakukan dengan praktek


PMKP. 4.2. 4 yang baik

Rumah sakit mengintegrasikan kegiatan


validasi data kedalam proses manajemen mutu
PMKP. 5. 1 dan proses peningkatan.

Rumah sakit punya proses validasi data


secara internal yang memasukkan hal-hal yang
dimuat di huruf a) sampai f) dari Maksud dan
2 tujuan.

Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab


bahwa data yang disampaikan ke publik dapat di
pertanggungjawabkan dari segi mutu dan
PMKP. 5.1. 1 hasilnya (outcome).

Data yang disampaikan kepada publik telah


dievaluasi dari segi validitas dan reliabilitasnya.
2

Rumah sakit mendokumentasikan


perbaikan yang dicapai dan
PMKP. 9. 3 mempertahankannya.

PMKP.10. 3 Perubahan-perubahan direncanakan dan diuji

Dilaksanakan perubahan yang


4 menghasilkan peningkatan
Tersedia data yang menunjukkan bahwa
peningkatan tercapai secara efektif dan
5 langgeng

Dibuat perubahan kebijakan yang


diperlukan untuk merencanakan, untuk
melaksanakan pelaksanaan yang sudah dicapai,
6 dan mempertahankannya

Perubahan yang berhasil dilakukan,


7 didokumentasikan
rah H. Hanafie
Surveyor Assessment
Fakta dan Analisis Rekomendasi

Penanggungjawab tata kelola (Dewan Pengawas)


hanya sekali menerima laporan program PMKP
berupa data indikator tanpa rekomendasi dan
rencana tindak lanjut perbaikan. Tidak ada bukti Agar laporan program PMKP ke Dewan
feedback dari Dewan Pengawas sesuai tugasnya pengawasan diertai rekomendasi dan upaya
mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan tindak yang sudah dilakukan untuk mendapat
kendali biaya persetujuan dan arahan tindaklanjut

Teknologi yang digunakan untuk penelusuran


dan membanding hasil evaluasi mutu dan
keselamatan pasien masih menggunakan Agar penelusuran dan perbandingan
manual kecuali di instalasi farmasi sudah menggunakan komputerisasi dan SDM yang
komputerisasi, sehingga kemungkinan input handal, RSUD disarankan mereplikasi apa yang
data dan validasinya tidak akurat telah dilakukan di Instalasi farmasi

Tidak ada bukti tersedia media (seperti buletin,


papan pengumuman, rapat staf, dan melalui
kegiatan unit kerja SDM) untuk menyampaikan
infcormasi tentang mutu dan keselamatan Agar disediakan media dimaksud dan
pasien disampaikan ke seluruh staf dilaksanakan oleh TIM PMKP

Agar informasi tentang kegiatan, kemajuan


tentang upaya-upaya PMKP disampaikan
kepada staf disertai dengan bukti-buktinya dan
Tidak ada bukti Kominikasi secara reguler. dilakukan secara reguler.

Tidak ada bukti penggunaan PPK/CP yang


dilaksanakan di setiap area prioritas telah
mengurangi variasi dari proses dan hasil. data Agar pimpinan klinis dalam memilh dan
yang ditampilkan hanya menunjukkan wa kelaksanakan PPK/CP juga mempertimbangkan
bahwa CP diisi lengkap atau tidak lengkap kasus berdasarkan high volume, high risk,
karena mereka berpendapat jumlah kasus problem prone dan high cost. Data 2015
sedikit sehingga belum memadai untuk menunjukkan bahwa kasus GE sebanyak 328
dilakukan evaluasi. Tidak ada bukti dilakukan sedang demam tifoid 5 kasus (CP yang dipilih
audit pelaksanaan CP. Tifoid pada anak)

Penilaian SKP tidak lengkap hanya SKP I/II/III dan


IV. Sedang SKP V dan VI tidak dilakukan
penilaian. SKP IV penilaiannya masuk dalam IAK
(bedah) Penilaian SKP meliputi SKP I s/d SKP VI
Agar data yang dikumpulkan untuk menilai
Data penilaian untuk menilai efektivitas dari efektivitas dari peningkatan meliputi SKP I s/d
peningkatan hanya untuk SKP I s/d SKP IV SKP VI

Agar dilakukan perbandingan dengan praktek


Tidak ada bukti perbandingan dilakukan dengan terbaik guna memacu peningkatan mutu secara
praktek terbaik berkelanjutan

Pada telusur lapangan ditemukan bahwa


pengumpulan data di unit rekam medis tidak
akurat, tidak sesuai dengan DO dalam profile
indikator, begitu pula dengan pengupulan data
di radiologi dilakukan secara manual dan staf
tidak dapat menjelaskan metode pengumpulan Agar RSUD mengintergasikan validasi data
data sebagaimana ditetapkan dalam DO profile dengan proses mamajemen PMKP khususnya di
indikator unit rekam medis dan radiologi

Validasi data sudah dilakukan namun tidak Agar validasi data yang dilakukan mencakup juga
lengkap sesuai permintaan standar data di unit rekam medis dan radiologi

Agar dilakukan validasi data secara lengkap


dengan memasukkan hal2 di huruf a s/f dari
maksud dan tujuan termasuk validasi data di
unit rekam medis dan radiologi. Agar ada bukti
Tidak ada bukti semua data yang disampaikan ke bahwa data yang disampaikan ke publik dapat di
publik dapat dipertanggungjawab karena pertanggungjawabkan oleh Direktur dari segi
validasi data tidak lengkap. Data belum mutu dan hasilnya (outcome).Data perlu
ditampilkan di website RSUD ditampilkan di website RSUD

Tidak ada bukti bahwa semua data telah


dievaluasi dari segi validitas dan reliabilitas dan Agar data yang disampaikan ke publik sudah
tidak ada bukti sudah disampaikan ke publik dievaluasi dari segi validitas dan reliabilitas dan
melalui srana informasi RSUD seperti website. tersedia sarana penyampaian ke publik

Agar ada pendokumentasian perbaikan yang


Tidak ada bukti dokumen perbaikan yang dicapai dicapai dan upaya mempertahankan program
dan dipertahankan PMKP

Tidak ada bukti perubahan2 direncanakan dan


dilakukan uji coba. Bukti pelaksanaan tidak ada Agar kegiatan perubahan yang direncanakan ada
dokumentasinya. uji coba dan dilaksanakan ada dokumentasinya.

Agar dilaksanakan PDSA lengkap yang


Tidak ada bukti perubahan menghasilkan menghasilkan perubahan peningkatan yang
peningkatan dilaporkan ke Dir RS. Ada bukti laporan lengkap
Perlu bukti (data) bahwa ada pelaksanaan
Tidak tersedia data bukti peningkatan efektif dan perubahan menghasilkan peningkatan yang
langgeng efektif dan langgeng.

Jika dibutuhkan, perlu dilakukan perubahan


Tidak ada bukti perubahan kebijakan atau kebijakan untuk merencanakan dan
prosedur atau sosialisasi kebijakan dan prosedur melaksanakan apa yang sudah dicapai, dan
dilaksanakan, sudah tercapai dan dipertahankan bagaimana mempertahankannya.

Tidak ada bukti perubahan yang dilakukan


menghasilkan peningkatan/perbaikan Agar setiap perubahan yang dihasilkan perlu
didokumentasikan didokumentasikan
Surveior Verifikator
Hasil Survei Rekomendasi

Agar Hasil kegiatan dilaporkan ke Pemilik atau


Belum representasi pemilik, termasuk data kegiatan
dilaksanakan program tahun 2018

Masih perlu dikembangkan, sistem yang ada


masih memungkinkan dikembangkan. Fasilitas
jaringan internal masih belum optimal
dimanfaatkan untuk pengumpulan data kegiatan
dan indikator mutu. RS belum menggunakan
Belum SISMADAK, agar di tahun 2018 ini mulai dipakai
dilaksanakan aplikasi SISMADAK.

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah Peran serta para pimpinan klinis masih perlu


dilaksanakan ditingkatkan.

Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Agar dilakukan pelatihan manajemen data


Belum kepada staf yang terlibat dalam pengumpulan
dilaksanakan data, terutama di unit rekam medis

Belum laksanakan validasi data sesuai yang ditentukan


dilaksanakan dalam maksud dan tujuan standar

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Upaya perbaikan dengan melaksanakan proses


PDSA sudah dilaksanakan, tetapi peningkatan
Sudah belum terlihat nyata, perlu dilaksanakan secara
dilaksanakan terus-menerus
Laksanakan upaya secara berkesinambungan
Belum supaya data dapat menunjukkan adanya
dilaksanakan peningkatan yang langgeng

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H. Hanafie

Standar No urut Elemen Penilaian

Terbentuk dan berfungsinya Tim PONEK


SMDGs.I. 4 Rumah Sakit

Pimpinan RS berpartisipasi dalam


menetapkan keseluruhan proses/mekanisme
dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIDS
SMDGs.II. 2 termasuk pelaporannya

Adanya kebijakan Rumah Sakit dan


dukungan penuh manajemen dalam pelayanan
3 penanggulangan HIV/AIDS

Pimpinan RS berpartisipasi dalam


SMDGs.III. 1 menyusun rencana pelayanan DOTS TB

Pimpinan RS berpartisipasi dalam


menetapkan keseluruhan proses/mekanisme
dalam program pelayanan DOTS TB termasuk
2 pelaporannya

Adanya kebijakan rumah sakit dan


dukungan penuh manajemen dalam pelayanan
3 DOTS TB sesuai dengan standar
rah H. Hanafie
Surveyor Assessment
Fakta dan Analisis Rekomendasi

Tim ponek sudah terbentuk tapi pelaksanaannya Agar pelaksanaan Ponek dilaksanakan sesuai
belum optimal baik di IGD dan Ruang bersalin standar baik di IGD maupun Ruang bersalin

Pimpinan RS belum menetapkan seluruh proses Agar pimpinan RS menetapkan seluruh proses
dalam penanggulangan HIV/AIDS dalam penanggulangan HIV/AIDS

Kebijakan RS belum mendukung penuh dalam Agar RS mendukung penuh dalam pelayanan
pelayanan penanggulangan HIV AIDS penanggulangan HIV AIDS

Pimpinan baru melaksanakan MOU pemeriksaan Agar RS berpartisipasi dalam menyusun rencana
penunjang pelayananDOTS dengan Dinkes pelayanan DOTS TB

Pimpinan RS baru berpartisipasi sebagian proses Agar pimpinan RS berpartisipasi sebagian


dalam program pelayanan DOTS proses dalam program pelayanan DOTS

Belum adanya kebijakan rumah sakit dan Agar dibuat kebijakan rumah sakit dan
dukungan penuh manajemen dalam pelayanan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan
DOTS TB sesuai dengan standar DOTS TB sesuai dengan standar
Surveior Verifikator
Hasil Survei Rekomendasi

Pelaksanaan PONEK masih perlu peningkatan,


Belum terutama yang berhubungan dengan kontinuitas
dilaksanakan dan keseragaman kualitas pelayanan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H. Hanafie

Standar No urut Elemen Penilaian

Ada suatu proses untuk melengkapi hasil tes


diagnostik dan tanggung jawab untuk
menetapkan apakah pasien diterima,
APK.1. 4 dipindahkan/ transfer atau di rujuk.

Ada kebijakan yang menetapkan bahwa skrining


dan tes diagnosa yang mana merupakan standar
5 sebelum penerimaan pasien.

Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk


sebelum diperoleh hasil tes yang dibutuhkan
6 tersedia.

Petugas memahami ketentuan dan prosedur


APK.1.1. 7 tersebut serta melaksanakannya.

Pasien rawat inap dan pasien rawat jalan


diberikan informasi apabila akan terjadi
APK.1.1.3. 1 penundaan pelayanan atau pengobatan.

Pasien diberi informasi alasan penundaan atau


menunggu dan memberikan informasi tentang
alternatif yang tersedia sesuai dengan keperluan
2 klinik mereka.

Informasi di dokumentasikan didalam rekam


3 medis.
Kebijakan dan prosedur tertulis mendukung
4 pelaksanaan secara konsisten.

Pasien dan keluarganya diberikan informasi pada


waktu admisi ( lihat juga MKI.2 pada Maksud
APK.1.2. 1 dan Tujuan ).

Penjelasan meliputi informasi tentang pelayanan


yang ditawarkan ( lihat juga MKI.2, EP 1 dan 2 ).
2

Penjelasan meliputi informasi tentang hasil


3 pelayanan yang diharapkan.

Penjelasan cukup bagi pasien dan keluarganya


untuk membuat keputusan yang benar (lihat
5 juga AP.4.1, EP 3).

APK.1.4. 4 Staf dilatih untuk melaksanakan kriteria.

Rekam medis pasien yang diterima masuk ke


unit yang menyediakan pelayanan spesialistis
atau intensif berisi bukti-bukti yang memenuhi
kriteria yang tepat untuk pelayanan yang
5 dibutuhkan.

Rekam medis pasien yang dipindahkan atau


keluar dari unit yang menyediakan pelayanan
intensif / spesialistik berisi bukti-bukti bahwa
pasien tidak memenuhi kriteria untuk berada di
6 unit tersebut.

Pimpinan pelayanan menetapkan disain dan


melaksanakan proses yang mendukung
kontinuitas pelayanan dan koordinasi pelayanan
yang meliputi semua yang tercantum dalam
APK.2. 1 maksud dan tujuan di atas.
Kesinambungan dan koordinasi terbukti
terlaksana yang meliputi seluruh fase pelayanan
3 pasien.

Kesinambungan dan koordinasi terbukti


dirasakan oleh pasien (lihat juga HPK 2, EP 1 dan
4 HPK 2.1, EP 2)

Staf melengkapi dokumen rencana pelayanan


APK.2.1. 4 pasien didalam status.

Apabila diperlukan, perencanaan untuk merujuk


dan memulangkan pasien dapat diproses lebih
awal dan apabila perlu mengikut sertakan
keluarga (lihat juga AP.1.11, EP 2; AP.2, EP 2 dan
APK.3. 3 HPK.2, EP 1).

Apabila memungkinkan rujukan keluar rumah


sakit ditujukan kepada individu secara spesifik
APK.3.1. 3 dan badan dari mana pasien berasal.

Resume berisi pula instruksi untuk tindak lanjut.


APK.3.2. 2
Salinan ringkasan pelayanan pasien
3 didokumentasikan dalam rekam medis.

Salinan resume pasien pulang diberikan kepada


5 praktisi kesehatan perujuk

Resume pasien pulang berisi temuan fisik dan


APK.3.2.1. 2 hal lain yang penting.

Resume pasien pulang berisi medika mentosa


4 termasuk obat waktu pulang.

Resume pasien pulang berisi instruksi untuk


6 tindak lanjut/kontrol.
Instruksi untuk tindak lanjut diberikan dalam
bentuk dan cara yang mudah dimengerti pasien
APK.3.4. 1 dan keluarganya.

Instruksi mencakup kapan kembali untuk


2 pelayanan tindak lanjut.

Instruksi mencakup kapan mendapatkan


3 pelayanan yang mendesak.

Keluarga diberikan instruksi untuk pelayanan bila


4 diperlukan berkenaan dengan kondisi pasien.

Ada proses untuk penatalaksanaan dan tindak


lanjut bagi pasien rawat inap dan pasien rawat
jalan yang pulang karena menolak nasehat
medis (lihat juga HPK.2, EP.1) dan HPK.2.2,
APK.3.5. 1 Maksud dan Tujuan).

Apabila diketahui ada dokter keluarga,


kepadanya diberitahu (lihat juga HPK 2.2, EP 1
2 dan 2).

Proses dilaksanakan sesuai dengan hukum dan


3 peraturan yang berlaku.

Proses rujukan mencakup pengalihan tanggung


jawab ke rumah sakit yang menerima (lihat juga
APK.4. 2 APK.1.1.1, EP 4).

Pasien dirujuk secara tepat ke rumah sakit


5 penerima (lihat juga APK.1.1.1, EP 4).

Selama proses rujukan secara langsung semua


APK.4.3. 1 pasien selalu dimonitor.

Di rekam medis pasien yang pindah dicatat


nama rumah sakit tujuan dan nama staf yang
APK.4.4. 1 menyetujui penerimaan pasien.
Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat
segala perubahan dari kondisi pasien selama
5 proses rujukan.

Ada proses untuk memonitor kualitas dan


keamanan transportasi yang disediakan atau
dikelola rumah sakit, termasuk proses
menanggapi keluhan (lihat juga TKP.3.3.1,
APK.5. 6 Maksud dan Tujuan).
rah H. Hanafie
Surveyor Assessment
Fakta dan Analisis Rekomendasi

Lengkapi test diagnostik tertentu yang


Belum ada suatu proses untuk melengkapi diperlukan utk menerima pasien sbg pasien
pemeriksaan penunjang mana (Lab, Ro dll), yg Rawat Inap atau pasien harus dirujuk
menetapkan pasien tsb harus dirawat maupun ( penetapannya agar dimusyawarahkan dengan
di rujuk. Klinisi dan Staf terkait )

Belum ada Kebijakan maupun panduan tentang


kriteria penerimaan pasien Rawat Inap, berikut
tes diagnosa yg bagaimana , serta pemeriksaan Buat Kebijakan dan panduan tentang
penunjang yg mana yang harus dilakukan kelengkapan test diagnostik utk menerima
sebelum pasien diterima untuk Rawat Inap pasien sbg pasien Rawat Inap

Buat Kebijakan dan panduan tentang


Belum ada Kebijakan maupun panduan tentang kelengkapan test diagnostik utk menentukan
kriteria pasien dirujuk dengan hasil test yg mana pasien tsb harus dirujuk ( musyawarahkan
yg harus tersedia dengan Klinisi dan Staf terkait )

Dari wawancara petugas di IGD dan Rawat Jalan,


belum semua petugas memahami proses
penahanan pasien, maupun bila tempat tidur Tingkatkan sosialisasi dan edukasi petugas
tidak tersedia tentang proses penahanan pasien

Pemberian informasi penundaan pelayanan Lengkapi Kebijakan dan Panduan tentang


secara lisan sudah diberikan, tetapi belum ada penundaan pelayanan yg harus dijelaskan ,
Kebijakan/panduan bagaimana informasi alasan apakah cukup secara lisan sampai berapa lama
penundaan pelayanan diberikan secara lisan tertunda, mis : Lisan kalau penundaan layanan
berapa jam, dan yang bagaimana harus dokter kurang 1 jam,.. Kalau lebih 1 jam diganti
dijelaskan secara tertulis. dokter lain dsb,

Pasien harus diberi informasi tentang Alternatif


yg tersedia di RS ini jika terjadi penundaan
Sejalan dengan EP1 diatas, belum semua layanan / tindakan / pengobatan, misalnya:
petugas RS yang menjelaskan Alternatif apa yg Kalau penun daan karena menunggu DPJP,
tersedia di RS ini, kalau terjadi penundaan atau apakah boleh diganti DPJP lain yang sama
pembatalan layanan/tindakan kompetensinya .

Tulis dalam RM pasien tentang Informasi alasan


Informasi alasan penundaan pelayanan dan penundaan pelayanan dan pengobatan, serta
pengobatan dan alternatif lain yg ditawarkan, alternatif lain yg ditawarkan, terutama pasien
belum didokumentasikan di RM pasien. Rawat Inap.
Implementasikan kebijakan tentang pemberian
informasi kalau ada penundaan pelayanan dan
Kebijakan yg menerangkan EP 1,2,3 diatas sudah memberikan alternatif lain yang tersedia dengan
ada, tetapi pelaksanaannya belum konsisten konsisten

Dari wawancara dengan pasien di admisi, masih Seluruh pasien dan keluarga yang mencari
ada beberapa pasien yang belum memperoleh pelayanan di RS ini, harus mendapatkan
informasi tentang bagaimana cara mengakses informasi yang jelas tentang cara mengakses
pelayanan pelayanan

Dari wawancara dengan pasien di Rawat Jalan


dan di Ruang Admisi, masih ada beberapa Seluruh pasien dan keluarga , harus
pasien yang belum jelas tentang pelayanan yang mendapatkan informasi yang jelas tentang
ditawarkan pelayanan yang ditawarkan

Proses pemberian informasi tentang hasil


pelayanan saat admisi sudah ada tetapi Latih kembali staff Admisi untuk lebih menguasai
informasinya kurang dapat dipahami pasien dan tentang hasil pelayanan yang diharapkan pasien
keluarga dan keluarga.

Setiap pasien harus di edukasi dengan jelas


tentang general consent, asuhan dan
pengobatan yg diterimanya, agar dia dapat
Dari wawancara dengan beberapa orang pasien mengambil keputusan yang benar tentang
di Ruang Admisi, penjelasan tentang content pelayanan dan pengobatan yg diberikan RS
General Consent sangat minim. kepadanya

Lakukan pelatihan dan siapkan bukti pelatihan


ttg kriteria masuk/keluar ICU (program,tor,daftar
Belum ada bukti pelaksanaan pelatihan staf ICU hadir peserta,narasumber,pre dan post
tentang kriteria masuk/keluar ICU test,sertifikat)

Rekam medis pasien belum mempunyai bukti Buat bukti pengecekan kriteria masuk ICU /
pemenuhan kriteria yg tepat (belum ada kriteria check list, sesuai kriteria masuk / keluar ICU yg
dan belum dibuat check list) telah ditetapkan

Buat bukti pengecekan kriteria masuk ICU /


idem dengan APK 1.4,EP 5 diatas, Bukti check list, sesuai kriteria masuk / keluar ICU yg
pengecekan kriteria keluar ICU/NICU belum ada telah ditetapkan

Case Manajer belum dibentuk oleh Direktur


sehingga pelaksanaannya belum ada (masih Direktur harus menetapkan 1 atau lebih Case
dalam proses penentuan siapa yang kompeten Manajer, buat SK dan Uraian Tugas serta
menjadi Case Manajer tanggung jawabnya pada Lampiran SK ybs
Belum ada bukti kesinambungan dan koordinasi Lakukan koordinasi dan kesinambungan pada
seluruh fase pelayanan pasien seluruh fase pelayanan pasien

Dari wawancara dengan beberapa pasien di


Ruang Rawat Inap, belum begitu dirasakan Tingkatkan koordinasi dan kesinambungan pada
pasien kesinambungan dan koordinasi seluruh fase pelayanan sehingga benar benar
pelayanan di RS ini dirasakan manfaatnya oleh pasien.

Dari telaah 15 RM tertutup, ditemui 10 RM DPJP harus menulis Rencana pelayanan pasien
pasien yang tidak ditulis rencana pelayanannya. dalam berkas RM.

Buat Rencana pemulangan kritis seawal mungkin


Belum dilakukan Rencana Pemulangan Kritis bagi terhadap pasien yg telah diIdentifikasi yg
pasien pasien tertentu, yg diperkirakan diperkirakan pulangnya masih tergantung pada
pulangnya masih tergantung pada alat bantu, alat bantu, care giver ataupun memerlukan
care giver ataupun memerlukan layanan layanan kesehatan terdekat, mis : pasien Lansia
kesehatan terdekat pasca Stroke dll

Dari Telaah beberapa RM pasien pulang, masih Sebaiknya pasien yg berasal dari Rujukan
ditemui beberapa bukti di RM pasien yg Individu (praktek dokter/dokter keluarga)
dikembalikan ke Individu atau faskes yg maupun dari Faskes lainnya, dikembalikan
mengirim. dengan melampirkan Resume Medis nya

Dari telaah 15 Resume pasien pulang di berkas


RM, ditemui 10 Resume yang tidak berisi Seluruh Resume pasien pulang harus berisi
instruksi untuk tindak lanjut instruksi untuk tindak lanjut
Salinan Resume pasien pulang masih ada yg Seluruh salinan Resume Pasien pulang harus ada
tidak ditemui di RM pasien dalam berkas RM nya

Resume pasien pulang yang berasal dari


pengiriman dokter atau faskes lainnya, masih
ada yang tidak diberikan atau dikirimkan kepada Resume pasien pulang harus diberikan juga kpd
kepada praktisi kesehatan yg mengirim praktisi kesehatan yg mengirim.

Seluruh Resume pasien pulang harus berisi


Dari telaah 15 RM tertutup, ditemui 6 RM yg temuan pemeriksaan fisik dan hal lain yang
tidak berisi pemeriksaan fisik yg penting penting

Dari telaah tertutup 15 Resume pasien pulang di


berkas RM, ditemui 10 Resume yang tidak berisi Seluruh Resume pasien pulang harus berisi obat
obat yang dibawa pulang yang dibawa pulang

Dari telaah tertutup 15 Resume pasien pulang di


berkas RM, masih ditemui 10 Resume yang Seluruh Resume pasien pulang harus berisi
tidak berisi instruksi untuk tindak lanjut/kontrol instruksi untuk tindak lanjut/kontrol
Pasien dan keluarga masih ada yg belum begitu Tingkatkan edukasi kpd pasien dan keluarga
mengerti ttg instruksi dan tindak lanjut asuhan tentang instruksi dan pentingnya kontrol kembali
yg diberikan u ntuk follow up penyakit yang diderita pasien

Dari telaah 15 RM tertutup, pada lembar


Resume Pasien masih dijumpai 10 Resume yang
tidak menuliskan tanggal / kapan utk kembali Seluruh Resume RM pasien harus menulis kapan
(kontrol) kembali utk pelayanan tindak lanjut

idem dgn EP2 APK 3.4 diatas, masih ada Resume


pasien yang tidak menuliskan kapan pasien Deskripsikan secara spesifik instruksi berkenaan
harus kembali kalau terjadi keadaan mendesak dengan kondisi pasien, khususnya pada keadaan
atau emergency mendesak atau emergency

DPJP harus memberikan edukasi lebih intens


Keluarga masih ada yg belum begitu mengerti kepada keluarga tentang instruksi utk pelayanan
ttg instruksi dan tindak lanjut asuhan yg yg berkenaan dengan kondisi pasien bila
diberikan, berkenaan kondisi pasien diperlukan

Kebijakan dan prosedur ttg penatalaksanaan dan Laksanakan sesuai dengan kebijakan terhadap
tindak lanjut pasien yang menolak nasehat pasien yang menolak nasehat medis (pulang
medis (pulang atas permintaan sendiri), sudah atas permintaan sendiri), sedapat mungkin
ada tetapi pelaksanaannya belum dapat jangan sampai kesinambungan pengobatan
dibuktikan pasien tersebut terputus.

Dari data dan dokumen RM yang ditelaah, tidak


ditemui dokumen bukti apakah ada Pastikan pemberitahuan kepada dokter keluarga
pemberitahuan kepada dokter keluarga pasien pasien ybs (jika ada), bahwa pasien tsb menolak
jika pasien menolak nasehat medis nasehat medis.

Laksanakan proses kesinambungan pelayanan


pada pasien yg menolak nasehat medis sesuai
Implementasi Std APK 3.5 EP1 dan 2, belum bisa dengan hak hak pasien dan peraturan per UU an
dibuktikan yg berlaku

Proses rujukan sudah berjalan sesuai SPO, tetapi Buat berita acara penyerahan pasien dengan RS
pembuktian pengalihan tanggung jawab ke RS yg penerima dengan konsisten, sebagai pengalihan
menerima belum dapat dibuktikan tanggung jawab

Pastikan RS penerima telah menandatangani


Pengalihan tanggung jawab pasien yang dirujuk berita acara serah terima pasien, dan arsipkan di
ke RS yg menerima belum dapat dibuktikan RM pasien tsb

Dari Sampling 5 daftar pasien yg dirujuk, dan di


telusur 5 berkas RM nya di Inst RM, ternyata
tidak dijumpai catatan dan monitoring pasien Setiap pasien yg dirujuk harus dimonitor
selama proses rujukan kondisinya selama dalam perjalanan

Dari telusur Rekam Medis pada pasien yg Berita acara antara Staf RS yg merujuk dengan
dirujuk,Nama RS Tujuan sudah tertulis, tetapi Staf RS yg menerima, harus dibuat dengan
tidak ada Nama dan tanda tangan Staf RS konsisten, nama, tanda tangan dan kalau perlu
penerima stempel RS Penerima
Catat segala perubahan dan perkembangan
Tidak ada bukti bahwa selama proses rujukan pasien selama perjalanan/proses rujukan, bawa
(dalam perjalanan), pasien tersebut dimonitor kembali catatan tsb utk disimpan diberkas RM
kalau kalau ada perubahan kondisi pasien.. pasien.

Belum ada dokumen bukti proses memonitor


kualitas dan keamanan Ambulance transport RS, Lakukan monitoring kualitas dan keamanan
demikian juga proses menanggapi keluhan ambulan serta buat survei keluhan pelanggan,
terhadap penggunaan Ambulance belum atau laporan pengguna ambulance tsb secara
dilakukan berkala, dianalisa dan tindak lanjuti
Surveior Verifikator
Hasil Survei Rekomendasi

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Belum Lakukan pelatihan dan siapkan bukti pendukung


dilaksanakan pelaksanaannya

Sudah Lakukan dengan konsisten dan


dilaksanakan berkesinambungan untuk semua pasien

Sudah Lakukan pelaksanaannya dengan konsisten dan


dilaksanakan berkesinambungan untuk semua pasien

Sudah
dilaksanakan
Regulasi case manager sdh ada, pelaksanaan
kegiatannya belum dilakukan secara
Belum berkesinambungan dan meliputi semua fase
dilaksanakan pelayanan

lakukan kegiatan manajer pelayanan pada


semua fase pelayanan dan berkesinambungan,
Belum sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh
dilaksanakan pasien

Sudah
dilaksanakan

Belum Laksanakan rencana pemulangan kritis untuk


dilaksanakan pasien tertentu yang membutuhkan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan

Sudah Sebaiknya dikirimkan tersendiri, secara langsung


dilaksanakan ke faskes yang mengirim

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Belum Lakukan monitoring selama pasien dirujuk,


dilaksanakan siapkan bukti pelaksanaannya

Sudah
dilaksanakan
Belum Catat perubahan yang terjadi selama perjalanan
dilaksanakan dalam RM.

Lakukan monitoring kualitas dan keamanan


Belum ambulance transport RS, lengkapi dengan bukti
dilaksanakan pelaksanaannya
dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H. Hanafie

Standar No urut Elemen Penilaian

Isi minimal asesmen ditetapkan oleh setiap


disiplin klinis yang melakukan asesmen dan
merinci elemen yang dibutuhkan pada riwayat
penyakit dan pemeriksaan fisik (lihat juga PAB.3,
AP. 1.1. 1 EP 3 dan PAB.4, EP 1).

Temuan dari semua asesmen diluar rumah


sakit harus dinilai ulang dan diverifikasi pada
saat pasien masuk rawat inap (lihat juga
AP.1.4.1) untuk memperbarui atau mengulang
bagian-bagian dari asesmen medis yang sudah
AP. 1.4. 3 lebih dari 30 hari; lihat juga MKI.1.6, EP 1).

Asesmen awal medis dilaksanakan dalam 24


jam pertama sejak rawat inap atau lebih
dini/cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan
AP. 1.4.1. 1 rumah sakit.

Asesmen medis dicatat dalam rekam medis


pasien dalam waktu 24 jam setelah pasien di
AP. 1.5. 3 rawat inap.

Kepada pasien yang direncanakan operasi,


dilaksanakan asesmen medis sebelum operasi
AP. 1.5.1. 1 (lihat juga PAB.7, EP 1 dan 2).

Asesmen medis pasien bedah dicatat


2 sebelum operasi.

Apabila diidentifikasi ada rasa sakit pada


asesmen awal, pasien dirujuk atau rumah sakit
melakukan asesmen lebih mendalam, sesuai
dengan umur pasien, dan pengukuran intensitas
dan kualitas nyeri seperti karakter,
AP. 1.7. 2 kekerapan/frekuensi, lokasi dan lamanya.
Asesmen dicatat sedemikian sehingga
memfasilitasi asesmen ulangan yang teratur dan
tindak lanjut sesuai kriteria yang dikembangkan
3 oleh rumah sakit dan kebutuhan pasien.

Proses asesmen untuk populasi pasien


dengan kebutuhan khususnya dimodifikasi
secara tepat sehingga mencerminkan kebutuhan
AP. 1.8. 2 pasien

Pasien yang akan meninggal dan


keluarganya dilakukan asesmen dan asesmen
ulang untuk elemen a s/d i dalam Maksud dan
Tujuan sesuai kebutuhan mereka yang
AP. 1.9. 1 diidentifikasi.

Temuan dalam asesmen mengarahkan


pelayanan yang diberikan (lihat juga AP.2, EP 2)
2

Asesmen khusus yang dilakukan didalam


rumah sakit dilengkapi dan dicatat dalam rekam
AP.1.10. 2 medis pasien

Ada proses untuk identifikasi pasien yang


rencana pemulangannya kritis (discharge) (lihat
AP.1.11. 1 juga APK.3, EP 2)

Rencana pemulangan bagi pasien seperti ini


dimulai segera setelah pasien diterima sebagai
2 pasien rawat inap (lihat juga APK 3, EP 4).

Dokter melakukan asesmen ulang sekurang-


kurangnya setiap hari, termasuk akhir minggu,
selama fase akut dari perawatan dan
AP.2. 4 pengobatannya.

Untuk pasien nonakut, kebijakan rumah


sakit menetapkan keadaan, dan tipe pasien atau
populasi pasien, dimana asesmen oleh dokter
bisa kurang dari sekali sehari dan menetapkan
interval minimum untuk jadwal asesmen ulang
5 bagi kasus seperti ini.
Data dan informasi asesmen pasien
dianalisis dan diintegrasikan (lihat juga PP.1, EP
AP.4. 1 1).

Pasien dan keluarga diberi informasi


tentang hasil dari proses asesmen dan setiap
diagnosis yang telah ditetapkan apabila
AP.4.1. 2 diperlukan (lihat juga HPK.2.1, EP 1).

Pasien dan keluarganya diberi informasi


tentang rencana pelayanan dan pengobatan dan
diikutsertakan dalam keputusan tentang
prioritas kebutuhan yang perlu dipenuhi (lihat
3 juga HPK.2.1, EP 2 dan 4 dan APK.1.2, EP 5).

Pelayanan laboratorium diluar rumah sakit


dipilih berdasarkan reputasi yang baik dan yang
AP.5. 4 memenuhi undang-undang dan peraturan.

Pasien diberi tahu bila ada hubungan antara


dokter yang merujuk dengan pelayanan
laboratorium diluar rumah sakit (lihat juga
5 TKP.6.1, EP 1).

Ada program keselamatan/keamanan


laboratorium yang mengatur risiko keselamatan
yang potensial di laboratorium dan di area lain
yang mendapat pelayanan laboratorium (lihat
AP.5. 1. 1 juga MFK.4 dan MFK.5).

Program ini adalah bagian dari program


manajemen keselamatan / keamanan rumah
sakit dan melaporkan ke struktural manjemen
keselamatan tersebut, sekurang-kurangnya
setahun sekali atau bila terjadi insiden
2 keselamatan (lihat juga MFK.4, EP 2).

Ada kebijakan dan prosedur tertulis tentang


penanganan dan pembuangan bahan berbahaya
3 (lihat juga MFK.5, EP 2).
Identifikasi risiko keselamatan dijabarkan
melalui proses yang spesifik dan atau peralatan
untuk mengurangi risiko keselamatan (lihat juga
4 MFK. 5, EP 5).

Staf laboratorium diberikan orientasi untuk


prosedur dan praktik keselamatan/keamanan
kerja (lihat juga MFK.11, EP 1; TKP.5.4, EP 1 dan
5 2; TKP.6.1, EP 1).

Staf laboratorium mendapat pelatihan-


pendidikan untuk prosedur baru dan
penggunaan bahan berbahaya yang baru (lihat
6 juga KPS.8, EP 3 dan 4).

Prosedur menetapkan oleh siapa dan


kepada siapa hasil yang kritis dari pemeriksaan
AP.5. 3.1. 3 diagnostik harus dilaporkan

Proses dimonitor agar pemenuhan


ketentuan dan dimodifikasi berdasarkan hasil
5 monitoring

Ada program pengelolaan peralatan


laboratorium dan bukti pelaksanaan (lihat juga
AP.5. 4. 1 MFK.8, EP 1).

Program termasuk proses seleksi dan


2 pengadaan alat.

Program termasuk proses inventarisasi alat


3 (lihat juga MFK.8, EP 2).

Program termasuk inspeksi dan alat


4 pengetesan (lihat juga MFK.8, EP 3) .

Program termasuk kalibrasi dan


5 pemeliharaan alat (lihat juga MFK.8, EP 4) .
Program termasuk monitoring dan tindak
6 lanjut (lihat juga MFK.8, EP 5) .

Semua tes, pemeliharaan dan kalibrasi alat


didokumentasi secara adekuat (lihat juga
7 MFK.8.1, EP 1)

Rentang-nilai sesuai dengan geografi dan


AP.5. 7. 4 demografi rumah sakit.
Rentang-nilai dievaluasi dan direvisi berkala
5 seperlunya.

Tanggung jawab untuk merekomendasi


laboratorium rujukan ditetapkan dan
dilaksanakan (lihat juga TPK.3.3, EP 4, dan
AP.5. 8. 5 TKP.3.3.1, EP 2).

Tanggung jawab untuk memonitor dan


mereview semua pelayanan laboratorium di
dalam dan diluar laboratorium ditetapkan dan
dilaksanakan (lihat juga TPK.3.3, EP 1 dan 3, dan
6 TKP.3.3.1, EP 1).

Frekuensi dan tipe data kontrol mutu dari


laboratorium luar ditetapkan oleh rumah sakit
AP.5.10. 1

Staf yang kompeten bertanggungjawab atas


kontrol mutu laboratorium atau seorang yang
kompeten ditunjuk untuk mereview hasil kontrol
2 mutu dari sumber luar rumah sakit

Staf yang bertanggungjawab atau orang


kompeten yang ditunjuk melakukan langkah-
3 langkah atas dasar hasil kontrol mutu

Laporan tahunan data kontrol mutu dari


laboratorium luar rumah sakit diserahkan
kepada pimpinan untuk digunakan dalam
memfasilitasi manajemen kontrak dan
4 pembaharuan kontrak.
Pasien diberi tahu tentang hubungan dokter
yang merujuk dan pelayanan diluar rumah sakit
tersebut untuk pelayanan radiologi dan
AP.6. 1. 2 diagnostik imajing (lihat juga TKP.6.1, EP 1).

Ada program keamanan radiasi yang


mengatur risiko keamanan dan antisipasi bahaya
yang bisa terjadi di dalam atau di luar unit kerja
AP.6. 2. 1 (lihat juga MFK.4 dan MFK.5).

Program keamanan merupakan bagian dari


program pengelolaan keamanan rumah sakit,
melapor kepada bagian keamanan rumah sakit
sekurang-kurangnya sekali setahun dan bila ada
2 kejadian (lihat juga MFK.4, EP 2)

Ada program pengelolaan peralatan


radiologi dan diagnostik imajing dan
AP.6. 5. 1 dilaksanakan (lihat juga MFK.8, EP 1)

Program termasuk pemilihan dan


2 pengadaan peralatan

Program termasuk inventarisasi peralatan


3 (lihat juga MFK.8, EP 2)

Program termasuk inspeksi dan testing


4 peralatan (lihat juga MFK.8, EP 3)

Program termasuk kalibrasi dan perawatan


5 peralatan (lihat juga MFK.8, EP 4)

Program termasuk monitoring dan tindak


6 lanjut (lihat juga MFK.8, EP 5)

Ada program kontrol mutu untuk pelayanan


radiologi dan diagnostik imajing, dan
AP.6. 8. 1 dilaksanakan.
Laporan tahunan data kontrol mutu dari
unit radiologi dluar rumah sakit diserahkan
kepada pimpinan untuk digunakan dalam
membuat perjanjian kerjasama atau
AP.6. 9. 4 pembaharuan perjanjian.
rah H. Hanafie
Surveyor Assessment
Fakta dan Analisis Rekomendasi

Agar Komite Medis bersama KSM dan Staf Klinis


lainnya merumuskan isi minimal asesmen
dengan mengakomodir kebutuhan displin klinis,
yaitu SMF dan Profesi lainnya, serta
mengusulkan penetapannya ke Direktur.
Isi minimal asesmen sudah ada, tetapi dokumen Tetapkan isi minimal dari : 1. Asesmen Rawat
bukti proses penetapan Isi minimal Asesmen Jalan, 2. Asesmen Gawat Darurat, dan 3.
oleh Komite Medis yg mengakomodir kebutuhan Asesmen Awal RAwat Inap (aspek
masing masing SMF dan Profesi lain,tidak ada . Biopsikoekonomi dan spiritual)

Penilaian ulang atau verifikasi asesmen medis


pasien yg asesmen medisnya sudah lebih dari 30 Buat penilaian ulang asesmen medis yg dibuat
hari belum pernah dilakukan dari luar, pada saat pasien masuk rawat inap

Dari telaah 15 RM tertutup , masih ditemui 10


Asesmen awal medis yang belum lengkap dalam
1 kali 24 jam. Demikian juga dari telusur pasien
yang masih dirawat > 2 4 jam, masih DPJP harus membuat Asesmen awal medis di
ditemui beberapa Asesmen awal medis yang RM pasien dalam 1 kali 24 jam sejak pasien
belum lengkap diisi . masuk RS.

idem AP1.4 EP2, Pada pelaksanaannya Asesmen


medis awal masih ada yang belum selesai dalam DPJP harus membuat Asesmen awal medis
1 kali 24 jam.. dalam 1 kali 24 jam sejak pasien masuk RS

Masih ditemui sekitar 30 persen asesmen medis


rencana tindakan atau operasi yang belum Lengkapi Asesmen Medis utk Perencanaan
dibuat DPJP tindakan operasi

idem dgn EP1 diatas, Masih ditemui asesmen


medis pasien operasi yang belum dicatat di RM Catat Asesmen Medis pasien sebelum dilakukan
pasien. tindakan operasi.

Implementasikan manajemen nyeri dengan


Manajemen nyeri belum dilaksanakan sesuai konsisten sesuai standar dan seragam diseluruh
standar yg ditentukan, dan belum seragam Unit Pelayanan RS
Dari Telaah tertutup pada 5 RM pasien dan Lakukan evaluasi rasa sakit pada setiap asesmen
telusur RM pasien yg masih dirawat, hanya ulang, sesuai dengan manajemen nyeri yang
sebagian kecil yang mencatat evaluasi ass nyeri. telah ditetapkan oleh RS

Lakukan proses asesmen kebutuhan khusus agar


mencerminkan kebutuhan pasien secara holistik,
idem dengan AP 1.8,EP 1 diatas, proses asesmen misalnya asesmen khusus Kasus Geriatri,
kebutuhan khusus belum sepenuhnya dijalankan Psikiatri dll.

Dari telusur pasien yang akan meninggal dan


kasus terminal di Ruang ruang perawatan , DPJP dan PPA lainnya harus melakukan asesmen
asesmen ulang yg diberikan DPJP dan edukasi ulang dan edukasi kpd keluarganya yang
kpd keluarganya belum sepenuhnya mencakup mencakup elemen a s/d i dalam maksud dan
elemen a s/d i dalam maksud dan tujuan. tujuan AP 1.9

belum sepenuhnya implementasi asesmen Buat asesmen pasien yg akan meninggal sesuai
diatas mengarah pada pelayanan yg diberikan dengan pelayanan yg diberikan

Asesmen khusus (mis : Asesmen Jiwa, Geriatri,


dll), sudah ada ditemui dalam RM pasien, tetapi
pengisian asesmen nya masih belum sesuai Buat Asesmen khusus yg dikembangkn oleh
dengan kebijakan klinisi dalam RM pasien , dan dicatat

Identifikasi pasien pasien apa saja yg ada di RS


ini yang Rencana pemulangannya kritis , al :
Belum ada proses identifikasi pasien pasien apa pasien yg pulangnya masih memerlukan
saja yang rencana pemulangannya kritis. pengawasan, alat bantu, suntikan Insulin dll,

Buat Rencana pemulangan kritis/segera bagi


pasien yg pulangnya masih memerlukan
pengawasan, alat bantu dll ( identifikasi kriteria
pasien apa saja yg memerlukan rencana
idem AP1.11,EP1 diatas, pasien dengan rencana pemulangan segera serta diberi edukasi kepada
pemulangan kritis, belum dijalankan pasien dan keluarganya)

DPJP dan PPA lainnya harus melakukan asesmen


DPJP belum menjalankan asesmen ulang setiap ulang setiap hari termasuk hari libur dan
hari, terutama hari libur dan akhir minggu minggu.

DPJP belum menjalankan asesmen ulang setiap DPJP dan PPA lainnya harus melakukan asesmen
hari, terutama hari libur dan akhir minggu ulang setiaqp hari termasuk hari libur dan
( Kebijakan Direktur bhw asesmen ulang harus minggu, kecuali ada kebijakan Direktur bhw
dilakukan setiap hari, termasuk hari libur dan pasien non akut boleh dilakukan asesmen ulang
minggu ) tidak tiap hari
Dari telaah tertutup pada 15 RM pasien dan
telusur RM pasien yg masih dirawat, DPJP yang DPJP harus melakukan analisis dan
menganalisis dan memverifikasi asesmen memverifikasi setiap hari asesmen pasien
terintegrasi tidak satupun dijumpai terintegrasi dan di tandatangani di RM pasien

Seluruh pasien harus di informasikan dengan


Dari wawancara dengan 5 org pasien di ruang jelas hasil dari proses asesmen dan diagnosis
perawatan, 2 org pasien menyatakan tidak nya, terutama DPJP harus menjelaskan hasil
diberitahu ttg hasil asesmen nya asesmennya

DPJP dan PPA lainnya harus memberikan


informasi dengan jelas kepada pasien dan
Dari wawancara dengan pasien dan keluarganya keluarganya tentang rencana pelayanan yang
di Rawat Inap, masih ada beberapa pasien yang diberikan agar mereka dapat diikutsertakan
belum begitu jelas tentang rencana pelayanan dalam mengambil keputusan untuk prioritas
yang diberikan DPJP atau PPA lainnya asuhan /tindakan selanjutnya

Lakukan proses kolaborasi dengan klinisi untuk


memilih dan merekomendasikan ke direktur
Laboratorium luar yg rekam jejaknya baik
Proses kolaborasi pemilihan lab luar yg rekam ( Sertifikat PMI,PME dan ISO natau KAN), dan
jejaknya baik belum ada buat MoU nya

Tidak ada dokumen bukti yg menyatakan setiap


pasien yang diperiksa ke Lab luar diberitahu ada Pasien yang diperiksa ke Lab luar harus
tidaknya hubungan antara dokter dengan Lab diberitahu ada tidaknya hubungan antara dokter
luar tsb. yang merujuk dengan Lab luar tsb.

Buat Program Keselamatan/keamanan ttg risiko


yg potensial terjadi di Laboratorium ,
Program Keselamatan /Keamanan Laboratorium berdasarkan identifikasi risiko yang potensial
yg mengatur risiko potensial yang terjadi di Lab, terjadi di Laboratorium, koordinasikan dengan
belum ada. pokja MFK.

idem dengan AP5.1 EP2 diatas, belum sinkrone Buat Program pada EP1 diatas agar menjadi
dengan Program MFK, dan pelaporannya belum bagian dari Program MFK, dan buat Laporannya
ada secara berkala (misalnya setiap 3,6 dan 12 bln)

Kebijakan tentang penanganan B3 di Lab belum Buat Kebijakan, Panduan dan SPO tentang
ada, dan belum terintegrasi dengan program penanganan dan pembuangan B3 di Lab yang
pengelolaan MFK. terintegrasi dengan Program pengelolaan MFK.
Identifikasi risiko keselamatan di Laboratorium Buat identifikasi risiko keselamatan di
belum dibuat, dan manajemen risiko untuk Laboratorium dan proses mengurangi risiko
mengurangi risiko keselamatan belum ada. Eye keselamatan di Laboratorium, sediakan Eye
Washer belum tersedia Washer

Seluruh staf Labor harus mampu melaksanakan


praktik keselamatan/keamanan kerja di Labor,
Orientasi dan praktik keselamatan/keamanan misalnya jika tersiram reagensia dan terpercik
kerja staf di Labor belum dilakukan mata.

idem dengan AP5.1 EP5 diatas, Belum adaa Seluruh staf Labor harus dilatih dan mampu
dokumen bukti pelatihan untuk penggunaan melaksanakan prosedur baru dan praktik
prosedur baru dan B3 penggunaan B3 baru.

idem dengan EP 1 diatas, prosedur penetapan Libatkan klinisi terkait utk menetapkan prosedur
pelaporan oleh siapa dan kepada siapa sudah pelaporan dan penetapan waktu pelaporan
ada, tetapi belum melalui proses kolaboratif sesegera mungkin, agar DPJP dapat segera
dengan klinisi melakukan intervensi

Monitor proses penetapan dan evaluasi hasil lab


Tidak ada dokumen bukti yg menjelaskan yg kritis, agar tindak lanjut dan intervensi DPJP
monitoring proses penetapan nilai lab kritis thd nilai kritis lebih akurat

Lengkapi program pengelolaan alat Lab,


Program pengelolaan alat Lab belum lengkap, termasuk alat yg berada di Lab PA dan alat yg
termasuk alat lab yg terletak diluar Inst. ada di ruangan rawat inap dan tempat lain selain
Laboratorium sentral, dan belum berkoordinasi yg di ruangan Lab klinik, misalnya : glucometer,
dengan Instalasi Sarana mikroskop dll

Dalam Program diatas, harus ada didalamnya


Program pengelolaan alat Lab belum lengkap, proses seleksi alat yg ada di Inst Lab Sentral dan
termasuk proses seleksi dan pengadaan alat. tempat lain selain Inst Lab.

Program pengelolaan alat Lab belum lengkap, Dalam Program diatas, termasuk didalamnya
termasuk proses inventarisasi alat belum proses inventarisasi alat yg ada di Inst Lab
tercantum Sentral dan tempat lain selain Inst Lab.

Program pengelolaan alat Lab belum lengkap, Dalam Program diatas, termasuk didalamnya
termasuk inspeksi dan uji fungsi alat Lab, belum proses inspeksi dan pengetesan alat, yg ada di
tercantum. Inst Lab Sentral dan tempat lain selain Inst Lab.

Dalam Program diatas, termasuk didalamnya


Belum ada program pengelolaan alat Lab yg proses kalibrasi dan pemeliharaan alat lab yg
lengkap, termasuk kalibrasi dan pemeliharaan ada di Inst Lab Sentral dan tempat lain selain
alat Lab. Inst Lab.
Dalam Program diatas, termasuk didalamnya
proses kalibrasi dan pemeliharaan alat lab yg
Belum ada program pengelolaan alat Lab yg ada di Inst Lab Sentral dan tempat lain selain
lengkap, termasuk monitoring dan tindak lanjut Inst Lab.

Dokumentasikan semua tes,pemeliharaan dan


Dokumentasi belum adekuat, termasuk alat kalibrasi alat Lab secara adekuat, termasuk juga
diluar lab alat lab yg berada diluar Inst.Laboratorium

Rentang nilai yg sesuai geografi demografi RS Buat rentang nilai rujukan dari hasil Lab
belum dibuat, tetapi rentang nilai rujukan dari menurut geografi dan demografi RS, ataupun
alat yg dipergunakan selalu dicantumkan menurut konsensus nasional
Belum ada evaluai dan revisi berkala rentang Lakukan evaluasi dan revisi berkala rentang nilai
nilai secara berkala

Kebijakan memilih pelayanan Laboratorium


diluar RS yang baik sudah ada, tetapi proses Kebijakan dan rekomendasi utk memilih
kolaborasi dengan klinisi untuk pelayanan Lab luar, yg rekam jejaknya baik harus
merekomendasinya belum ada melibatkan klinisi

Belum ada penetapan maupun pelaksanaan


siapa yg bertangung jawab utk memonitor dan
mereview semua pelayanan lab yg diluar RS,
sedangkan utk memonitor pelayanan Lab di Tetapkan dan tugaskan Staf Laboratorium atau
dalam RS sudah ditetapkan : Ka Ka Instalasi Lab Klinis utk memonitor seluruh
Inst.Laboratorium sentral pelayanan Lab di luar RS

Tetapkan frekuensi dan tipe data kontrol mutu


Belum ada ditetapkan frekuensi dan tipe data lab luar ( mis : 3 bulan sekali dilakukan uji silang
kontrol mutu dari Lab luar sample Lab dgn 2 lab luar yg tersertifikasi )

Belum ada penetapan siapa yg melakukan riview Tunjuk staf yg bertanggung jawab utk mereview
lab luar hasil kontrol mutu lab luar

Tetapkan/tunjuk staf yg bertanggung jawab utk


Belum ada staf ygt bertanggung jawab untuk mengambil tindakan atau langkah langkah atas
mengambil tindakan atas hasil kontrol mutu dasar hasil kontrol mutu

Belum ada laporan Tahunan kontrol mutu dari Buat dan susun laporan tahunan ke direktur
Lab luar RS yg diserahkan ke Direktur sebagai dasar untuk memperpanjang kontrak
Tidak ada dokumen bukti yg menyatakan setiap Pasien yang diperiksa atau dirujuk ke Pelayanan
pasien yang diperiksa ke Radiologi luar Radiologi luar, harus diberitahu ada tidaknya
diberitahu ada tidaknya hubungan antara dokter hubungan antara dokter yang merujuk dengan
dengan Inst Radioplogi luar tsb. Inst.Radiologi luar tsb.

Program Keamanan Radiasi di Inst Radiologi


sudah ada, tetapi belum berkoordinasi dengan Buat Program Keamanan Radiasi di RS,
Unit kerja MFK utk membuat program tsb koordinasi dgn Unit Kerja MFK.

Program keamanan radiasi yang dibuat Instalasi


Radiologi, belum terlihat merupakan Bagian dari Buat Program Keamanan Radiasi di RS,
Program MFK. koordinasi dgn Unit Kerja MFK.

Belum ada Program pengelolaan peralatan Buat program pengelolaan alat radiologi,
radiologi , termasuk yg berada di luar Radiologi termasuk peralatan yg diluar ruangan radiologi
dan diagnostik imajing dan diagnostik imajing

Pada Program diatas, termasuk didalamnya


Belum ada Sub Program pemilihan dan tentang pemilihan dan pengadaan alat
pengadaan peralatan radiologi, termasuk yg radiologi, termasuk peralatan yg diluar ruangan
berada di luar Radiologi dan diagnostik imajing radiologi diagnostik imajing

Pada Program diatas, termasuk didalamnya


Belum ada Sub Program inventarisasi peralatan tentang inventarisasi alat radiologi, termasuk
radiologi, termasuk yg berada di luar Radiologi peralatan yg diluar ruangan radiologi diagnostik
dan diagnostik imajing imajing

Pada Program pengelolaan alat radiologi diatas,


Belum ada Sub Program inspeksi dan testing termasuk didalamnya tentang inspeksi dan
peralatan radiologi, termasuk yg berada di luar testing alat radiologi, termasuk peralatan yg
Radiologi dan diagnostik imajing diluar ruangan radiologi diagnostik imajing

Pada Program pengelolaan alat radiologi diatas,


Belum ada Sub Program kalibrasi dan perawatan termasuk didalamnya tentang kalibrasi dan
alat radiologi, termasuk yg berada di luar Inst. pemeliharaan alat radiologi, termasuk peralatan
Radiologi yg diluar ruangan radiologi.

Pada Program pengelolaan alat radiologi diatas,


Belum ada Sub Program monitoring dan tindak termasuk didalamnya monitoring dan tindak
lanjut peralatan radiologi, termasuk yg berada di lanjut pemakaian alat radiologi, termasuk
luar Radiologi peralatan yg diluar ruangan/Inst. radiologi.

Program kontrol mutu yg dibuat Inst Radiologi Lengkapi Program kontrol mutu pelayanan
sudah ada, tetapi belum lengkap dan Radiologi sesuai dengan regulasi yg berlaku, dan
pelaksanaannya belum konsisten evaluasi secara reguler
Belum ada laporan tahunan kontrol mutu Buat laporan tahunan kontrol mutu radiologi
radiologi luar yg diserahkan ke Direktur luar, sampaikan ke Direktur
Surveior Verifikator
Hasil Survei Rekomendasi

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah Lakukan dengan konsisten dan


dilaksanakan berkesinambungan.

Sudah Lakukan dengan konsisten dan


dilaksanakan berkesinambungan.

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Belum Implementasikan dengan konsisten dan seragam


dilaksanakan di semua unit pelayanan.
Belum Lakukan asesmen lanjutan dan asesmen ulang
dilaksanakan untuk pasien dengan nyeri, sesuai ketentuan RS

Sudah
dilaksanakan

Belum Lakukan asuhan untuk pasien terminal sesuai


dilaksanakan dengan maksud dan tujuan standar

Belum Berikan pelayanan sesuai hasil asesmen yang


dilaksanakan dilakukan pada pasien terminal

Sudah
dilaksanakan

Buat regulasi tentang proses identifikasi pasien


yang rencana pemulangannya kritis, sesuai
Belum dengan penjelasan pada maksud dan tujuan
dilaksanakan standar

Lengkapi bukti pelaksanaan rencana untuk


Belum pasien yang pemulangannya kritis, pada saat
dilaksanakan pasien diterima sebagai pasien rawat inap

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
Lakukan analisis dan verifikasi setiap hari oleh
Belum DPJP. Siapkan bukti pelaksanaannya dalam
dilaksanakan dokumen RM

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Buat dan laksanakan program keselamatan dan


Belum keamanan laboratorium, siapkan bukti
dilaksanakan pelaksanaannya

Koordinasikan dan integrasikan program


keselamatan dan keamanan lab dengan program
Belum keselamatan dan keamanan dalam manajemen
dilaksanakan fasilitas dan keselamatan RS

Buat regulasi tentang penanganan dan


Belum pembuangan limbah B3 di lab yang terintegrasi
dilaksanakan dengan MFK
Belum Lakukan identifikai risiko di lab dan sediakan
dilaksanakan sarana pendukung yang diperlukan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah Lakukan secara konsisten dan


dilaksanakan berkesinambungan

Sudah
dilaksanakan

Belum Buat program pengelolaan alat laborat, siapkan


dilaksanakan bukti pendukung pelaksanaannya

Buat program pengelolaan alat laborat,


Belum termasuk proses seleksi alat, dan siapkan bukti
dilaksanakan pendukung pelaksanaannya

Buat program pengelolaan alat laborat,


Belum termasuk proses inventarisasi alatnya, dan
dilaksanakan siapkan bukti pendukung pelaksanaannya

Buat program pengelolaan alat laborat,


Belum termasuk inspeksi dan uji fungsi, dan siapkan
dilaksanakan bukti pendukung pelaksanaannya

Buat program pengelolaan alat laborat,


Belum termasuk kalibrasi dan pemeliharaan alat, dan
dilaksanakan siapkan bukti pendukung pelaksanaannya
Buat program pengelolaan alat laborat,
Belum termasuk monitoring dan tindak lanjut, dan
dilaksanakan siapkan bukti pendukung pelaksanaannya

Belum Dokumentasikan semua tes, pemeliharaan dan


dilaksanakan kalibrasi semua alat laboratorium.

Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
Belum Buat laporan tahunan kontrol mutu instalasi
dilaksanakan kepada direktur
dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H. Hanafie

Standar No urut Elemen Penilaian

Pelayanan anestesi (termasuk sedasi


moderat dan dalam) memenuhi standar di
rumah sakit, nasional, undang-undang dan
PAB.1. 1 peraturan yang berlaku

Pelayanan anestesi yang adekuat, reguler


dan nyaman (termasuk sedasi moderat dan
dalam), tersedia untuk memenuhi kebutuhan
2 pasien

Sumber dari luar rumah sakit diseleksi


berdasarkan rekomendasi direktur, suatu
rekor/catatan kinerja yang akseptabel, serta
dapat memenuhi undang-undang serta
4 peraturan yang berlaku.

Pelayanan anestesi (termasuk sedasi


moderat dan dalam) harus seragam pada
seluruh pelayanan di rumah sakit (lihat juga PP.1,
PAB.2. 1 EP 1)

Tanggung jawab yang meliputi


pengembangan, implementasi dan
memelihara/menegakkan kebijakan serta
3 prosedur yang ditetapkan dan dilaksanakan

Tanggung jawab untuk


memelihara/mempertahankan program
pengendalian mutu yang ditetapkan dan
4 dilaksanakan
Tanggung jawab dalam merekomendasikan
sumber luar untuk pelayanan anestesi (termasuk
sedasi moderat dan dalam) yang ditetapkan dan
5 dilaksanakan (lihat juga TKP.3.3, EP 1)

Tanggung jawab untuk memantau dan


menelaah seluruh pelayanan anestesi (termasuk
sedasi moderat dan dalam) yang ditetapkan dan
6 dilaksanakan

Asesmen pra anestesi dikerjakan pada


PAB.4. 1 setiap pasien (lihat juga AP.1.1, EP 1)

PAB.5. 1 Pelayanan anestesi setiap pasien direncanakan

2 Rencana tersebut didokumentasikan

Pasien, keluarga dan pengambil keputusan


diberi pendidikan tentang risiko, manfaat dan
PAB.5.1. 1 alternatif anestesi (lihat juga HPK.6.4, EP 2).

Antestesiolog atau petugas lain yang


2 kompeten memberikan edukasi tersebut.

Pasien, keluarga dan pembuat keputusan


diedukasi tentang risiko, manfaat, komplikasi
yang potensial serta alternatif yang
berhubungan dengan prosedur bedah yang
PAB.7.1. 1 direncanakan (lihat juga HPK.6.4, EP 1).
rah H. Hanafie
Surveyor Assessment
Fakta dan Analisis Rekomendasi

Pelayanan anestesi dan bedah sudah tersedia di Peralatan dan BMHP di kamar operasi agar
RS ini, sesuai per UU an, Kebijakan Pedoman dan seminimal mungkin berada didalam. Upayakan
SPO sudah dibuat, tetapi masih perlu perbaikan Pelayanan anestesi dilakukan di Ruangan
sarana kamar operasi,antara lain dinding dan Premedikasi. Dinding Kamar Operasi upayakan
plavon yang masih berjamur, belum mempunyai seminimal mungkin berpotensi terjadinya
tekanan positip, belum mempunyai ruangan pertumbuhan kuman, termasuk alur barang dan
premedikasi, belum mempunyai pengaturan linen. Koordinasi dengan Tim PPI/IPCN dan MFK.
suhu dan kelembaban di kamar operasi, masih Perlu pembangunan OK dengan perencanaan
ditemui jendela , lantai masih keramik dll yang baik agar sesuai standar PAB,PPI dan MFK

Pelayanan anestesi sudah tersedia di RS ini,


sesuai per UU an,tetapi Instalasi Bedah Sentral Upayakan agar pelayanan anestesi di RS ini
masih yang lama ( 30 thn ), belum tersedia dapat terlaksana dengan nyaman dan
dengan baik ruang premedikasi dan recovery memenuhi per UU an yang berlaku dan
room, sehingga kurang nyaman oleh pasien dan pedoman pelayanan anestesi dari Kementerian
petugas. Kesehatan.

Buat MoU dengan Sumber Luar / RS Luar


Belum ada proses kolaborasi pembuatan MoU tentang pelayanan anestesi yg diseleksi
dengan sumber luar RS yg kinerjanya baik, berdasarkan kinerja yg baik dan memenubi per
tentang pelayanan anestesi yang sewaktu waktu UU an yg berlaku. Sewaktu waktu RS
dibutuhkan RS (walaupun RS ini sudah memerlukan tenaga anestesi yang lebih ahli
mempunyai Dokter Spesialis Anestesi tetap) ataupun pengganti sudah ada MoU nya

Kebijakan dan panduan serta prosedur anestesi


yg dibuat RS ini hanya pelayanan di kamar
operasi saja, belum mencakup tindakan
anestesi/sedasi moderate dan dalam diluar Buat kebijakan dan panduan ttg Pelayanan
kamar operasi, mis di Ruang CT Scan, Obgyn, anestsi yg seragam didalam Kamar Operasi dan
ICU, dll diluar kamar operasi

Tanggung jawab Ka- Anestesi yg meliputi


pengembangan, implementasi dan menegakkan
kebijakan belum tertuang dalam uraian tugas, Ka- Anestesi harus bertanggung jawab (sesuai
juga belum ditetapkan untuk memantau uraian tugasnya ) untuk mengembangkan dan
sumber luar pelayanan anestesi, dan belum ada menegakkan kebijakan RS, serta
dokumen bukti pelaksanaan. melaksanakannya.

Tanggung jawab Ka- Anestesi untuk


Tanggung jawab Ka- Anestesi belum ditetapkan mempertahankan pengendalian mutu harus
untuk mempertahankan program pengendalian dicantumkan dalam uraian tugas dan
mutu dan belum dilaksanakan. dilaksanakan
Ka- Anestesi harus bertanggung jawab (sesuai
uraian tugasnya ) untuk memantau sumber luar
pelayanan anestesi, termasuk
merekomendasikan untuk mendatangkan
Tanggung jawab Ka -Anestesi belum ditetapkan Dokter Spesialis Anestesi bila diperlukan, dan
untuk memantau sumber luar pelayanan dilaksanakan (dokumentasikan bukti
anestesi, tetapi belum dilaksanakan. pelaksanaan)

Tanggung jawab Ka- Anestesi sudah ditetapkan Ka-Anestesi harus bertanggung jawab untuk
untuk memantau dan menelaah pelayanan memantau dan menelaah seluruh pelayanan
anestesi di Kamar Operasi, tetapi belum anestesi di RS, baik di Kamar Operasi maupun
termasuk pelayanan anestesi yang diluar Kamar diluar Kamar Operasi, seperti di Obgyn,
Operasi Radiology dll

Masih ada dokter anestesi yang belum konsisten


melakukan Asesmen pra anestesi ( Dari telaah 5 Lakukan asesmen pra anestesi pada setiap
pasien operasi dengan anestesi, hanya 2 yang pasien yang akan dilakukan tindakan anestesi 1
dilakukan Asesmen pra anestesinya) hari sebelumnya

Dari Telaah 5 RM pasien operasi, masih ditemui Buat Rencana pelayanan anestesi pada setiap
2 RM pasien yg tidak ada Rencana pelayanan pasien yg akan dioperasi dengan anestesi umum
anestesinya atau sedasi moderat dan dalam

idem EP1 PAB5 diatas, masih ditemui 2 RM


pasien yg tidak ada rencana pelayanan anestesi Tulis rencana pelayanan anestesi dalam RM
yg ditulis dalam RM pasien. pasien

Dari 5 IC anestesi yg ditelaah, masih dijumpai 3 Berikan edukasi dan informasi ttg risiko,manfaat
IC anestesi yg tidak lengkap terisi, dan belum dan alternatif anestesi pada setiap pasien dan
sesuai Perkonsil Kedokteran 2006 tentang keluarga yg akan dilakuakan tindakan anestesi
Manual Tindakan Kedokteran (sesuai form IC anestesi)

Masih ada Dokter Spesialis Anestesi yang tidak Dokter Spesialis Anestesi atau Petugas lain yg
memberikan edukasi seperti yang tercantum kompeten harus memberikan edukasi dan
dalam form IC Anestesi yang sesuai Perkonsil informasi seperti yg tercantum dalam form IC
Kedokteran thn 2006 Anestesi, yang sesuai Peraturan KKI th 2006

Dari telusur 5 IC pasien operasi, masih ditemui 3 DPJP atau Operator harus memberikan Informasi
IC yang tidak sesuai dengan Perkonsil dan edukasi tentang risiko,manfaat serta
Kedokteran thn 2006 tentang risiko,manfaat komplikasi tindakan operasi yang akan dilakukan
dan komplikasi pada lembar IC tsb. sesuai Peraturan KKI thn 2006
Surveior Verifikator
Hasil Survei Rekomendasi

Perbaikan sudah dilakukan, proses perbaikan


Belum fisik masih berlangsung. Koordinasi dengan PPI
dilaksanakan masih perlu ditingkatkan

Lakukan upaya perbaikan dan inovasi terus,


Belum walaupun ada keterbatasan sarana dan
dilaksanakan prasarana.

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan

Lakukan monitoring dan evaluasi semua


pelayanan anestesi di RS, dan laporkan hasilnya
Belum kepada Direktur (dapat dalam bentuk laporan
dilaksanakan program Instalasi)

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H. Hanafie

Standar No urut Elemen Penilaian

Rencana pelayanan diintegrasikan dan


dikoordinasikan diantara berbagai unit kerja dan
PP.2. 1 pelayanan (lihat juga APK.2, EP 3)

Pelaksanaan pelayanan terintegrasikan dan


terkoordinasikan antar unit kerja, departemen
2 dan pelayanan

Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan


atau diskusi lain tentang kolaborasi dicatat
3 dalam rekam medis pasien.

Asuhan untuk setiap pasien direncanakan


oleh dokter penanggung jawab pelayanan
(DPJP), perawat dan pemberi pelayanan
kesehatan lain dalam waktu 24 jam sesudah
PP.2.1. 1 pasien masuk rawat inap.

Rencana asuhan dicatat dalam rekam medis


dalam bentuk kemajuan terukur pencapaian
3 sasaran.

Kemajuan yang diantisipasi dicatat atau


direvisi sesuai kebutuhan; berdasarkan hasil
asesmen ulang atas pasien oleh praktisi
4 pelayanan kesehatan.
Rencana asuhan untuk tiap pasien direview
dan di verifikasi oleh DPJP dengan mencatat
5 kemajuannya (lihat juga APK.2, EP 1).

Permintaan pemeriksaan diagnostik imajing


dan laboratorium klinis harus menyertakan
indikasi klinis dan alasan pemeriksaan yang
rasional agar mendapatkan interpretasi yg
PP.2.2. 2 diperlukan.

Pasien dan keluarga diberi informasi


tentang hasil asuhan dan pengobatan (lihat juga
PP.2.4. 1 HPK.2.1.1, EP 1).

Pasien dan keluarga diberi informasi


tentang hasil asuhan dan pengobatan yang tidak
2 diharapkan (lihat juga HPK.2.1.1, EP 2).

Staf sudah dilatih dan menggunakan


kebijakan dan prosedur untuk mengarahkan
PP.3. 3 asuhan.

Resusitasi diberikan sesuai dengan


PP.3.2. 2 kebijakan dan prosedur.

Darah dan produk darah diberikan sesuai


PP.3.3. 2 kebijakan dan prosedur.

Asuhan pasien dengan penyakit menular


diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang
PP.3.5. 1 sesuai.

Makanan disiapkan dengan cara


mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan
PP.4.1. 1
Pasien yang kesakitan mendapat asuhan
PP.6. 2 sesuai pedoman Manajemen nyeri

Berdasarkan lingkup pelayanan yang


diberikan, rumah sakit menjalankan proses
untuk berkomunikasi dan mendidik pasien dan
keluarga tentang rasa sakit (lihat juga PPK.4, EP
3 4).

Berdasarkan lingkup pelayanan yang


diberikan, rumah sakit menjalankan proses
mendidik staf tentang rasa sakit (lihat juga
4 KPS.3, EP 1).

Semua staf memahami kebutuhan pasien


PP.7. 1 yang unik pada akhir kehidupan.

Rumah sakit membuat pelayanan tahap


terminal sesuai dengan kebutuhan pasien yang
akan meninggal (termasuk melakukan evaluasi
2 elemen a sampai dengan e diatas).

Kualitas asuhan akhir kehidupan dievaluasi


3 oleh staf dan keluarga pasien.

Intervensi dilakukan untuk mengatasi rasa


nyeri dan gejala primer atau sekunder (lihat juga
PP.7.1. 1 HPK.2.4, EP 1)

Intervensi yang ditujukan kepada pasien


dan keluarga meliputi aspek psikososial,
emosional dan kebutuhan spiritual pasien dan
keluarga dalam hal menghadapi kematian dan
3 kesedihan

Pasien dan keluarga terlibat dalam


mengambil keputusan terhadap asuhan (lihat
5 juga HPK.2, EP 1, dan HPK.2.1, EP 4)
rah H. Hanafie
Surveyor Assessment
Fakta dan Analisis Rekomendasi

Rencana pelayanan harus diintegrasikan dan


dikoordinasikan diantara berbagai unit kerja dan
Pada telaah dokumen 15 RM, pada catatan pelayanan, salah satu bentuk pengintegrasian
perkembanngan pasien terintegrasi, rencana dan pengkoordinasian tersebut adalah DPJP
pelayanan/asuhan dari masing-masing PPA, harus melakukan review dan verifikasi terhadap
hanya ditemui pada 6 RM yang direview oleh semua rencana dan pelaksanaan semua PPA
DPJP yang terlibat.

Pelaksanaan dari rencana pelayanan harus


diintegrasikan dan dikoordinasikan diantara
Sejalan EP 1 diatas, pada telaah dokumen 15 berbagai unit kerja dan pelayanan, salah satu
RM, pada catatan perkembanngan pasien bentuk pengintegrasian dan pengkoordinasian
terintegrasi, pelaksanaan dari rencana tersebut adalah DPJP harus melakukan review
pelayanan/asuhan dari masing-masing PPA, terhadap semua rencana dan pelaksanaan
hanya 6 CPPT yang di review oleh DPJP semua PPA yang terlibat.

Pada telaah dokumen 15 RM, pada catatan


perkembanngan pasien terintegrasi, hasil rapat
tim atau diskusi lain, tidak satupun yan ditemui Hasil rapat Tim asuhan harus dicatat oleh DPJP
dalam RM tsb. di RM pasien ( dapat di lembar CPPT )

Dari telaah 15 RM tertutup , masih ditemui 10


Asesmen awal medis yang belum lengkap dalam
1 kali 24 jam. Demikian juga dari telusur pasien
yang masih dirawat > 2 4 jam, masih
ditemui beberapa Asesmen awal medis yang DPJP dan PPA lainnya harus membuat Asesmen
belum lengkap diisi, Tetapi Asuhan Perawat dan awal di RM pasien , paling lama sudah harus
PPA lainnya sebagian besar sudah lengkap dalam lengkap dalam 1 kali 24 jam sejak pasien masuk
24 jam RS.

Buat rencana asuhan dan catat dalam RM pasien


dalam bentuk kemajuan terukur sesuai kaidah
SOAP. Agar dibuat regulasi tentang indikator
keberhasilan untuk mengukur kemajuan asuhan
pelayanan dan pengobatan, serta bagaimana
Rencana asuhan Belum dilaksanakan secara menindak lanjuti kemajuan asuhan pelayanan
konsisten dan belum mengacu kepada satu dan pengobatan berdasarkan hasil asesmen
sasaran atau target dengan pencapaian terukur. ulang.

Seluruh PPA harus membuat kemajuan atau


Kemajuan perkembangan pasien belum perubahan kondisi pasien dalam lembar CPPT
konsisten ditulis secara terintegrasi. secara konsisten
DPJP harus melakukan riview dan verifikasi
rencana asuhan setiap pasien dengan kontinu
Dari 15 RM yg ditelaah, belum ditemui review setiap hari, dengan menandatangani dan nama
dan verifikasi oleh DPJP setiap harinya. jelas

Dari telusur blanko permintaan pemeriksaan Lab


dan wawancara dengan petugas Lab, lebih dari Seluruh permintaan pemeriksaan diagnostik
80 % blanko permintaan tidak menuliskan imajing dan laboratorium harus membuat
Indikasi Klinis. Indikasi Klinis nya

Dari telusur ke Ruangan dan wawancra 5 org


pasien yg dirawat, masih ada 2 org pasien yang Optimalkan pemberian informasi oleh PPA,
belum jelas tentang perkiraan hasil asuhan dan terutama tentang hasil asuhan dan pengobatan
pengobatan terhadap dirinya yg diterimanya

idem dengan PP 2.4, EP 1 diatas, masih ada 2 Optimalkan pemberian informasi oleh PPA,
org pasien yang belum jelas hasil asuhan dan terutama tentang hasil asuhan dan pengobatan
pengobatan yang tidak diharapkan. yang tidak diharapkan

Lakukan pelatihan Asuhan pelayanan pasien


Risiko tinggi (dapat bersama pelatihan lain yg
sejenis), dokumentasikan dengan lengkap, al:
Belum ada dokumen bukti Pelatihan Staf Program pelatihan, TOR, Jadwal, absensi, pre
tentang asuhan pelayanan risiko tinggi dan post test, serta sertifikat.

Lakukan pelayanan dan tindakan Resusitasi


Resusitasi sudah dijalankan sesuai Kebijakan RS ( Code Blue), secara kontinu, baik terhadap
berikut sistem Code Blue nya , tetapi pasien maupun pengunjung atau petiugas yang
implementasinya belum kontinu dijalankan ter indikasi tindakan resusitasi

Produk darah dibawa oleh keluarga pasien Sebaiknya pelayanan transfusi darah dilayani
sendiri tanpa menggunakan Cold Box ( hanya oleh petugas , termasuk pengambilan darah ke
menggunakan tas plastik ), berpotensi darah UTDRS, dan harus memakai cold box, agar
yang akan di transfusikan jadi rusak darahnya tidak rusak

Kebijakan dan prosedur asuhan pasien dengan


penyakit menular sudah ada, tetapi pelaksanaan
asuhan pasien dengan penyakit menular belum
sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur PPI.
Pasien belum dirawat di Ruang Isolasi
bertekanan negatif, dan belum mempunyai Asuhan pasien dengan penyakit menular harus
ruang ante room. sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur PPI.

Ruang Pengolahan belum memperhatikan dan Tingkatkan monitoring suhu di Ruang


monitoring suhu ruangan, sehingga berpotensi Pengolahan dan Ruang Distribusi sesuai dengan
pembusukan Standar PGRS .
Dari telusur pasien dengan nyeri di Ruang Seluruh pasien yang dirawat, harus dicatat
Perawatan, masih ditemui asesmen nyeri yang asesmen nyerinya dalam RM, termasuk
tidak dimonitor. monitoring nya

Dari 5 pasien yg diwawancarai di Ruangan, Lakukan edukasi tentang rasa sakit yg lebih
hampir semua pasien dan keluarga belum intensif kpd setiap pasien nyeri, juga keluarga
terpapar tentang pengelolaan rasa sakit pasien yang menunggu dididik tentang nyeri

Dari wawancarai 5 org Staf Keperawatan di Seluruh petugas kesehatan khususnya perawat
Ruangan, 2 org belum terpapar tentang harus menguasai manajemen nyeri untuk
pengelolaan rasa sakit yg ditetapkan RS mengelola rasa sakit pada pasien

Dari wawancarai Staf Keperawatan di Ruang Seluruh petugas kesehatan khususnya


Perawatan, belum seluruhnya memahami perawat ,harus menguasai dan menjalankan
tentang kebutuhan pasien di akhir kehidupan. asuhan pasien di akhir kehidupan sesuai standar

melanjuti PP 7, EP 1, diatas, pelaksanaan Lakukan asuhan pasien tahap terminal sesuai


pelayanan pasien tahap terminal belum dengan kebijakan dan prosedur, termasuk
konsisten dengan kebijakan dan prosedur yg evaluasi elemen a sd e pada Maksud dan Tujuan
ditetapkan. PP 7 tsb.

Kualitas Asuhan akhir kehidupan belum optimal Optimalkan asuhan akhir kehidupan, terutama
dilaksanakan di Ruang ICU

Asuhan akhir kehidupan belum optimal Lakukan asuhan pasien yg mendekati akhir
dilaksanakan, termasuk intervensi mengatasi kehidupan sesuai elemen a sd e pada Maksud
rasa nyeri dan Tujuan PP 7, termasuk intervensi nyeri.

Asuhan akhir kehidupan belum optimal Lakukan asuhan pasien yg mendekati akhir
dilaksanakan, termasuk intervensi aspek kehidupan sesuai aspek psikososial,emosional
Psikososial,emosional dan spiritual dan spiritual

Masih ada pasien keluarga yang tidak dilibatkan Libatkan pasien dan keluarga dalam mengambil
dalam pengambilan keputusan keputusan utk asuhan pelayanan
Surveior Verifikator
Hasil Survei Rekomendasi

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
Belum Lakukan review dan verifikasi (oleh DPJP) setiap
dilaksanakan hari, dokumentasikan dalam CPPT

Sudah Lakukan dengan konsisten dan


dilaksanakan berkesinambungan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Belum Lakukan pelatihan staf tentang asuhan risiko


dilaksanakan tinggi, dan siapkan bukti pelaksanaannya

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
Belum lakukan asesmen nyeri untuk semua pasien RS,
dilaksanakan dokumentasikan dalam RM pasien

Lakukan edukasi manajemen nyeri kepada


Belum pasien dan kel, dokumentasikan bukti
dilaksanakan pelaksanaannya

Sudah
dilaksanakan

Lakukan sosialisasi staf (keperawatan), agar


Belum memahami kebutuhan pasien pada tahap
dilaksanakan terminal kehidupan.

laksanakan pemberian asuhan pada pasien


Belum tahap terminal sesuai maksud dan tujuan
dilaksanakan standar dan bab lain yang terkait

Laksanakan pemberian asuhan pada pasien


Belum tahap terminal sesuai maksud dan tujuan
dilaksanakan standar dan bab lain yang terkait

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H. Hanafie

Standar No urut Elemen Penilaian

MPO.2.2. 3 Staf memahami proses

Seluruh tempat pernyimpanan obat


diinspeksi secara berkala sesuai kebijakan rumah
sakit untuk memastikan obat disimpan secara
MPO.3. 4 benar;

Obat emergensi tersedia pada unit-unit


dimana akan diperlukan atau dapat terakses
segera dalam rumah sakit untuk memenuhi
kebutuhan yang bersifat emergensi (lihat juga
MPO.3.2. 1 TKP.3.2.1, EP 1, dan MPO.2.2, EP 1)

Kebijakan rumah sakit menetapkan


bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga dan
2 dilindungi dari kehilangan atau pencurian

Obat emergensi dimonitor dan diganti


secara tepat waktu sesuai kebijakan rumah sakit
setelah digunakan atau bila kadaluwarsa atau
3 rusak

Staf yang terkait terlatih secara benar untuk


praktek-praktek penulisan resep, pemesanan
MPO.4. 4 dan pencatatan
rah H. Hanafie
Surveyor Assessment
Fakta dan Analisis Rekomendasi

Ada SPO bila persediaan obat/stok kosong dan


SPO bila farmasi tutup/persediaan obat terkunci,
namun tidak didukung dengan bukti buku
catatan dan Formulir permintaan obat/alkes bila Agar disiapkan buku catatan dan Formulir
stok kosong/tidak tersedia di RS, hanya secara permintaan obat/alkes bila stok kosong/tidak
lisan saja. tersedia di RS sebagai bukti implementasi SPO2
dimaksud

Penyimpanan obat narkotik/psikotropik


memakai 2 kunci , namun kuncinya hanya
dipegang 1 staf, tidak ada bukti daftar serah
terima antar shift (jumlah obat). Bahan lemari
obat narkotik dari kayu mudah dimanupulasi,
penyimpanannya tidak terlindung sesuai PMK
3/2015 tentang penyimpanan obat2 Agar penyimpanan obat2 narkotik/psikotropik
narkotik/psikotropik. sesuai PMK 3/2015 dan penyimpanan obat2
emergensi sesuai menggunakan troley terkunci
sesuai standar

Agar penyimpanan obat2 emergensi di troley


menggunakan kunci pengaman dari bahan
plastik, ada nomor register, ada daftar obat
Penyimpanan obat2 emergensi di troley dengan label expired date dan tetapkan SPO
emergensi tidak sesuai standar (tidak ada kunci penggantian obat2an bila terpakai dan SPO
pengaman, tidak ada SPO penyimpanan) pencegahan kehilangan/pencurian.

Tetapkan kebijakan dan prosedur terkait


Tidak ada bukti penetapan kebijakan sesuai penyimpanan obat emeregensi yang aman agar
permintaan standar terhindar dari kehilangan dan pencurian

Pada telusur lapangan ada tersedia obat2


emergensi di troley emergensi, jumlah sesuai
daftar obat namun manajennya tidak didukung
kebijakan dan prosedur. Penggantian obat Agar penggantian obat2 emergensi
melalui pemberian resep ke pasien/keluarga menggunakan konsep PCC (one srop shopping)
untuk menggantikan obat2 yang terpakai sesuai kebijakan dan prosedur

Tidak ada bukti staf terlatiuh dalam seperti Agar staf terkait terlatih dalam praktek
dimaksud dalam standar penulisan resep, pemesanan dan pencatatan
Surveior Verifikator
Hasil Survei Rekomendasi

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Belum
dilaksanakan Belum ada bukti pelatihan staf terkait
dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H. Hanafie

Standar No urut Elemen Penilaian

Rumah sakit telah mengimplementasikan


suatu strategi komunikasi dengan populasi
MKI. 1. 2 tersebut.

Rumah sakit menyediakan informasi


tentang pelayanan, jam operasional, dan proses
untuk mendapatkan pelayanan. (lihat juga
3 TKP.3.1)

Rumah sakit menyediakan informasi


4 tentang mutu pelayanannya.

Pasien dan keluarga diberi informasi


tentang asuhan dan pelayanan diberikan oleh
MKI. 2. 1 rumah sakit. (lihat juga APK.1.2, EP 2)

Informasi tentang sumber altenatif bagi


asuhan dan pelayanan diberikan bila rumah
sakit tidak bisa menyediakan asuhan dan
3 pelayanan.

Terjadi komunikasi yang efektif di rumah


sakit antar program rumah sakit (lihat juga
MKI. 4. 2 APK.2, EP 1)

Terjadi komunikasi yang efektif dengan


pihak luar rumah sakit. (lihat juga APK.3.1, EP 2
3 dan 3, dan MPO.5.1, EP 1)

Terjadi komunikasi yang efektif dengan


4 pasien dan keluarga. (lihat juga APK.2, EP 4)
Ada suatu proses untuk
mengkomunikasikan informasi pasien antar
praktisi kesehatan secara berkelanjutan atau
MKI. 6. 1 pada waktu penting dalam proses asuhan.
Informasi dikomunikasikan termasuk status
2 kesehatan pasien

Informasi dikomunikasikan termasuk


3 ringkasan dari asuhan yang telah diberikan.
Informasi dikomunikasikan termasuk
4 perkembangan pasien.

Berkas rekam medis tersedia bagi para


praktisi yang membutuhkannya untuk asuhan
pasien. (lihat juga AP.1.2, Maksud dan Tujuan,
MKI. 7. 2 dan AP.1.5, EP 2)

Resume/ringkasan berisi alasan masuk


MKI. 8. 2 rawat inap

Resume/ringkasan berisi temuan yang


3 signifikan

Resume/ringkasan berisi obat- obatan atau


6 pengobatan lainnya.

Kebutuhan informasi dari para pemberi


pelayanan klinis dipertimbangkan dalam proses
MKI. 9. 1 perencanaan.

Kebutuhan informasi dari para pengelola


rumah sakit dipertimbangkan dalam proses
2 perencanaan.

Kebutuhan informasi dan persyaratan


individu dan agen di luar rumah sakit
3 dipertimbangkan dalam proses perencanaan.

Perencanaan didasarkan atas ukuran dan


4 kompleksitas rumah sakit
MKI.10. 4 Kepatuhan terhadap kebijakan dimonitor.

MKI.11. 4 Kebijakan dilaksanakan/diimplementasikan

5 Kepatuhan terhadap kebijakan dimonitor

Catatan /records, data dan informasi


MKI.12. 3 dimusnahkan dengan semestinya.

Standarisasi kode diagnosis yang digunakan


MKI.13. 1 dan penggunanya dimonitor

Standarisasi kode prosedur/tindakan yang


2 digunakan dan penggunanya dimonitor

Standarisasi simbol yang digunakan dan


yang tidak boleh digunakan didentifikasi dan
4 dimonitor.

Standarisasi singkatan yang digunakan dan


yang tidak boleh digunakan diidentifikasi dan
5 dimonitor

Desiminasi data dan informasi sesuai


MKI.14. 1 kebutuhan pengguna,

Pengguna menerima data dan informasi


2 tepat waktu,

Pengguna menerima data dan informasi


dalam suatu format yang membantu maksud
3 penggunaannya
Staf klinik berpartisipasi dalam pengambilan
MKI.15. 1 keputusan teknologi informasi.

Para pengambil keputusan dan yang lainnya


telah diberikan pendidikan tentang prinsip
MKI.17. 1 manajemen informasi

Pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan


2 tanggung jawab pekerjaannya

Data dan informasi klinis maupun


manajerial diintegrasikan sesuai kebutuhan
3 untuk mendukung pengambilan keputusan.

Pada setiap pengisian rekam medis dapat


MKI.19.3. 1 diidentifikasi siapa yang mengisi

Bila dipersyaratkan oleh rumah sakit,


waktu/jam pengisian rekam medis dapat
3 diidentifikasi.

Rekam medis pasien dIreview secara


MKI.19.4. 1 reguler/teratur

Review menggunakan sample yang


2 mewakili/ representatif

Review dilakukan oleh dokter, perawat dan


profesi lain yang diberi otorisasi untuk pengisian
rekam medis atau mengelola rekam medis
3 pasien.

Review berfokus pada ketepatan waktu,


dapat terbaca dan kelengkapan berkas rekam
4 medis
Isi rekam medis yang disyaratkan oleh
peraturan dan perundang-undangan
5 dimasukkan dalam proses review

Berkas rekam medis pasien yang masih aktif


dirawat dan pasien yang sudah pulang
6 dimasukkan dalam proses review

Hasil proses review digabungkan ke dalam


7 mekanisme pengawasan mutu rumah sakit
Kumpulan data dan informasi mendukung
MKI.20. 1 asuhan pasien.

Kumpulan data dan informasi mendukung


2 manajemen rumah sakit.

Kumpulan data dan informasi mendukung


3 program manajemen kualitas/mutu.

Rumah sakit memiliki proses untuk


membuat kumpulan data dalam merespon
MKI.20.1. 1 sesuai identifikasi kebutuhan pengguna

Rumah sakit memiliki proses untuk


berpartisipasi atau menggunakan informasi dari
MKI.20.2. 1 data base eksternal.

Rumah sakit berkontribusi terhadap data


atau informasi data base eksternal sesuai
2 peraturan dan perundang-undangan.

Keamanan dan kerahasiaan dijaga ketika


berkontribusi atau menggunakan data base
4 eksternal.

Informasi ilmiah terkini dan informasi lain


MKI.21. 1 untuk mendukung pelayanan pasien

Informasi profesional terkini dan informasi


4 lain untuk mendukung manajemen
Tersedia informasi dalam kerangka waktu
5 yang sesuai dengan harapan pengguna.
rah H. Hanafie
Surveyor Assessment
Fakta dan Analisis Rekomendasi

Lakukan strategi komunikasi dgn populasi yg


RS sudah melakukan suatu strategi komunikasi menjadi perhatian RS, sesuai dengan kebutuhan
efektif utk meningkatkan mutu layanan yg sesuai populasi tsb, terutama kebutuhan terhadap
kebutuhan populasi yang menjadi perhatiannya, peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RS
tetapi belum kontinu. ini secara kontinu

Sediakan Leaflet dan informasi lainnya yang


jelas, termasuk Baner Hak dan Kewajiban Pasien,
RS sudah menyediakan informasi pelayanan,jam Papan Petunjuk arah RS dari Jalan Raya harus
operasional dalam bentuk leaflet, tetapi sangat lebih terang, juga informasi di Web harus selalu
sederhana dan masih sedikit. di update

Pada leaflet dan web serta informasi lainnya, RS Informasikan mutu pelayanan dan kinerja RS di
belum menampilkan mutu dan keberhasilan media masa atau media elektronik, dengan
layanannya,demikian juga di leaflet atau media bahasa awam, termasuk di leaflet dan selalu di
cetak juga belum ada update

Dari wawancara dgn 5 org pasien di Ruang


Perawatan, masih ada 2 orang pasien dan Para pemberi asuhan harus memberikan
keluarga yang belum bisa menjelaskan asuhan informasi ttg asuhan dan pelayanan dengan
dan pelayanan yg diberikan oleh RS lengkap dan konsisten

Seluruh pasien Rawat Jalan maupun Rawat Inap,


Dari wawancara dengan pasien di Rawat Jalan harus mendapatkan informasi yang jelas tentang
dan Rawat Inap, masih ada beberapa pasien alternatif lain yg akan diperoleh pasien jika RS
yang belum begitu jelas tentang alternatif lain tidak bisa menyediakan asuhan atau fasilitas
yg ditawarkan bila RS tidak bisa menyediakan lainnya, sesuai dengan sumber daya yg tersedia
asuhan . dan kebijakan RS

Pelaksanaan komunikasi antar program masih


belum efektif,misalnya informasi ttg mutu antar Tingkatkan komunikasi antar program agar lebih
unit kerja belum semuanya mengetahui efektif, dan dapat diketahui seluruh unsur terkait

Lakukan komunikasi dengan masyarakat sekitar


Kegiatan komunikasi dari RS dgn pihak luar RS dan stake holder luar lainnya, terutama
sudah pernah diadakan, tetapi belum fokus kebutuhan masyarakat terhadap
tentang kebutuhan masyarakat pengembangan pelayanan RS

Dari hasil wawancara dengan 5 org pasien dan


keluarga di Ruang Rawat Inap, masih ada 2 Tingkatkan komunikasi yang efektif dengan
orang pasien dan keluarga yang tidak dapat pasien dan keluarga, sehingga pasien dan
menjelaskan dengan benar informasi dan keluarga dapat menerima dan mengerti
edukasi yg diberikan petugas kepada mereka informasi yg diberikan petugas dgn benar
CPPT sudah mulai dilaksanakan, proses Implementasikan informasi perkembangan
komunikasi pasien antar profesi belum optimal pasien dalam form CPPT yang seragam, sehingga
dilaksanakan, masih ada ditemui form asesmen informasi ttg pasien antar praktisi kesehatan
ulang lama dan form CPPT baru. dapat diketahui secara kontinu
idem dgn EP1 diatas, termasuk status kesehatan
pasien idem dengan MKI 6,EP1 diatas

Buat ringkasan asuhan pasien yg telah diberikan


Ringkasan asuhan di Rawat Inap dan Rawat Jalan di berkas RM Rawat Inap dan Rawat Jalan
belum kotinu diimplementasikan. dengan kontinu sesuai Panduan dan SPO nya
idem dgnMKI 6, EP1 diatas, termasuk
perkembangan pasien idem dengan MKI 6,EP1 diatas

Masih dijumpai berkas RM yg kurang lengkap


dan tidak berkesinambungan karena Berkas RM , harus tersedia setiap saat sesuai
Pengelolaan RM belum optimal,masih kebutuhan praktisi. Tingkatkan pengelolaan
desentralisasi, Ruang Instalasi RM belum RM ,Upayakan Pengelolaan RM yang sentralisasi,
memenuhi persyaratan Permenkes 269 tahun agar Kesinambungan data layanan pasien dapat
2008. berjalan baik.

Seluruh Resume pasien pulang harus berisi


Dari telaah 15 RM tertutup, ditemui 10 RM yg alasan masuk , diagnosis dan penyakit
tidak berisi alasan pasien dirawat. penyertanya

Dari telaah 15 RM tertutup, ditemui 6 RM yg Seluruh Resume pasien pulang harus berisi
tidak berisi pemeriksaan fisik dan temuan yg temuan pemeriksaan fisik dan temuan lain yang
signifikan signifikan

Dari telaah RM tertutup, pada 15 Resume pasien


pulang, obat obatan yg dibawa pulang tidak Seluruh Resume pasien pulang yg ditulis DPJP,
satupun yang menulis dalam Resume harus berisi obat obatan yg dibawa pulang

Dokumentasikan proses perencanaan yg


Belum ada bukti dokumentasi proses melibatkan dan mempertimbangkan informasi
perencanaan yg melibatkan klinisi. dari klinisi

Belum ada dokumentasi informasi pengelola RS harus mempertimbangkan tentang


dipertimbangkan dalam perencanaan kebutuhan informasi dalam proses perencanaan

Dokumentasikan dengan lengkap tentang proses


Belum ada bukti dokumentasi proses perencanaan yang mempertimbangkan dan
perencanaan yg melibatkan masyarakat dan melibatkan individu/masyarakat (Persi,IDI,PPNI)
agen luar rumah sakit, seperti dan agen luar RS (Dinas Kesehatan) dll, atau
Persi,IDI,Kelompok Masyarakat lainnya benchmark dgn RS lain

Belum ada bukti dukungan dokumentasi proses Dokumentasikan dengan lengkap tentang proses
perencanaan yg berdasarkan ukuran dan perencanaan yang berdasarkan ukuran dan
kompleksitas RS kompleksitas RS
Belum ada bukti monitoring sejauh mana
kepatuhan petugas dan pihak lain tentang
privasi dan kerahasiaan informasi RS (data RM Lakukan monitoring kepatuhan terhadap
pasien, data IT, data keuangan dll ) kebijakan pada Std 10, EP1 dan EP2 diatas
Pelaksanaan Kebijakan pada MKI 11, belum Implementasi kan secara kontinu kebijakan MKI
dijalankan 11 tersebut .

Lakukan monitoring kepatuhan kebijakan MKI 11


tsb. Keamanan berkas RM , siapa yg dibolehkan
Monitoring kepatuhan kebijakan tersebut diatas masuk ke Ruang RM, harus dimonitor terus
belum dijalankan menerus.

RS sudah berdiri sejak tahun 1982, tetapi Lakukan pemusnahan berkas RM in aktif yang
pemusnahan berkas RM inaktif belum pernah > 5 tahun dan yang perlu diretensi
dilaksanakan. sesuai dengan Permenkes 269 tahun 2008.

Standarisasi Kode diagnosis sudah ada sebagian,


tetapi belum lengkap dan belum ditetapkan Tetapkan Standarisasi kode diagnosis, lakukan
Direktur, juga Monitoring terhadap Kode monitor thd Kode Diagnosis, analisa dan tindak
Diagnosis belum dijalankan, lanjutnya (berikan rekomendasi ke Direktur)

Tetapkan Standarisasi kode prosedur/tindakan,


Standarisasi terhadap Kode Prosedur sudah ada lakukan monitor thd kode prosedur/tindakan
sebagian, belum ditetapkan, juga belum dan penggunanya secara menyeluruh, termasuk
dimonitor tingkat kepatuhan penulisannya di RM pasien

Standarisasi terhadap simbol sudah ada Lakukan monitor thd simbol dan penggunanya
sebagian, tetapi monitoring, analisa dan tindak secara menyeluruh, termasuk tingkat kepatuhan
lanjutnya belum ada penulisannya di RM pasien

Buat dan tetapkan oleh Direktur Buku Singkatan


Standarisasi singkatan yg digunakan dan yg tidak Diagnosis, singkatan prosedur, simbol, obat
boleh digunakan sudah ada, dan belum obatan dan gambar, lakukan monitor thd
dilakukan monitoring pemakaiannya standarisasi singkatan yg digunakan dan yg tidak
( pemakaian singkatan belum konsisten) boleh digunakan

Dokumentasikan dengan rapi bukti sosialisasi


Bukti sosialisasi dan dokumentasi desiminasi dan desiminasi data dan informasi yg sesuai
data informasi yg sesuai kebutuhan pengguna kebutuhan pengguna ( undangan, daftar hadir,
tidak ditemui notulen dll)

Belum ada dokumen dan fakta dilapangan bhw Buat dokumen bukti bhw pengguna
pengguna menerima data dan informasi tepat mendapatkan feedback data dan informasi dgn
waktu tepat waktu

Buat suatu format baku yang dapat membantu


Format seperti yang dimaksud pada MKI 14,EP2 pengguna dalam memperoleh data dan
diatas belum ada informasi sesuai kebutuhannya
Dari hasil wawancara dgn beberapa orang Staf
Klinik , belum semua Staf Klinik yg dilibatkan
dalam pengambilan keputusan teknologi Libatkan seluruh Staf Klinik utk berpartisipasi
informasi. dalam pengambilan keputusan tentang TI

Tidak ada dokumen bukti bhw semua pengambil


keputusan ( Direktur dan para Kabag serta Berikan pendidikan tentang prinsip manajemen
manajer lainnya ), telah mendapat pendidikan informasi kpd seluruh pengambil keputusan
tentang prinsip manajemen informasi ( mulai Direktur , Kabag dan manajer lainnya )

Melanjuti MKI 17,EP1, pengambil keputusan Berikan pendidikan tentang prinsip manajemen
juga belum diberikan pendidikan prinsip informasi kpd seluruh pengambil keputusan
manajemen informasi yang sesuai dengan yang sesuai dengan tanggung jawab
tanggung jawab pekerjaannya pekerjaannya

Tidak ada dokumen bukti bhw data dan


informasi klinis maupun data manajerial di Integrasikan data dan informasi klinis maupun
integrasikan sesuai kebutuhan utk mendukung data manajerial, utk mendukung pengambilan
pengambilan keputusan keputusan

Dari telaah 15 RM tertutup, masih ditemui 6 RM


pasien yang tidak ditulis nama DPJP nya, juga DPJP dan seluruh PPA yg mengisi RM pasien,
masih ditemui Perawat yg tidak menuliskan harus membuat nama dan tanda tangannya
namanya . sesuai ketentuan yang telah ditetapkan

DPJP dan seluruh PPA yg mengisi RM pasien,


Dari telaah 15 RM tertutup, dan telaah terbuka harus membuat tanggal dan jam, terutama pada
RM pasien di Ruangan, ditemui 10 isian CPPT isisan CPPT ,sesuai ketentuan yang telah
oleh DPJP di berkas RM tidak ada jam penulisan. ditetapkan

Lakukan review rekam medis secara reguler oleh


Petugas RM dan Panitia RM belum melakukan tim review rekam medis, dengan melibatkan
review RM secara reguler. klinisi dan Panitia Rekam Medis

idem dgn EP1 diatas, termasuk metode review idem dengan MKI 19.4,EP1 diatas, tentang tata
berkas RM juga belum ditetapkan dan belum cara melakukan review RM, apakah
dikerjakan. menggunakan sample atau keseluruhan berkas

Review belum dikerjakan oleh dokter, perawat


dan profesi lain yang terkait. Review
kelengkapan baru dilakukan oleh staf Rekam Agar review selalu melibatkan staf klinis dan
Medis. Panitia Rekam Medis RS

Review belum pernah dilakukan dengan fokus


pd ketepatan waktu,dapat terbaca dan Review RM terutama harus fokus pada
kelengkapan berkas RM. Review baru sebatas ketepatan waktu, dapat dibaca dan
KLPCM kelengkapannya (fokus sesuai standar)
Lakukan Review rekam medis secara reguler
oleh tim review rekam medis, dengan
idem EP diatas, belum ada Review berkas RM yg melibatkan klinisi dan Panitia Rekam Medis,
standar, termasuk mereview isi rekam medis termasuk mereview isi RM tsb

Review yang dilakukan staf RM hanya RM pasien


yang sudah pulang, sedangkan review berkas
RM pasien yg masih dirawat belum pernah RM pasien yg masih dirawat juga harus
dilakukan dimasukkan dalam review berkas RM

Baru sebagian hasil proses review yang


digabungkan ke dalam mekanisme pengawasan Hasil proses review harus digabungkan ke dalam
mutu rumah sakit mekanisme pengawasan mutu rumah sakit
Kumpulan data dan informasi belum optimal maksimalkan pemakaian data dan informasi
dipakai untuk asuhan pasien untuk mendukung asuhan pasien

Kumpulan data dan informasi belum optimal maksimalkan pemakaian data dan informasi
dipakai untuk mendukung manajemen RS untuk mendukung manajemen RS

Dari dokumen bukti yang ditelaah, kumpulan Kumpulan Data dan informasi harus
data dan informasi belum optimal dipakai untuk dimaksimalkan mendukung program
mendukung program peningkatan mutu RS peningkatan mutu RS

Dari dokumen bukti yang ditelaah, kumpulan Kumpulan Data dan informasi harus
data dan informasi belum optimal dipakai untuk dimaksimalkan untuk merespons kebutuhan
kebutuhan pengguna pengguna.

Rumah sakit belum banyak menggunakan Agar rumah sakit menggunakan informasi dari
informasi dari data base eksternal. data base eksternal

Agar rumah sakit berkontribusi terhadap data


Rumah sakit belum menggunakan informasi dari atau informasi dari data base eksternal, sesuai
data base eksternal yg sesuai per UU an peraturan per UU an

Kebijakan dan prosedur RS tentang penjagaan


keamanan dan kerahasiaan informasi data base Agar RS lebih ketat menjaga keamanan dan
eksternal sudah ada, tetapi pelaksanaannya kerahasiaan penggunaan informasi data base
masih belum baik eksternal, sesuai per UU an

Sediakan informasi ilmiah terkini, seperti jurnal,


konsensus pengelolaan penyakit terkini, dan
Belum ada bukti informasi ilmiah terkini yang informasi ilmiah lainnya untuk dirumuskan
dipakai utk mendukung pelayanan pasien . mendukung pelayanan pasien agar lebih baik.

Belum ada bukti informasi profesional terkini RS harus menggunakan informasi profesional
dipakai utk mendukung manajemen terkini utk mendukung manajemen
Dari wawancara dengan beberapa Staf Klinis dan Sediakan data informasi profesional, serta data
Manajerial, Informasi dari IT dan RM yg tersedia RM yg telah dianalisis, utk kebutuhan Provider
kurang memenuhi harapan mereka ( Dokter, Pimpinan dan PPA )
Surveior Verifikator
Hasil Survei Rekomendasi

Agar strategi yang diimplementasikan


Belum disesuaikan hasil kajian populasi yang menjadi
dilaksanakan perhatian RS.

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Belum Lakukan komunikasi antar program dengan lebih


dilaksanakan efektif, secara konsisten dan berkesinambungan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan Agar disiapkan juga untuk tahun 2018

Sudah
dilaksanakan Agar disiapkan juga untuk tahun 2018

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
lakukan monitoring dan evaluasikepatuhan
Belum petugas dan pihak lain, sesuai yang diminta
dilaksanakan elemen penilaian
Sudah
dilaksanakan

lakukan monitoring dan evaluasikepatuhan


Belum petugas dan pihak lain, sesuai yang diminta
dilaksanakan elemen penilaian

Belum Lakukan pemusnahan berkas RM sesuai


dilaksanakan ketentuan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Belum Siapkan bukti bahwa pengguna menerima data


dilaksanakan dan informasi secara tepat waktu.

Belum Buat format penyampaian data dan informasi


dilaksanakan yang sesuai kebutuhan pengguna
Sudah
dilaksanakan

Belum lakukan diklat untuk para pengambil keputusan


dilaksanakan tentang prinsip manajemen informasi

Belum Lakukan diklat untuk para pengambil keputusan


dilaksanakan tentang prinsip manajemen informasi

Siaipkan informasi klinis dan data manajerial


Belum yang terintegrasi untuk mendukung
dilaksanakan pengambilan keputusan

Sudah
dilaksanakan

Sudah Lakukan secara konnsisten dan


dilaksanakan berkesinambungan

Belum
dilaksanakan Lakukan review RM secara reguler

Belum Laksanakan teknik pengambilan sampel berkas


dilaksanakan yang akan di review

Belum Laksanakan review dengan melibatkan staf klinis


dilaksanakan dan panitia RM

Belum Review yang dilakukan meliputi ketepatan


dilaksanakan waktu, dapat terbaca dan kelengkapan berkas
Belum Isi RM yang direview agar disesuaikan dengan
dilaksanakan ketentuan perundang-undangan

Belum lakukan review juga untuk pasien selama dalam


dilaksanakan perawatan

Belum Laporkan hasil review bersama dengan laporan


dilaksanakan kegiatan peningkatan mutu
Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
Informasi profesional dan data manajerial agar
Belum terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya,
dilaksanakan agar dapat memenuhi harapan pengguna
dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H. Hanafie

Standar No urut Elemen Penilaian

Anggota staf klinis baru dievaluasi saat


mereka mulai menjalankan tanggung jawab
KPS. 3. 2 pekerjaannya.

Sekurang-kurangnya ada satu evaluasi yang


didokumentasikan terhadap setiap staf klinis
yang bekerja berdasar uraian tugas, atau lebih
5 sering sebagaimana ditetapkan rumah sakit.

KPS. 5. 5 File kepegawaian berisi hasil evaluasi

Rencana mengatur penugasan dan


KPS. 6. 4 penugasan kembali staf

Rencana mengatur transfer/alih tanggung


jawab dari petugas yang satu kepada yang lain
5

Efektifitas rencana penempatan


staf/susunan kepegawaian dimonitor secara
KPS. 6.1. 1 terus-menerus
2 Rencana direvisi dan diperbaharui bila perlu

Rumah sakit menggunakan berbagai


sumber data dan informasi, termasuk hasil
kegiatan pengukuran kegiatan mutu dan
keselamatan, untuk mengidentifikasi kebutuhan
KPS. 8. 1 pendidikan staf.
Program pendidikan direncanakan
2 berdasarkan data dan informasi tersebut.

Staf rumah sakit diberi pendidikan dan


pelatihan in-service secara terus-menerus. (lihat
3 juga AP.5.1, EP6, dan AP.6.2, EP 7)

Pendidikan tersebut relevan dengan


kemampuan staf untuk memenuhi kebutuhan
pasien dan/atau persyaratan pendidikan
berkelanjutan. (lihat juga AP.5.1, EP 6 dan
4 AP.6.2, EP 7)

Ada bukti yang menunjukkan bahwa


KPS. 8.1. 3 seorang staf lulus pelatihan tersebut.

Program ini merespons kebutuhan staf yang


urgen maupun nonurgen melalui pengobatan
KPS. 8.4. 2 langsung dan rujukan

Data program menginformasikan program


3 mutu dan keselamatan rumah sakit

Mereka yang memperoleh izin berdasarkan


peraturan perundangan dan dari rumah sakit
untuk melakukan asuhan pasien tanpa supervisi
KPS. 9. 1 diidentifikasi.

Ada evaluasi praktik profesional terus-


menerus terhadap kualitas dan keamanan
pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap
anggota staf medis yang direview dan
dikomunikasikan kepada setiap anggota staf
medis sekurang-kurangnya setahun sekali. (lihat
KPS.11. 1 juga PMKP.1.1, EP 1)
Evaluasi praktik profesional yang terus-
menerus dan review tahunan dari setiap
anggota staf medis dilaksanakan dengan proses
yang seragam yang ditentukan oleh kebijakan
2 rumah sakit.

Evaluasi mempertimbangkan dan


menggunakan data komparatif secara proaktif,
seperti membandingkan dengan ilmu literatur
3 kedokteran berbasis literatur.

Evaluasi mempertimbangkan dan


menggunakan kesimpulan dari analisis yang
mendalam terhadap komplikasi yang dikenal
dan berlaku. (lihat juga PMKP.5; PMKP.6; dan
4 TKP.3.4, EP 3)

Informasi dari proses evaluasi praktik


profesional tersebut didokumentasikan dalam
file krendensial anggota staf medis dan file
5 lainnya yang relevan.

Izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman


anggota staf keperawatan digunakan untuk
KPS.13. 1 membuat penugasan kerja klinis.

Staf keperawatan berpartisipasi dalam


kegiatan peningkatan mutu rumah sakit. (lihat
KPS.14. 1 juga PMKP.1.1, EP 1)
Kinerja masing-masing anggota staf
keperawatan direview bila ada indikasi akibat
2 temuan pada kegiatan peningkatan mutu.

Informasi yang tepat dari proses review


tersebut didokumentasikan dalam file kredensial
3 perawat tersebut atau file lainnya

Informasi tersebut diverifikasi dari sumber


aslinya sesuai parameter yang ditentukan dalam
KPS.15. 3 Maksud dan Tujuan KPS 9

Izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman


dari staf professional kesehatan lainnya
digunakan untuk menyusun penugasan kerja
KPS.16. 1 klinis.

Kinerja anggota staf professional kesehatan


lainnya direview bila ada indikasi akibat temuan
KPS.17. 2 pada kegiatan peningkatan mutu.

Informasi yang benar dari proses review


didokumentasikan dalam file staf profesinal
3 kesehatan tersebut.
rah H. Hanafie
Surveyor Assessment
Fakta dan Analisis Rekomendasi

Tidak ada bukti proses evaluasi awal saat


diangkat untuk staf klinis (perawat/profesi kes Agar evaluasi awal staf klinis (perawat/profesi
lain) terhadap bagaimana mereka memberikan kes lain) baru dilakukan terhadap
pelayanan risiko tinggi. Evaluasi yang ada tanggungjawab mereka dalam memberikan
buktinya yaitu evaluasi menggunakan Sasaran pelayanan risiko tinggi sesuai penugasan klinis
Kinerja Pegawai (SKP) untuk PNS. yang menjadi kewenanganya.

Dari telusur file kepegawaian 4 perawat dan 4


staf profesional kesehatan lain tidak ditemukan
dokumen hasil evaluasi berdasarkan RKK/SPKK
yang terdokumentasi adalah Penilaian Agar dilakukan evaluasi staf klinis berdasarkan
berdasarkan Sasaran Keinerja Pegawai (SKP) dari RKK/SPKK dan dikdokumentasikan dalam file
PEMDA kepegawaian

Agar file kepegawaian berisi evaluasi baik SKP


File kepegawaian staf klinis hanya berisi evaluasi PEMDA maupun evaluasi berdasarkan pelaksaan
berdasarkan SKP PEMDA tanggungjawab berdasarkan RKK/SPKK

Agar dilakukan mutasi, rotasi atau promosi staf


untuk memenuhi kualifikasi formal dan informal
staf berdasarkan pola ketenagaan yang ditetakan
sesuai mekanisme yang ditetapkan dalam
pedoman pengorganisasian unit kerja. Agar
ditetapkan pedoman organisasi unit kerja sesuai
Tidak ada buktirencana penugasan dan tata naskah (KARS atau ketentuan resmi lain)
penugasan kembali staf yang dilakukan sehingga pengelolaan SDM terencana mengikuti
menyangkut pola ketenagaan yang gtelah mekanisme pedoman pengorganisasian
ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan staf dimaksud

Tidak ada bukti penetapannkebijakan dan


prosedur rencana pengaturan alih Agar ditetapkan kebijakan dan prosedur alih
tanggungjawab (antar DPJP, DPJP dengan dokter tanggungjawab sesuai permintaan standar
umum/perawat dan antar staf) untuk menjamin mutu dan keselamatan pasien

Tidak ada bukti rencana penempatan staf


dimonitor secara terus menerus mengikuti
mekanisme yang ditetapkan dalam pedoman Agar rencana penempatan staf berdasarkan pola
pengorganisasian unit kerja (mekanisme rapat ketenagaan dimonitor dimonitor secara
diunit2 dan laporan periodik tentang pola pereiodik melalui mekanisme pedoman
ketenagaan unit kerja) pengorganisasian unit kerja
Agar revisi pola ketenagaan di update sesuai
Tidak tersedia bukti revisi pola ketenagaan hasil monitoring dan laporan bulanan, triwulan
berdasarkan monitoring yang dilakukann secara dan tahunan dari unit kerja dan direncanakan
periodik oleh Bidang SDM

Agar program diklat rumah sakit (latar


Tidak ada bukti dalam program diklat (latar belakang/justifikasi) menggunakan berbagai
belakang/justifikasi) menggunakan berbagai sumber data dan informasi, termasuk hasil
sumber data dan informasi, termasuk hasil kegiatan pengukuran kegiatan mutu dan
kegiatan pengukuran kegiatan mutu dan keselamatan, pemenuhan kualifikasi jabatan,
keselamatan (Training Need Assessment/TNA), pemakaian tehnologi baru, nursing training
untuk mengidentifikasi kebutuhan pendidikan record dll untuk mengidentifikasi kebutuhan
staf.. pendidikan staf.
Program pendidikan tidak direncanakan Agar program diklat direncanakan sepenuhnya
sepenuhnya berdasarkan informasi berdasarkan TNA

Ada bukti diklat terus-menerus namun tidak Agar implementasi diklat terus-menerus sesuai
berdasarkan TNA dengan TNA

Diklat dilaksanakan namun tidak lengkap Agar diklat rumah sakit dilakukan relevan
relevansinya dengan TNA. Pelatihan risiko tinggi dengan kebutuhan rumah sakit (TNA) kebutuhab
perlu dilakukan untuk mendapatkan sertifikasi pasien dan menjamin mutu dan keselamatan
nasional (transfusi darah, ICU), pelatihan tenaga pasien (safety sarana-prasarana/peralatan medis
IPSRS terakhir 2007. non medis)

Agar pelatihan BHD untuk staf rumah sakit


Dari 15 staf klinis yang melakukan peragaan ditingkatkan dan secara periodik dilakukan
BHD4 orang belum sesuai dengan SPO BHD evaluasi

Tidak ada bukti dilakukan medical check up


tahunan untuk menetukan kebutuhan urgen
maupun non urgen guna pengobatan dan Agar dilakukan MCU rutin tahunan bagi staf
tindaklanjut rujukan sesuai program K3 RS

Upayakan pelaksanaan program K3 RS


Tidak ada bukti data program dikaitkan dengan menginformasikan program mutu dan
program mutu dan keselamatan pasien keselamatan

Tidak ada bukti dilakukan verifikasi ijazah untuk Agar dilakukan verifikasi ijazah untuk setiap staf
staf medis medis yang bekerja di RSUD Muara Bungo

Tidak ada bukti dilakukan OPPE untuk staf Agar dilakukan OPPE untuk staf medis secara
medis konsisten
Agar dilakukan review OPPE yang konsisten dan
Tidak ada bukti dilakukan review OPPE secara seragam serara terus menerus untuk semua staf
konsisten dan seragam untuk semua staf medis medis

Tidak ada bukti evaluasi (OPPE) Agar evaluasi OPPE mempertimbangkan dan
mempertimbangkan dan menggunakan menggunakan hasil analisis pelaksanaan
kesimpulan dari analisis data/Informasi yang PPK/SPO medis yang dibandingkan dengan
bisa didapat dari sampling evaluasi pelaksaan literatur Evidence-based medicine dari setiap
asuhan klinis berdasarkan PPK/SPO medis.. spesialis dan dokter umum.

Tidak ada bukti evaluasi (OPPE)


mempertimbangkan dan menggunakan
kesimpulan dari analisis data/Informasi yang Agar evaluasi OPPE mempertimbangkan dan
bisa didapat dari audit medis. menggunakan hasil analisis audit medis.

Laksanakan evaluasi kinerja tahunan staf medis


sesuai permintaan standar tentang OPPE yang
Dalam file kredensial/file kepegawaian staf mengacu PMK 755/2011 dan peraturan terkait
medis hanya terdapat file Penilaian SKP, tidak dan didokumentasikan di file kredesial/file
ada bukti dokumen OPPE kepegawaian masing2 staf medis.

Ada bukti SPK dan penugasan kerja klinis


perawat, namun tidak ada bukti proses
kredensialing perawat berdasarkan SIK, Ijazah, Agar dibuat panduan kredensial perawat untuk
diklat dan pengalaman kerja. penetapan penugasan kerja klinis setiap perawat

Agar dibuat panduan mutu dan disosialisasikan ,


tim PMKP melibatkan unit terkait guna
melaksanakan aktivitas mutu sesuai dengan
Partisipasi staf keperawatan dalam kegiatan panduan mutu seperti melakukan Diskusi
peningkatan mutu terbatas pada keikutsertaan Refleksi Kasus untuk masing2 ruang rawat
dalam kegiatan sesnsus harian dan lap bulanan sebagai tindak lanjut feedback laporan indikator
indikator mutu PMKP/PPI, Panitia PMKP, Panitia mutu atau melakukan aktivitas PDSA dengan
PPI RS. Belum diterapkan evaluasi kinerja melibatkan perawat guna berpartisipasi
profesional perawat berdasarkan RKK/SPKK membahas masalah2/isu2 mutu yang muncul,
khususnya terhadap indikator mutu individu. unit kerja keperawatan melaporkan aktivitas
Tidak ada bukti perawat terlibat dalam mutu sesuai mekanisme pengorganisasian unit
tindaklanjut hasil PDSA yang dikerjakan oleh kerja dan partisipasi mereka dalam peningkatan
Panitia PMKP/PPI untuk perbaikan mutu mutu menjadi bagian dari evaluasi kinerja
berkelanjutan. tahunan.
Tidak ada bukti Kinerja tenaga keperawatan
direview terkait mutu bila ada INDIKASI AKIBAT Agar dibuat program komite keperawatan untuk
TEMUAN pada aktifitas peningkatan mutu. melakukan AUDIT Keperawatan bila ada masalah
Yang ada hanya penilaian kinerja melalui SPK mutu dalam aktifitas peningkatan mutu.

Agar review atas temuan mutu tersebut


Yang ada hanya bukti review berdasarkan SPK didokumentasikan nselain review SPK terkait

1 dari 5 profesional kes lain belum verifikasi


ijazah, 1 staf tidak ada STR sedang 4 staf belum Agar diupayakan semua ijazah dan STR ada dan
verifikasi STR, 1 staf belum ada SIK sedang 4 staf diverfikasi, semua staf berizin sesuaiu ketentuan
sudah ada SIK/dalam proses penerbitan yang berlaku

Hanya 1 dari 5 staf yang memiliki SPKK Agar semua staf profesi kes lain memiki SPKK

Tidak ada bukti Kinerja tenaga profesi kes lain


direview terkait mutu bila ada INDIKASI AKIBAT Agar dibuat program komite profesi kes lain
TEMUAN pada aktifitas peningkatan mutu. untuk melakukan AUDIT klinis bila ada masalah
Yang ada hanya penilaian kinerja melalui SPK mutu dalam aktifitas peningkatan mutu.

Agar review atas temuan mutu tersebut


Yang ada hanya bukti review berdasarkan SPK didokumentasikan nselain review SPK terkait
Surveior Verifikator
Hasil Survei Rekomendasi

Sudah
dilaksanakan

Belum
dilaksanakan Agar staf klinis dievaluasi berdasarkan RKK nya

Sudah
dilaksanakan Lengkapi hasil evaluasi staf klinis

Sudah Laksanakan secara konsisten dan


dilaksanakan berkesinambungan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan

Belum
dilaksanakan Perbaiki program diklat. Siapkan TNA nya
Belum Rencanakan program diklat berdasarkan TNA
dilaksanakan yang sudah disusun

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Belum Lakukan pemeriksaan kesehatan karyawan


dilaksanakan secara keseluruhan sesuai kemampuan RS.

Sudah
dilaksanakan

Lakukan verifikasi ijazah. Sebagai konfirmasi


Belum dapat juga dengan melihat di web resmi
dilaksanakan kementerian pendidikan (Dikti)

Belum
dilaksanakan Lakukan evaluasi dokter dengan OPPE
Belum lakukan evaluasi dokter secara konsisten dan
dilaksanakan seragam dengan OPPE

Lakukan evaluasi OPPE sesuai dengan


Belum penjelasan standar dalam elemen penilaian dan
dilaksanakan Maksud dan tujuan

Belum Lakukan evaluasi OPPE dengan


dilaksanakan mempertimbangkan hasil audit medis

Belum Dokumentasikan hasil penilaian dalam file


dilaksanakan kredensial dan kepegawaian staf ybs

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan Lakukan untuk semua staf keperawatan

Sudah
dilaksanakan

Belum Lakukan audit kinerja, lakukan perbaikan bila


dilaksanakan ditemukan masalah mutu

Belum Dokumentasikan hasil review dalam file


dilaksanakan kepegawaian
dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H. Hanafie

Standar No urut Elemen Penilaian

Pimpinan rumah sakit mengalokasikan


sumber daya yang cukup untuk program
PPI. 4. 2 pencegahan dan pengendalian infeksi

Ada sistem manajemen informasi untuk


mendukung program pencegahan dan
3 pengendalian infeksi

Data yang dikumpulkan a) sampai f)


PPI. 6. 2 dievaluasi/dianalisis.

Berdasarkan evaluasi/analisis data, maka


diambil tindakan memfokus atau memfokus
ulang program pencegahan dan pengendalian
3 infeksi.

Rumah sakit melakukan asesmen terhadap


risiko paling sedikit setiap tahun dan hasil
4 asesmen didokumentasikan.

Pembersihan peralatan dan metode


sterilisasi di pelayanan sterilisasi sentral sesuai
PPI. 7.1. 1 dengan tipe peralatan

Manajemen laundry dan linen yang tepat


sesuai untuk meminimalisasi risiko bagi staf dan
3 pasien.

Risiko dan dampak renovasi atau kontruksi


terhadap kualitas udara dan kegiatan
pencegahan dan pengendalian infeksi dinilai dan
PPI. 7.5. 2 dikelola.

Ruangan bertekanan negatif tersedia dan di


monitor secara rutin untuk pasien infeksius yang
membutuhkan isolasi untuk infeksi airborne; bila
ruangan bertekanan negatif tidak segera
tersedia, ruangan dengan sistem filtrasi HEPA
PPI. 8. 5 yang diakui bisa digunakan.
Pengukuran tersebut mengidentifikasi
PPI.10.2. 2 infeksi penting secara epidemiologis

Proses di tata ulang berdasarkan risiko,


PPI.10.3. 1 angka dan kecenderungan data dan informasi
Proses di tata ulang untuk menurunkan
2 risiko infeksi ke level serendah mungkin

Angka infeksi terkait pelayanan kesehatan


dibandingkan dengan angka-angka di rumah
sakit lain melalui komparasi data dasar (lihat
PPI.10.4. 1 juga PMKP.4.2, EP 2 dan MKI.20.2, EP 3)

Rumah sakit membandingkan angka yang


2 ada dengan praktik terbaik dan bukti ilmiah

Hasil program pencegahan dan


pengendalian infeksi dilaporkan kepada
Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan
PPI.10.6. 1 sesuai ketentuan (lihat juga MKI.20.1, EP 1)

Rumah sakit melakukan tindak lanjut yang


benar terhadap laporan dari Kementerian
2 Kesehatan atau Dinas Kesehatan
rah H. Hanafie
Surveyor Assessment
Fakta dan Analisis Rekomendasi

Pimpinan RS belum cukup mengalokasikan dana Agar Pimpinan RS mengalokasikan dana yang
untuk program PPI cukup untuk program PPI

Pelaporan masih dilakukan secara manual Agar pelaporan dilakukan secara komputerisasi

Data yang dikumpulkan balum dianalisis Agar data yang dikumpulkan dianalisis

Belum ada dilakukan menfokus ulang program Agar dilakukan menfokus ulang program
pencegahan dan pengendalian infeksi pencegahan dan pengendalian infeksi

assesmen belum dilakukan dalam setahun Agar assesmen dilakukan setiap tahun terkait
terkait dengan risiko infeksi dengan risiko infeksi

pembersihan peralatan dan metode sterilisasi Agar pembersihan peralatan dan metode
masih desentralisasi sterilisasi di pelayanan sterilisasi sentral

Manajemen laundry dan linen belum sesuai Agar manajemen laundry dan linen sesuaikan
dengan ketentuan dengan ketentuan

Belum ada hasil pemantauan kualitas udara Agar dilakukan pementauan kualitas udara
akibat renovasi akibat renovasi

Belum ada ruangan bertekanan negatif untuk Agar dibuat ruangan bertekanan negatif untuk
isolasi infeksi aribone isolasi infeksi airbone

Belum ada hasil analisis epidemiologis Agar dilakukan analisis epidemiologis

Belum ada proses tata ulang berdasarkan risiko, Agar dibuat proses tata ulang berdasarkan risiko,
angka dan kecenderungan data dan informasi angka dan kecenderungan data dan informasi
Belum ada proses tata ulang menurunkan Agar ada proses tata ulang menurunkan resiko
resiko infeksi ke level serendah mungkin infeksi ke level serendah mungkin

Belum ada membandingkan angka infeksi terkait Agar membandingkan angka infeksi terkait
pelayanan kes dengan RS lain dengan pelayanan dengan RS lain

RS belum membandingkan angka yang ada Agar RS membandingkan angka yangada dengan
dengan praktik terbaik dan bukti ilmiah prktik terbaik dan bukti ilmiah

Hasil program pencegahan dan pengendalian Agar Hasil program pencegahan dan
infeksi belum dilaporkan ke Dinkes pengendalian dlaporkan ke Dinkes

Rumah Sakit belum melakukan tindak lanjut Agar membuat laporan tindak lanjut dari hasil
terhadap laporan dari Dinkes laporandri Dinkes
Surveior Verifikator
Hasil Survei Rekomendasi

Sudah
dilaksanakan

Belum Kembangkan sistem yang ada. Agar RS


dilaksanakan mengimplementasikan SISMADAK

Lakukan secara konsisten dan


Sudah berkesinambungan. Agar dibuat untuk kegiatan
dilaksanakan tahun 2018

Sudah
dilaksanakan

Sudah Belum terintegrasi dengan asesmen risiko di


dilaksanakan MFK

Belum Kembangkan unit CSSD agar dapat memenuhi


dilaksanakan semua kebutuhan RS

Sudah
dilaksanakan

Belum Buat dan lakukan ICRA konstruksi (renovasi dan


dilaksanakan pembangunan)

Belum Siapkan ruang isolasi yang memenuhi


dilaksanakan persyaratan
Sudah
dilaksanakan

Lakukan proses tata ulang berdasarkan hasil


analisis data risiko dan kecenderungan.
Belum Kecenderungan dilakukan minial dengan enam
dilaksanakan titik atau data kegiatan
Belum Lakukan tata ulang untuk dapat menurunkan
dilaksanakan risiko infeksi serendah mungkin

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan
dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H. Hanafie
Surveyor Assessment Surveior Verifikator
Standar No urut Elemen Penilaian
Fakta dan Analisis Rekomendasi Hasil Survei Rekomendasi
Mereka yang bertanggung jawab atas tata Penanggungjawab tata kelola hanya sekali Agar laporan program PMKP ke
kelola, secara teratur menerima dan menerima laporan program PMKP berupa penanggungjawab tata kelola disertai Belum Belum ada laporan Program PMKP
TKP.1.5. 2 menindaklanjuti laporan tentang program mutu rekomendasi dan rencana tindak untuk
data indikator tanpa rencana tindak lanjut dilaksanakan kepada pemilik
dan keselamatan pasien. (lihat juga PMKP.1.4, EP mendapat persetujuan dan arahan
2) perbaikan tindaklanjut

Kontrak dan perjanjian lainnya dievaluasi, Evaluasi kontrak sudah mulai


sifat kontrak, sebagai bagian dari program Tidk
ada bukti kontrak dievaluasi sebagai dilaksanakan, tetapi masih belum
terkait Agar setiap kontrak di RSUD MB dievaluasi Belum
TKP.3.3.1. 1 peningkatan bagian dari program peningkatan mutu dan optimal, aspek kualitas masih terbatas.
mutu dan keselamatan pasien keselamatan pasien RS sebagai bagian dari program PMKP dilaksanakan Lakukan evaluasi semua kontrak, baik
rumah sakit. (lihat juga AP.5.8, EP 6)
manajerial maupun klinis

Pimpinan klinis dan manajerial terkait


berpartisipasi dalam program peningkatan mutu Tidak ada bukti pimpinan klinis berpartisipasi
Agar tersedia bukti bahwa pimpinan klinis Sudah
2 dalam analisis informasi mutu dan keselamatan dalam program PMKP dari kontrak luar berpartisipasi sesai permintaan standar dilaksanakan
yang berasal dari kontrak dengan pihak luar. (kontrak Pelayanan Kesehatan Jiwa)
(lihat juga AP.5.8, EP 5)

Bila pelayanan yang dikontrakkan tidak Agar pelayanan kontrak klinis tersebut
Sudah
3 memenuhi harapan mutu dan keselamatan, Belum ada evaluasi dimaksud standar dievaluasi bilamana tidak memenuhi
dilaksanakan
diambil tindakan. harapan program PMKP diambil tindakan
Pimpinan menetapkan program orientasi
Tidak ada bukti orientasi semua staf dilakukan Agar semua staf departemen seluruh RS Sudah
1 (lihat jugadepartemen
bagi staf yang didokumentasikan.
TKP.5.4.
KPS.7; AP.5.1, EP 5, dan AP.6.2, EP 6) orientasi khususnya untuk staf medis dilakukan orientasi dilaksanakan

Semua staf departemen telah selesai Agar semua staf departemen selesai
Tidak ada bukti semua staf departemeb Sudah
2 menjalani program tersebut. (lihat juga KPS.7; menjalani orientasi ada bukti dokumen
AP.5.1, EP 5; dan AP.6.2, EP 6) selesai menjalani program orientasi orientasinya dilaksanakan

Pengukuran mutu terkait kinerja staf untuk


Pimpinan melaksanakan pengukuran mutu staf medis belum dilakukan, sedang staf
terkait dengan kinerja staf dalam menjalankan keperawatan dan profesi kesehatan lain belum Agar dilakukan pengukuran mutu semua staf Belum Perbaiki pengukuran kinerja dokter dan
TKP.5.5. 2 tanggung
jawab mereka di departemen atau dilakukan berdasarkan penugasan kerja klinis, klinis sesuai permintaan standar dilaksanakan perawat sesuai dengan RKKnya
pelayanan baru didasarkan pada penilaian Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP)

Pimpinan departemen atau pelayanan Ada feedback data dan informasi dari Tim Agar pimpinan departemen menindaklanjuti
4 diberikan
data dan informasi yang dibutuhkan PMKP ke pimpinan departemen/pelayanan, rekomendasi dari tim PMKP untuk Sudah
untuk mengelola dan meningkatkan asuhan dan namun tidak ada bukti tindaklanjut untuk melaksanakan aksi nyata dalam dilaksanakan
pelayanan meningkatkan asuhan dan pelayanan meningkatkan asuhan dan pelayanan

Rumah sakit menetapkan kebijakan tentang Rumah sakit belum menetapkan


penerimaan, transfer dan pemulangan pasien kebijakan/panduan/SPO admisi pasien dan Agar RS menetapkan Sudah
TKP.6.1. 3 (lihat juga APK.1.1, EP 2; APK.3, EP 1, dan APK.4, paduan resume pasien (diberikan pada pasien, kebijakan/panduan/SPO lengkap sesuai dilaksanakan
EP 1-4) arsip dan perujuk) permintaan standar
dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H. Hanafie
Surveyor Assessment Surveior Verifikator
Standar No urut Elemen Penilaian
Fakta dan Analisis Rekomendasi Hasil Survei Rekomendasi

Kerangka kerja rumah sakit untuk Tidak ada bukti program kerja Sub komite Etik
manajemen etis mendukung hal-hal yang dan disiplin profesi dan pelaksanaan Agar sub komite etis dan disiplin profesi Sudah
TKP.6.2. 1 melaksanakan nprogra dimaksud dan
dikonfrontasi/diharapkan pada dilema etis dalam programnya bila ada kasus dilema etis dalam tersedia bukti penanganan dilema etis klinis dilaksanakan
asuhan pasien asuhan

Kerangka kerja rumah sakit untuk Tidak ada bukti program kerja panitia etik RS Agar panitia etik RS melaksanakan program Perbaiki kerangka kerja panitia etik agar
2 manajemen etis mendukung hal-hal yang dan pelaksanaan programnya bila ada kasus dimaksud dan tersedia bukti penanganan Belum lebih mendukung kasus dalam
dikonfrontasikan pada dilema etis dalam dilaksanakan
dilema etis dalam pelayanan non klinis dilema etis non klinis pelayanan non klinis
pelayanan non klinis

Tidak ada bukti2 rapat subkomite etik dan


Agar didokumentasikan hasil2 rapat Sudah
3 Dukungan ini siap tersedia disiplin profesi serta bukti2 rapat panitia etik penyelesaian masalah2 etis tersebut dilaksanakan
RS dalam menyelesaikan masalah2 etis terkait

Kerangka kerja rumah sakit memperlengkapi Tidak tersedia panduan untuk pelaporan yang Agar ditetapkan panduan dimaksud untuk Belum Perbaiki panduan etik agar lebih
4 pelaporan yang aman bagi masalah etis dan
aman bagi masalah etis dan hukum legal menjamin pelaporan yang aman dilaksanakan menjamin adanya pelaporan yang aman
hukum / legal
dr. FX. Suharto, M.Kes - Survei Verifikasi Ke-1 - RS Umum Daerah H. Hanafie

Standar No urut Elemen Penilaian

Ada rencana tertulis yang mencakup a)


MFK. 2. 1 sampai f) Maksud dan Tujuan

2 Rencana tersebut terkini atau di update

3 Rencana tersebut dilaksanakan sepenuhnya

Rumah sakit memiliki proses evaluasi


4 periodik dan update rencana tahunan

Rencana untuk pemasangan label pada


bahan dan limbah berbahaya disusun dan
diterapkan. (lihat juga AP.5.5, EP 5; dan AP.6.6,
MFK. 5. 7 EP 5)

Rumah sakit harus mengidenfikasi


kemungkinan terjadinya bencana internal dan
eksternal, seperti keadaan darurat dalam
masyarakat, wabah dan bencana alam atau
bencana lainnya, serta terjadinya kejadian
wabah yang menimbulkan terjadinya risiko yang
MFK. 6. 1 signifikan.

Rumah sakit merencanakan untuk


menangani kemungkinan bencana, meliputi item
2 a) sampai g) di atas

Seluruh rencana diujicoba secara tahunan


atau sekurang-kurangnya elemen kritis dari c)
MFK. 6.1. 1 sampai g) dari rencana

Pada akhir setiap uji coba, dilakukan tanya-


jawab (debriefing) mengenai ujicoba yang
2 dilakukan

Bila terdapat badan independen dalam


fasilitas pelayanan pasien yang akan disurvei,
rumah sakit memastikan bahwa unit tersebut
mematuhi rencana kesiapan menghadapi
3 bencana.
Program termasuk pengurangan risiko
MFK. 7.1. 1 kebakaran;

Program termasuk asesmen risiko


kebakaran saat ada pembangunan di atau
2 berdekatan dengan fasilitas;

Program termasuk deteksi dini kebakaran


3 dan asap;

Program termasuk meredakan kebakaran


4 dan pengendalian (containment) asap.

Sistem deteksi kebakaran dan pemadaman


diinspeksi dan diuji coba, serta dipelihara, yang
MFK. 7.2. 1 frekuensinya ditetapkan oleh rumah sakit

Untuk setiap komponen dari program


manajemen fasilitas dan keselamatan rumah
sakit, ada pendidikan yang direncanakan untuk
memastikan staf dari semua shift dapat
menjalankan tanggung jawab mereka secara
efektif. (lihat juga AP.5.1, EP 5, dan AP.6.2, EP 6)
MFK.11. 1

Pendidikan meliputi pengunjung,


pedagang/vendor, pekerja kontrak dan lainnya
yang diidentifikasi rumah sakit serta stafnya
2 yang bekerja dalam beberapa shift.

Staf dapat menjelaskan dan/atau


memperagakan prosedur dan peran mereka
dalam penanganan kedaruratan dan bencana
MFK.11.1. 4 internal atau ekternal (community).

Pengetahuan staf dites berdasarkan


perannya dalam memelihara fasilitas yang aman
MFK.11.3. 1 dan efektif.

Pelatihan dan testing staf didokumentasikan


dengan mencatat siapa yang dilatih dan dites,
2 serta hasilnya.
rah H. Hanafie
Surveyor Assessment
Fakta dan Analisis Rekomendasi

Rencana induk tidak lengkap sesuai permintaan Agar dibuat pedoman/panduan lengkap
standar mencakup a) s/d f) sdari maksud dan tujuan

Tidak ada bukti rencana induk dilaksanakan


konsisten sesuai pedoman/panduan, SPO dan
tidak ada bukti checklist dilakukan sesuai Agar rencana induk dilaksanakan SPO Proses
regulasi tersebut pemutakhiran pedoman/panduan tersebut
Rencana induk dilaksanakan secara penuh dan Agar rencana induk dilaksanakan secara lengkap
lengkap dari MFK 4 s/d MFK 11.3.

RSUD tidak memiliki proses evaluasi periodik


dan update dari rencana tahunan. Sebagian
besar fasilitas tidak ada SPO pemeriksaan dan Agar semua fasilitas dan peralatan dalam
check listnya, uji coba fungsi dan SPO rencana induk ada program pemeliharaan, uji
pemeliharaan fasilitas da peralatan fungsi dan SPO pemelihararaan

Implementasi pemasangan label pada bahan


dan limbah berbahaya, belum dilakukan secara Agar Implementasi pemasangan label pada
menyeluruh dan dimonitor (secara khusus di lab bahan dan limbah berbahaya dilakukan
tidak dilakukan labeling). menyeluruh sesuai daftar limbah B3

Identifikasi bencana internal dan eksternal tidak


lengkap, hanya teridentifikasi kebakaran. Di sisi
lain wilayah kerja RSUD MB dilintasi jalan trans
Sumatra, ada lapangan terbang baru dan rawan Agar dibuat risk management untuk identifikasi
KLB asap, semuanya rawan bencana namun bencana internal dan eksternal di RS sesuai
belum teridentifikasi. kondisi wilayah

Tidak ada bukti RSUD MB membuat disaster Agar RSUD MB membuat disaster plan meliputi
plan meliputi item a s/d g item a s/d g

Tidak ada bukti disaster plan yang direncanakan


dan dilakukan uji coba setiap tahun khususnya Agar dibuat rencana uji coba sesuai permintaan
elemen kritis c s/d g standar

Agar dilakukan debriefing mengenai uji coba


Tidak ada bukti dilakukan defriefing disaster yang ditetapkan

Tidak ada bukti unit independen terlibat dalam Agar unit independen ikut dalam uji coba dan
upaya kesiapsiagaan dan kegiatan uji coba mematuhi kesiapsiagaan dalam menghadapi
penanggulangan bencana bencana
Agar Program pengurangan risiko kebakaran
dibuat untuk seluruh RS meliputi: pencegahan
kebakaran: pengamanan gas medis (pakai
rantai/akses terbatas), evakuasi, sistem deteksi
dini, mekanisme penghentian kebakaran
Program kebakaran tidak lengkap (hidran/slang air, supresi kimia dan sprinkle)

Agar dibuat Program asesmen risiko kebakaran


terhadap pembangunan di atau berdekatan
Tidak ada program dimaksud dengan fasilitas

Sudah ada program dimaksud seperti alarm,


smoke detector namun tidak semua bangunan Agar dibuat Program deteksi dini kebakaran dan
ada program tersebut asap dan dilengkapi nuntuk semua bangunan

Agar Program meredakan kebakaran dan


Ada program dimaksud khususnya dibangunan pengendalian (containment) asap dilengkapi dan
baru namun belum ada hidran dan slang air di uji coba secara periodik

Sistem deteksi dan pemadaman tidak lengkap Agar dilenkapi sistem deteksi dan pemadaman.
untuk seluruh rumah sakit. Uji coba hanya Implementasi uji coba dan pemeliharaan sistem
dilakukan untuk pemadaman dengan APAR dan deteksi kebakaran dan pemadaman agar
evakuasi dilaksanakan di seluruh RS secara berkala

Tidak ada bukti pendidikan dimaksud dalam Agar dibuat program diklat manajemen fasilitas
dalam standar dan keselamatan RS untuk staf terkait

Agar direncanakan dan dilaksanakan Program


pelatihan vendor, pekerja kontrak dalam
Tidak ada bukti pendidikan dimaksud dalam menyediakan fasilitas asuhan pasien yang aman
dalam standar dan efektif

Agar staf RS dilatih dalam manajemen bencana


Tidak ada bukti staf dapat menjelaskan protap internal dan eksternal selain kebakaran
penangan bencana internal dan eksternal selain sehingga dapat memperagakan perannya sesuai
penanganan kebakaran protap.

Agar dipenuhi kebutuhan staf untuk


Tidak ada bukti staf dites tentang seperti yang pemeliharaan peralatan medis dan sistem
diminta standar utilitas dan dilakukan tes kompetensi

Tidak ada bukti dokumentasi pelatihan Agar setiap pelatihan dan testing tentang
(sertifikat) dan testing (pre test/post test) staf pemeliharaan fasilitas didumentasikan bukti2
seperti yang diminta standar pelaksanaannya
Surveior Verifikator
Hasil Survei Rekomendasi

Sudah
dilaksanakan

Belum
dilaksanakan Agar dibuat juga perencanaan untuk tahun 2018
Belum
dilaksanakan laksanakan semua rencana kegiatan MFK

Sudah
dilaksanakan

Belum
dilaksanakan laksanakan pemasangan label pada bahan B3

Sudah
dilaksanakan Agar dilengkapi dan diperbaiki penulisannya

Belum Buat disaster plan sesuai dengan penjelasan


dilaksanakan dalam maksud dan tujuan standar

Belum
dilaksanakan lakukan uji coba sesuai permintaan standar

Belum lakukan debriefing sesudah pelatihan simulasi


dilaksanakan disaster. Siapkan bukti pelaksanaannya

Belum Agar unit independen diikut sertakan dalam uji


dilaksanakan coba dan mematuhi program disaster RS
Sudah
dilaksanakan

Belum Lengkapi program asesmen risiko kebakaran thd


dilaksanakan bangunan yang berdekatan dengan fasilitas RS

Sudah
dilaksanakan

Sudah
dilaksanakan

Belum Lakukan inspeksi, uji coba dan pemeliharaan


dilaksanakan sistem deteksi kebakaran sesuai ketetapan RS

Belum Lakukan Diklat manajemen MFK untuk staf


dilaksanakan terkait

Belum Lakukan diklat MFK untuk vendor, pekerja


dilaksanakan kontrak di RS

lakkan pelatihan manajemen bencana internal


Belum dan eksternal, sehingga staf mengetahui peran
dilaksanakan mereka dalam penanganan disaster

Belum
dilaksanakan Lakukan tes kompetensi staf

Belum
dilaksanakan Siapkan bukti pelaksanaan pelatihan staf

Anda mungkin juga menyukai