DISUSUN OLEH :
INDRI SAWITRI
FITRIA WIDIARTI
MATARAM
2018
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus saat ini bukan hanya menyerang orang dewasa saja, tetapi sudah
menyerang anak – anak dan remaja. Ironisnya lagi, diabetes mellitus pada anak sulit
dideteksi sejak dini bahkan sejak bayi sekalipun.
Menurut dokter spesialis anak dari RS Gading Pluit Jakarta Luszy Arijanti, tidak
ada tanda – tanda khusus dari bayi yang dapat membuktikan bahwa seorang anak
nantinya akan menderita diabetes mellitus. Biasanya anak akan ketahuan menderita
diabetes mellitus pada usia 7 tahun keatas.
Diabetes mellitus pada anak dapat pula menyebabkan kematian dan dapat
mengganggu proses tumbuh kembangnya. Anak yang terkena diabetes mellitus
hendaknya menjalani terapi insulin daripada mengkonsumsi obat – obatan. Anak yang
menderita diabetes ini juga perlu dijaga pola makannya dan olahraga secara teratur.
Luszy mengakui anak – anak memang agak sulit untuk diatur pola makannya apalagi
sekarang ini kehadiran makanan cepat saji sangat digemari oleh anak – anak. Di sinilah
perlu peran orang tua, keluarga dan guru dalam membantu anak untuk bisa
memperhatikan pola makan yang baik.
Secara umum di dunia terdapat 15 kasus. 100.000 individu pertahun yang
menderita diabetes mellitus tipe I. Tiga dari 1000 anak akan menderita IDDM pada
umur 20 tahun nantinya. Insiden DM tipe I pada anak – anak di dunia tentunya berbeda.
Terdapat 61 kasus per 100.000 anak di Cina, hingga 41 kasus per 100.000 anak di
Firlandia. Angka ini sangat bervariasi, terutama tergantung pada lingkungan tempat
tinggal. Ada kecenderungan semakin jauh di khatulistiwa, angka kejadiannya akan
semakin tinggi. Meski belum ditemukan angka kejadian IDDM di Indonesia, namun
angkanya cenderung lebih rendah disbanding di Negara – Negara Eropa.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tentang kasus diabetes mellitus di atas maka dirumuskan suatu
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan
diabetes mellitus.
2. Bagaimana menegakan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan
diabetes mellitus.
3. Bagaimana menentukan intervensi yang tepat sesuai dengan diagnosa pada
pasien dengan gangguan diabetes mellitus
4. Bagaimana mengimplementasikan intervensi keperawatan yang sudah disusun
sesuai dengan diagnosa pada pasien dengan gangguan diabetes mellitus.
5. Bagaimana melakukan evaluasi akhir asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan diabetes mellitus.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan Asuhan Keperawatan keluarga pada Ny. S dengan Diabetes
Mellitus
2. Tujuan Khusus
a. Mampu memahami Asuhan Keperawatan keluarga pada Ny. S dengan
Diabetes Mellitus
b. Mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga pada Ny. S dengan
Diabetes Mellitus
c. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan keluarga pada Ny. S dengan
Diabetes Mellitus
d. Mampu menentukan intervensi pada Ny. S dengan Diabetes Mellitus
e. Mampu melakukan implementasi pada Ny. S dengan Diabetes Mellitus
f. Mampu melakukan evaluasi pada Ny. S dengan Diabetes Mellitus
g. Mampu melakukan dokumentasi pada kasus Ny. S dengan Diabetes Mellitus
BAB II
TINJAUAN TEORI
I. PENGERTIAN
Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetic dan
klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi
karbohidrat. ( Price and Wilson, 2000 )
Diabetes mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi( Smeltzer and Bare,2000)
Diabetes melitus merupakan peyakit kronis yang berkaitan denan defisiensi atau
resistansi insulin relatif atau absolut dan ditandai dengan ganguan metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak. (Paramita, 2011)
II. ETIOLOGI
Etiologi secara umum tergantung dari tipe Diabetes, yaitu :
1. Diabetes Tipe I ( Insulin Dependent Diabetes Melitus / IDDM )
Diabetes yang tergantung insulin yang ditandai oleh penghancuran sel-sel
beta pancreas disebabkan oleh :
a. Faktor genetic
Penderita DM tidak mewarisi DM tipe 1 itu sendiri tapi mewarisi suatu
predisposisi / kecenderungan genetic ke arah terjadinya DM tipe 1.
Ini ditemukan pada individu yang mempunyai tipe antigen HLA ( Human
Leucocyte Antigen ) tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang
bertanggung jawab atas antigen transplatasi dan proses imun lainnya.
b. Faktor Imunologi
Respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh
dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap seolah-olah
sebagai jaringan asing.
c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimun yang
menimbulkan destruksi sel beta.
2. Diabetes Tipe II (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus / NIDDM )
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe II belum diketahui .
III. KLASIFIKASI
Klasifikasi DM dan gangguan toleransi glukosa adalah sebagai berikut :
1. Diabetes mellitus
a. DM tipe 1 (tergantung insulin)
b. DM tipe 2 (tidak tergantung insulin)
- Gemuk
- Tidak gemuk
c. DM tipe lain yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu
- Penyakit pancreas
- Hormonal
- Obat atau bahan kimia
- Kelainan reseptor
- kelainan genital dan lain-lain
2. Toleransi glukosa terganggu
3. Diabetes Gestasional
(Suyono, et al 2001)
Dalam keadaan normal, jika terdapat insulin, asupan glukosa / produksi glukosa
yang melebihi kebutuhan kalori akan di simpan sebagai glikogen dalam sel-sel
hati dan sel-sel otot. Proses glikogenesis ini mencegah hiperglikemia ( kadar
glukosa darah > 110 mg / dl ). Jika terdapat defisit insulin, empat perubahan
Pada DM tipe 1 terdapat ketidak mampuan menghasikan insulin karena sel-sel beta
telah dihancurkan oleh proses autoimun. Akibat produksi glukosa tidak terukur
oleh hati, maka terjadi hiperglikemia. Jika konsentrasi klokosa dalam darah tinggi,
ginjal tidak dapat menyerap semua glukosa, akibatnya glukosa muncul dalam urine
berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan berkemih (poli uri) dan rasa haus
Pada DM tipe 2 terdapat 2 masalah utama yang berhubungan dengan insulin yaitu
resistensi insulin dan ganguan sekresi insulin. Resistensi insulin ini disertai dengan
penurunan reaksi intra sel sehingga insulin menjadi tidak efektif untuk
berlebihan, kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat normal atau sedikit
meningkat. Namun jika sel beta tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan
insulin maka kadar glukosa darah meningkat. Akibat intoleransi glukosa yang
berlangsung lambat dan progresif maka awitan DM tipe 2 dapat berjalan tanpa
terdeteksi. Gejala yang dialami sering bersifat ringan seperti kelelahan, iritabilitas,
poliuri, polidipsi, luka pada kulit yang lama sembuh, infeksi vagina atau pandangan
Resiko infeksi
Perubahan nutrisi
Kekurangan volume cairan Neuron
kurang dari kebutuhan
A. Identitas Keluarga
1. Data Dasar
b. Keluarga
1) Nama : Ny. S
2) Umur : 60 tahun
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SD
Mataram
c. Komposisi Keluarga
Jenis Hubungan
Nama Agama Pendidikan Pekerjaan
No Umur
Kelamin dengan KK
d. Genogram
1992
Ny. S
60 th DM
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Penderita
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Menikah
: Tinggal Serumah
e. Tipe Keluarga
Keluarga klien merupakan tipe keluarga besar yang terdiri dari ibu, anak,
dan cucu.
Suku keluarga Ny. S adalah suku sasak, begitu pula anak dan cucunya.
pelayanan kesehatan/Puskesmas.
g. Identifikasi Agama
Agama yang ada di keluarga Ny. S yaitu agama Islam, di dalam keluarga
tidak ada perbedaan agama, antara anggota keluarga terlihat taat dalam
h. Rekreasi Keluarga
(pantai, taman).
Pada 8 bulan terakhir ini Ny. S mengatakan menderita diabetes mellitus dari
awal maret 2018. Ny. S mengatakan saat ini yang dirasakan adalah lutut, ngilu-
ngilu, saat lapar klien mengatakan keluar keringat dingin dan merasa ingin
pingsan, Ny. S bila makan nasinya lebih sedikit dari sayurnya, kencingnya
biasa, penglihatan baik. Untuk mengatasi keluhan ini Ny. S rutin memeriksakan
diri ke Puskesmas dan saat ini masih rutin minum obat glibenklamid 1 x 1,
arthrifen dan B-komplek 3 x 1 diminum saat kaki terasa capek atau ngilu-ngilu.
Sebelumnya Ny. S mengatakan kurang mengerti tentang diit dan penyakit yang
dideritanya. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil TD: 130/80 mmHg,
nadi: 78 x/menit, suhu: 36,10C, respirasi: 20 x/menit, BB: 53 kg. Test urin
negatif dan hasil terakhir GDS Ny. S pada bulan Mei: 192 mg/dl, Juni: 209
mg/dl, dan Juli: 250 mg/dl. Sebelumnya Ny. S mempunyai kebiasaan minum
yang manis-manis (kopi). Diit yang dilakukan Ny. S adalah hanya mengurangi
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksa Fisik Ny. B Ny. S Tn. A An. D
No
1 Keadaan umum Baik Baik Baik Baik
- TD 130/80 mmHg 130/90 mmHg - 120/80 mmHg
- Nadi 78 x/menit 80 x/menit 90 x/menit 80 x/menit
- Suhu 36,10C 36,30C 36,10C 36,50C
- TB 159 cm - - -
- RR 20 x/menit 22 x/menit 21 x/menit 20 x/menit
- Berat badan 48 kg 53kg 59kg 16kg
2 Kepala
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
- Kulit kepala Bersih Bersih Bersih Bersih
- Warna rambut Beruban Beruban Hitam Hitam
- Luka Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
3 Mata
- Penglihatan Jelas Kabur Jelas Jelas
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
- Pupil Isokor Isokor Isokor Isokor
- Skela Anikterik Anikterik Anikterik Anikterik
- Konjungtiva Ananemis Ananemis Ananemis Ananemis
- Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
4 Telinga
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
- Pengeluaran Cairan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Ketajaman pendengaran Dapat menjawab Dapat menjawab Dapat menjawab Dapat menjawab
pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan
dengan baik dengan diulang dengan baik dengan baik
5 Hidung
Pemeriksa Fisik Ny. B Ny. S Tn. A An. D
No
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
- Polip Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
6 Mulut
- Mukosa bibir Lembab Lembab Lembab
Lembab
- Gigi Caries Caries/ompong Tidak caries
caries
- Kebersihan Bersih Bersih Bersih
Bersih
7 Leher
- P.Kelenjar tonsil Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Peningkatan tekanan vena Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
jugularis
- Lesi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Nyeri Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
8 Paru
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
- Suara nafas Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
9 Abdomen
- Bentuk dada Simetris Simetris Simetris Simetris
- Turgor Elastis Tidak elastis Elastis Elastis
- Lesi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Asites Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Pemb. Hepar Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
10 Ektremitas
- Turgor Elastis Elastis Elastis Elastis
- Lesi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Sianosis tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
- Kaki Normal Normal Normal Normal
- Kekuatan otot
Tahap perkembangan keluarga Ny. S saat ini adalah tahap keluarga dengan usia
dewasa (pelepasan) karena anak-anaknya sudah menikah dan hanya tinggal satu
anak bungsu (Tn. A) yang belum menikah dan tinggal bersama Ny. S
2. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi
Menurut keluarga selama ini tugas perkembangan dapat terpenuhi dengan baik
meskipun selama ini yang mencari nafkah adalah anaknya atau dibantu
dalam keluarga dan yang mengambil keputusan adalah anak laki-lakinya yang
keluarganya sendiri.
Dalam keluarga Ny. S sebelumnya tidak ada yang menderita penyakit diabetes
mellitus seperti yang dialami Ny. S saat ini, orang tua Ny. S atau bapak Ny. S
D. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Status kepemilihan rumah adalah milik sendiri, tipe rumah permanen dengan
lantai semen dan dinding tembok, luas rumah 6 x 9 m2, jumlah ruangan terdiri
dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang TV/keluarga, 1 ruang dapur, dan
setiap ruangan mempunyai jendela yang setiap hari dibuka dan memiliki
ventilasi yang cukup. Perabot rumah tangga diletakkan sesuai pada tempatnya.
Jenis WC yang digunakan adalah bowel, dengan jarak septic tank 10 m dari
sumber air dan sumber air minum berasal dari sumur gali. Halaman dan
pekarangan sekitar rumah tampak kotor oleh sampah plastik dan daun-daunan.
E Keterangan:
D
A : Ruang tamu
B, C, D : Kamar tidur
G
E : Dapur
F : Sumur + WC
C
G : Ruang keluarga
H : Septic tank
: Jendela
A
B : pintu
keluarga dengan tetangga sekitar baik, mayoritas penduduk petani dan aturan
atau norma dalam lingkungan daerah tempat tinggal Ny. S ditentukan bersama-
Keluarga Ny. S tinggal di daerah tersebut sejak Ny. S masih kecil dan keluarga
Jum’at secara rutin mengikuti yasinan, dan setiap Selasa siang mengikuti
kegiatan pengajian ke masjid dan klien juga mengikuti kegiatan senam lansia
setiap hari Jum’at dan minggu, keluarga sangat akrab dengan lingkungan
sekitar.
E. Struktur Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan oleh keluarga yaitu pola terbuka antara Ny.
S dan anaknya yang berusia 25 tahun dan ibunya Ny. S. Keluarga yang
Dalam mengambil keputusan biasanya dilakukan oleh anak ke-2 Ny. S dengan
menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga, dan yang bertugas sebagai
pencari nafkah anaknya yang membantu Ny. S, semenjak Ny. S sakit diabetes
Di dalam keluarga tidak ada kesepakatan yang mempengaruhi kesehatan, jika ada
F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
keadaan saat ini, antara keluarga saling menghargai, menghormati, dan tidak
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan keluarga Ny. S dengan tetangga sekitar bejalan dengan baik tidak
yang diikuti oleh anggota keluarga Ny. S adalah pengajian yang dilaksanakan
3. Fungsi ekonomi
4. Fungsi reproduksi
Keluarga Ny. S tidak memiliki rencana untuk menambah keluarga baru dan
tidak ada upaya yang dilakukan untuk mengendalikan jumlah keluarga karena
usia anak.
karena berkaitan dengan kehidupan dan apabila salah satu anggota keluarga
kurang mengerti tanda dan gejala, akibat lanjut serta perawatan bagi
merasa senang karena Ny. S selalu mengikuti apa yang dianjurkan oleh
keluarga.
yang menderita penyakit diabetes mellitus. Ny. S hanya tahu cara merawat
porsi makan.
banyak sampah plastik dan daun-daun, dalam rumah klien rapi, namun Ny.
dan juga mengetahui manfaat yang diperoleh dari fasilitas kesehatan yaitu
kurang baik terhadap petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan yang ada
- Usia lanjut
Kegiatan sehari-hari Ny. Sym ibu dari Ny. S hanya tinggal di rumah saja dan
lansia, Ny. S selalu aktif mengikuti senam lansia setiap minggu 2 x (Jum’at dan
1. Stress
2. Koping
sama seperti yang sedang dialami saat ini yakni anak-anak Ny. S selalu
J. Analisa Data
2
Total - 3
3
2. Resiko Hipoglikemia penyakit diabetes mellitus di keluarga Ny. S khususnya pada
Ny. S
- 3 1
Total 3
3. Resiko terjadi serangan ulang penyakit diabetes mellitus di keluarga Ny. S
khususnya Ny. S
DS:
mellitus.
- Ny. S mengatakan jika makan nasinya lebih sedikit dan sayurnya banyak.
diabetes mellitus
keturunan
DO:
- Ny. S mengatakan keluar keringat dingin bila lapar dan rasa ingin pingsan
DO:
DS:
mellitus.
DO:
- Jumlah makanan tidak ditimbang
- BB : 53 kg
- TD : 130/80 mmHg
- TB: 162
M. Rencana Keperawatan
Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus
Keperawatan Kriteria Standar
Kurang Setelah dilakukan Setelah dilakukan kunjungan - Jela
pengetahuan selama 3x kunjungan rumah selama 1x60menit - Jela
keluarga tentang rumah diharapkan keluarga dapat - Jela
penyakit DM di keluarga dapat TUK I Keluarga dapat - Jela
keluarga Ny. S mengetahui penyakit Mengenal masalah kesehatan menyebutkan: - Dem
khususnya pada yang diderita oleh a. Menyebutkan pengertian Respon verbal a. Pengertian DM pen
Ny. S Ny. S DM Kumpulan gejala yang - Dem
timbul pada seseorang glu
yang disebabkan karena
meningkatnya kadar
gula dalam darah karena
kekurangan insulin
b. Menyebutkan penyebab Respon verbal b. Menyebutkan 3 dari 5
DM penyebab DM
1. Faktor keturunan
2. Obesitas/kegemukan
3. Faktor lingkungan
(gaya hidup yang
kurang sehat; merokok,
stress, alkohol)
4. Makanan
5. Faktor penuaan
c. Menyebutkan tanda dan Respon verbal c. Menyebutkan 3 dari 6
gejala DM tanda dan gejala
1. Sering BAK
2. Banyak minum
3. Banyak makan
4. Cepat lelah walau
aktivitas ringan
5. Penurunan berat badan
6. Kesemutan dan gatal-
gatal
d. Menyebutkan komplikasi Respon verbal d. Menyebutkan 3 dari 5
atau akibat lanjut dari komplikasi atau akibat
DM lanjut dari DM
1. Gangguan persarafan
2. Kebutaan/rabun
Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus
Keperawatan Kriteria Standar
3. Tekanan darah tinggi
4. Luka yang sukar sembuh
5. Gangguan fungsi
TUK II ginjal
Merawat anggota keluarga
yang sakit
a. Memberi diit yang tepat Respon verbal Keluarga dapat
untuk penderita DM dan motorik menyediakan menu makanan
untuk penderita DM
b. Menjaga aktivitas dan Respon verbal Keluarga mampu menjaga
istirahat klien dan motorik aktivitas dan istirahat bagi
klien
Resiko Setelah dilakukan Setelah dilakukan kunjungan - Uca
hipoglikemia asuhan keperawatan rumah selama 1x60 menit - Lak
penyakit selama 3 hari keluarga dapat: den
diabetes mellitus keluarga diharapkan TUK I: - Jela
di keluarga Ny. hipoglikemia Keluarga dapat mengenal Keluarga dapat - Jela
S khususnya penyakit diabetes masalah kesehatan. menyebutkan: hip
pada Ny. S b.d mellitus tidak terjadi a. Menyebutkan prinsip diit Respon verbal a. Prinsip diit diabetes - Jela
ketidakmampuan pada Ny. S diabetes mellitus dengan mellitus: - An
keluarga dalam tiga tepat. - Tepat waktu (ditentukan diri
merawat anggota waktu makan) - Jela
keluarga yang - Tepat macam (makanan - Dem
sakit yang boleh dimakan) - An
- Tepat jumlah (kalori atau
yang diberikan) - Jela
b. Menyebut gejala Respon verbal b. Menyebabkan 5 dari 8 isti
hipoglikimea diabetes penyebab hipoglikimea me
mellitus diabetes mellitus
- Mengkonsumsi makanan
yang terlalu sedikit
- Aktivitas fisik yang berat
- Ketidak seimbangan
nutrisi dan cairan akibat
mual muntah
- Konsumsi alkohol
Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus
Keperawatan Kriteria Standar
c. Menyebutkan tujuan diit Respon verbal c. Menyebutkan 3 dari 3
diabetes mellitus tujuan diit diabetes
mellitus
- Mempertahankan kadar
gula darah
- Mencegah komplikasi
- Meningkatkan kwalitas
TUK II: hidup
Mengambil keputusan Respon motorik Klien dapat memeriksakan
a. Mengontrol diri secara diri secara rutin ke Puskesmas
rutin ke Puskesmas
TUK III: Keluarga dapat
Merawat anggota keluarga menyebutkan:
yang sakit Respon verbal a. 2 dari 3 diit DM
a. Menyebutkan diit diabetes - Memenuhi kebutuhan
mellitus energi
- Rendah lemak
- Mengandung vitamin
dan mineral
b. Memberikan makanan Respon verbal Keluarga dapat menyajikan
sesuai diit menu makan untuk
penderita diabetes mellitus
c. Menjaga aktivitas dan Respon verbal Menjaga aktivitas dan
istirahat klien istirahat bagi klien
Resiko terjadi Setelah dilakukan Setelah dilakukan kunjungan - Uca
serangan ulang asuhan keperawatan rumah selama 1x60 menit - Lak
di keluarga selama 3 hari keluarga dapat: den
Ny. S khususnya keluarga diharapkan TUK I: - Jela
pada Ny. S b.d serangan ulang tidak Keluarga dapat mengenal Keluarga dapat me
ketidakmampuan terjadi pada Ny. S masalah kesehatan. menyebutkan: - Jela
keluarga dalam a. Menyebutkan perawatan Respon verbal a. Menyebutkan 3 dari 4 me
merawat anggota diabetes mellitus perawatan diabetes - Jela
keluarga yang mellitus: me
sakit - Selalu memakai alas kaki - An
di dalam/di luar rumah diri
Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus
Keperawatan Kriteria Standar
- Olahraga ringan secara - Jela
teratur - Jela
- Mematuhi diit yang - Dem
diberikan - An
b. Menyebutkan tentang Respon verbal - Biasakan pola hidup atau
penatalaksanaan diabetes sehat - Jela
mellitus b. Menyebutkan 2 dari 3 isti
penatalaksanaan me
diabetes mellitus
- Diit rendah gula
c. Menyebutkan tentang Respon verbal - Olahraga secara
pemeriksaan diabetes teratur
mellitus - Kontrol gula darah
secara berkala
c. Menyebutkan 3 dari 4
pemeriksaan diabetes
mellitus
TUK II: - Pemeriksaan air kencing
Mengambil keputusan Respon motorik - Pemeriksaan darah
a. Mengontrol diri secara - Pemeriksaan secara
rutin ke Puskesmas berkala
TUK III: - Pemeriksaan kadar gula
Merawat anggota keluarga darah
yang sakit
a. Menyebutkan pencegahan Respon verbal Klien dapat memeriksakan
serangan ulang diabetes diri secara rutin ke
mellitus Puskesmas
Keluarga dapat
menyebutkan:
a. Menyebutkan 2 dari 3
b. Menyebutkan tindakan Respon verbal pencegahan serangan
pengobatan diabetes dan respon ulang
mellitus motorik - Mengatur makanan
sesuai diit
Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus
Keperawatan Kriteria Standar
- Melakukan olahraga
ringan
- Mengontrol gula darah
secara berkala
kepuskesmas
b. Menyebutkan 3 dari 3
tindakan pengobatan
diabetes mellitus
- Mengatur makanan
- Olahraga
- Obat-obatan
TUK III:
Merawat anggota keluarga
yang sakit
a. Menyebutkan pencegahan
serangan ulang
b. Menyebutkan tindakan
pengobatan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Dalam bab ini penulis menguraikan kesenjangan antara data yang ditemukan
dalam kasus dibandingkan dengan teori atau konsep dasar untuk mendapatkan data
dari pasien. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara adalah Tanya jawab atau menanyakan yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi pasien dan merupakan suatu komunikasi yang
direncanakan. Selama melakukan wawancara penulis sedikit menemui kesulitan,
karena tidak semua apa yang dikatakan pasien adalah benar, penulis harus
mencocokan data pasien dengan data status klien dan mahasiswa praktek serta
keluarga pasien untuk mendapatkan data yang akurat.
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik pasien untuk
menentukan masalah kesehatan pasien.Penulis menggunakan pemeriksaan head to
toe.Dalam melakukan pemeriksaan fisik penulis tidak mengalami kesulitan, karena
klien bersikap kooperatif.
c. Observasi
Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh
data tentang masalah kesehatan dan keperawatan.Dalam melaksanakan observasi
penulis tidak menemukan hambatan yang berarti karena klien bersikap kooperatif.
d. Studi keperawatan
Studi keperawatan adalah menggunakan atau membawa literature yang
berhubungan dengan masalah klien. Penulis memanfaatkan perpustakaan akper
serulingmas yang lengkap. Dan penulis tidak mengalami kesulitan tantang buku-
buku yang berkaitan dengan keperawatan keluarga dengan diabetes mellitus.
e. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang
berupa catatan, transkrip, buku dan sebagainya. Sebagai data penunjang pada proses
ini penulis tidak terlalu menemukan kesulitan, apabila penulis menemui kesulitan
penulis mengkonsultasikan dengan dosen – dosen pembimbing.
2. Perbandingan data pada kasus dengan data pada literature
Dari hasil pengkajian yang dilakukan didapatkan data fokus sebagai
berikut: Ny. P mengatakan belum mengetahui tentang komplikasi pada penyakit
diabetes mellitus dengan data yang dapat dilihat secara langsung kaki Ny. P
bengkak dan sedikit kaku serta Ny. P tampak bingung kenapa kakinya bisa bengkak
seperti ini.. Menunjukan bahwa Ny. P mengalami diabetes mellitus
3. Data Fokus
Pernyataan pasien secara verbal bahwa Ny. P mengatakan belum mengetahui
tentang komplikasi pada penyakit diabetes mellitus dengan data yang dapat dilihat
secara langsung kaki Ny. P bengkak dan sedikit kaku serta Ny. P tampak bingung
kenapa kakinya bisa bengkak seperti ini.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian, penulis menemui berbagai faktor yang
mendukung dan faktor yang menghambat. Faktor yang mendukung diantaranya
klien bersikap kooperatif, dan bersikap terbuka bersedia mengungkapkan apa yang
dirasakan dan dialaminya. Sedangkan faktor penghambatnya adalah bahasa yang
digunakan menggunakan bahasa jawa yang agak sulit dimengerti oleh penulis.
C. Perencanaan
Untuk menentukan rencana keperawatan yang akan disusun penulis
berpedoman pada teori yang ada.
1. Resiko terjadinya komplikasi
Tujuan umum : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama satu kali
kunjungan, diharapkan resiko komplikasi diabetes dapat di cegah atau di control.
Tujuan khusus : mengetahui tentang komplikasi penyakit diabetes mellitus dan
mengetahui tanda dan gejala terjadinya komplikasi diabetes mellitus. Intervensi
keperawatan : Kaji komplikasi diabetes mellitus yang ada, Berikan informasi atau
penyuluhan kesehatan tentang komplikasi diabetes mellitus dan perawatan pada
diabetes mellitus, Evaluasi cara – cara perawatan yang baik dan Libatkan keluarga
terdekat untuk memberikan support.
D. Tindakan Keperawatan
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan penulis selalu berkomunikasi
dengan perawat sebagai rekan kerja penulis.Penulis maksudkan agar tidak terjadi
kesalahan tindakan, karena bagaimanapun juga kerjasama merupakan hal yang
sangat penting dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien. Selain dengan
perawat penulis juga bekerjasama dengan teman sejawat. Tetapi hal ini tidak
menjadi penghambat bagi penulis untuk memberikan tindakan terbaik bagi klien,
yang penting adalah prinsip tindakan yang harus dilakukan tetap dilakukan dengan
benar.
Jika dicermati terdapat faktor penghambat dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan terhadap klien selama di rumah, diantaranya adalah hanya ada satu
anggota keluarga yaitu anaknya yang merawat klien. Sedangkan faktor yang
mendukung dalam pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien diantaranya
adalah anjuran yang diberikan, SDM yang cukup tinggi dari penulis dan mahasiswa
praktik selaku asisten penulis menjamin tindakan keperawatan yang diberikan
sesuai dengan harapan, dan system manajemen yang baik.
E. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama satu kali pertemuan penulis
menemukan kemajuan-kemajuan yang dialami klien. Artinya tindakan yang
diberikan berefek positif terhadap pasien sesuai dengan tujuan umum dan tujuan
khusus yang diharapkan. Untuk diagnosa resiko terjadinya komplikasi dapat di
control dengan data obyektif Ny. P memahami dan bisa menjelaskan resiko
terjadinya komplikasi pada diabetes mellitus dan Ny. P sudah bisa melakukan
senam kaki diabetes mellitus yang dapat memperlancar aliran darah di kakinya yang
bengkak.
Sedangkan untuk diagnosa Ketidakefektifan pemeliharan keluarga teratasi
dengan data obyektif Ny. P sudah bisa mengurangi makanan – makanan yang dapat
menaikan gula darah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada pengkajian didapatkan data subyektif klien mengatakan dirinya sudah
menderita penyakit DM sudah 12 tahun, dan Ny. P tidak mengetahui tentang DM,
komplikasi serta penangananya. Diagnosa yang muncul pada kasus diatas yaitu
kelaurga Ny. P. Resiko terjadinya komplikasi dengan tujuan umum yaitu setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama satu kali kunjungan, diharapkan resiko
komplikasi diabetes dapat di cegah atau di control. Tujuan khusus : mengetahui
tentang komplikasi penyakit diabetes mellitus dan mengetahui tanda dan gejala
terjadinya komplikasi diabetes mellitus. Intervensi keperawatan : Kaji komplikasi
diabetes mellitus yang ada, Berikan informasi atau penyuluhan kesehatan tentang
komplikasi diabetes mellitus dan perawatan pada diabetes mellitus, Evaluasi cara –
cara perawatan yang baik dan Libatkan keluarga terdekat untuk memberikan
support.
Sedangkan diagnosa kedua muncul Ketidakefektifan pemeliharan keluarga
dengan tujuan umum : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama satu kali
kunjungan, diharapkan risiko komplikasi diabetes dapat di cegah atau di control.
Tujuan khusus : Memahami diit diabetes mellitus dan Mengetahui makanan yang
boleh dikonsumsi. Intervensi keperawatan : Kaji pengetahuan keluarga tentang diit
dan senam kaki diabetes mellitus, Berikan informasi atau penyuluhan kesehatan
kepada keluarga mengenai diit dan senam kaki diabetes mellitus, Diskusikan
bersama keluarga mengenai diit dan senam kaki diabetes mellitus dan motivasi
keluarga untuk menjalankan diit dan senam kaki diabetes mellitus.
Implementasi yang dilakukan pasien yaitu mengkai pengetahuan keluarga
tentang penyakit DM, mengkaji pengobatan yang sudah dilakukan oleh Ny. P untuk
mengurangi DM, mengkaji pola makan Ny. P, melakukan pendidikan kesehatan
tentang penyakit DM, mengajarkan pada Ny. P cara pengobatan dengan daun salam
dan mengajarkan senam kaki diabetes mellitus.
Evaluasi akhir didapatkan Ny. P mengatakan sudah paham tentang diabetes
mellitus dan sekarang menjadi tau cara pengobatan diabetes mellitus dengan
menggunakan daun salam dan senam kaki diabetes mellitus
B. Saran
1. Saran untuk masyarakat
a. umumnya masyarakat mampu menjaga kesehatan diri keluarga dan lingkungan
sehingga meminimalkan terjadinya masalah kesehatan yang dapat mengganggu
kehidupan
b. masyarakat hendaknya lebih aktif dalam kegiatan sosial yang ada di desa tersebut.
c. Setiap keluarga supaya lebih mampu meningkatkan derajat kesehatan dalam
keluarganya dengan cara memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di
lingkungannya seperti puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan lainnya
d. Keluarga bisa melakukan perawatan kesehatan minimal setiap bulan sehingga
kemungkinan masalah kesehatan bisa dicegah.
2. Saran untuk mahasiswa keperawatan
a. Sesama mahasiswa harus menjaga hubungan teman sejawat
b. Sebagai mahasiswa harus selalu menambah pengetahuan atau informasi yang
didapat di Praktek Keperawatan Komunitas dan Keperawatan Keluarga.
DAFTAR PUSTAKA