TINJAUAN PUSTAKA
2.1 GIGI
gigi-gigi pada rahang atas dan rahang bawah, lidah, serta saluran-
bulan dalam kandungan ibu, vitamin dan mineral pada khususnya kalsium
gigi bayi diambil secara otomatis dari aliran darah ibu, oleh karena
anatara lain susu, keju, daging, ikan telur. Akan tetapi apabila konsumsi
9
10
Gambar 2.1.2
Bentuk gigi (ramadhan, 2010)
11
Gambar 2.1.2
Bentuk gigi manusia (Anonim, 2009).
2.2.1 Definisi
Karies berasal dari kata “ker” yang dalam bahasa Yunani artinya
atau pelarutan pada lapisan luar gigi (email). Kerusakan yang terjadi pada
gigi tersebut akibat adanya bakteri dalam mulut. Bila tidak dirawat, maka
proses karies akan terus berjalan dan dapat menjadi sumber infeksi (fokal
lainnya misalnya ginjal, jantung, dll, karies gigi ini dapat mengenai semua
kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam yang ada dalam
Gambar 2.2.3
Faktor penyebab karies gigi (Heyman dkk, 2013)
merupakan awal terbentuknya karies. Oleh karena itu, daerah gigi yang
diserang oleh karies adalah area pit dan fisura pada gigi posterior yang
dalam proses remineralisasi pada karies yang masih dini. Saliva juga
karies gigi dapat meningkat (Edwina, 1991 : 1-8 ; Heyman dkk, 2013).
2) Agent (Mikroorganisme)
3) Substrat
4) Waktu
2004).
15
a. Jenis Kelamin
populasi anak usia 7-14 tahun sebanyak 150 orang, diperoleh kejadian
20%. Hal ini terjadi karena perempuan lebih memiliki keinginan untuk
b. Usia
d. Kebiasaan Makan
Anak dan makanan jajanan merupakan dua hal yang sulit untuk
e. Menggosok Gigi
gigi dapat menghilangkan plak dan deposit bakteri lunak yang melekat
pada gigi yang menyebabkan karies gigi (Ratna, 2008 ; Wong dkk,
2008).
17
2.2.4 Klasifikasi
Gambar 2.2.6
Gigi sehat dan gigi karies
Kelas 1 : Kavitas pada semua pit dan fissure gigi, terutama pada
pada permukaan halus / lesi mesial dan atau distal biasanya berada di
oklusal-distal).
Kelas 4 : Kavitas sama dengan kelas 3 tetapi meluas sampai pada sudut
insisal.
sementum.
Kelas 6: Terjadi pada ujung gigi posterior dan ujung edge insisal
Gambar 2.2.5.2
Klasifikasi karies menurut G.V Black
2.2.5 Jenis-jenis
a. Karies Insipiens
(lapisan terluar dan terkaras dari gigi), dan belum terasa sakit hanya
b. Karies Superfisialis
Merupakan karies yang sudah mencapai bagian dalam dari email dan
c. Karies Media
d. Karies Profunda
segera diobati dan ditambal maka gigi akan mati, dan untuk
karies lainnya.
2.2.6 Pencegahan
A. Pencegahan primer
termasuk gula dan tepung kemudian akan diolah menjadi roti dan
berikut :
2) Pemeliharaan gigi
3) Pemberian flour
tetes atau tablet. Obat ini biasanya dikumurkan dalam mulut sekitar
B. Pencegahan sekunder
bahan yang sering digunakan pada gigi depan dan belakang bila
warna gigi. Jika saraf gigi telah rusak dan tidak dapat diperbaiki
(Lithin, 2008).
tingkat kemajuan suatu penyakit, oleh karena itu untuk mengukur insidens
dibutuhkan dua pemeriksaan yaitu satu pada pemulaan dan satu pada
atau penurunan jumlah kasus baru yang terjadi pada suatu kelompok
dan di tambal, DMF (S) menyatakan gigi karies hilang dan permukaan
gigi yang ditambal pada gigi permanen, sehingga jumlah pengukuran gigi
yang terserang karies harus diperhitungkan. Indeks yang sama bagi gigi
sulung adalah def (s) dimana e menunjukan jumlah gigi yang dicabut
(bukan hilang karena tangal secara alamiah) dan f menunjukan gigi atau
23
DMF-T = D + M + F
Jumlah D+M+F
DMF-T rata-rata =
Jumlah orang yang diperiksa
2.3.1 Definisi
gigi ada kaitannya dengan pembentukan plak pada permukaan gigi. Plak
pada plak ini akhirnya akan ditumbuhi bakteri yang dapat mengubah
dengan 4,5. Pada keadaan demikian maka struktur email gigi akan
tetapi juga kerusakan gigi atau karies gigi. Konsumsi makanan manis
pada waktu senggang jam makan akan lebih berbahaya daripada saat
waktu makan utama. Terdapat dua alasan, yaitu kontak gula dengan
a. Bentuk fisik
(monosakharida).
dengan karies lebih besar dari total diet karena makanan ringan lebih
aktivitas karies.
tetapi sebaiknya dikonsumsi pada tiga waktu makan utama, hal ini
adalah sirup (76,4%), dan bahan makanan dari kariogenik rendah adalah
lebih dari 3 menit dan dikonsumsi sebelum jam makan utama, bahan
Gambar 2.3.2
Makanan kariogenik
2.4.1 Definisi
Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dari sisa sisa makanan, bakteri
dan plak. Kebiasaan menggosok gigi yang baik merupakan cara paling
plak dan deposit bakteri lunak yang melekat pada gigi yang menyebabkan
1. Sikat gigi
a. Sesuaikan ukuran sikat gigi dengan rongga mulut, terutama untuk
bagian yang sulit di jangkau. Selain itu, dengan memiliki sikat gigi
b. Pilih yang bulu sikatnya lembut tapi cukup kuat untuk melepas
basah. Pada tangkai sikat gigi anak-anak tangkai harus relatif agak
belum tentu pas dengan lekuk gigi sehingga tidak efektif) dengan
30
ujung bulu yang membulat. Panjang bulu sikat untuk orang dewasa
balita 7x8mm.
berubah warna, jadi apabila bulu sikat sudah tidak efektif lagi maka
sikat gigi adalah 3 bulan, jika digunakan lebih dari tempo yang
berlangsung.
2. Pasta gigi
Pasta gigi yang baik adalah pasta gigi yang mengandung fluor,
3. Gelas kumur
air yang digunakan adalah air matang, tetapi paling tidak air yang
4. Cermin
pada saat menggosok gigi. Dengan cermin kita dapat melihat bagian
waktu relatif lama untuk membersihkan. Selama waktu inilah, yaitu segera
sesudah makan sebagian besar kerusakan gigi terjadi oleh bakteri. Maka
waktu yang ideal untuk menggosok gigi adalah sesudah makan dan
minum.
sempurna, dan ada kemungkinan bahwa bila ada yang terlewat pada pagi
menggosok gigi adalah yang terakhir malam hari sebelum tidur, karena
aliran ludah tidak seaktif siang hari dimana bakteri berkembang biak dari
sisa makanan, menggosok gigi pertama kali dilakukan pada pagi hari
sebelum tidur malam. Dalam praktek anjuran tersebut tidak selalu dapat
32
pekerjaan.
(Farida, 2010):
a. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45
permukaan setiap gigi atas dan bawah dengan posisi bulu sikat 45
gigi.
posisi tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis
gusi.
f. Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar napas lebih segar.
g. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut karena yang keras
33
dapat membuat gusi terluka dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu
h. Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat yang
i. Jangan pernah meminjamkan sikat gigi kepada orang lain karena sikat
gigi mengandung bakteri yang dapat berpindah dari orang yang satu
j. Gunakan sikat gigi elektrik untuk si kecil agar lebih mudah digunakan.
Gambar 2.4.2
Cara menggosok gigi yang benar
34
2.5.1 Definisi
seorang dokter dari Inggris pada tahun 1866. Esquirol tahun 1838 dan
kelainan genetik yang dapat terjadi pada pria dan wanita. Sindrom down
2.5.2 Etiologi
membelah selama mitosis atau divisi meiosis II sebagai akibatnya, satu sel
anak mempunyai satu kromosom tambahan dan yang lain mempunyai satu
2.5.3 Karakteristik
2.5.3 Rambut terlihat jarang dan halus, tulang oksipital datar dan dahinya
menonjol agak rendah. Selain itu, tubuh dan leher penderita down sindrom
221).
atas,ada bercak brushfield (bercak kecil putih) pada iris mata yang terlihat
36
pada Gambar 2.5.3 Pangkal hidung lebar dan datar, telinga pendek dan
letak agak rendah yang terlihat pada Gambar 2.5.3. Telapak tangan down
sindrom hanya memiliki satu garis tangan melintang dengan jari pendek
dan lebar yang dinamakan Simian Crease, dapat dilihat pada Gambar 2.5.3
Gambar 2.5.3
Wajah rounded face (Sudiono, 2008 : 84-91)
Gambar 2.5.3
Brushfield spot dan lipatan epikantus (Sudiono, 2008 : 84-91)
37
Gambar 2.5.3
Telinga pendek dan epikantus (Sudiono, 2008 : 84-91)
Gambar 2.5.3
Simian Crease (Sudiono, 2008 : 84-91)
serta dilakukan tes pendengaran oleh ahli THT. 30-40% sindrom down
obesitas pada masa remaja atau setelah dewasa, sehingga diperlukan kerja
sama dengan ahli gizi (Sudiono, 2008 : 84-91 ; Soetjiningsih, 1995 : 221).
semi vokal, karena besarnya ukuran lidah, bibir tebal, rongga hidung
sempit, dan posisi rahang yang tidak sempurna (Irdawati, 2009 : 47-50 ;
sindrom down, yaitu protrusi lidah dan makroglossia, lidah berfisur dan
cheilitis, maloklusi, bruksism, oral higene yang jelek, insiden karies, gigi
Dental anomaly pada penderita sindrom down merupakan suatu yang biasa
terlihat pada gigi desidui maupun permanen dimana dental anomaly terjadi
Area Kondisi
Dental Mikrodonsia
Hypodonsia
Anodonsia
Supernumerary teeth
Spacing Taurodontism
Crown variants
Agenesis
Hypoplasia dan hypocalcification
Resiko karies gigi yang tinggi Erupsi
yang terlambat
Oklusi Malalignment
Frequent malocclusions
Frequent temporomandibular joint dysfunction
Platybsia
Brukism
40
1. Lidah
dan tepi lidah mempunyai pola cetakan gigi yang dinamakan scalloped
dkk, 2011).
Gambar 2.5.4
Lidah makroglosia dan berfisur (Sudiono, 2008 : 84-91)
41
Gambar 2.5.4
Langit-langit tinggi berbentuk V (Cheng dkk, 2011)
2. Kelainan Gigi
mikrodonsia (gigi dengan ukuran yang lebih kecil dari ukuran normal)
yang terlihat pada Gambar 2.5.4 kelainan dalam bentuk gigi adalah
konus, kelainan dalam hal jumlah adalah anodonsia sebagian dan gigi
gigi, baik erupsi (munculnya tonjol gigi atau tepi insisal gigi
Gambar 2.5.4
Mikrodonsia (Cheng dkk, 2011)
Gambar 2.5.4
Anodonsia, Oligodonsia, Hypodonsia
43
3. Karies gigi
gigi dan mikrodonsia sehingga terdapat jarak diantara gigi geligi yang
Gambar 2.5.4
Karies tahap moderate lesion
Gambar 2.5.4
karies tahap lanjut (advance lesion)
melalui mulut, hal ini disebabkan oleh bentuk hidung yang kecil dan
datar, sinus maksilaris sempit dan protusi lidah (Sudiono, 2008 : 84-91
Kalkulus
Proses peragian
Membentuk asam
Demineralisasi email
Karies gigi
teori yang ada, maka kerangka konsep yang digunakan sebagai berikut :
Variabel Independent
Konsumsi
makanan
kariogenik Variabel Dependent
Karies gigi
Kebiasaan
menggosok
gigi
menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak sindrom down di
2.8 Hipotesa
menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak sindrom down di
Sekolah Luar Biasa (SLB) Dharma Bakti Dharma Pertiwi Tahun 2017.