Anda di halaman 1dari 1

Perlu diketahui bahwa untuk menjelaskan gerakan partikel dengan kelajuan mendekati

kelajuan cahaya dengan benar, maka perlu mengganti persamaan transformasi Galileo dengan
persamaan transformasi Lorentz. Karena hukum-hukum fisika harus sesuai transformasi
Lorentz, maka perlu mengeneralisasikan hukum Newton. Seperti momentum linear, massa dan
energi harus sesuai dengan transformasi Lorentz dan prinsip relativitas. Namun definisi umum
ini tetap harus memenuhi definisi klasik yaitu v ≪ c . Dalam mekanika klasik / definisi klasik
kita telah mempelajari bahwa hukum kekekalan momentum linear menyatakan ketika dua buah
benda bertumbukan, maka momentum total sistem adalah konstan. Dengan menggunakan
persamaaan transformasi Lorentz untuk kecepatan dan definisi momentum linear klasik,
p=mu (dengan u adalah kecepatan partikel ), diperoleh bahwa momentum linear yang
diukur oleh para pengamat S’ tidak kekal. Namun, karena hukum-hukum fisika adalah harus
sama dalam semua kerangka inersial, maka momentum linear sistem harus kekal di semua
kerangka. Hal ini berarti ada kontradiksi. Berkaitan dengan kontradikisi ini dan dengan asumsi
bahwa persamaan Lorentz untuk kecepatan benar maka perlu mengubah definisi momentum
kondisi berikut :

 Momentum linear sistem yang terisolasi harus kekal pada setiap tumbukan
 Nilai momentum linear relativistik partikel p harus mendekati rumus definisi
klasik yaitu mu untuk nilai u kecil (u<<c)

mu
p= =γ mu
√ 1−u2 /c 2
p = momentum relativistic

m = massa relativistik (kg)

u = kelajuan/kecepatan benda

γ = tetapan transformasi

C = kecepatan cahaya (3,00×108 m/s)

Persamaan disatas adalah persamaan momentum linear yang memenuhi dalam persamaan
relativistik dan berlaku untuk setiap partikel

Anda mungkin juga menyukai