PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, hal
C. Tujuan penyusunan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Mahasiswa
berkesinambungan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Klien
c. Bagi Puskesmas
secara komprehensif.
E. Waktu dan Tempat
7. Evaluasi
terjadi.
3. Dapat diterapkannya asuhan kebidanan pada ibu nifas sehingga masa nifas
terjadi.
mensejahterahkan keluarga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Kehamilan
B. Tinjauan tentang pesalinan
C. Tinjauan Tentang Masa Nifas
1. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa
nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Saifuddin,dkk 2013).
Masa nifas adalah masa segera setelah kelahiran sampai 6 minggu.
Selama masa ini, saluran reproduktif anatominya kembali ke keadaan
tidak hamil normal ( Obstetri William).
2. Tujuan Asuhan Masa Nifas
Tujuan asuhan masa nifas dibagi dua yaitu :
a. Tujuan umum
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal
mengasuh anak
b. Tujuan khusus
1) Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologisnya
2) Melaksanakan skrining yang komprehensif
3) Mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi
komplikasi pada ibu dan bayinya
4) Memberikan pendidikan kesehatan, tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, KB menyusui, pemberian imunisasi dan perawatan
bayi sehat.
5) Memberikan pelayanan keluarga berencana.
3. Tahapan Masa Nifas
Nifas dibagi 3 periode yaitu :
a. Puerperium dini
Yaitu kepulihan ketika ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan
b. Puerperium intermedial
Yaitu keplihan menyeluruh alat-alat genita
c. Remte puerperium
Yaitu waktu yang dierlukan untuk pulih dan sehat sempurna,
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna mungkin beberapa
minggu, bulan, atau tahun.
4. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Masa Nifas
a. Bidan harus tinggal bersama ibu dan bayi dalam beberapa saat untuk
memastikan keduannya dalam kondisi yang stabil
b. Periksa fundus tiap 15 menit pada jam pertama, 20-30 menit pada
jam kedua jika kontraksi tidak kuat. Massase uterus sampai uterus
keras karena otot akan menjepit pembuluh darah sehingga
menghentikan perdarahan.
c. Periksa tekanan darah, kandung kemih, nadi, perdarahan tiap 15
menit pada jam pertama, tiap 30 menit pada jam kedua.
d. Anjurkan ibu minum untuk mencegah dehidrasi, bersihkan perineum,
dan kenakan pakaian bersih, beri posisi yang nyaman, dukung
program bounding attachment dan asi eksklusif. Ajarkan ibu dan
keluarga untuk memeriksa fundus dan perdarahan, beri konseling
tentang gizi, perawatan payudara, kebersihan diri.
e. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas
sesuai dengan kebutuhan ibu.
f. Sebagai promoter antara hubungan ibu dan bayi serta keluarga
g. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa
nyaman
h. Membuat kebijakan, perencanaan program kesehatan yang berkaitan
dengan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi
i. Mendeteksi kompikasi dan perlunya rujukan
j. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara
mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi
yang baik
k. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data,
menetapkan diagnose dan rencana tindakan serta melaksanakannya
untuk mempercepat proses pemulihan.
5. Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas
Perubahan fisiologis pada masa nifas yaitu :
a. Perubahan sistim reproduksi
1) Uterus
Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi)
sehingg akhirnya kembali seperti sebelum hamil.
a) Bayi lahir fundus uteri setinggi pusat dengn berat uterus
1000 gr
b) Akhir kala III persalinan tinggi fundus uteri teraba 2 jari
bawah pusat dengan berat uterus 750 gr
c) Satu minggu postpartum tinggi fundus uteri teraba
pertengahan pusat simpisis dengan berat uterus 500 gr
d) Dua minggu postpartum tinggi fundus uteri tidak teraba
diatas simpisis dengan berat uterus 350 gr
e) Enam minggu postpartum fundus uteri bertambah kecil
dengan berat uterus 50 gr.
2) Lochia
Lochea adaah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan
vagina dalam masa nifas. Macam-macam lochea yaitu :
a) Lochea rubra (cruenta)
Berisi darah segar dan sisa-sisa selput ketuban,
sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium,
selama 2 hari postpartum.
b) Lochea sanguinolenta
Berwarna kuning, berisi darah dan lendir, hari
3-7 postpartum
c) Lochea serosa
Berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi,
pada hari ke 7-14
d) Lochea alba
Cairan putih, setelah 2 minggu
e) Lochea purulenta
Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau
busuk
f) Lochea stasis
Lochea tidak lancer keluarnya
3) Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus.
Setelah persalinan, ostium eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga
3 jari tangan, setelah 6 minggu persalinan serviks menutup.
4) Vulva dan vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta
peregangan yang sangat besar selama prosese melahirkan, dan
dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua
organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu
vulva dan vagina kembali normal.
5) Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur
karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang
bergerak maju. Pada postnatal hari ke 5, perineum sudah
mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap
lebih kendur daripada keadaan sebelum melahirkan.
6) Payudara
Perubahan pada payudara meliputi :
a) Penurunan kadar progesterone secara tepat dengan
peningkatan hormon prolaktin setelah persalinan
b) Kolostrum sudah ada saat persalinan produksi ASI terjadi
pada hari ke 2 atau hari ke setelah persalinan.
c) Payudara menjadi besar dank eras sebagai tanda mulainnya
proses laktasi.
b. Sitem perkemihan
Buang air kecil sering sulit 24 jam pertama. Hal ini disebakan
oleh kompresi antara kepala janin dan tulang pubis. Setelah plasenta
dilahirkan, kadar hormon estrogen yang bersifat menahan air akan
mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan ini menyebabkan
dieresis. Ureter yang berdilatasi akan kembali normal adalam 6
minggu.
c. Sistem gastrointestinal
Seringkali diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus
kembali normal. Asupan makanan mengalami penurunan selama stu
atau dua hari, gerak tubuh berkurang, dan usus bagian bawah sering
kosong.
d. Sistem endokrin
Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam
postpartum. Progesterone turun pada hari ke 3 postpartum. Kadar
prolaktin dalam darah berangsur-angsur hilang.
e. Sistem musculoskeletal
Stabilisasi sendi lengkap akan terjadi pada minggu ke 6 sampai
ke 8 setelah wanita melahirkan. Dinding abdominal lembek setelah
poses ersalinan karena peregangan selama kehamilan.
f. Sistem integument
Penurunan melanin umumnya selama persalinan menyebabkan
berkurangnya hyperpigmentasi kulit. Perubahan pembuluh darah
yang tampak ada kuoglit karena kehamilan dan akan menghilang
pada saat estrogen menurun.
g. Sistem hematologi
1) Hari pertama masa nifas kadar fibrinogen dan plasma sedikit
menurun, tetapi darah lebih kental dengan peningkatan viskositas
sehingga meningkatkan pembekuan darah. Keadaan hematokrit
dan hemoglobin akan kembali normal pada i 4-5 minggu
postpartum.
2) Leukositosis meningkat, dapat mencapai 15000 mm3 selama
persalinan dan tetap tinggi dalam beberapa hari postpartum.
Selama 10-12 hari setelah persalinan bernilai antara 20000-
25000/mm3.
3) Faktor pembekuan, yaitu suatu aktivasi faktor pembekuan darah
terjadi setelah persalinan. Aktivasi ini, bersamaan dengan adanya
pergerakan, trauma, atau sepsis, yang mendorong terjadinya
tromboemboli.
h. Perubahan tanda-tanda vital
Pada masa nifas, tanda-tanda vital yang harus dikaji adalah :
1) Suhu badan
Pasca melahirkan, suhu tubuh dapat naik kurang lebih 0.5ºc
dari keadaan normal, hal ini akibat kerja keras saat melahirkan .
Pada hari ke 4 postpartum, suhu badan akan naik lagi karena ada
pembentukan ASI, kemungkinan payudara membengkak,
maupun kemungkinan infeksi.
2) Nadi
Nadi dalam keadaan normal selama masa nifas. Setiap denyut
nadi diatas 100x/menit selama masa nifas adalah abnormal.
Pada minggu ke 8-10 potpartum nadi kembali ke frekuensi
sebelum hamil.
3) Tekanan darah
Pasca melahirkan pada kasus normal biasanya tekanan darah
tidak berubah. Perubahan tekanan darah pada postpartum
diakibatkan oleh oleh perdarahan. Sedangkan tekanan darah
tinggi menandakan preeklamsia postpartum.
4) Pernafasan
Pada ibu postpartum umumnya pernafasan lambat atau
normal. Hal ini dikarenakan ibu dalam proses pemulihan.
i. Perubahan system kardiovaskuler
1) Volume darah
Perubahan volume darah bergantung pada beberapa
faktor, misalnya kehilangan darah selama melahirkan dan
mobilisasi serta penegluaran cairan ekstravaskular.
2) Curah jantung
Denyut jantung, volume sekuncup,dan curah jantung
meningkat sepanjang kehamilan. Segera setelah ibu melahirkan,
keadaan tersebut dapat meningkat lebih tinggi.
3) Varises
Varises di tungkai dan di sekitar anus (hemoroid) sering
dijumpai pada wanita hamil. Regresi total atau mendekati total
diharapkan terjadi setelah melahirkan.
6. Perubahan Psikologis Pada Masa Nifas
Rubin melihat beberapa tahap fase aktifitas penting sebelum seorang
menjadi ibu yaitu :
a. Taking on
Pada fase ini disebut meniru, pada fase ini fantasi wanita tidak hanya
meniru tapi sudah membayangkan peran yang dilakukannya pada
tahap sebelumnya. Pada tahap ini wanita akan meninggalkan perannya
pada masa lalu.
b. Taking in
Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan, ibu baru pada
umumnya pasif dan tergantung, perhatiannya tertuju pada tubuhnya.
Peningkatan ibu dibutuhkna karena selera makan ibu biasanya
bertambah.
c. Taking hold
Periode ini berlangsung pada hari 2-4 postpartum, ibu menjadi
orangtua yang sukses dengan tanggung jawab terhadap bayinya. Pada
masa ini ibu agak sensitive dan merasa tidak mahir melakukan hal-hal
tersebut.
d. Letting go
Periode yang biasanya terjadi setiap ibu pulang kerumah, pada ibu
yang bersalin diklinik dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan
perhatian yang diberikan pada keluarganya. Depresi postpartum
biasanya terjadi pada periode ini.
7. Kunjungan Pada Masa Nifas
Paling sedikit 4 kali kunjungan. Masa nifas dilakukan untuk menilai
status ibu dan BBL dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani
masalah-masalah yang terjadi. (Saifuddin, dkk 2013).
Frekuensi kunjungan masa nifas yaitu :
a. 6-8 jam setelah persalinan
1) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
2) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika
perdarahan berlanjut
3) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
4) Pemberian ASI awal
5) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
6) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi
7) Jika petugas kesehatan menolong persalinan, iya harus tinggal
dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah
kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil
b. 6 hari setelah persalinan
1) Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi
fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak
ada bau
2) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan
abnormal
3) Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan
istrahat
4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit
5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali
pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
c. 2 minggu setelah persalinan
1) Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi
fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak
ada bau
2) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan
abnormal
3) Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan
istrahat
4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit
5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali
pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
d. 6 minggu setelah persalinan
1) Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ibu atau
bayi alami
2) Memberikan konseling untuk KB secara dini.
8. Kebutuhan dasar ibu nifas
a. Nutrisi dan cairan
Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari. Makan dengan
diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral vitamin yang
cukup, minum sedikitnya 3 liter air setiap hari. Anjurkan ibu untuk
minum setiap kali menyusui). Pil zat besi harus diminum untuk
menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca persalinan.
Minum kapsul vitamin A agar bisa memberikan vitamin A kepada
bayinya melalui ASI.
b. Ambulasi
Ambulasi dini sangat penting dalam mencegah thrombosis
vena. Tujuannya adalah untuk membantu menguatkan otot-otot perut
dengan demikian menghasilkan bentuk tubuh yang baik,
mengencangkan otot-otot dasar panggul serta memperbaiki sirkulasi
darah kedalam tubuh.
c. Eliminasi
Dieresis yang nyata akan terjadi pada 1 atau 2 hari pertama
setelah melahirkan, kadang-kadang ibu mengalami kesulitan untuk
mengosongkan kandung kemih karena rasa sakit, memar, atau
gangguan pada tonus otot. Ibu dapat dibantu untuk duduk diatas kursi
berlubang tempat buang air kecil jika masih belum diperbolehkan
berjalan sendiri dan mengalami kesulitan untuk buang air kecil
dengan pispot.
Penatalaksaan defekasi diperlukan sehubungan kerja usus
cenderung melambat dan ibu yang baru melahirkan mudah
mengalami konstipasi, pemberian obat-obat untuk pengaturan kerja
usus kerap bermanfaat. Ibu memerlukan bantuan untuk memilih
jenis-jenis makanan yang tepat dari menunya, iya mungkin juga
harus diingatkan manfaat ambulasi dini dan meminum cairan
tambahan untuk menghindari konstipasi.
d. Personal hygine
Pada ibu masa nifas sebaiknya anjurkan kebersihan seluruh
tubuh. Mengajarkan pada ibu bagaimana membersihkan daerah
kelamin dengan sabun dan air. Ajarkan untuk membersihkan daerah
sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang anus. Sarankan
ibu untuk mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari. Sarankan
ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum
dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya. Jika mempunyai luka
sarankan untuk tidak menyentuh daerah luka.
e. Istrahat
Istrahat pada ibu selama masa nifas beristrahat cukup untuk
mencegah kelelahan yang berlebihan. Sarnakan ibu untuk kembali ke
kegiatan rumah tangga bisa perlahan-lahan serta untuk tidur siang
atau beristrahat selagi bayi tidur.
f. Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya
kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan
ibu tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk memulai
melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
g. Keluarga berencana
Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnnya 2
tahun sebelum ibu hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan
sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanankan tentang
keluargannya dengan mengajarkan kepada mereka tentang cara
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
h. Latihan senam nifas
Beberapa latihan yang dapat ibu lakukan antara lain yaitu :
dengan tdiur terlentang dengan lengan disamping, menarik otot perut
selagi menarik nafas, tahan nafas kedalam dan angkat dagu kedada
tahan satu hitungan sampai 5. Rileks dan ulangi 10 kali.
Untuk memperkuat tonus otot vagina (latihan kegel), berdiri
dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot, pantat, dan
panggul dan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan
sebanyak 5 kali.
Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan.
Setiap minggu naikan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada
minggu ke 6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap grakan
sebanyak 30 kali. Rukiyah, dkk 2011).
D. Tinjauan Tentang BBL/Neonatus
E. Tinjauan Tentang Keluarga Berencana
1. Pengertian Keluarga Berencana
Keluarga berencana merupakan usaha suami istri untuk mengukur
jumlah dan jarak yang diinginkan. Usaha yang dimaksud termasuk
kontrasepsi atau usaha pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.
(Purwoastuti Endang,dkk, 2015).
2. Macam-macam alat kontrasepsi
Adapun macam-macam alat kontrasepsi yang digunakan yaitu :
a. Metode sederhana tanpa alat
1) Tanpa alat (alamiah)
Ada macam-macama KB Alamiah yaitu :
a) Metode kalender
2) Dengan alat
3) Kondom
seksual.
4) Spermisida
sperma.
DENGAN
DI PUSKESMAS
I. Pengumpulan Data
A. Identitas/biodata
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
No.Telp : No.Telp :
Hari/tanggal : Pukul :
4. Riwayat menstrusasi
a. Menarche : Tahun
b. Siklus : hari
c. Banyaknya : kali ganti pembalut
d. Dismenerhoe :
e. Lamanya : hari
f. Sifat darah :
Keadaan
Persalinan Nifas
N Tahun Bayi Penyul
Ket
o. Lahir Jenis Usia B P J it Bayi Kompli Lakt
Penolong Tempat
Persalinan Persalinan B B K kasi asi
1.
a. HPHT :
b. TP :
c. UK : minggu
d. Keluhan-keluhan pada :
Trimester I :
Trimester II :
Trimester III :
bulan
1) Muntah terus-menerus :
5) Penglihatan kabur :
Jenis makan :
Banyaknya :
2) Minum sehari-hari :
i. Pola eliminasi
1) BAB : warna :
bau :
konsistensi :
frekuensi :
2) BAK : warna :
bau :
konsistensi :
frekuensi :
j. Aktivitas sehari-hari
2) Seksualitas :
3) Pekerjaan :
4) Personal hygiene
Mandi : sehari
5) Imunisasi TT1 :
TT2 :
8) Binatang peliharaan :
7. Riwayat ANC
Tempat :
b. Frekuensi : Trimester I :
Trimester II :
Trimester III :
a. Kelainan Jantung :
b. Kelainan Ginjal :
c. Asma/TB paru :
d. Hepatitis :
e. DM :
f. Hipertensi :
g. Epilepsi :
h. Alergi :
a. Kelainan Jantung :
b. Hipertensi :
c. Asma :
d. Gemeli :
a. Perkawinan :
1) Perkawinan pertama :
Status perkawinan :
Jumlah anak :
2) Perkawinan Kedua :
Status perkawinan :
Jumlah anak :
b. Kehamilan ini :
a. Tanggal :
b. Penolong :
c. Tempat :
d. Pendamping :
e. Transportasi :
f. Pendonor :
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :
2. Tingkat kesadaran :
3. Keadaan emosional :
4. Tanda-tanda vital
TD : mmHg LILA : cm
N : x/m TB : cm
R : x/m BB : kg
SB : BB sebelum hamil : kg
5. Kepala :
6. Muka
a. Oedema :
b. Cloasma :
7. Mata
a. Conjungtiva :
b. Sclera :
c. Kotoran :
8. Mulut
a. Mukosa bibir :
b. Stomatitis :
c. Lidah :
d. Gigi :
e. Perdarahan gusi :
9. Hidung :
10. Telinga :
11. Leher
c. Peningkatan venajugularis :
12. Dada
a. Payudara :
b. Benjolan :
c. Areola :
d. Putting susu :
e. ASI/Colostrum :
13. Abdomen
a. Inspeksi
2) Pembesran perut :
3) Bentuk perut :
4) Tanda-tanda kehamilan
a) Linea alba :
b) Linea nigra :
c) Striae :
b. Palpasi
TBBJ :
2) Leopold II :
3) Leopold III :
4) Leopold IV :
c. Auskultasi
1) DJJ :
2) Frekuensi : x/m
3) Tempat :
16. Ekstremitas
c. Betis merah/keras :
d. Varices tungkai :
e. Reflex patella kanan :
D. Uji Diagnostik
Hb :
Tanggal : Pukul :
Dasar S :
1. Ibu mengatakan
3. Ibu mengatakan
Dasar O :
2. Antropometri
a. TB : cm
b. LILA : cm
c. BB : kg
d. BB sebelum Hamil : kg
3. Auskultasi
a. DJJ : kali/menit
b. Frekuensi :
c. Tempat :
B. Masalah : Ibu mengatakan
C. Kebutuhan :
Masalah potensial :
3. Ibu mengatakan
DO : 1. Antropometri
a. TB : cm
b. LILA : cm
c. BB : kg
d. BB sebelum : kg
V. Perencanaan
Hari/Tanggal : Pukul :
VII. Evaluasi
Hari/Tanggal : Pukul :
CATATAN PERKEMBANGAN PADA NY.
DENGAN KEHAMILAN
DI PUSKESMAS
Tempat,
No Catatan Perkembangan
Tanggal / Waktu
2. Ibu mengatakan
O : KU :
Kesadaran :
TTV : TD : mmHg
N : x/menit
SB : ºC
R : x/menit
teraba bokong
Leopold IV : Divergen
Auskultasi : DJJ
dan tahu.
hamil.
obat.
Kesadaran : Composmentis
N : 84x/menit
SB : 36ºC
R : 20x/menit
teraba bokong
Leopold IV : Divergen
Auskultasi : DJJ
Pemeriksaan HB : 10 g/dL
dan tahu.
hamil.
Kesadaran : Composmentis
N : 82x/menit
SB : 36ºC
R : 22x/menit
bokong
Leopold IV : Divergen
Auskultasi : DJJ
DI
I. Pengumpulan Data
A. Identitas/biodata
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
B. Anamnesa
Rumah Sakit
20.00 WITA.
3. Tanda-tanda bersalin
d. Interval : 5 menit
sampai ke belakang.
4. Pengeluaran pervaginam
b. Ketuban : Utuh
b. TP : 02 Juni 2017
Dungingi
Keadaan
Persalinan Nifas
N Tahun Bayi Penyul
Ket
o. Lahir Jenis Usia B P J it Bayi Kompli Lakt
Penolong Tempat
Persalinan Persalinan B B K kasi asi
Me
Kurang
1. 2006 Normal Dukun Rumah - - P - - - ning
Bulan
gal
2 2007 Normal Aterm Dukun Rumah - - L - - Ya
Warna : kecoklatan
Konsistensi : padat
Jumlah :1x
Warna : kekuningan
Konsistensi : cair
Bau : pesing
Jumlah : 1x
hingga ke belakang.
menghadapi persalinan.
C. Pemeriksaan Fisik
3. Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg
N : 82x/m
R : 21x/m
SB : 36,30c
Berat badan : 46 kg
5. Muka
8. Payudara
Bentuk : simetris
10. Abdomen
a. Palpasi
Leopold I : TFU = 23 cm LP 89 cm pada fundus teraba
1) melenting (bokong)
janin)
(presentasi kepala)
(Divergen)
b. Auskultasi
DJJ : (+)
c. Anogenetalia
d. Pengeluaran pervaginam
Jumlah : ± 10cc
senior.
Ketuban : Utuh
KALA I
Data S :
belakang.
Data O :
Tidak Ada
Tidak Ada
V. PERENCANAAN
1. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu
VI. PELAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu
5. Menjelaskan pada ibu tentang posisi meneran dan biarkan ibu sesuai
keinginannya
b. persiapan alat :
6) 2 buah handscone
VII. EVALUASI
2) Kesadaran : composmentis
KALA II
kepala.
Dasar S : 1. Ibu mengatakan perutnya bagian bawah semakin sakit
Janin : Baik
N : 86x/menit
R : 22x/menit
SB : 36,40C
- Perineum Menonjol
- Vulva Membuka
kepala HIV.
3. Kebutuhan : KIE
Tidak ada
Tidak ada
V. PERENCANAAN
masih bisa).
VI. PELAKSANAAN
3. Beri makan, minum apabila tidak ada dorongan ibu untuk meneran
5. Mengatur posisi ibu untuk meneran dan relaksasi, memastikan ibu berada
pada posisi yang nyaman saat ada dorongan meneran sesuai dengan
kenyamanan ibu.
8. Menolong kelahiran bayi sesuai APN dan jaga kehangatan bayi serta lakukan
IMD.
3. Dilakukan IMD dengan meletakan bayi diatas perut ibu sehingga bayi
dapat mencari sendiri puting susu ibu dan menyusu sehinga terjadi kontak
KALA III
selamat
tiba-tiba
Tidak ada
Tidak ada
V. PERENCANAAN
a. Suntikan oksitoksin
VI. PELAKSANAAN
pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan dengan cara menekan
uterus kearah atas dan belakang (dorso cranial) dengan hati-hati untuk
kontraksi
5. Dilakukan IMD dengan meletakkan bayi diatas dada ibu dan biarkan bayi
KALA IV
telah lahir
C. TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 84x/menit
R : 24x/menit
SB : 36,50C
E. Perdarahan : ±150 cc
F. Lochea : Rubra
G. Perineum : utuh
Tidak ada
. PERENCANAAN
VI PELAKSANAAN
1. Memantau TTV tiap 15 menit pada1 jam pertama dan tiap 30 menit pada 1
2. Mengajarkan ibu dan keluarga cara masase fundus agar uterus tetap
membersihkan tempat tidur dengan larutan klorin 0,5%. Rendam alat dalam
5. Menganjurkan keluarga untuk pemenuhan nutrisi ibu, beri makan dan minum
pada ibu sehingga dapat memulihkan kembali kondisi dan tenaga ibu setelah
proses persalinan.
VII. EVALUASI
3. Observasi kala IV :
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 24x/menit
Kala IV : ± 50 cc
f) Lochia : Rubra
g) Perineum : Utuh
LAPORAN PERSALINAN
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
His kencang, ibu ingin mengedan vulva dan anus mengembang, perineum
menonjol tampak kepala janin pada jalan lahir, di luar his kepala masuk lagi tandanya
sedang membuka jalan lahir. Bokong ibu di alas dengan duk steril. DJJ di dengar
antara 2 his. Penolong memakai handscoon steril pada tangan kiri dan kanan, vulva
His kencang ibu pimpin mengejan, vulva dan anus mengembang, tampak
kepala bayi semakin besar dan menekan perineum yang semakin tipis.
dengan tangan kanan dengan menggunakan duk steril untuk mencegah robekan,
tangan kiri penolong membantu refleksi kepala bayi dan mencegah agar tidak terjadi
defleksi maksimal di tambah dengan kekuatan mengedan ibu. Berturut -turut lahirlah
dahi, hidung, muka dan akhirnya lahirlah dagu dengan sub occiput sebagai
mengecek leher bayi apakah ada lilitan tali pusat atau tidak.
dengan punggung janin. Kedua telapak tangan berada pada samping kiri dan kanan
kepala bayi dilakukan tarikan ringan ke perineum untuk melahirkan bahu depan
kemudian tarikan ringan ke samping untuk melahirkan bahu belakang sampai axcilla
lahir. Setelah kedua bahu lahir tangan kanan penolong menyangga kepala, leher dan
bahu bayi sedangkan tangan kiri diletakkan di bahu lain sambil menyusuri
Pada pukul 08:40 WITA bayi dengan jenis kelamin laki – laki lahir spontan
LBK, segera menangis. Selanjutnya bayi di nilai dan di letakkan di atas perut ibu.
Bayi di keringkan dengan handuk bersih dan di bungkus kecuali di daerah perut. Tali
pusat di jepit dengan klem kocher DTT ± 3 cm dari klem kocher yang pertama
sementara tangan penolong melindungi badan bayi. Tali pusat di gunting di antara
klem kocher tersebut. Ganti handuk bayi yang basah dengan selimut atau kain bersih
mendorong kearah dorso cranial. Apabila tali pusat bertambah panjang, pindahkan
klem 5 - 6 cm di depan vulva, setelah plasenta Nampak di depan vulva, kedua tangan
pemerikasaan pada jalan lahir. Kemudian ibu di bersihkan dan penolong mengganti
pakaian ibu dengan pakaian yang bersih dan kering. Ibu di istirahatkan selama 2 jam
Nadi : 84x/menit LK : 31 cm
Respirasi : 22x/menit LD : 30 cm
(pucat pada
bayi aterm)
C. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
DI
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS
Panjang Badan : 46 cm
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
2. KebiasaanWaktu Hamil
buah.
c. Lama Persalinan
Kala I : 8 Jam
Kala II : 10 Menit
Warna : Jernih
e. Komplikasi Persalinan
C. RESUSITASI
1. KeadaanUmum : Composmentis
2. Suhu : 36,5 oC
3. Pernafasan : 40x/menit
4. BB
succadenum
6. Dada : Simetris
9. Ekstremitas
Atas : Normal
Bawah : Normal
dan berkeriput
Refleks
didekatkan dimulutnya.
ditangannya
Antropometri
1. Lingkar Kepala : 31 cm
2. Lingkar Dada : 30 cm
Eliminasi
Rendah.
Kebutuhan : KIE
DS :-
b. Pernapasan : 40 x/menit
4. Menjelaskan pada ibu tentang Asi ekslusif dan perawatan tali pusat
VI. PELAKSANAAN
2. Memberitahu ibu dan keluarga cara perawatan bayi baru lahir (BBL),
yaitu:
a. Menjaga kehangatan tubuh bayi, selalu memakaikan pakaian yang
b. Bayi dimandikan sehari 2x, pagi dan sore. Air yang digunakan dengan
menyusui
mulut bayi.
6) Putting susu, areola, dan sebagian besar gudang ASI tertangkap
a. Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara
a. Bayi rewel
b. Malas menyusu
menemui tanda dan gejala tanda bahaya pada bayi baru lahir
1. Ibu mengatakan telah mengerti dan bersedia untuk melakukan sesuai dengan
2. Ibu mengatakan bersedia untuk melakukan apa yang telah dilakukan dalam
konseling.
DENGAN
DI PUSKESMAS
Tempat
No Catatan Perkembangan
Tanggal / Waktu
dengan tenang.
O : KU : Baik
BB : 2080 gram
PB : 46 cm
LK : 31 cm
LD : 30 cm
R : 42x/ menit
normal.
2. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan
O : KU : Baik
BB : 2400 gram
PB : 48 cm
LK : 33 cm
R : 44x/ menit
normal.
angin.
O : KU : Baik
BB : 3200 gram
PB : 50 cm
LK : 34 cm
normal.
normal.
angin.
DI PUSKESMAS
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
2. Riwayat perkawinan
Jumlah anak :3
Jumlah anak :1
3. Riwayat menstruasi
Siklus : 28 – 30 hari
Teratur/tidak : Teratur
Keadaan
Persalinan Nifas
N Tahun Bayi Penyul
Ket
o. Lahir Jenis Usia B P J it Bayi Kompli Lakt
Penolong Tempat
Persalinan Persalinan B B K kasi asi
Kurang mening
1. 2006 Normal Dukun Rumah - - P - - -
Bulan gal
2 2007 Normal Aterm Dukun Rumah - - L - - Ya
1 tahun
6. Riwayat kesehatan
a. Ibu
Perineum : Utuh
b. Bayi
Panjang Badan : 46 cm
b. Kesadaran : Composmentis
dibantu suami
Sayur
Minum : 7 – 8 gelas
Sehari
g. Elimiasi
BAK
BAB
Warna : kecoklatan
a. Tanda-tanda vital
Nadi : 83 x/m
Respirasi : 22 x/m
b. Mata
c. Payudara
Bentuk : Simetris
d. Uterus
Konsistensi : Keras
e. Pengeluran lochia
Konsistensi : Cair
f. Perineum : Utuh
h. Ekstremitas
II.INTERPRETASI DATA
normal 1 hari
N : 83 x/menit
R : 22 x/menit
SB : 36,5 ᵒc
Tidak ada
Tidak ada
V. PERENCANAAN
2. Beritahu tentang :
c. Vulva higyne.
f. KB
VI. PELAKSANAAN
c. Vulva hygine.
dan BAK dengan cara dari depan kebelakang dan mengganti pakaian
dalam atau pembalut apabila setelah BAB dan BAK, keringkan dengan
menyusui
mulut bayi.
yaitu:
f. KB
VII. EVALUASI
3. Ibu mengatakan mengerti dengan apa yang dijelaskan dan akan melakukan
DI PUSKESMAS
Tempat
No Catatan Perkembangan
Tanggal / Waktu
O : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
N : 82x/ menit
SB : 36,6ºC
R : 20x/ menit
Kontraksi : Baik
Lochia : Serosa
Perineum : Utuh
sesering mungkin.
N : 84x/menit
SB : 36ºC
R : 20x/menit
Lochia : Alba
Perineum : Utuh
sehari-hari.
N : 83x/menit
SB : 36,5 ºC
R : 22x/menit
Lochia :-
sehari-hari
E. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana
DENGAN AKSEPTOR KB
DI POLINDES
I. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas / Biodata
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
B. Anamnesa
dengan keluarganya.
4. Riwayat Perkawinan
Jumlah anak :3
Jumlah anak :1
Keadaan
Persalinan Nifas
N Tahun Bayi Penyul
Ket
o. Lahir Jenis Usia B P J it Bayi Kompli Lakt
Penolong Tempat
Persalinan Persalinan B B K kasi asi
Kurang mening
1. 2006 Normal Dukun Rumah - - P - - -
Bulan gal
2 2007 Normal Aterm Dukun Rumah - - L - - Ya
anak
a. Nutrisi
b. Eliminasi
a) BAK
Frekuensi : 4 - 5x / hari
Warna : Kekuningan
Bau : Pesing
b) BAB
Frekuensi : 1 - 2x / hari
Warna : Kecoklatan
d. Personal Hygiene
Mandi : 2x sehari
f. Pola seksualitas
b. Lingkungan : Bersih
kontrasepsi.
9. Pengetahuan Ibu
a. Tentang jenis alat kontrasepsi : Ada
C. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
b. Kesedaran : Composmentis
2) Nadi : 83x/menit
3) Respirasi : 22x/menit
e. Berat Badan : 42 Kg
f. Pemeriksaan Fisik
tidak ikterus
jugularis
benjolan abnormal
nyeri tekan
15) Ekstremitas
tidak pucat
tidak pucat
N : 82x/menit
R : 20x/menit
SB : 36,50C
Antropometri : BB : 42 kg TB : 153 cm
c) Kebutuhan : Konseling KB
Tidak Ada
Tidak Ada
V. PERENCANAAN
a. Pengertian KB Implant
e. Efektifitas KB Implant
selesai
setelah pemasangan
VI. PELAKSANAAN
menjelaskan :
a. Pengertian KB Implant
tahun.
tahun.
selama 3 tahun.
1. Keuntungan KB Implant
obat lain
2. Kerugian KB Implant
a) Usia reproduksi
c) Pasca keguguran
e. Efektivitas
1. Efektivitasnya tinggi, angka kegagalan norplant < 1 per 100
f. Efek samping
makan)
4. Ekspulsi
alkohol, spuit 5 cc, lidokain, kasa steril, doek steril, hansaplast, gunting,
perlahan lahan, beri betadin dan deep dengan kasa steril, lalu tutup
minggu kemudian yaitu tanggal 08 Juli 2016 atau sewaktu - waktu apabila
VII. EVALUASI
DI PUSKESMAS DUNGINGI
Kesadaran : Composmentis
N : 82x/ menit
SB : 36,4ºC
R : 20x/ menit
KB Implant.
keadaan baik.
d) Ekspulsi
Kesadaran : Composmentis
N : 84x/ menit
SB : 36,5ºC
R : 22x/ menit
KB Implant.
keadaan baik.
akseptor KB Implant.