Anda di halaman 1dari 96

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, hal

yang menjadi rumusan masalah adalah “Bagaimanakah manajemen asuhan

kebidanan komrehensif pada Ny. diwilayah kerja Puskesmas ?“

C. Tujuan penyusunan

1. Tujuan umum

Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. dari

Kehamilan sampai dengan KB di Kota Gorontalo

2. Tujuan Khusus

b. Melaksanakan asuhan kehamilan pada Ny. , Di Puskesmas sesuai

dengan standar antenatal care yang berkualitas

c. Melaksanakan asuhan persalinan pada Ny. , Di Puskesmas sesuai

dengan standar asuhan persalinan normal

d. Melaksanakan asuhan nifas pada Ny. , Di Puskesmas sesuai dengan

standar asuhan nifas.

e. Melaksanakan asuhan bayi baru lahir pada bayi Ny. , Di Puskesmas

dengan standar asuhan bayi baru lahir.

f. Melaksanakan asuhan keluarga berencana pada Ny. , Di Puskesmas

dengan standar asuhan keluarga berencana.


D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Mahasiswa

Untuk meningkatkan pengalaman, wawasan dan pengetahuan

mahasiswi dalam memberikan asuhan kebidanan secara

berkesinambungan.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan kajian terhadap materi Asuhan Pelayanan

Kebidanan serta referensi bagi mahasiswa dalam memahami

pelaksanaan Asuhan Kebidanan secara berkesinambungan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Klien

Klien mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif yang

sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.

b. Bagi Tenaga Kesehatan

Dapat menjadi bahan masukan bagi tenaga kesehatan

khususnya bidan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan

pelaksanaan asuhan kebidanan secara komprehensif.

c. Bagi Puskesmas

Sebagai masukan untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan

kebidanan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan

secara komprehensif.
E. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat pengambilan kasus Asuhan kebidanan


komprehensif pada Ny dilakukan pada bulan sampai dengan bulan 20 di
Puskesmas
F. Gambaran Kasus
Ny. umur tahun, suku Gorontalo dan berkebangsaan Indonesia,
agama islam, pendidikan terakhir , pekerjaan sebagai, alamat. Riwayat
menstruasi tahun, siklus hari, banyaknya 3x ganti pembalut, dismenerhoe
pada hari pertama dan kedua haid, haid teratur, sifat darah encer.
Riwayat kehamilan ibu mengatakan hamil dan pernah mengalami
keguguran satu kali, hari pertama haid terakhir tanggal, taksiran persalinan
2018, Usia kehamilan Minggu. Keluhan selama trimester I, trimester II tidak
ada keluhan dan trimester III tidak ada, pergerakan janin pertama kali umur
kehamilan bulan, ibu mengatakan sering merasakan adanya pergerakan janin.
Riwayat Antenatal Care, pertama kali pada umur kehamilan minggu
pada tanggal 2018 Di Posyandu. Ibu mengatakan sudah mendapatkan
imunisasi TT1 dan TT2.
Riwayat kesehatan, Ibu tidak memiliki riwayat penyakit Jantung,
Hipertensi, Diabetes Melitus, Alergi, Epilepsi, Asma, Ginjal dan Keturunan
kembar. Riwayat kesehatan keluarga ibu tidak memiliki riwayat penyakit baik
Jantung, Hipertensi, Diabetes Melitus, Alergi, Epilepsi, Asma, Ginjal dan
Keturunan Kembar.
G. Sistematika Asuhan
Sistematikan Asuhan yang diberikan sesuai dengan standar
Manajemen 7 Langkah Varney yaitu :
1. Pengkajian Data

2. Interpretasi data dasar

3. Identifikasi Diagnosa/masalah potensial

4. Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan/Tindakan segera


5. Perencanaan asuhan yang menyeluruh

6. Pelaksanaan asuhan dengan efisien dan aman

7. Evaluasi

H. Hasil Yang di Harapkan

1. Dapat diterapkannya manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

dilakukannya ANC secara teratur sehingga kesehatan ibu dan tumbuh

kembang bayi dapat termonitor dengan baik dan pemantauan terhadap

komplikasi yang mungkin terjadi dapat terdeteksi secara dini.

2. Dapat diterapkannya asuhan pada ibu bersalin dan terlaksananya asuhan

persalinan normal tanpa ada komplikasi atau penyulit yang mungkin

terjadi.

3. Dapat diterapkannya asuhan kebidanan pada ibu nifas sehingga masa nifas

dapat berlangsung normal tanpa terjadi infeksi ataupun komplikasi yang

mungkin dapat terjadi.

4. Dapat diterapkannya asuhan kebidanan pada neonatus sesuai standar

asuhan sehingga dapat mendeteksi secara dini komplikasi yang mungkin

terjadi.

5. Dapat diterapkannya asuhan kebidanan pada keluarga berencana sesuai

dengan standar asuhan agar mampu membatasi jarak kehamilan untuk

mensejahterahkan keluarga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Kehamilan
B. Tinjauan tentang pesalinan
C. Tinjauan Tentang Masa Nifas
1. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa
nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Saifuddin,dkk 2013).
Masa nifas adalah masa segera setelah kelahiran sampai 6 minggu.
Selama masa ini, saluran reproduktif anatominya kembali ke keadaan
tidak hamil normal ( Obstetri William).
2. Tujuan Asuhan Masa Nifas
Tujuan asuhan masa nifas dibagi dua yaitu :
a. Tujuan umum
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal
mengasuh anak
b. Tujuan khusus
1) Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologisnya
2) Melaksanakan skrining yang komprehensif
3) Mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi
komplikasi pada ibu dan bayinya
4) Memberikan pendidikan kesehatan, tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, KB menyusui, pemberian imunisasi dan perawatan
bayi sehat.
5) Memberikan pelayanan keluarga berencana.
3. Tahapan Masa Nifas
Nifas dibagi 3 periode yaitu :
a. Puerperium dini
Yaitu kepulihan ketika ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan
b. Puerperium intermedial
Yaitu keplihan menyeluruh alat-alat genita
c. Remte puerperium
Yaitu waktu yang dierlukan untuk pulih dan sehat sempurna,
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna mungkin beberapa
minggu, bulan, atau tahun.
4. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Masa Nifas
a. Bidan harus tinggal bersama ibu dan bayi dalam beberapa saat untuk
memastikan keduannya dalam kondisi yang stabil
b. Periksa fundus tiap 15 menit pada jam pertama, 20-30 menit pada
jam kedua jika kontraksi tidak kuat. Massase uterus sampai uterus
keras karena otot akan menjepit pembuluh darah sehingga
menghentikan perdarahan.
c. Periksa tekanan darah, kandung kemih, nadi, perdarahan tiap 15
menit pada jam pertama, tiap 30 menit pada jam kedua.
d. Anjurkan ibu minum untuk mencegah dehidrasi, bersihkan perineum,
dan kenakan pakaian bersih, beri posisi yang nyaman, dukung
program bounding attachment dan asi eksklusif. Ajarkan ibu dan
keluarga untuk memeriksa fundus dan perdarahan, beri konseling
tentang gizi, perawatan payudara, kebersihan diri.
e. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas
sesuai dengan kebutuhan ibu.
f. Sebagai promoter antara hubungan ibu dan bayi serta keluarga
g. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa
nyaman
h. Membuat kebijakan, perencanaan program kesehatan yang berkaitan
dengan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi
i. Mendeteksi kompikasi dan perlunya rujukan
j. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara
mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi
yang baik
k. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data,
menetapkan diagnose dan rencana tindakan serta melaksanakannya
untuk mempercepat proses pemulihan.
5. Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas
Perubahan fisiologis pada masa nifas yaitu :
a. Perubahan sistim reproduksi
1) Uterus
Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi)
sehingg akhirnya kembali seperti sebelum hamil.
a) Bayi lahir fundus uteri setinggi pusat dengn berat uterus
1000 gr
b) Akhir kala III persalinan tinggi fundus uteri teraba 2 jari
bawah pusat dengan berat uterus 750 gr
c) Satu minggu postpartum tinggi fundus uteri teraba
pertengahan pusat simpisis dengan berat uterus 500 gr
d) Dua minggu postpartum tinggi fundus uteri tidak teraba
diatas simpisis dengan berat uterus 350 gr
e) Enam minggu postpartum fundus uteri bertambah kecil
dengan berat uterus 50 gr.
2) Lochia
Lochea adaah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan
vagina dalam masa nifas. Macam-macam lochea yaitu :
a) Lochea rubra (cruenta)
Berisi darah segar dan sisa-sisa selput ketuban,
sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium,
selama 2 hari postpartum.
b) Lochea sanguinolenta
Berwarna kuning, berisi darah dan lendir, hari
3-7 postpartum
c) Lochea serosa
Berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi,
pada hari ke 7-14
d) Lochea alba
Cairan putih, setelah 2 minggu
e) Lochea purulenta
Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau
busuk
f) Lochea stasis
Lochea tidak lancer keluarnya
3) Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus.
Setelah persalinan, ostium eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga
3 jari tangan, setelah 6 minggu persalinan serviks menutup.
4) Vulva dan vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta
peregangan yang sangat besar selama prosese melahirkan, dan
dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua
organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu
vulva dan vagina kembali normal.
5) Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur
karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang
bergerak maju. Pada postnatal hari ke 5, perineum sudah
mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap
lebih kendur daripada keadaan sebelum melahirkan.
6) Payudara
Perubahan pada payudara meliputi :
a) Penurunan kadar progesterone secara tepat dengan
peningkatan hormon prolaktin setelah persalinan
b) Kolostrum sudah ada saat persalinan produksi ASI terjadi
pada hari ke 2 atau hari ke setelah persalinan.
c) Payudara menjadi besar dank eras sebagai tanda mulainnya
proses laktasi.
b. Sitem perkemihan
Buang air kecil sering sulit 24 jam pertama. Hal ini disebakan
oleh kompresi antara kepala janin dan tulang pubis. Setelah plasenta
dilahirkan, kadar hormon estrogen yang bersifat menahan air akan
mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan ini menyebabkan
dieresis. Ureter yang berdilatasi akan kembali normal adalam 6
minggu.
c. Sistem gastrointestinal
Seringkali diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus
kembali normal. Asupan makanan mengalami penurunan selama stu
atau dua hari, gerak tubuh berkurang, dan usus bagian bawah sering
kosong.
d. Sistem endokrin
Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam
postpartum. Progesterone turun pada hari ke 3 postpartum. Kadar
prolaktin dalam darah berangsur-angsur hilang.
e. Sistem musculoskeletal
Stabilisasi sendi lengkap akan terjadi pada minggu ke 6 sampai
ke 8 setelah wanita melahirkan. Dinding abdominal lembek setelah
poses ersalinan karena peregangan selama kehamilan.
f. Sistem integument
Penurunan melanin umumnya selama persalinan menyebabkan
berkurangnya hyperpigmentasi kulit. Perubahan pembuluh darah
yang tampak ada kuoglit karena kehamilan dan akan menghilang
pada saat estrogen menurun.
g. Sistem hematologi
1) Hari pertama masa nifas kadar fibrinogen dan plasma sedikit
menurun, tetapi darah lebih kental dengan peningkatan viskositas
sehingga meningkatkan pembekuan darah. Keadaan hematokrit
dan hemoglobin akan kembali normal pada i 4-5 minggu
postpartum.
2) Leukositosis meningkat, dapat mencapai 15000 mm3 selama
persalinan dan tetap tinggi dalam beberapa hari postpartum.
Selama 10-12 hari setelah persalinan bernilai antara 20000-
25000/mm3.
3) Faktor pembekuan, yaitu suatu aktivasi faktor pembekuan darah
terjadi setelah persalinan. Aktivasi ini, bersamaan dengan adanya
pergerakan, trauma, atau sepsis, yang mendorong terjadinya
tromboemboli.
h. Perubahan tanda-tanda vital
Pada masa nifas, tanda-tanda vital yang harus dikaji adalah :
1) Suhu badan
Pasca melahirkan, suhu tubuh dapat naik kurang lebih 0.5ºc
dari keadaan normal, hal ini akibat kerja keras saat melahirkan .
Pada hari ke 4 postpartum, suhu badan akan naik lagi karena ada
pembentukan ASI, kemungkinan payudara membengkak,
maupun kemungkinan infeksi.
2) Nadi
Nadi dalam keadaan normal selama masa nifas. Setiap denyut
nadi diatas 100x/menit selama masa nifas adalah abnormal.
Pada minggu ke 8-10 potpartum nadi kembali ke frekuensi
sebelum hamil.
3) Tekanan darah
Pasca melahirkan pada kasus normal biasanya tekanan darah
tidak berubah. Perubahan tekanan darah pada postpartum
diakibatkan oleh oleh perdarahan. Sedangkan tekanan darah
tinggi menandakan preeklamsia postpartum.
4) Pernafasan
Pada ibu postpartum umumnya pernafasan lambat atau
normal. Hal ini dikarenakan ibu dalam proses pemulihan.
i. Perubahan system kardiovaskuler
1) Volume darah
Perubahan volume darah bergantung pada beberapa
faktor, misalnya kehilangan darah selama melahirkan dan
mobilisasi serta penegluaran cairan ekstravaskular.
2) Curah jantung
Denyut jantung, volume sekuncup,dan curah jantung
meningkat sepanjang kehamilan. Segera setelah ibu melahirkan,
keadaan tersebut dapat meningkat lebih tinggi.
3) Varises
Varises di tungkai dan di sekitar anus (hemoroid) sering
dijumpai pada wanita hamil. Regresi total atau mendekati total
diharapkan terjadi setelah melahirkan.
6. Perubahan Psikologis Pada Masa Nifas
Rubin melihat beberapa tahap fase aktifitas penting sebelum seorang
menjadi ibu yaitu :
a. Taking on
Pada fase ini disebut meniru, pada fase ini fantasi wanita tidak hanya
meniru tapi sudah membayangkan peran yang dilakukannya pada
tahap sebelumnya. Pada tahap ini wanita akan meninggalkan perannya
pada masa lalu.
b. Taking in
Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan, ibu baru pada
umumnya pasif dan tergantung, perhatiannya tertuju pada tubuhnya.
Peningkatan ibu dibutuhkna karena selera makan ibu biasanya
bertambah.
c. Taking hold
Periode ini berlangsung pada hari 2-4 postpartum, ibu menjadi
orangtua yang sukses dengan tanggung jawab terhadap bayinya. Pada
masa ini ibu agak sensitive dan merasa tidak mahir melakukan hal-hal
tersebut.
d. Letting go
Periode yang biasanya terjadi setiap ibu pulang kerumah, pada ibu
yang bersalin diklinik dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan
perhatian yang diberikan pada keluarganya. Depresi postpartum
biasanya terjadi pada periode ini.
7. Kunjungan Pada Masa Nifas
Paling sedikit 4 kali kunjungan. Masa nifas dilakukan untuk menilai
status ibu dan BBL dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani
masalah-masalah yang terjadi. (Saifuddin, dkk 2013).
Frekuensi kunjungan masa nifas yaitu :
a. 6-8 jam setelah persalinan
1) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
2) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika
perdarahan berlanjut
3) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
4) Pemberian ASI awal
5) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
6) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi
7) Jika petugas kesehatan menolong persalinan, iya harus tinggal
dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah
kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil
b. 6 hari setelah persalinan
1) Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi
fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak
ada bau
2) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan
abnormal
3) Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan
istrahat
4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit
5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali
pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
c. 2 minggu setelah persalinan
1) Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi
fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak
ada bau
2) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan
abnormal
3) Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan
istrahat
4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit
5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali
pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
d. 6 minggu setelah persalinan
1) Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ibu atau
bayi alami
2) Memberikan konseling untuk KB secara dini.
8. Kebutuhan dasar ibu nifas
a. Nutrisi dan cairan
Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari. Makan dengan
diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral vitamin yang
cukup, minum sedikitnya 3 liter air setiap hari. Anjurkan ibu untuk
minum setiap kali menyusui). Pil zat besi harus diminum untuk
menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca persalinan.
Minum kapsul vitamin A agar bisa memberikan vitamin A kepada
bayinya melalui ASI.
b. Ambulasi
Ambulasi dini sangat penting dalam mencegah thrombosis
vena. Tujuannya adalah untuk membantu menguatkan otot-otot perut
dengan demikian menghasilkan bentuk tubuh yang baik,
mengencangkan otot-otot dasar panggul serta memperbaiki sirkulasi
darah kedalam tubuh.
c. Eliminasi
Dieresis yang nyata akan terjadi pada 1 atau 2 hari pertama
setelah melahirkan, kadang-kadang ibu mengalami kesulitan untuk
mengosongkan kandung kemih karena rasa sakit, memar, atau
gangguan pada tonus otot. Ibu dapat dibantu untuk duduk diatas kursi
berlubang tempat buang air kecil jika masih belum diperbolehkan
berjalan sendiri dan mengalami kesulitan untuk buang air kecil
dengan pispot.
Penatalaksaan defekasi diperlukan sehubungan kerja usus
cenderung melambat dan ibu yang baru melahirkan mudah
mengalami konstipasi, pemberian obat-obat untuk pengaturan kerja
usus kerap bermanfaat. Ibu memerlukan bantuan untuk memilih
jenis-jenis makanan yang tepat dari menunya, iya mungkin juga
harus diingatkan manfaat ambulasi dini dan meminum cairan
tambahan untuk menghindari konstipasi.
d. Personal hygine
Pada ibu masa nifas sebaiknya anjurkan kebersihan seluruh
tubuh. Mengajarkan pada ibu bagaimana membersihkan daerah
kelamin dengan sabun dan air. Ajarkan untuk membersihkan daerah
sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang anus. Sarankan
ibu untuk mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari. Sarankan
ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum
dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya. Jika mempunyai luka
sarankan untuk tidak menyentuh daerah luka.
e. Istrahat
Istrahat pada ibu selama masa nifas beristrahat cukup untuk
mencegah kelelahan yang berlebihan. Sarnakan ibu untuk kembali ke
kegiatan rumah tangga bisa perlahan-lahan serta untuk tidur siang
atau beristrahat selagi bayi tidur.
f. Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya
kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan
ibu tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk memulai
melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
g. Keluarga berencana
Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnnya 2
tahun sebelum ibu hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan
sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanankan tentang
keluargannya dengan mengajarkan kepada mereka tentang cara
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
h. Latihan senam nifas
Beberapa latihan yang dapat ibu lakukan antara lain yaitu :
dengan tdiur terlentang dengan lengan disamping, menarik otot perut
selagi menarik nafas, tahan nafas kedalam dan angkat dagu kedada
tahan satu hitungan sampai 5. Rileks dan ulangi 10 kali.
Untuk memperkuat tonus otot vagina (latihan kegel), berdiri
dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot, pantat, dan
panggul dan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan
sebanyak 5 kali.
Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan.
Setiap minggu naikan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada
minggu ke 6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap grakan
sebanyak 30 kali. Rukiyah, dkk 2011).
D. Tinjauan Tentang BBL/Neonatus
E. Tinjauan Tentang Keluarga Berencana
1. Pengertian Keluarga Berencana
Keluarga berencana merupakan usaha suami istri untuk mengukur
jumlah dan jarak yang diinginkan. Usaha yang dimaksud termasuk
kontrasepsi atau usaha pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.
(Purwoastuti Endang,dkk, 2015).
2. Macam-macam alat kontrasepsi
Adapun macam-macam alat kontrasepsi yang digunakan yaitu :
a. Metode sederhana tanpa alat
1) Tanpa alat (alamiah)
Ada macam-macama KB Alamiah yaitu :

a) Metode kalender

Metode kalender atau pantang berkala merupakan salah

satu cara sederhana yang dapat dilakukan oleh pasangan

suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan

seksual pada masa subur/ovulasi.

b) Metode lendir serviks

Lendir serviks dapat diamati seorang wanita setiap

harinya, pada saat setelah menstruasi lendir serviks itu sangat

sedikit bisa dikatakan masa kering. Dimana saat itu estrogen

dan progesterone sangat rendah, dan lendir yang sangat

lengketdan bila direntangkan dua ari akan putus.

c) Metode suhu basal

Metode suhu basal adalah suhu terendah yang dicapai

oleh tubuh selama istrahat atau dalam keadaan istrahat (tidur).

Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera

setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktifitas lainnya.

2) Dengan alat
3) Kondom

Kondom merupakan selubung/ sarung karet yang dapat

terbuat dari berbagai bahan diantaraya lateks, plastik atau


bahan alami yang di pasang pada penis saat berhubungan

seksual.

4) Spermisida

Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol -9)

digunakan utnuk menonaktifkan atau membunuh

sperma.

F. Tinjauan Tentang Manajemen Hellen Varney


BAB III
A. Asuhan Kebidanan Kehamilan
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

DENGAN

DI PUSKESMAS

I. Pengumpulan Data

A. Identitas/biodata

Nama : Ny. Nama Suami : Tn.

Umur : Tahun Umur : Tahun

Suku/ Bangsa : Suku/ Bangsa :

Agama : Agama :

Pendidikan : Pendidikan :

Pekerjaan : Pekerjaan :

Alamat : Alamat :

No.Telp : No.Telp :

B. Anamnesa (Data Subjektif)

Hari/tanggal : Pukul :

1. Kunjungan ke : ibu mengatakan ini kunjungan

2. Alasan kunjungan : ibu mengatakan

3. Keluhan utama : ibu mengatakan

4. Riwayat menstrusasi

a. Menarche : Tahun

b. Siklus : hari
c. Banyaknya : kali ganti pembalut

d. Dismenerhoe :

e. Lamanya : hari

f. Sifat darah :

5. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Keadaan
Persalinan Nifas
N Tahun Bayi Penyul
Ket
o. Lahir Jenis Usia B P J it Bayi Kompli Lakt
Penolong Tempat
Persalinan Persalinan B B K kasi asi
1.

6. Riwayat kehamilan ini

a. HPHT :

b. TP :

c. UK : minggu

d. Keluhan-keluhan pada :

Trimester I :

Trimester II :

Trimester III :

e. Pergerakan janin pertama kali dirasakan : pada usia kehamilan

bulan

f. Pergerakan janin 24 jam terakhir :

g. Keluhan yang dirasakan

1) Muntah terus-menerus :

2) Nyerin pada perut yang hebat :


3) Panas tinggi atau demam :

4) Sakit kepala berat terus menerus :

5) Penglihatan kabur :

6) Rasa gatal pada vulva dan vagina :

7) Pengeluaran cairan pervaginam :

8) Bengkak pada muka dan tangan :

h. Diet/Makan dan Minum

1) Makan sehari-hari : sehari

Jenis makan :

Banyaknya :

2) Minum sehari-hari :

i. Pola eliminasi

1) BAB : warna :

bau :

konsistensi :

frekuensi :

2) BAK : warna :

bau :

konsistensi :

frekuensi :

j. Aktivitas sehari-hari

1) Pola istirahat dan tidur : Tidur malam : jam

Tidur siang : jam


Masalah :

2) Seksualitas :

3) Pekerjaan :

4) Personal hygiene

Mandi : sehari

Kuku kaki dan tangan :

5) Imunisasi TT1 :

TT2 :

6) Kontrasepsi yang pernah digunakan :

7) Obat-obat yang pernah dikonsumsi :

8) Binatang peliharaan :

7. Riwayat ANC

a. ANC pertama kali

Umur kehamilan : bulan

Tempat :

b. Frekuensi : Trimester I :

Trimester II :

Trimester III :

8. Riwayat penyakit sistemik

a. Kelainan Jantung :

b. Kelainan Ginjal :

c. Asma/TB paru :

d. Hepatitis :
e. DM :

f. Hipertensi :

g. Epilepsi :

h. Alergi :

9. Riwayat penyakit keluarga

a. Kelainan Jantung :

b. Hipertensi :

c. Asma :

d. Gemeli :

10. Riwayat sosial

a. Perkawinan :

1) Perkawinan pertama :

Status perkawinan :

Kawin pertama umur : tahun

Dengan suami umur : 17 tahun

Jumlah anak :

2) Perkawinan Kedua :

Status perkawinan :

Kawin kedua umur : tahun

Dengan suami umur : tahun

Jumlah anak :

b. Kehamilan ini :

c. Perasaan tentang kehamilan ini :


11. Rencana persalinan

a. Tanggal :

b. Penolong :

c. Tempat :

d. Pendamping :

e. Transportasi :

f. Pendonor :

C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum :

2. Tingkat kesadaran :

3. Keadaan emosional :

4. Tanda-tanda vital

TD : mmHg LILA : cm

N : x/m TB : cm

R : x/m BB : kg

SB : BB sebelum hamil : kg

5. Kepala :

6. Muka

a. Oedema :

b. Cloasma :

7. Mata

a. Conjungtiva :

b. Sclera :
c. Kotoran :

8. Mulut

a. Mukosa bibir :

b. Stomatitis :

c. Lidah :

d. Gigi :

e. Perdarahan gusi :

9. Hidung :

10. Telinga :

11. Leher

a. Pembesaran kelenjar tiroid :

b. Pembesaran pembuluh limfe :

c. Peningkatan venajugularis :

12. Dada

a. Payudara :

b. Benjolan :

c. Areola :

d. Putting susu :

e. ASI/Colostrum :

13. Abdomen

a. Inspeksi

1) Bekas luka operasi :

2) Pembesran perut :
3) Bentuk perut :

4) Tanda-tanda kehamilan

a) Linea alba :

b) Linea nigra :

c) Striae :

b. Palpasi

1) Leopold I : TFU: cm Pada fundus teraba

TBBJ :

2) Leopold II :

3) Leopold III :

4) Leopold IV :

c. Auskultasi

1) DJJ :

2) Frekuensi : x/m

3) Tempat :

14. Pemeriksaan genetalia :

15. Pemeriksaan anus :

16. Ekstremitas

a. Telapak tangan dan ujung jari :

b. Tibia dan kaki :

c. Betis merah/keras :

d. Varices tungkai :
e. Reflex patella kanan :

f. Reflex patella kiri :

D. Uji Diagnostik

Pemeriksaan Darah Golongan Darah :

Hb :

II. Interpretasi Data

Tanggal : Pukul :

A. Diagnose : Ny. umur tahun, GPA, UK minggu

Dasar S :

1. Ibu mengatakan

2. Ibu mengatakan HPHT tanggal

3. Ibu mengatakan

Dasar O :

1. Hasil pemeriksaan Head to toe :

2. Antropometri

a. TB : cm

b. LILA : cm

c. BB : kg

d. BB sebelum Hamil : kg

3. Auskultasi

a. DJJ : kali/menit

b. Frekuensi :

c. Tempat :
B. Masalah : Ibu mengatakan

C. Kebutuhan :

III. Diagnosa Potensial

Masalah potensial :

DS : 1. Ibu mengatakan hamil

2. Ibu mengatakan HPHT tanggal

3. Ibu mengatakan

DO : 1. Antropometri

a. TB : cm

b. LILA : cm

c. BB : kg

d. BB sebelum : kg

IV. Tindakan Segera

V. Perencanaan

Hari/Tanggal : Pukul : 11:50 WITA

1. Beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaan kehamilannya

2. Berikan konseling tentang :

3. Jadwalkan kunjungan ulang


VI. Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Pukul :

1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan kehamilan bahwa

kehamilannya dalam keadaan kekurangan energi kronik.

2. Memberikan konseling tentang :

VII. Evaluasi

Hari/Tanggal : Pukul :
CATATAN PERKEMBANGAN PADA NY.

DENGAN KEHAMILAN

DI PUSKESMAS

Tempat,
No Catatan Perkembangan
Tanggal / Waktu

1 Rumah Pasien S : 1. Ibu mengatakan

2. Ibu mengatakan

O : KU :

Kesadaran :

TTV : TD : mmHg

N : x/menit

SB : ºC

R : x/menit

Palpasi : Leopold I : TFU = 22 cm,

teraba bokong

Leopold II : Punggung kanan

Leopold III : Presentasi kepala

Leopold IV : Divergen

Auskultasi : DJJ

Frekuensi : 142x/ menit

Tempat : 2 JBPST sebelah kanan

A : Ny. AK, umur 28 tahun, G5P4A1, UK 37-38 minggu


10.45 WITA dengan kehamilan kekurangan energi kronik, janin

intrauterin, tunggal, hidup,

presentasi kepala dan sudah masuk PAP.

P : 1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan

normal, umur kehamilan 37-38 minggu janin

intrauterin tunggal, hidup, punggung kanan,

presentasi kepala dan sudah masuk PAP.

2. Memberitahu ibu agar mengurangi aktifitas yang

berlebihan dan istirahat yang cukup minimal siang

hari ±2 jam, malam hari 7 -8 jam.

3. Memberitahu ibu untuk makan makanan yang

bergizi untuk KEK yaitu :

a) Mengkonsumsi makanan yang memiliki

sumber – sumber protein sebaiknya (2/3

bagian) pangan yang bernilai biologi tinggi,

seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu.

Bila tidak ada diganti dengan sayuran, tempe,

dan tahu.

b) Menganjurkan ibu untuk minum susu ibu

hamil.

4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet

FE selama masa kehamilan dengan cara diminum


1 x 1 pada malam hari dikonsumsi dengan air

putih/ air jeruk, dan tidak dengan minuman yang

bersoda karena dapat menghambat penyerapan

obat.

2 Rumah Pasien S : 1. Ibu mengatakan tidak ada keluhan

20 Mei 2017 2. Ibu mengatakan janin bergerak semakin aktif

Pukul 11.00 WITA O : KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 110/80 mmHg

N : 84x/menit

SB : 36ºC

R : 20x/menit

Palpasi : Leopold I : TFU = 22 cm,

teraba bokong

Leopold II : Punggung kanan

Leopold III : Presentasi kepala

Leopold IV : Divergen

Auskultasi : DJJ

Frekuensi : 142x/ menit

Tempat : 2 JBPST sebelah kanan

Pemeriksaan HB : 10 g/dL

A : Ny. AK, umur 28 tahun, G5P4A1, UK 38-39 minggu


11.10 WITA dengan kehamilan kekurangan energi kronik, janin

intrauterin, tunggal, hidup,

presentasi kepala dan sudah masuk PAP.

P : 1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan

normal, umur kehamilan 38-39 minggu janin

intrauterin tunggal, hidup, punggung kanan,

presentasi kepala dan sudah masuk PAP.

2. Memberitahu ibu agar mengurangi aktifitas yang

berlebihan dan istirahat yang cukup minimal siang

hari ±2 jam, malam hari 7 -8 jam.

3. Memberitahu ibu untuk makan makanan yang

bergizi untuk KEK yaitu :

a) Mengkonsumsi makanan yang memiliki

sumber – sumber protein sebaiknya (2/3

bagian) pangan yang bernilai biologi tinggi,

seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu.

Bila tidak ada diganti dengan sayuran, tempe,

dan tahu.

b) Menganjurkan ibu untuk minum susu ibu

hamil.

4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet

FE selama masa kehamilan dengan cara diminum 1 x 1


pada malam hari dikonsumsi dengan air putih/ air

jeruk, dan tidak dengan minuman yang bersoda karena

dapat menghambat penyerapan obat.

3 Rumah Pasien S : Ibu mengatakan nyeri pinggang sejak 1 hari yang

23 Mei 2017 lalu.

Pukul 08.00 WITA O : KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 110/70 mmHg

N : 82x/menit

SB : 36ºC

R : 22x/menit

Palpasi : Leopold I : TFU = 23 cm,teraba

bokong

Leopold II : Punggung kanan

Leopold III : Presentasi kepala

Leopold IV : Divergen

Auskultasi : DJJ

Frekuensi : 140x / menit

Tempat : 2 JBPST sebelah kiri

A : Ny. AK, umur 29 tahun G5P4A1, UK 38 – 39 minggu

dengan kehamilan KEK, janin intrauterin, tunggal,


hidup, presentasi kepala dan sudah masuk PAP.

P : 1. Memberitahu tentang hasil pemeriksaan normal,

umur kehamilan 38 – 39 minggu, janin

intrauterin, tunggal, hidup, punggung kanan

presentasi kepala dan sudah masuk PAP.

08.15 wita 2. Memberitahu ibu ketidaknyamanan yang

dirasakan yaitu nyeri daerah pinggang di sebabkan

oleh usia kehamilan yang bertambah dan uterus

membesar, ibu harus lebih memperhatikan postur

tubuh saat berjalan, duduk, serta mengurangi

aktivitas, agar otot punggung dan pinggang tidak

meregang yang akan menimbulkan rasa nyeri seperti

yang dirasakan ibu sekarang.


B. Asuhan Kebidanan Persalinan
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

DENGAN PERSALINAN NORMAL

DI

I. Pengumpulan Data

A. Identitas/biodata

Nama : Ny. A.K Nama Suami : Tn. J.H

Umur : 29 Tahun Umur : 30 Tahun

Suku/ Bangsa : Gorontalo/Indonesia Suku/ Bangsa : Gorontalo/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Kel. Huangobotu Alamat : Kel. Huangobotu

No.Telp : 08534081xxxx No.Telp :-

B. Anamnesa

Hari/Tanggal : 25 Mei 2017 Pukul : 23.00 WITA

1. Alasan masuk : ibu mengatakan ingin melahirkan di

Rumah Sakit

2. Keluhan Utama : ibu mengatakan sakit perut bagian bawah

melingkar sampai ke belakang sejak jam

20.00 WITA.

3. Tanda-tanda bersalin

a. Kontraksi mulai sejak : 21.30 WITA


b. Frekuensi : 2x10 menit

c. Durasi : 15-20 detik

d. Interval : 5 menit

e. Lokasi/Ketidaknyamanan : perut bagian bawah melingkar

sampai ke belakang.

4. Pengeluaran pervaginam

a. Darah Lendir : Ada

b. Ketuban : Utuh

c. Darah : tidak ada

5. Masalah-maslah khusus : tidak ada

6. Riwayat kehamilan sekarang

a. HPHT : 26 Agustus 2016

b. TP : 02 Juni 2017

c. ANC : teratur di Puskesmas

Dungingi

d. Keluhan lain : tidak ada


7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Keadaan
Persalinan Nifas
N Tahun Bayi Penyul
Ket
o. Lahir Jenis Usia B P J it Bayi Kompli Lakt
Penolong Tempat
Persalinan Persalinan B B K kasi asi
Me
Kurang
1. 2006 Normal Dukun Rumah - - P - - - ning
Bulan
gal
2 2007 Normal Aterm Dukun Rumah - - L - - Ya

3 2011 Normal Aterm Dukun Rumah - P - - Ya


Rumah Abo
4 2016 Normal 2 bulan Dokter - - - - Abortus -
Sakit rtus
Hamil
5
ini

8. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : sering

9. Makan dan minum terakhir Pukul 19.00 WITA

Jenis makanan : nasi, ikan, sayur

Banyaknya : 1 porsi dihabiskasn

Jenis minuman : air putih

Banyaknya : 1 gelas dihabiskan

10. BAB terakhir Pukul 15.30 WITA

Warna : kecoklatan

Konsistensi : padat

Bau : khas feses

Jumlah :1x

11. BAK Pukul 22.45 WITA

Warna : kekuningan

Konsistensi : cair
Bau : pesing

Jumlah : 1x

12. Tidur Terakhir : Ibu mengatakan belum tidur sejak

merasakan nyeri perut melingkar

hingga ke belakang.

13. Psikologis : Ibu mengatakan merasa cemas

menghadapi persalinan.

14. Keluhan Lain : tidak ada

C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : baik

2. Keadaan emosianal : composmentis

3. Tanda-tanda vital

TD : 110/80 mmHg

N : 82x/m

R : 21x/m

SB : 36,30c

4. Tinggi badan : 154 cm

Berat badan : 46 kg

5. Muka

Konjungtiva : tidak pucat

Sklera : tidak Ikterus


6. Mulut dan gigi : bersih, tidak ada stomatitis,

tidak ada caries.

7. Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar

tyroid dan vena jugularis serta

pembengkakan kelenjar limfe

8. Payudara

Puting susu : menonjol

Bentuk : simetris

Benjolan : tidak ada

Pengeluaran ASI : ada

9. Ekstremitas atas dan bawah

Oedema : pada kaki

Varises : tidak ada

Refleks patela : kanan dan kiri (+)

10. Abdomen

Pembesaran : sesuai usia kehamilan

Benjolan : tidak ada

Bekas luka operasi : tidak ada

Konsistensi : mengeras bila ada his

Pembesarn liver : tidak ada

Kandung kemih : kosong

11. Pemeriksaan kebidanan

a. Palpasi
Leopold I : TFU = 23 cm LP 89 cm pada fundus teraba

bagian lunak, tidak bulat dan tidak

1) melenting (bokong)

2) Leopold II : Sisi lateral kanan teraba bagian yang datar,

keras, memanjang dan ada tahanan

(punggung) sisi lateral kiri teraba bagian-

bagian kecil dan menonjol (ekstermitas

janin)

3) Leopold III : teraba bagian keras, bulat dan melenting

(presentasi kepala)

4) Leopold IV : Kedua tangan tidak dapat bertemu

(Divergen)

TBBJ : (23-11) x 155= 1860gr

b. Auskultasi

DJJ : (+)

Frekuensi : teratur 134x/m

Punctum max : 2 jbpst sebelah kanan

c. Anogenetalia

Perenium : tidak ada luka parut

Vulva Vagina : merah kebiruan

Varices : tidak ada

d. Pengeluaran pervaginam

Lendir campur darah


Warna : merah kecoklatan

Jumlah : ± 10cc

Kelenjar bartholini : tidak ada pembengkakan

Anus : tidak ada hemoroid

12. Pemeriksaan dalam

Atas indikasi : untuk menegetahui kemajuan persalinan

dilakukan pemeriksaan dalam oleh bidan

senior.

Dinding vagina : Baik, tidak ada benjolan

Portio : Tebal, lunak

Posisi portio : Antefleksi

Ketuban : Utuh

Pembukaan serviks : 2-3 cm

Penurunan kepala :HI

Posisi : ubun-ubun kecil

KALA I

Tanggal: 24 Mei 2017 Pukul : 00.30 WITA

II. INTERPRETASI DATA

A. Diagnosa : Ny. AK umur 28 tahun, G5P4A1, usia kehamilan 38 - 39


minggu, dengan inpartu kala I fase laten, janin intrauterine,

tunggal, hidup, presentasi kepala, punggung kanan

Data S :

1. Ibu mengatakan hamil kelima

2. Ibu mengatakan HPHT tanggal 26 Agustus 2016

3. Ibu mengatakan sakit perut bagian bawah melingkar sampai ke

belakang.

4. Ibu mengatakan ada pengeluaran cairan ketuban

Data O :

1. Palpasi: TFU 23 cm punggung kanan, letak kepala

2. Auskultasi : DJJ (+) Frekuensi 144x/menit. Teratur

3. Kontraksi 2x/10 mnt, durasi 20 dtk

4. PD : portio tebal, lunak, pembukaan 2-3 cm ketuban utuh dan

penurunan kepala hodge I

B. Masalah : Tidak Ada

Dasar : Tidak Ada

C. Kebutuhan : KIE dan persiapan persalinan

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak Ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak Ada

V. PERENCANAAN
1. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu

2. Pantau kemajuan persalinan dengan partograf

3. Pantau kesejahteraan ibu dan janin dengan partograf

4. Berikan dukungan moril pada ibu

5. Jelaskan pada ibu tentang posisi meneran

6. persiapan pertolongan persalinan

VI. PELAKSANAAN

1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu

dan janin dalam keadaan baik.

2. Memantau kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf

3. Memantau kesejahteraan janin dan nutrisi untuk energi ibu

4. Memberi dukungan agar ibu dapat melewati proses persalinan

5. Menjelaskan pada ibu tentang posisi meneran dan biarkan ibu sesuai

keinginannya

6. Mempersiapkan pertolongan persalinan

a. persiapan ruangan, penolong dan pasien

b. persiapan alat :

1) 1 buah 1/2 kochear

2) 1 buah gunting episiotomi

3) 1 buah umbilikal klem

4) 2 buah klem kochear


5) 1 buah kateter metal/melaton

6) 2 buah handscone

7) kasa dan tampon secukupnya

8) depo isi oksitoksin 1 ml

9) catgut dan heacting set

VII. EVALUASI

Tanggal : 25 Mei 2017 Pukul : 08:30 wita

S: 1) ibu mengatakan ingin meneran

2) ibu mengatakan mules-mules semakin sering dan kuat

O : 1) keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : composmentis

3) HIS : 5x/10 menit, durasi 40-45 detik, intensitas kuat

4) DJJ : frekuensi 142x/menit, teratur

5) PD : portio tipis, pembukaan lengkap, ketuban jernih

tidak ada molase dan penurunan kepala Hodge IV

KALA II

Tanggal 25 Mei 2017 Pukul : 08:30 WITA

II. INTERPERTASI DATA

1. Diagnosa : Ny.AK umur 28 tahun, G5P4A1, inpartu kala II, janin

intrauterin, tunggal, hidup, punggung kanan, dan letak

kepala.
Dasar S : 1. Ibu mengatakan perutnya bagian bawah semakin sakit

melingkar sampai belakang.

2. Ibu mengatakan ingin meneran.

Dasar O : KU : Ibu : Baik

Janin : Baik

TTV : TD : 110/80 mmHg

N : 86x/menit

R : 22x/menit

SB : 36,40C

Tanda gejala Kala II : - Dorongan Meneran

- Tekanan pada Anus

- Perineum Menonjol

- Vulva Membuka

Auskultasi : DJJ (+), frekuensi 142x/menit, teratur.

PD : Pembukaan serviks 10 cm, ketuban pecah

spontan, warnah jernih, dan penurunan

kepala HIV.

2. Masalah : Ibu cemas menghadapi persalianan

3. Kebutuhan : KIE

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada
V. PERENCANAAN

1. Beritahu hasil pemeriksaan

2. Beri kesempatan ibu untuk memilih pendamping saat proses persalinan.

3. Pantau kesejahtraan janin dan nutrisi ibu.

4. Anjurkan ibu ke kamar mandi untuk mengosongkan kandung kemih (jika

masih bisa).

5. Atur Posisi ibu senyaman mungkin.

6. Lakukuan pencegahan infeksi saat melakukan tindakan.

7. Persiapan menolong APN

VI. PELAKSANAAN

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu, bahwa kondisi janin dalam

keadaan baik, pembukaan servik 10 cm (lengkap), ketuban pecah spontan dan

kepala sudah didasar panggul.

2. Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu untuk mendampinginya

selama proses persalinan.

3. Beri makan, minum apabila tidak ada dorongan ibu untuk meneran

4. Mengosongkan kandung kemih

5. Mengatur posisi ibu untuk meneran dan relaksasi, memastikan ibu berada

pada posisi yang nyaman saat ada dorongan meneran sesuai dengan

kenyamanan ibu.

6. Melakukan pencegahan infeksi dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah

melakukan tindakan serta menggunakan barier protektif untuk penolong.


7. Memimpin ibu meneran pada saat ibu ada dorongan ingin meneran.

8. Menolong kelahiran bayi sesuai APN dan jaga kehangatan bayi serta lakukan

IMD.

VII EVALUASI Pukul : 08:40 WITA

1. Bayi lahir spontan LBK, langsung menangis, warna kemerahan,

pergerakan aktif, jenis kelamin laki-laki.

2. Mengeringkan bayi dan menjaga agar bayi tetap hangat.

3. Dilakukan IMD dengan meletakan bayi diatas perut ibu sehingga bayi

dapat mencari sendiri puting susu ibu dan menyusu sehinga terjadi kontak

kulit antara ibu dan bayi.

4. Ibu mengatakan sangat lelah melewati proses persalinan

5. Ibu mengatakan sangat senang bayinya lahir dengan selamat

6. Ibu mengatakan perutnya terasa mules

KALA III

Tanggal : 25 Mei 2017 Pukul: 08:45 WITA

II. INTERPERTASI DATA

1. Diagnosa : Ny.AK umur 28 tahun, P4A1, inpartu kala III

Dasar S : a. Ibu mengatakan sangat lelah melewati proses persalinan

b. Ibu mengatakan sangat senang bayinya lahir dengan

selamat

c. Ibu mengatkan merasa mules

Dasar O : a. Keadaan umum : Baik


b. TFU tampak globular dan teraba mengeras

c. Tali pusat bertambah panjang dan ada semburan darah

tiba-tiba

2. Masalah : Tidak ada

3. Kebutuhan : Tidak ada

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN

1. Pastikan tidak ada janin kedua dalam uterus

2. Penuhi nutrisi ibu

3. Lakukan manejemen aktif kala III

a. Suntikan oksitoksin

b. Penegangan tali pusat terkendali

c. Masase fundus uteri setelah plasenta lahir

4. Periksa kelengkapan plasenta

5. Periksa adanya laserasi jalan lahir

6. Anjurkan ibu untuk melakukan IMD

VI. PELAKSANAAN

1. Memastikan tidak adanya janin kedua dalam uterus ibu


2. Memenuhi nutrisi dan hidrasi ibu

3. Melaksanakan manejemen aktif kala III

a. Memberikan suntikan oksitoksin 10 unit/IM di 1/3 paha atas lateral segera

setelah 1 menit setelah bayi lahir

b. Melakukan penegangan tali pusat terkendali

c. Setelah ada tanda-tanda pelepasan plasenta, lahirkan plasenta :

1) Menunggu uterus berkontraksi melakukan penegangan kearah bawah

pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan dengan cara menekan

uterus kearah atas dan belakang (dorso cranial) dengan hati-hati untuk

mencegah terjadinya inversio uteri

2) Setelah plasenta terlepas, minta ibu sedikit meneran sambil penolong

menarik tali pusat kearah bawah kemudian kearah atas

3) Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan melahirkan

plassenta dengan kedua tangan memutar searah jarum jam

d. Setelah plasenta lahir, lakukan masase fundus uteri untuk merangsang

kontraksi

4. Periksa jalan lahir untuk mengetahui adanya laserasi

5. Dilakukan IMD dengan meletakkan bayi diatas dada ibu dan biarkan bayi

mencari puting susu sendiri

VII EVALUASI Pukul : 08:55 WITA

1. Plasenta lahir dengan lengkap dengan selaputnya

2. Tidak ada rupture perineum

3. Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules


4. ASI sudah keluar

KALA IV

Tanggal: 25 Mei 2017 Pukul : 09:05 WITA

II. INTERPERTASI DATA

1. Diagnosa : Ny. AK umur 29 tahun, P4A1, inpartu kala IV

Dasar S : A. ibu mengatakan merasa sangat lega karena plasenta

telah lahir

B. Ibu mengatakan merasa sangat lelah

Dasar O : A. keadaan umum : baik

B. TFU : 2 Jari di bawah pusat

C. TTV

TD : 100/70 mmHg

N : 84x/menit

R : 24x/menit

SB : 36,50C

D. Kontraksi uterus : Baik

E. Perdarahan : ±150 cc

F. Lochea : Rubra

G. Perineum : utuh

2. Masalah : tidak ada

3. Kebutuhan : tidak ada

III. DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

. PERENCANAAN

1. Pantau TTV, kontraksi uterus, dan perdarahan

2. Ajarkan ibu dan keluarga cara masase fundus

3. Rapikan peralatan yang telah digunakan

4. Menganjurkan keluarga untuk pemenuhan nutrisi ibu.

5. Wasshand pasien dan lakukan pengukuran antropometri pada bayi.

VI PELAKSANAAN

1. Memantau TTV tiap 15 menit pada1 jam pertama dan tiap 30 menit pada 1

jam kedua termasuk kontraksi uterus, tfu, urin dan perdarahan.

2. Mengajarkan ibu dan keluarga cara masase fundus agar uterus tetap

berkontraksi dengan baik agar tidak terjadi perdarahan.

3. Merapikan dan membereskan semua peralatan yang telah digunakan dan

membersihkan tempat tidur dengan larutan klorin 0,5%. Rendam alat dalam

larutan klorin selama 10-15 menit.

4. Membersihkan atau washand ibu dan memakaikan pembalut, CD dan ganti

pakaian ibu dengan pakaian yang kering dan bersih.

5. Menganjurkan keluarga untuk pemenuhan nutrisi ibu, beri makan dan minum

pada ibu sehingga dapat memulihkan kembali kondisi dan tenaga ibu setelah

proses persalinan.

6. Melakukan pengukuran antropometri pada bayi.


7. Melakukan pendokumentasian tindakan

VII. EVALUASI

1. keadaan umum : Baik

2. Antropometri bayi : BB 2080 gr, PB 46 cm, LK 31 cm, LD 30 cm

3. Observasi kala IV :

a) Keadaan umum : Baik

b) TFU : 2 Jari di bawah pusat

c) TTV : Tekanan Darah : 100/70 mmHg

Nadi : 84x/menit

Respirasi : 24x/menit

Suhu Badan : 36,5ºC

d) Kontraksi uterus : Baik

e) Perdarahan total : Kala III : ± 100 cc

Kala IV : ± 50 cc

f) Lochia : Rubra

g) Perineum : Utuh
LAPORAN PERSALINAN

Nama : Ny. A.K Nama Suami : Tn. J.H

Umur : 29 Tahun Umur : 30

Suku/ Bangsa : Gorontalo/Indonesia Suku/ Bangsa : Gorontalo/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Kel. Huangobotu Alamat : Kel. Huangobotu

No.Telp : 08534081xxxx No.Telp :-

Pertolongan Persalinan Fisiologis

His kencang, ibu ingin mengedan vulva dan anus mengembang, perineum

menonjol tampak kepala janin pada jalan lahir, di luar his kepala masuk lagi tandanya

sedang membuka jalan lahir. Bokong ibu di alas dengan duk steril. DJJ di dengar

antara 2 his. Penolong memakai handscoon steril pada tangan kiri dan kanan, vulva

dan sekitarnya di bersihkan dengan kapas DTT.

His kencang ibu pimpin mengejan, vulva dan anus mengembang, tampak

kepala bayi semakin besar dan menekan perineum yang semakin tipis.

Saat sub occiput berada di bawah simpisis, penolong menyokong perineum

dengan tangan kanan dengan menggunakan duk steril untuk mencegah robekan,

tangan kiri penolong membantu refleksi kepala bayi dan mencegah agar tidak terjadi
defleksi maksimal di tambah dengan kekuatan mengedan ibu. Berturut -turut lahirlah

dahi, hidung, muka dan akhirnya lahirlah dagu dengan sub occiput sebagai

hypomoelion. Setelah itu ibu di larang untuk mengedan, kemudian penolong

mengecek leher bayi apakah ada lilitan tali pusat atau tidak.

Kemudian penolong menunggu kepala melakukan putaran paksi luar sesuai

dengan punggung janin. Kedua telapak tangan berada pada samping kiri dan kanan

kepala bayi dilakukan tarikan ringan ke perineum untuk melahirkan bahu depan

kemudian tarikan ringan ke samping untuk melahirkan bahu belakang sampai axcilla

lahir. Setelah kedua bahu lahir tangan kanan penolong menyangga kepala, leher dan

bahu bayi sedangkan tangan kiri diletakkan di bahu lain sambil menyusuri

piunggung, bokong sampai kedua tungkai lahir.

Pada pukul 08:40 WITA bayi dengan jenis kelamin laki – laki lahir spontan

LBK, segera menangis. Selanjutnya bayi di nilai dan di letakkan di atas perut ibu.

Bayi di keringkan dengan handuk bersih dan di bungkus kecuali di daerah perut. Tali

pusat di jepit dengan klem kocher DTT ± 3 cm dari klem kocher yang pertama

sementara tangan penolong melindungi badan bayi. Tali pusat di gunting di antara

klem kocher tersebut. Ganti handuk bayi yang basah dengan selimut atau kain bersih

dan keriong kemudian di berikan kepada ibu untuk di susui.

Penatalaksanaan manajemen aktif kala III. Penolong memastikan kalau

kehamilan tunggal atau gemeli dan ternyata tunggal. Kemudian penolong

menyuntikan oksitosin 1 ampul, melakukan PTT dengan menekan simpisis

mendorong kearah dorso cranial. Apabila tali pusat bertambah panjang, pindahkan
klem 5 - 6 cm di depan vulva, setelah plasenta Nampak di depan vulva, kedua tangan

memegang plasenta memutar plasenta searah jarum jam.

Pukul 0845 WITA, lahirlah plasenta lengkap dengan selaputnya. Setelah

plasenta lahir penolong melakukan masase fundus uteri. Selanjutnya dilakukan

pemerikasaan pada jalan lahir. Kemudian ibu di bersihkan dan penolong mengganti

pakaian ibu dengan pakaian yang bersih dan kering. Ibu di istirahatkan selama 2 jam

sambil memantau keadaan post partum.

Keadaan Post Partum Keadaan Bayi Baru Lahir

Tekanan Darah : 100/70 mmHg BB : 2080 gram

Suhu Badan : 360C PB : 46 cm

Nadi : 84x/menit LK : 31 cm

Respirasi : 22x/menit LD : 30 cm

Kontraksi uterus : Baik Anus :(+) Berlubang

Perdarahan kala II dan III : ±100 cc Tangisan :Menagis kuat

Perdarahan kala IV : ± 50 cc Pergerakan bayi:Bayi gerak

Total : ± 150 cc aktif

Total : ± 150 cc Warna kulit :Normal

(pucat pada

bayi aterm)
C. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY.

UMUR 0 HARI DENGAN

DI

I. PENGUMPULAN DATA

A. IDENTITAS

Nama Bayi : By. Ny. AK

Umur Bayi : 0 Hari

Tgl / Jam / Lahir : 25 Mei 2017 / 09:30 WITA

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Berat Badan : 2080 gram

Panjang Badan : 46 cm

Nama : Ny. A.K Nama Suami : Tn. J.H

Umur : 29 Tahun Umur : 30 Tahun

Suku/ Bangsa : Gorontalo/Indonesia Suku/ Bangsa : Gorontalo/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Kel. Huangobotu Alamat : Kel. Huangobotu

No.Telp : 08534081xxxx No.Telp :-


B. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF)

Tanggal : 25 Mei 2017 Pukul : 09.30 WITA

1. Riwayat Penyakit Kehamilan

a. Pendarahan : Tidak ada

b. Hipertensi : Tidak ada

c. Pre eklampsia : Tidak ada

d. Eklampsia : Tidak ada

e. Penyakit Kelamin : Tidak ada

f. Lain-lain : Tidak ada

2. KebiasaanWaktu Hamil

a. Makanan : Nafsu makan meningkat, makan 3 kali/hari

jenis makanan nasi, ikan, dan kadang - kadang

buah.

b. Obat-obatan/Jamu : Tidak ada

c. Merokok : Tidak ada

d. Lain-lain : Tidak ada

3. Riwayat Persalinan Sekarang

a. Jenis Persalinan : Normal

b. Ditolong Oleh : Bidan

c. Lama Persalinan

Kala I : 8 Jam

Kala II : 10 Menit

Kala III : 5 Menit


Lamanya : 8 Jam lebih 15 menit

d. Ketuban Pecah : Spontan

Warna : Jernih

e. Komplikasi Persalinan

Ibu : Tidak ada

Bayi : Tidak ada

Keadaan Bayi Baru Lahir : Baik

C. RESUSITASI

Pengisapan Lendir : Dilakukan

Amubag : Tidak dilakukan

Massage Jantung : Tidak dilakukan

Intubasi Endutraheal : Tidak dilakukan

Oksigen : Tidak dilakukan

Terapi : Tidak dilakukan

D. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)

1. KeadaanUmum : Composmentis

2. Suhu : 36,5 oC

3. Pernafasan : 40x/menit

4. BB

Berat badan lahir : 2080 gr


Pemeriksaan Fisik Secara Sistematis

1. Kepala : Ubun – ubun datar dan tidak ada caput

succadenum

2. Mata : Simetris kiri dan kanan

3. Telinga : Simetris antara letak mata dengan kepala

4. Mulut : Tidak ada labiopalatum

5. Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid

6. Dada : Simetris

7. TaliPusat : Masih melekat

8. Punggung : Tidak ada pembengkakan atau cekungan

9. Ekstremitas

Atas : Normal

Bawah : Normal

10. Kulit : Normal ( pucat pada bayi aterm), kering,

dan berkeriput

11. Genetalia : Penis berlubang, skrotum sudah turun

12. Anus : Berlubang

Refleks

1. Refleks Moro : Bayi bergerak aktif / kaget jika dijatuhkan

benda di dekatnya. Refleks kaget : positif

2. Refleks Rooting : Bayi akan mengikuti arah benda yang

didekatkan dimulutnya.

3. Refleks Walking : Tangan bayi akan menggenggam jika


dipegangkan atau diletakkan benda

ditangannya

4. Refleks Sucking : Daya hisap : Baik

Antropometri

1. Lingkar Kepala : 31 cm

2. Lingkar Dada : 30 cm

Eliminasi

1. Miksi : Belum Ada

2. Defekasi : Belum Ada

II. INTERPRETASI DATA

Diagnosa : By. Ny. AK, Umur 0 hari, jenis kelamin

Laki - laki dengan Berat Badan Lahir

Rendah.

Dasar : Bayi lahir tanggan 25 Mei 2017

Masalah : Tidak ada

Kebutuhan : KIE

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Masalah potensial : Terjadinya hipotermi pada bayi

DS :-

DO : 1. Bayi segera menangis

2. Kulit bayi kemerah – merahan

3. Tampak adanya Lanugo

4. Tanda – tanda vital


a. Suhu : 36,5 0C

b. Pernapasan : 40 x/menit

c. Denyut Jantung : 130 x/menit

IV. TINDAKAN SEGERA

Menjaga Kehangatan bayi

V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan

2. Menjelaskan pada ibu cara menjaga kehangatan bayi

3. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang perawatan bayi sehari-hari.

4. Menjelaskan pada ibu tentang Asi ekslusif dan perawatan tali pusat

5. Memberitahu ibu kapan jadwal kunjungan ulang

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : 25 Mei 2017 Pukul : 10.10 WITA

1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang kondisi bayinya bahwa setelah

dilakukan pemeriksaan secara umum kondisi bayi ibu sehat, keadaan

umum baik, dilakukan penyuntikan imunisasi Vit-K, salep mata, pada

pemeriksaan antropometri didapatkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

dengan berat 2080 gram

2. Memberitahu ibu dan keluarga cara perawatan bayi baru lahir (BBL),

yaitu:
a. Menjaga kehangatan tubuh bayi, selalu memakaikan pakaian yang

hangat, topi, sarung tangan dan kaki kemudian di bedong.

b. Bayi dimandikan sehari 2x, pagi dan sore. Air yang digunakan dengan

suhu hangat, sebelum memandikan bayi air harus di cek terlebih

dahulu dengan menggunakan punggung telapak tangan.

c. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga personal hygiene bayi, dengan

mengganti popok bayi setiap kali bayi BAK maupun BAK.

5. Memberi konseling pada ibu tentang pemberian ASI ekslusif yaitu

pemberian ASI saja selama 6 bulan tanpa makanan tambahan serta

beberapa penjelasan tentang laktasi, yaitu :

a. Menganjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya, menyusui bayi

tidak boleh di jadwal harus semau bayi.

b. Mengajari ibu cara menyusui yang benar, yaitu dengan cara:

1) Keluarkan ASI sedikit untuk membersihkan putting susu sebelum

menyusui

2) Pegang payudara dengan C Hold di belakang areola

3) Bayi diletakan menghadap ke ibu dengan posisi perut bayi

menempel ke perut ibu, dagu bayi menempel ke payudara, telinga

dan badan bayi berada dalam satu garis lurus.

4) Sentuh pipi atau bibir bayi merangsang rooting reflect

5) Setelah mulut bayi terbuka lebar segera masuka putting dan

sebagian besar lingkaran/daerah gelap sekitar putting susu kedalam

mulut bayi.
6) Putting susu, areola, dan sebagian besar gudang ASI tertangkap

oleh mulut bayi.

7) Apabila bayi telah selesai di susui hentikan proses menyusui

dengan memasukan kelingking kedalam mulut bayi menyusuri

langit-langit mulut bayi.

3. Perawatan tali pusat

a. Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara

dan tutupi dengan kain bersih atau kasa secara longgar

b. Lipatlah popok dibawah sisa tali pusat

4. Memberitahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir, yaitu:

a. Bayi rewel

b. Malas menyusu

c. Letargi atau hanya bergerak jika diberi rangsangan.

d. Suhu tubuhnya tinggi

menganjurkan ibu untuk segera datang ketenaga kesehatan jika

menemui tanda dan gejala tanda bahaya pada bayi baru lahir

5. Memberi dukungan moral pada ibu dengan cara menunjukkan perhatian

pada ibu, mendengarkan keluhan ibu dan memberi solusi atas

permasalahan yang ibu hadapi dengan penuh rasa empati serta

memberitahu jadwal kunjungan ulang.


VII.EVALUASI

Tanggal : 30 Juni 2016 Pukul : 11.20 WITA

1. Ibu mengatakan telah mengerti dan bersedia untuk melakukan sesuai dengan

apa yang telah disampaikan.

2. Ibu mengatakan bersedia untuk melakukan apa yang telah dilakukan dalam

konseling.

3. Ibu mengatakan bersedia untuk melakukan kunjungan ulang.


CATATAN PERKEMBANGAN PADA BAYI NY.

DENGAN

DI PUSKESMAS

Tempat
No Catatan Perkembangan
Tanggal / Waktu

1 26 Mei 2017 S : 1. Ibu mengatakan bayinya bergerak aktif,

Pukul : 15:30 Wita menghisap kuat, menangis kuat, dan tidur

dengan tenang.

2. Ibu mengatakan bayinya sudah BAB 2x dan

BAK ≥ 5-6x sehari.

O : KU : Baik

BB : 2080 gram

PB : 46 cm

LK : 31 cm

LD : 30 cm

Vital sign : SB : 36,5ºC

R : 42x/ menit

A : By. Ny. AK, JK: Laki-laki, umur 1 hari dengan bayi

berat badan lahir rendah

P : 1 Memberitahu tentang hasil pemeriksaan

normal.
2. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan

bayinya dengan bayi harus tetap berpakaian dan

diselimuti setiap saat, memakai pakaian yang

kering dan lembut, topi, kaos kaki, kaos tangan

khususnya pada saat tidak dalam dekapan, ganti

popok atau pakaian jika basah, jangan tidurkan

bayi ditempat dingin atau banyak angin.

3. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya di

rumah pada pagi hari sekitar jam 07.00 - 08.00

wita untuk mencegah terjadinya ikterus pada bayi.

4. Melakukan perawatan bayi sehari - hari

2 8 Juni 2017 S : 1. Ibu mengatakan bayinya bergerak aktif,

Pukul : 09.20 Wita menghisap kuat

2. Ibu mengatakan bayinya tidak ada keluhan

O : KU : Baik

BB : 2400 gram

PB : 48 cm

LK : 33 cm

Vital sign : SB : 36,7ºC

R : 44x/ menit

A : By. Ny. AK, JK: Laki-laki, umur 14 hari dengan bayi

berat badan lahir rendah.


P : 1 Memberitahu tentang hasil pemeriksaan

normal.

2. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga

kehangatan bayinya dengan bayi harus tetap

berpakaian dan diselimuti setiap saat, memakai

pakaian yang kering dan lembut, topi, kaos kaki,

kaos tangan khususnya pada saat tidak dalam

dekapan, ganti popok atau pakaian jika basah,

jangan tidurkan bayi ditempat dingin atau banyak

angin.

3. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya di

rumah pada pagi hari sekitar jam 07.00 - 08.00

wita untuk mencegah terjadinya ikterus pada bayi.

4. Melakukan perawatan bayi sehari - hari

3 15 Juni 2017 S : 1. Ibu mengatakan bayinya bergerak aktif,

10:20 Wita menghisap kuat

2. Ibu mengatakan bayinya tidak ada keluhan

O : KU : Baik

BB : 3200 gram

PB : 50 cm

LK : 34 cm

Vital sign : SB : 36,5ºC


R : 40x/ menit

A : By. Ny. AK, JK: Laki-laki, umur 21 hari dengan bayi

normal.

P :1 Memberitahu tentang hasil pemeriksaan

normal.

2. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga

kehangatan bayinya dengan bayi harus tetap

berpakaian dan diselimuti setiap saat, memakai

pakaian yang kering dan lembut, topi, kaos kaki,

kaos tangan khususnya pada saat tidak dalam

dekapan, ganti popok atau pakaian jika basah,

jangan tidurkan bayi ditempat dingin atau banyak

angin.

3. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya di

rumah pada pagi hari sekitar jam 07.00 - 08.00

wita untuk mencegah terjadinya ikterus pada bayi.

4. Melakukan perawatan bayi sehari - hari


D. Asuhan Kebidanan Nifas

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

POST PARTUM NORMAL

DI PUSKESMAS

I. PENGUMPULAN DATA

A. IDENTITAS/BIODATA

Nama : Ny. A.K Nama Suami : Tn. J.H

Umur : 29 Tahun Umur : 30 Tahun

Suku/ Bangsa : Gorontalo/Indonesia Suku/ Bangsa : Gorontalo/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Kel. Huangobotu Alamat : Kel. Huangobotu

No.Telp : 08534081xxxx No.Telp :-

B. ANAMNESA ( DATA SUBYETIF)

Tanggal : 26 Mei 2017 Pukul : 10:30 WITA

1. Alasan Pemeriksaan : Untuk memantau keadaan involusi

2. Riwayat perkawinan

Perkawinan : dua kali

Perkawinan pertama : Tahun 2004

Status perkawinan : perkawinan yang sah

Kawin pertama umur : 17 tahun


Dengan suami umur : 17 tahun

Jumlah anak :3

Perkawinan Kedua : Tahun 2016

Status perkawinan : perkawinan yang sah

Kawin kedua umur : 28 tahun

Dengan suami umur : 31 tahun

Jumlah anak :1

3. Riwayat menstruasi

Menarche : ibu mengatakan menarche umur 15 tahun

Siklus : 28 – 30 hari

Banyaknya : 3x ganti pembalut

Dismenerhoe : nyeri saat haid hari pertama

Teratur/tidak : Teratur

Sifat darah : encer

4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Keadaan
Persalinan Nifas
N Tahun Bayi Penyul
Ket
o. Lahir Jenis Usia B P J it Bayi Kompli Lakt
Penolong Tempat
Persalinan Persalinan B B K kasi asi
Kurang mening
1. 2006 Normal Dukun Rumah - - P - - -
Bulan gal
2 2007 Normal Aterm Dukun Rumah - - L - - Ya

3 2011 Normal Aterm Dukun Rumah - P - - Ya


Rumah Abortu
4 2016 Normal 2 bulan Dokter - - - - Abortus -
Sakit s
Hamil
5
ini
5. Riwayat kontrasepsi

Ibu mengatakan pernah menggunakan kontrasepsi Suntik 3 Bulan selama

1 tahun

6. Riwayat kesehatan

Penyakit sistematik yang pernah/sedang diderita : Tidak ada

Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga : Tidak ada

7. Riwayat kehamilan dan persalinan terakhir

a. Ibu

Jenis persalinan : Normal

Melahirkan anak : Kelima

Komplikasi dan kelainan dalam persalinan : Tidak ada

Plasenta + selaput ketuban : Lahir komplit

Perineum : Utuh

Perdarahan total : ± 150 cc

b. Bayi

Lahir : Spontan, LBK

Berat badan : 2080 gram

Panjang Badan : 46 cm

Jenis kelamin : Laki - laki

Cacat bawaan : Tidak ada

Masa gestasi : 38 – 39 minggu

Komplikasi : Tidak ada


8. Keaadaan postpartum sekarang

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Keadaan emosional : Stabil

d. Ambulasi : 1 hari post partum ibu sudah bisa

berjalan dan mengurus bayi, tetapi

dibantu suami

e. Keluhan : Tidak Ada

f. Nutrisi : Makan : 3 kali sehari

Jenis makanan : nasi, ikan,

Sayur

Minum : 7 – 8 gelas

Sehari

Jenis Minuman : Air putih

g. Elimiasi

BAK

Frekuensi : 4-5 kali/hari

Warna : Kuning terang

BAB

Frekuensi : 1-2 kali/hari

Warna : kecoklatan

h. Ketidaknyamanan/Rasa nyeri : tidak ada

i. Pengalaman menyusui : ada


C. PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal : 26 Mei 2017 Pukul : 10: 50 WITA

a. Tanda-tanda vital

Tekanandarah : 110/80 mmHg

Nadi : 83 x/m

Respirasi : 22 x/m

Suhu Badan : 36,5 ᵒc

b. Mata

Konjungtiva : Tidak pucat

Sklera : Tidak ikterus

Mulut dan tenggorokan : Tampak bersih, bibir tampak

lembab, dan tidak ada karies

c. Payudara

Pengeluraran ASI : Ada

Bentuk : Simetris

Putting susu : Menonjol

d. Uterus

TFU : 2 jari dibawah pusat

Kontraksi uterus : Baik

Konsistensi : Keras

e. Pengeluran lochia

Warna : Merah Segar


Jumlah : ±10 cc

Konsistensi : Cair

Bau : Khas darah

f. Perineum : Utuh

g. Kandung kemih : Kosong

h. Ekstremitas

Oedema : Tidak ada

II.INTERPRETASI DATA

Diagnosa : Ny. AK Umur 29 tahun, P4A1 dengan post partum

normal 1 hari

Dasar S : Ibu mengatakan melahirkan yang kelima

Dasar O : Tanda-tanda Vital :TD : 110/80 mmHg

N : 83 x/menit

R : 22 x/menit

SB : 36,5 ᵒc

TFU : 2 jari dibawah pusat

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : Tidak Ada

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada
V. PERENCANAAN

Tanggal : 26 Mei 2017 Pukul: 11:15 WITA

1. Jelaskan hasil pemeriksaan

2. Beritahu tentang :

a. Kebutuhan nutrisi ibu

b. Cara perawatan payudara.

c. Vulva higyne.

d. Cara menyusui yang benar

e. Tanda-tanda bahaya pada masa nifas

f. KB

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : 26 Mei 2017 Pukul: 11:20 WITA

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

2. Memberitahu ibu tentang :

a. Pemenuhan nutrisi ibu.

Menjelaskan kepada ibu untuk terus mengkonsumsi makanan yang

bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan alat-alat reproduksi

dan melancarkan ASI serta mengonsumsi makanan yang berserat agar

dapat memperlancar sistem pencernaan ibu.

b. Cara perawatan payudara.

Mengajarkan pada ibu tentang cara perawatan payudara yaitu dengan

cara mengurut payudara secara melingkar searah jarum jam dengan


menggunakan baby oil atau minyak kelapa yang masih baru dan

menggunakan BH yang longgar untuk menopang payudara.

c. Vulva hygine.

Menganjurkan ibu untuk membersihkan daerah vulva setiap habis BAB

dan BAK dengan cara dari depan kebelakang dan mengganti pakaian

dalam atau pembalut apabila setelah BAB dan BAK, keringkan dengan

menggunakan tisu sebelum menggunakan celana dalam.

d. Cara menyusui yang benar.

Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar, yaitu :

1) Keluarkan ASI sedikit untuk membersihkan putting susu sebelum

menyusui

2) Pegang payudara dengan C Hold di belakang areola

3) Bayi diletakan menghadap ke ibu dengan posisi perut bayi

menempel ke perut ibu, dagu bayi menempel ke payudara, telinga

dan badan bayi berada dalam satu garis lurus.

4) Sentuh pipi atau bibir bayi merangsang rooting reflect

5) Setelah mulut bayi terbuka lebar segera masuka putting dan

sebagian besar lingkaran/daerah gelap sekitar putting susu kedalam

mulut bayi.

6) Putting susu, areola, dan sebagian besar gudang ASI tertangkap

oleh mulut bayi.


7) Apabila bayi telah selesai di susui hentikan proses menyusui

dengan memasukan kelingking kedalam mulut bayi menyusuri

langit-langit mulut bayi.

e. Tanda-tanda bahaya pada masa nifas.

Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas

yaitu:

1) rasa sakit, merah dan pembengkakan pada kaki

2) payudara berubah menjadi merah, panas dan sakit

3) demam, muntah dan rasa sakit waktu berkemih

4) pembengkakan diwajah dan ekstremitas

5) sakit kepala, nyeri epigastrik dan penglihatan kabur

f. KB

Menjelaskan kepada ibu tentang macam-macam KB, keunggulan dan

kerugian dari macam-macam KB tersebut agar ibu dapat menentukan

KB mana yang akan digunakan.

VII. EVALUASI

Tanggal : 26 Mei 2017 Pukul: 12:00 WITA

1. Ibu merasa senang dengan hasil pemeriksaannya

2. Ibu telah diberikan vitamin A pertama pada masa nifas

3. Ibu mengatakan mengerti dengan apa yang dijelaskan dan akan melakukan

hal - hal yang dianjurkan


CATATAN PERKEMBANGAN PADA NY.

DENGAN POST PARTUM NORMAL

DI PUSKESMAS

Tempat
No Catatan Perkembangan
Tanggal / Waktu

1 Dirumah Pasien S : 1. Ibu mengatakaan pengeluran ASI lancar dan

Tanggal : 8 Juni 2017 bayi menyusu dengan baik

Pukul 09.00 WITA 2. Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

O : KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 110/80 mmHg

N : 82x/ menit

SB : 36,6ºC

R : 20x/ menit

Kontraksi : Baik

TFU : Tidak Teraba

Lochia : Serosa

Perineum : Utuh

A : Ny. AK, umur 29 tahun, P4A1 dengan post

partum Normal hari ke-14

09.10 WITA P : 1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan


bahwa kondisinya dalam keadaan baik.

2. Memberitahu ibu cara untuk meningkatkan

ASI, dengan makan - makanan yang

memiliki gizi seimbang, cukup istrahat,

minum air hangat setelah menyusui.

3. Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya

sesering mungkin.

3. Memberikan Vitamin A kedua pada Ibu nifas.

2 Rumah Pasien S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

15 Juni 2017 O : KU : Baik

10.00 WITA Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 110/70 mmHg

N : 84x/menit

SB : 36ºC

R : 20x/menit

TFU : tidak teraba

Lochia : Alba

Perineum : Utuh

A : Ny. AK, umur 29 tahun, P4A1 dengan post

partum normal hari ke-21.

10.10 WITA P : 1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan

Bahwa kondisinya dalam keadaan baik.


2. Menjelaskan pada ibu cara perawatan bayi

sehari-hari.

3. Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya

sesering mungkin dan menjaga kehangatan

bayi dengan sering memakaikan bayi topi

dan baju lengan panjang

3 Rumah Pasien S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

Minggu, 22 Juni 2017 O : KU : Baik

09.30 WITA Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 110/70 mmHg

N : 83x/menit

SB : 36,5 ºC

R : 22x/menit

TFU : Tidak teraba

Lochia :-

A : Ny. AK, umur 29 tahun, P4A1 dengan post

09.40 WITA partum normal hari ke-28

P : 1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan

kondisnya dalam keadaan baik.

2. Menjelaskan pada ibu cara perawatan bayi

sehari-hari
E. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

DENGAN AKSEPTOR KB

DI POLINDES

I. PENGUMPULAN DATA

A. Identitas / Biodata

Nama : Ny. A.K Nama Suami : Tn. J.H

Umur : 29 Tahun Umur : 30 Tahun

Suku/ Bangsa : Gorontalo/Indonesia Suku/ Bangsa : Gorontalo/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Kel. Huangobotu Alamat : Kel. Huangobotu

No.Telp : 08534081xxxx No.Telp :-

B. Anamnesa

Hari / Tanggal : 05 Juni 2017 Pukul: 09.00 Wita

1. Alasan Datang : Ibu mengatakan ingin melakukan

pemasangan alat kontrasepsi implant.

2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

3. Riwayat Kesehatan : Ibu mengatakan tidak sedang / pernah

menderita penyakit sistemik begitu juga

dengan keluarganya.
4. Riwayat Perkawinan

Perkawinan : dua kali

Perkawinan pertama : Tahun 2004

Status perkawinan : perkawinan yang sah

Kawin pertama umur : 17 tahun

Dengan suami umur : 17 tahun

Jumlah anak :3

Perkawinan Kedua : Tahun 2016

Status perkawinan : perkawinan yang sah

Kawin kedua umur : 28 tahun

Dengan suami umur : 31 tahun

Jumlah anak :1

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu:

Keadaan
Persalinan Nifas
N Tahun Bayi Penyul
Ket
o. Lahir Jenis Usia B P J it Bayi Kompli Lakt
Penolong Tempat
Persalinan Persalinan B B K kasi asi
Kurang mening
1. 2006 Normal Dukun Rumah - - P - - -
Bulan gal
2 2007 Normal Aterm Dukun Rumah - - L - - Ya

3 2011 Normal Aterm Dukun Rumah - P - - Ya


Rumah Abortu
4 2016 Normal 2 bulan Dokter - - - - Abortus -
Sakit s
Hamil
5
ini
6. Riwayat KB :

2 Suntik 3 2016 Bidan PKM Tidak 2016 Bidan PKM Ingin

bulan ada memiliki

anak

7. Pola pemenuhan sehari - hari

a. Nutrisi

Kebutuhan : Nasi, ikan, sayur

Frekuensi : 4-5x sehari

Keluhan : Tidak ada

b. Eliminasi

a) BAK

Frekuensi : 4 - 5x / hari

Warna : Kekuningan

Bau : Pesing

Keluhan : Tidak ada

b) BAB

Frekuensi : 1 - 2x / hari

Warna : Kecoklatan

Bau : khas feses

Keluhan : Tidak ada

c. Istrahat dan Tidur

Frekuensi : Siang : 1 - 2 jam / hari


Malam : 6 - 8 jam / hari

Keluhan : Tidak ada

d. Personal Hygiene

Mandi : 2x sehari

Keluhan : Tidak ada

e. Rekreasi : Tidak dilakukan

f. Pola seksualitas

Frekuensi : Belum dilakukan

Keluhan : Tidak ada

8. Data Sosial Budaya

a. Hewan peliharaan : Tidak ada

b. Lingkungan : Bersih

c. Hubungan dengan suami dan /keluarga : Baik, suami sangat mendukung

ibu menggunakan alat

kontrasepsi, dalam agama yang

dianut tidak ada dilarang

memakai alat kontrasepsi.

d. Adat istiadat : Dalam agama yang dianut tidak

ada dilarang memakai alat

kontrasepsi.

e. Data spiritual : Tidak ada

9. Pengetahuan Ibu
a. Tentang jenis alat kontrasepsi : Ada

b. Tentang efek samping : Tidak ada

c. Tentang manfaat kontrasepsi : Tidak ada

C. DATA OBJEKTIF

Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesedaran : Composmentis

c. Status emosional : Stabil

d. Tanda - tanda vital

1) Tekanan Darah : 110/80 mmHg

2) Nadi : 83x/menit

3) Respirasi : 22x/menit

4) Suhu Badan : 36,50C

e. Berat Badan : 42 Kg

f. Pemeriksaan Fisik

1) Kepala : Bulat dan tidak ada nyeri tekan

2) Rambut : Bersih, warna hitam, tidak ada ketombe,

dan tidak rontok

3) Muka : Tidak ada oedema dan cloasma

4) Mata : Simetris, kongjutiva tidak anemis, sclera

tidak ikterus

5) Hidung : Bersih, tidak ada polip

6) Telinga : Simetris, tidak ada penguluaran secret


dan pendengaran baik

7) Mulut : Bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak

caries, dan gigi tidak berlubang

8) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,

pembuluh limfe, dan peningkatan vena

jugularis

9) Dada : Bunyi jantung nafas teratur, tidak ada

benjolan abnormal

10) Mammae : Simetris, putting menonjol, dan

pengeluaran ASI ada

11) Perut : Ada bekas operasi, tidak ada massa dan

nyeri tekan

12) Pinggang : Tidak ada kelainan

13) Genetalia : Bersih, tidak ada varices dan oedema

14) Anus : Tidak ada hemoroid

15) Ekstremitas

Atas : simetris, bersih, jari lengkap, dan kuku

tidak pucat

Bawah : simetris, bersih, jari lengkap, dan kuku

tidak pucat

g. Pemeriksaan penunjang : Tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA


Hari / Tanggal : 05 juni 2017 Pukul: 09.20 Wita

a) Diagnosa : Ny.AK, umur 29 tahun, P4A1 dengan akseptor KB Implant

Dasar S : 1. Ibu mengatakan ingin menggunakan jenis KB jangka

panjang untuk menjarangkan kehamilannya.

2. Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

Dasar O : Keadaaan Umum : Baik

Tanda - tanda vital : TD : 110/80 mmHg

N : 82x/menit

R : 20x/menit

SB : 36,50C

Antropometri : BB : 42 kg TB : 153 cm

b) Masalah : Tidak Ada

c) Kebutuhan : Konseling KB

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak Ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak Ada
V. PERENCANAAN

Hari / Tanggal : 05 Juni 2017 Pukul: 09.35 Wita

1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaanya

2. Berikan konseling tentang

a. Pengertian KB Implant

b. Jenis - jenis KB Implant

c. Keuntungan dan kerugian KB Implant

d. Indikasi dan kontraindikasi KB Implant

e. Efektifitas KB Implant

f. Efek samping pemasangan KB Implant

3. Lakukan informed concent

4. Lakukan persiapan pemasangan KB Implant

5. Lakukan pemasangan KB Implant

6. Berikan obat analgetika dan antibiotika setelah pemasangan KB implant

selesai

7. Anjurkan ibu untuk datang memeriksakan diri kepuskesmas 1 minggu

setelah pemasangan
VI. PELAKSANAAN

Hari / Tanggal : 05 Juni 2017 Pukul: 09:50 Wita

1. Melakukan konseling KB Implant ke pada calon akseptor dengan

menjelaskan :

a. Pengertian KB Implant

KB Implant adalah jenis kontrasepsi efektif berupa kapsul kecil yang

mengandung hormon dan ditanamkan dibawah kulit akseptor

b. Jenis - jenis Implant

1) Norplant terdiri dari 6 batang yang dapat digunakan selama 5

tahun.

2) Implanon terdiri dari 1 batang yang dapat digunakan selama 3

tahun.

3) Jadena dan indolent terdiri dari 2 batang yang dapat digunakan

selama 3 tahun.

c. Keuntungan dan Kerugian KB Implant

1. Keuntungan KB Implant

a) Dapat digunakan dalam jangka waktu panjang.

b) Tidak memiliki efek samping yang sistemik

c) Dapat langsung digunakan setelah persalinan / keguguran

d) Tidak mengurangi efektifitas bila digunakan bersamaan dengan

obat lain

e) Tidak mempengaruhi produksi ASI

f) Dapat dicabut kapan saja sesuai dengan kebutuhan akseptor


g) Mengurangi nyeri haid

2. Kerugian KB Implant

a) Dapat menimbulkan bekas luka insersi

b) Dapat mempengaruhi kenaikan / penurunan berat badan

c) Nyeri kepala / pusing, mual

d) Tidak dapat melindungi akseptor dari penyakit seksual (PMS)

e) Siklus haid tidak teratur

f) Sebagian kecil akseptor mengalami kehamilan diluar rahim

d. Indikasi dan kontraindikasi pemasangan KB Implant

1. Indikasi pemasangan KB Impalant

a) Usia reproduksi

b) Telah memiliki anak / belum memiliki anak

c) Pasca keguguran

2. Kontraindikasi pemasangan KB Implant

a) Hamil / diduga hamil

b) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

c) Ibu yang sedang / pernah menderita Lever (Hepatitis), Jantung,

Stroke, Hepertensi, Kanker Payudara

e. Efektivitas
1. Efektivitasnya tinggi, angka kegagalan norplant < 1 per 100

wanita per tahun dalam tahun pertama.

2. Efektivitasnya norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun, dan

pada tahun ke 6 kira - kira 2,5 - 3 % akseptor menjadi hamil.

f. Efek samping

1. Amenorhea ( tidak haid)

2. Perdarahan bercak (spotting ringan)

3. Pertambahan atau kehilangan berat badan (perubahan nafsu

makan)

4. Ekspulsi

5. Infeksi pada daerah insersi

2. Melakukan informed concent sebelum pemasangan KB Implant kepada

calon akseptor sehingga persetujuan yang diberikan oleh klien /

keluarganya atas dasar informasi dan penjelasan mengenai tindakan medis

yang akan dilakukan terhadap klien.

3. Melakukan persiapan pemasangan KB Implant yaitu alat - alat pemasangan

implant seperti: trokat dan pendorongnya, implant jenis jadena, betadin,

alkohol, spuit 5 cc, lidokain, kasa steril, doek steril, hansaplast, gunting,

neirbeken, kom steril, handscon.

4. Melakukan tindakan pemasangan KB Implant yaitu :

a. Minta pasien untuk mencuci tangannya yang akan di pasang implant

b. Petugas mencuci tangan

c. Menggunakan handscoone dengan benar


d. Menggambar pola di daerah tangan yang akan di insersi, kemudian

pasang doek bolong steril, patahkan ampul lidokain, biarkan obat

bekerja, kemudian lukai tangan dengan bisturi, dan masukan trokat

sesuai pola yang telah di gambar, setelah trokat masuk ke dalam

lengan yang sudah dilukai masukan implan ke dalam trokat,dan dorong

sampai kedalam sambil menarik trokat keluar, ambil trokat keluar,

setelah kedua impaln masuk ke dalam lengan keluarkan trokat

perlahan lahan, beri betadin dan deep dengan kasa steril, lalu tutup

tangan dengan hansaplast untuk menutupi luka.

5. Memberikan obat - obatan analgetika dan antibiotik seperti Parasetamol 3 x

500 mg dan Amoxilin

6. Menganjurkan pasien untuk datang memeriksakan diri ke Puskesmas 1

minggu kemudian yaitu tanggal 08 Juli 2016 atau sewaktu - waktu apabila

ibu ada keluhan.

VII. EVALUASI

Hari / Tanggal : 05 Juni 2017 Pukul: 10:10 Wita

1. Ibu terlihat senang setelah pemasangan KB implant selesai

2. Ibu akan melakukan kunjungan ke Puskesmas untuk memeriksakan dirinya

sewaktu - waktu apabila ada keluhan.


CATATAN PERKEMBANGAN PADA NY. AK

DENGAN AKSEPTOR KB IMPLANT

DI PUSKESMAS DUNGINGI

No Tanggal / Waktu Catatan Perkembangan

1 8 Juni 2017 S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

Pukul 09:30 WITA O : KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 110/80 mmHg

N : 82x/ menit

SB : 36,4ºC

R : 20x/ menit

A : Ny. AK, umur 29 tahun, dengan akseptor

KB Implant.

P : 1. Memberitahu ibu tentang hasil

pemeriksaan bahwa kondisinya dalam

keadaan baik.

2. Menjelaskan kembali efek samping yang

mungkin akan terjadi pada ibu dengan

akseptor KB Implant yaitu

a) Amenorhea ( tidak haid)

b) Perdarahan bercak (spotting ringan)


c) Pertambahan atau kehilangan berat

badan (perubahan nafsu makan)

d) Ekspulsi

e) Infeksi pada daerah insersi

2 15 Juni 2017 S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

10:45 Wita O : KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 110/70 mmHg

N : 84x/ menit

SB : 36,5ºC

R : 22x/ menit

A : Ny. AK, umur 29 tahun, dengan akseptor

KB Implant.

P : 1. Memberitahu ibu tentang hasil

pemeriksaan bahwa kondisinya dalam

keadaan baik.

2. Menjelaskan kembali efek samping yang

mungkin akan terjadi pada ibu dengan

akseptor KB Implant.

Anda mungkin juga menyukai