Anda di halaman 1dari 78

PANDUAN UMUM

PENYUSUNAN PROPOSAL, PROTOKOL DAN


LAPORAN AKHIR PENELITIAN

Disusun Oleh :
Komisi Ilmiah Badan Litbangkes

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Jl. Percetakan Negara No.29, Jakarta 10560
2013
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT


karena berkat kasih dan karuniaNya,
Panduan Umum Penyusunan Proposal,
Protokol dan Laporan Akhir Penelitian
ini dapat diselesaikan dengan baik.
Panduan ini merupakan penyempurnaan
dari Edisi I dan Edisi II yang dilakukan oleh Komisi Ilmiah
Badan Litbang Kesehatan dengan komitmen untuk
mewujudkan visi dan misi Badan Litbangkes. Buku ini
merupakan panduan untuk penyusunan proposal penelitian,
protokol penelitian dan laporan akhir penelitian. Diharapkan
dengan panduan ini penelitian yang diusulkan lebih berkualitas
dan menghasilkan output, outcome, benefit dan impact yang
sesuai dengan kebutuhan stakeholders serta mendukung
program pembangunan kesehatan.

Mengingat IPTEK bidang kesehatan memiliki sifat yang


dinamis dan berkembang sesuai dengan peradaban manusia,
maka senantiasa diperlukan pemikiran dan upaya

i
pengembangan panduan ini. Panduan yang disempurnakan ini
menjadi wujud dari sifat dinamis.

Kepada seluruh anggota Komisi Ilmiah yang telah bekerja


bersungguh-sungguh menyempurnakan panduan ini kami
ucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar -
besarnya.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan


memberi petunjuk serta kekuatan kepada kita semua dalam
melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan.

Jakarta, Oktober 2013

Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan

Dr. dr. Trihono, MSc


NIP 195402141980121001

ii
DAFTAR ISI Hal

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii

BAB I. PENDAHULUAN 1
BAB II. SISTEMATIKA PENULISAN 4
II.A.PROPOSAL 4
II.B.PROTOKOL 6
II.C.LAPORAN PENELITIAN 7
BAB III. PENJELASAN SISTEMATIKA 10
III.A.PENYUSUNAN PROPOSAL 10
1. Judul Penelitan 11
2. Identitas Pengusul 12
3. Ringkasan Penelitian 12
4. Latar Belakang 12
5. Masalah yang akan diteliti 13
6. Tujuan 14
7. Manfaat 14
8. Metode 14
9. Susunan Peneliti 15
10. Rencana Biaya yang dimintakan 15
11. Daftar Kepustakaan 15
III.B.PENYUSUNAN PROTOKOL 17
1. Judul 17
2. Identitas Pengusul 18
3. Daftar Isi 18
4. Ringkasan Penelitian 18
5. Pendahuluan 18
iii
5.1. Latar Belakang 18
5.2. Perumusan Masalah Penelitian 20
5.3. Pertanyaan Penelitian 20
5.4. Tujuan Peneliti 21
5.5. Manfaat Penelitian 21
6. Tinjauan Pustaka 23
7. Metode Penelitian 24
7.1. Kerangka Teori 24
7.2. Kerangka Konsep 24
7.3. Hipotesis 25
7.4. Definisi Operasional Variabel 27
7.5. Disain penelitian 28
7.6. Tempat dan Waktu 29
7.7. Populasi dan Sampel 29
a. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 20
b. Besar sampel 30
c. Cara Pemilihan Sampel 31
7.8. Instrumen Pengumpul Data 31
7.9. Bahan dan Prosedur pengumpul data 34
7.10. Izin Penelitian 34
7.11. Pengolahan dan Analisis Data 34
8. Etik Penelitian 35
9. Daftar Kepustakaan 36
10. Lampiran 37
11. Susunan Tim Peneliti 37
12. Jadwal Penelitian 38
13. Rekapitulasi Biaya (Rincian Rencana 38
Anggaran)
14. Biodata Ketua Pelaksana dan Peneliti 39
iv
15. Kesediaan Anggota Tim Peneliti 39
16. Persetujuan Atasan yang berwenang 39
III. C. LAPORAN PENELITIAN 41
1. SK penelitian 41
2. Susunan tim peneliti yang terlibat 41
3. Surat Persetujuan Etik 41
4. Persetujuan Atasan 42
5. Kata pengantar 42
6. Ringkasan eksekutif 42
7. Abstrak 43
8. Daftar Isi 44
9. Daftar Tabel, Gambar, Grafik atau Peta 44
10. Pendahuluan 44
11. Tinjauan Pustaka 44
12. Hasil 45
13. Pembahasan 46
14. Kesimpulan dan Saran 46
15. Daftar Kepustakaan 47
16. Lampiran 48
BAB IV. TATA LETAK DAN CARA PENGETIKAN 49
LAPORAN
1. Pengetikan 50
2. Paginasi 50
3. Kutipan 50
BAB V. PLAGIAT 51
BAB VI. PENUTUP 54
BAB VII. DAFTAR PUSTAKA 56

v
LAMPIRAN
Lampiran 1. Sistematika penulisan protokol penelitian 57
Lampiran 2. Lembar Kelengkapan Protokol Penelitian 59
DIPA
Lampiran 3 Formulir Penilaian Protokol DIPA 60
Lampiran 4 Masukan, Perbaikan dan Saran 61
Lampiran 5. Formulir penilaian seleksi administratif
laporan penelitian kompetitif 62
Lampiran 6. Lampiran Form Proposal 63
Lampiran 7. Lampiran Form Protokol 65
Lampiran 8. Lampiran Laporan Penelitian 70
Lampiran 9. Contoh daftar isi 71

vi
BAB I
PENDAHULUAN

Penelitian merupakan kegiatan berkesinambungan dimulai


dari penyampaian ide yang dituangkan dalam bentuk proposal.
Selanjutnya disusun suatu protokol agar ide tersebut dapat
dilaksanakan dan menghasilkan luaran yang diharapkan serta
disajikan dalam suatu laporan penelitian.

Pengembangan suatu ide penelitian, dihasilkan dari suatu


kajian yang menyeluruh dari hasil penelitian terdahulu dan di
bidang yang sesuai dengan kepakaran peneliti. Ciri penelitian
yang berkualiatas antara lain mempunyai daya ungkit bagi
pemecahan masalah terhindar dari aspek plagiat (lihat
lampiran), mengandung kebaharuan teknologi atau keaslian
informasi dan memberikan masukan bagi pengembangan di
bidang yang diteliti. Luaran yang dihasilkan dari suatu
penelitian merupakan informasi ilmu pengetahuan dan atau
teknologi (IPTEK) yang bersifat asli, yang mempunyai
kebaharuan dan dapat digunakan sebagai dasar dalam dalam
penyusunan program atau kebijakan intervensi.

1
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mempunyai
tanggung jawab membina penelitian kesehatan yang
berkualitas. Untuk itu, diperlukan panduan umum penyusunan
proposal, protokol, dan laporan penelitian terutama penelitian
kesehatan yang meminta dana dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.

Dalam panduan umum penyusunan proposal, protokol serta


laporan hasil penelitian ini sistematika disesuaikan dengan
tujuan serta kegiatan yang tepat dalam pencapaian hasil
penelitian kesehatan. Selain itu hasil laporan penelitian pada
hakekatnya terkait program, kebijakan serta hak kekayaan
intelektual. Kegiatan lanjutan dikembangkan sedemikian rupa
sehingga diperoleh luaran yang bermanfaat dan dapat
diaplikasikan.

Mengingat berkembangnya jenis penelitian yang diajukan


meliputi pencapaian kegiatan bidang kesehatan yang sangat
bervariasi, maka dalam panduan ini mencakup bidang
penelitian kesehatan masyarakat, klinis (termasuk uji klinis
obat dan alat kesehatan), teknologi serta humaniora yang
penyusunannya memerlukan format tersendiri.

2
Pada akhir penelitian, laporan hasil penelitian akan dilakukan
penilaian sesuai dengan lampiran 3, di mana dilihat kaitan
antara tujuan penelitian dengan: program, kebijakan (prioritas
program kesehatan) atau pencapaian agenda riset diukur agar
hasil riset mempunyai hasil guna yang optimal. Oleh karena
itu, kajian ruang lingkup yang sangat komprehensif
membantu untuk mencapai nilai kebaharuan atau orisinalitas
atau keunikan kearifan lokal tanpa melupakan manfaatnya
dalam program dan pencapaian iptek kesehatan yang
meningkatkan pencapaian status, pemerataan, kesinambungan
dan kualitas kesehatan masyarakat.

3
BAB II
SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika protokol penelitian dapat dilihat pada lampiran 1,


sedangkan formulir/format penilaian protokol, penilaian
laporan, penyusunan proposal, protokol, serta laporan hasil
penelitian, serta cover laporan hasil penelitian dapat dilihat
dalam lampiran 2, 3, 4, 5 dan 6. Setiap anggota tim penelitian
diwajibkan menandatangani kesediaan untuk melaksanakan
tugas dalam penelitian tersebut. Proposal, protokol dan
laporan akhir penelitian secara umum disusun sesuai dengan
lampiran tersebut. Khusus untuk penelitian klinis dan
kualitatif, format protokol perlu disesuaikan dengan panduan
yang disusun penelitian tersebut. Proposal dan protokol harus
disusun sesuai format panduan protokol penelitian klinis atau
penelitian kualititif. Dalam pelaksanaan penelitian dari awal
sampai akhir, semua anggota penelitian yang terlibat
diwajibkan menulis semua kegiatan tersebut dalam log book.

II.A. PROPOSAL
Proposal merupakan suatu rencana kerja tertulis yang disusun
secara sistematis, dan diajukan untuk memperoleh dana.
Proposal adalah garis besar (outline) yang menjelaskan

4
tentang siapa (who), apa (what) mengapa (why), bagaimana
(how), dimana (where), kapan (when), dan untuk siapa (for
whom), penelitian tersebut akan dilaksanakan. Proposal
merupakan dasar penyusunan protokol.

Berdasarkan pengertian tersebut maka sistematika


penyusunan proposal meliputi:
1. Judul penelitian
2. Identitas pengusul
3. Ringkasan penelitian
4. Latar belakang
5. Masalah penelitian
6. Tujuan penelitian, dan
7. Manfaat penelitian
8. Metode penelitian secara ringkas
9. Susunan peneliti
10. Rencana jumlah biaya yang dimintakan

Informasi dalam kerangka proposal tersebut sebaiknya


menampung ide-ide yang terkait dengan agenda riset.

5
II.B. PROTOKOL
Protokol disusun sangat rinci dari setiap tahapan penelitian
baik yang satu tahun atau tahapan yang bersifat multi years
(lebih dari 1 tahun). Protokol menjelaskan tentang siapa atau
apa, mengapa, bagaimana, kapan dan untuk siapa penelitian
ini akan dilaksanakan.
Protokol disusun dengan menggunakan format yang terdiri
dari elemen-elemen sebagai berikut:
1. Judul penelitian
2. Identitas pengusul penelitian
3. Daftar isi
4. Ringkasan penelitian
5. Pendahuluan (yang terdiri dari: latar belakang, masalah,
pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian).
6. Metode penelitian (yang terdiri dari: kerangka teori/
kerangka konsep, hipotesis, definisi operasional
variabel, disain penelitian, tempat dan waktu, populasi
dan sampel, instrument pengumpul data, bahan dan
prosedur kerja atau pengumpulan data, pengolahan dan
analisis data)
7. Etik penelitian,
8. Daftar kepustakaan,
9. Lampiran
6
10. Susunan tim peneliti,
11. Jadwal penelitian,
12. Rekapitulasi biaya (Rincian Rencana Anggaran)
13. Biodata ketua pelaksana dan peneliti,
14. Persetujuan atasan yang berwenang
15. Kesediaan anggota tim peneliti

II.C. LAPORAN PENELITIAN


Laporan penelitian memberikan informasi kegiatan yang telah
dilaksanakan serta hasil yang telah dicapai sehingga luaran
yang akan diperoleh seyogyanya diungkapkan secara rinci dan
operasional seperti dalam protokol.
Bahan laporan penelitian terdiri sebagian dari protokol dan
dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
Laporan penelitian adalah laporan ilmiah lengkap dari suatu
penelitian setelah kegiatan penelitian berakhir. Laporan
penelitian merupakan pertanggungjawaban ilmiah dan sebagai
dokumen tertulis lengkap dari kegiatan penelitian. Dokumen
ini merupakan bagian penting dari proses penelitian yang
meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, penulisan
laporan, pemanfaatan dan publikasi hasil penelitian, serta
evaluasi penelitian. Perlu digarisbawahi bahwa laporan
penelitian tidak berhenti/ selesai setelah menyusun laporan
7
administrasi (pertanggung jawaban penggunaan dana yang
diberikan), tetapi harus dilanjutkan dalam menyusun transkrip
untuk publikasi. Format transkrip harus disesuaikan dengan
jurnal/majalah ilmiah tempat transkrip akan dimuat/dituju.
Oleh karena itu format transkrip bukan bagian dari panduan
ini.
Menyusun laporan penelitian merupakan suatu keharusan bagi
peneliti yang melaksanakan penelitian, dengan berprinsip
pada: kejujuran, etika, kaidah ilmiah, berdasar pada data dan
hasil, serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat
laporan penelitian :
- Pemahaman terhadap kerangka teori dan kerangka
konsep penelitian
- Kecukupan bahan pustaka sebagai acuan dan bahan
pembahasan
- Kelengkapan data
- Analisis data sudah dilakukan sesuai dengan tujuan
penelitian

Laporan penelitian disusun menurut urutan sebagai berikut.


1. Judul Penelitian

8
2. Susunan Tim Peneliti (sesuai dengan Surat Keputusan
Penelitian),
3. Persetujuan Etik
4. Persetujuan Atasan (Mengetahui Ketua PPI dan
Menyetujui Ketua Satker)
5. Kata Pengantar
6. Ringkasan Eksekutif
7. Abstrak
8. Daftar Isi
9. Daftar Tabel/Gambar/Grafik/Peta/Lampiran

Isi laporan penelitian terdiri dari :


1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
3. Metode
4. Hasil
5. Pembahasan
6. Kesimpulan dan Saran
7. Daftar Kepustakaan
8. Lampiran

9
BAB III
PENJELASAN SISTEMATIKA

Sebelum menyusun proposal atau protokol perlu difahami


terlebih dahulu luaran yang akan dicapai sehingga susunan
sistematikanya sesuai luaran. Luaran bisa berupa formulasi
dasar, formulasi terapan dan klinis, proses teknologi dan
teknologi produksi. Dasar penelitian harus berbasis masalah
kesehatan (Prioritas kebijakan Kementerian Kesehatan,
Agenda Riset Kesehatan Nasional, laporan Riskesdas,
Rifaskes, Rikus, PDBK, SDKI) dan laporan penelitian
(termasuk kajian pustaka) Badan Litbangkes lainnya.
Sistematika penyusunan proposal, protokol dan laporan
penelitian dikembangkan berdasarkan esensi dan isi sesuai
luaran penelitian.

III A. PENYUSUNAN PROPOSAL


Untuk memperoleh dana penelitian kesehatan yang terbatas,
proposal yang diajukan akan diseleksi oleh PPI menurut
relevansi masalah, tujuan, metode penelitian dan kelayakan.
Proposal terbaiklah yang akan diberi dana. Oleh karena itu,
penyusunan proposal harus dilakukan dengan bahasa yang
ringkas (padat dan jelas), teliti dan sejelas mungkin. Proposal

10
dibuat rangkap empat untuk diserahkan ke tim administraasi.
Sistematika penyusunan proposal meliputi:
1. Judul penelitian
2. Identitas pengusul
3. Ringkasan penelitian
4. Latar Belakang
5. Masalah penelitian
6. Tujuan penelitian
7. Manfaat Penelitian
8. Metode penelitian secara ringkas
9. Susunan penelitian
10. Rencana jumlah biaya yang diminta
11. Daftar Kepustakaan

1. Judul Penelitian
Judul mencerminkan masalah, tujuan penelitian dan
menggambarkan secara tepat kepada pembaca tentang ide
kunci dari penelitian yang akan dilaksanakan. Judul harus
ringkas (singkat dan padat), jelas dan maksimal terdiri dari 20
kata (termasuk kata sambung). Setiap penelitian yang
diajukan wajib mencantumkan nomor kode dari PPI (kode
terlampir). Nomor kode penelitian diminta dari PPI dan
diperlukan untuk administratif dan penelusuran penelitian,

11
yang isinya lembaga pengusul, bidang yang diusulkan, kode
penelitian dan urutan usulannya.

2. Identitas Pengusul
Pengusul adalah ketua pelaksana penelitian. Identitas terdiri
dari: nama lengkap pengusul, gelar akademik, jabatan
fungsional (khusus untuk peneliti dari balitbangkes),
keanggotaan APKESI, instansi/kantor, alamat, telepon/
faksimili kantor dan e-mail. Untuk penelitian DIPA Badan
Litbangkes, disyaratkan ketua pelaksana adalah peneliti
fungsional aktif. Bagi penelitian dengan sumber dana lain
disesuaikan panduan masing-masing penyandang dana.

3. Ringkasan Penelitian
Ringkasan penelitian adalah uraian singkat dari latar belakang,
masalah yang akan diteliti, metoda pengumpulan data yang
akan dilakukan, tempat dan waktu penelitian serta
data/informasi/ pengetahuan teknologi yang akan dihasilkan.
Penulisan ringkasan harus padat, singkat dan jelas, maksimal
250-300 kata, tanpa sub-judul.

4. Latar Belakang
Jelaskan secara singkat latar belakang pada proposal.
Penjabaran latar belakang penelitian meliputi komponen-
komponen masalah yang teridentifikasi, perlu diteliti
12
berdasarkan kajian pustaka dan hasil penelitian, topik
penelitian, pertanyaan penelitian, pertimbangan (justification)
fokus penelitian. Jelaskan urgensi dan relevansi masalah
penelitian dengan mengacu prioritas kebijakan kesehatan dan
agenda riset kesehatan nasional.
Suatu penelitian penting untuk dilakukan : (1) apabila ada
masalah yang belum pernah diteliti atau sangat jarang diteliti
dan memang diperlukan penelitian untuk memecahkannya, (2)
hasilnya belum lengkap, (3) hasil kurang tajam analisisnya, (4)
hasil penelitian masih kontradiktif dan belum konsisten, serta
isu-isu penting lainnya yang belum teridentifikasi
permasalahannya dan fisible untuk dilakukan.

5. Masalah yang akan diteliti


Rumuskan masalah yang akan diteliti dengan kalimat
sesederhana mungkin tetapi jelas, masalah penelitian adalah
kesenjangan (gap) antara fakta dan teori, antara kenyataan dan
harapan atau kejadian yang seharusnya, antara kebijakan dan
pelaksanaan.
Tidak semua masalah kesehatan memerlukan penelitian,
misalnya ada masalah kesehatan yang dapat diselesaikan
melalui perbaikan manajemen, peningkatan koordinasi,
pelatihan, dan pemenuhan ketersediaan sumber daya baik

13
manusia, teknologi yang lebih murah dan tepat guna.
Setelah masalah teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah
membatasi, memfokuskan, dan mendefinisikan masalah dan
alternatif pemecahannya yang menjadi fokus penelitian.

6. Tujuan
Tujuan terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
Pernyataan dalam Tujuan umum belum terukur ; sedangkan
pernyaaan pada tujuan khusus haruslah terukur. Tujuan
khusus merupakan komponen tercapainya tujuan umum.
Dalam menyusun tujuan hendaknya diperhatikan
konsistensinya dengan judul-masalah- kesimpulan.

7. Manfaat
Penelitian harus menghasilkan manfaat. Tiga manfaat utama
yang biasanya dikemukakan yaitu manfaat untuk
pengembangan ilmu, masyarakat/populasi penelitian dan
kebijakan eksekutif untuk kemaslahatan masyarakat.

8. Metode
Metode adalah cara mencapai tujuan penelitian yang
diuraikan dengan langkah kegiatan yang akan dikerjakan.
Pada proposal, metode diuraikan secara ringkas dan
disesuaikan dengan tujuan. Penelitian yang ingin memperoleh
angka prevalensi, maka gunakan rancangan kroseksional. Jika
14
diinginkan faktor risiko maka rancangan kohor atau kasus
kontrol lebih tepat. Jika ingin diketahui patologi/proses/
mekanisme kejadian maka penelitian biomolekuler lebih tepat.
Penelitian kualitatif dapat menjelaskan fenomena yang terjadi
dan yang tidak dapat diungkapkan dengan pernyataan
numerik (angka).

9. Susunan Peneliti
Susunan peneliti mencerminkan kompetensi pelaksana
penelitian. Oleh karena itu, latar belakang pendidikan, rekam
jejak, publikasi peneliti (peneliti utama dan anggota) dan
keahlian lainnya haruslah sesuai dengan masalah penelitian
yang akan dilaksanakan.

10. Rencana Biaya yang dimintakan


Biaya penelitian yang dimintakan terdiri dari jumlah dana
yang dimintakan kepada Badan Litbang Kesehatan dan dana
yang berasal dari institusi/lembaga lain. Jika ada dana dari
institusi/lembaga lain harus dijelaskan (dalam protokol)
peruntukannya. Alokasi dana tersebut harus terpisah dari dana
Badan Litbang Kesehatan agar mudah pertanggung-
jawabannya.

11. Daftar Kepustakaan


Cantumkan rujukan terbaru yang digunakan. Gunakan
15
rujukan sepuluh tahun terakhir kecuali menyangkut masalah
“sejarah” atau “sumber asli pernyataan”. Misalnya penemuan
pengaruh hipotiroksinemia pada awal kehamilan terhadap
gangguan neuropsikomotor bayi yang dilahirkan yang
dipublikasikan tahun 1999.
Pencantuman rujukan mengikuti metode Vancouver, yaitu
penomeran menurut urutan rujukan yang digunakan atau
berdasarkan kemunculan dalam transkrip. Contoh penulisan
daftar pustaka:
Text book
Dionne RA, Phero JC, Becker DE, editors. Management
of pain and anxiety in the dental office. Philadelphia:WB
Saunders:2002.
Dokumen Pemerintah
Canada.Environmental Health Directorate. Radiation
protection in dentistry; recommended safety procedure
for use of dental x-ray equipment. Safety code 30.Ottawa:
Ministry of health;2000.
Artikel dari jurnal
Haas AN,de Castro GD,Moreno T, Susin C, Albandar JM,
Oppermann RV, et al.Azithomycin as aadjuntive treatment
of aggressive periodontitis: 12-months randomized
clinical trial. J clin Periodontol. 2008 Aug: 35(8):696-704.
Referensi publikasi elektronik
Tasdemir T, Yesilyurt C, Ceyhanli KT, Celik D,Er K,
Evaluation of apical filling after root canal filling by 2
16
different techniques.J Can Dent Assoc [Internet].2009 Apr
[cited 2009 Jun 14];75(3):[about 5pp.].Available from:
http://www.cda-adc. ca/jcda/vol-75/issue-3/201. html.

III B. PENYUSUNAN PROTOKOL


Setelah proposal dianggap layak oleh PPI untuk diberi dana,
maka peneliti harus menyusun protokol. Penyusunan protokol
harus disusun serinci mungkin dan lebih rinci daripada
proposal. Protokol merupakan penyamaan pemahaman dan
menjadi pedoman bagi anggota peneliti lain untuk
melaksanakan penelitian. Kualitas data hasil penelitian
dimulai dari rincinya penyusunan protokol.

1. Judul
Judul mencerminkan masalah, tujuan penelitian dan
menggambarkan secara tepat kepada pembaca tentang ide
kunci dari penelitian yang akan dilaksanakan. Judul harus
ringkas (singkat dan padat), jelas dan maksimal terdiri dari 20
kata (termasuk kata sambung). Setiap penelitian yang
diajukan wajib mencantumkan nomor kode dari PPI (kode
terlampir). Nomor kode penelitian diminta dari PPI dan
diperlukan untuk administratif dan penelusuran penelitian,
yang isinya lembaga pengusul, bidang yang diusulkan, kode
penelitian dan urutan usulannya.

17
2. Identitas Pengusul
Pengusul adalah ketua pelaksana penelitian. Identitas terdiri
dari: nama lengkap pengusul, gelar akademik, jabatan
fungsional (khusus untuk peneliti dari balitbangkes),
keanggotaan APKESI, instansi/kantor, alamat, telepon/
faksimili kantor dan e-mail. Untuk penelitian DIPA Badan
Litbangkes, disyaratkan ketua pelaksana adalah peneliti
fungsional aktif. Bagi penelitian dengan sumber dana lain
disesuaikan panduan masing-masing penyandang dana.

3. Daftar Isi
Lihat lampiran (lampiran no 7)

4. Ringkasan Penelitian
Ringkasan penelitian adalah uraian singkat dari latar belakang,
masalah yang akan diteliti, metoda pengumpulan data yang
akan dilakukan, tempat dan waktu penelitian serta
data/informasi/pengetahuan teknologi yang akan dihasilkan.
Penulisan ringkasan harus padat, singkat dan jelas, maksimal
250-300 kata, tanpa sub-judul.

5. Pendahuluan

5.1. Latar Belakang


Penjabaran latar belakang penelitian meliputi komponen-

18
komponen masalah yang teridentifikasi, perlu diteliti
berdasarkan kajian pustaka dan hasil penelitian, topik
penelitian, pertanyaan penelitian, pertimbangan (justification)
fokus penelitian. Suatu penelitian penting untuk dilakukan:
(1) apabila ada masalah yang belum pernah diteliti atau sangat
jarang diteliti dan memang diperlukan penelitian untuk
memecahkannya, (2) hasilnya belum lengkap, (3) hasil
kurang tajam analisisnya, (4) hasil penelitian masih
kontradiktif dan belum konsisten, serta isu-isu penting lainnya
yang belum teridentifikasi permasalahannya dan fisible untuk
dilakukan.
Di dalam pendahuluan disebutkan alasan pemilihan topik
penelitian yaitu :
- relevan dengan urgensi dan aktualitas masalah
kesehatan,
- tidak duplikasi dengan penelitian lain,
- layak untuk diteliti/ditinjau dari ketersediaan sumber
daya manusia, peralatan, dana, dan kemungkinan
menemukan responden,
- memberikan hasil yang dapat dimanfatkan oleh
kementerian kesehatan atau stakeholders lainnya,
- mempertimbangkan aspek etik penelitian.

19
5.2. Perumusan Masalah Penelitian
Tidak semua masalah kesehatan memerlukan penelitian,
misalnya ada masalah kesehatan yang dapat diselesaikan
melalui perbaikan manajemen, peningkatan koordinasi,
pelatihan, dan pemenuhan ketersediaan sumber daya baik
manusia, teknologi yang lebih murah dan tepat guna. Setelah
masalah teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah membatasi,
memfokuskan, dan mendefinisikan masalah dan alternatif
pemecahannya yang menjadi fokus penelitian.

5.3. Pertanyaan Penelitian


Pertanyaan penelitian dirumuskan berdasarkan kajian masalah,
hasil penelitian terdahulu dan teori. Pertanyaan penelitian
menjadi landasan untuk menentukan alternatif pemecahan
masalah, dan sebagai pedoman dalam menyusun tujuan
penelitian, memilih metode penelitian dan mengembangkan
hipotesis (bila diperlukan).

Contoh :
Masalah yang ditemukan : Suplementasi multi gizi mikro saja
pada ibu hamil tidak dapat berhasil optimal.
Hasil penelitian : Berat badan bayi lahir tidak berbeda dengan
ibu hamil yang menerima zat besi. Disisi lain ada fakta bahwa
konsumsi zat gizi makro masih rendah.

20
Teori : Status gizi tidak cukup hanya dengan zat gizi mikro,
tapi juga harus terpenuhi zat gizi makro.
Pertanyaannya Penelitian :
1) Apakah suplementasi multi gizi mikro dan zat gizi
makro dapat menaikkan berat badan bayi lahir,
2) Apakah dapat meningkatkan status gizi ibu,
3) Apakah dapat menurunkan angka kematian ibu,
4) Apakah menurunkan angka stunting pada balita.
Pertanyaan penelitian dapat dijadikan pedoman untuk
merancang penelitian. Pertanyaan penelitian dapat merupakan
pertanyaan ulangan dari penelitian yang sudah ada, apabila
masih berlaku untuk masa kini, tempat atau populasi.

5.4. Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan harus logis dan sistematis sesuai dengan identifikasi
dan batasan masalah.

Tujuan umum merupakan pernyataan spesifik yang


menggambarkan luaran yang akan dihasilkan dari penelitian
yang diusulkan.

Tujuan khusus merupakan cerminan komponen atau unsur


yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan umum. Tujuan
khusus tergambar dalam kerangka konsep dan searah dengan
21
variabel yang digunakan. Tujuan ini langsung berkaitan
dengan masalah penelitian dan menunjukkan variabel-
variabel yang akan diperiksa/diukur.
Tujuan khusus dapat diukur, nyata, spesifik dan dapat dicapai
dalam waktu yang telah ditentukan. Tujuan khusus dinyatakan
dengan tindakan yang menggunakan kata kerja (to), yang
tentu saja sesuai dengan permasalahannya, misalnya
mengukur (to assess, to measure), mengidentifikasi (to
identify), menentukan (to determine), membandingkan (to
compare).

5.5. Manfaat Penelitian


Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak
antara lain:
- Penentu kebijakan sebagai masukan untuk penyusunan
kebijakan dan program pembangunan kesehatan
(evidenced base policy)
- Masyarakat ilmiah (Iptek), sebagai masukan untuk
penelitian lebih lanjut untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pengembangan
hipotesis.

22
- Masyarakat umum, misalnya dapat diterapkan dalam
keluarga, atau untuk bahan penyuluhan kesehatan
kepada masyarakat,
- Masyarakat industri, dalam bentuk paten atau merek,
termasuk proses dan produk, serta penemuan baru di
bidang ilmu pengetahuan.
- Peneliti, institusi penelitian untuk memperoleh HAKI
(bila diperlukan)

Hasil-hasil yang akan diperoleh dari penelitian ini perlu


disebutkan secara spesifik, dan dengan cara bagaimana hasil
penelitian dapat dimanfaatkan oleh berbagai stakeholders
diatas.

6. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan analisis peneliti terhadap teori
dan hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
sebelumnya, dan merupakan rincian penjelasan untuk
mendukung justifikasi urgensi penelitian. Kristalisasi kajian
pustaka menjadi kerangka teori dan menuntun untuk
pengembangan kerangka konsep.

23
7. Metode Penelitian
7.1. Kerangka Teori
Kerangka teori sebagai pegangan atau pedoman untuk
memberikan asumsi atau postulat, prinsip, teori, konsep,
preposisi dan definisi operasional. Kerangka teori merupakan
kerangka yang dibangun dari berbagai teori yang ada dan
saling berhubungan sebagai dasar untuk membangun kerangka
konsep. Kerangka teori merupakan kerangka acuan
komprehensif mengenai konsep, prinsip, atau teori yang
digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang
dihadapi. Kerangka teori disampaikan dengan maksud untuk
memberikan gambaran tentang kaitan upaya pengembangan
dengan upaya-upaya lain yang mungkin sudah pernah
dilakukan para ahli untuk mendekati permasalahan yang sama
atau relatif sama. Dengan demikian pengembangan yang
dilakukan memiliki landasan empiris yang kuat.

7.2. Kerangka Konsep


Kerangka konsep penelitian merupakan uraian tentang
hubungan antara variabel bebas dan terikat yang terkait
dalam masalah yang akan diteliti, sesuai dengan rumusan
masalah dan kajian pustaka. Kerangka konsep penelitian
harus dinyatakan dalam bentuk skema atau diagram hubungan

24
antara variabel bebas dan variabel terikat. Penjelasan
kerangka konsep penelitian diperlukan dalam bentuk narasi
mencakup identifikasi variabel, jenis serta hubungan antar
variabel, berdasarkan kerangka teori. Kerangka konsep bukan
alur rencana kerja/kegiatan.

7.3. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan tentang hubungan
antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat
(dependent) yang menjadi pusat perhatian. Hipotesis juga
memberi petunjuk tentang tipe data yang harus dikumpulkan
dan tipe analisis yang harus dilakukan untuk mengukur
hubungan yang ada. Hipotesis tidak harus selalu ada dalam
suatu protokol penelitian, kecuali dalam suatu penelitian
untuk mencari pembuktian. Dalam menuliskan hipotesis
perlu merujuk pada kerangka konsep penelitian.

25
Kerangka Konsep Penelitian Eksperimen

Multizat gizi mikro

Ibu hamil
Berat badan lahir
Kelompok I

Multizat gizi mikro +


Zat gizi makro

Ibu hamil Berat badan lahir


Kelompok II

Zat gizi tunggal

Ibu hamil Berat badan lahir


kelompok III

Pada contoh kerangka konsep eksperiman ditunjukkan tiga


kelompok ibu hamil yang masing-masing mendapat perlakuan
yang berbeda. Kelompok I, ibu hamil diberi suplemen multi
gizi mikro, kelompok II diberi suplemen multi zat gizi mikro
dan gizi makro (energi) dan kelompok III diberi suplemen zat
besi. Disain penelitian ini ingin mengetahui efek suplementasi
26
zat gizi mikro kepada ibu hamil terhadap berat badan bayi
lahir.
Suplementasi diberikan secara acak (random) dan tersamar
(blinding). Status kesehatan /gizi ibu hamil sebelum
suplementasi diseleksi menurut inklusi dan persyaratan
tertentu.

7.4. Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional merupakan batasan atau pengertian
tentang variabel yang akan diukur, dan ditetapkan oleh
peneliti (bukan definisi dari kamus bahasa). Definisi
operasional dibuat untuk memudahkan dan menjaga
konsistensi pengumpulan data, menghindarkan perbedaan
interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel.
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat,
atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan
penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu. Variabel
adalah fenomena yang dapat berubah nilainya dan terukur.
Variabel penelitian yang dikumpulkan harus jelas antara
variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).
Variabel bebas adalah variabel yang dianggap mempengaruhi
variabel terikat. Variabel bebas dapat berupa jenis perlakuan,
faktor risiko, prediktor, dan kausa. Variabel terikat adalah

27
variabel yang dipengaruhi. Contohnya status terinfeksi HIV
atau tidak terinfeksi HIV, merupakan variabel terikat.
Pengukuran variabel dikelompokkan menjadi 4 skala
pengukuran, yakni: a) skala nominal, b) skala ordinal, c) skala
interval dan d) skala ratio
Variabel yang dimasukkan dalam definisi operasional adalah
semua variabel yang dikumpulkan dan dianalisis, dapat diukur
secara operasional dan dapat dipertanggung jawabkan (harus
menggunakan referensi yang sudah baku).
Untuk memudahkan sebaiknya dibuat matriks, mencakup
nama variabel, penjelasan tentang variabel tersebut, metoda
pengukuran, skala ukur, pengkategorian, dan sumber referensi
yang sudah baku.

7.5. Disain Penelitian


Disain penelitian yang dipilih, harus dapat menjawab tujuan
penelitian, meminimalkan kesalahan dengan memaksimalkan
reliabilitas dan validitas. Disain penelitian sangat tergantung
pada masalah penelitian, sejauh mana telah diketahui masalah
tersebut, dan sejauh mana kemungkinan sumber data bisa
didapatkan.
Disain penelitian untuk jenis intervensi adalah eksperimen
dan kuasi eksperimen dimana peneliti dapat menciptakan

28
kondisi dan mengukur pengaruh dari setiap kondisi. Disain
penelitian untuk jenis non-intervensi (observasional) adalah
cross sectional, study cohort, case control. Pemilihan disain
penelitian yang tepat akan menghasilkan kesimpulan
penelitian yang sahih (valid).

7.6. Tempat dan Waktu


Tempat penelitian adalah lokasi dan institusi dimana data akan
diperoleh (subyek penelitian, bahan/sampel yang diperiksa).
Waktu penelitian dimulai sejak awal penelitian (protokol)
sampai laporan akhir penelitian selesai.

7.7. Populasi dan Sampel


Populasi penelitian adalah kumpulan individu subyek
penelitian (manusia, hewan, senyawa atau sistem). Cara
menentukan populasi penelitian, tergantung pada masalah
yang di teliti.
Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang dipilih
untuk memberikan gambaran karakteristik populasi. Sampel
dapat berupa individu, keluarga, hewan coba, tumbuhan dll.
a. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria inklusi dan eksklusi dari populasi harus dinyatakan
dengan jelas dan logis. Kriteria inklusi merupakan persyaratan
umum yang harus dipenuhi oleh subyek agar dapat diikut

29
sertakan dalam penelitian. Persyaratan ini biasanya
mencakup karakteristik subyek, termasuk demografis dan
geografis, serta periode waktu yang ditentukan. Kriteria
eksklusi, disebut juga kriteria penolakan, adalah keadaan yang
menyebabkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi tidak
dapat diikutsertakan dalam penelitian.

Kriteria eksklusi bukan kebalikan dari kriteria inklusi.


Contoh untuk penelitian klinis uji coba malaria, kriteria
inklusi dapat terdiri dari: pasien dengan diagnosis malaria
tanpa komplikasi, berumur 15-50 tahun, tidak sedang
hamil/menyusui, tidak alergi pada obat yang sedang diuji dan
bersedia berpartisipasi dalam penelitian. Kriteria eksklusi
dapat mencakup adanya penyakit lain yang menyertai.
b. Besar Sampel
Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus yang
sesuai dengan tujuan penelitian, dapat melalui perhitungan
sendiri, tabel, atau bantuan piranti lunak komputer. Bila
tujuannya untuk menghitung perbedaan proporsi maka
gunakan rumus perhitungan sampel untuk beda proporsi. Bila
tujuannya untuk menghitung perbedaan rata-rata, gunakan
rumus perhitungan sampel untuk beda rata-rata. Dalam
memilih rumus perhitungan besar sampel harus diperhatikan
30
jenis data yang akan diuji apakah memiliki skala ratio,
interval, ordinal atau nominal.
c. Cara Pemilihan Sampel
Untuk mendapatkan sampel yang sesuai harus memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi maupun
eksklusi harus dinyatakan dengan jelas dan logis. Cara
penarikan sampel tergantung dari metode penelitian yang
dipakai (kualitatif, kuantitatif dan kombinasi) dan kelayakan
(SDM, kondisi lapangan). Dasar penarikan sampel dapat
probability sampling, dan non probability sampling.
Probability sampling meliputi (a) simple random sampling, (b)
sistematik random sampling, (c) stratified random sampling,
(d) cluster random sampling dan (e) multistage random
sampling. Non probability sampling terdiri dari (a)
convenience atau accidental sampling, (b) purposive sampling,
(c) judgment sampling, (d) expert sampling dan (e) quota
sampling

7.8. Instrumen Pengumpul Data


Instrumen dan cara pengumpulan data harus dijelaskan secara
rinci. Instrumen pengumpulan data penelitian dapat berupa
alat (harus memenuhi syarat untuk peralatan penelitian),
kuesioner atau formulir untuk observasi. Alat untuk kegiatan

31
pengumpulan data harus divalidasi/kalibrasi terlebih dahulu
sebelum digunakan untuk pengumpulan data. Kuesioner untuk
pengumpulan data harus diuji reliabilitasnya.
Kuesioner dapat dikembangkan sendiri atau menggunakan
kuesioner dari sumber lain yang sudah merupakan milik
publik (public domain), namun demikian tetap harus melalui
proses uji coba yang sesuai dengan target subyek penelitian.
Dalam penelitian etnografis, instrumen penelitian adalah
peneliti itu sendiri.
Cara pengumpulan data:
1) Data primer dikumpulkan dengan cara :
- pengamatan/pemeriksaan/pengukurandengan
menggunakan alat, misalnya jam, skala, mikroskop,
spektrofotometer, dan timbangan berat badan
wawancara mendalam menggunakan pedoman
wawancara, tape recorder, voice recorder,
- diskusi kelompok terfokus (focus group discussion)
menggunakan pedoman diskusi dan tape recorder,
- teknik pengumpulan data lain yang relevan
(misalnya delphi technique, life history, mapping,
nominal group technique),

32
2) Data sekunder dikumpulkan antara lain dengan cara
menggunakan daftar isian, formulir kompilasi data,
rekam medik dll.

Pelatihan tenaga pengumpul data diperlukan untuk


memaksimalkan kualitas data yang dikumpulkan dan
mengurangi adanya bias pengumpul data. Tenaga
pengumpul data harus memenuhi kelayakan dan uji
profesi atau ketrampilan khusus lainnya.

7.9. Bahan dan Prosedur pengumpulan data


a. Bahan
Bahan penelitian adalah zat, obat, alat dan suplai yang
dibutuhkan dalam penelitian.
b. Prosedur Kerja
Prosedur kerja harus menggunakan metoda yang baku
atau modifikasi, dan kemungkinan untuk dapat
dikerjakan (feasible). Tahapan kerja diuraikan dengan
jelas dan rinci, serta dianjurkan untuk menyertakan
bagian alur kerja. Misalnya penelitian yang
menggunakan spesimen manusia atau hewan perlu
diuraikan: cara pengambilan spesimen antara lain
peralatan yang digunakan, tempat pengambilan pada
bagian tubuh, tenaga yang melakukan, frekuensi

33
pengambilan, perlakuan terhadap spesimen
(pengawetan, pengemasan, penyimpanan, pengiriman)
dan prosedur pemeriksaan/penentuan laboratorium
yang digunakan dan tenaga yang melaksanakan. Untuk
penelitian lapangan dapat disusun oleh peneliti
disesuaikan dengan kondisi dilapangan. Prosedur kerja
dapat disusun dengan bagan alur kerja.

7.10. Izin Penelitian

Ijin penelitian diperoleh dari instansi pemerintah terkait


(Kemendagri, pemerintah provinsi, pemerintah kab/kota) dan
lokasi tempat penelitian dilakukan (Rumah Sakit, Dinas
Kesehatan, Puskesmas), sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Ijin penelitian diajukan ke Pemerintah Provinsi dan
diteruskan ke Pemerintah Kab/Kota lokasi penelitian

7.11. Pengolahan dan Analisis Data


Harus dijelaskan rencana analisis untuk menjawab tujuan
khusus penelitian. Disamping itu juga perlu disebutkan uji
apa yang akan digunakan untuk menjawab masing-masing
tujuan. Uji statistik yang dapat digunakan antara lain chi
square, t-test, anova, regresi, korelasi dan sebagainya di
sesuaikan dengan jenis data (kategori, kontinyu, dll) dan
tujuan penelitian. Piranti lunak (software) pengolah atau
34
penganalisis data dan versi yang digunakan perlu disebutkan
misalnya Fox-Base, SPSS, Epi Info, word analyzer dan
program lain yang relevan. Analisis data kualitatif dilakukan
dengan cara kategorisasi dan konseptualisasi, naratif, content,
dan taxonomy atau dengan pendekatan kualitatif lainnya.

8. Etik Penelitian
Semua penelitian yang menggunakan manusia atau hewan
sebagai subyek penelitian harus mendapatkan persetujuan etik
penelitian dari Komisi Etik. Perlakuan pada subyek yang
menggunakan manusia dan hewan, dampak dan cara
mengatasi dampak juga menjadi pertimbangan Komisi Etik.
Selain itu, sebelum penelitian dimulai juga harus
mendapatkan persetujuan dari subyek penelitian setelah yang
bersangkutan mendapatkan penjelasan dari peneliti
(persetujuan setelah penjelasan atau informed consent).
Format Naskah Penjelasan dan Persetujuan setelah Penjelasan
dapat dibaca dalam Buku Pedoman Operasional Komisi Etik
Penelitian Kesehatan, Badan Litbangkes atau etik
penelitian setempat. Surat Surat Permohonan persetujuan etik
diajukan ke Komisi Etik Penelitian Kesehatan oleh pimpinan
satuan kerja dan melampirkan tiga eksemplar protokol.

35
9. Daftar Kepustakaan
Semua publikasi yang digunakan sebagai rujukan tersebut
harus dituliskan sesuai dengan kaidah ilmiah. Rujukan
pustaka yang dituliskan di dalam daftar kepustakaan hanya
yang terkait langsung dengan isi proposal. Penulisan rujukan
dilakukan dengan metode Vancouver (penomeran menurut
urutan rujukan yang digunakan).
Contoh penulisan daftar pustaka:
Text book
Dionne RA, Phero JC, Becker DE,editors.Management of
pain and anxiety in the dental office. Philadelphia:WB
Saunders:2002.
Dokumen Pemerintah
Canada.Environmental Health Directorate. Radiation
protection in dentistry; recommended safety procedure for
use of dental x-ray equipment. Safety code 30.Ottawa:
Ministry of health;2000.
Artikel dari jurnal
Haas AN,de Castro GD,Moreno T, Susin C, Albandar JM,
Oppermann RV, et al.Azithomycin as aadjuntive treatment
of aggressive periodontitis: 12-months randomized clinical
trial. J clin Periodontol. 2008 Aug: 35(8):696-704.
Referensi publikasi elektronik
Tasdemir T, Yesilyurt C, Ceyhanli KT, Celik D,Er K,
Evaluation of apical filling after root canal filling by 2
different techniques.J Can Dent Assoc [Internet]. 2009
Apr [cited 2009 Jun 14]; 75(3): [about 5pp.]. Available
from:http://www.cda-adc.ca/jcda/vol-75/issue-3/201.html.
36
10. Lampiran
Berkas yang dilampirkan dalam protokol penelitian antara
lain:
- Susunan tim peneliti
- Jadwal penelitian
- Rincian Rencana Anggaran
- Biodata Ketua Penelitian
- Kesediaan Anggota peneliti
- Persetujuan Atasan yang Berwenang
- Persetujuan Penyandang Dana,
- Rekomendasi dari Stakeholder,
- Laporan Kemajuan Penelitian (untuk penelitian
lanjutan),
- Kuesioner,
- Naskah penjelasan,
- Formulir Persetujuan Setelah Penjelasan,
- Prosedur Pemeriksaan/Penentuan Analisis
Laboratorium,
- Prosedur Penanganan Efek samping untuk Uji Klinik,

11. Susunan Tim Peneliti


Susunan tim peneliti disajikan dalam bentuk tabel yang
menguraikan tentang nama anggota tim, kedudukan di dalam

37
tim penelitian, keahlian yang relevan dan uraian tugasnya.
Tim peneliti terdiri dari seorang ketua pelaksana dan anggota
tim peneliti menurut kebutuhan serta konsultan apabila
diperlukan. Ketua pelaksana bertanggung jawab atas semua
aspek penelitian. Para peneliti bertanggung jawab terhadap
salah satu aspek sesuai dengan bidang keahliannya.

12. Jadwal Penelitian


Jadwal kegiatan disajikan dalam bentuk tabel (ganchart)
berisi uraian kegiatan yang akan dilaksanakan, tolok ukur
beserta masing-masing satuannya, dan target kegiatan per
triwulan dalam jumlah dan persennya. Uraian kegiatan perlu
dituliskan secara berurutan mulai dari persiapan (pengurusan
ijin, pengadaan bahan dan alat, persiapan lapangan,
penyusunan kuesioner, dan lain-lain), pelaksanaan penelitian,
pengolahan dan analisis data, dan pembuatan laporan.

13. Rekapitulasi Biaya (Rincian Rencana Anggaran)

Rincian rencana anggaran disusun berdasarkan jenis


pengeluaran yaitu (a) belanja honor output kegiatan, (b)
belanja non operasional, (c) belanja bahan, (d) belanja
perjalanan, (e) belanja jasa profesi (untuk nara sumber paket
meeting lintas sektor) yang sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Untuk setiap pembelian, harus disebutkan
38
macam/jenis (spesifikasi), jumlah yang diperlukan, harga
satuan dan harga keseluruhan. Dalam rencana biaya untuk
perjalanan, harus menyebutkan jumlah orang yang akan
bepergian, tempat tujuan, frekuensi, lama dan kategori
transportasi yang akan digunakan. Rencana anggaran harus
mencakup semua tahapan kerja seperti yang diuraikan dalam
rincian prosedur kerja.

14. Biodata Ketua Pelaksana dan Peneliti


Biodata ketua pelaksana dan peneliti utama penelitian ditulis
secara berurutan: nama dilengkapi dengan gelar kesarjanaan,
alamat yang mudah dihubungi melalui pos surat, telepon,
faksimili dan e-mail, riwayat pendidikan profesional, riwayat
pekerjaan, riwayat penelitian dan publikasi dalam majalah
ilmiah (nama majalah, judul artikel, volume, nomor, halaman
dan tahun). Penelitian dan publikasi dalam majalah ilmiah 5
(lima) tahun terakhir, diutamakan yang berhubungan atau
terkait dengan materi permasalahan penelitian yang diusulkan
agar dapat dilihat sebagai track record.

15. Kesediaan Anggota Tim Peneliti


Ketua pelaksana dan anggota tim peneliti inti perlu
memberikan tanda tangan persetujuan berpartisipasi dan
menjadi anggota APKESI. Hal ini merupakan dokumen

39
pelengkap dalam menerbitkan Surat Keputusan Susunan
Anggota Tim Pelaksana Penelitian. Untuk anggota Peneliti
Daerah (NN) persetujuan diberikan pada waktu pengumpulan
data.

16. Persetujuan Atasan yang Berwenang


Protokol penelitian harus ditandatangani oleh ketua pelaksana
dan disetujui oleh atasan yang bersangkutan, minimal pejabat
sejajar eselon II; Ketua Panitia Pembina Ilmiah (PPI) untuk
Pusat dan Balai Besar; Kepala Balai, Kepala Loka atasan
langsung memberikan paraf mengetahui/menyetujui pada
tanda tangan ketua pelaksana. Hal tersebut dimaksudkan
agar protokol yang dibuat oleh tim peneliti dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan administratif.
KHUSUS UNTUK PENELITIAN KLINIS DAN KUALITATIF
 PENELITIAN KLINIS
MERUJUK PADA PEDOMAN PEMBUATAN
PROPOSAL SESUAI GOOD CLINICAL PRACTICE
(GCP) YANG DAPAT DIAKSES PADA WEBSITE:
http://www.fda.gov/oc/gcp/guidance.html ATAU MERUJUK
PADA PEDOMAN YANG DISUSUN OLEH PUSAT
TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN
EPIDEMIOLOGI KLINIK TAHUN 2012
UNTUK PENELITIAN KLINIS : KETUA PELAKSANA

40
HARUS MEMILIKI SERTIFIKAT GCP

 PENELITIAN KUALITATIF
UNTUK PENYUSUNAN PROPOSAL DAN PROTOKOL
METODE PENELITIAN HARUS DISESUAIKAN
KAIDAH-KAIDAH PENELITIAN KUALITATIF

III C. LAPORAN PENELITIAN

Laporan penelitian terlihat pada lampiran 3. Dalam laporan


penelitian setidaknya terdapat hal-hal yang secara nyata
dilaksanakan untuk menghasilkan data dan produknya.
Bahan-bahan tersebut terdapat dalam protokol penelitian
tetapi juga ditambahkan hasil dan pembahasan yang terkait
dengan luaran produk penelitian tersebut. Selain susunan
laporan akhir sama juga dalam protokol penelitian, juga
ditambahkan beberapa hal sebagai berikut :
1. SK penelitian
Surat Keputusan (SK) kepala pusat atau kepala
Balitbangkes tentang pelaksanaan penelitian.
2. Susunan Tim peneliti yang terlibat
Susunan tim peneliti dan litkayasa yang terlibat dalam
pelaksanaan penelitian tersebut.
3. Surat Persetujuan Etik

41
Surat persetujuan etik yang diberikan oleh Komisi Etik
BadanLitbang Kesehatan serta bila terdapat
amandemennya.
4. Persetujuan Atasan
Persetujuan atasan harus ditanda tangani oleh Ketua
PPI dan Ketua Satker
5. Kata pengantar
Pengantar laporan penelitian yang menggambarkan
keterlibatan, kemajuan dan interaksi peneliti atau
lembaga dalam penelitian ini dan keterbatasannya.
Kata pengantar berfungsi untuk menjelaskan secara
singkat maksud laporan penelitian, topik penelitian,
manfaat hasil penelitian dan ucapan terima kasih
kepada pihak yang telah mendukung penelitian dan
sumber pembiayaan. Jika ada perubahan judul, maka
harus dijelaskan di dalam kata pengantar.
6. Ringkasan eksekutif
Ringkasan eksekutif merupakan bagian dari laporan
penelitian yang ditujukan untuk para pengambil
keputusan serta diletakkan di halaman paling depan
sesudah halaman muka. Ringkasan eksekutif adalah
laporan singkat hasil penelitian teknis/ilmiah yang
disajikan dalam “bahasa eksekutif”.
42
Di dalam ringkasan eksekutif tidak ada tabel, grafik,
dan kepustakaan. Jumlah halaman sekitar 2-3
halaman, dengan isi sebagai berikut:
- judul dan nama penyusun,
- latar belakang dan tujuan,
- hasil utama dan relevansi,
- kesimpulan dan saran yang mempunyai
implikasi bagi pengelola program.
Ringkasan eksekutif hanya ditulis untuk penelitian
yang hasilnya dapat dimanfaatkan oleh pengelola
program.
7. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan isi laporan penelitian.
Abstrak laporan penelitian harus singkat, padat dan
jelas, dengan jumlah kata antara 200-250. Abstrak
umumnya mencakup latar belakang, masalah yang
diteliti, metode penelitian, tempat dan waktu
penelitian, data/pengetahuan/teknologi yang dihasil-
kan serta kesimpulan. Di dalam abstrak tidak ada tabel,
grafik, dan kepustakaan. Untuk memudahkan
penelusuran perlu ditambahkan kata kunci, antara 3-5
kata, dan diletakkan di bagian bawah.

43
8. Daftar isi
Untuk memudahkan pembaca menemukan berbagai
Bab, bila diperlukan gunakan Sub-bab.
9. Daftar Tabel, Gambar. Grafik atau Peta
Daftar dibuat apabila minimal ada 3 Tabel/Grafik/Peta/
Lampiran sesuai dengan urutan nomornya.
10. Pendahuluan
Pendahuluan harus mengacu pada protokol penelitian,
antara lain latar belakang masalah dan tinjauan
pustaka yang mendukung penelitian yang dilakukan.
Tuliskan kepustaka- an yang terkait saja. Tambahkan
informasi dalam bagian ini diperlukan apabila
pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan dokumen
protokol penelitian atau ada suatu perubahan/
penyesuaian yang tidak dapat dielakkan. Alasan
mengapa tidak sesuai perencanaan perlu dikemukakan
dalam bagian ini.
11. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan analisis peneliti terhadap
hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
sebelumnya, dan dapat dipakai untuk menunjukkan
apakah penelitian sebelumnya sudah mampu
menjawab masalah, atau menjawab sebagian sehingga
44
memerlukan penelitian. Tinjauan pustaka dalam
laporan penelitian bisa sama atau lebih lengkap dari
yang tertulis dalam protokol penelitian.
12. Hasil
Hasil penelitian harus disajikan secara sistematis
untuk mencapai tujuan dan diberi keterangan jelas
mengapa hipotesis penelitian (bila ada) ditolak atau
diterima. Penyajian hasil penelitian dapat dilengkapi
dengan tabel, grafik dan gambar, atau narasi verbatim
(penuturan dari responden) untuk mendukung dan
saling melengkapi, diuraikan secara naratif. Narasi
untuk tabel hanya memberi penekanan hasil
pengamatan yang penting, tidak merupakan
pengulangan tabel. Tabel dibuat dengan spasi ganda.
Penomoran tabel sesuai dengan urutan penampilan
dalam laporan. Judul tabel singkat dan informatif.
Penjelasan lebih lanjut ditempatkan pada catatan kaki
di bawah tabel, bukan pada judul. Singkatan dalam
tabel dijelaskan pada catatan kaki dengan
menggunakan simbol secara berurutan sebagai berikut:
Judul tabel diletakkan di atas tabel dan judul atau
keterangan gambar diletakkan dibawah gambar.
Hasil penelitian yang bersifat rahasia (untuk
45
pengajuan hak paten, masalah yang menimbulkan
keresahan sosial, masalah yang menyangkut rahasia
negara, dan sebagainya) diperlakukan secara khusus
untuk kalangan terbatas.
13. Pembahasan
Pembahasan hasil dimaksudkan untuk mengemukakan
analisis terhadap hasil/temuan yang diarahkan untuk
mendapatkan kesimpulan guna memenuhi tujuan
penelitian. Dalam bagian ini perlu dilakukan
interpretasi terhadap hasil/temuan yang diperoleh.
Pembahasan dapat dilakukan dengan cara:
- Melakukan analisis mendalam terhadap hasil
penelitian yang diperoleh untuk menjawab
pertanyaan penelitian atau hipotesis yang
dirumuskan.
- Melakukan pembandingan antara hasil yang
diperoleh dengan masalah yang akan dipecahkan.
- Melakukan pembandingan dengan hasil penelitian
sebelumnya dan referensi yang dibaca.
- Keterbatasan hasil penelitian dalam menjawab
pertanyaan penelitian.
14. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan diambil atas dasar hasil dan pembahasan
46
yang terkait dengan masalah dan tujuan penelitian.
Saran dalam suatu laporan penelitian hendaknya
terkait dengan kesimpulan dan implikasinya. Perlu
dijelaskan apakah saran tersebut ditujukan kepada
masyarakat umum, pengelola program dan ilmiah.
Juga harus dituliskan implikasinya, apakah pada
implikasi kebijakan, implikasi peningkatan kualitas
permodelan/program, formula, paten dan sebagainya
Kesimpulan dan saran sebaiknya ditulis sesuai urutan
tujuan khusus dan umum.
15. Daftar Kepustakaan
Daftar kepustakaan harus dituliskan dalam setiap
laporan penelitian. Rujukan yang dicantumkan
hanya yang terkait langsung dengan isi laporan.
Penulisan rujukan dilakukan dengan cara Vancouver.
Text book
Dionne RA, Phero JC, Becker DE,editors.
Management of pain and anxiety in the dental
office. Philadelphia:WB Saunders:2002.
Dokumen Pemerintah
Canada.Environmental Health Directorate. Radiation
protection in dentistry; recommended safety
procedure for use of dental x-ray equipment.
Safety code 30.Ottawa: Ministry of health;2000.
Artikel dari jurnal
Haas AN,de Castro GD,Moreno T, Susin C, Albandar
47
JM, Oppermann RV, et al.Azithomycin as
aadjuntive treatment of aggressive periodontitis:
12-months randomized clinical trial. J clin
Periodontol. 2008 Aug: 35(8):696-704.
Referensi publikasi elektronik
Tasdemir T, Yesilyurt C, Ceyhanli KT, Celik D,Er K,
Evaluation of apical filling after root canal filling
by 2 different techniques. J Can Dent Assoc
[Internet]. 2009 Apr [cited 2009 Jun 14];75(3):
[about 5pp.]. Available from : http://www.
cda-adc.ca/jcda/vol-75/issue-3/201. html.
16. Lampiran
Laporan akhir penelitian, dapat dilengkapi dengan
ethical clearence, informed consent atau PSP data
atau berbagai tabel dan gambar penting yang dapat
dimanfaatkan untuk menelusuri kembali hasil
penelitian tersebut, apabila diperlukan. Kelengkapan
berbagai data dan/atau tabel penting tersebut dapat
disertakan sebagai lampiran dalam dokumen laporan
akhir. Selain itu, apabila perlu untuk melengkapi
laporan penelitian dapat juga dilampirkan berbagai
teknik, perhitungan, atau rumus yang digunakan, dan
berbagai keterangan lain yang dianggap perlu sebagai
informasi. Lampiran diberi nomor urut lampiran dan
apabila ada lampiran yang terdiri lebih dari satu
halaman harus diberi nomor halaman sendiri.
48
BAB IV
TATA LETAK DAN CARA PENGETIKAN
LAPORAN PENELITIAN

1. Pengetikan
Laporan akhir penelitian diketik diatas kertas HVS putih A4,
berat 70-80 gram, tidak timbal balik. Ruang pengetikan
dibatasi 4 cm dari tepi kiri kertas, serta 3 cm dari tepi atas,
bawah dan kanan kertas. Pengetikan dengan jarak 1,5 spasi,
kecuali abstrak, daftar isi dan daftar kepustakaan. Semua
tulisan diketik dengan besar huruf times new roman 12 rata
tepi kiri dan kanan, kecuali judul penelitian dengan besar
huruf 14-16. Tata cara pengetikan :
a. Judul bab diketik dengan huruf besar bold, tanpa digaris
bawahi atau diakhiri tanda titik, di bagian tengah atas
halaman baru
b. Judul sub-bab diketik dengan huruf kecil bold mulai
dari tepi kiri kertas dan jarak dari naskah sebelumnya 3
spasi
c. Judul sub sub-bab diketik dengan huruf kecil mulai dari
tepi kiri kertas dan jarak dari naskah sebelumnya 3 spasi
d. Permulaan alenia diketik masuk ke dalam dari tepi kiri
kertas 5 ketukan (huruf).
49
2. Paginasi
Halaman muka yang mencakup: kata pengantar, abstrak,
daftar isi, daftar tabel, diberi nomor urut dengan angka
Romawi kecil, yaitu i, ii, iii, iv, v, dan seterusnya. Halaman isi
yang mencakup: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode
penelitian, hasil, pembahasan, kesimpulan dan saran, dan
daftar kepustakaan diberi nomor urut dengan angka Arab,
yaitu 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya.

3. Kutipan
Kutipan adalah pendapat orang lain yang dimasukkan dalam
laporan penelitian. Kutipan sebaiknya hanya digunakan untuk
menguraikan bagian dari peraturan perundang-undangan,
definisi, prosedur resmi atau rumusan yang akan berubah
artinya bila kata-katanya berubah. Cara pengetikan kutipan :
a. Isi kutipan kurang dari 5 baris diketik diantara dua
tanda kutip pada baris dan spasi yang sama dengan
tulisan.
b. Kutipan 5 baris atau lebih diketik satu spasi masuk 5
ketukan dari tepi kiri dan kanan kertas, tanpa dua
tanda kutip
c. Bia dalam kutipan ada beberapa bagian yang dihilangkan,
agar diberi tanda dengan tiga titik (...)

50
BAB V
PLAGIAT

Plagiarisme atau plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan


karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan
menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat
dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta
orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiat dapat mendapat
hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas.
Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator.

Hal-hal berikut sebagai tindakan plagiat :


 Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
 Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran
sendiri
 Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan
sendiri
 Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau
hasil sendiri,
 Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan
yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya
 Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak
langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan

51
 Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut
sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan
katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
Yang digolongkan sebagai plagiat :
 menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa
memberikan tanda jelas (misalnya dengan
menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang
berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari
tulisan lain
 mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan
anotasi yang cukup tentang sumbernya
Yang tidak tergolong plagiat:
 menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
 menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau
parafrase) opini orang lain dengan memberikan
sumber jelas.
 mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan
memberikan tanda batas
Plagiat terkadang disebabkan oleh buruknya membuat/
melakukan pencatatan atau ‘paraphrasing’ tanpa menyebut
rujukannya dengan layak. Plagiat dapat dihindari dengan :
- menyebut rujukannya,
- merujuk dengan benar,
52
- mencatat langsung kutipan dan ‘paraphrasing’ dengan
benar ketika melakukan pencatatan.
Kutipan :
Kutipan adalah menggunakan kata-kata yang persis sama, ide
atau pandangan orang lain, berarti mengutip. Jika tidak
menggunakan tanda kutip (‘ ...’) diantara kata asli dan
mengutipnya maka disebut juga plagiat.
Paraphrasing :
Paraphrasing adalah mengambil konsep orang lain ke dalam
tulisan tanpa merubah artinya. Bahkan tidak perlu
menggunakan kata-kata yang sama tetap saja harus menyebut
dari mana konsep itu berasal.
Pencatatan :
Pencatatan yang buruk dapat mengarah kepada plagiat.
Selalu berhati-hati:
- Catat semua informasi rujukan secara benar
- Gunakan tanda kutip (‘...’) jika menggunakan kata aslinya
- Paraphrase dengan benar
- Bedakan dengan jelas antara ide sendiri dari ide orang lain
dan peneliti

53
BAB VI
PENUTUP

Setelah konsep laporan dibuat, perlu dilakukan evaluasi


secara keseluruhan dengan memperhatikan beberapa hal
berikut (sebaiknya dibuat checklist) :
- Apakah semua hasil/temuan penelitian yang penting telah
dimasukkan ?
- Apakah sudah menjawab tujuan penelitian ?
- Apakah ada hasil yang kontradiktif dari temuan-temuan
tersebut ?
- Apakah data dalam teks/narasi sesuai dengan data dalam
tabel ?
- Apakah gambar dan tabel yang dirujuk telah benar ?
- Apakah kesimpulan telah dibuat secara logis menurut hasil
penelitian dan tersusun menurut urutan kepentingannya ?
- Apakah kelemahan dari penelitian telah diungkapkan dan
dijelaskan ?
- Apakah masih mungkin untuk membuat laporan penelitian
ini menjadi lebih padat, tanpa menurunkan kualitas dan
menghilangkan temuan-temuan yang penting ?
- Apabila merasa harus ada penghargaan, perlu disampaikan
penghargaan/penghormatan kepada siapa saja yang
54
membantu, dan dituliskan dalam bagian ucapan terima
kasih.
- Data mengenai subyek penelitian harus dirahasiakan.
Dengan penilaian hasil penelitian tersebut setiap peneliti
seyogyanya mengemukakan kebaharuan dan orisinalitas yang
terkait dengan program dan kebijakan atau agenda riset yang
terkait.

55
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA

1. Varkevisser CM, Pathmananthan I, Brownlee A. 1995,


Designing and conducting health system research
projects. HSR Series Volume 2 Part 1. Ottawa,
Canada, International Development Research Center.
2. Niehof A,1999, Household, family, and nutrition
research: writing a proposal agriculture university,
household and consumer studies, Wageningen,
Netherland, H & C Publications.
3. Attig GA., Winichagoon P.,1993, Effective
Proposal Writing. Mahidol University, Thailand,
Institute of Nutrition.
4. Kleinbum DG, Kupper LL, Morgenstren H,1982,
Epidemiologic research: principles and qualitative
methods. New York. Van Nostrand Reinhold.
5. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1997:775
6. Utorodewo, Felicia, dkk, 2007, Bahasa Indonesia:
Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Jakarta.
Lembaga Penerbit FEUI.

56
Lampiran 1

Sistematika Penulisan Protokol Penelitian

No. Kuantitatif Kualitatif Penelitian Klinis

1 Judul penelitian Judul penelitian Judul penelitian


2 Identitas Pengusul Penelitian Identitas Pengusul Penelitian Identitas Pengusul Penelitian
3 Daftar Isi Daftar Isi Daftar Isi
Investigasi brosur
4 Ringkasan Penelitian Ringkasan Penelitian Ringkasan Penelitian
5 Latar Belakang Latar Belakang Latar Belakang
5.1 Topik Penelitian 5.1 Topik Penelitian 5.1 Topik Penelitian
5.2 Pertimbangan/Justifikasi 5.2 Pertimbangan/Justifikasi 5.2 Pertimbangan/Justifikasi
Fokus Penelitian Fokus Penelitian Fokus Penelitian
5.3 Tinjauan Pustaka 5.3 Tinjauan Pustaka 5.3 Tinjauan Pustaka

5.4 Perumusan Masalah Penelitian 5.4 Perumusan Masalah Penelitian 5.4 Perumusan Masalah
Penelitian
5.5 Pertanyaan Penelitian 5.5 Pertanyaan Penelitian 5 Pertanyaan Penelitian
6 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian
6.1 Tujuan Umum 6.1 Tujuan Umum 6.1 Tujuan Umum
6.2 Tujuan Khusus 6.2 Tujuan Khusus 6.2 Tujuan Khusus
7 Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian
8 Metode Penelitian Metode Penelitian Metode Penelitian
8.1 Kerangka Teori/konsep 8.1 Kerangka Teori/konsep 8.1 Kerangka Teori/konsep
8.2 Hipotesis 8.2 8.2
8.3 8.3 Domain 8.3
8.4 Definisi Operasional variabel 8.4 Definisi Operasional variabel 8.4 Definisi Operasional
8.5 DisainPenelitian 8.5 Setting 8.5 Disain Penelitian
(perlakuan, dosis, efek
samping, tahap
penelitian)
8.6 Tempat dan Waktu 8.6 DisainPenelitian 8.6 Tempat dan Waktu
8.7 Populasi dan Sampel (esti masi 8.7 Populasi dan Sampel (Purposif 8.7 Populasi dan Sampel
besar sampel dan cara sampling)
pemilihan)
8.8 Besar Sampel 8.8 Snowballing 8.8 Besar Sampel
8.9 Pemilihan Sampel 8.9 Purposif 8.9 Cara Pemilihan Sampel

8.10 Kiteria Inklusi dam Eksklusi 8.10 Kiteria Inklusi dam Eksklusi 8.10 Kiteria Inklusi dam
Eksklusi
8.11 Instrumen Pengumpul Data 8.11 Peneliti sesuai kebutuhan 8.11 (disesuaikan dengan
tahap penelitian)
9 Bahan dan Prosedur Pengumpul Skenario (disesuaikan dengan tahap
data98+ penelitian)

57
10 Analisi Data (Uji Statistik) Triangulasi, Diskriptif, Taksonomi, Analisis Data (sesuai dengan
dll tahap penelitian)
11 Pertimbangan Etik Penelitian Pertimbangan Etik Penelitian Pertimbangan Etik Penelitian
12 Ijin Penelitian Ijin Penelitian Ijin Penelitian
13 Daftar Kepustakaan Daftar Kepustakaan Daftar Kepustakaan
14 Lampiran Lampiran Lampiran
15 Susunan Tim Peneliti Susunan Tim Peneliti Susunan Tim Peneliti
16 Jadwal Penelitian Jadwal Penelitian Jadwal Penelitian
17 Rincian Rencana Anggaran Rincian Rencana Anggaran Rincian Rencana Anggaran
18 Biodata Ketua Pelaksana dan Biodata Ketua Pelaksana dan Biodata Ketua Pelaksana dan
Peneliti Peneliti Peneliti
19 Persetujuan Atasan yang Persetujuan Atasan yang Persetujuan Atasan yang
Berwenang Berwenang Berwenang

58
Lampiran 2

LEMBAR KELENGKAPAN PROTOKOL PENELITIAN DIPA

No. Kode Protokol :


Judul Penelitian :
Ketua Pelaksana (PI) :
Satuan Kerja :

Ada/Tidak
NO ISI PROTOKOL KETERANGAN SKOR AKHIR
Ada (√) Tidak (√)
i Cover / halaman judul
ii Judul Penelitian
iii Identitas Pengusul Penelitian
iv Daftar Isi/ Daftar Tabel/Daftar Gambar/
Lamp
UNSUR UTAMA
1 Ringkasan Penelitian
2 Latar Belakang
3 Masalah Penelitian
4 Tujuan Penelitian
5 Manfaat Penelitian
6 Kerangka pikir/ Kerangka Konsep
7 Desain Penelitian
8 Lokasi dan Waktu Penelitian
9 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
10 Besar Sampel (sample size)
11 Cara Pengambilan Sampel (Sampling)
12 Instrumen
13 Cara Pengumpulan Data
14 Pengolahan dan Analisis Data
15 Etik Penelitian
16 Daftar Pustaka
17 Susunan Tim Peneliti
18 Jadwal Kegiatan Penelitian
19 Rincian Anggaran
20 Persetujuan Atasan yabng Berwenang
JUMLAH
SKOR – dihitung jumlah yang ada saja

Jakarta,.............................

Reviewer

(__________________)

59
Lampiran 3
FORMULIR PENILAIAN PROTOKOL DIPA

No. Kode Protokol :


Judul Penelitian :
Ketua Pelaksana (PI) :
Satuan Kerja :

Bobot x
Bobot Nilai :
No UNSUR YANG DINILAI Nilai Keterangan
(%) 1,2,4,5
(5) =
(1) (2) (3) (4) (6)
3x4
SUBSTANSI
RELEVANSI
(masalah yang diteliti relevan dengan RPJMN, Renstra
1 20
KemenKes, Arah dan prioritas pembangunan
Kesehatan 2010-2014, MDG’s, Roadmap Satker).
METODE PENELITIAN
a. Kesinambungan Judul dengan masalah yang diteliti,
Tujuan, Hipotesis (bila ada), Metodologi, teknik analisis
b. Ketepatan pemilihan desain (kerangka konsep,
2 desain) 30
c. Jumlah sampel (power analisis, representativeness )
dan teknik sampling
d. Kejelasan penentuan dependent, independent dan
confounder serta menjawab pertanyaan penelitian.
KELAYAKAN STUDI
Kelayakan kompetensi dan jumlah peneliti dalam
3 mencapai tujuan, rasio dana tersedia terhadap hasil 30
yang akan diperoleh, teknologi, tempat yang tepat,
waktu yang dibutuhkan.
CARA PENULISAN
4 Konsistensi dan kejelasan penggunaan istilah, 10
kepatuhan terhadap kaidah ilmiah dan etika penelitian
KELENGKAPAN PROTOKOL
5 Diisi sesuai skor kelengkapan protokol penelitian 15-20 10
skor 5, 10-14 skor 4, 5-9 skor 2, 1-4 skor 1
TOTAL SKOR

Tanda tangan (anggota panel pakar/reviewers)


Nama :
Keahlian :

60
Lampiran 4

MASUKAN, PERBAIKAN DAN SARAN

Judul protokol:

Ringkasan:

Latar belakang dan perumusan:

Tujuan:

Metoda:

Analisa data:

Daftar pustaka:

Susunan tim peneliti:

Pembiayaan:

Komentar umum:

Jakarta....,........................
Reviewer,

(....................................)

61
Lampiran 5 RAHASIA

FORMULIR PENILAIAN SELEKSI ADMINISTRATIF


LAPORAN PENELITIAN KOMPETITIF OUTPUT
TAHUN……..

KODE LAPORAN :
JUDUL LAPORAN :
*) Berilahtandaceklist (V)

Penilaianprodukpenelitian *) Komentar
SK Penelitian
Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif
Absrak
Daftar anggota tim peneliti
Daftar isi
Datar table/grafik/peta/gambar
Daftar lampiran

Isi Laporan

Pendahuluan
Tujuan
Metode
Hasil
Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

Lembar pengesahan (diketahui oleh PPI dan


KaPusat/KaBalaiBesar)

62
Lampiran 6
LAMPIRAN FORM PROPOSAL

KEMENTERIAN KESEHATAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
JL. PERCETAKAN NEGARA NO. 29 JAKARTA 10560
KOTAK POS 1226 JAKARTA, TELP. 62-21-4261088

PROPOSAL PENELITIAN KESEHATAN


(Dibuat rangkap tiga, diketik satu spasi pada halaman yang tersedia)

1. IDENTITAS PENGUSUL
a. Nama :
b. No Keanggotaan APKESI:
c. Jabatan :
d. Instansi/Kantor/Lembaga:
e. Alamat kantor, telepon :
f. Hp dan e-mail :
g. Alamat rumah :

Kode Penelitian : (sesuai dengan lembaga dan produk yang


dihasilkan)

2. JUDUL PENELITIAN
(Pilih judul yang singkat tapi cukup menjelaskan gagasan
penelitian ini)

63
3. RINGKASAN PENELITIAN
(Uraian singkat mengenai yang akan dikerjakan, alasan diadakan penelitian
dan, data / informasi / pengetahuan / teknologi yang dihasilkan 300 kata)

4. RENCANA BIAYA
a. Dimintakan dari Badan Litbang Kesehatan Rp. -
(Tahun 1/2/3)
b. Didapat dari sumberlain* Rp.

5. LATAR BELAKANG
(Uraikansingkatmengenai a) topik b) pertimbangan/jastifikasi fokus penelitian c)
kajian pustaka d) perumusan masalah e) pertanyaan penelitian f)hipotesa bila ada
dan bila tidak cukup gunakan lembar tambahan)

6. TUJUAN PENELITIAN
(umum dan khusus)

7. MANFAAT PENELITIAN
(sesuai dengan output)

64
Lampiran 7 RAHASIA
LAMPIRAN FORM PROTOKOL

KEMENTERIAN KESEHATAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
JL. PERCETAKAN NEGARA NO. 29 JAKARTA 10560
KOTAK POS 1226 JAKARTA, TELP. 62-21-4261088

PROTOKOL PENELITIAN KESEHATAN


(Dibuat rangkap tiga, diketik satu spasi pada halaman yang tersedia)

1. Identitas Pengusul
a. Nama :
b. No Keanggotaan APKESI :
c. Jabatan :
d. Instansi/Kantor/Lembaga :
e. Alamat kantor, telepon :
f. Hp dan e-mail :
g. Alamat rumah :

1. Judul Penelitian
(Pilih judul yang singkat tapi cukup menjelaskan gagasan penelitian ini)
2. Identitas Pengusul

3. Daftar isi

4. Ringkasan Penelitian

5. Latar Belakang
(Meliputi a) topik b) pertimbangan/justtificatio fokus penelitian c) kajian pustaka d)
perumusan masalah e) pertanyaan penelitian f)hipotesa bila ad)

6. TUJUAN PENELITIAN
(umum dan khusus)

65
7. MANFAAT PENELITIAN
(sesuai dengan output)

8. HIPOTESA
(apabila ada)

9.METODA
(Uraikan skema kerangka pikir, uraikan secara jelas prosedur dan desain penelitian untuk
mencapai tujuan di atas, cara koleksi, analisis dan interpretasi data)
9.1. Kerangka teori /konsep

9.2. Hipotesa ( bila ada )

9.3. Definisi Operasional variabel

9.4. Desain Penelitian

9.5. Tempat dan Waktu

9.7. Populasi dan Sampel (Estimasi dan Cara Pemilihan)

9.8. Instrumen Pengumpul Data

9.9. Bahan dan Prosedur Pengumpul data

9.10. Pengolahan dan Analisis Data

10. Etik Penelitian

11. Daftar Pustaka

66
12. SUSUNAN TIM PENELITI

No Nama Kedudukan Keahlian/ Uraian tugas Waktu


dalam tim Kerjaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

13. JADUAL KEGIATAN PENELITIAN

BULAN
No. URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Uraikan secara berurutan


langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam rangka
penelitian ini.
Penjajakan dianggap sudah
sekesai sehingga tidak boleh
ada studi kepustakaandan
peninjauan daerah untuk
memilih lokasi.

67
14. RINCIAN ANGGARAN

a. Gaji/Upah

b. Belanja Bahan

c. Jasa

d. Belanja Peralatan

e. Belanja Perjalanan

f. Lain-lain

JUMLAH TOTAL =

15. REKAPITULASI BIAYA PENGELUARAN

Jenis
pengeluaran Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Jumlah
No.
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 Gaji/upah

2 Bahan

3 Peralatan

4 Jasa

5 Perjalanan

6 Lain-lain

Jumlah total

68
16. BIODATA KETUA PELAKSANA

1. NAMA PENGUSUL
(Lengkapdengangelarkesarjanaandankeahlian)

2. ALAMAT
(Yang palingmudahdihubungilewat pos, telepon, faks, dan e-mail)

3. PENDIDIKAN PROFESIONAL
(Gelarakademis, namainstitusi/lembaga, tempatsertawaktudiperoleh)

4. RIWAYAT PEKERJAAN
(Mulaidengan yang dijabatsekarang, diutamakan yang berhubungandenganpenelitian )

5. Pengalaman Penelitian 5 tahun terakhir

PERSETUJUAN ATASAN YANG BERWENANG

Jakarta,...........................

Ketua PPI Pengusul

( .................................) ( ................................. )
NIP......................... NIP ..........................

Menyetujui
Kepala Pusat/Balai Besar .........

( .................................)
NIP.........................

69
Lampiran 8

LAMPIRAN

Laporan Penelitian

(HalamanDepan dan Halaman i)


Logo Kemenkes Bakti Husada Logo
Lembaga lain
RAHASIA

LAPORAN PENELITIAN
(judul penelitian)
(kode penelitian)

Peneliti utama
(Nomor anggota apkesi)

Pusat/Balai Besar/Balai/Lainnya ..........................


Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Jakarta
dan
(Lembaga lain yang terkait)
(tahun)

70
Lampiran 9

Contoh daftar isi

DAFTAR ISI
Hal
Judul Penelitian i
SK Penelitian ii
Susunan Tim Peneliti iv
Persetujuan Etik vi
Persetujuan Atasan vii
Kata Pengantar viii
Ringkasan eksekutif ix
Abstrak x
Daftar isi xi
Daftar Tabel/Gambar/ Grafik/ Peta/ Lampiran xii
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang ...............................................................
B. Perumusan masalah ...................................................... 1
C. Tujuan penelitian ........................................................... 2
D. Manfaat penelitian ......................................................... 2
II. METODE PENELITIAN 2
A. Kerangka konsep, hipotesis dan definisi operasional
B. Desain penelitian ............................................................ 3
C. Tempat dan waktu penelitian .......................................... 4
D. Populasi dan sampling .................................................... 4
E. Instrumen Pengumpul data 4
F. Bahan dan prosedur pengumpulan data........................... 4
G. Pengolahan dan analisis data ..................................... 5
III. HASIL 5
IV. PEMBAHASAN 5
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5
DAFTAR PUSTAKA 6
LAMPIRAN ............................................................................... 6

71

Anda mungkin juga menyukai