Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH PARA RASUL DAN MUKJIZATNYA

(Nabi Muhammad saw, Ibrahim As, Musa As, Isa As, Nuh As)

Nama anggota:
1.FAHRUL RAMADHAN
2.REIHAN TRI SUCIPTA

KELAS: 8G

SMP NEGERI 265 JAKARTA

JL.ASEMBARIS II / 10 KEBUN BARU TELP. 021 8302935


JAKARTA SELATAN 12830
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW

Nabi Muhammad lahir pada hari senin, 12 Rabiul awal pada tahun gajah.
Bertepatan dengan 20 April 571 Masehi. Ayahnya bernama Abdullah dan
ibunya bernama Aminah. Dinamakan tahun gajah karena pada tahun itu kota
Mekah diserang oleh tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah dari
Abesinia yang beragama Nasrani. Abrahah tidak berhasil menghancurkan
Ka’bah. Karena pasukan yang berkendaraan gajah ini dihancurkan oleh Allah
dengan mengirim burung-burung Ababil (pasukan burung).

Nabi Muhammad lahir sebagai seorang yatim, karena ayahnya wafat


saat beliau berada dalam kandungan ibunya. Setelah disusui oleh Suaibah
Aslamiyah selama tiga hari, akhirnya Nabi Muhammad disusui dan diasuh oleh
Halimatus Sa’adiyah selama empat tahun.Pada usia 6 tahun Nabi Muhammad
diajak ibundanya ke Madinah untuk ziarah ke makam ayahnya. Namun dalam
perjalanan pulang, tepatnya di kota Abwa, Ibunda Nabi Muhammad s.a.w wafat.
Walaupun ayah dan ibunya telah tiada, Nabi Muhammad tetap sabar dalam
menjalani hidupnya.

Lalu, beliau hidup bersama dengan kakeknya, Abdul Mutalib sampai


berusia 8 tahun. Setelah kakeknya meninggal dunia, Nabi Muhammad di
pelihara oleh pamannya, Abu Talib. Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad diajak
oleh pamannya untuk berdagang ke Negeri Syam. Di tengah perjalanan, beliau
bertemu dengan seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira. Ia melihat tanda-
tanda kenabian pada diri Muhammad dan menasihati Abu Talib untuk berhati-
hati dalam menjaga keponakannya itu.

Muhammad pun segera diajak pulang ke Mekah, karena khawatir akan


diketahui oleh orang-orang Yahudi yang akan membunuhnya. Setelah dewasa,
Nabi Muhammad berusaha berdagang sendiri dengan membawa barang
dagangan milik saudagar kaya raya., Khadijah, ke Negeri Syam dan ditemani
oleh seorang pegawai Khadijah yang bernama Maisarah. Nabi Muhammad
mendapatkan gelar Al-Amin. Al-Amin artinya yang dapat dipercaya, karena
beliau selalu jujur dalam segala perkataan dan perbuatannya.

Pada usia ke-25 tahun, Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah.


Ketika berusia 40 tahun, beliau menyendiri di Gua Hira yang terletak di Jabal
Nur. Pada malam 17 Ramadhan, turunlah wahyu pertama kepada Nabi
Muhammad di Gua Hira, yang merupakan pengangkatan resmi Nabi
Muhammad menjadi nabi dan rasul akhir zaman. Surah yang pertama kali
turun adalah surah Al- Alaq ayat 1-5 yang berbunyi;

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah


menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam Dia
mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya."

Setelah dua setengah tahun tidak turun wahyu, maka turunlah wahyu yang
kedua, yaitu surah Al-Mudasir ayat 1-7, "Hai orang yang berselimut, bangunlah,
lalu berilah peringatan ! Dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu
bersihkanlah, dan perbuatan dosa tingglkanlah, dan janganlah kamu memberi
(dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk
(memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah."

Setelah menerima wahyu kedua inilah, Nabi Muhammad mulai


menjalankan tugas-tugas beliausebagai rasul. Mula-mula, beliau mengajak
saudara, sahabat dan orang terdekat beliau untuk mengikuti ajaran tauhid,
yaitu menyembah Allah, Rabb yang Maha Esa, dan meninggalkan menyembah
berhala.

Dalam menyampaikan dakwahnya kepada orang-orang terdekatnya,


beliau menggunakan cara sembunyi-sembunyi (bis-sirri). Diantara mereka
yang pertama kali masuk islam, adalah Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin
Harisah dan Abu Bakar.

Beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Lalu,


Allah pun memerintahkan Nabi Muhammad untuk berdakwah secara terang-
terangan, sebagaimana tertera dalam Al-Qur'an surah Al-Hijr ayat 94, "Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik."

Setelah mendapat perintah dari Allah swt., Nabi Muhammad pun


memberanikan diri untuk berdakwah secara terang-terangan. Beliau
menjelaskan kepada masyarakat kota Mekah bahwa penyembahan terhadap
berhala adalah menghina derajat manusia sebagai pembuat patung.
SEJARAH NABI IBRAHIM As
Ibrahim dilahirkan di Babylonia, bagian selatan Mesoptamia
(sekarang Irak). Ayahnya bernama Azar, seorang ahli pembuat dan
penjual patung. Nabi Ibrahim AS dihadapkan pada suatu kaum yang rusak,
yang dipimpin oleh Raja Namrud, seorang raja yang sangat ditakuti
rakyatnya dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Sejak kecil Nabi
Ibrahim AS selalutertarik memikirkan kejadian-kejadian alam. Ia
menyimpulkan bahwa keajaiban-keajaiban tsb pastilah diatur oleh satu
kekuatan yang Maha Kuasa. Semakin beranjak dewasa, Ibrahim mulai
berbaur dengan masyarakat luas. Salah satu bentuk ketimpangan yang
dilihatnya adalah besarnya perhatian masyarakat terhadap patung-
patung. Nabi Ibrahim AS yang telah berketetapan hati untuk menyembah
Allah SWT dan menjauhi berhala, memohonkepada Allah SWT agar
kepadanya diperlihatkan kemampuan-Nya menghidupkanmakhluk yang
telah mati. Tujuannya adalah untuk mempertebal iman dan keyakinannya.
Allah SWT memenuhi permintaannya. Atas petunjuk Allah SWT, empat
ekor burung dibunuh dan tubuhnya dilumatkan serta disatukan.
Kemudian tubuh burung-burungitu dibagi menjadi empat dan masing-
masing bagian diletakkan di atas puncak bukit yang terpisah satu sama
lain. Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk memanggil
burung-burung tsb. Atas kuasa-Nya, burung yang sudah mati dan
tubuhnya tercampur itu kembali hidup. Hilanglah segenapkeragu-raguan
hati Ibrahim AS tentang kebesaran Allah SWT. Ibrahim menghancurkan
berhalakaum Babylonia Orang pertama yang mendapat dakwah Nabi
Ibrahim AS adalah Azar, ayahnya sendiri. Azar sangat marah mendengar
pernyataan bahwa anaknya tidak mempercayai berhala
yangdisembahnya, bahkan mengajak untuk memasuki kepercayaan baru
menyembah Allah SWT. Ibrahim pun diusir dari rumah. Ibrahim
merencanakan untuk membuktikan kepada kaumnya tentang kesalahan
mereka menyembah berhala. Kesempatan itu diperolehnya ketika
penduduk Babylonia merayakan suatu hari besar dengan tinggal di luar
kota selama berhari-hari. Ibrahim lalu memasuki tempat peribadatan
kaumnya dan merusak semua berhala yang ada, kecuali sebuahpatung
yang besar. Oleh Ibrahim, di leher patung itu dikalungkan sebuah kapak.
Mukjizat Allah: Api menjadi dingin Akibat perbuatannya ini, Ibrahim
ditangkap dan diadili. Namun ia menyatakan bahwa patung yang
berkalung kapak itulah yang menghancurkan berhala-berhala mereka
dan menyarankan para hakim untuk bertanya kepadanya. Tentu saja para
hakim mengatakan bahwa berhala tidak mungkin dapat ditanyai. Saat
itulah Nabi Ibrahim AS mengemukakan pemikirannya yang berisi dakwah
menyembah Allah SWT. Hakim memutuskan Ibrahim harus dibakar
hidup-hidup sebagai hukumannya. Saat itulahmukjizat dari Allah SWT
turun. Atas perintah Allah, api menjadi dingin dan Ibrahim pun selamat.
Sejumlah orang yang menyaksikan kejadian ini mulai tertarik pada
dakwah Ibrahim AS, namun mereka merasa takut pada penguasa.
Langkah dakwah Nabi Ibrahim AS benar-benar dibatasi oleh Raja Namrud
dan kaki tangannya. Karena melihat kesempatan berdakwah yang sangat
sempit, Ibrahim AS meninggalkan tanah airnya menuju Harran, suatu
daerah di Palestina. Di sini ia menemukan penduduk yang menyembah
binatang. Penduduk di wilayah ini menolak dakwah Nabi Ibrahim AS.
Ibrahim AS yang saat itu telah menikah dengan Siti Sarah kemudian
berhijrah ke Mesir. Di tempat ini Nabi Ibrahim AS berniaga, bertani, dan
beternak. Kemajuan usahanya membuat iri penduduk Mesir sehingga ia
pun kembali ke Palestina. Ibrahim menikahi Siti Hajar Setelah bertahun-
tahun menikah, pasangan Ibrahim dan Sarah tak kunjung dikaruniai
seorang anak. Untuk memperoleh keturunan, Sarah mengizinkan
suaminya untuk menikahi Siti Hajar, pembantu mereka. Dari pernikahan
ini, lahirlah Ismail yang kemudian juga menjadi nabi. Ketika Nabi Ibrahim
AS berusia 90 tahun, datang perintah Allah SWT agar ia meng-khitan
dirinya,Ismail yang saat itu berusia 13 tahun, dan seluruh anggota
keluarganya. Perintah ini segera dijalankan Nabi Ibrahim AS dan
kemudian menjadi hal yang dijalankan nabi-nabi berikutnya hingga umat
Nabi Muhammad SAW. Allah SWT juga memerintahkan Ibrahim AS untuk
memperbaiki Ka'bah (Baitullah). Saat itu bangunan Ka'bah sebagai
rumahsuci sudah berdiri di Mekah. Bangunan ini diperbaikinya bersama
Ismail AS. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al-Baqarah ayat 127.
Ibrahim AS adalah nenek moyang bangsa Arab dan Israel. Keturunannya
banyak yang menjadi nabi. Dalam riwayat dikatakan bahwa usia Nabi
Ibrahim AS mencapai 175 tahun. Kisah Nabi Ibrahim AS terangkum dalam
Al Qur'an, diantaranya surat Maryam: 41-48, Al-Anbiyâ: 51-72, dan Al-
An'âm: 74-83
sejarah Nabi Musa A.S.
Nabi Musa a.s. adalah anak laki-laki Imran dan bersaudara dengan Nabi
Harun a.s. Nabi Musa a.s. dilahirkan sewaktu Raja Fir'aun lah yang memegang
kekuasaan pemerintahan di negri Mesir pada waktu itu. Dimasa itu Raja Fir'aun
mengeluarkan undang-undangnya setiap bayi laki-laki lahir dari Bani Israil
harus segera dibunuh. Pemerintahan Fir'aun sangat zhalim, dan dia mengaku
dirinya adalah Tuhan. Kalau tidak mau menuruti perintahnya maka akan
dihukum mati.

Pada suatu hari Fir'aun bermimpi bahwa negri Mesir terbakar habis, rakyatnya
banyak yang mati, kecuali orang-orang Bani Israil yang tinggal saja. Setelah itu
Fir'aun memerintahkan ahli-ahli nujumnya untuk menta'wilkan mimpinya itu.
Dan setelah mendengar arti mimpinya itu bahwa negri Mesir akan dijatuhkan
kekuasaanya dengan seorang laki-laki dari Bani Israil. Kemudian Raja Fir'aun
memerintahkan petugas-petugasnya untuk memeriksa setiap rumah dan
mengeluarkan undang-undangnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki Bani
Israil.

Pada masa itulah Nabi Musa a.s. dilahirkan, Allah s.w.t. menurunkan ilham
kepada ibu Nabi Musa agar menghayutkan anaknya yang masih bayi itu
kesungai Nil dengan sebuah peti. Dengan kodrat Allah s.w.t. peti itu ditemukan
oleh istri Fir'aun yang sedang mandi ditepian sungai itu. Siti Asiah istri Fir'aun
sangat gembira dan menunjukan Musa yang masih bayi itu kepada suaminya.
Fir'aun yang curiga bahwa bayi itu yang akan meruntuhkan kerajaannya
bermaksud akan membunuhnya, akan tetapi dicegah oleh istrinya sendiri.

Setelah Musa menjadi dewasa, Allah s.w.t. menganugrahkan kepadanya


pangkat kenabian, kecerdasan dan pengetahuan yang banyak. Suatu hari ketika
Nabi Musa a.s. sedang berada didalam kota dimana penduduknya tidak
mengenal akan dirinya, bertemulah beliau dengan dua orang yang sedang
berkelahi, yaitu seorang Bani Israil dan seorang Qubti. Nabi Musa a.s. berusaha
mendamaikan namun si Qubti tidak mau, dan Nabi Musa memukul si Qubti itu,
langsung mati hanya dengan sekali pukul.

Dalam pada itu datanglah seorang lelaki dengan tergesa-gesa dan


memberitahukan Musa bahwa para pembesar Mesir telah bersepakat untuk
membunuh Musa, karena rahasianya membunuh orang telah diketahui. Maka
Musa dengan penuh kekhawatiran keluarlah dari negri Mesir.
Singkat cerita bertemulah Nabi Musa dengan Nabi Syu'aib, dan Pada suatu hari
Nabi Syu'aib a.s. berkata "Aku bermaksud akan menikahkan kau dengan salah
seorang anakku. Yang menjadi maskawinmu adalah pekerjaan mu selama
delapan tahun, tetapi terserah jika kau akan mencukupkannya menjadi sepuluh
tahun, aku tidak akan memaksa dan memberatkanmu" Musa menyetujui
perjanjian itu, maka menikahlah beliau dengan seorang anak dari Nabi Syu'aib
a.s.

Suatu ketika, pada saat Nabi Musa a.s. sedang melakukan perjalanan malam
beserta istrinya menuju Mesir, dari kejauhan Nabi Musa a.s. melihat api. Dan
setelah Nabi Musa a.s. mendekati api tersebut, beliau sangat heran karena api
tersebut melekat pada sebuah pohon, sedangkan pohon tersebut tidak terbakar
dan api pun tidak padam. Ketika itu Nabi Musa a.s. mendengar suara yang
merupakan wahyu Illahi "Takala Musa sampai ketempat api itu, lalu dia diseru
dari tepi lembah sebelah kanan ditempat yang diberkahi dari sebatang pohon
kayu yaitu "Hai Musa! sesungguhnya Aku adalah Allah Tuhan semesta alam" ( s.
Al-Qashash ayat 30 )

Peristiwa tersebut terjadi dibukit Thursina, dibukit itu pulalah Nabi Musa a.s.
menerima mukjizat dari Allah s.w.t. yaitu tongkat yang bisa berubah menjadi
ular bila dilemparkan dan tanganya yang bisa bercahaya putih. Kedua mukjizat
itulah nantinya yang akan dipergunakan melawan Fir'aun. Dan Allah pun
mengangkat Harun saudara dari Nabi Musa a.s. menjadi Nabi pula untuk
membantu Musa dalam menegakan kebenaran Allah s.w.t.

Bilamana Nabi Musa a.s. melemparkan tongkatnya, maka berubahlah menjadi


ular besar yang menelan habis ular-ular ciptaan para ahli sihir Fir'aun.
Menyaksikan kejadian itu, maka bersujudlah para ahli sihir itu kepada Musa
dan menyatakan bahwa mereka beriman kepada Allah s.w.t. Dan diantara
mereka yang beriman itu termasuk juga Siti Asiah yang merupakan istri Fir'aun
itu sendiri. Bukan main murkanya Fir'aun, orang-orang yang beriman itu
disiksanya sampai menemui ajal.

Nabi Musa a.s. bersama pengikutnya lari meninggalkan mesir dikejar oleh
balatentara Fir'aun. Ketika sampai dilaut merah, Nabi Musa a.s. memukulkan
tongkatnya sehingga laut terbelah dua. Nabi Musa a.s. dan pengikutnya berhasil
menyebrangi Laut Merah melalui jalan yang tersibak itu sehingga menjadi jalan
darat. Sementara itu Fir'aun dan balatentaranya terus mengejar, namun sampai
dipertengahan laut, air lautpun bertemu kembali. Maka binasalah Fir'aun dan
balatentaranya.
SEJARAH NABI ISA A.S
Nabi Isa as adalah anak Maryam, ia tidak
mempunyai ayah. Pada suatu ketika, ketika Maryam
berada di sebuah Mihrab, datanglah Malaikat Jibril
memberitahukan bahwa Maryam akan memperoleh
seorang anak yang shaleh. Tentu saja Maryam sangat
terkejut, karena ia belum mempunyai suami. Namun
memang demikianlah kehendak Allah, lalu malaikat
Jibril meniupkan roh suci ke dalam kandungannya,
maka Maryam pun hamil. Sebagaimana termaktub
dalam QS. Maryam : 19 - 21.
Sangat berat penderitaan Maryam, dalam keadaan
mengandung ia selalu diperolok- olokkan dan dihina.
Setelah bayinya lahir, untuk melindungi anaknya
maka Maryam pindah ke Mesir bersama saudaranya
Yusuf Nazar. Setelah 12 tahun mereka pun kembali
ke Negeri Syam.
Pada usia 30 tahun Isa diangkat menjadi Rasul Allah
untuk menyerukan kebenaran Allah swt kepada bani
Israil. Allah mengajarkan Al-Kitab, hikmah (ilmu)
taurat dan injil, dan menjadi rasul kepada bani Israil
kepadanya pula Allah memberikan mukjizat berup:
-Mampu menjadikan burung dari tanah;
-Dapat menyembuhkan orang buta;
-Menyembuhkan penyakit kusta;
-Menerangkan apa yang disimpan dan dimakan di
rumah- rumah, dan
-Menurunkan makanan dari langit.
Diantara sahabat-sahabatnabi Isa as ada seorang
yang murtad bernama Yahuza Iskarius. Dalam
melaksanakan tugas menegakkan kebenaran Allah,
nabi Isa as mendapat tantangan keras dari orang-
orang kafir. Mereka mencari orang yang sanggup
menangkap nabi Isa as dengan upah yang besar.
Yahuza Iskarius, murid yang murtad inilah yang
sanggup melaksanakan pekerjaan itu. Pada waktu
nabi Isa sudah terkurung di suatu tempat oleh
tentara kerajaan yang diperintah oleh raja Hirdaus
yang kafir, Allah swt telah mengangkat nabi Isa as ke
alam ghaib (tempat yang dimuliakan Allah) Pada
waktu itu usia nabi Isa 33 tahun, kemudian Allah
menjadikan Yahuza Iskarius yang mirip dengan Isa
tertangkap dan disalib oleh orang-orang kafir.
SEJARAH NABI NUH A.S

Nabi Nuh a.s. adalah rasul Allah yang merupakan


keturunan kesepuluh dari nabi Adam a.s. Diutus oleh Allah
s.w.t. di negri Armenia. Beliau mengajarkan kaumnya untuk
menyembah kepada Allah dan melarang kaumnya
memperhambakan diri kepada selain Allah.
Mulai usia Nabi Nuh a.s 40 tahun hingga 950 tahun beliau
mengembangkan ajaran-ajaran agama Allah s.w.t. akan tetapi
manusia diwaktu itu tidak memperdulikan seruan dan ajaran
agama Allah tersebut. Bahkan sebaliknya mereka
memperolok dan bahkan membenci kepada Nabi Nuh a.s.
sehingga hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah
s.w.t.
Untuk hal itu Nabi Nuh a.s. menangis karena sedihnya
atas keingkaran kaumnya tersebut. Selama ratusan tahun
beliau menjalankan tugas kerasulan, hanya sedikit sekali
yang mau beriman kepada Allah s.w.t. karena itulah Allah
menyuruh Nabi Nuh a.s. untuk membuat perahu, karena Allah
bermaksud untuk menenggelamkan kaum yang durhaka itu
Tidak lama setelah selesainya kapal kayu besar Nabi Nuh
a.s. berhembuslah angin taufan yang sangat dahsyat. Hujan
turun dengan lebat, mata air bersemburan dari mana-mana
yang terus menerus tak henti-hentinya selama berhari-hari.
Air pun bertambah tinggi dan bumi berubah menjadi lautan
yang sangat luas.
Nabi Nuh a.s. melaksanakan perintah Tuhan, naiklah
beliau dengan orang-orang yang beriman keatas bahtera
sehingga selamatlah mereka dari banjir yang sangat dahsyat.
Ditengah kapal sedang berlayar, tampaklah oleh Nabi Nuh a.s.
anaknya yang hampir tenggelam. Maka berserulah Nabi Nuh
a.s. "Hai anakku! naiklah ke kapal bersama kami, dan
janganlah engkau menjadi manusia yang ingkar terhadap
Allah!".

Akan tetapi anak Nabi Nuh a.s. menolak seruan bapaknya


dan berusaha berenang ke arah gunung. Namun air bah
segera menenggelamkannya. Menyaksikan hal itu Nabi Nuh
a.s. sangat sedih, begitu sedihnya sehingga Nabi Nuh a.s.
menyeru kepada Allah s.w.t. "O, Tuhanku! anak ku telah mati
tenggelam, sedangkan ia termasuk keluarga ku, padahal
Tuhan telah berjanji akan menyelamatkan kami!"

Allah berfirman :"Hai Nuh! sesungguhnya orang-orang yang


durhaka itu bukanlah termasuk keluarga mu!"
Menerima firman Tuhan tersebut, Nabi Nuh a.s. dengan
sangat takutnya meminta ampun kepada Allah karena telah
berkata dengan tak tahu apa yang dilarang oleh Allah, yaitu
meminta agar anaknya diselamatkan, padahal anaknya
termasuk golongan orang yang durhaka. Setelah orang kafir
ditelan oleh air, tinggallah orang-orang yang beriman yang
mulai menempuh hidup baru dibawah bimbingan Nabi Nuh
a.s. Nabi Nuh a.s. wafat pada usia 950 tahun, akan tetapi
selama beliau melaksanakan tugas kerasulannya hanya
sedikit sekali yang mau beriman.

Anda mungkin juga menyukai