Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEPANITERAAN KLINIK
BLOK 3
No. RM : 06183
NIM : 31101200242
SEMARANG
2017
I. PENDAHULUAN
pasien dengan cara mengganti gigi-gigi yang sudah tanggal dan jaringan rongga
menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang dan tidak dapat dilepas oleh
2. Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTS) adalah Gigi Tiruan yang mengganti
satu atau lebih gigi, tetapi tidak seluruh gigi asli dan/atau struktur
3. Gigi Tiruan Lengkap (GTL) adalah pembuatan Gigi Tiruan Lepasan yang
Gigi tiruan lengkap (Full Denture) adalah alat yang menggantikan seluruh
gigi baik pada rahang atas maupun rahang bawah. Seseorang yang telah
otot-otot pipi karena tidak adanya penyangga, dan hilangnya oklusi sentrik. Pada
orang yang kehilangan seluruh giginya, vertikal dimensi oklusi alami akan hilang
berkontak dengan rahang atas sehingga dengan tidak adanya gigi-gigi rahang atas
mandibular joint.
(GTL) diupayakan dapat menggantikan fungsi gigi dan jaringan gigi yang telah
menggantikan fungsi dari gigi asli yang telah hilang dan jaringan Keberhasilan
dari pembuatan GTL ini tergantung dari retensi yang dapat menimbulkan efek
A. Pengertian
kehilangan seluruh gigi pada rahang atas dan bawah (edontolus) serta
stomatogonatik.
sudah hilang dan hilangnya jaringan lunak dan tulang, yang dibuat untuk
karena tidak adanya penyangga, dan hilangnya oklusi sentrik. Pada orang
yang kehilangan seluruh giginya, vertikal dimensi oklusi alami akan hilang
dan mulut cendurung overclosure. Hal ini akan menyebabkan pipi berkerut
kumpulan otot yang sangat dinamis karena hilangnya gigi akan mengisi
ruang selebar mungkin sehingga lidah akan membesar dan nantinya dapat
hilangnya oklusi sentrik sehingga mandibula menjadi protrusi dan hal ini
Apabila gigi yang hilang, ruang gigi menjadi terisi jaringan lunak
pipi dan lidah, jika keadaan berlangsung sampai beberapa tahun, pasien
ruangan dalam lengkung gigi sudah ditempati oleh jaringan lunak pipi dan
lidah
gigi.
keberhasilannya.
diperoleh.
laboratorium pada setiap kunjungan serta kerja sama antara pasien dan
gerakan lidah.
7. Relasi gigi dalam satu lengkung dan antara gigi-gigi rahang atas
GTL :
agar udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam basis gigi tiruan
4. Residual Ridge, karena disini tidak ada lagi gigi yang dapat dipakai
berfungsi.
6. Pemasangan gigi geligi yang penting terutama untuk gigi anterior
harus sama ukurannya dengan gigi asli, tetapi lebih kecil, untuk
mulut. Individual tray dibuat dari sellac base material.Jarak tepi sendok
cetak dengan fornik dituat 1-2 mm supaya tepi cetakan nanti tidak
Base plate adalah suatu bentuk sementara yang mewakil dasar gigi
mulut. Sedangkan bite rim yang disebut juga tanggul gigitan dibuat
wax. Kegunaan bite rim adalah imtuk meletakkan gigi sebelum diganti
Bite rim atas harus sejajar dengan garis pupil dan bite rim hams kelihatan
dengan pengukuran jarak pupil dan sudut mulut akan sama dengan prak
hidung dengan dagu (PM=HD). Oklusi sentrik adalah oklusi yang terjadi
glienoidea.
Disini harus diperhatikan batas jaringan yang bergerak dan tidak bergerak
sendok cetak individual dari bahan sellac atau self curmg acrylic
Zn-Oxyd pasta atau rubber base impression paste untuk rahang atas
diperhatikan keberadaan over bite, over jet, curve von spee, curve monson,
agar diperoleh suatu keadaan yang diharapkan pada pembuatan gigi tiruan
lengkap (GTL).
III. LAPORAN KASUS
IDENTIFIKASI PASIEN :
Nama : Soempono
TTL : Klaten,17 September 1943
Jenis Kelamin : laki - laki
Bangsa : Indonesia
Alamat : Ngablak Indah RT 02 RW 01 Kel. Genuk
Pekerjaan : wiraswasta
Agama : Katholik
Tanggal Pemeriksaan : 29 Januari 2017
INFORMASI MEDIS
Golongan darah :B
Penyakit jantung : Diketahui tidak ada kelainan
Penyakit diabetes : Diketahui tidak ada kelainan
Haemofilia : Diketahui tidak ada kelainan
Hepatitis : Diketahui tidak ada kelainan
Penyakit lainnya : Diketahui tidak ada kelainan
Alergi terhadap obat : Diketahui tidak ada kelainan
Alergi terhadap makanan : Diketahui tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Motivasi : Pasien ingin dibuatkan gigi tiruan lengkap yang baru
karena gigi tiruan yang lama sudah tidak nyaman dipakai
sehingga pasien ingin berbicara dan makan kembali dengan
nyaman.
C hi ef C ompl ai n : Pasien datang dengan keluhan giginya telah hilang semua
baik rahang atas maupun rahang bawah. Pasien memiliki
giig tiruan namun sudah tidak nyaman digunakan karena
terasa longgar sehingga pasien mengeluhkan kesulitan
dalam proses mengunyah dan berbicara. Pasien ingin
dibuatkan gigi tiruan lengkap supaya lebih nyaman jika
digunakan untuk makan dan berbicara.
Present Illness : Pasien datang dengan keluhan kehilangan semua gigi
Past Medical History : Pasien kehilangan semua gigi.
Family History : Keluarga belum ada yang kehilangan semua giginya dan
belum ada yang memakai gigi tiruan lengkap.
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
General Jasmani : sehat
Rohani : komunikatif dan kooperatif
Pemeriksaan Fisik
Tekanan darah : 136 / 66 mm/Hg Nadi : 70X/menit
Berat badan : 64 Kg Respiration rate : 22X/menit
Temperatur : tdl Tinggi badan : 160 cm
Personal history
Pasien memiliki kebiasaan buruk merokok 1 bungkus/ hari
Mandibular :U
RB : Well Round
4. Mucosa : normal
V. Frenulum :
VI. Lidah :
Mukosa : normal
Ukuran : sedang
Mata : simetris
Bibir : tipis
Telinga : simetris
Kiri : normal
Sendi : normal
Ringkasan Pemeriksaan:
Pasien datang dengan kondisi kehilangan semua gigi.
Pemeriksaan Processus alveolaris :
a) Rahang Alas : b) Rahang Bawah :
Posterior kiri : sedang Posterior kiri : rendah
Anterior : sedang Anterior : rendah
Posterior kanan : sedang Posterior kanan : rendah
Diagnosis : Edentulous total
Rencana Perawatan : Gigi Tiruan Lengkap (GTL)
Relief dari RA dan RB :
Rahang Atas :
1. Frenulum labii superior
2. Frenulum bucalis
3. Vestibulum bucalis
4. Tuberositas Maksilla
5. Processus alveolaris
6. Palatum durum
7. Palatum mole
Rahang Bawah
Relief:
4. Retromolar pad
5. Frenulum lingualis
6. Processus alveolaris
7. Mylohyoid line
Foto Pasien:
a. Kunjungan I
Cara mencetak
b. Kunjungan II
fisiologis
2) Border Molding
aspek labial, dan ke lateral dari sudut mulut untuk aspek bukal.
lidah sampai menyentuh bibir atas dan mukosa bukal kanan kiri.
Rahang Atas :
Bahan cetak diaduk kemudian dimasukkan ke dalam
Rahang Bawah :
frenulum lingualis.
dibuat base plate dari akrilik self cure. Base plate yang diperoleh
dihaluskan dan di atasnya dibuat bite rim dari wax. Base plate
bite rim
tersebut
Bite rim atas anterior harus sejajar dengan garis pupil (garis
bibir.
rimif- position.
Oklusal bite rim dipasang dengan ketentuan untuk posterior bite rim
harus dibuat sejajar dengan garis chamfer (garis yang berjalan dan
ala nasi ke tragus I porion) dan untuk bagian anterior bite rim atas
garis bibir atas pada waktu rest position. Alat yang digunakan
Tragus ke alanasi
hidung dan dagu (PM dan HD), pada keadaan rest position
rahang bawah.
groove berbentuk V (double V groove) pada kanan dan kiri bite rim
diberi vaselin. Pada bite rim RB diberi tambahan wax atau gulungan
anterior harus diingat high lip line, median line dan caninus line.
oklusal bite rim RA dan RB selesai difixir, letakkan oklusal bite rim
mounting table.
plaster.
d. Kunjungan IV
Dasar umum Susunan gigi anterior. Dilihat dari muka susunan gigi
Inklinasi labio-palatal
Inklinasi mesio-distal
o Permukaan incisal
3. Caninus Atas
hampir sama dengan gigi I-1 atas atau paling condong garis
Setelah itu dilakukan try in untuk gigi depan atas dan gigi depan bawah.
(pada saat rest positionterletak pada sudut mulut) dan garis ketawa (batas
servikal gigi atas, gusi tidak terlihat pada saat tertawa). Fonetik dapat
e. Kunjungan V
setelah itu try in pada pasien. Pemasangan gigi posterior sebagai berikut
1. Gigi P1-atas
2. Gigi P2-atas
o Kemiringan mesio-distalnya , sumbu /as gigi tegak lurus
3. Gigi M1 atas
4. Gigi M2 atas
lateral
Penyusunan gigi posterior bawah
atasnya.
atas.
occlusion ).
atas.
atas.
Kurva Spee
Kurva Wilson
bukal dan lingual gigi molar dari setiap lengkung gigi pada
pandangan frontal. Kurva ini tidak sama antara molar 1,2, dan 3.
Kurva Monson
1. Oklusi
f. Kunjungan VI
2) Retensi
3) Stabilisasi
4) Oklusi
sampai bersih.
Pada malam hari atau bila tidak digunakan, protesa dilepas
dan direndam dalam air dingin yang bersih agar gigi tiruan
g. Kunjungan VII
1. Pemeriksaan subjektif
Pasien ditanya apa ada keluhan rasa sakit atau rasa mengganjal
2. Pemeriksaan objektif
pendukungnya.
tiruan.
V. SKEMA TAHAP RENCANA PERAWATAN
- border molding
Kunjungan II
- mencetak untuk pembuatan cetakan fisiologis, dengan bahan
exaflex
-- pembuatan
Insersi bitebite
oklusal rim, dengan
rim, bahan
retensi, dan wax
stabilisasi diperhatikan
- Try in ke pasien
- Wax contouring
- Try in ke pasien
Tahap Laboratoris
mempertimbangkan :
Wangidjaja I., 1996, Geligi Tiruan Lengkap Lepasan, cetakan III, Jakarta: EGC
Soelarko, R.M dan Wachijati, H., 1980, Diktat Prostodonsia Gigi Tiruan Sebagian
Disusun oleh
31101200242
Semarang, 2017