Anda di halaman 1dari 5

Nomor Dokumen

Nomor Revisi

SOP Tanggal Terbit

Tanggal Berlaku

PEMERINTAH
PROVINSI DKI Halaman 1/4
JAKARTA
PUSKESMAS
dr. Siti Ainun Dwiyanti
KECAMATAN SAWAH
NIP 196710272007012022
BESAR

1. Pengertian Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan


pada ibu hamil dan selama kehamilannya, mempersiapkan ibu
agar memahami pentingnya pemeliharaan kesehatan selama
hamil, serta mendeteksi secara dini faktor resiko dan menangani
masalah tersebut secara dini.
2. Tujuan Memantau perkembangan ibu hamil dan bayinya serta
mendeteksi secara dini adanya komplikasi dalam kehamilan.

3. Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97


Tahun 2014, Tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta
Pelayanan Kesehatan Seksual.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2017, Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan.
3. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar No 105 Tahun 2017 Tentang Jenis-Jenis Pelayanan di
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar.
4. Referensi _____. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Prawiroharjo.
_____. Buku Pedoman Antenatal Care Terpadu
5. Alat dan Bahan 1. Set perlengkapan pemeriksaan kehamilan
a. Pengukur tinggi badan
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Pengukur Lila
f. Metline
g. Doppler
h. Jelly
i. Reflek Hammer
6. Prosedur / PERSIAPAN
langkah-langkah - Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan
bilas dengan air mengalir dan keringkan.

PELAKSANAAN:
1. Anamnesa
a. Identitas Pasien
b. Riwayat Haid, Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
c. Riwayat Perkawinan
d. Riwayat Penyakit
e. Riwayat Pesalinan Lalu
2. Penimbangan Berat Badan dan Tinggi Badan
Penimbangan berat badan dilakukan setiap kali
kunjungan pemeriksaan setiap bulan, pengukuran Tinggi
Badan dilakukan jika pasien baru pertama kali datang dan
periksa di puskesmas.
3. Ukur Tekanan Darah
Pengukuran Tekanan Darah dilakukan pada setiap kali
kunjungan pemeriksaan antenatal dilakukan untuk
mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90
mmHg) Jika pasien dengan Tekanan Darah ≥ 140/90
mmHg pada pertama kali pengukuran tunggu 15 menit
untuk observasi pengukuran ulang jika hasil masih tetap
pada hasil yang sama atau lebih psien langsung rujuk ke
dokter.
4. Menilai Status Gizi (Ukur lingkar lengan atas / LILA)
Pengukuran LILA dilakukan pada kontak pertama oleh
Bidan di Trimester I , Normal LILA pada ibu hamil adalah
23,5 cm, jika LILA ibu hamil ≤ 23,5 cm maka ibu hamil
dikatakan KEK (Kurang Energi Kronis), ibu hamil dengan
lila ≤ 23,5 cm maka harus dikonsultasikan ke layanan Gizi
untuk diberikan konseling selanjutnya.
5. Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Pengukuran TFU pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai
atau tidak dengan usia kehamilan. Jika TFU tidak sesuai
dengan usia kehamilan, kemungkinan ada gangguan
pertumbuhan janin. Standar pengukuran TFU
menggunakan metline setelah usia kehamilan 24 minggu.
6. Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin
(DJJ)
Menentukan Presentasi Janin dilakukan pada akhir
Trimester II dan selanjutnya setiap kali kunjungan
antenatal. Jika pada Trimester III bagian bawah janin buka
kepala atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti
ada kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah lain.
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir Trimester I dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat
kurang dari 120 x/menit atau DJJ cepat lebih dari 160
x/menit menunjukan adanya gawat janin.

7. Skrining status Imunisasi Tetanus dan berikan


imuinisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu
hamil harus mendapatkan imunisasi TT. Pada saat kontak
pertama, ibu hamil diskrining status imunisasi T-nya.
Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil disesuiakan
dengan status imunisasi T ibu saat ini. Ibu hamil minimal
memiliki status imunisasi T2 agar mendapatkan
perlindungan terhadap infeksi tetanus.
8. Periksa Laboratorium (rutin dan khusus)
Pemeriksaan laboratorium wajib dilakukan pada ibu hamil
saat pertama kali kunjungan ke puskesmas, pemeriksaan
yang akan di periksa antara lain:
a. Pemeriksaan Darah lengkap (Hemoglobin,
Erirosit, leukosit, Trombosit, Hematokrit, MCV,
MCH, MCHC). Jika Hb ≤ 11 mmHg ibu hamil
harus dikonsultasikan ke layanan gizi dan
diberikan tablet tambah darah 2x1 hari.
b. Pemeriksaan Golongan Darah (jika ibu hamil
belum mengetahui golongan darahnya)
c. Pemeriksaan Urin lengkap (Protein Reduksi) ,
jika proteinuria ibu hamil menunjukan hasil positif
maka ibu hamil harus dikonsultasikan ke dokter
dan petugas gizi , karena proteinuria merupakan
salah satu inidikator terjadinya pre-eklampsia
pada ibu hamil.
d. Pemeriksaan Gula Darah ( jika ibu hamil datang
di Trimester I dicek gula darah puasanya) jika
hasil GDP ≥ 100 maka di Trimester II dilakukan
pengecekan ulang.
e. Pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (VCT,
VDRL, HbsAG), Jika dari salah satu
pemeriksaan menunjukan ada hasil positif maka
pasien harus dikonsultasikan ke dokter
VCT/IMS.
9. Beri Tablet Tambah Darah (tablet besi)
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus
mendapatkan tablet tambah darah dan Asam Folat
minimal 90 tablet selama kehamilan yang diberikan sejak
kontak pertama.
10. Tatalaksana / Penanganan kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal diatas dan hasil
pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang
ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai standar
dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang
tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem
rujukan.
11. Temu Wicara (konseling)
Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan
antenatal yang meliputi:
a. Kesehatan Ibu
b. Hasil pemeriksaan
c. Tanda bahaya pada kehamilan
d. Asupan gizi seimbang
e. Pola istirahat
f. Kunjungan ulang untuk pemeriksaan rutin
selanjutnya.
CATATAN :
Apabila pasien baru berasal dari rujukan bidan di Puskesmas
Kelurahan atau tempat pelayanan kesehatan lain, maka
pemeriksaan pertama kali datang ke poli KIA.

7. Dokumen Terkait 1. Kartu ibu


2. Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
3. Surat pengantar untuk rujukan
4. Form Laboratorium
5. Lembar resep
6. Buku bantu
7. Register harian ibu hamil
8. Kohort ANC

8. Unit Terkait 1. Ruang Bersalin


2. Laboratorium
3. Unit Layanan IMS
4. Unit layanan Gizi
5. Unit Layanan Umum
6. Apotek

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Terbit

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Halaman : 1/3

Anda mungkin juga menyukai