Anda di halaman 1dari 4

6.

Persiapan

Persiapan terapi oksigen hiperbarik antara lain:

a. Pasien diminta untuk menghentikan kebiasaan merokoknya 2 minggu sebelum proses

terapi dimulai. Tobacco mempunyai efek vasokonstriksi sehingga mengurangi

penghantaran oksigen ke jaringan.

b. Beberapa medikasi dihentikan 8 jam sebelum memulai terapi oksigen hiperbarik antara

lain vitamin C, morfin dan alkohol.

c. Pasien diberikan pakaian yang terbuat dari 100% bahan katun dan tidak memakai

perhiasan, alat bantu dengar, lotion yang terbuat dari bahan dasar petroleum, kosmetik,

bahan yang mengandung plastik, dan alat elektronik.

d. Pasien tidak boleh menggunakan semua zat yang mengandung minyak atau alkohol (yaitu,

kosmetik, hairspray, cat kuku, deodoran, lotion, cologne, parfum, salep) dilarang karena

berpotensi memicu bahaya kebakaran dalam ruang oksigen hiperbarik.

e. Pasien harus melepaskan semua perhiasan, cincin, jam tangan, kalung, sisir rambut, dan

lain-lain sebelum memasuki ruang untuk mencegah goresan akrilik silinder di ruang

hiperbarik.
f. Lensa kontak harus dilepas sebelum masuk ke ruangan karena pembentukan potensi

gelembung antara lensa dan kornea. Pasien juga tidak boleh membawa koran, majalah,

atau buku untuk menghindari percikan api karena tekanan oksigen yang tinggi berisiko

menimbulkan kebakaran. Sebelum pasien mendapatkan terapi oksigen hiperbarik, pasien

dievaluasi terlebih dahulu oleh seorang dokter yang menguasai bidang hiperbarik.
g. Evaluasi mencakup penyakit yang diderita oleh pasien, apakah ada kontraindikasi

terhadap terapi oksigen hiperbarik pada kondisi pasien.


h. Sesi perawatan hiperbarik tergantung pada kondisi penyakit pasien. Pasien umumnya

berada pada tekanan 2,4 atm selama 90 menit. Tiap 30 menit terapi pasien diberikan

waktu istirahat selama 5 menit. Hal ini dilakukan untuk menghindari keracunan oksigen

pada pasien. Terapi oksigen hiperbarik memerlukan kerjasama multidisiplin sehingga satu

pasien dapat ditangani oleh berbagai bidang ilmu kedokteran. Pasien dievaluasi setiap

akhir sesi untuk perkembangan hasil terapi dan melihat apakah terjadi komplikasi

hiperbarik pada pasien.

a. Untuk mencegah barotruma GI, ajarkan pasien benapas secara normal (jangan menelan

udara) dan menghindari makan besar atau makanan yang memproduksi gas atau minum

sebelum perawatan.

Anda mungkin juga menyukai