ك أ َ َلا
علَى أَدُلُّ َا ص ْو ُام ْال َخيْر؟ أَب َْو ا
َ اب َّ … ُجنَّةا ال
“Maukah aku tunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai,
…” (HR. Tirmidzi, hadits ini hasan shohih)
Puasa dalam hadits ini merupakan perisai bagi seorang muslim baik di dunia
maupun di akhirat. Di dunia, puasa adalah perisai dari perbuatan-perbuatan
maksiat, sedangkan di akhirat nanti adalah perisai dari api neraka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda dalam hadits Qudsi:
Puasa Senin dan Kamis adalah puasa yang paling sering dilakukan oleh Nabi Muhammad
SAW. Sebagaimana sabda Rasulullah dari Abu Hurairah,
" Bahwasanya Rasulullah SAW adalah orang yang paling banyak berpuasa pada hari Senin
dan Kamis. Ketika ditanya tentang alasannya, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya
segala amal perbuatan dipersembahkan pada hari Senin dan Kamis, maka Allah akan
mengampuni dosa setiap orang muslim atau setiap orang mukmin, kecuali dua orang yang
bermusuhan. Maka Allah berfirman, "Tangguhkan keduanya. (HR. Ahmad)”.
Keistimewaannya :
1. Surga Balasannya Di Akhirat.
Allah SWT menyediakan surga untuk hamba-Nya yang beriman, bertakwa dan beramal
saleh. Di sanalah mereka akan abadi dengan kenikmatan yang Allah SWT sediakan. Karena
itu, tidak ada tempat yang paling baik dan paling indah sebagai tempat kembali di akhirat
kecuali surga. Surga yang penuh kenikmatan diciptakan oleh Allah SWT sebagai ganjaran
atas jerih payah hambaNya yang bertakwa.
1. Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan. Karena pada hari saat kita
tidak berpuasa alat penceranaan di dalam tubuh bekerja sangat keras, dan pada saat
puasalah alat pencernaan tersebut beristirahat
2. Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Dengan puasa Senin-Kamis,
berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga menghasilkan enzim
antioksi dan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dan karsinogen dan
mengeluarkannya dari dalam tubuh.
3. Mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan gizi, yang belum
tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan
kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida
tinggi, jantung koroner, kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain.
Allan Cott M.D bahkan telah membukukan beberapa hikmah dari puasa ke dalam sebuah
buku yang berjudul Why Fast? Berikut adalah beberapa hikmah dari puasa yang diambil dari
buku Why Fast? :
To feel better physically and mentally (merasa lebih baik secara fisik dan mental), To look
and fell younger (supaya terlihat dan merasa lebih muda), To clean out the body
(membersihkan badan), To lower blood pressure and cholesterol levels (menurunkan
tekanan darah dan kadar lemak), To get more out of sex (lebih mampu mengendalikan sex),
To let the body health itself (membuat tubuh sehat dengan sendirinya, To relieve tension
(mengendorkan/ melepaskan ketegangan jiwa), To sharp the senses (menajamkan fungsi
indrawi), To gain control of oneself (memperoleh kemampuan mengendalikan diri
sendiri),To slow the aging process (memperlambat proses penuaan)
Sementara itu, Dr. Yuri Nikolayev berpendapat bahwa kemampuan puasa yang bisa
membuat seseorang menjadi awet muda adalah sebagai suatu penemuan terbesar abad ini.
Beliau mengatakan:
(Menurut pendapat Anda, apakah penemuan terpenting pada abad ini? Jam radioaktif? Bom
exoset? Menurut pendapat saya, penemuan terbesar dalam abad ini ialah kemampuan
seseorang membuat dirinya tetap awet muda secara fisik, mental, dan spiritual, melalui
puasa yang rasional).
Rasulullah Saw. Menyebut 3 hari untuk berpuasa tersebut yaumul baidh (hari putih), yaitu
tanggal 13,14 dan 15, dalam hitungan bulan hijriah,Disebut hari putih karena pada tanggal
tersebut, saat terbitnya bulan purnama, sehingga alam menjadi lebih terang atau putih dari
biasanya.Hukumnya adalah sunah sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,
ia berkata :” kekasihku (Rasulullah Saw.) berwasiat padaku 3 hal, yang tidak aku tinggalkan
hingga aku meninggal.Yaitu,berpuasa 3 hari setiap bulanya, mengerjakan shalat dhuha, dan
mengerjakan shalat witir sebelum tidur.
Yang paling utama, puasa tiga hari tersebut dilakukan pada ayyamul bidh (hari-hari
putih/terang, yakni malam-malam purnama) pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya.
Dasarnya adalah hadits Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,
"Wahai Abu Dzar, jika engkau berpuasa tiga hari pada setiap bulan, maka berpuasalah pada
tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas." (HR. Ahmad dan an-Nasa'i di dalam as-
Sunan)
Akan tetapi, bisa juga melaksanakan puasa ini pada waktu yang tidak terbatas. Puasa sunnah
3 hari ini tidak mensyaratkan mutatabi’ah (berturut-turut),yang pennting masih bulan yang
sama.
Keutamaannya :
1. Melaksanakan Sunnah Rasulullah Saw & sama setahun penuh
Sunnah Rasul untuk selalu diikuti dan agar menjadi orang yang beruntung.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahulloh berkata, "Sebagaimana tidak ada generasi yang
lebih sempurna dari para sahabat, maka tidak ada pula kelompok yang lebih sempurna dari
para pengikut mereka. Maka dari itu, siapa saja yang lebih kuat dan bersunggguh sungguh
dalam mengikuti Hadits dan Sunnah Rosululloh serta jejak para sahabat, maka mereka lebih
sempurna. Kelompok yang seperti ini akan lebih utama dalam hal persatuan, petunjuk,
berpegang teguh dengan tali (agama) Allah, dan akan lebih selamat dari perpecahan,
perselisihan dan fitnah. Dan barangsiapa yang menyimpang jauh dari Sunnah Rosululloh
dan jejak para sahabat, maka mereka akan semakin jauh dari rahmat Allah dan akan lebih
mudah terjerumus dalam fitnah". (Minhajus Sunnah, 6/368).
PUASA DAUD
Tentang puasa Nabi Dawud ini terdapat dalam riwayat al-Bukhari bahwa Abdullah Ibnu
Amr radhiyallahu ‘anhu pernah berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, "Demi
Allah aku akan berpuasa pada siang hari dan bangun pada malam hari terus menerus selama
hidupku."
Ketika hal itu disampaikan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka beliau
bersabda,
"Sesungguhnya engkau tidak akan mampu melakukan hal tersebut, karena itu berpuasa dan
berbukalah, bangun dan tidurlah, berpuasalah engkau tiga hari dalam setiap bulannya, karena
satu kebaikan akan dibalas sepuluh kali lipat, dan itu seperti puasa ad-Dahr (sepanjang
tahun).
Tatkala mendengar jawaban dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ini Abdullah Ibnu
Amrradhiyallahu ‘anhu berkata, "Sesungguhnya aka mampu melakukan yang lebih baik
daripada itu. Maka beliau bersabda, "Berpuasalah satu hari dan berbukalah (tidak berpuasa)
dua hari." Abdullah Ibnu Amr radhiyallahu ‘anhu menjawab, "Sesungguhnya aku mampu
melakukan yang lebih baik daripada itu." Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu
bersabda, "Berpuasalah satu hari dan berbukalah satu hari, yang demikian itu adalah puasa
Dawud, puasa tersebut adalah puasa yang paling baik."
Lalu Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu berkata, "Sesungguhnya aku mampu melakukan
yang lebih baik daripada itu." Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallambersabda, "Tidak ada
yang lebih baik daripada puasa tersebut."
Meskipun demikian, puasa Daud sebaiknya hanya dilakukan oleh orang yang mampu dan
tidak merasa sulitketika melakukannya.Jangan sampai ia melakukan puasa ini sampai
membuatnya meninggalkan amalan yang lainnya.Ingat, selain puasa ini masih ada amalan
lainnya yang mesti dilakukan.
Faedahnya :
Puasa Syawal
Barang Siapa yang berpuasa dibulan Ramadhan, kemudian diikuti dengan enam hari pada
bulan Syawal, maka pahalanya sama dengan puasa satu tahun (HR. Muslim).
Hendaknya kita melakukan puasa ini yang hukumnya sunnah yang sangat dianjurkan oleh
Rasulullah Saw., meskipun diantara orang yang sedang makan dan minum pada bulan Syawal
yang pada umumnya orang berpendapat bulan ini merupakna kesempatan untuk mengumbar
seluruh keinginan makan dan minum, yang hal itu tidak bisa didapatkan pada bulan
ramadhan. Akan tetapi kita konsisten melakukan puasa sunnah, semata-mata untuk
mendekatkan diri kepada Allah Saw. Dalam hal ini, Rasulullah Saw bersabda :
“Sesungguhnya, apabila ada orang yang berpuasa berada di tengah-tengah orang yang
berbuka, maka seluruh anggota tubuhnya bertasbih kepada Allah, serta para malaikat
mendoakannya, ‘ Ya Allah, ampunilah segala dosa dan kesalahannya, serta sayangilah ia.”
(HR.Ibnu Majah)
2. Menyempurnakan puasa wajib. Sebagian puasa fardhu yang dilakukan kaum muslimin
memiliki kekurangan, baik yang sengaja maupun yang tidak sengaja, dan disadari maupun
tidak. Maka hal ini membutuhkan sesuatu yang menutupi dan menyempurnakannnya, dan hal
ini hanya bisa dilakukan dengan puasa sunnah tersebut.
3. Ciri puasa yang makbul.Puasa iini termasuk salah satu ciri dari diterimanya puasa
seseorang dibulan ramadhan, karena apabila Allah Swt. Menerima amal ibadah seseorang
maka Allah akan memudahkan orang tersebut untuk melakukan amal shalih lainnya setelah
amalan tersebut.
4. Bersyukur atas Rahmat dan Maghfirah.Orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan berhak
mendapatkan ampunan dari Allah Swt. Atas dosa-dosanya yang telah lalu, tidak ada nikmat
yang paling berharga selain pengampunan Allah karena itu, orang-orang yang berpuasa pada
bulan Ramadhan patu bersyukur atas nikmat ini, diantaranya dengan berpuasa 6 hari di bulan
syawal.
5. Media mendekatkan diri kepada Allah Swt.Keebiasaan yang baik dan dilakukan pada
bulan Ramadhan tidak terputus dengan berlalunya bulan mulia ini.Tidak sedikit manusia
yang berbahagia dengan berlalunya Ramadhan, sebab mereka merasa berat, jeuh, dan lama
berpuasa Ramadhan. Kondisi demikian akan membuat sulit bagi orang tersebut untuk
bersegera kembali melaksanakan puasa, padahal melaksanakan puasa setelah Idul fitri
merupakan bukti kecintaan terhadap ibadah puasa.
Orang-orang terdahulu ditanya tentang kaum yang bersungguh-sungguh beribadah pada
bulan Ramadhan, tetapi lalai diluar bulan tersebut. Lalu mereka berkomentar,” Seburuk-
buruk kaum adalah yang tidak mengenal Alaah Swt. Secara benar,
kecuali dibulan Ramadhan saja.Padahal, orang shalih adalah yang
beibadah dengan sungguh-sungguh di sepanjang tahun”
6. Tanda Istiqamah. Seseorang yang hatinya telah terikat bukan hanya pada ibadah yang
wajib saja, akan tetapi pada ibadah sunnah . Orang yang istiqamah akan merasa sangat
keberatan untuk melewatkan waktunya dengan sia-sia, apalagi sudah pahan anugerah
Allah Swt. Yang sangat berlipat ganda. Maka, seseorang yang berada pada tingkatan
istiqamah akan mengiringi puasa wajib pada bulan Ramadhan dengan puasa sunnah
selama 6 hari dibulan Syawal.
PUASA ‘ASYURA
Salah satu yang istimewa dari bulan Muharram ini adalah puasa, yang telah dijadikan sebagai
ibadah sunnah yang sangat istimewa oleh Rasulullah Saw.
‘Asyura berasal dari kata ‘asyara, yang artinya sepuluh. Angka ini menunjukkan 10
Muharram.Secara istilah puasa ‘Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10
Muharram . Rasulullah Saw. Menyebut bulan Muharram adalah “bulan Allah ” . Hal tersebut
berkaitan dengan hal yang terjadi di masa lalu, yang bertepatan pada 10 Muharram.Hal ini
berdasarkan hadist dari Siti Aisyah Ra. Yang menyatakan Rasulullah Saw. bersabda :
“puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa
pada bulan Allah-Muharram.Sedangkan shalat yang paling utama
setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR.Muslim).
1.