PENDAHULUAN
1
2
Ni atau Nickel dengan nomor atom 28 unsur kimia metalik yang memiliki sifat tahan
karat yang tentu merupakan tujuan utama dalam proses electroplating. Dalam keadaan murni
logam ini bersifat lembek dan lunak. Tetapi saat dipadukan dengan besi, krom dan baja lain
nya dapat menjadi baja tahan panas, baja tahan karat (Stainless Steel) yang memiliki
ketahanan (durability) yang tinggi. Selain itu larutan elektrolit Ni tidak terlalu susah untuk
dicari dan memiliki harga yang relatif murah. Dalam kehidupan sehari hari ,Nikel biasa
dipakai untuk peralatan peralatan dapur ,beberapa furnitur dan ornamen pada rumah rumah
dan gedung ,dan juga dipakai untuk bahan industri.
Dari sekian banyak fungsi pelapisan, peneliti memilih salah satu fungsi yang masih
jarang diteliti untuk umum, yaitu ketahanan material yang terlapisi oleh Thermal Shock.
Lonjakan termal atau Thermal Shock sendiri adalah fenomena dimana suatu spesimen/objek
mengalami keretakan saat diberi lonjakan berupa temperatur dari temperatur tinggi ke
rendah dengan rentang angka yang jauh. Parameter umum yang digunakan untuk
menentukan ketahanan thermal shock suatu material adalah lonjakan maksimum pada
temperatur permukaan yang dapat dicapai tanpa mengalami keretakan dari bentuk awal
spesimen tersebut (N .A. Fleck, Cambridge University Engineering Departement 1998). Ini
juga berhubungan dengan persentase massa pelapis spesimen, bahwasanya semakin tinggi
kadar logam yang terlapis, ketahanan thermal nya secara teori juga semakin kuat.
Karena pentingnya faktor waktu pelapisan terhadap hasil benda kerja dari proses
electroplating , pertimbangan bagusnya Ni sebagai larutan elektrolit dalam proses juga harga
yang murah lagi banyak sekali aplikasinya dalam kehidupan, dan penting nya mengetahui
apa itu Thermal Shock dan kapan fenomena ini terpicu pada baja karbon rendah serta cara
menentukan nya menggunakan proses Plating ini ,maka penulis melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Variasi Waktu Pelapisan Electroplating Ni pada Plat Baja Karbon
Rendah terhadap Thermal Shock Resistance” dengan harapan untuk menambah pengetahuan
untuk para pembaca dan mungkin akan dilanjutkan untuk penelitian lebih lanjut.