Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia teknologi tidak bisa dipungkiri bahwasanya selalu ada inovasi dan teknologi
baru tiap masanya. Teknologi tidak harus menciptakan sesuatu yang baru, tapi bisa juga
mengembangkan atau menambah ekstensi ke produk yang sudah ada. Salah satu teknologi
yang terbilang baru adalah Plating atau teknik pelapisan material.
Plating adalah metode pelapisan di mana logam diendapkan pada permukaan yang
konduktif. Selain untuk menghambat korosi ,plating juga berfungsi untuk meningkatkan
keausan , mengurangi friction, dan fungsi dekoratif. Pelapisan banyak sekali digunakan
untuk meningkatkan fungsi material tergantung dari jenis pelapis yang dipakai.
Salah satu teknik Plating adalah Electroplating, yaitu proses yang dipakai untuk
memanipulasi sifat suatu substansi dengan melapisinya dengan logam lain. Proses pelapisan
disini menggunakan larutan elektrolit. Elektrolit sendiri bisa berupa asam,basa, garam atau
senyawa kimia lain nya. Juga tidak lupa menggunakan anoda dan katoda dimana anoda pada
proses ini berperan sebagai konduktor dan katoda adalah elektroda dalam sel elektrokimia
yang nantinya akan terpolarisasi jika arus listrik mengalir keluar darinya. Singkatnya ,dalam
metode ini komponen bersama dengan batangan atau lempengan logam yang akan dilapisi,
direndam dalam suatu larutan elektrolit yang mengandung garam garam pelapis.
Hasil yang diperoleh dalam proses electroplating dipengaruhi oleh banyak variable.
Diantaranya larutan yang dipakai, suhu larutan, waktu pelapisan yang nantinya akan diteliti
oleh penulis , tegangan antara kedua elektroda dan bahkan keadaan elektroda yang akan
digunakan saat penelitian. Jarak antar anoda dan katoda juga harus diperhatikan, karena
semakin dekat jarak antar kedua elemen tersebut akan meningkatkan kemungkinan
terjadinya hubungan arus pendek.
Proses Electroplating menggunakan berbagai macam larutan ,tergantung oleh sifat
apa yang diinginkan oleh mereka yang ingin memodifikasi benda kerja mereka dan
penggunaan nya saat proses sudah selesai. Beberapa diantara seperti Ag (Perak) , Zn (Zinc)
, Cr (Chromium) , Pd (Paladdium) ,Au (Aurum/Emas) , Ni (Nickel). Pada penelitian ini
penulis menggunakan larutan elektorilit Ni (Nickel) untuk melakukan proses Electroplating
yang dikenal dengan hasil pelapisan dengan warna gelap atau cerah kekuningan.

1
2
Ni atau Nickel dengan nomor atom 28 unsur kimia metalik yang memiliki sifat tahan
karat yang tentu merupakan tujuan utama dalam proses electroplating. Dalam keadaan murni
logam ini bersifat lembek dan lunak. Tetapi saat dipadukan dengan besi, krom dan baja lain
nya dapat menjadi baja tahan panas, baja tahan karat (Stainless Steel) yang memiliki
ketahanan (durability) yang tinggi. Selain itu larutan elektrolit Ni tidak terlalu susah untuk
dicari dan memiliki harga yang relatif murah. Dalam kehidupan sehari hari ,Nikel biasa
dipakai untuk peralatan peralatan dapur ,beberapa furnitur dan ornamen pada rumah rumah
dan gedung ,dan juga dipakai untuk bahan industri.
Dari sekian banyak fungsi pelapisan, peneliti memilih salah satu fungsi yang masih
jarang diteliti untuk umum, yaitu ketahanan material yang terlapisi oleh Thermal Shock.
Lonjakan termal atau Thermal Shock sendiri adalah fenomena dimana suatu spesimen/objek
mengalami keretakan saat diberi lonjakan berupa temperatur dari temperatur tinggi ke
rendah dengan rentang angka yang jauh. Parameter umum yang digunakan untuk
menentukan ketahanan thermal shock suatu material adalah lonjakan maksimum pada
temperatur permukaan yang dapat dicapai tanpa mengalami keretakan dari bentuk awal
spesimen tersebut (N .A. Fleck, Cambridge University Engineering Departement 1998). Ini
juga berhubungan dengan persentase massa pelapis spesimen, bahwasanya semakin tinggi
kadar logam yang terlapis, ketahanan thermal nya secara teori juga semakin kuat.
Karena pentingnya faktor waktu pelapisan terhadap hasil benda kerja dari proses
electroplating , pertimbangan bagusnya Ni sebagai larutan elektrolit dalam proses juga harga
yang murah lagi banyak sekali aplikasinya dalam kehidupan, dan penting nya mengetahui
apa itu Thermal Shock dan kapan fenomena ini terpicu pada baja karbon rendah serta cara
menentukan nya menggunakan proses Plating ini ,maka penulis melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Variasi Waktu Pelapisan Electroplating Ni pada Plat Baja Karbon
Rendah terhadap Thermal Shock Resistance” dengan harapan untuk menambah pengetahuan
untuk para pembaca dan mungkin akan dilanjutkan untuk penelitian lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah


Dari penjabaran latar belakang diatas, maka peneliti memutuskan untuk menguji
“bagaimana pengaruh dari waktu pelapisan logam pelapis Ni menggunakan metode
Electroplating pada plat baja karbon rendah terhadap persentase berat pelapis dan tketahanan
terhadapThermal Shock ? ”.
3
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Temperatur ruangan (Laboratorium Pengecoran Logam Teknik Mesin Universitas
Brawijaya) dianggap konstan dan tidak berpengaruh.
2. Temperatur larutan dianggap dalam rentang 550C – 600C.
3. Nilai kekasaran permukaan tiap potongan spesimen dianggap sama.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variasi waktu pelapisan
electroplating Ni pada plat baja karbon rendah ASTM-36 terhadap persentase berat pelapis
dan ketahanan spesimen terhadap Thermal Shock.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan kepada pembaca mengenai elektroplating.
2. Menambah pengetahuan tentang apa itu “Thermal Shock” dan cara menambah ketahanan
suatu material terhadap sifat tersebut.
3. Sebagai salah satu metode guna memperlambat korosi pada baja karbon rendah
4. Dapat dijadikan sebagai pembanding terhadap penelitian menggunakan spesimen atau
larutan yang berbeda.
5. Dapat dijadikan dasar, referensi, maupun literatur untuk penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai